Dalam proses pengiriman internasional, diperlukan manajemen logistik yang efektif dan efisien. Proses ini melibatkan berbagai tahap mulai dari pencarian vendor transportasi yang tepat, pengurusan dokumen bea cukai, hingga memastikan barang sampai ke tujuan akhir dengan aman dan tepat waktu sesuai jadwal. Karena kompleksitas dari setiap aspek tersebut, beberapa perusahaan sering kali mengandalkan jasa dari freight forwarder maupun freight broker.
Meskipun kedua jasa ini memiliki tujuan yang sama, yaitu mengatur pengiriman barang internasional, peran dan tanggung jawab mereka dalam proses logistik sangat berbeda. Nah, artikel berikut ini akan menjelaskan secara rinci apa itu freight broker dan freight broker, serta perbedaan utama antara keduanya, sehingga Anda dapat memilih layanan yang paling sesuai dengan kebutuhan bisnis.

- Freight broker berperan sebagai perantara yang hanya menghubungkan pengirim dengan perusahaan transportasi yang tersedia, tidak terlibat langsung dalam penanganan fisik barang.
- Tanggung jawab utama freight forwarder mencakup penanganan dokumen, kepabeanan, konsolidasi kargo, dan terkadang penyimpanan, menawarkan layanan logistik end-to-end.
- Perbedaan keduanya di aspek tanggung jawab, dimana freight forwarder mengelola seluruh proses pengiriman, sedangkan freight broker hanya perantara pengirim dengan penyedia jasa angkut.
- Software logistik ScaleOcean mendukung operasional freight forwarder dan broker dengan fitur pelacakan kargo, pembuatan dokumen, dan pengelolaan hubungan dengan carrier.

Apa itu Freight Broker?
Freight broker adalah pihak logistik yang berperan sebagai perantara antara pengirim barang (shipper) yang ingin mengirimkan sesuatu dan penyedia jasa pengiriman (carrier) yang memiliki sarana untuk mengangkutnya.
Fungsi utama freight broker bukan memiliki atau menyimpan barang. Sebaliknya, mereka berfokus pada memfasilitasi transaksi pengiriman. Ini termasuk:
- Mencari carrier yang sesuai: Freight broker memiliki jaringan luas dengan berbagai penyedia jasa pengiriman, sehingga mereka dapat menemukan yang paling cocok untuk kebutuhan spesifik pengirim, baik dari segi transportasi logistik, jenis barang, rute, maupun waktu.
- Negosiasi tarif: Mereka menegosiasikan harga terbaik dengan carrier atas nama shipper, seringkali memanfaatkan volume bisnis mereka untuk mendapatkan diskon yang tidak bisa didapatkan oleh shipper secara individu.
- Memastikan pengiriman berjalan lancar: Dari awal hingga akhir, freight broker memantau proses pengiriman, menangani potensi masalah, dan memastikan barang sampai di tujuan dengan aman dan tepat waktu.
Singkatnya, freight broker menyederhanakan proses pengiriman bagi shipper dan membantu carrier mengisi kapasitas angkut mereka, untuk mencapai efisiensi dalam rantai pasokan.
Baca juga: 10 Freight Forwarding Software Terbaik di Indonesia Tahun 2025
Apa itu Freight Forwarder?
Freight forwarder adalah perusahaan yang bertindak sebagai agen untuk pengirim barang (shipper) dalam mengatur dan mengelola seluruh proses pengiriman. Berbeda dengan freight broker yang hanya menjembatani shipper dan carrier, freight forwarder mengambil tanggung jawab yang lebih luas dari proses pengiriman.
Mereka tidak memiliki armada transportasi (kapal, pesawat, truk) sendiri. Namun mereka memiliki jaringan luas dengan berbagai carrier dan penyedia layanan logistik lainnya di seluruh dunia.
Singkatnya, freight forwarder menawarkan solusi logistik yang komprehensif dari hulu ke hilir, terutama untuk pengiriman internasional, dengan mengelola semua aspek kompleks yang terkait dengan pergerakan barang.
Baca juga: Rekomendasi 12 Perusahaan Freight Forwarder di Indonesia
Perbedaan Freight Broker and Freight Forwarder
Meskipun freight broker and freight forwarder sering dianggap serupa karena keduanya berperan dalam mengatur pengiriman internasional, ada beberapa perbedaan yang perlu dipahami baik dari sisi layanan, tanggung jawab, keterlibatan dalam proses logistik, serta regulasi dan lisensi yang diperlukan.
Untuk mendapatkan gambaran yang lebih luas mengenai berbagai jenis jasa logistik dan perannya dalam rantai pasok global, penting juga untuk memahami perbedaan layanan logistik secara umum. Pahami apa saja perbedaan keduanya pada pembahasan berikut ini.
1. Tanggung Jawab
Freight forwarder memiliki tanggung jawab penuh atas barang yang dikirim, mulai dari perencanaan, proses bea cukai, hingga pengiriman akhir. Mereka bertindak sebagai pihak yang bertanggung jawab untuk memastikan barang sampai tujuan dengan aman dan sesuai jadwal. Sebaliknya, freight broker hanya berfungsi sebagai perantara yang menghubungkan pengirim dengan penyedia jasa angkut.
2. Kepemilikan Aset
Freight forwarder bisa saja memiliki aset sendiri seperti gudang atau bahkan armada transportasi, atau setidaknya bekerja sama secara erat dengan berbagai penyedia aset. Hal ini dikarenakan mereka menawarkan layanan yang lebih terintegrasi. Sedangkan, freight broker tidak memiliki aset fisik seperti truk, kapal, atau pesawat, melainkan murni fokus pada layanan brokering dan negosiasi.
3. Dokumen
Mengurus semua dokumen ekspor impor yang kompleks adalah salah satu tugas utama freight forwarder, terutama untuk pengiriman internasional yang melibatkan bea cukai dan regulasi. Selain itu, juga harus terdaftar sebagai pengusaha pengurusan jasa kepabeanan (PPJK) dan mematuhi regulasi yang diberlakukan oleh Direktorat Jenderal Bea dan Cukai. Sebaliknya, freight broker biasanya tidak terlibat dalam penanganan dokumen rumit, fokus mereka lebih pada aspek pencocokan dan negosiasi.
4. Proses Logistik
Freight forwarder mengelola seluruh proses logistik pengiriman dari awal hingga akhir, merancang strategi pengiriman yang paling efisien. Mereka adalah manajer proyek logistik untuk pengirim. Sementara itu, freight broker memiliki fokus yang lebih sempit, yaitu pada negosiasi tarif dan pencocokan kebutuhan pengirim dengan penyedia angkutan yang tepat. Mereka tidak harus ikut terlibat berkoordinasi dengan pihak bea cukai, operator pelabuhan, dan consignee di tempat tujuan.
5. Layanan
Layanan yang ditawarkan oleh freight forwarder bersifat komprehensif, mencakup pengiriman door to door, asuransi, dan berbagai layanan nilai tambah lainnya. Mereka menyediakan solusi logistik yang menyeluruh. Freight forwarder juga membantu memilih vendor logistik yang telah diverifikasi kualitas layanannya. Berbanding terbalik, layanan freight broker lebih terbatas, berpusat pada negosiasi harga dan penempatan pengirim dengan angkutan yang sesuai.
Berikut secara ringkas perbedaan freight broker dan freight forwarder dalam beberapa aspek terkait.
Aspek | Freight Forwarder | Freight Broker |
---|---|---|
Tanggung Jawab |
|
|
Kepemilikan Aset | Bisa memiliki aset sendiri atau bekerja sama | Tidak memiliki aset sendiri |
Dokumen | Mengurus semua dokumen pengiriman | Biasanya tidak menangani dokumen rumit |
Logistik | Mengelola seluruh proses logistik pengiriman | Fokus pada negosiasi tarif dan pencocokan pengirim dengan pengangkut |
Layanan | Komprehensif, termasuk pengiriman dari door to door, asuransi, dll. | Terbatas, fokus pada negosiasi dan penempatan pengirim dengan pengangkut |
Optimalisasi Operasional Freight Broker dan Forwarder dengan Software Logistik ScaleOcean
Software logistik ScaleOcean membantu mempercepat proses pencocokan pengiriman, negosiasi tarif yang lebih optimal, serta pemantauan pengiriman secara real-time. Dengan dukungan otomatisasi dan integrasi data, perusahaan dapat meminimalkan human error dan mempercepat pengambilan keputusan yang berdampak pada kepuasan pelanggan dan penghematan biaya.
ScaleOcean menawarkan kemudahan akses melalui platform yang user-friendly dan memungkinkan kolaborasi antar pihak dalam rantai pasok. Implementasi sistem ini juga mendukung pengelolaan dokumen ekspor impor secara digital sehingga mengurangi kompleksitas administratif yang biasanya menyita banyak waktu.
Untuk memberikan pengalaman langsung, ScaleOcean menyediakan demo gratis yang memungkinkan perusahaan logistik mencoba fitur-fitur unggulan. Demo ini memberi gambaran bagaimana software dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional dan membantu mempercepat proses implementasi di lapangan.
Fitur utama software logistik ScaleOcean:
- Manajemen Order dan Jadwal Pengiriman: Pengaturan booking, penjadwalan, dan pemantauan status pengiriman secara real-time.
- Pelacakan Pengiriman (Tracking): Update lokasi barang secara akurat untuk semua pihak yang terlibat.
- Pengelolaan Dokumen Digital: Mendukung pembuatan dan penyimpanan dokumen kepabeanan dan ekspor impor yang aman dan mudah diakses.
- Integrasi Multi-Carrier: Menghubungkan berbagai penyedia jasa pengiriman dalam satu platform terpadu.
- Laporan dan Analisis Kinerja: Data komprehensif untuk evaluasi dan perbaikan proses logistik.
Kesimpulan
Freight broker dan freight forwarder memiliki peran penting dalam pengiriman internasional. Freight broker berfokus sebagai perantara penghubung antara shipper dan carrier, sedangkan freight forwarder menangani seluruh proses pengiriman secara menyeluruh, termasuk dokumen dan bea cukai.
Memahami perbedaan ini membantu perusahaan memilih solusi terbaik sesuai kebutuhan operasional mereka. Untuk meningkatkan efisiensi dan kemudahan pengelolaan pengiriman, Anda dapat memanfaatkan software freight forwarding ScaleOcean. Dengan fitur lengkap dan kemudahan akses, ScaleOcean siap membantu mempercepat proses logistik Anda. Coba demo gratis sekarang dan rasakan langsung manfaatnya.
FAQ:
1. Apa perbedaan antara broker dan freight forwarder?
Broker pengiriman barang mengoordinasikan hubungan antara pengirim dan pengangkut tanpa menangani pengiriman secara langsung. Sedangkan freight forwarder mengambil alih seluruh proses pengiriman, termasuk penyimpanan, pengemasan, dan pengiriman barang hingga tujuan akhir.
2. Apa itu broker pengiriman?
Broker pengiriman adalah perantara yang menghubungkan pengirim barang dengan penyedia jasa pengangkutan. Mereka memfasilitasi pencocokan dan negosiasi tarif tanpa menangani pengiriman barang secara langsung.
3. Apa contoh dari freight broker?
Contoh freight broker adalah perusahaan yang menghubungkan pengirim barang dengan berbagai penyedia jasa pengiriman tanpa memiliki armada sendiri, seperti C.H. Robinson atau XPO Logistics. Mereka membantu menemukan carrier terbaik dan menegosiasikan tarif untuk mempermudah proses pengiriman.