Jenis-jenis Pallet Racking dalam Proses Manajemen Inventaris

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Ketersediaan ruang di tempat penyimpanan perusahaan selalu dikelola secara real-time untuk memastikan kapasitas gudang yang mampu menampung jumlah barang tertentu. Proses tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yang paling sering digunakan adalah penerapan pallet racking.

Hal tersebut berperan untuk mengumpulkan sejumlah barang stok dan menjadikannya sebagai satu unit, sehingga membantu bisnis memaksimalkan ruang penyimpanan yang tersedia di gudang. Pallet racking sendiri memiliki beberapa jenis, masing-masing dengan kualifikasinya tertentu dalam memenuhi kebutuhan perusahaan yang beragam.

Apabila sistem berikut tidak diterapkan dalam proses product handling, maka terdapat kemungkinan munculnya kesulitan dalam mengelola ketersediaan gudang, serta juga meningkatkan biaya penyimpanan dikarenakan manajemen ruang inventaris yang tidak efisien. Oleh karena itu, cermatilah isi artikel berikut untuk memperdalam pemahaman Anda tentang sistem ini dan jenis-jenisnya yang dapat diterapkan dalam gudang Anda!

starsKey Takeaways
  • Pallet racking adalah sistem penyimpanan di mana barang diletakkan di atas pallet untuk memaksimalkan ruang penyimpanan vertikal.
  • Jenis-jenis pallet rackingSelective, adjustable, double-deep, drive-through and drive-in, push back, pallet flow, very narrow aisle, cantilever, mobile.
  • Masalah yang biasanya muncul dalam penerapan pallet racking berupa kepadatan ruang penyimpanan, kesulitan melacak barang, kurangnya pemeliharaan rak.
  • Software WMS ScaleOcean adalah solusi dari permasalahan tersebut dikarenakan fitur dan modulnya yang bervariatif, serta juga dibangun dari praktik bisnis dan industri paling optimal.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Pengertian Pallet Racking

Pallet racking adalah sistem penyimpanan di mana stok barang diletakkan di atas sebuah pallet untuk memaksimalkan penggunaan ruang vertikal dan penyimpanan dalam gudang. Penerapan pallet pertama kali muncul saat perang dunia kedua dan berbentuk kayu, namun sekarang lebih cenderung baja atau logam.

Hal ini tentu saja dikarenakan pallet harus mampu menahan berat barang yang ditumpuk di atasnya. Selain membantu dalam peningkatan efisiensi penyimpanan, sistem ini juga dapat berkontribusi pada setiap tahapan dalam operasi logistik. Ketika barang akan dikirim dari lokasi penyimpanan, masing-masing pallet gudang dapat diangkut secara mudah dengan forklift ke dalam moda transportasi, dan begitu juga sebaliknya ketika di bongkar muat.

Pallet racking merupakan salah satu bagian dari racking system. Racking system adalah sebuah istilah general yang merujuk pada berbagai solusi yang dapat digunakan dalam manajemen rak di Gudang. Meskipun semua jenis pallet racking adalah racking system, hal tersebut tidak berlaku sebaliknya.

2. Fungsi dan Manfaat Pallet Racking

Berikut adalah fungsi dan manfaat pallet racking.

Artikel berikut telah menyatakan berulang kali bahwa fungsi dari penerapan pallet racking adalah untuk memaksimalkan ketersediaan ruang penyimpanan di gudang. Namun, hal tersebut tidak sepenuhnya benar, melainkan terdapat fungsi dan manfaat lain yang beragam, yakni:

a. Mengoptimalkan Penggunaan Ruang Vertikal

Warehouse merupakan sebuah fasilitas yang berukuran besar, terkadang bahkan lebih besar daripada pabrik produksi yang dimiliki oleh perusahaan. Dengan adanya pallet dalam inventaris, bisnis tidak hanya memaksimalkan penggunaan ruang horizontal atau datar, namun juga ruang penyimpanan vertikal bila proses penyusunan tata peletakkan gudang dilakukan secara optimal.

b. Penyimpanan Barang yang Terorganisir

Sistem pallet racking memudahkan penyimpanan barang dengan sistem yang terorganisir, mengurangi waktu pencarian barang. Setiap barang disimpan pada rak yang mudah diakses, membuat inventarisasi lebih cepat dan efisien.

c. Mempermudah Akses Barang

Setiap pallet yang disimpan di dalam gudang biasanya telah disusun sesuai dengan kategori stok barang yang dipegang. Hal ini mempermudah proses putawaydan pelacakkan, serta akses masing-masing barang dalam inventaris, suatu hal yang terutama penting dalam menjalankan dan menyelesaikan operasi logistik.

d. Mengurangi Risiko Kerusakan Barang

Barang-barang yang telah terkonsolidasi dengan sistem pallet racking cenderung telah dikemas dengan rapi dan stabil, sehingga meminimalisir kemungkinan terjadinya kerusakan barang.

Hal ini juga lebih mudah dipantau lagi apabila perusahaan menerapkan barcode atau RFID pada masing-masing pallet dan mengintegrasikannya dengan aplikasi gudang untuk memantau kondisi barang.

Jika terjadi kerusakan, perusahaan dapat membuat damage report untuk mendokumentasikan insiden tersebut dan langkah-langkah yang diambil untuk menangani masalahnya.

3. Jenis-Jenis Pallet Racking

Terdapat beberapa jenis pallet racking yang dapat diimplementasi oleh perusahaan dalam menjalankan operasinya. Masing-masing dari jenis ini mempunyai ciri khasnya tersendiri, sehingga cocok diterapkan sesuai dengan kebutuhan penyimpanan. Berikut adalah penjelasan lebih lanjut jenis-jenis tersebut:

a. Selective Racking

Selective racking adalah salah satu jenis pallet racking yang paling umum digunakan dalam inventaris. Pallet akan diletakkan secara paralel antara satu sama lain secara horizontal, sehingga memudahkan akses langsung terhadap masing-masing pallet, suatu hal yang sangat cocok untuk barang-barang yang memiliki rotasi cepat.

b. Adjustable Racking

Adjustable pallet racking memungkinkan fleksibilitas dalam penyusunan rak, dengan rak yang dapat disesuaikan ketinggiannya untuk menyesuaikan berbagai ukuran palet. Sistem ini mudah disesuaikan dengan kebutuhan penyimpanan yang berubah-ubah dan sangat ideal untuk bisnis dengan produk yang memiliki ukuran berbeda-beda.

c. Double-Deep Racking

Berhubungan dengan jenis selective racking sebelumnya, hal ini merupakan lanjutan dari jenis tersebut. Dalam jenis ini, rak penyimpanan akan disusun dengan lebih dalam sehingga memungkinkan penyimpanan dua pallet dalam satu rak. Meskipun mengurangi kemudahan akses, yakni lebih cocok untuk barang dengan rotasi yang rendah, penerapan jenis ini membantu perusahaan mengoptimalkan ruang penyimpanan.

d. Drive-Through dan Drive-In Racking

Kedua jenis racking ini termasuk jenis racking compact, yakni sebuah tata penyusunan rak pallet yang menghilangkan work aisle. Drive-in racking lebih cocok apabilla gudang menerapkan sistem LIFO (Last-In, First-Out), sedangkan drive-through racking lebih cocok bagi perusahaan yang menerapkan sistem FIFO (First-In, First-Out).

e. Push Back Racking

Sesuai dengan namanya, push back racking merupakan sebuah jenis racking di mana pallet yang berada di belakang pallet yang dimasukkan akan didorong lebih dalam lagi pada sebuah rak. Jenis ini cocok untuk barang-barang dengan rotasi yang rendah, serta juga cenderung diterapkan dalam LIFO.

f. Pallet Flow Racking

Pallet flow racking menggunakan gravitasi untuk memastikan bahwa barang yang pertama kali dimasukkan adalah yang pertama kali keluar (Metode FIFO). Sistem ini sangat ideal untuk penyimpanan barang yang mudah rusak atau memiliki masa kadaluarsa pendek. Dengan menggunakan rol atau sistem roda, pallet bergerak ke posisi depan secara otomatis.

g. Very Narrow Aisle (VNA) Racking

Jenis pallet racking VNA cocok diterapkan oleh perusahaan yang memiliki gudang dengan ruang terbatas, namun ingin memaksimalkan kapasitas penyimpanan. Jenis ini melakukan hal tersebut dengan menyempitkan lorong kerja antara masing-masing rak, sehingga membutuhkan forklift khusus untuk memasukkan dan mengeluarkan pallet.

h. Cantilever Racking

Cantilever racking digunakan untuk menyimpan barang panjang dan berat seperti pipa, kayu, atau bahan bangunan. Rak ini memiliki lengan horizontal yang dapat disesuaikan untuk menahan barang besar. Karena tidak ada struktur vertikal yang menghalangi, rak ini sangat ideal untuk barang yang sulit disimpan dalam sistem rak tradisional.

i. Mobile Racking

Mobile racking adalah sistem rak yang dipasang pada rel dan dapat bergerak. Ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan layout gudang dengan mudah dan mengoptimalkan penggunaan ruang. Mobile racking sangat berguna dalam gudang dengan ruang terbatas, memungkinkan penggunaan lebih banyak ruang penyimpanan sambil memberikan akses mudah ke palet yang dibutuhkan.

Warehouse

4. Tahapan Penerapan Pallet Racking di Gudang

Setelah memahami tentang jenis-jenis pallet tracking yang tersedia, Anda tentunya berpikir untuk menerapkan salah satu jenis tersebut ke dalam gudang perusahaan. Untuk membantu Anda melakukan hal tersebut, kami akan menyertakan beberapa tahapan umum yang biasanya dilalui dalam penerapan pallet racking gudang:

a. Merencanakan Layout Gudang

Perusahaan perlu menentukan terlebih dahulu jenis yang ingin diterapkannya sesuai dengan kebutuhan. Tanpa adanya hal tersebut, maka proses tata ulang rak gudang tidak akan dapat dilakukan dikarenakan tidak adanya gambaran yang jelas.

Untuk membantu memudahkan pengelolaan barang, perusahaan dapat menggunakan lot tracking, yang memungkinkan perusahaan untuk melacak setiap lot barang secara lebih rinci dan terorganisir, mempermudah proses tata ulang dan pengelolaan stok di gudang.

b. Penyusunan Tata Peletakkan Gudang

Ketika hal-hal seperti spesifikasi gudang, jumlah rak, dan tentu saja, jenis pallet racking telah diketahui, maka perusahaan dapat mulai menata ulang gudangnya. Penempatan rak dilakukan sesuai dengan jenis racking yang akan diimplementasi untuk memastikan keberhasilan penerapan.

c. Penyusunan Barang

Stok barang akan dikategorikan dan dipindahkan ke dalam pallet sesuai dengan jenis dan kategori barang. Setelah itu, palletpallet tersebut akan diposisikan di rak yang sudah disusun, memaksimalkan penggunaan ruang dan memudahkan akses ke setiap barang.

d. Pengecekan dan Pemeliharaan Berulang

Seperti halnya penyimpanan barang pada umumnya, bisnis harus secara terus-menerus memantau kondisi setiap barang yang ada di gudang. Dikarenakan jumlah barang yang beredar di inventaris mencapai angka ratusan hingga ribuan, hal ini biasanya digunakan dengan bantuan teknologi seperti Automated Storage and Retrieval System (ASRS) dan software warehouse management system.

5. Masalah Umum Pengelolaan Pallet Racking

Selain dari tahapan-tahapan tersebut, Anda juga harus memfaktorkan juga masalah-masalah yang mungkin muncul selama berlangsungnya penggunaan pallet racking dalam gudang Anda. Adanya pemahaman ini memberikan Anda kemampuan untuk menerapkan teknologi canggih dan menyusun upaya pengendalian masalah tertentu. Beberapa contoh masalah tersebut meliputi:

a. Kepadatan Ruang Penyimpanan

Masing-masing perusahaan tentunya ingin memaksimalkan penggunaan ruang di gudang penyimpanannya. Namun, hal tersebut dapat berdampak buruk pada efisiensi operasional kegiatan di inventaris bila tidak dikelola dengan benar, serta juga meningkatkan potensi terjadinya kecelakaan pada tenaga kerja.

b. Kesulitan Melacak Barang

Banyak jumlah barang yang terkonsolidasi menjadi pallet merupakan suatu tahapan penting dalam mengelola ketersediaan ruang di gudang perusahaan. Akan tetapi, perusahaan seharusnya mencatat secara rinci isi masing-masing pallet yang dapat diakses oleh staf untuk melaksanakan tanggung jawabnya dengan optimal.

Anda bisa mempermudah pelacakan dan pengelolaan pallet dengan menggunakan batch tracking, sehingga memungkinkan staf untuk memantau pergerakan dan kondisi barang berdasarkan batch secara lebih tepat.

c. Kurangnya Pemeliharaan Berkala pada Rak

Meskipun tidak berhubungan secara langsung dengan pallet racking, rak-rak yang digunakan tetap harus dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam manajemen gudang. Apabila rak tidak dipelihara secara berkala, maka kemungkinan robohnya rak tersebut akan terus meningkat, sehingga memungkinkan terjadinya kecelakaan dan kerugian finansial.

6. Strategi Meningkatkan Efisiensi Penggunaan Pallet Racking di Gudang dengan Teknologi

Software WMS ScaleOcean untuk meningkatkan efisiensi pallet racking.

Sebenarnya, solusi dari permasalahan-permasalahan di atas telah disebutkan berulang kali sepanjang artikel berikut, yaitu penerapan aplikasi gudang ke dalam operasional perusahaan. Sebuah sistem manajemen inventaris yang optimal memungkinkan proses pemantauan dan pengelolaan stok barang lebih baik, sehingga mempermudah keseluruhan proses pallet tracking.

Apabila Anda sedang mencari aplikasi yang dapat Anda terapkan untuk meningkatkan efisiensi gudang, Anda dapat mencoba software WMS ScaleOcean. Sistemnya sudah lama menjadi kepercayaan banyak jumlah mitra di Indonesia karena keunggulannya seperti kemampuan berintegrasi dengan sistem yang sudah dimiliki oleh perusahaan, namun mempunyai biaya yang rasional dan tetap.

Dengan adanya sistem tersebut, perusahaan terjamin akan menikmati peningkatan kinerja yang drastis. Pernyataan tersebut dapat diverifikasi melalui demo gratis yang ditawarkan oleh ScaleOcean. Beberapa contoh fitur yang akan Anda temukan dalam sistem WMS-nya adalah:

  • Automated Slotting and Racking: ScaleOcean memungkinkan penempatan barang otomatis ke dalam slot rak yang tersedia berdasarkan ukuran, berat, dan jenis barang, sistem ini mengoptimalkan penggunaan ruang rak pallet dengan memastikan bahwa barang yang paling sering dipindahkan.
  • Barcode and RFID Integration: Dengan teknologi barcode atau RFID, setiap pallet yang disusun pada rak dapat dipindai untuk memantau pergerakannya secara real-time, menjamin keakuratan dalam pelacakan pallet pada rak.
  • Optimized Space Utilization: ScaleOcean mengoptimalkan penggunaan ruang gudang dengan memaksimalkan kapasitas rak dan memastikan bahwa setiap rak pallet terisi dengan efisien, proses ini tidak hanya memperbaiki penataan pallet, tetapi juga meminimalkan ruang kosong dan meningkatkan efisiensi pengambilan barang.
  • Pallet Tracking and Movement History: Fitur ini memungkinkan perusahaan untuk melacak riwayat pergerakan pallet, termasuk lokasi terakhir dan statusnya, mempermudah pencarian dan pengambilan pallet serta memberikan informasi yang dibutuhkan untuk manajemen stok yang lebih baik.
  • Real-Time Inventory Visibility: Memungkinkan pemantauan stok barang yang disusun pada rak pallet secara langsung, dengan visibilitas ini, tim gudang dapat dengan mudah melihat ketersediaan ruang dan jumlah stok yang ada di setiap rak.

7. Kesimpulan

Pallet racking merupakan solusi penyimpanan yang efektif untuk mengoptimalkan ruang di gudang. Dengan berbagai jenis racking yang disesuaikan dengan kebutuhan, sistem ini membantu perusahaan dalam meningkatkan kapasitas penyimpanan, mempermudah akses barang, serta menjaga keamanan dan keteraturan di gudang.

Dengan menggunakan teknologi canggih, seperti software WMS ScaleOcean, pengelolaan pallet racking dapat dilakukan secara lebih efisien. Sistem ini menyediakan fitur-fitur otomatisasi dan pelacakan yang membantu perusahaan dalam mengoptimalkan ruang penyimpanan. ScaleOcean juga menawarkan demo gratis untuk mencoba sistem ini langsung.

FAQ:

1. Apa itu pallet racking?

Pallet racking adalah sistem rak penyimpanan vertikal yang dirancang untuk menyimpan barang-barang yang dikemas menjadi pallet. Sistem ini memungkinkan penggunaan ruang gudang secara maksimal dengan memanfaatkan ketinggian, sehingga meningkatkan kapasitas penyimpanan dan efisiensi operasional.

2. Apa saja jenis-jenis pallet racking yang umum digunakan?

Berikut beberapa jenis pallet racking yang sering digunakan:
1. Selective Pallet Racking: Memberikan akses langsung ke setiap pallet, cocok untuk berbagai jenis barang.
2. Drive-In Racking: Sistem penyimpanan dalam blok tanpa lorong, ideal untuk barang serupa dalam jumlah besar.
3. Push Back Racking: Menggunakan sistem dorong untuk menyimpan barang, cocok untuk rotasi stok First-In-Last-Out (FILO).
4. Gravity Flow Racking: Memanfaatkan gravitasi untuk pergerakan barang, mendukung sistem First-In-First-Out (FIFO).
5. Mobile Pallet Racking: Rak yang dapat dipindahkan untuk membuka lorong sesuai kebutuhan, menghemat ruang.

3. Apa keuntungan menggunakan pallet racking di gudang?

Menggunakan pallet racking di gudang menawarkan berbagai keuntungan, antara lain:
1. Efisiensi Ruang: Memaksimalkan penggunaan ruang vertikal, meningkatkan kapasitas penyimpanan.
2. Aksesibilitas: Mempermudah akses ke barang, mempercepat proses pengambilan dan penyimpanan.
3. Keamanan: Mengurangi risiko kerusakan barang dan cedera kerja dengan penataan yang terstruktur.
4. Organisasi: Meningkatkan sistem manajemen inventaris dan rotasi stok yang lebih baik.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap