Pengendalian produksi merupakan hal penting yang harus diperhatikan dan membutuhkan strategi efektif dalam operasional perusahaan manufaktur, agar dapat memastikan efisiensi dan kualitas output secara menyeluruh. Pengelolaan tersebut penting terutama jika proses manufaktur Anda sering mengalami masalah seperti pemborosan bahan baku, keterlambatan produksi, hingga kualitas produk yang tidak konsisten.
Masalah dan hambatan tersebut sangat fatal terjadi karena dapat mempengaruhi keseluruhan proses manufaktur, mulai dari biaya produksi yang membengkak bahkan menurunnya kepuasan pelanggan karena kualitas barang yang tidak lagi baik. Oleh karena itu, diperlukan strategi dan pengelolaan yang efektif untuk memaksimalkan proses produksi sehingga tahapannya dapat berjalan lancar dan hasil sesuai dengan target bisnis yang ditetapkan.
Di sini akan dibahas ruang lingkup pengelolaan proses produksi, mulai dari pengertian, tahapan, jenis, hingga bagaimana contoh pengendalian proses produksi untuk memudahkan Anda mengendalikan keseluruhan proses dan operasional di perusahaan manufaktur. Simak selengkapnya di artikel berikut!
Pengertian Pengelolaan Produksi
Pengelolaan produksi adalah rangkaian proses di perusahaan manufaktur yang melibatkan perencanaan, pengaturan, dan pengendalian seluruh sumber daya untuk menghasilkan barang. Adanya proses ini akan memastikan setiap tahapan manufaktur berjalan sesuai untuk mencapai tujuan bisnis yang optimal.
Proses pengendalian produksi ini mencakup seluruh aspek manufaktur dari awal hingga akhir, mulai dari pemilihan bahan baku, penjadwalan produksi, pengawasan kualitas, hingga pengiriman produk akhir kepada pelanggan. Tidak hanya itu, mengelola proses produksi juga meliputi pengendalian beberapa elemen produksi seperti perencanaan, pengelolaan inventory, manajemen rantai pasok, bahkan peningkatan berkelanjutan pada proses manufaktur.
Diketahui, bahwa industri manufaktur menjadi salah satu kontributor terbesar perekonomian Indonesia dengan kenaikan 54% dari periode sebelumnya menjadi Rp365 triliun. Angka tersebut dapat meningkat secara signifikan dengan adanya pengendalian proses produksi secara maksimal, dibantu dengan penerapan software manufaktur canggih yang mampu untuk mengotomatisasi setiap tahapan secara mudah dan tepat.
Penggunaan sistem produksi akan memberikan otomasi dan analisis data akurat yang dapat membuat dapat memantau kinerja produksi secara real-time, bahkan membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan data yang akurat. Dengan begitu, seluruh proses produksi dapat dilakukan secara maksimal sehingga dapat dipastikan perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan produktivitas, tapi juga dapat meminimalisir biaya operasional dan meningkatkan daya saing di pasar dinamis.
Tujuan dan Manfaat Pengelolaan Produksi Manufaktur
Proses pengendalian produksi merupakan aspek penting yang dapat membantu perusahaan manufaktur memastikan setiap tahapan produksi dapat berjalan sesuai rencana, untuk mencapai standar kualitas yang diinginkan. Ada beberapa tujuan dan manfaat pengelolaan produksi dalam perusahaan manufaktur, yaitu:
1. Menjamin Kualitas Produk
Tujuan utama pengendalian produksi adalah untuk memastikan setiap produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar kualitas yang telah ditetapkan. Adanya pengawasan dan penerapan SOP produksi yang sesuai dalam mengelola setiap prosesnya, serta membuat perusahaan dapat mendeteksi dan memperbaiki cacat produksi yang terjadi secara dini.
Tidak hanya itu, hal tersebut juga dapat mengurangi jumlah produk yang harus ditolak atau diperbaiki karena kerusakan yang terjadi. Produk berkualitas tinggi akan meningkatkan reputasi perusahaan manufaktur, serta meningkatkan kepercayaan pelanggan dan loyalitasnya terhadap brand yang Anda hasilkan.
2. Pengurangan Biaya Operasional
Dengan mengendalikan proses produksi, perusahaan manufaktur juga dapat mengidentifikasi area mana yang memerlukan penghematan tanpa harus mengorbankan kualitas. Contoh pengendalian proses produksi seperti optimalisasi penggunaan bahan baku yang dapat mengurangi pengeluaran yang tidak perlu.
Juga pengelolaan inventory dalam produksi dapat membantu mencegah overstocking atau kekurangan yang bisa membuat biaya manufaktur yang bertambah. Manfaat pengurangan biaya operasional ini akan membuat perusahaan manufaktur dapat menawarkan harga yang lebih kompetitif di pasar dinamis.
3. Pengelolaan Risiko Produksi
Pengendalian proses produksi juga bertujuan sebagai manajemen risiko dan mengidentifikasi hambatan yang dapat mengganggu operasional manufaktur. Proses produksi yang dikelola dengan analisis risiko berkala, dapat membuat perusahaan mudah dalam mengantisipasi potensi kegagalan peralatan, gangguan rantai pasok, bahkan bahaya keselamatan kerja.
Strategi mengelola proses produksi juga akan membantu Anda mencegah terjadinya downtime produksi, dan memastikan lingkungan kerja yang aman bagi staff produksi. Selain itu, adanya pengelolaan yang efektif dapat membuat perusahaan memiliki kesiapan menghadapi situasi darurat sehingga dapat meningkatkan ketahanan operasional perusahaan dalam menghadapi tantangan tak terduga.
4. Optimalisasi Sumber Daya
Manfaat dan tujuan berikutnya adalah untuk mengelola sumber daya produksi sesuai dengan kebutuhan. Pengelolaan yang tepat dapat membuat perusahaan lebih mudah untuk mengatur sumber daya mulai dari bahan baku, tenaga kerja, hingga kapasitas produksi secara optimal. Sehingga perencanaan yang dibuat untuk produksi dapat maksimal dan sesuai dengan kebutuhan produksi.
Dilakukannya monitoring alur kerja secara terus menerus dalam pengendalian produksi, membuat Anda mudah dalam memastikan sumber daya yang digunakan dapat optimal. Ini tidak hanya dapat mempercepat waktu produksi, tapi juga dapat memenuhi permintaan pasar dengan lebih cepat dan responsif, sekaligus mengurangi biaya operasional secara keseluruhan.
5. Pengelolaan Data dan Analitik Lanjutan
Pengendalian produksi juga bermanfaat untuk membantu pengelolaan data proses manufaktur, sehingga dapat menghasilkan analitik lanjutan untuk meningkatkan pengambilan keputusan. Pengelolaan proses produksi yang tepat, dapat membantu mengumpulkan data dari berbagai tahap produksi dan menganalisisnya menggunakan alat analitik canggih, perusahaan dapat mengidentifikasi tren, pola, dan area yang membutuhkan perbaikan.
Proses ini dapat dilakukan secara mudah dengan menggunakan software manufaktur dengan fitur aplikasi produksi canggih yang dapat mengumpulkan seluruh data proses manufaktur dari awal hingga akhir. Hal tersebut akan mengoptimalkan proses, meningkatkan kualitas produk, dan mengurangi variabilitas produksi.
5 Tahapan Pengelolaan Proses Produksi
Untuk mengoptimalkan pengendalian proses produksi, penting untuk melibatkan beberapa serangkaian tahapan sistematis untuk memastikan setiap aspek produksi berjalan sesuai dan efisien. Beberapa tahapan ini harus dilakukan dengan optimal untuk membantu menjaga kualitas produk secara menyeluruh.
1. Perencanaan Produksi
Tahapan pertama adalah perencanaan produksi, di mana proses ini menentukan apa yang akan diproduksi, berapa banyak, dan kapan akan dilakukan. Di tahapan ini, Anda harus menargetkan produksi berdasarkan permintaan pasar yang diterima, serta kapasitas produksi yang tersedia mulai dari bahan baku, tenaga kerja, dan mesin produksi.
Proses ini juga melibatkan pemilihan bahan baku, penentuan metode produksi, serta alokasi sumber daya. Ini penting dilakukan dengan tepat agar perusahaan manufaktur dapat menghindari kekurangan atau kelebihan produksi, memastikan kelancaran operasional, serta memenuhi kebutuhan pelanggan tepat waktu.
2. Penjadwalan Produksi
Selanjutnya tahapan penjadwalan produksi, di mana melibatkan pengaturan waktu produksi, alokasi mesin, serta tenaga kerja, serta pengaturan urutan pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan barang produksi. Ini dilakukan untuk memaksimalkan efisiensi penggunaan sumber daya dan meminimalkan waktu tunggu antar proses.
Proses ini harus dilakukan dengan optimal agar dapat membantu perusahaan manufaktur dalam mengidentifikasi potensi hambatan sebelum terjadi, serta memudahkan Anda dalam melakukan penyesuaian yang diperlukan agar produksi tetap berjalan sesuai perencanaan yang telah ditentukan.
3. Pengendalian Kualitas
Berikutnya dilakukan pengendalian kualitas, untuk memastikan setiap produk yang dihasilkan dapat memenuhi standar yang telah ditetapkan. Tahapan quality control ini melibatkan inspeksi rutin, pengujian produk, dan penerapan prosedur kualitas yang ketat yang harus dilakukan secara maksimal.
Adanya pengendalian kualitas ini, dapat membuat perusahaan manufaktur mudah untuk mendeteksi dan memperbaiki cacat produksi secara dini, serta mengurangi jumlah produk yang harus ditolak atau diperbaiki. Kualitas produk yang konsisten yang dihasilkan perusahaan manufaktur juga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan memperkuat reputasi perusahaan di pasar.
4. Pemantauan dan Pengukuran Kinerja
Pemantauan dan pengukuran terhadap kinerja produksi menjadi proses berikutnya, di mana perusahaan secara berkelanjutan harus mengawasi proses operasional dan mengevaluasi kinerja yang dihasilkan berdasarkan indikator keberhasilan produksi yang telah ditetapkan. Untuk memudahkan, Anda bisa menggunakan aplikasi produksi canggih yang dapat memantau alur produksi secara real-time dari awal hingga akhir.
Implementasi sistem canggih tersebut dapat membantu Anda dalam mengumpulkan data real-time mengenai efisiensi operasional, produktivitas, dan kualitas. Adanya data akurat ini, membuat Anda mudah untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan cepat untuk mengelola proses produksi serta mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan.
5. Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan
Tahapan terakhir adalah melakukan evaluasi dan perbaikan berkelanjutan atau lebih dikenal dengan continuous improvement. Ini dilakukan untuk memastikan pengelolaan dan pengendalian produksi yang dilakukan dapat terus ditingkatkan seiring berjalannya waktu. Anda bisa melakukan analisis mendalam terhadap data kinerja agar bisa mengidentifikasi kelemahan, dan mengimplementasikan solusi inovatif untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas.
Penggunaan metode produksi dapat berpengaruh pada proses ini. Seperti metode Lean Manufacturing dan Six Sigma yang sering digunakan untuk mendorong budaya perbaikan terus-menerus. Anda bisa terus fokus pada inovasi dan adaptasi yang dapat membuat perusahaan manufaktur bisa tetap kompetitif dan responsif terhadap perubahan pasar.
Jenis Pengelolaan Proses Produksi
Terdapat beberapa jenis pengelolaan proses produksi yang bisa diterapkan dalam perusahaan manufaktur berdasarkan kebutuhan dan karakteristik produk yang dihasilkan. Pemilihan jenis jenis ini penting dipertimbangkan untuk meningkatkan efisiensi, kualitas, dan responsivitas terhadap permintaan pasar.
1. Produksi Massal
Jenis pengendalian produksi massal fokus pada pembuatan barang dalam jumlah banyak dengan standar yang seragam. Jenis ini biasanya digunakan untuk perusahaan yang memiliki produk dengan permintaan tinggi dan konsisten seperti pabrik FMCG yang memproduksi barang sehari-hari, atau perusahaan yang memproduksi alat elektronik.
Pengendalian untuk produksi ini harus dilakukan dengan optimal, sehingga perusahaan dapat skala ekonomi untuk menurunkan biaya per unit dan meningkatkan efisiensi operasional. Adanya lini produksi yang terstandarisasi serta penggunaan sistem otomasi dapat membantu proses ini sehingga bisa dipastikan produksi berjalan lancar dengan produktivitas yang tinggi.
2. Made to Order
Berikutnya ada jenis Made to Order (MTO), di mana barang yang diproduksi hanya setelah menerima pesanan dari pelanggan. Jenis ini biasanya digunakan untuk perusahaan dengan produksi bervariasi tinggi atau memerlukan personalisasi. Contoh pengendalian proses produksi di sini seperti peralatan industri khusus seperti furniture atau produk mewah.
Jenis pengendalian produksi ini akan membuat perusahaan dapat menyesuaikan produk sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan unik pelanggan, sehingga dapat meningkatkan kepuasan dan loyalitas pelanggan. Jenis MTO ini juga melibatkan koordinasi yang baik antara departemen penjualan, produksi, dan logistik untuk memastikan bahwa setiap pesanan diproses dengan efisien dan tepat waktu tanpa menimbulkan penundaan yang signifikan.
c. Made to Stock
Jenis Made to Stock (MTS) menjadi metode di mana barang diproduksi dan disimpan dalam inventory sebelum adanya pesanan yang masuk dari pelanggan. Pengendalian ini biasanya digunakan untuk perusahaan dengan permintaan produk stabil dan dapat diprediksi seperti FMCG atau komponen standar seperti komponen spare part.
Pengendalian produksi jenis MTS ini berfokus pada manajemen inventory yang efektif untuk memastikan ketersediaan produk tanpa kelebihan stok yang menyebabkan pemborosan. Anda bisa menggunakan software produksi dengan fitur MRP dan forecasting yang dapat menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan, sehingga perusahaan dapat memenuhi pesanan pelanggan dengan cepat dan efisien.
4. Lean dan Just in Time
Terakhir ada lean dan JIT, yang menjadi strategi pengendalian produksi yang biasanya dilakukan untuk menghilangkan pemborosan dan meningkatkan efisiensi dengan memproduksi hanya apa yang dibutuhkan, kapan dibutuhkan, dan dalam jumlah yang dibutuhkan.
Proses lean manufacturing lebih fokus pada peningkatan proses secara keseluruhan melalui metode seperti 5S, Kaizen, dan value stream mapping, sementara JIT menekankan pada pengurangan inventaris dan sinkronisasi produksi dengan permintaan pasar. Implementasi jenis ini dapat membantu perusahaan dalam mengurangi biaya operasional, serta meningkatkan kualitas produk, dan meningkatkan fleksibilitas dalam menghadapi perubahan pasar.
Contoh Pengendalian Proses Produksi Manufaktur
Untuk melihat bagaimana proses pengelolaan produksi secara mendalam, mari lihat contoh pengendalian proses produksi di sebuah perusahaan manufaktur Indonesia. Mari disebut dengan PT. Nusantara yang memproduksi berbagai produk elektronik dengan metode lean manufacturing dan beberapa jenis lainnya.
Perusahaan ini sering mengalami masalah produksi seperti tidak konsistennya produk yang dihasilkan, kualitas produk yang tidak maksimal sehingga pemborosan biaya terus terjadi dan kurangnya fleksibilitas dalam mengelola proses produksi. Hal tersebut terjadi karena tidak optimalnya proses pengendalian yang dilakukan perusahaan tersebut, baik dalam hal perencanaan produksi, maupun pengendalian stok.
Untuk mengatasinya, perusahaan ini menerapkan strategi Lean Manufacturing, sehingga mampu untuk mengeliminasi pemborosan, memperkuat sistem pengendalian kualitas dengan teknologi inspeksi otomatis, dan mengoptimalkan manajemen inventaris dengan menerapkan software manufaktur terbaik serta mengintegrasikan automasi dan teknologi produksi terbaru.
Dari pengelolaan proses produksi yang dilakukan tersebut, dapat dihasilkan peningkatan efisiensi produksi hingga 30%, penurunan produk cacat sebesar 25%, pengurangan pemborosan bahan baku hingga 20%, serta manajemen inventaris yang lebih baik. Dari sini bisa dilihat bagaimana pengelolaan pada proses produksi yang efektif dan tepat sesuai dengan kebutuhan dapat menjadi strategi terbaik, sehingga dapat mengatasi setiap hambatan yang terjadi sekaligus mendukung pertumbuhan jangka panjang perusahaan manufaktur.
Baca juga: ERP Optimalkan Setiap Tahapan Skema Produksi
Tantangan Pengelolaan Proses Produksi
Mengelola proses produksi merupakan hal penting untuk mencapai keseluruhan efisiensi manufaktur. Selain membutuhkan strategi untuk optimalkan prosesnya, masalah yang sering terjadi juga harus diatasi dengan efektif agar tidak mempengaruhi keberlanjutan produksi. Ini beberapa tantangan dan solusinya:
1. Fluktuasi Permintaan Pasar
Adanya fluktuasi dalam permintaan membuat perencanaan produksi dan manajemen inventory menjadi terganggu, sehingga dapat membuat perusahaan sulit untuk untuk menyesuaikan kapasitas produksi secara efisien. Hal ini juga dapat mengakibatkan tidak sesuainya perencanaan produksi dan kebutuhan produksi yang dilakukan.
Untuk mengatasinya, perusahaan manufaktur bisa menerapkan strategi produksi adaptif seperti Just in Time (JIT) atau Make to Order (MTO) untuk memudahkan dalam merespons perubahan permintaan dengan cepat tanpa menimbulkan pemborosan biaya produksi atau kekurangan stok untuk proses produksi.
2. Manajemen Rantai Pasokan yang Kompleks
Proses rantai pasok yang panjang dan kompleks juga bisa berakibat pada risiko keterlambatan, kekurangan bahan baku, dan kenaikan biaya pengiriman. Adanya koordinasi yang buruk antara pemasok, produsen, dan distributor dapat menyebabkan gangguan produksi dan ketidakpuasan pelanggan.
Perusahaan manufaktur bisa menggunakan software manufaktur yang dapat memaksimalkan proses rantai pasok secara optimal, dan dapat meningkatkan visibilitas dan kontrol atas seluruh rantai pasokan. Penggunaan software produksi manufaktur terbaik dapat memudahkan pengendalian stok, dan membangun hubungan yang kuat dengan supplier.
3. Kualitas Produk yang Tidak Konsisten
Dalam menjaga konsistensi kualitas produksi perlu adanya pengawasan ketat dan prosedur pengendalian kualitas yang efektif. Jika tidak ditangani dengan maksimal, akan berakibat pada banyaknya produk cacat yang dihasilkan dan membuat penurunan reputasi dan kepuasan pelanggan pada perusahaan manufaktur Anda.
Solusi dari hambatan ini adalah dengan mengimplementasikan metode produksi seperti Six Sigma, Total Quality Management (TQM), dan penggunaan software produksi dengan fitur Quality Management System (QMS) yang dapat membantu dalam mengidentifikasi dan mengurangi variabilitas, serta memastikan bahwa setiap produk memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.
4. Pengelolaan Biaya dan Kontrol Anggaran
Tantangan pengendalian produksi lainnya adalah pengelolaan biaya operasional tanpa mengorbankan kualitas produk dan efisiensi produksi, serta pengendalian anggaran yang harus sesuai dengan kebutuhan dan permintaan yang masuk. Terutama jika terjadi fluktuasi harga bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya energi dapat mempengaruhi margin keuntungan perusahaan.
Untuk mengatasinya, aplikasi produksi manufaktur dapat diterapkan secara mudah untuk memantau dan mengendalikan anggaran secara lebih efektif. Penerapan software juga dapat mengalokasikan dan menghitung COGM produksi secara otomatis dan tepat, sehingga Anda tidak perlu khawatir biaya yang dianggarkan tidak sesuai dengan produksi yang akan dilakukan.
5. Manajemen Data Produksi
Pengelolaan data produksi juga menjadi tantangan yang harus diatasi dengan tepat agar pengambilan keputusan strategis dapat sesuai dan efektif, Maka dari itu, proses pengumpulan, penyimpanan, dan analisis data produksi harus dikelola dengan maksimal agar mempermudah pengambilan keputusan untuk pengelolaan produksi.
Penerapan software produksi dapat mempermudah pengelolaan data dari setiap proses produksi secara menyeluruh, mulai dari keuangan, inventory stok, dan status produksi yang bisa Anda akses dalam satu platform terpusat. Hal tersebut akan membantu dalam mengidentifikasi tren, mengoptimalkan proses, dan meningkatkan kualitas produk secara real-time.
Strategi Optimalkan Proses Pengelolaan Produksi
Proses pengendalian produksi harus dilakukan dengan optimal agar memudahkan dalam meningkatkan efisiensi, kualitas, dan daya saing di perusahaan manufaktur. Untuk itu, penting untuk menerapkan strategi berikut ini untuk mengatasi tantangan operasional dan mencapai tujuan bisnis secara lebih efektif.
1. Implementasi Software Manufaktur
Penggunaan sistem canggih software manufaktur menjadi solusi terbaik untuk mengoptimalkan pengelolaan produksi secara menyeluruh, mulai dari
perencanaan, pengendalian inventaris, dan pengiriman. Sistem dengan integrasi yang tinggi ini dapat memberikan visibility dan akses data mudah terhadap seluruh operasional produksi, dari awal hingga akhir.
Software manufaktur terbaik seperti ScaleOcean bisa Anda terapkan, untuk menghasilkan data akurat dari berbagai tahapan produksi dan dianalisis secara real-time, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Penggunaannya penting dalam mengoptimalkan aliran material, mengurangi lead time, dan meminimalkan kesalahan komunikasi antar departemen.
2. Pengelolaan Rantai Pasokan yang Efisien
Alur rantai pasok yang terkelola dengan baik dapat membuat pengelolaan produksi lebih lancar dan maksimal. Anda bisa mengkoordinasikan proses ini dengan supplier yang tepat, sehingga dapat menghasilkan visibilitas penuh atas inventaris, dan penerapan strategi Just-In-Time (JIT) untuk mengurangi stok berlebih.
Dengan begitu, perusahaan bisa memastikan ketersediaan bahan baku secara tepat waktu, mengurangi biaya penyimpanan, dan menghindari gangguan produksi akibat kekurangan bahan. Pengelolaan rantai pasokan yang efisien juga meningkatkan kemampuan perusahaan untuk merespons perubahan permintaan pasar dengan cepat.
3. Peningkatan Kualitas Melalui Pengendalian yang Ketat
Penting juga untuk menjaga kualitas produk untuk memaksimalkan pengelolaan setiap proses produksi secara menyeluruh. Penerapan metode yang tepat untuk setiap jenis produk yang diproduksi merupakan hal penting, sehingga dapat memudahkan identifikasi dan mengurangi variabilitas serta cacat produksi dalam proses manufaktur.
Penggunaan software manajemen kualitas juga dapat membantu inspeksi secara otomatis, serta memastikan setiap produk dapat memenuhi standar kualitas yang ditetapkan. Peningkatan kualitas tidak hanya meningkatkan kepuasan pelanggan tetapi juga mengurangi biaya yang terkait dengan pengembalian dan perbaikan produk, serta memperkuat reputasi perusahaan di pasar.
4. Optimalisasi Pengelolaan Sumber Daya produksi
Penting juga mengelola sumber daya produksi dengan melibatkan pengelolaan tenaga kerja, bahan baku, mesin peralatan, dan kapasitas produksi secara efisien. Pelatihan karyawan bisa dilakukan untuk meningkatkan keterampilan dan produktivitas, serta penggunaan software produksi untuk manajemen persediaan, membantu meminimalkan pemborosan dan memastikan bahan baku selalu tersedia sesuai kebutuhan.
Dengan menerapkan pengelolaan dan teknologi otomasi, dapat membantu mengurangi downtime dan meningkatkan efisiensi operasional. Selain itu, penggunaan teknologi ramah lingkungan dan sistem manajemen energi yang canggih membantu mengoptimalkan konsumsi energi. Semua ini mendukung pengurangan biaya, peningkatan produktivitas, dan daya saing perusahaan di pasar.
5. Strategi Pemeliharaan Prediktif
Proses maintenance prediktif juga penting dengan memanfaatkan data sensor dan analitik untuk memudahkan prediksi kapan mesin atau peralatan produksi akan mengalami kerusakan. Berbeda dengan pemeliharaan preventif yang dilakukan secara rutin berdasarkan jadwal, pemeliharaan prediktif dilakukan hanya ketika diperlukan berdasarkan kondisi nyata peralatan.
Strategi ini penting dilakukan untuk mengurangi downtime produksi yang tidak terduga, serta dapat memperpanjang umum mesin. Hal ini juga dapat meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya perawatan. Menggunakan teknologi seperti Internet of Things (IoT) untuk memantau kondisi peralatan secara real-time menjadi kunci dalam strategi ini.
Tingkatkan Efisiensi Produksi dengan Software Manufaktur ScaleOcean
Pengelolaan seluruh proses produksi bisa dilakukan secara mudah dengan penerapan software manufaktur ScaleOcean, yang memiliki kemampuan integrasi dan otomatisasi untuk mengoptimalkan produksi mulai dari awal perencanaan produksi, hingga akhir proses distribusi di dalam satu platform terpadu secara end-to-end. Dengan berbagai fitur unggulannya, software ScaleOcean menjadi solusi terbaik bagi perusahaan manufaktur untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan setiap tahapan dan proses produksi secara menyeluruh.
Kemampuan integrasi yang tinggi dapat membantu perusahaan mengakses setiap aspek bisnis secara mudah, mulai dari inventory, purchasing, hingga accounting. Sistem ScaleOcean akan memastikan seluruh aspek operasional manufaktur dapat bekerja sesuai, sehingga dapat mengurangi risiko human error, dan mendukung pengambilan keputusan strategis yang lebih optimal. Ada beberapa fitur terbaik yang ditawarkan ScaleOcean aplikasi produksi manufaktur untuk mengoptimalkan pengendalian proses produksi, diantaranya:
- MPS (Master Production Planning), perencanaan dan penjadwalan produksi otomatis berdasarkan data historis akurat, stok aktual, permintaan, serta kapasitas produksi.
- MRP (Material Requirement Planning), pengendalian stok bahan baku otomatis dan memastikan ketersediaannya untuk proses produksi yang lancar
- Multi-Level BOM, memudahkan pengelolaan material untuk setiap produksi barang di dalam satu platform yang mudah diakses
- OEE (Overall Equipment Effectiveness), untuk mengoptimalkan penggunaan mesin peralatan produksi, sehingga menghindari downtime produksi
- Otomatisasi COGM, perhitungan dan pelaporan biaya produksi real-time
Dengan visibility real-time, implementasi software manufaktur ScaleOcean dapat mengendalikan dan memantau seluruh setiap tahapan produksi tanpa hambatan yang terjadi. Adanya fitur unggulan ini akan memberikan kontrol lebih baik terhadap produksi, sehingga Anda dapat meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional proses manufaktur secara menyeluruh. Anda bisa melakukan demo gratis untuk tahu bagaimana sistem bekerja secara aktual. Jadwalkan konsultasinya dengan kami segera!
Kesimpulan
Pentingnya perencanaan produksi merupakan hal penting dalam proses manufaktur, yang dilakukan tidak hanya untuk menentukan efisiensi operasional tapi juga penting untuk menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis. Dilakukannya pengendalian produksi secara maksimal, membuat perusahaan lebih mudah dalam meningkatkan produktivitas serta memperkuat kepuasan pelanggan.
Pengendalian proses produksi bisa dengan mudah dilakukan dengan menerapkan software manufaktur ScaleOcean yang memiliki fitur serta kemampuan integrasi dan keunggulan yang dapat memantau dan mengoptimalkan setiap tahapan produksi secara real-time. Penerapannya bisa mudah dilakukan dengan menyesuaikan apapun kebutuhan dan karakteristik bisnis Anda. Perusahaan bisa melakukan konsultasi dan demo gratis terlebih dulu untuk memahami kerja sistem manufaktur ScaleOcean secara menyeluruh. Hubungi ScaleOcean kapanpun untuk dapatkan rekomendasi modul dan fitur terbaik untuk bisnis Anda.