Bagaimana Rumus dan Cara Menghitung Reorder Point?
3 Min Read Posted on 04 Sep 2023
Daftar Isi
Pernahkah Anda terpaksa kehilangan penjualan karena saat itu tidak memiliki stok yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan? Nah, Anda bisa menghindari kondisi tersebut dengan memahami rumus reorder point. Secara umum, ROP adalah level persediaan yang menjadi batas bagi perusahaan agar melakukan pemesanan atau produksi ulang.
Memahami rumus dan cara menghitung reorder point tidak hanya membantu efisiensi manajemen gudang tapi juga aspek bisnis lainnya. Dalam aspek luas bahkan mempengaruhi keberlangsungan bisnis jangka panjang. Sesuai dengan pengantar di atas, artikel kali ini akan membantu Anda untuk memahami lebih jauh konsep ROP dan rumus serta cara menghitungnya.
1. Pengertian Reorder Point
Reorder point (ROP) adalah level persediaan dalam dalam manajemen gudang perusahaan yang digunakan untuk mengajukan pesanan atau produksi ulang setelah mencapai nilai tersebut. Tujuan utamanya untuk memastikan ketersediaan barang di gudang sehingga tidak sampai mengalami kekurangan stok atau justru overstock. Jadi secara sederhana bisa dikatakan, ROP dibutuhkan untuk menjaga keseimbangan antara kebutuhan operasional dan efisiensi biaya.
Ingat, ada beberapa faktor penting yang mempengaruhi penentuan ROP dalam manajemen gudang. Di antaranya waktu pengiriman (lead time), permintaan harian, serta safety stock. Waktu pengiriman menjelaskan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menerima pesanan setelah pemesanan dilakukan. Sementara permintaan harian mencerminkan seberapa banyak item yang dijual atau digunakan setiap hari. Sedangkan safety stock dibutuhkan dibutuhkan untuk meningkatkan ROP.
Untuk memahami lebih jauh konsep ROP dalam manajemen gudang, perhatikan ilustrasi berikut. Sebuah restoran cepat saji yang terkenal dengan burger khasnya memiliki permintaan rata-rata 100 burger per hari. Daging burger restoran tersebut dipesan dari pemasok lokal dan memerlukan waktu 3 hari untuk pengiriman setelah pemesanan. Dari sini, maka reorder point restoran tersebut 300 porsi. Artinya, mereka harus memastikan bahwa ketika stok daging burger tersisa 300 porsi, restoran harus segera melakukan pemesanan ulang untuk mencegah kehabisan stok.
2. Pentingnya Mengetahui Reorder Point
Menentukan titik pemesanan ulang yang tepat, tidak hanya penting bagi manajemen gudang untuk menjaga stok, tetapi juga menyangkut aspek finansial, pelayanan, dan risiko bisnis. Berikut beberapa alasan mengapa Anda perlu mengetahui ROP.
a. Menghindari Kekurangan Stok
Kekurangan stok atau stockout bisa menjadi salah satu kondisi yang bisa memperburuk bisnis, khususnya di industri ritel atau makanan. Jika hal ini terjadi, tentu pelanggan akan kecewa dan reputasi bisnis bisa rusak. Nah, dengan mengetahui ROP perusahaan dapat menghindari situasi tersebut. Dengan memastikan bahwa pesanan ulang dilakukan tepat waktu, Anda bisa menjalankan operasi bisnis tanpa adanya gangguan manajemen gudang.
b. Mengurangi Biaya Persediaan
Tidak hanya untuk mengatasi kekurangan stok, ROP juga dibutuhkan untuk menghindari adanya overstock. Menyimpan persediaan berlebihan bukan hanya memerlukan biaya tambahan untuk penyimpanan, tetapi juga meningkatkan risiko kerusakan atau bahkan kadaluarsa bagi produk tertentu. Dengan menentukan ROP yang tepat, perusahaan dapat meminimalkan jumlah persediaan barang yang disimpan, mengoptimalkan ruang penyimpanan, dan mengurangi biaya karena penyimpanan barang berlebihan.
c. Mempertahankan Kualitas Layanan
Kualitas layanan seringkali diukur berdasarkan kemampuan bisnis untuk memenuhi kebutuhan pelanggan secara konsisten dan tepat waktu. Bayangkan jika bisnis terus-menerus mengalami kekurangan stok atau menunda pesanan karena tidak memiliki barang yang dipesan, maka reputasi perusahaan akan buruk. Nah, dari reorder point Anda bisa memastikan kalau perusahaan selalu memiliki barang yang dibutuhkan sehingga bisa memenuhi permintaan pelanggan.
d. Mengurangi Risiko Kehilangan Penjualan
Pernahkah Anda membeli barang dari toko tertentu dan ternyata stoknya kosong? Pasti Anda memutuskan untuk membeli dari kompetitor. Nah inilah yang dinamakan kehilangan penjualan. Setiap perusahaan pasti menghindari kondisi tersebut karena akan mempengaruhi bisnis perusahaan secara menyeluruh. Melalui penghitungan ROP yang tepat tentunya perusahaan bisa memastikan persediaan selalu ada sehingga meminimalkan risiko kehilangan pelanggan.
3. Rumus Reorder Point
Untuk menjalankan manajemen gudang yang efektif, maka Anda perlu menentukan reorder point yang optimal. Rumus reorder point secara umum yaitu:
Dalam rumus reorder point tersebut dapat dilihat bahwa ada tiga aspek utama yang harus diperhatikan. Di antaranya adalah lead time, tingkat permintaan, dan safety stock. Lead time adalah jangka waktu yang dibutuhkan antara saat pesanan ditempatkan hingga saat barang tersebut diterima. Memahami dan memperkirakan lead time dengan akurat sangat penting agar perusahaan dapat menentukan purchasing secara tepat waktu.
Aspek selanjutnya pada rumus reorder point adalah tingkat permintaan. Aspek ini menggambarkan seberapa banyak unit dari suatu produk yang terjual atau digunakan dalam periode waktu tertentu. Memahami tingkat permintaan yang akurat pada manajemen gudang memungkinkan perusahaan untuk memperkirakan seberapa cepat persediaan akan habis.
Sedangkan aspek safety stock pada rumus reorder point berfungsi sebagai cadangan persediaan yang digunakan untuk mengatasi ketidakpastian atau fluktuasi dalam permintaan atau waktu pengiriman. Meskipun rumus dasar reorder point mempertimbangkan permintaan rata-rata dan lead time, kenyataannya sering ada variasi dalam kedua faktor tersebut. Dengan memiliki safety stock, perusahaan dapat meminimalisir kekurangan stok yang disebabkan oleh permintaan yang tiba-tiba meningkat atau keterlambatan pengiriman yang tak terduga.
4. Cara Menghitung Reorder Point
Supaya Anda lebih paham cara menghitung reorder point, perhatikan studi kasus berikut. Misalkan sebuah toko peralatan olahraga memiliki permintaan rata-rata untuk bola sepak sebanyak 50 bola per hari. Dari supplier, waktu yang diperlukan untuk pengiriman bola tersebut adalah 5 hari. Mengingat adanya potensi keterlambatan pengiriman atau lonjakan permintaan yang mendadak saat musim pertandingan, toko menentukan safety stock sebanyak 25 bola.
Dengan menggunakan rumus reorder point yang telah dibahas di atas, maka cara menghitung reorder point adalah sebagai berikut.
Artinya, ketika stok bola di toko tersisa 275 bola maka toko harus segera melakukan pemesanan ulang untuk mencegah kekurangan stok. Dengan cara menghitung reorder point yang tepat, maka bisnis memiliki persediaan yang cukup untuk memenuhi permintaan pelanggan. Tidak hanya itu, bahkan Anda juga bisa menghindari biaya persediaan yang berlebih.
5. Kesimpulan
ROP adalah elemen penting dalam manajemen gudang yang memastikan kelancaran operasi bisnis dan pelayanan kepada pelanggan. Melalui rumus reorder point yang telah dipelajari sebelumnya, Anda bisa menentukan waktu yang tepat untuk melakukan pemesanan ulang sehingga menghindari kekurangan stok.
Ada tiga aspek utama dalam cara menghitung reorder point yaitu waktu pengiriman, tingkat permintaan, dan safety stock. Dengan memahami ketiga aspek tersebut, penghitungan ROP akan lebih tepat dan memungkinkan bisnis untuk beroperasi dengan efisien, mengurangi biaya penyimpanan berlebihan, serta meminimalisir risiko kehilangan penjualan karena kehabisan stok.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 22, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Fleet Management System Terbaik di Indonesia
Nov 22, 2024 3 Min Read
20 Aplikasi Inventaris Terbaik di Indonesia 2024
Nov 21, 2024 3 Min Read
Jenis Konstruksi Jalan, Tahap Pengerjaan, dan Strateginya
Nov 20, 2024 3 Min Read
12 Document Management Software Terbaik untuk Bisnis 2024
REKOMENDASI