Pemeliharaan atau maintenance adalah proses penting dalam perusahaan manufaktur yang dilakukan untuk menjaga kelangsungan operasional proses produksi secara menyeluruh. Masalah dan hambatan seperti mesin yang sering mogok, penurunan kualitas produksi, bahkan terganggunya jadwal produksi sering terjadi karena perawatan mesin yang tidak maksimal.
Salah satu metode bisa Anda lakukan adalah breakdown maintenance, atau pemeliharaan yang dilakukan setelah terjadi kerusakan.
Dilakukannya perawatan mesin breakdown di proses manufaktur, dapat menjadi solusi untuk mengatasi setiap hambatan dan masalah yang terjadi, serta memastikan perbaikan dapat cepat dilakukan juga mendukung optimalisasi proses manufaktur secara menyeluruh. Di sini akan diuraikan mengenai pengertian serta contoh breakdown maintenance, serta fungsi dan cara mengoptimalkannya. Simak selengkapnya di sini!
Apa itu Breakdown Maintenance
Breakdown maintenance adalah strategi pemeliharaan yang dilakukan setelah mesin dan peralatan produksi mengalami kerusakan. Perawatan mesin ini dilakukan untuk memperbaiki alat produksi yang rusak agar dapat kembali digunakan dan beroperasi secepat mungkin, dan proses manufaktur dapat maksimal.
Jenis perawatan ini akan menangani kerusakan yang tidak terduga pada mesin, karena tidak adanya jadwal perawatan rutin sebelumnya. Meskipun metode ini memiliki pendekatan yang reaktif, namun tetap memiliki peran penting dalam menjaga kelancaran operasional produksi manufaktur. Maintenance ini biasanya juga diterapkan untuk mesin yang tidak memiliki dampak besar terhadap keseluruhan proses produksi jika kerusakan terjadi. Seperti, mesin pendukung yang jarang digunakan, atau mesin dengan cadangan yang cukup.
Perusahaan manufaktur juga penting untuk memahami bahwa ketergantungan pada pemeliharaan breakdown mesin dapat meningkatkan risiko downtime, serta biaya perbaikan yang lebih besar untuk jangka panjang. Maka dari itu, pengelolaan dan pemeliharaan mesin juga harus dikombinasikan dengan metode lain seperti preventive dan corrective maintenance untuk hasil yang lebih optimal.
Baca juga: Ukur Efektivitas Mesin dengan Rumus OEE
Fungsi Breakdown Maintenance di Manufaktur
Jenis jenis perawatan mesin seperti breakdown maintenance merupakan metode penting untuk memastikan peralatan dan mesin yang mengalami kerusakan, dapat kembali digunakan dengan optimal. Ini juga menjaga efisiensi proses produksi lebih baik. Fungsi utama pemeliharaan mesin breakdown adalah sebagai berikut:
1. Mengurangi Downtime Produksi
Maintenance jenis ini akan membantu meminimalkan downtime atau waktu henti produksi akibat mesin rusak yang tidak bisa digunakan. Proses pemeliharaan yang cepat dan tepat akan membuat perusahaan dapat segera melanjutkan operasional, serta akan menghindari penundaan produksi yang merugikan. Hal ini juga akan memastikan alur kerja tetap lancar, meski terjadi gangguan tak terduga.
2. Memastikan Kinerja Optimal Mesin
Maintenance akan memperbaiki mesin yang rusak secara cepat dan cenderung lebih handal dilakukan, ini akan membuat perusahaan bisa meningkatkan kinerja mesin tetap optimal. Selain itu juga dapat membantu menjaga kualitas produk, dan mencegah kerusakan lebih lanjut pada komponen mesin produksi lainnya.
3. Mengelola Biaya Perawatan
Fungsi lainnya breakdown maintenance adalah untuk membantu pengelolaan biaya perawatan yang lebih baik. Dengan begitu perusahaan dapat fokus hanya pada peralatan mesin produksi yang benar-benar membutuhkan perawatan mesin tanpa harus mengeluarkan biaya untuk inspeksi rutin yang belum terlalu dibutuhkan. Meski begitu, perusahaan harus bisa mengimbagi penerapan metode ini dengan jenis jenis perawatan mesin lainnya seperti preventive dan corrective maintenance.
4. Meminimalkan Risiko Kerusakan Sistemik
Berikutnya fungsi breakdown maintenance adalah untuk mencegah kerusakan kecil berkembang menjadi masalah sistematik yang lebih besar, dan sulit untuk diperbaiki. Maintenance ini akan membuat kerusakan yang awalnya hanya berpengaruh pada satu komponen, tidak akan membuatnya merembet ke bagian dan aspek lainnya. Ini sangat signifikan karena membantu perusahaan menghindari biaya besar dan kerugian operasional yang lebih luas.
Optimalkan Proses Breakdown Maintenance untuk berbagai mesin produksi dengan Software Manufaktur ScaleOcean!
Komponen Penting dalam Breakdown Maintenance
Untuk menjalankan maintenance breakdown di setiap mesin dan peralatan produksi, ada beberapa komponen penting yang harus ada untuk mendukung proses pemeliharaan di proses manufaktur. Setiap komponen memiliki peran penting dalam memastikan perbaikan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien, yaitu:
1. Tim Maintenance yang Kompeten
Dibutuhkan tim maintenance yang bertanggung jawab untuk mendiagnosa dan memperbaiki kerusakan pada mesin dengan cepat. Tim di perusahaan manufaktur harus memiliki skill teknis mendalam, serta sertifikasi diperlukan agar tim selalu siap menghadapi berbagai jenis kerusakan.
2. Sistem Monitoring dan Pelaporan
Perlu juga sistem monitoring yang dapat membantu mendeteksi kerusakan sejak dini, agar dapat meminimalisir kerusakan yang besar. Anda bisa menggunakan software pabrik dengan fitur aplikasi manufaktur lengkap dan canggih seperti ScaleOcean yang dapat memantau kondisi mesin secara real-time, kemudian memberikan data lengkap dengan laporan komprehensif mengenai mesin produksi untuk dianalisis lebih lanjut.
3. Ketersediaan Suku Cadang
Berikutnya komponen contoh breakdown maintenance adalah ketersediaan suku cadang yang memadai dan tepat waktu, agar bisa mempercepat proses perbaikan. Penting untuk perusahaan mengelola inventory suku cadang dengan baik, termasuk menetapkan prioritas untuk komponen yang paling sering digunakan.
4. Peralatan dan Teknologi Perbaikan
Harus ada juga peralatan perbaikan yang tepat, serta teknologi yang memadai untuk melakukan perbaikan dengan cepat dan presisi. Anda bisa menggunakan Teknologi seperti Augmented Reality (AR) atau diagnostic software juga dapat mempercepat identifikasi masalah. Hal ini juga dapat
mengurangi risiko kesalahan manusia selama proses pemeliharaan.
5. Prosedur dan Protokol Pemeliharaan
Penting juga untuk memiliki SOP dan panduan yang tepat untuk melakukan proses maintenance breakdown dengan optimal. SOP yang digunakan bisa mencakup mencakup langkah-langkah detail mulai dari identifikasi masalah, pelaporan, hingga penyelesaian perbaikan. Adanya panduan yang jelas, dapat membuat Anda bisa memastikan semua anggota tim mengikuti metode yang konsisten dan sesuai standar keselamatan.
Jenis-Jenis Breakdown Maintenance
Dalam penerapannya, breakdown maintenance memiliki jenis jenis perawatan mesin yang masing-masing dirancang untuk menangani situasi kerusakan pada mesin dan peralatan yang berbeda. Adanya jenis ini akan membantu Anda dalam menerapkan strategi paling sesuai dengan kebutuhan dan masalah pada mesin.
1. Emergency Maintenance
Pertama contoh breakdown maintenance adalah emergency, di mana kerusakan terjadi secara mendadak dan mengancam keberlanjutan produksi. Jenis ini membutuhkan respons yang cepat untuk meminimalkan downtime dan kerugian yang terjadi, sehingga tim maintenance harus segera mendiagnosis dan memperbaiki kerusakan tanpa banyak persiapan sebelumnya.
2. Planned Maintenance
Berbeda dengan jenis darurat, jenis planned maintenance ini terjadi karena direncanakan berdasarkan prediksi masa pakai mesin dan peralatan tertentu. Alat produksi akan dibiarkan beroperasi hingga mencapai batas kerusakan yang sudah diperkirakan, kemudian akan diperbaiki sesuai jadwal. Jenis ini cocok untuk peralatan yang kerusakannya tidak akan berdampak besar pada produksi.
3. Deferred Maintenance
Terakhir contoh breakdown maintenance adalah deferred maintenance, yang dilakukan ketika kerusakan tidak langsung mempengaruhi operasional produksi, sehingga perbaikan masih bisa ditunda. Jenis ini biasanya digunakan pada mesin pendukung atau peralatan non-produksi yang tidak kritis. Perusahaan bisa menunda perbaikan hingga waktu tertentu, seperti saat jadwal produksi sedang rendah atau saat bahan dan suku cadang tersedia.
Proses Breakdown Maintenance Pada Mesin Manufaktur
Dalam menjalankan proses breakdown maintenance, terdapat beberapa proses yang harus dijalankan dengan baik agar dapat memastikan perbaikan pada mesin dan peralatan dapat dilakukan dengan cepat dan efisien. Proses ini menjadi peran penting untuk mengoptimalkan total productive maintenance di perusahaan manufaktur
1. Identifikasi dan Pelaporan Kerusakan
Langkah pertama proses breakdown maintenance adalah identifikasi kerusakan yang terjadi, biasanya operator mesin atau sistem monitoring akan mendeteksi adanya gangguan pada mesin. Kemudian, dibuat laporan kerusakan dan disampaikan kepada tim maintenance mencakup
jenis kerusakan, lokasi, serta gejala yang muncul.
2. Diagnosa dan Penentuan Solusi
Setelah menerima laporan, tim maintenance akan melakukan diagnosa untuk menentukan penyebab kerusakan. Ini melibatkan inspeksi langsung pada mesin, serta analisis data dari sistem monitoring jika tersedia. Dari hasil diagnosa yang dilakukan, tim maintenance akan merancang solusi perbaikan yang paling efektif, termasuk menentukan apakah perlu mengganti komponen atau hanya melakukan perbaikan minor.
3. Eksekusi Perbaikan
Setelah solusi ditentukan, tim maintenance akan memulai perbaikan sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Di sini, proses melibatkan penggantian suku cadang, kalibrasi ulang mesin, atau pengelasan komponen yang rusak. Selama proses perbaikan, tim harus memastikan semua pekerjaan dilakukan sesuai standar keselamatan dan kualitas. Laporan maintenance juga harus disusu untuk keperluan evaluasi di masa depan.
4. Pengujian dan Validasi
Langkah terakhir contoh breakdown maintenance adalah pengujian yang dilakukan untuk memastikan kerusakan telah teratasi dan mesin bisa berfungsi normal. Jika mesin lulus pengujian, validasi dilakukan oleh tim pemeliharaan dan produksi untuk memastikan hasil perbaikan memenuhi standar yang ditetapkan.
Kelebihan dan Kekurangannya
Perbaikan mesin dengan metode
maintenance breakdown mesin menjadi proses yang bisa dilakukan perusahaan manufaktur untuk menjaga performa mesin tetap optimal, dan memastikan kelancaran produksi. Ada kelebihan dan kekurangan yang perlu Anda pertimbangkan agar sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda, yaitu:
Kelebihan
1. Sederhana dan Tidak Memerlukan Perencanaan
2. Biaya Awal yang Rendah
3. Fokus pada Peralatan Kritis
4. Cocok untuk Peralatan Non-Kritis
Kekurangan
1. Downtime yang Tidak Terduga
2. Biaya Perbaikan yang Tinggi
3. Ketergantungan pada Ketersediaan Suku Cadang
Cara Optimalkan Proses Breakdown Maintenance
Agar proses pemeliharaan breakdown mesin memberikan hasil maksimal, Anda bisa menerapkan strategi tepat dan optimal agar dapat mengurangi risiko downtime proses produksi juga meminimalkan biaya perbaikan. Ini langkah strategis untuk meningkatkan efektivitas breakdown maintenance adalah sebagai berikut:
1. Implementasi Software Manufaktur
Software pabrik manufaktur bisa menjadi solusi terbaik untuk mengoptimalkan proses pemeliharaan breakdown mesin, di mana sistem dapat memonitor kondisi mesin real-time, serta mendeteksi dini potensi kerusakan pada mesin produksi sebelum masalah lebih parah. Penerapan software manufaktur terbaik ScaleOcean dapat memberikan banyak keunggulan untuk memaksimalkan seluruh proses pemeliharaan mesin produksi dengan fitur-fitur berikut:
-
OEE Real-Time, momonitor performa mesin, dan menghasilkan perhitungan dan data otomatis yang bisa menganalisis penyebab kerusakan
-
Integrasi Manajemen Asset, melacak ketersediaan sparepart yang dibutuhkan untuk maintenance breakdown
-
Manajemen preventif dan Corrective, menjadwalkan pemeliharan teratur secara otomatis berdasarkan data penggunaan mesin dan riwayat kerusakan
-
Pencatatan dan Pelaporan terintegrasi secara otomatis seluruh aktivitas maintenance
2. Meningkatkan Kesiapan Tim Pemeliharaan
Penting juga untuk memastikan tim maintenance agar selalu siap menghadapi situasi darurat, dengan melibatkan pelatihan rutin dan simulasi untuk mengasah skill dalam menangani berbagai jenis breakdown mesin. Selain itu, tim maintenance juga harus dilengkapi dengan panduan teknis, serta akses cepat ke data mesin seperti riwayat perawatan, dan pola kerusakan yang terjadi.
3. Mengelola Inventaris Suku Cadang dengan Efisien
Ketersediaan suku cadang juga harus diperhatikan, untuk memastikan komponen kritis pada mesin selalu tersedia. Inilah pentingnya software manufaktur diterapkan, agar Anda dapat memantau stok secara real-time, serta menghindari kekurangan sparepart yang dapat memperlambat perbaikan bahkan proses produksi berkelanjutan.
4. Menerapkan Prosedur Standar Operasional
Penting juga untuk perusahaan manufaktur memiliki SOP pemeliharaan yang sesuai untuk maintenance breakdown mesin untuk memastikan setiap langkah perbaikan dalam dilakukan secara konsisten dan efisien. SOP yang diterapkan harus meliputi langkah strategis mulai dari identifikasi kerusakan, pelaporan, hingga penyelesaian perbaikan.
Perbedaannya dengan Preventive dan Corrective Maintenance
Untuk memelihara mesin produksi, terdapat strategi dan metode yang bisa Anda terapkan untuk menjaga kelancaran mesin di proses produksi manufaktur. Ada tiga pendekatan: preventive vs breakdown maintenance, dan corrective maintenance. Berikut pembahasan lengkap perbedaan ketiga maintenance ini:
1. Breakdown Maintenance
Disebut juga pemeliharaan reaktif, jenis ini dilakukan setelah mesin produksi mengalami kerusakan. Contoh breakdown maintenance adalah memperbaiki masalah secepat mungkin agar proses produksi dapat berjalan lancar tanpa hambatan. Jenis ini tidak memiliki jadwal khusus sebelumnya, sehingga sering memerlukan respon yang darurat untuk mengatasi perbaikan pada breakdown mesin.
2. Corrective Maintenance
Jenis perbaikan yang terencana pasca kerusakan ini menjadi jenis jenis perawatan mesin yang fokus pada perbaikan breakdown mesin yang telah diidentifikasi sebelumnya, namun dilakukan secara terencana. Setelah diagnosa awal, perusahaan menjadwalkan perbaikan pada waktu yang tidak mengganggu produksi.
3. Preventive Maintenance
Perbedaan pada preventive vs breakdown maintenance dan corrective maintenance ini, ada di tujuan yang dilakukan untuk mencegah kerusakan sebelum terjadi. Pemeliharaan ini dilakukan secara berkala berdasarkan jadwal atau prediksi umur komponen. Dengan langkah proaktif ini, perusahaan dapat mengurangi risiko downtime dan memperpanjang umur mesin.
Kesimpulan
Breakdown maintenance adalah proses penting yang harus dilakukan perusahaan manufaktur untuk tetap menjaga kelancaran operasional proses produksi, terutama saat menghadapi kerusakan mendadak pada mesin dan peralatan. Dengan implementasinya yang tepat, proses ini juga dapat mengurangi downtime, menjaga produktivitas mesin, serta memastikan mesin akan selalu berfungsi normal.
Untuk memudahkan pengelolaannya, Anda bisa menggunakan software manufaktur ScaleOcean yang dilengkapi fitur canggih dan keunggulan yang dapat memonitor mesin real-time dan manajemen sparepart untuk membantu mengoptimalkan pemeliharaan breakdown mesin. Anda bisa memahami bagaimana sistem mengoptimalkan seluruh proses manufaktur dengan lakukan demo gratis dengan tim ScaleOcean. Jadwalkan konsultasinya dengan hubungi kami kapanpun!