Menghitung diskon dengan tepat sangat krusial dalam bisnis untuk memastikan keuntungan tetap terjaga, meskipun memberikan potongan harga. Baik bagi konsumen maupun pelaku bisnis, memahami cara menghitung diskon dapat membantu membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas atau menetapkan harga jual yang optimal.
Ada beberapa metode yang bisa digunakan untuk menghitung diskon, mulai dari yang paling sederhana, seperti diskon dalam persentase, hingga metode lebih kompleks seperti diskon ganda. Setiap metode memiliki rumus yang berbeda untuk menghitung potongan harga, yang dapat diterapkan sesuai kebutuhan.
Dalam artikel ini, kami akan membahas langkah-langkah perhitungan diskon yang dapat digunakan di berbagai situasi, memastikan Anda dapat menerapkannya dengan mudah dan tepat di bisnis Anda.
- Diskon memiliki berbagai macam, seperti diskon persentase, potongan langsung, diskon untuk produk tertentu, hadiah, dan gratis ongkos kirim.
- Rumus perhitungan diskon tunggal ada dua, yaitu menghitung diskon dalam rupiah dan langsung menghitung harga akhir setelah potongan dengan mengurangi persentase diskon.
- Sementara rumus perhitungan diskon ganda yaitu menghitung diskon pertama, lalu diskon kedua berdasarkan harga setelah diskon pertama untuk mendapatkan harga akhir produk.
- Perhitungan diskon dapat dilakukan lebih cepat dan akurat dengan software sales seperti ScaleOcean yang membantu menyederhanakan proses pengelolaan harga jual.
1. Macam-Macam Diskon
Diskon merupakan salah satu cara yang paling efektif untuk menarik perhatian konsumen dan mendorong pembelian. Saat ini, berbagai jenis diskon telah diterapkan oleh banyak bisnis untuk mencapai tujuan pemasaran mereka. Berikut adalah beberapa jenis diskon yang sering diterapkan dalam berbagai bisnis.
a. Diskon Berdasarkan Persentase
Diskon persentase adalah potongan harga yang dihitung berdasarkan persentase tertentu dari harga asli produk. Strategi ini sering digunakan untuk menarik lebih banyak konsumen dalam periode tertentu dan mendorong pembelian produk yang kurang laku.
Dengan menggunakan metode ini, harga produk dapat dihitung dengan mengalikan harga asli dengan persentase diskon yang diterapkan. Misalnya, dengan diskon 20% pada produk senilai Rp500.000, konsumen hanya perlu membayar Rp400.000, yang membuat produk lebih terjangkau dan menarik minat pembeli.
b. Diskon Potongan Langsung
Diskon potongan langsung memberikan pengurangan harga yang lebih sederhana dan langsung pada harga jual produk. Jenis diskon ini umum digunakan untuk meningkatkan pembelian dalam jumlah lebih besar atau mendorong konsumen membeli lebih banyak produk dari yang sebenarnya dibutuhkan.
Contoh umum dari potongan langsung adalah pemberian diskon sebesar Rp50.000 untuk pembelian lebih dari Rp300.000. Strategi ini tidak hanya mempermudah pelanggan dalam memahami potongan harga, tetapi juga mendorong mereka untuk mencapai batas pembelian yang ditetapkan oleh penjual.
c. Diskon untuk Produk Tertentu
Diskon untuk produk tertentu sering digunakan untuk menarik perhatian pada barang yang kurang diminati atau untuk memperkenalkan produk baru ke pasar. Biasanya, diskon ini diterapkan hanya pada kategori produk tertentu yang dipilih oleh penjual.
Misalnya, toko elektronik menawarkan diskon besar pada model laptop lama yang sudah tidak terjual banyak. Diskon khusus ini bertujuan untuk mengurangi stok dan menarik konsumen yang tertarik dengan harga lebih rendah. Ini juga memberi insentif bagi konsumen untuk membeli produk tersebut daripada menunggu produk baru.
d. Pemberian Hadiah atau Bonus
Pemberian hadiah atau bonus adalah strategi diskon yang tidak hanya memberikan potongan harga, tetapi juga menambah nilai bagi pelanggan. Hadiah atau bonus ini bisa berupa produk tambahan, sampel gratis, atau akses eksklusif ke penawaran lainnya.
Dengan memberikan hadiah untuk setiap pembelian, bisnis tidak hanya meningkatkan daya tarik produk tetapi juga memberi pengalaman positif bagi pelanggan. Strategi ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan mendorong mereka untuk kembali berbelanja, meningkatkan loyalitas dalam jangka panjang.
e. Diskon Gratis Ongkos Kirim
Diskon gratis ongkos kirim sering diterapkan dalam bisnis online untuk mengatasi kekhawatiran pelanggan tentang biaya pengiriman. Pengiriman gratis memberikan nilai tambah bagi konsumen dan mendorong mereka untuk melengkapi pembelian mereka.
Syarat diskon ini biasanya ditetapkan dengan pembelian minimal atau sebagai bagian dari promosi terbatas. Sebagai contoh, dengan pembelian lebih dari Rp100.000, pelanggan bisa mendapatkan gratis ongkir. Hal ini bisa meningkatkan konversi pembelian, karena biaya pengiriman tidak lagi menjadi penghalang.
2. Cara Menghitung dan Rumus Diskon

Memahami cara menghitung harga diskon sangat penting dalam transaksi penjualan, baik bagi konsumen maupun pelaku bisnis. Bagi konsumen, ini membantu mereka untuk membuat keputusan pembelian yang lebih cerdas dengan membandingkan harga setelah diskon dan menentukan nilai terbaik.
Bagi pemilik bisnis, mengetahui cara menghitung harga diskon dengan tepat sangat krusial untuk memastikan harga jual tetap menguntungkan. Selain itu, rumus ini juga membantu dalam merencanakan promosi dan strategi pemasaran yang sesuai dengan margin keuntungan yang diinginkan.
Ada dua cara umum untuk menghitung harga diskon, yakni:
a. Rumus dalam Perhitungan Diskon Tunggal
Perhitungan diskon tunggal digunakan ketika hanya ada satu potongan harga yang diterapkan pada harga asli produk. Terdapat dua metode dalam perhitungan tunggal yaitu menggunakan rumus diskon dalam rupiah dan juga rumus langsung harga akhir
Metode pertama adalah menghitung diskon dalam bentuk uang, kemudian mengurangkan nilai diskon tersebut dari harga asli produk. Berikut ini rumus dan penjelasan serta contohnya:
Diskon dalam Rupiah = % Diskon x Harga Asli
Harga Akhir = Harga Asli – Diskon dalam Rupiah
Dalam metode ini, pertama-tama Anda menghitung jumlah diskon dalam bentuk uang dengan mengalikan persentase diskon dengan harga asli produk. Setelah itu, Anda mengurangkan jumlah diskon yang dihitung dari harga asli untuk mendapatkan harga akhir.
Metode kedua adalah langsung menghitung harga akhir setelah diskon dengan menggunakan persentase yang dikurangi dari 100%. Ini adalah cara yang lebih cepat dan efisien, karena Anda bisa langsung mendapatkan harga setelah diskon tanpa menghitung diskon dalam bentuk uang terlebih dahulu. Berikut penjelasannya:
Harga Akhir = Harga Asli x (100% – % Diskon)
Dengan rumus ini, Anda cukup mengalikan harga asli dengan persentase yang tersisa setelah mengurangi diskon. Jika diskon adalah 20%, maka Anda mengalikan harga asli dengan 80% (100% – 20%).
Kedua metode ini memberikan hasil yang sama, namun masing-masing memiliki pendekatan yang berbeda. Metode pertama lebih rinci karena menghitung diskon dalam bentuk uang terlebih dahulu, sementara rumus kedua lebih efisien karena langsung menghasilkan harga akhir setelah diskon.
b. Rumus dalam Perhitungan Diskon Ganda
Diskon ganda digunakan ketika ada dua atau lebih potongan harga yang diterapkan berturut-turut. Proses ini dilakukan dengan cara pertama menghitung diskon pertama berdasarkan harga asli produk, kemudian menghitung diskon kedua berdasarkan harga setelah diskon pertama diterapkan. Berikut ini rumus yang digunakan:
(Harga Produk Setelah Diskon Pertama = (100% – % Diskon Pertama) x Harga Asli Produk
Pada langkah pertama, Anda mengurangi persentase diskon pertama dari 100% untuk menghitung sisa harga setelah diskon pertama diterapkan. Sisa persentase ini kemudian dikalikan dengan harga asli produk untuk mendapatkan harga produk setelah diskon pertama.
Misalnya, jika diskon pertama adalah 30%, maka sisa persentase yang diterapkan adalah 70% (100% – 30%). Kemudian, harga asli produk dikalikan dengan 70% untuk mendapatkan harga produk setelah diskon pertama.
Harga Produk Setelah Diskon Kedua = (100% – % Diskon Kedua) x Harga Produk Setelah Diskon Pertama
Setelah mendapatkan harga produk setelah diskon pertama, langkah kedua adalah menghitung diskon kedua berdasarkan harga yang sudah dikurangi dengan diskon pertama.
Sama seperti langkah pertama, Anda mengurangi persentase diskon kedua dari 100% dan mengalikan sisa persentase ini dengan harga produk setelah diskon pertama untuk mendapatkan harga akhir setelah diskon kedua.
Jika diskon kedua adalah 20%, maka sisa persentase yang diterapkan adalah 80% (100% – 20%). Harga produk setelah diskon pertama kemudian dikalikan dengan 80% untuk mendapatkan harga produk setelah diskon kedua.
3. Contoh Perhitungan Harga Diskon
Berikut beberapa contoh perhitungan harga diskon menggunakan berbagai rumus, mulai dari diskon dalam rupiah, harga akhir setelah potongan, hingga diskon ganda. Pemahaman ini membantu pelaku bisnis dan konsumen mengetahui pengaruh potongan terhadap harga akhir produk.
a. Contoh Perhitungan Rumus Diskon dalam Rupiah
Dalam contoh ini misalnya terdapat sebuah perusahaan elektronik baru saja meluncurkan kampanye promosi untuk produk TV terbaru mereka. Untuk menarik lebih banyak pelanggan, mereka menawarkan diskon sebesar 15% untuk setiap pembelian produk TV. Harga asli dari TV tersebut adalah Rp3.000.000.
Untuk menghitung harga akhir setelah diskon, perusahaan ini pertama-tama harus menghitung jumlah diskon dalam bentuk rupiah. Setelah itu, jumlah diskon tersebut akan dikurangkan dari harga asli produk. Berikut ini perhitungannya berdasarkan rumus diskon dalam rupiah:
Diskon dalam Rupiah = 15% x Rp3.000.000 = Rp450.000
Harga Akhir = Rp3.000.000 – Rp450.000 = Rp2.550.000
Dengan demikian, pelanggan dapat membeli TV premium tersebut dengan harga Rp2.550.000 setelah potongan diskon 15%. Strategi ini tidak hanya menarik minat pembeli baru, tetapi juga membantu perusahaan mempercepat perputaran stok tanpa harus menurunkan margin keuntungan secara signifikan.
b. Contoh Perhitungan Rumus Langsung untuk Harga Akhir
Contoh berikutnya misal terdapat sebuah toko pakaian online sedang mengadakan promo besar-besaran untuk menarik lebih banyak pelanggan menjelang akhir tahun. Mereka memutuskan untuk memberikan diskon 20% pada semua pakaian musim dingin yang dijual di toko online mereka. Salah satu item, jaket musim dingin, dijual dengan harga Rp600.000.
Dalam hal ini, toko pakaian ini ingin menghitung harga akhir langsung setelah diskon menggunakan rumus yang lebih cepat. Dengan menggunakan rumus ini, mereka bisa langsung mendapatkan harga yang harus dibayar oleh pelanggan tanpa harus menghitung diskon dalam bentuk uang terlebih dahulu. Berikut perhitungannya:
Harga Akhir = Rp600.000 x (100% – 20%)
Harga Akhir = Rp600.000 x 0,80 = Rp480.000
Artinya, pelanggan hanya perlu membayar Rp480.000 untuk satu jaket musim dingin setelah diskon 20%. Melalui promosi ini, toko tidak hanya meningkatkan penjualan musiman, tetapi juga memperkuat loyalitas pelanggan dengan memberikan nilai tambah yang jelas dan transparan dalam setiap transaksi.
b. Contoh Perhitungan Diskon Ganda
Misalkan sebuah toko elektronik memberikan diskon ganda untuk sebuah laptop seharga Rp10.000.000. Diskon pertama adalah 30%, dan diskon kedua adalah 20%. langkah awal perhitungan ini yaitu Anda perlu menghitung diskon pertama:
Harga Setelah Diskon Pertama = (100% – 30%) x Rp10.000.000
Harga Setelah Diskon Pertama = 70% x Rp10.000.000 = Rp7.000.000
Pada langkah pertama, diskon pertama sebesar 30% dihitung dengan mengurangi harga asli produk (Rp10.000.000) dengan 30%. Setelah itu, sisa harga yang tersisa adalah Rp7.000.000, yang merupakan harga produk setelah diskon pertama diterapkan. langkah berikutnya yaitu Anda perlu menghitung diskon kedua:
Harga Akhir Produk = (100% – 20%) x Rp7.000.000
Harga Akhir Produk = 80% x Rp7.000.000 = Rp5.600.000
Dengan demikian, setelah kedua diskon diterapkan, pelanggan hanya perlu membayar Rp5.600.000 untuk laptop tersebut. Diskon ganda ini tidak hanya memberikan keuntungan lebih besar bagi pelanggan, tetapi juga dapat meningkatkan volume penjualan dalam periode promosi.
4. Waktu yang Tepat untuk Berikan Diskon
Memberikan diskon secara tepat waktu dapat meningkatkan penjualan dan mendorong pembelian, tetapi harus dilakukan dengan strategi yang matang. Berikut adalah momen yang tepat untuk memberikan diskon yang dapat memaksimalkan hasil tanpa mengorbankan margin keuntungan atau persepsi nilai merek.
a. Selama Periode Belanja Puncak
Diskon pada periode belanja puncak, seperti musim liburan atau akhir tahun, dapat mendorong peningkatan penjualan karena konsumen cenderung lebih siap untuk berbelanja pada waktu ini. Menawarkan potongan harga selama periode ini meningkatkan volume penjualan secara signifikan dan menarik konsumen yang lebih banyak.
Menurut data Market Research Indonesia, di Asia Tenggara sekitar 77% konsumen berpartisipasi dalam acara penjualan besar (Mega Sale Days) dan 71% menunda pembelian untuk menunggu diskon. Hal ini menunjukkan bahwa konsumen di kawasan ini sangat responsif terhadap promosi dan pentingnya strategi waktu dalam pemberian diskon.
b. Saat Mengelola Inventaris
Memberikan diskon pada produk yang mendekati akhir siklus atau produk musiman membantu mengurangi stok yang tidak terjual. Hal ini tidak hanya membantu mengosongkan ruang gudang, tetapi juga menghindari biaya penyimpanan berlebihan yang bisa merugikan bisnis.
c. Untuk Meningkatkan Aliran Kas
Diskon juga dapat digunakan untuk meningkatkan aliran kas dengan mendorong pelanggan untuk melakukan pembayaran lebih cepat. Diskon untuk pelunasan awal dapat mempercepat proses pembayaran dan mengurangi biaya operasional yang terkait dengan penyimpanan barang, memberikan manfaat langsung bagi stabilitas keuangan bisnis.
d. Menghindari Dampak Negatif pada Nilai Merek
Terlalu sering memberikan diskon dapat menurunkan persepsi nilai produk di mata pelanggan. Kebiasaan ini membuat konsumen menunda pembelian hingga ada potongan harga berikutnya. Oleh karena itu, pemberian diskon perlu diatur dengan hati-hati untuk menjaga reputasi merek tetap eksklusif dan bernilai tinggi.
e. Diskon Musiman atau Berdasarkan Permintaan
Untuk produk dengan permintaan yang fluktuatif, diskon musiman dapat digunakan untuk memaksimalkan penjualan pada periode tertentu. Namun, strategi ini harus dirancang dengan cermat agar tidak mengganggu positioning harga utama, terutama untuk produk yang ditujukan pada segmen premium atau bernilai tinggi.
5. Tips Menjaga Keuntungan Saat Memasang Diskon

Pemberian diskon yang tepat dapat meningkatkan penjualan, tetapi penting untuk memastikan bahwa diskon tidak merugikan keuntungan. Pertama, analisis biaya produk dengan cermat. Pastikan harga diskon masih dapat menutupi biaya variabel per unit dan sebagian biaya tetap, sehingga keuntungan tetap terjaga meski ada potongan harga.
Selain itu, evaluasi dampak volume penjualan terhadap keuntungan keseluruhan. Sebelum memberikan diskon, hitung apakah peningkatan penjualan dapat menutupi penurunan margin per unit. Proyeksikan penjualan yang realistis agar strategi diskon memberi dampak positif tanpa merusak profitabilitas bisnis dalam jangka panjang.
Integrasikan diskon dengan strategi pemasaran yang lebih luas. Menargetkan diskon kepada segmen pelanggan tertentu, seperti pelanggan baru atau loyal, dapat memaksimalkan retensi pelanggan tanpa merugikan margin keuntungan secara signifikan. Ini membantu menarik pelanggan baru sekaligus mempertahankan yang sudah ada.
Batasi durasi dan ketersediaan diskon untuk menciptakan rasa urgensi. Dengan menawarkan diskon dalam periode terbatas, Anda dapat mendorong konsumen untuk segera membeli, sekaligus mengendalikan dampak diskon terhadap keuntungan.
Menurut McKinsey & Company, diskon dan promosi yang dirancang dengan memperhatikan struktur biaya, perilaku konsumen, dan sensitivitas harga dapat meningkatkan pendapatan secara berkelanjutan. Lebih dari sekadar pemotongan harga, strategi diskon yang efektif berfokus pada bagaimana kebijakan harga membentuk persepsi nilai dan kepercayaan pelanggan.
6. Kesimpulan
Memahami rumus harga diskon menjadi hal dasar bagi konsumen dan pelaku bisnis untuk menghitung harga final sebuah produk setelah diskon. Bagi pemilik bisnis, cara ini membantu dalam mengevaluasi dampak promosi terhadap pendapatan keseluruhan dan menyeimbangkan antara peningkatan volume penjualan dengan margin keuntungan per unit.
Namun, penentuan diskon tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Diperlukan analisis biaya yang cermat, proyeksi terhadap potensi penjualan, serta integrasi dengan strategi pemasaran yang lebih luas agar hasilnya tetap berkelanjutan dan tidak menurunkan nilai produk di mata pelanggan.
Untuk mendukung proses analisis dan perencanaan promosi yang lebih efisien, Anda dapat mempertimbangkan penggunaan aplikasi sales management seperti ScaleOcean. Sistem ini membantu memantau performa penjualan secara real-time dan menyediakan demo gratis agar perusahaan dapat mengevaluasi manfaatnya sebelum penerapan penuh.
FAQ:
1. Bagaimana cara menghitung harga diskon?
Untuk menghitung harga diskon, Anda bisa menggunakan dua cara utama. Pertama, hitung jumlah diskonnya dan kurangi dari harga awal. Kedua, langsung hitung harga akhir dengan mengurangi persentase diskon dari 100% untuk mendapatkan harga setelah potongan diterapkan.
2. Bagaimana cara menghitung diskon 20%?
Untuk menghitung diskon 20%, kalikan harga barang dengan 0,20 untuk mengetahui nilai diskon yang diberikan. Kemudian, kurangi jumlah diskon tersebut dari harga awal untuk menemukan harga yang harus dibayar setelah diskon diterapkan.
3. Apa rumus diskon?
Rumus diskon memiliki dua cara perhitungan. Untuk menghitung jumlah diskon dalam rupiah, gunakan rumus: jumlah diskon = (% diskon/100) x harga asli. Sementara itu, untuk menghitung harga setelah diskon, dapat digunakan rumus: harga setelah diskon = harga asli – jumlah diskon, atau harga setelah diskon = (100% – % diskon) x harga asli.


