Dalam menjalankan bisnis logistik, proses operasional dan transportasi merupakan hal penting yang harus dikelola dengan maksimal. Tidak hanya pengelolaan terhadap prosesnya, tapi contoh masalah transportasi dan logistik serta solusinya harus diperhatikan dengan baik agar perusahaan Anda dapat optimal memberikan layanan logistik kepada pelanggan.
Hal-hal seperti keterlambatan pengiriman, kesalahan inventory, hingga biaya operasional yang tidak terkendali sering terjadi dalam proses transportasi dan logistik. Jika masalah ini tidak diatasi dengan baik, akan berakibat pada gangguan terhadap rantai pasok, kerugian finansial, bahkan reputasi bisnis yang buruk.
Di sini kita akan mengidentifikasi 10 contoh masalah transportasi dan logistik serta solusinya yang penting dilakukan perusahaan. Pembahasan ini penting untuk membantu dalam mengadopsi strategi yang tepat untuk proses logistik, sesuai dengan masalah yang sering terjadi dan kebutuhan bisnis logistik Anda. Simak selengkapnya di sini!
Baca Juga: Maksimalkan Kinerja dan Layanan Bisnis dengan Auto Logistik
Permasalahan Umum dalam Transportasi dan Logistik
Dalam proses transportasi dan logistik, tidak dipungkiri banyak masalah kompleks yang harus diatasi dengan baik. Jika tidak dikelola dengan baik, akan mengalami banyak hambatan baik itu dalam operasional, maupun layanan pelanggan. Ini 10 contoh masalah transportasi dan logistik serta solusinya:
1. Hambatan Manajemen Rantai Pasok
Masalah:
Adanya kendala dalam manajemen rantai pasok menjadi hal yang sering terjadi, akibat kurangnya koordinasi antara supplier, distributor, produsen, pihak logistik, hingga pelanggan. Hal ini bisa terjadi karena ketidaksesuaian data dan komunikasi antar pihak, baik dalam hal perencanaan, ketidaktepatan jadwal pengiriman.
Hal ini bisa diperburuk oleh kurangnya transparansi dan integrasi teknologi antar pihak, atau terjadinya inefisiensi dalam pengelolaan sumber daya. Anda bisa menggunakan aplikasi logistik terbaik ScaleOcean untuk mengoptimalkan proses rantai pasok secara terintegrasi efektif.
Dampak:
Masalah dalam rantai pasok akan berdampak pada operasional bisnis, seperti ketidaktepatan pengelolaan stok, kehilangan peluang penjualan akibat keterlambatan pengiriman atau kelangkaan barang.
Dampak yang terjadi juga akan mengakibatkan peningkatan biaya penyimpanan atau risiko penyusutan nilai barang. Terutama untuk produk dengan masa pakai terbatas.
2. Hambatan Infrastruktur dan Regulasi
Masalah:
Proses transportasi dan logistik juga sering mengalami masalah dalam hal infrastruktur dan regulasi. Kurangnya infrastruktur yang memadai, seperti jalan, pelabuhan, gudang, atau fasilitas distribusi akan memperlambat proses pengiriman dan peningkatan biaya operasional. Regulasi terkait pengiriman impor ekspor, standar keamanan, dan pembatasan perizinan juga bisa menghambat kegiatan logistik.
Dampak:
Masalah logistik juga bisa berdampak pada efisiensi dan biaya operasional perusahaan. Infrastruktur yang tidak memadai bisa mengakibatkan keterlambatan pengiriman akibat jalan rusak atau macet yang dapat mengganggu jadwal distribusi, menurunkan produktivitas, dan menyebabkan ketidakpuasan pelanggan.
Regulasi yang ketat dan sering berubah juga bisa menyebabkan barang tertahan di pelabuhan atau penundaan pengiriman lintas negara, menambah biaya penyimpanan dan denda. Kasus logistik seperti ini bisa mengurangi daya saing perusahaan di pasar, menghambat ekspansi bisnis, bahkan mempengaruhi hubungan dengan mitra dan pelanggan.
3. Kurangnya Integrasi Teknologi
Masalah:
Teknologi transportasi dan logistik yang tidak terintegrasi juga akan sangat menghambat proses dan efisiensi operasional bisnis. Perusahaan yang masih bergantung pada proses manual, atau menggunakan sistem teknologi yang terfragmentasi.
Tanpa adanya teknologi yang terintegrasi, sulit bagi perusahaan untuk mendapat visibility real-time terhadap alur barang, status pengiriman, atau kinerja rantai pasok logistik secara menyeluruh.
Dampak:
Jika perusahaan tidak menerapkan teknologi terintegrasi seperti aplikasi logistik, bisa menyebabkan peningkatan risiko kesalahan seperti kesalahan data atau keterlambatan komunikasi. Ini akan mempengaruhi kepuasan pelanggan, atau menghadapi kesulitan dalam mengoptimalkan rute pengiriman, mengurangi biaya, atau mengidentifikasi masalah secara proaktif.
4. Tantangan Kelola Stok dan Inventory Barang Logistik
Masalah:
Manajemen stok dan inventory juga perlu diperhatikan dengan baik, agar tidak mengalami ketidaktepatan perencanaan stok. Hal ini bisa terjadi karena data logistik yang tidak akurat, kurangnya prediksi permintaan, atau penggunaan teknologi aplikasi logistik yang tidak terintegrasi dengan sistem manajemen inventory.
Dampak:
Hambatan terkait stok dan inventory ini akan berdampak pada peningkatan biaya penyimpanan, risiko penyusutan nilai barang dan kerusakan, serta pemborosan sumber daya. Masalah logistik ini juga bisa mengganggu alur saluran distribusi, meningkatkan waktu tunggu pengiriman, serta merusak hubungan dengan pelanggan.
Ketidakmampuan mengelola stok dengan baik akan mempengaruhi reputasi perusahaan, terutama dalam menghadapi permintaan pasar yang dinamis.
5. Kurangnya Transparansi dalam Pengiriman
Masalah:
Berikutnya contoh masalah transportasi juga bisa terjadi karena kurangnya transparansi dalam pengiriman, yang terjadi karena perusahaan masih menggunakan sistem pelacakan yang usang dan tidak memadai. Kasus logistik ini juga akan semakin parah jika perusahaan tidak menggunakan teknologi seperti TMS transportation management system, yang dapat memberikan visibility menyeluruh terhadap alur logistik.
Dampak:
Kurangnya transparansi ini akan membuat perusahaan kehilangan kepercayaan pelanggan, karena mereka merasa tidak memiliki kontrol, atau informasi yang memadai mengenai barang yang tengah dikirim.
Bagi manajemen dan administrasi logistik, masalah ini akan menyulitkan proses identifikasi dan penyelesaian masalah. Misalnya seperti barang yang hilang, atau salah tujuan.
6. Kendala Rute dan Pengiriman
Masalah:
Adanya hambatan dalam rute dan pengiriman juga menjadi salah satu masalah yang harus diatasi. Hal ini bisa terjadi karena kurangnya perencanaan rute yang optimal, hambatan lalu lintas, atau kondisi jalanan yang buruk.
Kasus masalah ini bisa semakin buruk dengan faktor eksternal seperti cuaca ekstrem, bencana alam, atau peraturan lokal yang membatasi akses kendaraan tertentu.
Dampak:
Masalah logistik ini jika tidak diatasi akan berdampak pada peningkatan waktu tempuh dan biaya operasional terkait bahan bakar atau perawatan kendaraan. Keterlambatan pengiriman akan merusak hubungan dengan pelanggan, terutama jika barang yang dikirim bersifat sensitif atau mendesak. Efisiensi logistik akan terganggu, dan produktivitas proses transportasi logistik juga terhambat
7. Biaya Pengiriman yang Tinggi
Masalah:
Contoh masalah transportasi dan logistik serta solusinya terkait tingginya biaya pengiriman juga harus diatasi dengan optimal. Masalah manajemen dan administrasi logistik ini sering terjadi karena jarak pengiriman yang jauh, rute yang tidak optimal, kenaikan harga bahan bakar, hingga kurangnya efisiensi dalam pemanfaatan kapasitas kendaraan.
Adanya biaya tambahan terkait tarif tol, bea masuk, dan pajak yang dibebankan pada pengiriman lintas negara juga menjadi faktor lain biaya pengiriman bisa meningkat.
Dampak:
Tingginya biaya pengiriman ini bisa berdampak pada penurunan margin keuntungan perusahaan, terutama jika biaya ini tidak bisa diteruskan kepada pelanggan. Selain itu, biaya pengiriman yang tidak terkendali juga bisa membuat perusahaan terpaksa untuk memotong pengeluaran di area lain. Ini membuat kualitas layanan logistik yang diberikan kepada pelanggan tidak optimal.
8. Kurangnya Kapasitas dan Ruang
Masalah:
Proses transportasi logistik yang mengalami kendala terkait kurangnya kapasitas dan ruang juga harus diatasi dengan baik. Terutama jika perusahaan Anda sering terjadi lonjakan permintaan, atau selama musim puncak. Kasus logistik ini bisa terjadi karena gudang logistik, kendaraan pengangkut, dan fasilitas distribusi yang tidak dikelola dengan optimal.
Dampak:
Contoh masalah transportasi dan logistik serta solusinya ini bisa berdampak pada penundaan pengiriman barang, dan mengganggu jadwal distribusi. kurangnya ruang penyimpanan dapat mengakibatkan penumpukan barang di titik tertentu, meningkatkan risiko kerusakan atau kehilangan barang.
9. Kendala Pengelolaan Kendaraan
Masalah:
Adanya masalah dalam pengelolaan kendaraan juga menjadi kendala yang sering muncul. Ini bisa terjadi karena kurangnya perawatan yang tidak terjadwal dengan baik, kerusakan kendaraan, atau kelangkaan pengemudi yang mahir. Hal ini juga bisa terjadi jika perusahaan memiliki manajemen armada yang tidak efisien, kapasitas kendaraan yang tidak maksimal, atau jadwal pengiriman yang tidak sinkron.
Dampak:
Kendala ini akan berdampak pada keterlambatan pengiriman, yang juga berpengaruh pada kepuasan pelanggan dan hubungan bisnis. Pengelolaan kendaraan yang tidak efisien juga akan membuat biaya tambahan meningkat, terkait perbaikan mendadak. Juga meningkatkan risiko kecelakaan, menurunkan produktivitas armada, dan mengurangi daya saing perusahaan.
10. Kerusakan Barang Selama Pengiriman
Masalah:
Hambatan yang terjadi karena kerusakan barang selama pengiriman juga harus diatasi dengan baik. Hal ini sering terjadi karena pengemasan yang tidak memadai, penanganan yang ceroboh, atau kondisi transportasi yang tidak sesuai dalam manajemen logistik.
Faktor eksternal seperti guncangan selama perjalanan, perubahan suhu, atau paparan cuaca ekstrem juga dapat merusak barang, terutama untuk produk yang mudah rusak atau memiliki spesifikasi khusus.
Dampak:
Jika kerusakan barang ini sering terjadi, akan berdampak langsung pada kerugian finansial perusahaan akibat biaya penggantian atau retur barang. Kasus logistik ini juga akan membuat pelanggan merasa tidak puas dalam layanan logistik yang diberikan, sehingga akan merusak reputasi perusahaan dan menurunkan loyalitas pelanggan.
Baca Juga: Software ERP ScaleOcean untuk Bisnis Logistik Indonesia
Solusi untuk Mengatasi Transportasi dan Logistik
Pengelolaan strategis setiap manajemen dan administrasi logistik menjadi hal penting untuk dilakukan. Terutama jika Anda sering kali mengalami kendala yang berdampak pada layanan logistik untuk pelanggan. Dari 10 contoh masalah transportasi dan logistik serta solusinya, ini hal yang harus dilakukan:
1. Integrasi Teknologi dalam Proses Logistik
Penerapan teknologi terintegrasi bisa menjadi solusi untuk mengatasi setiap masalah yang terjadi dalam transportasi dan proses logistik. Anda bisa menggunakan aplikasi logistik ScaleOcean mampu terintegrasi dengan berbagai modul bisnis, mulai dari inventory, akuntansi, dan manajemen rantai pasok. Ini memungkinkan aliran data bisnis Anda lebih lancar dan real-time.
Dengan integrasi teknologi transportasi dan logistik ini, Anda bisa menghubungkan dan mengelola proses logistik secara menyeluruh hanya dalam satu sistem. Mulai dari proses pengadaan, penyimpanan barang, dan proses pengiriman hingga sampai ke tangan pelanggan dengan efisien.
Dengan data yang mudah diakses dan terintegrasi secara real-time, Anda bisa membuat keputusan lebih cepat dan tepat terkait masalah yang terjadi. ScaleOcean juga membuat transparansi dan akurasi dalam seluruh proses logistik, sehingga dapat memperbaiki pengalaman pelanggan dan meminimalkan kesalahan dalam pengelolaan rantai pasok.
2. Peningkatan Kualitas Layanan Pelanggan
Solusi berikutnya bisa Anda lakukan dengan meningkatkan layanan transportasi dan logistik untuk pelanggan. Anda bisa fokus pada peningkatan kualitas layanan, dengan melakukan pelatihan teratur bagi staf layanan dalam mengelola permintaan, keluhan, dan komunikasi dengan pelanggan.
Dengan layanan yang maksimal, pelanggan akan merasa puas dan bisa langsung berpengaruh pada loyalitas mereka terhadap perusahaan. Ini juga perusahaan mendapatkan respons yang baik lebih cenderung untuk kembali menggunakan layanan perusahaan dan merekomendasikannya kepada orang lain.
3. Perencanaan dan Penjadwalan yang Efektif
Anda juga bisa menggunakan teknologi software ERP canggih yang mampu untuk merencanakan dan menjadwalkan pengiriman secara efisien. Ini bisa menjadi solusi untuk mengatasi masalah seperti keterlambatan pengiriman, atau rute yang tidak optimal, sehingga Anda bisa mengatur prioritas pengiriman, dan memastikan kapasitas kendaraan digunakan secara maksimal.
Adanya manajemen perencanaan dan penjadwalan yang efektif, membuat Anda bisa optimal dalam memberikan layanan pelanggan, dan operasional proses bisnis yang lebih efektif. Hal ini juga akan membantu dalam mengurangi biaya operasional, karena penggunaan sumber daya dan kendaraan lebih optimal, serta mengurangi kebutuhan untuk pengiriman ulang yang mahal.
Baca Juga: Pentingnya Implementasi Sistem ERP di Bisnis Logistik
Kesimpulan
Mengatasi setiap masalah dalam proses transportasi dan logistik merupakan hal krusial yang harus dilakukan perusahaan, agar mudah dalam meningkatkan efisiensi operasional. Ini juga penting untuk menurunkan biaya dan memastikan kepuasan pelanggan yang berkelanjutan. Untuk mengatasinya, perusahaan harus memiliki strategi optimal serta teknologi transportasi dan logistik agar bisa meminimalkan hambatan dan meningkatkan produktivitas.
Aplikasi logistik ScaleOcean bisa menjadi solusi bagi Anda, dalam mengatasi setiap masalah ini dengan baik. Dari 10 contoh masalah transportasi dan logistik serta solusinya, ScaleOcean bisa mengidentifikasi potensi masalah tersebut, dan memberikan solusi terintegrasi yang memungkikan otomatisasi proses bisnis. Jadwalkan demo gratis sekarang untuk dapatkan keunggulan bisnis Anda.