Dalam operasional gudang modern, kecepatan dan akurasi menjadi kunci untuk menjaga kelancaran alur distribusi. Salah satu teknologi yang mendukung tercapainya efisiensi tersebut adalah Warehouse Control System (WCS). Penerapan sistem ini penting untuk mengoptimalkan pergerakan barang.
Khususnya bagi perusahaan yang sering kali mengalami hambatan dalam hal ketidakteraturan aliran barang, kesulitan mengleola peralatan otomatis, hingga kurangnya visibilitas yang menyebabkan proses pemenuhan pesanan yang tidak efisien.
Dengan WCS, masalah tersebut dapat diatasi secara mudah dengan pengaturan pergerakan barang otomatis di dalam gudang, serta memastikan proses penanganan barang berjalan lebih terstruktur, cepat, dan minim kesalahan.
Di artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai sistem ini secara menyeluruh, mulai dari pengertian, fungsi, cara kerjanya, dan contoh penerapannya. Pahami selengkapnya di sini!
- Warehouse Control System (WCS) adalah sistem yang dirancang untuk mengelola dan mengatur peralatan material handling otomatis di gudang atau pusat distribusi.
- Fungsi warehouse control system: kontrol real-time, integrasi sistem otomatis, alokasi tugas dinamis, pemantauan kinerja, dan koordinasi peralatan.
- Perbandingan WCS dan WMS: WCS mengelola peralatan otomatis dan aliran material secara real-time, sementara WMS menangani seluruh proses gudang. Integrasi WCS di mana menerima instruksi dan memberikan data kinerja ke WMS.
- Aplikasi WMS ScaleOcean dapat memberikan solusi WCS yang terintegrasi, dengan kustomisasi tinggi, untuk maksimalkan efisiensi manajemen gudang Anda.
Apa itu Warehouse Control System
Warehouse Control System (WCS) adalah sistem yang dirancang untuk mengelola dan mengatur peralatan material handling otomatis di gudang atau pusat distribusi. Fungsi WCS adalah sebagai pengaturan real-time yang mengoptimalkan pergerakan material dengan koordinasi berbagai aktiivtas, mulai dari conveyor, sorter, hingga sistem robotik.
Software WCS ini adalah dasar yang berperan sebagai penghubung antara Warehouse Management System (WMS) dan perangkat otomatisasi fisik digudang. Penerapannya penitng untuk mengoptimalkan proses pemenuhan pesanan dan pengelolaan inventaris dapat berjalan lebih akurat dan efisien.
Fungsi WCS meliputi pengaturan aliran barang, pengoptimalan proses pengambilan dan penyimpanan, serta pemantauan dan pelaporan secara real-time. Penggunaan sistem ini juga dapat menjamin bahwa instruksi software WMS dilakukan dengan benar oleh peralatan otomatis sehingga dapat meningkatkan efisiensi operasional.
Fungsi Utama Warehouse Control System (WCS)

Penerapan Warehouse Control System (WCS) dalam manajemen gudang memiliki peran penting dalam mendukung kelancaran operasional gudang modern. Sistem ini dirancang untuk mengatur, mengawasi, dan mengoptimalkan berbagai aktivitas otomatisasi di gudang agar berjalan lebih terkoordinasi, efisien, dan akurat.
Terdapat beberapan fungsi utama software WCS di perusahaan, yaitu sebagai berikut:
1. Kontrol Real-Time
WCS berfungsi untuk mengelola pergerakan barang, inventaris, dan berbagai tugas operasional secara real-time. Dengan kendali langsung ini, alur kerja di gudang dapat berjalan lebih lancar dan risiko kemacetan di area tertentu bisa diminimalisir. Hal ini mendukung efisiensi proses secara keseluruhan.
2. Integrasi Sistem Otomatis
WCS berperan sebagai penghubung antara sistem manajemen gudang (WMS) dan perangkat otomatisasi yang ada. Dengan peran ini, WCS memungkinkan kedua sistem bekerja lebih sinkron. WMS menangani perencanaan strategis, sementara WCS mengeksekusi instruksi tersebut secara teknis di lapangan.
3. Alokasi Tugas Dinamis
WCS juga bertanggung jawab menetapkan tugas kepada peralatan maupun pekerja berdasarkan aturan, prioritas, atau kebutuhan operasional yang telah ditentukan. Penetapan tugas ini dilakukan secara otomatis guna mendukung efisiensi proses dan meminimalkan potensi keterlambatan dalam aktivitas gudang.
4. Pemantauan Kinerja
Teknologi manajemen gudang ini juga dapat memberikan visibilitas menyeluruh secara real-time terhadap seluruh aktivitas gudang. Dengan adanya fitur ini, perusahaan lebih mudah memantau kinerja peralatan, mengidentifikasi kendala, dan segera melakukan perbaikan bila diperlukan, sehingga menjaga performa tetap optimal.
5. Koordinasi Peralatan
Sistem manajemen gudang ini juga bertugas mengatur berbagai peralatan otomatis seperti conveyor, sorter, robot picking, hingga sistem penyimpanan otomatis (AS/RS). Melalui koordinasi yang akurat, WCS memastikan semua alat bekerja selaras demi kelancaran proses penyimpanan, pemindahan, dan pengambilan barang di gudang.
Baca juga: Berikut 12 Tips Mengelola Stok Barang Gudang yang Tepat
Manfaat Warehouse Control System (WCS)
Warehouse Control System (WCS) memberikan berbagai manfaat signifikan bagi operasional pergudangan modern. Dengan integrasi teknologi ini, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, menekan biaya, hingga meningkatkan akurasi pengelolaan barang.
Berikut beberapa manfaat utama penerapan warehouse stock control system di perusahaan:
1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas
WCS membantu mengoptimalkan pergerakan material dan tugas di gudang secara otomatis dan terstruktur. Penggunaan sistem ini dapat memastikan setiap proses, mulai dari penyortiran hingga pengemasan, berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
Aplikasi gudang ini juga dapat mengotomatiskan proses pemilihan, penyimpanan, dan pemindahan barang di gudang. Ini dapat mengurangi intervensi manusia, memotong waktu yang dihabiskan untuk tugas rutin, dan memudahkan pekerja untuk fokus pada aspek operasional yang lebih penting.
2. Mengurangi Kesalahan
Otomatisasi yang dilakukan oleh WCS dengan kontrol real-time, secara signifikan dapat mengurangi kemungkinan kesalahan manusia dalam penanganan material. Hal ini dapat menghasilkan tingkat akurasi lebih tinggi dan mengurangi pemborosan dan kesalahan yang berdampak pada kepuasan pelanggan.
Sistem ini memastikan bahwa setiap langkah dalam proses pengelolaan barang dilakukan dengan presisi tinggi, mengurangi risiko kesalahan dalam pencatatan, pemilihan barang, dan pengiriman.
3. Peningkatan Pemanfaatan Sumber Daya
Penggunaan WCS membantu mengoptimalkan penggunaan peralatan dan tenaga kerja otomatis dengan memastikan bahwa setiap alat dan sistem bekerja pada kapasitas optimal.
Sistem ini mengalokasikan sumber daya secara dinamis sesuai dengan kebutuhan real-time, sehingga mengurangi pemborosan dan meningkatkan pemanfaatan seluruh infrastruktur gudang. Dengan pemanfaatan sumber daya yang lebih baik, perusahaan dapat mengurangi biaya dan meningkatkan produktivitas.
4. Skalabilitas
Seiring dengan pertumbuhan operasional gudang, WCS mampu menangani peningkatan volume dan kompleksitas tanpa mengorbankan kinerja. Skalabilitas ini dapat mendukung pertumbuhan jangka panjang bisnis tanpa memerlukan investasi besar dari infrastruktur tambahan.
Selain itu, sistem ini juga dapat dengan mudah diubah dan diperluas untuk mengakomodasi kebutuhan yang berkembang, baik dari segi jumlah barang, jenis produk, maupun kompleksitas operasional.
Untuk memilih sistem dengan skalabilitas tinggi, Anda harus memahami berbagai tips memilih warehouse management system, yang akan membantu Anda menilai berbagai fitur, kebutuhan, dan kriteria penting dalam memilih WMS yang sesuai dengan skala bisnis Anda.
5. Visibilitas yang Ditingkatkan
Teknologi WCS juga dapat memberikan visibilitas real-time terhadap seluruh operasi pergudangan, memungkinkan manajer dan pengambil keputusan untuk memantau dan menganalisis kinerja gudang secara langsung.
Data yang tersedia dalam real-time memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih tepat dan cepat, serta memfasilitasi penyesuaian strategi operasional yang lebih baik. Dengan visibilitas ini, masalah dapat dideteksi dan diatasi lebih cepat, meningkatkan pengelolaan risiko dan performa keseluruhan.
6. Mengurangi Biaya Tenaga Kerja
Penerapan WCS memungkinkan perusahaan mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual berkat otomatisasi proses. Dengan begitu, biaya yang dikeluarkan untuk karyawan operasional dapat ditekan tanpa mengorbankan kualitas kerja. Selain itu, efisiensi tenaga kerja yang dihasilkan turut membantu meningkatkan output kerja secara keseluruhan.
7. Akurasi yang Ditingkatkan
WCS mendukung sistem kerja yang lebih akurat karena mengandalkan otomatisasi dalam setiap tahapan proses gudang. Risiko kesalahan akibat human error, seperti salah input data atau salah ambil barang, dapat diminimalisir.
Akurasi yang disediakan warehouse control system ini sangat penting demi menjaga kepuasan pelanggan dan menghindari potensi kerugian akibat kesalahan pengiriman.
WCM dapat memanfaatkan teknologi racking system yang dapat meningkatkan efisiensi penyimpanan barang, memaksimalkan penggunaan ruang gudang, dan mempercepat proses pengambilan barang yang tepat.
8. Optimalisasi Penggunaan Gudang
Manajemen ruang yang efisien dapat mengoptimalkan fungsi gudang. Warehouse control system software dapat membantu dalam mengelola ulang layout gudang berdasarkan data analitis, seperti frekuensi akses dan berat barang.
Dengan menempatkan barang yang sering diakses di lokasi yang mudah dijangkau, WCS mengurangi jarak yang harus ditempuh pekerja, yang bisa menghemat waktu. Ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga memaksimalkan penggunaan ruang yang tersedia.
9. Peningkatan Akurasi Inventaris
Akurasi inventaris adalah salah satu manfaat paling utama dari penggunaan WCS. Sistem ini terintegrasi dengan teknologi seperti barcode dan RFID untuk memindai dan memverifikasi barang saat mereka masuk dan keluar dari gudang. Hal ini memastikan bahwa data inventaris selalu diperbarui dan akurat.
Akurasi ini penting untuk membuat perencanaan yang efektif dan mengurangi terjadinya kelebihan stok atau kekurangan stok yang dapat mengganggu kinerja operasional gudang. Dengan menggunakan lot tracking, perusahaan dapat melacak setiap batch barang secara detail, meningkatkan kontrol dan efisiensi pengelolaan stok.
Komponen Warehouse Control System

Dalam penerapannya, sistem warehouse control memiliki beberapa komponen utama yang bekerja secara terintegrasi untuk memastikan seluruh aktivitas otomatisasi di gudang berjalan optimal. Setiap komponen memiliki peran spesifik yang saling melengkapi agar proses pengelolaan barang lebih efisien, akurat, dan terkontrol dengan baik.
Berikut komponen warehouse stock control system, diantaranya:
1. Interface Software
Interface software menjadi penghubung antara WCS dengan sistem lain seperti aplikasi stok gudang atau ERP. Komponen penting ini yang akan memastikan data dapat ditransfer secara akurat, mulai dari informasi pesanan hingga pergerakan inventaris. Integrasi ini penting agar tidak ada kesenjangan antara perencanaan operasional dan eksekusi lapangan.
2. Equipment Control Module
Equipment Control Module adalah komponen yang bertanggung jawab langsung dalam mengatur peralatan otomatis seperti conveyor, sorter, hingga robot pemindah barang. Komponen ini akan menerjemahkan perintah dari WCS menjadi instruksi yang bisa dijalankan oleh mesin, sehingga semua alat bekerja sesuai urutan dan prioritas yang telah ditetapkan.
3. Real-Time Monitoring Dashboard
Dashboard monitoring dapat memberikan visibilitas secara real-time terhadap seluruh aktivitas gudang. Melalui dashboard sistem WMS ERP, Anda dapat memantau status alat, alur pergerakan barang, hingga potensi hambatan yang muncul. Informasi ini sangat penting untuk pengambilan keputusan yang cepat dan akurat.
Untuk memilih sistem yang paling tepat, penting untuk memahami perbedaan ERP vs WMS, karena keduanya menawarkan fitur dan fungsionalitas yang berbeda untuk meningkatkan visibilitas dan efisiensi operasional gudang.
4. Reporting & Analytics Tool
Berikutnya ada komponen reporting dan analisis yang dapat menyediakan data historis dan laporan performa sistem, yang dapat membantu menganalisis efisiensi operasional manajemen gudang.
Dari pelaporan dan analisis ini, Anda dapat mengidentifikasi tren, mengukur kinerja peralatan, serta menentukan strategi perbaikan yang lebih tepat demi peningkatan produktivitas gudang.
Anda bisa memilih menggunakan cloud WMS, untuk memudahkan akses laporan dan analisis secara real-time, mempercepat pengambilan keputusan, dan meningkatkan efisiensi operasional gudang.
5. Task Management System
Task management system adalah komponen WCS yang berperan mengatur penugasan otomatis berdasarkan prioritas dan kebutuhan operasional. Sistem ini akan menentukan alat atau tenaga kerja mana yang bertanggung jawab atas tugas tertentu, sehingga aktivitas gudang berjalan lebih terstruktur, cepat, dan minim risiko keterlambatan.
Cara Kerja Warehouse Control System
Menerapkan teknologi canggih WCS adalah solusi yang penting dilakukan perusahaan dalam memastikan seluruh proses pergudangan dan operasional dapat berjalan dengan efisien dan terkoordinasi. Sistem ini dapat memberikan instruksi besar dari software WMS menjadi tugas-tugas detail yang dapat langsung dijalankan oleh mesin otomatis.
Untuk memahami secara detail, berikut ini akan diuraikan bagaimana cara kerja WCS dan setiap tahapannya dalam mengoptimalkan manajmen gudang, yaitu:
1. Menerima Instruksi dari WMS
Langkah pertama yang dilakukan adalah software WCS yang akan menerima data dari softare warehouse management system (WMS), mulai dari daftar pesanan, prioritas pengiriman, hingga lokasi penyimpanan barang.
Informasi yang diberikan software WMS akan menjadi dasar bagi WCS untuk mengatur alur kerja otomatis yang sesuai dengan kebutuhan operasional harian di gudang.
2. Menerjemahkan Instruksi Menjadi Perintah Mesin
Setelah menerima instruksi, wasehouse control system akan memecahnya menjadi tugas-tugas spesifik. Di mana setiap tugas dari WMS dapat diterjemahkan menjadi perintah teknis bagi peralatan otomatis, seperti conveyor, sorter, atau robot pemetik barang, agar dapat menjalankan proses sesuai urutan.
3. Mengatur Alur Pergerakan Barang
Langkah berikutnya adalah sistem warehouse control akan memastikan peralatan bekerja secara terkoordinasi untuk mengatur pergerakan barang dari satu titik ke titik lain. Sistem ini akan meminimalisir kemacetan atau benturan alur barang dengan mengatur jalur terbaik bagi setiap proses, seperti picking, packing, hingga pengiriman.
4. Memantau Kinerja Peralatan Secara Real-Time
Setelah mengatur alur pergerakan, software WCS akan terus memantau kinerja semua alat secara langsung. Di proses ini, sistem juga dapat mendeteksi apabila terjadi hambatan, kerusakan, atau keterlambatan dalam proses, lalu mengatur penyesuaian otomatis agar alur kerja tetap lancar dan tidak mengganggu produktivitas secara keseluruhan.
Penggunaan teknologi seperti Automated Storage and Retrieval System (ASRS) dapat meningkatkan efisiensi dalam pengelolaan barang, mempercepat proses penyimpanan dan pengambilan, serta mengurangi potensi kesalahan manusia dalam sistem pergudangan.
5. Memberikan Laporan dan Feedback ke WMS
Di akhir proses, warehouse control system akan mengirimkan data real-time terkait status peralatan, pergerakan barang, dan progres pemenuhan pesanan ke WMS. Dengan feedback ini, perusahaan dapat memantau performa gudang secara menyeluruh dan melakukan evaluasi atau perbaikan bila diperlukan.
Seluruh proses kerja WCS ini dapat optimal dilakukan dengan menggunakan software WMS ScaleOcean yang menyediakan integrasi seamless antara pengelolaan peralatan otomatis dan aliran material.
Dengan kemampuan untuk menghubungkan WCS dengan berbagai sistem otomatis seperti konveyor dan AS/RS, ScaleOcean memastikan aliran barang yang efisien dan akurat. Lakukan demo gratisnya sekarang untuk dapatkan solusi terintegrasi menyeluruh untuk bisnis Anda!
Perbandingan WCS dan WMS
Warehouse Control System (WCS) dan Warehouse Management System (WMS) adalah dua sistem yang bekerja bersama untuk mengoptimalkan operasional gudang. Meskipun keduanya berfokus pada pengelolaan aliran material dan peralatan, masing-masing memiliki peran dan tanggung jawab yang berbeda dalam proses pergudangan.
Perbandingan antara WCS dan WMS penting untuk memahami bagaimana keduanya saling melengkapi dalam meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kecepatan operasional gudang. Berikut penjelasan lengkapnya!
1. Warehouse Control System (WCS)
Warehouse Control System (WCS) berfokus pada pengendalian peralatan otomatis dan pengelolaan aliran material secara real-time. Sistem ini mengelola perangkat seperti konveyor, penyortir, dan AS/RS, memastikan bahwa material dipindahkan dengan cara yang optimal dan efisien.
WCS bertindak sebagai otak atau jembatan yang mengarahkan peralatan otomatis untuk menjalankan tugas-tugas yang diperlukan, menjaga alur material berjalan lancar dan tepat waktu, yang sangat penting untuk operasi gudang yang cepat dan terintegrasi.
2. Warehouse Management System (WMS)
Sedangkan WMS memiliki cakupan yang lebih luas dalam operasional gudang. WMS menjadi software yang dapat mengelola berbagai aspek pergudangan, seperti manajemen inventaris, pemrosesan pesanan, dan manajemen tenaga kerja.
Sistem ini juga bertanggung jawab untuk memastikan barang tersedia, mengelola stok, dan mengoptimalkan ruang penyimpanan. WMS dapat mencatat pergerakan barang, memproses pemesanan, dan mengelola alokasi sumber daya manusia untuk tugas-tugas di gudang. WMS memberikan gambaran menyeluruh tentang keadaan operasional gudang.
3. Integrasi WCS dan WMS
WCS sering kali terintegrasi dengan WMS untuk mengoptimalkan operasional gudang secara keseluruhan. WCS menerima instruksi dari WMS, seperti perintah pemindahan barang atau pengalokasian material.
Sebaliknya, WCS menyediakan data waktu nyata mengenai kinerja peralatan otomatis kepada WMS, yang memungkinkan sistem untuk menyesuaikan operasi gudang dengan lebih baik.
Integrasi antara kedua sistem ini menjadi solusi terbaik dalam memastikan bahwa semua aspek operasional gudang, baik otomatisasi maupun manajemen inventaris dapat bekerja secara selaras, sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi.
ScaleOcean, Software Gudang Terintegrasi Seamless untuk Sistem WCS

ScaleOcean adalah software warehouse control system (WCS) terbaik yang dirancang khusus untuk mengelola dan mengoptimalkan aktivitas harian gudang. Keunggulan ScaleOcean terletak pada integrasi canggih antara software, hardware, dan sistem komunikasi data yang menjamin bahwa kegiatan pergudangan berjalan dengan lancar dan efisien.
Dengan user interface yang intuitif dan dashboard analitik yang mendalam, ScaleOcean mempermudah staf gudang untuk mengawasi seluruh aktivitas secara real-time, serta mengidentifikasi dan mengatasi masalah sebelum berkembang menjadi lebih serius. Anda juga bisa mengkustomisasi laporan data berdasarkan kebutuhan dan karakterisik bisnis yang Anda kelola.
Untuk kustomisasi ini, Anda bisa melakukan demo gratis dan konsultasi dengan tim profesional untuk menyesuaikan sistem sesuai kebutuhan, dashboard, laporan, dan data yang akan dikelola di dalam sistem WMS ScaleOcean. Ada beberapa fitur canggih yang disediakan ScaleOcaen, diantaranya:
- Real-Time Data Synchronization: Memastikan sinkronisasi data secara real-time antara ERP dan WCS, seperti update stok, pergerakan barang, serta status pesanan.
- Automated Workflow: Mendukung otomatisasi alur kerja gudang, mulai dari penerimaan barang, penyimpanan, pengambilan (picking), hingga pengiriman.
- Enhanced Visibility: Memberikan visibilitas menyeluruh terhadap proses logistik dan pergudangan, mulai dari level barang, lokasi penyimpanan, hingga performa gudang.
- Optimization of Inventory and Space: Optimalkan layout gudang, mengatur penempatan barang berbasis stok (FIFO, LIFO), serta memaksimalkan kapasitas penyimpanan.
- Scalability & Flexibility: Mendukung kebutuhan multi-gudang, integrasi dengan perangkat IoT, barcode scanner, dan memungkinkan custom workflow sesuai kebutuhan bisnis, termasuk integrasi dengan WCS yang spesifik.
Dengan fitur canggihnya, ScaleOcean dapat mendukung keputusan strategis dan operasional yang lebih baik, yang menjadikannya solusi warehouse control system yang ideal untuk perusahaan yang ingin meningkatkan produktivitas dan efektivitas operasional gudangnya.
Kesimpulan
Warehouse control system software adalah perangkat lunak terbaik untuk untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas seluruh kegiatan gudang Anda. Dengan integrasi sempurna antara perangkat keras dan software, warehouse control system software ini dapat memastikan bahwa setiap aspek dari manajemen gudang Anda terkoordinasi dengan cepat dan akurat.
Anda bisa menggunakan software WMS ScaleOcean yang dapat memberikan solusi WCS dengan integrasi seamless dan kustomisasi tinggi untuk maksimalkan efisiensi manajemen gudang perusahaan Anda. Segera lakukan demo gratis dan konsultasinya dengan tim ScaleOcean untuk dapatkan solusi terbaik dan sesuai bisnis Anda.
FAQ:
1. Apa itu Warehouse Control System (WCS)?
Warehouse Control System (WCS) adalah perangkat lunak yang bertugas mengendalikan secara langsung dan real-time semua peralatan otomatis di dalam gudang. WCS berfungsi sebagai “otak” operasional yang menerjemahkan instruksi dari sistem tingkat tinggi (seperti WMS) menjadi perintah spesifik untuk mesin-mesin, seperti konveyor, robot, sorter, dan Automated Storage and Retrieval Systems (AS/RS).
2. Apa perbedaan WCS dan WMS?
Sering kali WCS dan WMS dianggap sama, tetapi keduanya memiliki peran yang berbeda dalam manajemen gudang:
1. WMS (Warehouse Management System): Berfokus pada manajemen level tinggi. WMS mengelola persediaan, alokasi pesanan, dan perencanaan makro.
2. WCS (Warehouse Control System): Berfokus pada eksekusi level rendah. WCS mengontrol pergerakan fisik barang dan mengoptimalkan tugas-tugas robotik dan otomatisasi.
Secara sederhana, WMS memberi tahu apa yang harus dilakukan, sedangkan WCS memberi tahu peralatan otomatis bagaimana dan kapan melakukannya dengan cara yang paling efisien.
3. Apa manfaat utama WCS di gudang?
Menerapkan WCS dapat memberikan manfaat signifikan, terutama bagi gudang yang sangat mengandalkan otomatisasi:
1. Peningkatan Efisiensi: Mengoptimalkan alur kerja peralatan, mengurangi waktu idle, dan mempercepat proses picking dan sorting.
2. Akurasi Tinggi: Mengeliminasi kesalahan manusia karena semua pergerakan fisik dikendalikan oleh sistem otomatis.
3. Visibilitas Real-time: Menyediakan data yang akurat tentang pergerakan barang dan status peralatan, sehingga memudahkan pemantauan dan pemecahan masalah.
4. Pengurangan Biaya Tenaga Kerja: Mengotomatiskan tugas-tugas yang berulang dan berat, sehingga staf bisa dialihkan ke pekerjaan yang lebih strategis.


