Audrey
AudreyBalasan dalam 1 menit
Hello 👋

Discover how our expert consultants can elevate your company's performance. Contact us today to schedule a demo and explore tailored solutions for your business needs.
Informasi Bisnis Inventory Management Manajemen Gudang Solusi Bisnis

Panduan Lengkap RFID: Pengertian, Jenis, dan Cara Kerjanya

3 Min Read     Posted on 05 Sep 2024

Share Artikel

Bayangkan jika setiap kali Anda melakukan stock opname di gudang, Anda harus menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mencocokkan ratusan hingga ribuan stok barang secara manual.

Bayangkan juga risiko kesalahan pencatatan (human error) yang bisa terjadi, menyebabkan stok tidak akurat dan mengganggu kelancaran operasional bisnis Anda. Pasti merepotkan, bukan?

Mengutip dari artikel Procurement Tactics, menurut Supply Chain Dive, sebanyak 62% pebisnis yang jadi responden mereka mengalami kerugian finansial akibat kegagalan dalam melacak inventaris mereka secara akurat dan real-time.

Nah, jika Anda saat ini mengalami kendala-kendala tersebut, tandanya sudah waktunya Anda mulai mempertimbangkan solusi yang lebih cerdas dan efisien, seperti teknologi RFID.

Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam tentang apa itu RFID, jenis-jenisnya, dan bagaimana teknologi ini bekerja untuk membantu mempermudah pengelolaan stok di gudang Anda. 

Selain itu, kami juga akan memberikan panduan lengkap tentang cara implementasi dan penggunaan RFID agar Anda dapat mengoptimalkan efisiensi operasional bisnis Anda.

Simak pembahasan di artikel ini hingga akhir untuk mendapatkan jawaban atas permasalahan Anda terkait pengelolaan dan tracking inventaris di gudang Anda.

1. Apa itu RFID?

RFID, atau Radio Frequency Identification, adalah teknologi yang menggunakan gelombang radio untuk secara otomatis mengidentifikasi dan melacak objek yang diberi tag. RFID memainkan peran penting dalam mempermudah proses pelacakan barang, peralatan, hingga bahan baku.

Dibandingkan dengan barcode yang memerlukan pemindaian satu per satu, RFID memungkinkan pemindaian beberapa item sekaligus, bahkan tanpa kontak langsung.

Penggunaan RFID sangat berpengaruh dalam meningkatkan akurasi pencatatan dan tracking inventaris. Hal ini didukung oleh hasil studi McKinsey yang menyatakan bahwa perusahaan yang mengimplementasikan RFID mengalami peningkatan akurasi pelacakan inventory hingga lebih dari 25%. 

Selain itu, pemanfaatan RFID bisa bermacam-macam. Di gudang distribusi, RFID mempermudah pelacakan pergerakan stok. Dalam retail, RFID mempercepat proses inventarisasi. Di sektor manufaktur, RFID membantu dalam pemantauan bahan baku secara real-time. Di bidang konstruksi, RFID digunakan untuk melacak peralatan dan material dengan akurat.

Namun, tanpa RFID, bisnis berisiko mengalami kesalahan dalam pengelolaan stok, peralatan yang hilang, dan waktu yang terbuang untuk proses manual. Akibatnya? Efisiensi menurun, biaya meningkat, dan yang paling parah—pelanggan bisa merasa tidak puas.

Jadi, jika Anda masih berpikir untuk tetap menggunakan metode manual, mungkin saatnya mempertimbangkan untuk upgrade ke teknologi yang lebih canggih seperti RFID.

2. Manfaat RFID bagi Bisnis

manfaat RFID bagi bisnis

Penggunaan teknologi RFID telah memberikan banyak manfaat signifikan bagi berbagai sektor industri, termasuk distribusi, retail, manufaktur, dan konstruksi. Dengan memanfaatkan RFID, bisnis dapat meningkatkan efisiensi operasional dan meningkatkan kepuasan pelanggan.

Berikut ini beberapa manfaat utama penggunaan RFID bagi bisnis:

a. Mencegah Kerugian Akibat Understock/Overstock

RFID memungkinkan pelacakan stok secara otomatis tanpa perlu memindai item satu per satu seperti pada barcode. Hal ini membantu perusahaan mengurangi potensi human error dan memastikan data inventaris selalu akurat.

Bagi pelaku bisnis distribusi dan retail, pelacakan yang lebih akurat juga mencegah kekurangan atau kelebihan stok, yang dapat berdampak langsung pada besar maksimal profit yang akan diterima, kepuasan pelanggan dan pengelolaan rantai pasok.

b. Efisiensi Proses dan Biaya Operasional

Di industri distribusi dan manufaktur, RFID mempercepat proses pengecekan barang masuk dan keluar. Barang dapat diidentifikasi tanpa perlu membuka kemasan atau memindai manual, yang mana menghemat waktu secara signifikan.

Dengan otomatisasi ini, RFID memungkinkan proses yang lebih lancar dan responsif, terutama ketika menangani volume barang yang besar, sehingga meningkatkan kecepatan operasional secara keseluruhan. Semakin cepat prosesnya, semakin banyak dana operasional yang dihemat pula.

c. Mengurangi Potensi Kerugian Akibat Kehilangan dan Pencurian

RFID memberikan kontrol yang lebih baik atas pergerakan barang dan peralatan, khususnya di retail dan konstruksi. Teknologi ini mendukung inventory control yang lebih efektif, memastikan setiap barang dapat dilacak dengan akurasi tinggi.

Setiap item yang diberi tag dapat dilacak secara otomatis, meminimalkan risiko pencurian atau kehilangan akibat salah letak. Dengan penerimaan informasi yang tepat waktu, manajemen dapat segera menentukan tindak lanjut yang diperlukan ketika item tidak berada di lokasi yang seharusnya.

d. Peningkatan Produktivitas Kerja

Dengan RFID, karyawan tidak lagi harus melakukan tugas-tugas inventarisasi yang memakan waktu. Mereka kini bisa fokus pada tugas-tugas yang lain yang sifatnya lebih strategis. Hal ini tidak hanya meningkatkan produktivitas, tetapi juga kualitas pekerjaan yang lebih tinggi, karena staf tidak terbebani oleh pekerjaan manual yang repetitif.

Dengan semua manfaat tersebut, tidak diragukan lagi bahwa RFID adalah investasi yang sangat berharga bagi bisnis modern. Tanpa teknologi ini, bisnis Anda mungkin akan tertinggal dan kurang kompetitif dibanding pesaing Anda.

Setelah mempelajari semua manfaat RFID di atas, kini saatnya melangkah lebih jauh dengan solusi manajemen inventaris yang lebih canggih.

ScaleOcean menawarkan software inventory yang terintegrasi dengan teknologi RFID, membantu bisnis Anda mengelola stok secara real-time dan otomatis. Anda bisa eksplorasi fitur-fitur di dalamnya dengan mengajukan akses demo gratis ke tim ahli.

3. Cara Kerja RFID

Cara kerja RFID cukup sederhana namun sangat efisien. Sistem ini terdiri dari tiga komponen utama: tag RFID, reader, dan sistem pengelolaan data.

Tag RFID berfungsi sebagai pengirim data. Tag ini ditanamkan pada barang atau aset yang ingin dilacak. Setiap tag memiliki microchip yang menyimpan informasi spesifik tentang objek tersebut, seperti kode produk, nomor seri unik, atau SKU produk.

Secara singkat, proses dimulai dengan reader RFID mengirimkan sinyal radio. Kemudian, tag RFID menangkap sinyal tersebut, lalu merespons dan mengirimkan data spesifik ke reader.

Selanjutnya, reader RFID akan menangkap data dari tag dan meneruskannya ke sistem pengelolaan data. Data ini bisa berupa informasi lokasi, status barang, atau lainnya, tergantung kebutuhan.

Untuk penggunaan dalam konteks warehouse, RFID memungkinkan pelacakan barang secara real-time, mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk pencatatan manual.

Sederhananya, RFID ibarat asisten yang efisien dan tanpa lelah dalam membantu Anda memantau inventaris di gudang Anda. Jadi, tak ada lagi kejadian barang hilang atau jumlah stok yang salah hitung!

4. Jenis-jenis RFID

jenis-jenis RFID

RFID tersedia dalam berbagai jenis yang disesuaikan dengan kebutuhan dan aplikasi bisnis. Pemahaman tentang berbagai jenis RFID dapat membantu Anda memilih sistem yang tepat untuk operasional.

Berikut ini adalah tiga jenis RFID yang paling umum digunakan: RFID berdasarkan catu daya, memori, dan frekuensi radio.

a. RFID Catu Daya

RFID catu daya dibedakan menjadi tiga tipe menurut cara perangkat tersebut mendapatkan daya untuk beroperasi:

  • RFID Pasif: Tidak memiliki sumber daya internal. Tag pasif hanya aktif saat mendapatkan energi dari sinyal reader. Karena tidak menggunakan baterai, RFID pasif lebih murah dan tahan lama, namun jangkauan pembacaan terbatas pada beberapa meter. Jenis ini sering digunakan dalam retail untuk pelacakan produk.
  • RFID Aktif: Dilengkapi dengan baterai internal yang memungkinkan tag untuk terus memancarkan sinyal. RFID aktif dapat dibaca dari jarak yang lebih jauh, bahkan hingga ratusan meter, sehingga RFID jenis ini cocok untuk pelacakan aset di gudang besar atau proyek konstruksi.
  • RFID Semi-Pasif: Meskipun memiliki baterai internal seperti RFID aktif, RFID semi-pasif membutuhkan sinyal dari pembaca untuk mengaktifkan chip-nya. Hal ini membantu memperpanjang masa pakai baterai dan tetap menawarkan jangkauan lebih panjang dibanding RFID pasif.

b. RFID Memori

Jenis RFID ini berkaitan dengan kapasitas memori yang digunakan untuk menyimpan data. Tipe RFID ini dibagi lagi menjadi dua tipe berdasarkan kemampuan memorinya, yaitu:

  • Read-Only: Informasi yang disimpan di tag ini bersifat permanen dan tidak bisa diubah. Biasanya digunakan untuk identifikasi unik, seperti nomor seri barang, sehingga cocok untuk aplikasi di mana data tidak perlu diperbarui.
  • Read-Write: Memungkinkan pengguna untuk menulis ulang data pada tag. Ini memberikan fleksibilitas lebih dalam aplikasi yang memerlukan pembaruan informasi secara berkala, seperti status pengiriman, perubahan lokasi, atau kondisi barang dalam rantai pasokan.
  • WORM (Write Once, Read Many): Mirip dengan Read-Only, namun memungkinkan satu kali penulisan data. Setelah data ditulis, tag hanya dapat dibaca tanpa dapat dimodifikasi, cocok untuk aplikasi yang membutuhkan sekali pengaturan data tetap.

c. RFID Frekuensi Radio

RFID jenis ini dibagi lagi menjadi tiga tipe berdasarkan frekuensi yang digunakan (jangkauan pembacaan dan kecepatan transmisi data):

  • Low Frequency (LF): RFID dengan frekuensi rendah (125-134 kHz) memiliki jangkauan terbatas hingga sekitar 10 cm, namun lebih tahan terhadap interferensi dari logam atau air. RFID jenis dengan rentang frekuensi ini biasanya dimanfaatkan untuk proses kontrol akses atau melacak pergerakan hewan.
  • High Frequency (HF): RFID HF beroperasi pada 13.56 MHz, dengan jangkauan hingga 1 meter. Frekuensi ini umum digunakan untuk pembayaran nirsentuh, seperti kartu transportasi dan e-wallet, karena kecepatan transmisi yang lebih baik dan kemampuan untuk beroperasi dalam lingkungan yang lebih luas.
  • Ultra-High Frequency (UHF): RFID UHF (860-960 MHz) menawarkan jangkauan terpanjang, hingga beberapa meter, dan transmisi data tercepat. RFID UHF ideal untuk pelacakan inventaris di gudang besar atau di jalur distribusi yang memerlukan kecepatan dan efisiensi yang lebih tinggi.

Dengan memahami lebih dalam masing-masing jenis RFID, Anda dapat memilih sistem yang paling tepat sesuai dengan kebutuhan operasional bisnis Anda, baik itu untuk pelacakan barang, manajemen inventaris, atau efisiensi logistik.

5. Kelebihan dan Kekurangan RFID

RFID telah menjadi solusi populer dalam berbagai industri karena kemampuannya untuk meningkatkan efisiensi dan akurasi pelacakan inventaris. Namun, seperti teknologi lainnya, RFID juga memiliki kelebihan dan kekurangan yang perlu dipertimbangkan sebelum diimplementasikan.

Berikut ini adalah beberapa poin penting mengenai kelebihan dan kekurangan dari teknologi RFID yang perlu Anda ketahui:

Kelebihan:

  • Akurasi dan kecepatan: RFID memungkinkan pemindaian banyak item sekaligus tanpa memerlukan kontak langsung. Tentunya ini lebih efisien dibandingkan jika Anda menggunakan barcode, terutama ketika mengelola inventaris dalam jumlah besar.
  • Meminimalisir human error: Dengan otomatisasi yang ditawarkan RFID, risiko human error dalam pelacakan atau pencatatan stok menjadi sangat minim. Data inventaris menjadi lebih akurat dan selalu up-to-date.
  • Efisiensi operasional: RFID mempercepat proses stock opname, pengecekan barang, dan pelacakan, sehingga meningkatkan produktivitas. Ini sangat penting di sektor distribusi dan manufaktur, di mana waktu sangat berharga.

Kekurangan:

  • Biaya implementasi: Implementasi RFID memerlukan investasi awal yang cukup besar, mulai dari perangkat keras hingga software yang mendukung. Bagi perusahaan dengan budget terbatas, tentunya hal ini dapat menjadi kendala yang cukup signifikan.
  • Interferensi sinyal: RFID bergantung pada gelombang radio, yang bisa terganggu oleh lapisan logam atau air. Ini dapat memengaruhi akurasi pelacakan di lingkungan tertentu.
  • Medium rentan rusak: Dibandingkan dengan barcode, RFID lebih rentan rusak karena komponen elektronik di dalamnya. Sementara barcode lebih tahan terhadap kondisi ekstrem seperti suhu, kelembapan, dan benturan fisik (penanganan yang kasar).

Sebenarnya, barcode bisa menjadi alternatif jika Anda belum bisa atau tidak ingin menggunakan teknologi RFID. Namun perlu diingat bahwa keduanya punya plus-minus masing-masing.

Anda bisa pilih solusi mana yang menurut Anda cocok untuk kebutuhan bisnis Anda, Namun, secara keseluruhan, RFID tetap menjadi solusi yang sangat menjanjikan bagi bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi dalam pencatatan dan tracking stok di gudang.

6. Tahapan Implementasi RFID

Seperti yang telah dijelaskan, implementasi RFID dapat memberikan manfaat yang signifikan, terutama dalam meningkatkan efisiensi dan akurasi pengelolaan inventaris. 

Jika kita fokus pada konteks pengelolaan inventaris di warehouse, implementasi RFID membutuhkan perencanaan yang matang agar dapat berjalan lancar dan memberikan hasil yang maksimal.

Berikut adalah tahapan implementasi RFID beserta hambatan dan solusi untuk mengatasinya:

a. Analisis Kebutuhan

Langkah awal adalah memahami kebutuhan spesifik gudang Anda. Tinjau bagaimana alur inventarisasi berjalan saat ini, dan identifikasi masalah yang sering terjadi, seperti kesalahan pelacakan atau waktu yang lama untuk stock opname. Hambatan yang biasa ditemui di tahap ini yaitu kurangnya pemahaman mendalam tentang masalah di lapangan.

Untuk mengatasi kendala ini, perusahaan harus mengikutsertakan tim dari bagian operasional dalam diskusi serta melakukan audit stok atau inventaris. Anda juga perlu berkonsultasi dengan ahli RFID untuk memastikan solusi yang dirancang sesuai kebutuhan gudang.

b. Pemilihan Perangkat dan Software

Setelah kebutuhan teridentifikasi, langkah berikutnya adalah memilih perangkat RFID yang tepat, mulai dari tag, reader, hingga software manajemen.

Hambatan utama di fase ini adalah biaya implementasi yang relatif tinggi. Untuk mengatasinya, lakukan analisis cost-benefit dan fokus pada ROI jangka panjang, seperti penghematan biaya operasional dan peningkatan akurasi inventaris.

c. Uji Coba (Pilot Project)

Sebelum implementasi penuh, lakukan uji coba di area terbatas warehouse. Tujuannya untuk mengidentifikasi potensi masalah seperti interferensi sinyal atau ketidakcocokan perangkat.

Hambatan yang mungkin muncul adalah kondisi gudang yang tidak ideal, seperti adanya benda-benda mengandung logam atau air yang dapat mengganggu sinyal RFID.

Solusinya adalah melakukan penyesuaian konfigurasi dan perangkat, serta menguji perangkat dan sistem di berbagai skenario. Uji coba ini membantu meminimalkan kesalahan saat implementasi penuh.

d. Pelatihan Tim

Pelatihan karyawan merupakan tahap krusial dalam implementasi RFID. Karyawan harus memahami cara menggunakan perangkat dan software RFID dengan benar. Hambatan yang sering terjadi adalah resistensi perubahan dari tim yang sudah terbiasa dengan metode manual.

Untuk mengatasinya, berikan pelatihan bertahap dan tunjukkan keuntungan yang akan mereka rasakan, seperti pekerjaan yang lebih ringan dan waktu stock opname yang lebih singkat. Dukungan manajemen juga penting untuk memperkuat adopsi pengetahuan ini.

e. Implementasi Penuh dan Monitoring

Setelah uji coba berhasil, implementasikan RFID secara penuh di seluruh gudang. Perusahaan wajib untuk monitoring performa sistem secara rutin pada tahap ini. Hambatan yang mungkin dihadapi adalah gangguan operasional sementara selama proses penyesuaian.

Untuk mengatasinya, siapkan tim support yang siap membantu dan memberikan solusi cepat. Monitoring secara real-time akan membantu memastikan bahwa sistem RFID berjalan dengan lancar dan sesuai dengan ekspektasi bisnis.

Dengan mengikuti tahapan ini, implementasi RFID dapat dilakukan dengan lebih efektif, sehingga pengelolaan gudang Anda menjadi lebih efisien dan produktif.

7. Integrasi RFID dengan Software Inventory Management ScaleOcean

Implementasikan RFID dengan Software Inventory ScaleOcean

ScaleOcean adalah salah satu solusi software inventory terbaik yang dirancang untuk memudahkan pengelolaan stok secara otomatis dan akurat. Dengan fitur pelacakan real-time dan pencatatan yang terintegrasi, software ini memastikan setiap pergerakan barang di gudang tercatat dengan akurat.

Software inventory ScaleOcean menawarkan manfaat besar dalam pencatatan dan pelacakan stok barang di gudang. Terintegrasi dengan berbagai modul seperti warehouse management, akuntansi, dan procurement, ScaleOcean memudahkan pelacakan inventaris di gudang multi-lokasi.

Software ini mendukung integrasi dengan teknologi RFID dan barcode scanner sehingga setiap pergerakan stok dapat dipantau secara real-time dan akurat. Dengan fitur-fitur canggih tersebut, Anda bisa melupakan repotnya pencatatan manual dan fokus pada pengembangan bisnis.

Berikut adalah fitur-fitur utama software inventory ScaleOcean dan perannya masing-masing dalam pencatatan dan pelacakan inventaris di gudang, terutama dengan integrasi teknologi RFID:

  • Inventory Tracking: Fitur ini memantau stok secara real-time, memungkinkan pelacakan otomatis dengan bantuan RFID untuk akurasi dan efisiensi.
  • Barcode Management: Fitur ini memadukan teknologi barcode dan RFID untuk mempercepat identifikasi, meningkatkan akurasi, dan mengurangi kesalahan pencatatan.
  • Low-Stock Notification: Sistem ini otomatis memberi notifikasi saat stok mendekati batas minimum, dengan RFID memastikan data akurat dan pemesanan tepat waktu.
  • Stock Adjustment: Fitur ini otomatis menyesuaikan stok saat ada perbedaan dengan catatan sistem, berkat integrasi RFID secara real-time.
  • Inventory Forecasting: Fitur ini menganalisis data inventaris untuk memprediksi kebutuhan stok dengan akurasi lebih tinggi berkat bantuan teknologi RFID.
  • Lot and SN Tracking: Fitur ini melacak produk berdasarkan batch atau nomor seri, dengan RFID meningkatkan visibilitas dan kontrol inventaris.

Setelah memahami berbagai manfaat dan fitur unggulan dari software inventory ScaleOcean, kini saatnya Anda mengambil langkah nyata untuk mengoptimalkan manajemen inventaris bisnis Anda.

Kami mengundang Anda untuk berkonsultasi langsung dengan tim ahli kami atau mencoba demo gratis yang kami sediakan. Anda bisa eksplor software ini secara langsung dan melihat sendiri bagaimana ScaleOcean bisa membawa bisnis Anda ke level berikutnya!

8. Kesimpulan

RFID telah terbukti menjadi teknologi yang efektif dalam meningkatkan efisiensi manajemen inventaris di berbagai industri, mulai dari distribusi hingga manufaktur.

Setelah mempelajari pengertian RFID, manfaatnya, serta jenis-jenis dan cara kerjanya, kini saatnya Anda mempertimbangkan penerapan teknologi RFID ini di bisnis Anda.

Tahapan implementasi RFID yang baik, dari analisis kebutuhan hingga monitoring, akan memastikan suksesnya integrasi. Untuk memudahkan proses ini, software inventory seperti ScaleOcean menawarkan solusi yang terintegrasi, dilengkapi dengan fitur-fitur canggih seperti RFID dan manajemen multi-gudang.

Dengan ScaleOcean, implementasi RFID menjadi lebih cepat, mudah, dan akurat. Jadi, jangan biarkan manajemen inventaris Anda tertinggal—segera coba solusi ini dan lihat sendiri bagaimana bisnis Anda dapat lebih efisien dan produktif!

Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!

Dapatkan
Demo Gratis

Sampaikan kebutuhan bisnis Anda dan konsultasikan dengan tim ahli kami.

REKOMENDASI

Artikel Terkait

CMMS Software: Definisi, Manfaat, dan Mekanisme Kerjanya

  Sep 19, 2024        3 Min Read

CMMS Software: Definisi, Manfaat, dan Mekanisme Kerjanya

20 Rekomendasi Software Payroll Terbaik untuk Bisnis

  Sep 18, 2024        3 Min Read

20 Rekomendasi Software Payroll Terbaik untuk Bisnis

Memahami Manajemen Distribusi dan Perannya di Bisnis

  Sep 18, 2024        3 Min Read

Memahami Manajemen Distribusi dan Perannya di Bisnis