Faktor Produksi Turunan: Arti, Jenis, Contoh, dan Perbedaan
3 Min Read Posted on 12 Jan 2024
Daftar Isi
Pernahkan Anda berpikir bahwa bahan baku atau tenaga kerja, yang merupakan sumber daya utama bisnis, tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan produksi? Kondisi ini sering dialami pebisnis manufaktur saat menghadapi peningkatan permintaan pasar. Oleh karena itu, komponen produksi turunan merupakan hal yang wajib dipahami.
Berbeda dengan faktor produksi asli, faktor produksi turunan adalah aspek pendukung seperti teknologi, modal, dan keahlian yang berperan dalam mengoptimalkan proses produksi.
Pemahaman yang tepat mengenai perbedaan antara faktor produksi asli dan turunan dapat membantu Anda meningkatkan produktivitas perusahaan sekaligus mengurangi biaya operasional. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari lebih lanjut mengenai arti, jenis, dan contoh dari faktor produksi turunan serta bagaimana proses produksinya.
1. Pengertian Faktor Produksi Turunan
Faktor produksi turunan adalah komponen pendukung yang membantu mengoptimalkan penggunaan faktor produksi asli seperti bahan baku dan tenaga kerja. Berikut yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal, teknologi, dan keahlian manajerial.
Dalam industri manufaktur, faktor produksi turunan sering digunakan untuk mengotomatisasi proses, mempersingkat waktu produksi, dan memaksimalkan kapasitas pabrik.
Perusahaan dapat membuat produk berkualitas tinggi dengan biaya yang lebih rendah dengan memanfaatkan sumber daya ini. Pemahaman mendalam tentang faktor produksi turunan membantu pebisnis membuat strategi operasional yang berkelanjutan dan kompetitif.
2. Tujuan Produksi Turunan
Produksi turunan memiliki peran penting dalam peningkatan efisiensi dan produktivitas perusahaan manufaktur. Tujuan utama produksi turunan adalah mengoptimalkan sumber daya untuk menghasilkan produk berkualitas tinggi dengan biaya efisien, yang akan dijelaskan lebih lanjut di sini.
a. Meningkatkan Efisiensi Proses Produksi
Produksi turunan bertujuan untuk mengoptimalkan alur kerja dan mengurangi pemborosan dalam proses produksi. Dengan mengidentifikasi dan menghilangkan inefisiensi, perusahaan dapat meningkatkan output tanpa menambah biaya, sehingga meningkatkan angka keuntungan secara keseluruhan.
b. Mengurangi Biaya Produksi
Menekan biaya produksi merupakan salah satu tujuan utama produksi turunan. Melalui inovasi dan perbaikan proses, perusahaan dapat mengurangi penggunaan bahan baku, energi, dan tenaga kerja, yang pada akhirnya mengurangi biaya per unit produk yang dihasilkan.
c. Meningkatkan Kualitas Produk
Produksi turunan juga fokus pada peningkatan kualitas produk. Perusahaan dapat menghasilkan produk yang memenuhi atau bahkan melebihi ekspektasi pelanggan, meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan dengan menerapkan kontrol kualitas yang ketat dan proses produksi yang lebih baik.
d. Mempercepat Waktu Produksi
Produksi turunan juga bertujuan untuk mempercepat waktu produksi. Dengan mengoptimalkan proses dan mengurangi waktu henti mesin, perusahaan dapat meningkatkan throughput dan memenuhi permintaan pasar dalam waktu lebih singkat, sehingga dapat memberi keuntungan kompetitif di pasar.
3. Proses Produksi Turunan
Proses produksi turunan dalam manufaktur mencakup berbagai metode yang disesuaikan dengan jenis produk dan volume produksi. Setiap metode memiliki keunggulan unik yang memengaruhi produktivitas dan hasil produksi, sehingga penting bagi bisnis untuk memilih proses yang tepat sesuai kebutuhan.
a. Proses Produksi Pendek
Proses produksi pendek pada umumnya diterapkan untuk produk dengan volume produksi rendah. Metode ini melibatkan waktu siklus yang cepat dan fleksibilitas yang tinggi, sehingga cocok untuk produk khusus atau pesanan dengan jumlah terbatas. Efisiensi biaya dan waktu dapat terjaga walaupun dalam skala kecil.
b. Proses Produksi Panjang
Proses produksi panjang digunakan untuk memproduksi barang dalam jumlah besar dan dengan repetisi tinggi. Metode ini memungkinkan pengolahan massal dengan sedikit variasi dalam produk, meningkatkan efisiensi serta menurunkan biaya per unit. Proses ini sesuai untuk perusahaan yang memproduksi barang dengan permintaan stabil.
c. Proses Kontinu
Proses produksi kontinu berfokus pada aliran produksi yang tidak terputus. Dalam metode ini, produk diproduksi terus menerus sepanjang waktu dengan sedikit atau tanpa jeda. Biasanya digunakan oleh industri seperti petrokimia dan makanan olahan yang membutuhkan produksi masal dan stabil.
d. Proses Produksi Selingan
Proses produksi selingan adalah metode yang digunakan ketika produksi utama dihentikan sementara untuk menjalankan produk lainnya. Biasanya diterapkan pada produk dengan banyak variasi yang memerlukan perubahan cepat dalam lini produksi.
Metode ini mengurangi waktu produksi, namun tetap memberikan fleksibilitas dan kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.
4. Jenis Faktor Produksi Turunan
Setiap jenis faktor produksi turunan berkontribusi terhadap penciptaan nilai tambah dalam proses produksi dan mempengaruhi hasil akhir dari produk yang dihasilkan. Berikut yang termasuk faktor produksi turunan adalah modal produksi modal dan pengusaha, yang akan dijelaskan disini.
a. Faktor Produksi Modal
Faktor produksi modal terbagi menjadi dua jenis utama yang masing-masing memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran operasional bisnis.
Modal Tetap: Modal tetap adalah aset yang digunakan dalam produksi dalam jangka waktu panjang, seperti mesin, peralatan, dan gedung. Fungsinya adalah untuk meningkatkan kapasitas produksi dan memungkinkan operasional perusahaan berjalan secara terus-menerus.
Modal Lancar: Modal lancar terdiri dari aset yang digunakan untuk kebutuhan jangka pendek, seperti bahan baku dan persediaan. Fungsi modal lancar adalah untuk memastikan kelancaran proses produksi harian dan menciptakan produk dengan biaya yang efisien.
b. Faktor Produksi Pengusaha
Selanjutnya, faktor produksi pengusaha juga berperan penting dalam proses produksi turunan. Keahlian ini meliputi berbagai aspek yang diperlukan untuk mengelola dan mengoptimalkan sumber daya yang ada, termasuk.
Keahlian Managerial: Keahlian ini berhubungan dengan kemampuan pengusaha dalam merencanakan, mengorganisir, dan mengendalikan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan produksi. Fungsi manajerial sangat penting dalam menentukan strategi produksi yang efisien.
Keahlian Teknologi: Penguasaan teknologi membantu pengusaha dalam mengimplementasikan inovasi dan alat baru untuk meningkatkan produktivitas. Teknologi memungkinkan otomatisasi dan pengurangan biaya produksi, serta meningkatkan kualitas produk.
Keahlian Organisasi: Keahlian organisasi berfokus pada pengelolaan sumber daya manusia dan proses produksi. Pengusaha yang memiliki kemampuan organisasi yang baik dapat mengatur dan memotivasi tim untuk bekerja secara efisien dan mencapai target produksi yang diinginkan.
5. Contoh Faktor Produksi Turunan
Faktor produksi turunan memiliki peran penting dalam menunjang proses produksi. Berikut yang termasuk faktor produksi turunan adalah mesin produksi, peralatan teknologi informasi, dan keterampilan manajemen, seperti pada contoh dibawah ini.
a. Mesin dan Peralatan Produksi
Mesin dan peralatan produksi merupakan investasi modal yang meningkatkan efektivitas proses manufaktur. Contohnya, mesin CNC (Computer Numerical Control) digunakan untuk memotong dan membentuk logam dengan presisi tinggi, meningkatkan akurasi dan efisiensi produksi. Peralatan seperti conveyor belt juga membantu dalam proses perakitan, memastikan alur kerja yang lebih cepat dan terorganisir.
b. Infrastruktur Pabrik
Infrastruktur pabrik terdiri dari bangunan, fasilitas, dan sistem pendukung lainnya yang diperlukan untuk operasional produksi. Contohnya, ruang penyimpanan bahan baku yang memadai memastikan ketersediaan material yang diperlukan tanpa hambatan. Selain itu, sistem ventilasi dan pengolahan udara yang baik penting untuk menjaga kualitas lingkungan kerja dan kesehatan karyawan.
c. Teknologi Informasi dan Sistem Manufaktur
Implementasi teknologi informasi dalam manufaktur, seperti sistem ERP (Enterprise Resource Planning), membantu dalam perencanaan dan pengelolaan sumber daya secara efisien.
Sistem ini memudahkan Anda memantau proses produksi secara langsung, menemukan permasalahan, dan membantu membuat keputusan yang lebih baik. Dengan cara ini, perusahaan bisa meningkatkan produktivitas dan menekan biaya operasional.
d. Tenaga Kerja Terampil
Tenaga kerja terampil memiliki peran penting dalam produksi. Pekerja dengan keahlian khusus, seperti operator mesin atau teknisi, bisa meningkatkan kualitas produk dan membuat proses produksi lebih efisien.
Investasi dalam pelatihan karyawan dapat membantu mereka untuk memahami dan menggunakan teknologi terbaru serta beradaptasi dengan perubahan dalam proses produksi.
e. Sistem Logistik dan Rantai Pasokan
Efisiensi dalam sistem logistik dan rantai pasokan sangat mempengaruhi kelancaran proses produksi. Contohnya, penggunaan software manajemen rantai pasokan membantu dalam perencanaan pengadaan bahan baku, pengaturan jadwal produksi, dan distribusi produk jadi.
Software ini dapat menjamin bahwa barang tersedia tepat waktu dan produk didistribusikan ke pasar dengan efisien, sehingga mengurangi risiko keterlambatan dan timbulnya biaya tambahan.
f. Sistem Kualitas dan Kontrol
Sistem kualitas dan kontrol bertugas memastikan produk yang dibuat sesuai dengan standar yang telah ditentukan. Alat ukur presisi dan prosedur inspeksi yang ketat dapat mempermudah deteksi cacat produk lebih awal, sehingga mengurangi tingkat retur dan meningkatkan kepuasan pelanggan.
Implementasi standar kualitas internasional, seperti ISO 9001, juga menunjukkan komitmen perusahaan terhadap kualitas produk.
6. Perbedaan Faktor Produksi Asli dan Turunan
Faktor produksi dibedakan menjadi dua kategori utama, yakni faktor produksi asli dan turunan. Berikut adalah beberapa perbedaan terkait kedua jenis faktor produksi serta penjelasannya.
a. Asal Usul Sumber Daya
Faktor produksi asli mencakup sumber daya yang tersedia langsung dari alam, seperti tanah dan tenaga kerja.
Sebaliknya, faktor produksi turunan adalah hasil pengolahan atau pengembangan manusia, seperti modal dan kewirausahaan.
b. Peran dalam Proses Produksi
Faktor produksi asli berfungsi sebagai bahan dasar dalam proses produksi, seperti tanah yang menjadi elemen utama untuk menghasilkan barang.
Sementara itu, faktor produksi turunan berperan dalam meningkatkan efisiensi dan kapasitas produksi melalui teknologi, modal, dan manajemen yang efektif.
c. Keterbatasan dan Ketersediaan
Ketersediaan faktor produksi asli cenderung terbatas dan tidak dapat diperbarui, seperti lahan pertanian yang terbatas.
Sedangkan faktor produksi turunan bisa dikembangkan dan ditingkatkan sesuai kebutuhan, misalnya dengan berinvestasi pada teknologi baru.
d. Pengaruh terhadap Biaya Produksi
Penggunaan faktor produksi asli seringkali memerlukan biaya tetap yang tinggi, seperti pembelian lahan.
Namun, faktor produksi turunan dapat disesuaikan untuk mengoptimalkan biaya, seperti penggunaan mesin yang lebih efisien untuk mengurangi biaya tenaga kerja.
e. Dampak terhadap Lingkungan
Eksploitasi faktor produksi asli, seperti penebangan hutan untuk lahan pertanian, dapat menyebabkan kerusakan lingkungan.
Sementara itu, penggunaan faktor produksi turunan yang berkelanjutan, seperti teknologi ramah lingkungan, dapat membantu mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan.
7. Kelola Hasil Produksi Lebih Maksimal dengan Software Manufaktur ScaleOcean
Dalam industri manufaktur, efisiensi produksi berperan penting untuk mempertahankan daya saing dan menciptakan kelancaran operasional. Sistem yang optimal akan membantu bisnis Anda memaksimalkan sumber daya dan mengurangi pemborosan.
Melalui fitur perencanaan produksi yang akurat serta pelacakan secara real-time, software manufaktur ScaleOcean dapat mengoptimalkan pengelolaan hasil produksi. Lalu, integrasi data yang komprehensif dapat mempermudah Anda untuk memantau setiap tahapan produksi.
Selain itu, perencanaan produksi yang akurat dapat membantu Anda memenuhi permintaan aktual, sehingga bisa mencegah produksi barang secara berlebihan atau kekurangan. Proses produksi yang terpantau dengan baik akan membantu mengurangi pemborosan dan memastikan target produksi tercapai tepat waktu. Oleh sebab itu, Anda bisa segera mencoba demo gratis untuk menyaksikan bagaimana software manufaktur ScaleOcean dapat membantu meningkatkan efisiensi produksi Anda.
8. Kesimpulan
Faktor produksi turunan berperan penting dalam mempercepat proses produksi dan meningkatkan efisiensi di sektor manufaktur. Dengan pemahaman yang mendalam tentang perbedaan antara faktor produksi asli dan turunan, pebisnis dapat merencanakan dan mengelola produksi dengan lebih optimal.
Faktor produksi turunan adalah elemen yang membantu mengubah sumber daya alam menjadi produk jadi melalui penggunaan teknologi, modal, dan manajemen yang lebih baik.
Untuk memaksimalkan pemanfaatan semua faktor produksi, baik itu bahan baku maupun hasil turunan, penting untuk menggunakan software manufaktur seperti ScaleOcean, dengan solusi yang dapat mengoptimalkan pengelolaan produksi di perusahaan manufaktur Anda.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 22, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Fleet Management System Terbaik di Indonesia
Nov 22, 2024 3 Min Read
20 Aplikasi Inventaris Terbaik di Indonesia 2024
Nov 21, 2024 3 Min Read
Jenis Konstruksi Jalan, Tahap Pengerjaan, dan Strateginya
Nov 20, 2024 3 Min Read
12 Document Management Software Terbaik untuk Bisnis 2024
REKOMENDASI