Shipping Order Adalah: Mengenal Arti dan Contohnya

ScaleOcean Team

Salah satu dokumen terpenting dalam bisnis logistik yang diperlukan untuk memastikan proses pengiriman barang berjalan lancar adalah shipping order. Dokumen ini dikeluarkan oleh perusahaan pelayaran atau carrier, yang berfungsi sebagai konfirmasi resmi atas pemesanan ruang di kapal. Tidak hanya penting untuk konfirmasi kapasitas pengangkutan, tetapi juga diperlukan untuk koordinasi dan manajemen logistik yang efektif.

Melalui pembahasan berikut, kita akan mengulas secara lebih detail berbagai aspek dari shipping order. Mulai dari definisi, fungsi-fungsinya dalam logistik, hingga komponen-komponen utama yang harus dimuat dalam shipping order form. Dengan memahami peranan dan isi dari dokumen ini, pihak-pihak bisnis logistik yang terlibat pengiriman barang bisa meningkatkan efektivitas proses ini.

1. Apa itu Shipping Order?

Shipping order adalah dokumen yang dikeluarkan oleh carrier atau perusahaan pelayaran sebagai konfirmasi resmi ship booking untuk pengiriman barang menggunakan kapal. Dokumen SO menyediakan informasi seperti nomor pemesanan, detail kapal yang akan digunakan untuk pengiriman, serta jadwal keberangkatan kapal. Informasi ini memastikan bahwa semua pihak yang terlibat, baik dari pengirim hingga penerima, dapat mengatur dan mengkoordinasikan logistik pengiriman secara efektif.

Selain itu, shipping order adalah dokumen yang juga menjadi panduan untuk mengetahui lokasi kontainer yang kosong dan dapat digunakan untuk pengiriman. Bahkan juga mencakup instruksi khusus saat menangani barang. Mulai dari syarat dan ketentuan dokumen ekspor hingga aspek keamanan dan prosedur klaim asuransi pengiriman. Jadi bisa disimpulkan, shipping order tidak hanya sebagai bukti pemesanan kapal, tetapi juga sebagai pedoman menyeluruh yang mengatur proses pengiriman, memastikan barang sampai dengan aman dan tepat waktu ke tujuan.

2. Fungsi Shipping Order dalam Logistik

Lebih detail, dokumen ini tidak hanya sebagai bukti resmi dari transaksi pengiriman tetapi juga sebagai instrumen yang membantu pelaksanaan dan koordinasi logistik agar berjalan efisien. Yuk, kita bahas lebih lanjut fungsi shipping order secara spesifik di bawah ini.

a. Konfirmasi Pemesanan

Dokumen ini dibuat vendor logistik sebagai tanda bukti resmi kalau ruang pada kapal telah berhasil dipesan. Dengan demikian, barang pasti terjadwal untuk diangkut sesuai dengan kesepakatan. Konfirmasi ini sangat diperlukan agar eksportir bisa merencanakan aspek lain dari proses pengiriman barang tanpa khawatir pada kapasitas pengangkutan.

b. Detail Pengiriman

Dokumen ini juga memuat detail pengiriman termasuk nama kapal, nomor voyage, serta tanggal keberangkatan dan estimasi waktu tiba barang. Dengan adanya informasi tersebut, pengirim atau penerima barang bisa lebih mudah mempersiapkan dokumen atau sumber daya yang dibutuhkan. Detail ini juga diperlukan untuk melaporkan ke otoritas pelabuhan. Jadi, dapat disimpulkan shipping order adalah dokumen yang membantu proses pengiriman berjalan lebih akurat dan terencana, sehingga meminimalisir risiko keterlambatan pengiriman.

c. Koordinasi Logistik dengan Pengangkut

Melalui dokumen ini, semua pihak dalam bisnis logistik yang terlibat proses pengiriman punya gambaran yang jelas terkait tugas dan tanggung jawab masing-masing. Koordinasi yang baik antara pengirim dan pengangkut pasti meminimalisir risiko masalah logistik dan memastikan pengiriman berjalan lancar sesuai dengan jadwal yang telah disepakati.

Anda bisa menggunakan software last mile delivery yang dapat mengotomasi shipping order barang Anda dengan berbagai fitur dan keunggulan terbaiknya. Penerapannya dapat mengoptimasi rute pengiriman, dan memberikan pemberitahuan status real-time pada customser Anda. Software ini mampu mempercepat proses sekaligus meminimalkan risiko kesalahan.

3. Komponen dalam Shipping Order Form

Shipping order form harus mencakup informasi penting terkait dengan pengiriman barang. Setidaknya ada beberapa komponen utama yang perlu disertakan. Beberapa diantaranya adalah:

a. Informasi Pengirim dan Penerima

Informasi ini meliputi nama lengkap, alamat, dan rincian kontak pengirim serta penerima barang. Pastikan menulis informasi ini secara akurat dan detail. Dengan menyertakan informasi tersebut, komunikasi kedua pihak menjadi lebih mudah, terutama untuk memastikan kalau barang dikirim ke alamat yang tepat.

b. Detail Pengangkut

Shipping order form juga harus menyertakan informasi tentang carrier yang akan mengirim barang, termasuk nama vendor dan kontak utama yang bisa dihubungi. Ini juga mencakup detail tentang entitas hukum yang bertanggung jawab atas pengiriman. Mengetahui identitas pengangkut tentunya akan mempermudah penyelesaian masalah atau saat membutuhkan komunikasi secara langsung terkait pengiriman.

c. Informasi Pemesanan

Komponen berikutnya dalam shipping order form adalah informasi pemesanan. Ini mencakup nomor booking untuk mengidentifikasi pengiriman dalam sistem pengangkut. Bagian ini juga mencantumkan syarat-syarat khusus yang telah disepakati antara kedua pihak, seperti jenis layanan pengiriman yang digunakan, baik itu layanan standar atau ekspres, serta ketentuan pembayarannya.

d. Detail Kapal dan Jadwal

Komponen ini mencakup nama kapal yang akan digunakan untuk pengiriman, serta detail nomor perjalanan atau voyage kapal tersebut. Jadwal keberangkatan dan perkiraan waktu kedatangan juga harus dicantumkan. Tujuannya supaya pihak pengirim dan penerima bisa merencanakan secara akurat proses bongkar muat barang.

e. Informasi Muatan

Komponen ini berisi deskripsi lengkap tentang jenis barang yang dikirim, termasuk berat, volume, dan jumlah kemasan atau kontainer. Dengan adanya informasi ini, pihak 3PL bisa merencanakan penanganan, pemuatan, dan penyimpanan barang, serta penentuan biaya pengiriman berdasarkan berat atau dimensi muatan.

f. Lokasi Pengambilan Kontainer

Jangan lupa untuk menuliskan lokasi pengambilan kontainer pada shipping order form. Detail lokasi ini biasanya bisa berupa terminal atau gudang yang telah disepakati. Mengapa ini diperlukan? Karena nantinya akan mempengaruhi jadwal pengiriman dan pengambilan barang.

g. Instruksi Khusus

Dalam proses bongkar muat barang, seringkali terdapat instruksi khusus yang harus diikuti. Misalnya cara spesifik untuk menangani barang yang sensitif atau berbahaya, kebutuhan dokumentasi tambahan, atau prosedur khusus di port of loading. Dengan demikian, persyaratan khusus bisa dijalankan sesuai instruksi untuk menghindari kesalahan atau kecelakaan selama pengiriman.

4. Contoh Shipping Order

Untuk tahu lebih lanjut contoh shipping order, perhatikan skenario berikut ini. PT. Indo Keramik adalah produsen keramik terkemuka di Surabaya yang baru saja menyelesaikan kontrak ekspor besar ke Al-Faiz Imports, sebuah distributor besar di Karachi, Pakistan. Untuk pengiriman ini, mereka bekerja sama dengan Oceanic Freight. Setelah semua kesepakatan jelas, pihak 3PL bisnis logistik mengirim SO mencakup informasi lengkap. Mulai dari detail kontak pengirim dan penerima, informasi kapal yang akan digunakan, hingga instruksi khusus tentang penanganan barang pecah belah. Nah, berikut contoh shipping order yang dikirimkan.

Contoh shipping order

Dalam skenario ini, PT. Indo Keramik mengatur pengambilan kontainer kosong yang telah ditentukan lokasinya di Terminal Kontainer Tanjung Perak, Surabaya. Setelah keramik diatur ke dalam kontainer sesuai spesifikasi pada SO, barang pun siap diangkut ke Karachi. Dicantumkan juga instruksi khusus dalam dokumen ini untuk memastikan semua pihak yang terlibat dalam pengiriman mematuhi prosedurnya, baik saat bongkar muat atau klaim asuransi jika terjadi kerusakan. Jadwal kapal yang ditulis rinci juga diperlukan untuk merencanakan logistik agar berjalan dengan baik.

5. Kesimpulan

Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa shipping order adalah dokumen penting yang dikeluarkan oleh carrier atau perusahaan bisnis logistik atau pelayaran sebagai bentuk konfirmasi resmi atas pemesanan ruang untuk pengiriman barang menggunakan kapal. Shipping order form memuat informasi seperti nomor pemesanan, detail kapal yang akan digunakan, serta jadwal keberangkatan kapal. Informasi tersebut sangat penting bagi semua pihak yang terlibat dalam proses pengiriman, mulai dari pengirim hingga penerima, untuk mengatur dan mengkoordinasikan logistik pengiriman dengan efektif.

Contoh shipping order di atas juga menunjukkan bahwa dokumen ini juga berperan sebagai panduan lokasi pengambilan kontainer kosong, instruksi khusus terkait penanganan barang, serta sebagai ketentuan untuk dokumen ekspor dan prosedur klaim asuransi. Dengan demikian, dokumen SO tidak hanya berfungsi sebagai bukti pemesanan kapal tetapi juga sebagai pedoman komprehensif yang mengatur proses pengiriman untuk memastikan barang sampai dengan aman dan tepat waktu.

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?