Racking system menjadi solusi penting untuk bisnis yang berjuang mengelola stok barang secara efisien. Banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam melacak inventaris, mengatur ruang penyimpanan, dan memastikan ketersediaan produk. Tanpa sistem terorganisir, kesalahan dalam penghitungan stok dapat menyebabkan pemborosan waktu dan biaya.
Penting bagi perusahaan untuk memahami bagaimana racking system berfungsi dalam meningkatkan efisiensi operasional. Dengan sistem penyimpanan yang tepat, akses ke produk menjadi lebih mudah, ruang penyimpanan lebih terorganisir, dan proses distribusi barang dapat berlangsung lebih cepat dan akurat.
Di artikel ini, Anda akan mendapatkan informasi mengenai berbagai jenis racking system, manfaatnya, serta cara kerjanya. Dengan pemahaman yang lebih baik, Anda dapat mempertimbangkan penerapan sistem ini untuk meningkatkan efisiensi operasional dan pengelolaan inventaris di perusahaan Anda.

- Racking sytem adalah metode penyimpanan barang menggunakan rak baja untuk memaksimalkan ruang vertikal dan horizontal, meningkatkan efisiensi, akses, dan organisasi produk.
- Jenis racking system: selective racking, double deep racking, cantilever racking, dynamic storage, structural steel platform, drive-in racking, multi-tier racking, dan boltless shelving
- Fungsi warehouse racking system: memaksimalkan ruang, meningkatkan efisiensi dalam penataan dan pengambilan barang, mempermudah akses, serta meningkatkan keamanan barang.
- Software Warehouse ScaleOcean, solusi terbaik untuk mengelola sistem rak, memastikan efisiensi penyimpanan dan alur barang yang optimal di gudang Anda.

1. Apa Itu Racking System?
Racking system adalah metode penyimpanan barang yang terorganisir di gudang dengan menggunakan rak berbahan baja, yang memanfaatkan ruang vertikal dan horizontal untuk meningkatkan efisiensi, mempermudah akses, dan mengatur produk.
Beberapa jenis racking system yang umum digunakan meliputi selective racking (akses langsung ke setiap palet), drive-in racking (untuk kepadatan tinggi dan rotasi rendah), cantilever racking (untuk barang panjang), dynamic storage (menggunakan gravitasi), dan multi-tier racking (menciptakan beberapa tingkat penyimpanan).
Implementasi warehouse racking system yang tepat memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan ruang penyimpanan, yang pada gilirannya mengurangi biaya operasional. Penerapan sistem ini juga dapat meningkatkan keselamatan kerja dengan mengurangi tumpukan barang yang berpotensi berbahaya.
2. Jenis-Jenis Racking System
Berbagai jenis racking system memungkinkan perusahaan untuk mengoptimalkan ruang gudang dan meningkatkan efisiensi operasional. Setiap sistem memiliki karakteristik dan keunggulannya masing-masing, tergantung pada jenis barang yang disimpan dan kebutuhan penyimpanan.
Terdapat beberapa jenis racking system yang dipilih berdasarkan kebutuhan spesifik gudang, di antaranya
a. Selective Racking
Selective racking adalah sistem rak yang paling banyak digunakan dan hemat biaya. Sistem ini memberikan akses langsung ke setiap palet tanpa harus memindahkan barang lain. Oleh karena itu, ideal untuk produk dengan rotasi stok yang cepat dan beragam.
Selain itu, sistem ini sangat mendukung proses pick and pack, karena memudahkan pekerja untuk mengakses barang secara cepat dan efisien, mengurangi waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan pesanan.
b. Double Deep Racking
Double deep racking meningkatkan kapasitas penyimpanan dengan menata dua palet secara berurutan dalam satu rak. Dengan cara ini, lebih banyak barang dapat disimpan dalam ruang yang terbatas, meskipun akses ke palet tertentu mungkin memerlukan sedikit usaha lebih.
c. Cantilever Racking
Cantilever racking dirancang tanpa tiang vertikal di bagian depan rak, sehingga cocok untuk menyimpan barang-barang panjang seperti pipa atau kayu. Struktur racking system ini memaksimalkan ruang penyimpanan untuk barang yang tidak bisa disusun dalam rak konvensional.
d. Dynamic Storage (Rak Hidup)
Dynamic storage, atau rak hidup, memanfaatkan gravitasi untuk memindahkan palet secara otomatis. Warehouse racking system sangat ideal untuk barang dengan tanggal kedaluwarsa yang pendek, karena mempermudah manajemen alur barang masuk dan keluar dengan efisiensi tinggi.
e. Structural Steel Platform
Sistem structural steel platform menciptakan lantai bertingkat dalam gudang, memungkinkan penyimpanan barang ringan atau bahkan pengembangan ruang kantor tambahan. Ini memberikan fleksibilitas lebih dalam memanfaatkan ruang vertikal yang tidak terpakai.
f. Drive-In Racking
Drive-in racking memungkinkan forklift untuk masuk ke dalam rak, mempermudah penempatan dan pengambilan palet. Warehouse racking system ini sangat efisien untuk produk dengan rotasi stok rendah karena memungkinkan penyimpanan barang dalam jumlah besar dengan ruang yang minimal.
g. Multi-Tier Racking
Multi-tier racking memanfaatkan ruang vertikal untuk menciptakan tingkat penyimpanan tambahan. Dengan racking system bertingkat, ruang gudang dimaksimalkan untuk meningkatkan kapasitas penyimpanan tanpa memerlukan perluasan fisik area gudang.
Salah satu tipe yang sering digunakan dalam sistem ini adalah pallet racking, yang memungkinkan penyimpanan barang secara efisien di setiap tingkat rak, mengoptimalkan penggunaan ruang vertikal.
h. Boltless Shelving
Boltless shelving adalah sistem rak tanpa baut yang mudah disesuaikan. Warehouse racking system ini sangat cocok untuk menyimpan barang-barang ringan karena kemudahan dalam penyesuaian dan perakitan, serta fleksibilitas dalam penggunaan ruang.
Baca juga: Operator Packing: Tugas, Tanggung Jawab, serta Gajinya
3. Fungsi Warehouse Racking System
Fungsi racking system meliputi optimalisasi ruang dengan memanfaatkan ruang vertikal, efisiensi operasional dalam pencarian dan pengambilan barang, peningkatan keamanan dengan penyusunan rapi, pengelolaan inventaris yang lebih baik, serta fleksibilitas untuk menyimpan berbagai jenis barang.
Berikut adalah fungsi penggunaan warehouse racking system:
a. Memaksimalkan Ruang
Racking system membantu mengoptimalkan penggunaan ruang, terutama ruang vertikal di gudang. Dengan memanfaatkan ruang secara maksimal, perusahaan dapat meningkatkan kapasitas penyimpanan tanpa perlu memperluas area fisik gudang, yang pada akhirnya menghemat biaya.
Selain itu, staf gudang dapat bekerja lebih efisien karena akses barang menjadi lebih cepat dan terorganisir dengan baik. Dengan sistem yang terstruktur, staf dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mencari dan mengambil barang, meningkatkan produktivitas, dan mengurangi kesalahan dalam pengelolaan inventaris,
b. Meningkatkan Efisiensi
Sistem rak yang terorganisir dengan baik memperlancar proses penataan, penyimpanan, dan pengambilan barang. Hal ini mempercepat alur kerja di gudang, mengurangi waktu yang diperlukan untuk menemukan barang, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
Dengan menggunakan metode penilaian persediaan yang tepat, bisnis dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas mengenai nilai persediaan, mengoptimalkan pengelolaan barang, dan meminimalkan pemborosan. Sistem rak yang terstruktur mendukung efisiensi dalam implementasi metode ini.
c. Mempermudah Akses
Racking system memungkinkan akses langsung ke setiap barang atau palet. Dengan desain rak yang tepat, karyawan, termasuk picker gudang, dapat dengan mudah mengambil atau menyusun barang sesuai kebutuhan, meningkatkan kecepatan dan akurasi dalam manajemen inventaris.
d. Meningkatkan Keamanan Barang
Dengan menjaga barang tetap terpisah dari lantai dan dinding, racking system membantu mengurangi risiko kerusakan. Penyimpanan barang pada rak yang tepat menghindarkan barang dari paparan kelembapan, debu, atau kerusakan fisik, menjaga kualitas dan kondisi barang.
Jika terjadi kerusakan, damage report yang terperinci dapat membantu mengidentifikasi penyebab dan mencegah terulangnya masalah serupa di masa depan. Dengan demikian, perusahaan dapat melakukan perbaikan atau penyesuaian pada sistem penyimpanan guna meningkatkan keamanan barang.
Dengan memanfaatkan teknologi untuk manajemen gudang, perusahaan dapat mengintegrasikan sistem racking dengan perangkat lunak yang memantau stok secara real-time. Hal ini mempermudah pengelolaan barang dan memastikan ketersediaan produk yang lebih tepat waktu.

4. Cara Kerja Sistem Racking Gudang
Dengan berbagai jenis racking, sistem ini mengoptimalkan penggunaan ruang, mempercepat proses penyimpanan dan pengambilan barang, serta meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan. Lalu, bagaimana sebenarnya cara kerja sistem racking ini? Berikut adalah penjelasan yang lebih detail mengenai mekanisme kerja dari sistem racking di gudang.
a. Penerimaan
Penerimaan adalah tahapan di mana produk tiba di gudang dan diterima oleh staf gudang yang bertugas. Selama tahap ini, produk diberi label barcode untuk memungkinkan identifikasi SKU (Stock Keeping Unit) dan lokasi penyimpanan. Barcode ini memungkinkan petugas gudang untuk dengan mudah mengakses informasi terkait produk serta lokasinya di dalam gudang.
b. Penempatan
Penempatan merujuk pada proses penyimpanan barang-barang di lokasi tertentu di dalam gudang. Informasi barcode pada produk memungkinkan petugas untuk menentukan lokasi yang tepat untuk meletakkan barang. Dengan barcode ini, petugas gudang dapat dengan cepat menemukan barang yang diperlukan dengan melakukan pemindaian dan mengidentifikasi lokasi stok yang benar.
c. Pengambilan
Pengambilan barang atau picking melibatkan pengambilan stok dari tempat penyimpanan yang sesuai dengan pesanan pelanggan. Proses ini menjadi salah satu tahapan krusial dalam manajemen gudang, namun juga memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Memastikan pengambilan yang akurat dalam jumlah dan barang yang tepat sangat penting untuk memenuhi kebutuhan pesanan konsumen.
Untuk mengurangi risiko kekurangan stok dan memastikan ketersediaan barang yang tepat, perusahaan juga dapat menggunakan buffer stock sebagai cadangan untuk mengantisipasi fluktuasi permintaan yang tak terduga
d. Pengemasan
Proses packing adalah tahapan di mana barang-barang yang telah diambil dari gudang kemudian dikemas dan disatukan sesuai dengan pesanan konsumen. Pada tahap ini, tujuan utamanya adalah agar penjual memperhatikan keamanan kemasan guna mengurangi kemungkinan kerusakan barang sebelum meninggalkan gudang.
e. Pengiriman
Pada tahap terakhir, terdapat proses yang dikenal sebagai pengiriman atau dispatching. Kesuksesan pengiriman diukur dari pengurutan dan pengemasan pesanan yang tepat, pengiriman kepada pelanggan yang benar, penggunaan moda transportasi yang sesuai, serta pengiriman yang aman dan tepat waktu.
f. Retur
Retur adalah proses ketika konsumen mengembalikan barang kepada perusahaan, yang merupakan situasi yang dihindari tetapi memiliki proses yang cukup kompleks. Pada tahap ini, penting untuk mencatat barang yang dikembalikan dan memperbarui stok ketika barang kembali disimpan.
g. Inventarisasi
Setelah hampir semua prosedur terlaksana, terdapat tahap yang berfokus pada mengontrol inventaris barang yang dimiliki atau dijual oleh perusahaan. Inventarisasi merupakan proses penghitungan stok yang ada di gudang dan membandingkannya dengan stok yang tercatat dalam sistem inventaris.
Untuk mempermudah pencatatan dan pelacakan, Anda dapat download form laporan stok barang excel yang memungkinkan perusahaan untuk mendokumentasikan data inventaris dengan cara yang terorganisir dan mudah diakses. Penggunaan form excel yang terstruktur akan membantu dalam mempercepat proses inventarisasi, meningkatkan akurasi, serta memudahkan dalam pemantauan stok barang.
h. Pelaporan
Pelaporan atau pembuatan laporan adalah proses yang melibatkan penyusunan informasi dan penjelasan mengenai manajemen gudang. Laporan tersebut mencakup informasi terkait stok yang tepat di gudang serta pencatatan pengiriman keluar setiap hari.
Untuk memastikan data yang akurat dan terupdate, perusahaan perlu melakukan stock opname secara rutin untuk memverifikasi kesesuaian antara stok yang tercatat dan stok yang ada di gudang.
5. Implementasi Sistem Racking Gudang
Sistem racking adalah sistem penyimpanan yang dirancang untuk mengatur dan mengoptimalkan penyimpanan barang di gudang atau pabrik. Sistem ini menggunakan rak penyimpanan khusus untuk mengatur barang-barang secara efisien. Sistem racking gudang berfungsi dengan mendukung penyimpanan barang secara efisien dan memaksimalkan penggunaan ruang gudang. Berikut adalah implementasi umum dari sistem racking gudang
a. Desain dan Perencanaan
Langkah pertama adalah merancang sistem rak gudang yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda. Ini termasuk memilih jenis rak, ukuran, dan konfigurasi ruang gudang. Jenis barang yang akan disimpan, frekuensi akses, dan alur kerja gudang harus dipertimbangkan dalam desain.
b. Pemasangan Rak
Rak dipasang di gudang setelah desain disetujui. Biasanya, rak-rak ini dibuat dari logam atau baja dan dimaksudkan untuk menampung berat barang yang akan disimpan. Mereka dapat memiliki berbagai jenis konfigurasi, seperti rak terbuka, rak gantung, atau rak palet.
Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan warehouse slotting, yang membantu menempatkan barang di lokasi yang optimal berdasarkan frekuensi pengambilan atau ukuran barang.
c. Pengorganisasian Barang
Setelah rak dipasang, barang yang akan disimpan diatur dengan hati-hati. Ini termasuk memilih posisi rak yang tepat untuk setiap jenis barang sesuai dengan berat, ukuran, dan frekuensi akses. Barang-barang disusun sehingga petugas gudang dapat dengan mudah mengaksesnya.
d. Pemantauan Stok
Biasanya, sistem rak gudang dilengkapi dengan sistem pelacakan stok yang otomatis. Sistem ini memungkinkan pemantauan yang akurat terhadap stok barang, sehingga manajemen gudang dapat mengetahui kapan perlu mengisi ulang stok.
e. Pengiriman dan Pengambilan Barang
Petugas gudang dapat dengan mudah menemukan dan mengakses barang yang perlu dikirim atau diambil dari gudang. Ini mengurangi waktu yang dihabiskan untuk mencari barang dan meningkatkan efisiensi pengiriman.
f. Perawatan dan Pemeliharaan
Sistem rak gudang memerlukan perawatan rutin untuk memastikan kestabilan dan keamanan. Ini termasuk memeriksa kondisi rak, mengencangkan baut, dan melakukan perawatan lain yang diperlukan.
Untuk memastikan pengelolaan yang lebih efisien dan terintegrasi, penggunaan warehouse control system dapat membantu memantau kondisi rak gudang secara otomatis, mempercepat proses pemeliharaan, dan meningkatkan keamanan operasional gudang.
g. Optimisasi dan Perubahan
Sistem rak gudang dapat disesuaikan untuk menyesuaikan dengan pertumbuhan bisnis atau perubahan kebutuhan penyimpanan. Ini dapat termasuk menambah rak tambahan, mengubah konfigurasi, atau meningkatkan teknologi otomatisasi.
Sistem racking gudang membantu mengoptimalkan penggunaan ruang gudang, meningkatkan efisiensi operasional, dan mengurangi risiko kerusakan barang. Ini juga memungkinkan visibilitas yang lebih baik terhadap persediaan dan memudahkan pengelolaan stok. Dengan merancang dan mengelola sistem racking gudang yang efisien, perusahaan dapat meningkatkan produktivitas dan mengurangi biaya operasional.
6. Kesimpulan
Secara umum, racking system adalah sistem penyimpanan barang menggunakan rak modular yang disusun secara vertikal dan horizontal untuk mengatur dan mengelompokkan barang di gudang dengan terstruktur. Tujuannya adalah untuk memaksimalkan ruang penyimpanan yang ada dan meningkatkan efisiensi operasional gudang.
Untuk mempermudah pengelolaan gudang Anda, ScaleOcean menawarkan solusi WMS (Warehouse Management System) yang dapat membantu mengoptimalkan proses penyimpanan dan pengambilan barang di gudang. Cobalah demo gratis untuk merasakan langsung manfaatnya.
FAQ:
1. Apa itu Sistem Racking?
Sistem racking adalah struktur penyimpanan yang dirancang untuk mengatur dan menyimpan material atau produk di gudang secara efisien, seringkali dalam bentuk palet. Tujuannya adalah memaksimalkan penggunaan ruang vertikal dan mempermudah aksesibilitas barang.
2. Bagaimana Cara Memilih Sistem Racking yang Tepat untuk Gudang Anda?
Memilih sistem racking yang paling sesuai merupakan langkah krusial untuk mencapai efisiensi operasional gudang Anda, di mana Anda perlu mempertimbangkan dengan cermat jenis dan karakteristik produk, prioritas antara kepadatan penyimpanan dan aksesibilitas, alur kerja gudang (FIFO/LIFO), ketersediaan ruang, kompatibilitas dengan peralatan penanganan material, serta anggaran yang tersedia.
3. Berapa Biaya Pemasangan Sistem Racking?
Biaya pemasangan sistem racking dapat bervariasi secara signifikan, mulai dari puluhan juta hingga miliaran rupiah, karena dipengaruhi oleh beberapa faktor penting seperti jenis sistem racking yang dipilih, ukuran dan ketinggian instalasi, kapasitas berat yang harus ditahan, kualitas material yang digunakan, serta kompleksitas desain kustomisasi yang diperlukan. Selain itu, biaya pengiriman, instalasi, dan penambahan aksesori tambahan juga akan berkontribusi pada total pengeluaran, menjadikan pentingnya untuk mendapatkan penawaran dari beberapa penyedia guna membandingkan harga dan layanan secara komprehensif..