Ketahui Penyebab Stock Out Cost beserta Cara Mengatasinya
3 Min Read Posted on 04 Jul 2024
Daftar Isi
Pernahkah pelanggan setia Anda meninggalkan bisnis Anda karena produk yang mereka butuhkan tidak tersedia? Dalam dunia bisnis, kondisi seperti ini disebut stock out cost yang bisa berakibat pada kerugian yang signifikan.
Stockout cost adalah komponen utama biaya inventory yang sering diabaikan, namun berdampak besar pada loyalitas pelanggan dan citra bisnis. Risiko kekurangan stok meningkat ketika biaya inventory tidak dikelola dengan baik, yang mengakibatkan ketidakseimbangan antara permintaan dan ketersediaan produk.
Dalam kondisi permintaan yang fluktuatif, penurunan harga adalah masalah yang sering dihadapi. Pada artikel ini, kami akan membahas penyebab utama stock out serta cara mengatasinya untuk mencegah adanya kerugian bagi bisnis Anda.
1. Stock Out Cost Adalah
Stockout cost adalah biaya yang muncul ketika suatu bisnis kehabisan stok produk yang dibutuhkan pelanggan. Kondisi stock out atau kekurangan stok dapat mengakibatkan kerugian jangka pendek dan jangka panjang pada perusahaan.
Selain itu, stockout cost juga dapat meningkatkan biaya inventory, karena bisnis harus segera melakukan pengadaan stok darurat yang memakan biaya relatif tinggi atau memberi kompensasi kepada pelanggan. Dengan mengelola inventory cost secara cermat, perusahaan dapat mengurangi risiko stock out dan memastikan ketersediaan produk sesuai kebutuhan pasar.
2. Jenis Stock Out Cost
Stock out cost merupakan biaya yang timbul akibat kurangnya stok ketika permintaan pelanggan meningkat. Biaya ini berdampak pada angka penjualan, kepuasan pelanggan, hingga biaya operasional tambahan yang merugikan bisnis. Dibawah ini adalah beberapa jenis stock out cost.
Biaya Kehilangan Penjualan: Peluang penjualan hilang karena produk tidak tersedia.
Biaya Kehilangan Loyalitas Konsumen: Pelanggan berpindah ke kompetitor karena kecewa.
Biaya Produksi Tertunda: Proses produksi terganggu akibat kurangnya bahan baku.
Biaya Pengiriman Cepat: Diperlukan pengiriman cepat untuk memenuhi kekurangan stok.
Biaya Overtime: Karyawan bekerja lebih lama untuk menangani ketidakseimbangan stok.
Biaya Substitusi: Biaya tambahan muncul saat produk pengganti digunakan akibat stok habis.
3. Penyebab Terjadinya Stock Out Cost
Penyebab utama terjadinya stock out cost merupakan stock out itu sendiri. Stock out disebabkan oleh berbagai faktor operasional yang memengaruhi manajemen stok. Salah satu faktor terbesar adalah kurangnya perencanaan persediaan yang akurat, di mana data permintaan tidak sesuai dengan stok yang tersedia, terutama saat permintaan melonjak tiba-tiba.
Selain itu, penundaan dalam proses pengadaan barang atau ketidaktepatan jadwal pengiriman dari supplier dapat menyebabkan kekosongan stok yang berujung pada stock out. Ketergantungan pada satu supplier atau ketidak fleksibelan rantai pasok juga meningkatkan risiko stock out.
Tidak hanya itu, keterbatasan kapasitas penyimpanan yang menghambat ketersediaan stok optimal dan kegagalan sistem pemantauan persediaan dalam mendeteksi kebutuhan pengisian ulang turut menjadi penyebab stock out cost yang merugikan bisnis.
Hindari stockout dengan forecast akurat dari Software Inventory ScaleOcean!
COBA SEKARANG!
4. Dampak Stock Out Cost bagi Bisnis
Stock out cost memiliki dampak pada bisnis, terutama dalam hal kepuasan pelanggan dan stabilitas operasional. Kekurangan stok secara berulang dapat mempengaruhi perusahaan pada hal-hal berikut ini.
a. Lost Opportunity Akibat Kehilangan Pembeli
Pelanggan cenderung beralih ke merek lain jika mereka tidak menemukan barang yang mereka butuhkan.
Hal ini tidak hanya mengurangi pendapatan langsung, tetapi juga menurunkan loyalitas pelanggan, yang bisa berdampak pada penurunan keuntungan jangka panjang.
b. Meningkatnya Biaya Operasional
Untuk mengatasi ketidaktersediaan stok, bisnis akan melakukan tindakan darurat seperti pengiriman cepat dan produksi lembur yang meningkatkan biaya operasional. Biaya tambahan ini dapat memberatkan anggaran, terutama bagi bisnis yang mengandalkan rantai pasok stabil.
c. Menurunnya Citra dan Kepercayaan Bisnis
Kekosongan stok yang terjadi berulang kali bisa menimbulkan kesan negatif terhadap manajemen stok bisnis. Kepercayaan konsumen bisa menurun, dan citra bisnis di mata pelanggan pun ikut terpengaruh, sehingga sulit untuk mempertahankan reputasi positif perusahaan di pasar.
5. Cara Mengatasi Stock Out Cost
Mengatasi stock out cost memerlukan strategi efektif agar bisnis tetap berjalan dengan lancar. Dengan langkah yang tepat, Anda bisa meningkatkan kepuasan pelanggan dan efisiensi operasional melalui cara berikut.
a. Optimalkan Perencanaan Persediaan
Perencanaan yang akurat memastikan stok cukup untuk memenuhi permintaan. Bisnis dapat memperkirakan kebutuhan stok lebih baik dengan menggunakan data permintaan historis dan analisis tren. Hal ini mengurangi risiko kekurangan barang yang tidak diinginkan.
b. Gunakan Sistem Monitoring Real-Time
Sistem monitoring real-time memudahkan pemantauan ketersediaan stok. Dengan teknologi ini, bisnis dapat menghindari kondisi stock out yang dapat mengganggu penjualan dan layanan pelanggan untuk memproduksi atau membeli produk yang mulai habis.
c. Diversifikasi Sumber Pengadaan
Mengandalkan lebih dari satu supplier dapat mengurangi risiko kekosongan stok jika satu pemasok mengalami kendala. Diversifikasi pengadaan memberi bisnis lebih banyak pilihan fleksibel untuk menjaga ketersediaan barang sesuai permintaan.
Agar ketiga cara diatas membuahkan hasil yang optimal, ScaleOcean, software inventory terbaik, dapat membantu bisnis Anda untuk mengatasi stock-out cost melalui pengelolaan persediaan terintegrasi. Sistem real-time ini memudahkan deteksi kekurangan stok dan perencanaan restock cepat, serta menawarkan fleksibilitas diversifikasi pemasok untuk menjaga suplai tetap aman.
6. Cara Menghitung Stock Out Cost
Menghitung stock out cost membutuhkan pengumpulan data dari beberapa sumber untuk mengukur secara akurat dampak keuangan dari kehabisan stok. Berikut adalah cara yang sederhana untuk menghitung stock out cost.
Penjelasan rumus:
Biaya Kehilangan Penjualan per Unit: Estimasi pendapatan yang hilang setiap kali produk tidak tersedia untuk pelanggan.
Jumlah Unit yang Kehabisan Stok: Jumlah barang yang tidak bisa terjual karena kehabisan stok.
Biaya Tambahan: Biaya tambahan seperti overtime karyawan atau biaya pengiriman cepat untuk mempercepat pengisian stok.
Contoh Perhitungan: Misalkan sebuah bisnis menjual produk senilai Rp 200.000 per unit dan kehabisan 50 unit. Selain itu, ada biaya tambahan Rp 500.000 untuk overtime dan pengiriman cepat.
Jadi, total stock out cost dalam contoh ini adalah Rp 10.500.000.
Baca juga: Pelajar 5 Manfaat Serta Contoh SKU Produk
7. Kesimpulan
Mengelola stock out cost penting untuk mempertahankan kelancaran operasional dan kepuasan pelanggan. Kondisi stockout seringkali menandakan perlunya penataan ulang manajemen persediaan untuk mencegah kerugian bagi perusahaan.
Stock out yang berulang tak hanya menambah biaya inventory, tetapi juga bisa memperburuk reputasi bisnis Anda. Dengan perencanaan yang matang dan pengawasan ketat pada inventory cost, Anda dapat meminimalkan risiko kehilangan penjualan dan pelanggan.
Jika Anda ingin mengoptimalkan manajemen persediaan dan mengurangi risiko kekurangan stok, solusi seperti software inventory ScaleOcean dapat menjadi langkah tepat. ScaleOcean hadir untuk membantu Anda dengan demo gratis yang memungkinkan Anda mengeksplorasi berbagai fitur unggulan guna menjaga ketersediaan stok di setiap kesempatan.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 05, 2024 3 Min Read
Mengenal Shipping Mark: Arti, Jenis, dan Contohnya
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 04, 2024 3 Min Read
7 Aplikasi Sales Order Terbaik di Indonesia Tahun 2024
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
REKOMENDASI