Biaya variabel adalah biaya yang berubah seiring dengan tingkat produksi atau volume kegiatan. Banyak perusahaan manufaktur menghadapi tantangan dalam mengelola biaya variabel karena fluktuasi produksi yang dapat memengaruhi margin keuntungan. Tanpa pengelolaan yang tepat, biaya ini dapat membebani operasi.
Memahami biaya variabel sangat penting agar perusahaan dapat menentukan harga jual produk yang optimal. Dengan memperhitungkan biaya per unit, perusahaan dapat menyesuaikan harga agar tetap kompetitif dan menguntungkan meskipun biaya produksi berubah-ubah.
Di artikel ini, Anda akan menemukan informasi mengenai pengertian biaya variabel, karakteristik, contoh, dan cara efektif mengelolanya, yang dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dalam merencanakan strategi harga dan meningkatkan profitabilitas jangka panjang.
- Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan fluktuasi volume produksi atau kegiatan bisnis.
- Contoh biaya variabel: bahan baku yang meningkat seiring produksi, upah tenaga kerja berdasarkan jumlah unit, dan biaya distribusi yang naik dengan jumlah pengiriman.
- Strategi mengelola biaya variabel: mengoptimalkan bahan baku, manajemen tenaga kerja, efisiensi energi, pengelolaan proses produksi, dan analisis biaya serta pendapatan secara teratur.
- ScaleOcean, membantu perusahaan mengelola biaya variabel secara efisien dengan pemantauan biaya real-time dan pengambilan keputusan yang lebih cerdas.
Pengertian Biaya Variabel
Biaya variabel adalah biaya yang jumlahnya berubah sesuai dengan perubahan volume produksi atau aktivitas bisnis. Semakin banyak produk yang diproduksi atau semakin banyak aktivitas yang dilakukan, semakin besar biaya variabel tersebut, dan sebaliknya.
Contoh biaya variabel yang umum adalah biaya bahan baku, upah tenaga kerja langsung, dan biaya distribusi. Setiap penambahan unit produk yang dihasilkan akan meningkatkan jumlah biaya tersebut. Oleh karena itu, manajemen yang tepat sangat penting untuk mengelola macam-macam biaya tersebut.
Dalam bisnis, pemahaman terhadap biaya variabel dapat membantu dalam menentukan harga jual produk yang optimal. Selain itu, dengan memperhitungkan biaya per unit, perusahaan dapat mengatur margin keuntungan secara lebih efektif dan efisien.
Penting bagi perusahaan untuk memantau biaya variabel secara berkala, terutama dalam periode produksi yang fluktuatif. Dengan cara ini, perusahaan manufaktur bisa lebih cepat menyesuaikan strategi harga dan menjaga keberlanjutan operasional.
Baca juga: Apa itu Harga Pokok Produksi dan Cara Menghitungnya
Ciri-Ciri Biaya Variabel

Biaya variabel adalah elemen penting dalam manajemen keuangan yang memiliki beberapa karakteristik khusus. Memahami ciri-ciri biaya variabel dapat membantu perusahaan dalam merencanakan anggaran dan pengendalian biaya dengan lebih efektif, serta memastikan operasional yang efisien. Berikut karakteristik utama biaya variabel:
1. Berubah Sesuai Volume
Biaya variabel berfluktuasi seiring perubahan volume produksi. Dikutip dari CFI Education, semakin banyak produk yang diproduksi, semakin tinggi total biaya variabel yang dikeluarkan oleh perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan volume produksi agar dapat memproyeksikan biaya secara lebih akurat.
2. Konstan Per Unit
Meskipun total biaya variabel berubah dengan volume produksi, biaya per unit tetap konstan. Hal ini berarti biaya untuk memproduksi setiap unit produk atau jasa tidak dipengaruhi oleh jumlah yang dihasilkan, memudahkan perusahaan dalam perhitungan harga dan margin keuntungan.
Untuk lebih mendalami perhitungan biaya per unit, perusahaan sering menggunakan process costing. Metode ini sangat berguna dalam produksi massal, di mana biaya total dibagi rata ke setiap unit yang dihasilkan, memastikan perhitungan yang akurat dan konsisten.
3. Mudah Dilacak
Karakteristik tahap yang termasuk biaya variabel adalah biaya yang mudah dilacak dan dialokasikan langsung ke produk atau aktivitas tertentu. Dengan demikian, perusahaan dapat mengukur biaya manufaktur secara lebih tepat dan efisien, memastikan bahwa setiap pengeluaran dapat dipertanggungjawabkan dengan jelas untuk setiap unit yang diproduksi.
4. Dapat Dikendalikan
Perusahaan memiliki lebih banyak kontrol terhadap biaya variabel dalam jangka pendek. Misalnya, biaya ini dapat dikurangi dengan menurunkan tingkat produksi atau menghentikan kegiatan tertentu yang membutuhkan biaya, memberikan fleksibilitas bagi perusahaan dalam menghadapi perubahan pasar atau permintaan.
Contoh Biaya Variabel
Ada beberapa contoh biaya variabel dalam perusahaan manufaktur yang harus dikelola dengan baik karena dapat menentukan keefektifan operasional dan profitabilitas perusahaan.
Biaya variabel adalah biaya yang bersifat dinamis, sehingga membutuhkan pengawasan dan strategi manajemen yang cermat dalam implementasinya. Berikut contoh biaya variabel adalah:
1. Biaya Bahan Baku
Contoh biaya variabel adalah biaya bahan baku, dimana sebagai dasar setiap produk bahan baku harus tersedia dalam jumlah yang cukup dan sesuai untuk memenuhi kebutuhan produksi. Tahap yang termasuk biaya variabel adalah biaya bahan baku yang meningkat secara langsung seiring dengan meningkatkan volume produksi.
Penting untuk memiliki manajemen yang efektif untuk mengelola biaya variabel ini. Dengan metode perhitungan job costing, perusahaan dapat menelusuri penggunaan bahan baku per pesanan secara detail sehingga pengendalian biaya lebih terarah.
2. Biaya Tenaga Kerja Langsung
Selanjutnya contoh biaya variabel adalah upah tenaga kerja langsung yang terlibat dengan proses produksi. Semakin meningkat jumlah produk yang dibuat, maka semakin banyak membutuhkan jam kerja dan lebih banyak pekerja ketika produksi meningkat.
Untuk menghitung biaya terkait, perusahaan dapat memantau COGM (Cost of Goods Manufactured), yang mencakup biaya tenaga kerja langsung, bahan baku, dan overhead pabrik lainnya. Peningkatan efisiensi tenaga kerja tidak hanya akan mengurangi biaya variabel, tetapi juga akan meningkatkan kinerja karyawan dan kualitas produk yang dihasilkan.
3. Biaya Energi
Tahap yang termasuk biaya variabel adalah biaya produksi yang berkaitan dengan biaya energi yang diperlukan untuk menjalankan mesin dan peralatan. Peningkatan biaya energi ini akan meningkat secara proporsional dengan eskalasi aktivitas produksi dalam perusahaan manufaktur. Anda dapat mengurangi konsumsi energi untuk menghemat biaya variabel, dan juga mendukung inisiatif keberlanjutan dan pengurangan dampak lingkungan.
4. Biaya Pengemasan
Berikutnya contoh biaya variabel adalah biaya pengemasan, mulai dari pembelian bahan kemasan hingga tenaga kerja untuk mengerjakan proses pengemasan tersebut. Biaya ini akan meningkat seiring dengan jumlah unit yang diproduksi dalam perusahaan manufaktur.
Penting bagi Anda untuk melakukan optimalisasi proses pengemasan agar dapat memastikan bahwa waktu dan sumber daya yang digunakan dapat diminimalisir tanpa mengurangi kualitas dan keamanan produk.
5. Biaya Pengiriman
Yang Terakhir, contoh biaya variabel adalah biaya pengiriman yang dapat berfluktuasi seiring volume produk yang dikirim, dan jarak tempuh pengiriman yang harus dituju. Anda dapat mengoptimalkan biaya pengiriman sehingga akan mengurangi biaya variabel dan meningkatkan kepuasan pelanggan melalui pengiriman yang lebih cepat dan efisien.
Secara keseluruhan, untuk mengelola biaya variabel perusahaan perlu memahami cara hitung full costing. Dengan menghitung seluruh biaya yang terlibat dalam produksi, termasuk biaya tetap dan variabel, perusahaan dapat menentukan harga jual yang kompetitif sekaligus memastikan profitabilitas tetap terjaga di setiap tahapan produksi.
Kelola Biaya Variabel Perusahaan Manufaktur

Setelah mengetahui apa saja contoh biaya variabel, kini saatnya kita memahami bagaimana cara mengelola biaya-biaya tersebut dengan baik. Anda dapat mengoptimalkan strategi berikut ini untuk mengurangi biaya ini sekaligus mempertahankan kualitas output produksi dalam perusahaan manufaktur.
Salah satu metode yang sering digunakan adalah variable costing, yang memfokuskan pada biaya variabel untuk menentukan biaya produksi per unit dan membantu pengambilan keputusan yang lebih efisien. Berikut cara mengelola biaya variabel di perusahaan manufaktur:
1. Optimasi Penggunaan Bahan Baku
Untuk mengelola biaya variabel secara efektif, terutama dalam contoh produksi jangka pendek, Anda harus mengoptimalkan penggunaan bahan baku dengan baik. Pilihlah supplier tepat yang menawarkan harga terbaik dan bahan baku berkualitas.
Penting juga bagi Anda untuk melakukan negosiasi kontrak yang menguntungkan, termasuk diskon untuk pembelian jumlah besar dan jaminan ketersediaan bahan. Manajemen bahan baku yang efektif ini tidak hanya mengurangi biaya tetapi juga meningkatkan keberlanjutan operasional.
2. Manajemen Tenaga Kerja
Manajemen tenaga kerja juga perlu dilakukan, seperti implementasi sistem kerja shift yang fleksibel untuk membantu menyesuaikan jumlah tenaga kerja dengan kebutuhan produksi. Anda juga dapat melakukan pelatihan karyawan berkala untuk meningkatkan produktivitas dan efisiensi, sehingga perusahaan dapat mengurangi kebutuhan jam kerja ekstra yang dapat membebani biaya variabel.
Anda juga dapat memanfaatkan teknologi dan sistem otomasi untuk mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja fisik dan menghindari human error terkait. Manajemen tenaga kerja yang cerdas membantu memastikan bahwa setiap jam kerja dimanfaatkan seoptimal mungkin.
3. Efisiensi Energi
Pengelolaan selanjutnya Anda dapat melakukan efisiensi energi, seperti melakukan audit energi untuk mengidentifikasi area dimana penggunaan energi perlu dioptimalkan. Pemasangan peralatan energi yang lebih efisien seperti LED, dan mesin hemat energi dapat mengurangi biaya variabel dan biaya operasional jangka panjang.
Anda juga dapat mengatur layout gudang untuk meminimalisir jarak perpindahan bahan dan mengurangi biaya energi yang dibutuhkan untuk transportasi internal. Penting untuk melakukan kebijakan hemat energi, seperti mematikan mesin saat tidak digunakan untuk memberikan penghematan signifikan.
4. Pengelolaan Proses Produksi
Penting juga untuk melakukan optimalisasi alur proses produksi seperti penerapan metode lean manufacturing untuk mengurangi pemborosan produksi. Anda juga dapat menggunakan sistem produksi modern untuk membantu merencanakan dan mengontrol proses produksi dari awal hingga akhir secara lebih efektif, dan memastikan bahwa sumber daya digunakan sesuai kebutuhan.
pemeliharaan preventif pada peralatan secara rutin juga dapat Anda gunakan untuk menghindari kerusakan fatal dan downtime yang tidak terduga. Dengan demikian, pengelolaan proses produksi yang efisien meningkatkan output sambil mengontrol biaya variabel dalam perusahaan manufaktur.
5. Analisis Biaya dan Pendapatan
Strategi terakhir yang dapat Anda lakukan adalah dengan melakukan analisis biaya dan pendapatan secara teratur, seperti penggunaan sistem akuntansi manufaktur dan keuangan yang memungkinkan Anda untuk melacak biaya secara real-time dan membuat penyesuaian yang diperlukan dalam perusahaan manufaktur.
Sebagai salah satu fungsi biaya marginal, analisis titik impas biaya variabel juga dapat membantu menentukan jumlah produksi minimum yang penting untuk menutupi biaya tersebut dengan baik. Anda juga dapat melakukan pengkajian ulang strategi penetapan harga secara periodik untuk menutupi biaya variabel dan biaya tetap, juga menghasilkan keuntungan yang memadai.
Kesimpulan
Biaya variabel adalah biaya yang besarnya berubah sesuai dengan volume produksi atau penjualan suatu perusahaan. Artinya, semakin banyak produk yang diproduksi, semakin tinggi biaya variabel yang dikeluarkan. Sebaliknya, jika produksi berkurang, biaya variabel juga akan menurun.
Biaya variabel sangat penting untuk dipahami dalam perencanaan keuangan perusahaan. Mengelola biaya ini dengan tepat dapat membantu perusahaan mengoptimalkan pengeluaran dan meningkatkan profitabilitas, terutama saat volume produksi meningkat.
Dengan menggunakan Software Manufaktur ScaleOcean, perusahaan dapat memantau biaya variabel secara real-time dan mengoptimalkan proses produksi. Dengan sistem yang terintegrasi, ScaleOcean membantu mengelola biaya dan meningkatkan efisiensi produksi untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan.
FAQ:
1. Apa saja yang termasuk dalam biaya variabel?
Contoh biaya variabel meliputi:
1. Upah tenaga kerja langsung tergolong biaya variabel karena berubah sesuai volume produksi, berbeda dengan gaji tetap bulanan.
2. Biaya bahan baku termasuk biaya variabel karena menyesuaikan jumlah bahan yang dibutuhkan dalam proses produksi.
3. Biaya distribusi juga bersifat variabel karena nilainya bergantung pada jumlah produk yang dikirim ke pelanggan.
2. Apa saja ciri-ciri biaya variabel?
Berikut adalah karakteristik biaya variabel:
1. Biaya variabel akan berubah secara proporsional terhadap perubahan volume aktivitas dalam suatu periode tertentu.
2. Meskipun volume produksi berubah, biaya variabel per unit cenderung tetap selama masih dalam rentang operasional yang relevan.
3. Perusahaan dapat membebankan biaya variabel ke departemen operasional dengan cara yang efisien dan akurat.
3. Apa contoh penetapan harga biaya variabel?
Perusahaan menggunakan metode penetapan harga biaya variabel plus dengan menambahkan markup pada biaya produksi per unit. Sebagai contoh, jika total biaya bahan baku, tenaga kerja, dan pengiriman untuk satu botol Pepsi mencapai $1,00, maka perusahaan dapat menetapkan harga jualnya sebesar $1,20.







