Rumus dan Cara Menghitung Harga Jual per Unit di Manufaktur

ScaleOcean Team

Cara menetapkan harga jual per unit merupakan pengelolaan penting dalam perusahaan manufaktur, yang memerlukan strategi efektif dan langkah terencana. Dengan begitu, Anda bisa menghasilkan harga jual dengan posisi kompetitif dan dapat mempengaruhi keuntungan signifikan untuk keberlangsungan bisnis.

Maka dari itu, penting untuk menetapkan harga jual dengan melakukan perhitungan yang akurat dengan mempertimbangkan berbagai komponen seperti biaya produksi, nilai tambah produk, dan kondisi pasar manufaktur. Dalam artikel ini, mari kita bahas bersama cara menghitung harga jual per unit dan rumus akuratnya untuk membantu Anda memastikan produknya tetap relevan dan terjangkau bagi konsumen. Simak penjelasan berikut!

1. Pentingnya Tentukan Harga Jual per Unit

Perusahaan manufaktur membutuhkan sebuah metode dan cara untuk mengelola bagaimana penentuan harga jual yang tepat dengan menyesuaikan operasional dan lingkungan di bisnis Anda. Perlu adanya strategi dalam menentukannya, karena jika harga jual ditetapkan terlalu rendah maka perusahaan bisa saja tidak bisa menutup biaya produksi yang keluar, dan akhirnya akan mengakibatkan kerugian.

Dari sini, kita bisa memahami betapa pentingnya menerapkan strategi dan perhitungan untuk menetapkan harga jual per unit dalam perusahaan manufaktur. Harga jual yang strategis akan memudahkan penentuan harga yang kompetitif dan sesuai dengan nilai yang ditawarkan oleh produknya, dengan begitu dapat mempengaruhi daya saing Anda dalam pasar dinamis.

Tidak hanya itu,
keputusan harga jual yang tepat dapat memfasilitasi perencanaan dan pengambilan keputusan strategis dalam perusahaan. Informasi dari penghitungan harga jual ini membantu manajemen dalam mengalokasikan sumber daya, merencanakan produksi, dan membuat keputusan investasi. 

2. Metode dan Rumus Harga Jual per Unit

Untuk menetapkan dan memahami cara menghitung harga jual per unit, Anda dapat menggunakan tiga metode perhitungan berikut yang mengacu berdasarkan kebutuhan dan kondisi pasar industri manufaktur.
Masing-masing metode memiliki pendekatan yang berbeda dalam mempertimbangkan biaya produksi, margin keuntungan, dan dinamika pasar. Berikut ketiga metode dan rumus harga jual per unit yang dapat Anda gunakan:

a. Cost Plus 

Metode pertama yang dapat Anda gunakan adalah biaya plus dengan formula yang mengasumsikan bahwa semua biaya dapat dialokasikan per unit dengan cara yang konsisten, dan persentase laba yang ditambahkan mencerminkan keuntungan yang diharapkan dari setiap penjualan unit. 

Cara menentukan harga jual per unit dengan menggunakan metode ini bisa dikatakan relatif sederhana namun efektif yang memberikan basis yang solid untuk menentukan harga jual, sehingga memastikan bahwa semua biaya tertutupi sambil juga menghasilkan keuntungan yang ditargetkan. Berikut rumus harga jual per unit dengan metode cost plus dalam perusahaan manufaktur:

rumus harga jual per unit cost plus

Rumus harga jual per unit dengan metode ini melibatkan dua aspek utama dalam perhitungannya, yaitu biaya produksi dan persentase laba. Biaya produksi disini meliputi berbagai biaya yang digunakan dalam alur proses produksi dalam berbagai aspek, juga termasuk biaya barang yang dijual atau Cost of Goods Sold (COGS). 

Ada juga biaya produksi per unit yaitu biaya yang dikeluarkan untuk satu unit produk. Persentase laba yang dimaksud adalah jumlah yang ditentukan oleh perusahaan atas biaya untuk mencapai keuntungan yang diinginkan. Persentase ini ditentukan berdasarkan target keuntungan perusahaan dan strategi penetapan harga di pasar. 

b. Harga Mark Up

Metode harga mark up menjadi metode selanjutnya yang dapat Anda gunakan sebagai cara menghitung harga jual per unit di perusahaan manufaktur.
Harga mark up serupa dengan biaya plus, tetapi fokus utamanya adalah pada persentase keuntungan yang diinginkan daripada jumlah keuntungan absolut.
 

Persentase markup ini biasanya didasarkan pada faktor-faktor seperti elastisitas harga pasar, kondisi ekonomi, dan strategi posisi pasar. Setelah biaya produksi per unit dikalkulasi, perusahaan bisa menentukan persentase markup yang akan diterapkan ke atas biaya tersebut untuk menghasilkan harga jual. Anda bisa menghitungnya dengan rumus harga jual per unit berikut:

rumus harga jual per unit mark up

Dari rumus harga jual per unit dengan menggunakan metode mark up ini, dapat digunakan untuk menetapkan harga jual yang tidak
hanya menutupi biaya produksi, tetapi juga menyediakan margin keuntungan yang diinginkan. Ada dua hal yang perlu diperhatikan untuk memahami cara menentukan harga jual per unit dengan menggunakan metode ini, yaitu biaya produksi dan persentase markup.

Perlu diketahui, kelebihan dari penerapan metode perhitungan ini adalah fleksibilitasnya dalam menyesuaikan harga dengan cepat menurut kondisi pasar, serta kemampuannya dalam mempertahankan margin keuntungan relatif konsisten dalam perusahaan manufaktur. 

c. Harga Margin

Untuk memahami cara menghitung harga jual per unit, Anda bisa menggunakan metode terakhir yaitu metode harga martin yang merupakan selisih antara harga jual dan biaya produksi. Metode ini dapat Anda gunakan untuk memastikan bahwa perusahaan tidak hanya menutupi biaya tetapi juga akan menghasilkan keuntungan yang cukup untuk operasional perusahaan manufaktur. 

Penerapan dan cara menghitung harga jual per unit dengan menggunakan metode ini sangat berguna untuk menentukan harga jual berdasarkan target margin keuntungan yang diinginkan.
Anda bisa memahami cara menentukan harga jual per unit dengan menggunakan rumus berikut ini:

rumus harga jual per unit harga margin

Rumus harga jual per unit melalui metode ini mencakup dua komponen penting, yaitu biaya produksi dan margin persentase. Perlu dipahami, bahwa margin persentase disini merupakan persentase keuntungan yang ditetapkan oleh perusahaan atas biaya produksi. Dalam harga margin, Anda perlu mengubah keuntungan persen ke bentuk desimal jika menggunakan perhitungan ini untuk menetapkan harga jual per unit. 

3. Cara Menentukan Harga Jual per Unit

Setelah mengetahui cara menghitung harga jual per unit, Anda perlu strategi yang dapat membantu pengelolaan proses kompleks dari pemilihan perhitungan yang akan Anda ambil, dan perlu adanya pertimbangan strategis untuk memaksimalkan hasilnya. Berikut ini beberapa cara menetapkan harga jual per unit dalam perusahaan manufaktur:

a. Penetapan Harga Berdasarkan Biaya

Cara menentukan harga jual per unit bisa Anda lakukan berdasarkan total biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi, mencakup biaya variabel dan biaya tetap yang berkaitan erat dengan pembuatan setiap unit produk. Biasanya, setelah menghitung total biaya per unit, perusahaan akan menambahkan margin keuntungan yang diinginkan untuk mendapatkan harga jual akhir.

b. Penetapan Harga Berorientasi Pasar

Anda juga bisa melakukan cara menentukan harga jual per unit dengan harga berorientasi pasar, sehingga penting bagi Anda untuk mempertimbangkan faktor seperti permintaan konsumen, harga pesaing, dan kondisi ekonomi umum. Dalam strategi ini, perusahaan mungkin menetapkan harga berdasarkan apa yang dipercaya pasar bersedia untuk membayar, bukan hanya berdasarkan biaya produksi.

c. Penetapan Harga Nilai

Anda juga bisa menetapkan harga jual dengan menggunakan strategi harga nilai, yang memiliki fokus pada
persepsi nilai yang diterima oleh pelanggan dan bukan semata-mata pada biaya produksi atau harga pasar.
Strategi ini menetapkan harga berdasarkan manfaat relatif dan nilai yang dirasakan oleh pelanggan terhadap produk. 

4. Tantangan Menetapkan Harga Jual per Unit

Dalam menetapkan harga jual per unit, tidak dipungkiri bahwa masalah dan tantangan akan selalu ada dalam proses dan operasionalnya. Setelah mengetahui cara menghitung harga jual per unit, dan strategi menetapkannya, Anda juga harus mempertimbangkan beberapa aspek tantangan yang perlu dihadapi perusahaan dan bagaimana solusi efektifnya. Simak penjelasan berikut!

a. Biaya Produksi yang Berfluktuasi

Dalam perusahaan manufaktur, biaya produksi dalam operasional seringkali mengalami fluktuasi karena perubahan harga bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead yang digunakan. Perusahaan dapat menerapkan software manufaktur yang dapat memprediksi dan mengelola biaya tersebut dengan tepat, dan adanya strategi yang fleksibel untuk menyesuaikan harga jual dengan fluktuasi biaya produksi yang terjadi.

b. Persepsi Nilai oleh Konsumen

Perusahaan juga selalu memahami dan mengkomunikasikan nilai produk yang dimiliki kepada konsumen, sehingga harga yang ditetapkan harus sesuai dengan persepsi nilai yang dirasakan oleh konsumen. Untuk itu, Anda harus mampu menjelaskan spesifikasi, kualitas, dan manfaat produk secara efektif agar konsumen dengan senang hati dan puas melakukan pembelian dengan harga yang ditentukan. 

c. Pemilihan Metode Penetapan Harga

Pemilihan metode penetapan harga juga menjadi tantangan lain yang harus dihadapi perusahaan, karena perlu adanya pertimbangan matang dari berbagai aspek seperti biaya produksi, kondisi pasar, strategi kompetitif, dan tujuan keuntungan perusahaan. Sehingga penting bagi Anda untuk bisa memilih metode yang tepat, agar bisa mempengaruhi daya saing dan profitabilitas perusahaan jangka panjang.

d. Perubahan Permintaan

Setiap ada perubahan permintaan dapat menjadi tantangan yang perlu diatasi dengan baik sebagai cara menetapkan harga jual per unit yang efektif. Hal yang harus dilakukan adalah dengan merespons perubahan permintaan tersebut dengan cepat dan fleksibel, sehingga perusahaan dapat menghindari pengaruhnya terhadap harga pasar dan strategi penetapan harga jual.

e. Intensitas Kompetisi

Dalam menetapkan harga jual yang sesuai, persaingan dengan pesaing selalu ada dalam penerapannya. Untuk itu, perusahaan juga perlu untuk memahami strategi harga pesaing dan menyesuaikan harga jual per unit agar tetap kompetitif dan menguntungkan. Anda perlu mengambil keputusan yang tepat dengan memperhitungkan reaksi pesaing dan potensi dampaknya terhadap pangsa pasar dan margin keuntungan perusahaan.

5. Contoh Hitung Harga Jual per Unit

Untuk lebih memahami bagaimana cara menghitung harga jual per unit, kita akan memberikan sebuah contoh skenario dari perusahaan manufaktur di Indonesia yang ingin menetapkan harga jual per unit dengan menggunakan beberapa metode perhitungan yang telah diuraikan sebelumnya.

Perusahaan manufaktur ini telah mengeluarkan biaya produksi per unit barang untuk bahan baku sebesar Rp20.000, biaya tenaga kerja sebesar Rp10.000, dan biaya overhead untuk listrik dan sewa sebesar Rp5.000. Jadi perusahaan ini memiliki total biaya produksi per unit yaitu Rp35.000.

a. Cost Plus

Dari biaya produksi yang telah diketahui ini, perusahaan ingin mengetahui berapa harga jual per unit yang sesuai dengan biaya produksi yang dikeluarkan dengan metode cost plus. Untuk itu, perusahaan ini menargetkan laba keuntungan sebesar 40% untuk setiap unitnya. Perhitungan ini bisa dilakukan dengan menggunakan rumus harga jual per unit cost plus yang telah diuraikan sebelumnya:

cara menghitung harga jual per unit dengan cost plus

Jadi, berdasarkan perhitungan dengan menggunakan metode cost plus dengan target margin keuntungan 40%, harga jual per unit dari perusahaan manufaktur tersebut akan menjadi Rp49.000.

b. Mark Up

Jika dilakukan perhitungan dengan menggunakan metode mark up, perusahaan manufaktur ini akan melihat berapa harga yang harus ditambahkan untuk setiap biaya produksi yang dikeluarkan untuk harga jual per unitnya. Dengan target mark up 50%, Anda bisa menghitungnya dengan perhitungan berikut:

cara menghitung harga jual per unit dengan mark up

Dengan demikian, perhitungan menggunakan metode Markup dengan persentase 50%, harga jual per unit untuk perusahaan tersebut adalah Rp52.500. Ini berarti bahwa perusahaan akan menambahkan Rp17.500 sebagai markup ke biaya produksi untuk mencapai harga jual yang ditargetkan.

c. Harga Margin

Untuk perhitungan menggunakan metode harga margin, perusahaan telah menargetkan margin keuntungan sebesar 25%. Dari biaya produksi yang telah diketahui, Anda bisa menghitung harga jual per unit dengan metode ini seperti perhitungan berikut ini:

cara menghitung harga jual per unit dengan margin

Dengan menggunakan metode harga margin, harga jual per unit untuk perusahaan tersebut adalah Rp46.666. Jadi, perusahaan bisa menetapkan harga jualnya sekitar Rp46.666 untuk mencapai margin keuntungan 25% yang diinginkan di atas biaya produksi per unit. 

6. Kesimpulan

Dari artikel ini, kita bisa menarik kesimpulan bahwa penting bagi perusahaan menghitung dan menetapkan harga yang akurat dan strategis. Sehingga mudah bagi Anda untuk memastikan keberlangsungan bisnis dengan menutup biaya dan menghasilkan keuntungan, bahkan dapat membentuk posisi pasar dan daya saing produk.

Ada beberapa strategi dan cara menetapkan harga jual per unit, yang akan membantu Anda menghadapi berbagai tantangan yang sering terjadi dalam menetapkanya di perusahaan. Penting juga bagi Anda untuk memilih metode perhitungan yang sesuai dan responsif
terhadap perubahan permintaan serta kondisi pasar, sehingga perusahaan bisa meraih kesuksesan dalam pasar yang selalu berubah.
 

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?