Contoh RAB Pengadaan Barang, Komponen dan Cara Buatnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Mengelola pengadaan barang dengan tepat bisa menjadi kunci kesuksesan operasional perusahaan. Bagaimana memastikan anggaran yang efisien tanpa mengorbankan kualitas? Penting bagi perusahaan untuk mengelola RAB pengadaan barang dalam perusahan dapat memperkirakan kebutuhan anggaran secara rinci.

Rencana Anggaran Biaya (RAB) pengadaan barang merupakan dokumen penting yang berfungsi sebagai dasar perencanaan, pengendalian, dan evaluasi biaya dalam proses pengadaan. Penting bagi perusahaan memahami aspek ini agar mudah dalam memastikan efisiensi penggunaan dana agar proses pengadaan berjalan transparan, terukur, dan sesuai target.

Untuk itu, di artikel ini akan dibahas secara lengkap mengenai RAB pengadaan barang, mulai dari pengertian, fungsi dan tujuan, komponen utama, hingga cara membuatnya yang efisien.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu RAB Pengadaan Barang?

RAB pengadaan barang adalah rencana rinci seluruh biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang dalam suatu proyek, termasuk biaya barang, operasional vendor, dan pengadaan lainnya. Dokumen ini berperan sebagai acuan mengendalikan biaya proyek, memastikan pengadaan sesuai anggaran, serta menjadi dasar bagi audit dan pengawasan.

Penyusunan Rencana Anggaran Biaya (RAB) membantu menghitung perkiraan biaya secara akurat, sehingga manajemen dapat merencanakan keuangan dengan lebih efektif. Selain itu, contoh RAB pengadaan berguna untuk mengontrol pengeluaran dan memastikan sumber daya dialokasikan secara optimal dalam proses pengadaan barang.

Menurut Turner & Townsend, biaya pengadaan akan mengalami kenaikan secara global sebesar 3,4 persen pada tahun 2025. Oleh karena itu, menyusun RAB yang tepat sangat penting bagi perusahaan untuk mengontrol pengeluaran dan mencegah anggaran melebihi batas, sehingga mengurangi risiko terjadinya over-budgeting.

Fungsi RAB Pengadaan Barang

Fungsi RAB Pengadaan Barang

Fungsi RAB pengadaan barang adalah sebagai alat perencanaan dan pengendalian keuangan dalam proyek atau operasional bisnis. Selain itu, RAB membantu manajemen dalam mengevaluasi efektivitas pengadaan dan menyusun laporan keuangan yang akurat. Berikut adalah beberapa fungsi utamanya:

1. Kontrol Anggaran

Fungsi kontrol anggaran dalam RAB pengadaan barang di perusahaan adalah untuk memastikan bahwa seluruh pengadaan barang tetap berada dalam batas anggaran yang telah ditentukan.

Dengan rincian biaya yang jelas, perusahaan dapat memantau dan mengendalikan pengeluaran agar tidak melebihi estimasi awal. Hal ini membantu menghindari pemborosan serta memastikan bahwa proyek berjalan sesuai rencana finansial.

2. Evaluasi dan Laporan

Tidak hanya itu saja, contoh format RAB mempermudah perusahaan dalam mengevaluasi efektivitas strategi pengadaan dan efisiensi pengelolaan biaya. Dokumen ini menjadi dasar dalam penyusunan laporan keuangan proyek yang akurat, yang diperlukan untuk analisis kinerja internal serta kepatuhan terhadap standar akuntansi.

3. Dasar Pengambilan Keputusan

RAB pengadaan barang berfungsi untuk memberikan gambaran yang jelas tentang biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang, sehingga memudahkan pengambilan keputusan yang tepat.

Dengan informasi yang terperinci, manajemen dapat menentukan apakah pengadaan barang tersebut layak dilakukan, apakah ada alternatif yang lebih hemat, dan bagaimana memprioritaskan pengeluaran sesuai kebutuhan proyek.

4. Transparansi dan Akuntabilitas

Dalam pengadaan barang, RAB berperan penting dalam menciptakan transparansi dan akuntabilitas. Dokumen ini memastikan bahwa dana yang digunakan dalam proyek tercatat dengan jelas, meminimalisir potensi penyalahgunaan anggaran.

RAB pengadaan barang juga mendukung akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa, khususnya dalam proyek pemerintah yang mengelola dana publik, agar penggunaan dana lebih dapat dipertanggungjawabkan.

5. Alat Pengawasan

Sebagai alat pengawasan, RAB pengadaan barang juga dapat memberikan perusahaan dasar yang kuat bagi auditor dan pihak berwenang untuk melakukan evaluasi terhadap jalannya proyek.

Dengan adanya rincian biaya dalam RAB, pihak yang berwenang dapat mengawasi apakah pengeluaran sesuai dengan rencana dan anggaran, serta mengidentifikasi adanya ketidaksesuaian atau penyimpangan yang perlu diperbaiki.

6. Perencanaan Keuangan

Pertama, RAB membantu manajemen dalam mengalokasikan dana secara optimal dengan memperkirakan biaya setiap barang secara detail. Dengan perencanaan yang matang, perusahaan dapat menjaga keseimbangan arus kas, mencegah defisit anggaran, dan memastikan dana tersedia untuk pengeluaran mendesak.

7. Manajemen Keuangan

Dalam pengelolaan proyek dan operasional bisnis, contoh RAB pengadaan barang berfungsi sebagai alat untuk memonitor dan mengendalikan pengeluaran. Perusahaan dapat mengidentifikasi penyimpangan dari anggaran awal dan segera mengambil langkah korektif.

Manajemen keuangan ini juga melibatkan pemeriksaan mendalam terhadap faktur, evaluasi kualitas barang, dan pengawasan ketat terhadap pengeluaran untuk memastikan kepatuhan terhadap anggaran.

Apa Saja Komponen Utama RAB Pengadaan Barang?

Rencana Anggaran Biaya (RAB) pengadaan barang mencakup beberapa komponen penting yang memastikan bahwa setiap aspek biaya dalam pengadaan barang terencana dengan baik. Komponen-komponen ini meliputi biaya langsung, biaya tidak langsung, dan biaya tambahan.

Setiap komponen memiliki peranannya masing-masing untuk mengontrol dan memastikan pengadaan berjalan sesuai anggaran yang telah ditetapkan. Berikut beberapa komponen utama dalam RAB pengadaan barang, diantaranya:

1. Biaya Langsung

Biaya langsung merujuk pada pengeluaran yang secara langsung berhubungan dengan pengadaan barang, seperti harga barang itu sendiri, biaya transportasi, atau pengiriman. Biaya ini merupakan komponen utama dalam RAB yang akan mempengaruhi total anggaran pengadaan.

Penting bagi perusahaan untuk memastikan biaya langsung dalam pengadaan barang yang sesuai dengan estimasi sangat penting agar pengadaan tidak melebihi anggaran yang telah disusun.

2. Biaya Tidak Langsung

Komponen RAB pengadaan barang berikutnya adalah biaya tidak langsung, yang mencakup semua biaya operasional dan administrasi yang diperlukan untuk mendukung kelancaran proses pengadaan barang.

Biaya ini bisa berupa biaya manajerial, biaya penyimpanan, atau biaya tenaga kerja administratif yang membantu pengadaan barang berjalan lancar. Meskipun tidak langsung terhubung dengan barang, biaya ini tetap penting untuk memastikan efisiensi operasional proyek.

3. Biaya Tambahan

Biaya tambahan dalam RAB mencakup pajak dan keuntungan yang diterima oleh vendor atau supplier. Pajak yang dikenakan pada barang yang dibeli perlu dihitung secara tepat agar tidak ada pemborosan.

Selain itu, keuntungan vendor atau supplier juga perlu dimasukkan agar anggaran lebih realistis, terutama untuk memahami keseluruhan biaya yang harus dikeluarkan dalam pengadaan barang.

Cara Membuat RAB Pengadaan Barang

Cara Membuat RAB Pengadaan Barang

Untuk cara membuat RAB pengadaaan barang memerlukan langkah sistematis agar semua aspek biaya tercatat dengan akurat. Proses ini membantu perusahaan mengontrol pengeluaran dan memastikan efisiensi dalam pengadaan barang. Berikut adalah langkah-langkah utama dalam pembuatan RAB yang perlu diperhatikan.

1. Tentukan Jenis Proyek

Langkah pertama dalam membuat RAB pengadaan barang adalah dengan menentukan jenis proyek yang akan dilakukan. Ini penting untuk mengidentifikasi kebutuhan pengadaan, apakah itu untuk pembelian peralatan, aset, atau barang lainnya.

Penting untuk memahami jenis proyek agar dapat membantu menetapkan ruang lingkup pengadaan serta memberi gambaran jelas tentang barang yang diperlukan untuk mendukung kelancaran proyek.

2. Identifikasi Kebutuhan

Setelah jenis proyek ditentukan, langkah berikutnya adalah mengidentifikasi barang-barang yang dibutuhkan. Daftar yang jelas dan terstruktur akan mempermudah pengadaan dan mencegah pembelian barang yang tidak diperlukan.

Buat daftar rinci mengenai semua barang yang akan dibeli untuk proyek. Kebutuhan ini harus disesuaikan dengan spesifikasi teknis dan operasional yang telah ditetapkan sebelumnya.

3. Tentukan Jumlah/Volume

Setelah mengidentifikasi barang yang diperlukan, langkah selanjutnya adalah menentukan jumlah atau volume untuk setiap item kebutuhan. Menentukan jumlah yang tepat sangat penting agar pengadaan tidak berlebihan atau kekurangan.

Anda juga harus menyesuaikan jumlah atau volume barang yang dibutuhkan secara akurat dengan kapasitas proyek dan perhitungan kebutuhan operasional.

4. Cari Harga Satuan

Langkah berikutnya adalah melakukan riset harga untuk mendapatkan harga satuan dari setiap barang yang diperlukan. Harga satuan ini dapat diperoleh dengan cara menghubungi vendor, melihat referensi pasar, atau mencari informasi harga secara online.

Selain itu, perusahaan juga harus memastikan harga satuan yang akurat akan membantu dalam menghitung biaya yang lebih tepat dan menghindari perbedaan harga yang signifikan.

5. Hitung Biaya Total per Item

Setelah mengetahui harga satuan, kalikan jumlah atau volume yang telah ditentukan dengan harga satuan untuk setiap item kebutuhan. Perhitungan ini akan memberikan biaya total untuk masing-masing barang yang dibeli.

Dengan memastikan perhitungan RAB pengadaan barang yang benar, perusahaan dapat akan menghindari kesalahan dalam anggaran dan memberikan gambaran yang lebih akurat tentang total biaya yang diperlukan.

6. Tambahkan Biaya Lain

Selain biaya langsung, perlu juga memasukkan biaya lain yang mungkin timbul, seperti biaya tidak terduga, biaya operasional, dan overhead yang relevan. Biaya-biaya ini penting untuk memastikan bahwa RAB mencakup semua pengeluaran yang mungkin muncul selama pengadaan.

Menambahkan biaya lain dalam penyusunan RAB pengadaan barang dapat membantu menghindari kekurangan anggaran dan memberikan ruang untuk fleksibilitas dalam pelaksanaan proyek.

7. Buat Rekapitulasi

Langkah terakhir adalah membuat rekapitulasi dari semua biaya yang telah dihitung. Jumlahkan biaya per item, biaya tidak terduga, dan biaya operasional lainnya untuk mendapatkan total anggaran biaya keseluruhan proyek.

Proses rekapitulasi ini akan memberikan gambaran menyeluruh tentang pengeluaran yang diperlukan, yang akan digunakan sebagai dasar untuk kontrol anggaran dan evaluasi di masa mendatang.

Contoh RAB Pengadaan Barang

RAB adalah dokumen yang merinci estimasi biaya untuk pembelian dan pemasangan peralatan atau perlengkapan tertentu dalam suatu periode. Agar lebih mudah memahaminya, simak penjelasan dari contoh RAB barang dan komponen utamanya berdasarkan dokumen berikut ini.

Contoh RAB Pengadaan Barang

Dalam penyusunan RAB, bagian utama harus mencantumkan deskripsi kebutuhan, yang mencakup daftar barang, spesifikasi, jumlah barang, harga satuan, serta total harga.

Contoh RAB pengadaan barang ini diambil dari salah satu perusahaan konstruksi, yang mencakup material seperti semen, pasir, besi beton, serta peralatan seperti alat berat dan mesin pengaduk beton.

Setiap barang memiliki spesifikasi yang jelas untuk memastikan kesesuaian dengan kebutuhan operasional perusahaan. Alokasi total biaya untuk seluruh barang dalam contoh format RAB ini mencapai Rp1.300.000.000. Selain harga barang, perusahaan juga harus memperhitungkan biaya tambahan yang muncul dalam proses pengadaan.

Beberapa komponen biaya dalam contoh RAB pengadaan barang mencakup biaya transportasi sebesar Rp50.000.000, biaya pemasangan dan instalasi senilai Rp75.000.000, serta pajak 10% dari total harga barang sebesar Rp432.500.000.

Tim harus mencantumkan seluruh komponen ini dalam RAB agar total anggaran mencerminkan semua biaya. Dengan perhitungan yang terperinci, perusahaan dapat menghindari pengeluaran tidak terduga dan memastikan proses pengadaan berjalan sesuai rencana.

Penyusunan RAB yang sistematis memberikan manfaat besar bagi perusahaan. Selain membantu dalam alokasi anggaran, dokumen ini juga meningkatkan transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang.

Mengapa Audit dan Revisi RAB Pengadaan Barang Penting?

Audit dan revisi Rencana Anggaran Biaya (RAB) merupakan langkah penting dalam memastikan anggaran tetap relevan dengan perkembangan proyek atau kebutuhan bisnis. Proses ini membantu perusahaan mengidentifikasi ketidaksesuaian anggaran, mengoptimalkan alokasi dana, serta mencegah pemborosan dalam pengadaan barang.

Secara keseluruhan, berikut beberapa manfaat audit dan revisi contoh RAB pengadaan barang secara berkala dalam operasional bisnis atau proyek Anda:

  • Memastikan Akurasi Anggaran: Audit rutin menghindari kesalahan perhitungan yang dapat menyebabkan defisit atau kelebihan anggaran.
  • Menyesuaikan Perubahan Harga: Hal ini bertujuan untuk menyesuaikan RAB pengadaan barang dengan fluktuasi harga barang atau jasa agar tetap realistis.
  • Meningkatkan Efisiensi Pengeluaran: Perusahaan dapat mengidentifikasi dan mengurangi pengeluaran yang tidak perlu melalui evaluasi berkala tanpa mengorbankan kualitas.

Proses audit dan revisi secara berkala dalam pengelolaan RAB pengadaan barang berperan penting dalam menjaga relevansi anggaran serta memastikan setiap pengeluaran mendukung keberhasilan proyek.

Anda bisa menggunakan aplikasi purchasing terbaik ScaleOcean, yang dapat membantu perusahaan dapat menyusun anggaran secara otomatis dan komprehensif. ScaleOcean juga dapat melakukan simulasi berbagai skenario, dan memantau penggunaan anggaran secara real-time. Lakukan demo gratisnya sekarang untuk dapatkan solusi ini!

ERP

Dampak Kesalahan dalam RAB terhadap Keberhasilan Proyek

Kesalahan dalam contoh RAB barang dapat berdampak besar terhadap keberhasilan proyek dan operasional bisnis. Anggaran yang tidak akurat bisa menyebabkan ketidakseimbangan keuangan, keterlambatan, atau bahkan kegagalan pengadaan barang di perusahaan. Berikut adalah beberapa dampak utamanya:

1. Terjadi Overbudgeting atau Underbudgeting

Pertama, ketika tim salah menghitung anggaran, mereka bisa mengalokasikan dana melebihi kebutuhan sebenarnya. Overbudgeting ini dapat meningkatkan beban keuangan perusahaan dan mengurangi efisiensi penggunaan sumber daya.

Sebaliknya, underbudgeting dalam pengadaan barang membuat proses bisnis kekurangan dana, menghambat pembelian barang penting, dan berpotensi menyebabkan keterlambatan dalam eksekusi proyek.

2. Defisit Anggaran dan Gangguan Cash Flow

Ketika perusahaan menyusun perencanaan anggaran biaya untuk pengadaan barang yang tidak mencerminkan kebutuhan aktual, maka daapt berisiko mengalami defisit keuangan.

Jika alokasi dana tidak mencukupi, perusahaan mungkin kesulitan menutup biaya pengadaan, yang dapat menghambat proses pembayaran kepada supplier. Gangguan cash flow ini dapat mempengaruhi operasional proyek dan menghambat penyelesaian tepat waktu.

3. Pemborosan dan Pengeluaran yang Tidak Efisien

Estimasi harga barang atau jumlah kebutuhan yang tidak akurat dapat menyebabkan pemborosan anggaran. Ketika tim melebihkan perkiraan biaya, mereka mungkin mengalokasikan dana ke pos yang kurang prioritas.

Sebaliknya, jika mereka menekan biaya produksi terlalu jauh dapat menurunkan standar kualitas produk. Pengeluaran yang tidak efisien ini dapat melemahkan efektivitas proyek dan memengaruhi hasil akhirnya.

Strategi Penyusunan RAB Pengadaan Barang

Penyusunan contoh RAB pengadaan barang sering menghadapi berbagai tantangan, seperti fluktuasi harga atau kesalahan dalam alokasi dana. Tanpa strategi yang tepat, perusahaan dapat mengalami pemborosan atau kekurangan anggaran. Berikut adalah beberapa strategi utama untuk penyusunan RAB pengadaan barang yang efektif, yaitu:

1. Melakukan Riset Harga Secara Berkala

Fluktuasi harga pasar dapat menyebabkan estimasi biaya menjadi tidak akurat. Perusahaan harus melakukan riset harga secara berkala, baik melalui survei supplier, pencarian online, atau negosiasi dengan vendor proyek.

Langkah strategi untuk perencanaan anggaran pengadaan barang ini dapat memastikan bahwa harga yang ada dalam format RAB pengadaan barang mencerminkan kondisi pasar terbaru dan meminimalkan risiko overbudgeting.

2. Menggunakan Data Historis sebagai Referensi

Referensi dari proyek sebelumnya dapat membantu dalam menyusun estimasi biaya yang lebih akurat. Data historis memungkinkan perusahaan membandingkan harga barang, biaya tambahan, dan efisiensi pengeluaran. Dengan cara ini, perusahaan dapat mengidentifikasi pola pengeluaran yang efektif serta menghindari kesalahan estimasi yang berulang.

3. Memperhitungkan Biaya Tambahan Secara Detail

Terakhir, banyak perusahaan mengalami masalah anggaran karena tidak memperhitungkan biaya tambahan, seperti transportasi, pajak, asuransi, atau biaya administrasi. Dengan mencantumkan semua biaya potensial di awal, RAB pengadaan barang dapat mencegah terjadinya pembengkakan anggaran yang tidak terduga.

Software Purchasing ScaleOcean untuk Otomatisasi RAB Pengadaan Barang

Software Purchasing ScaleOcean untuk Otomatisasi RAB Pengadaan Barang

ScaleOcean menawarkan solusi software purchasing yang dirancang untuk mengoptimalkan setiap aspek pengadaan barang dan pengelolaan anggaran dalam organisasi.

Dengan kemampuan untuk mengintegrasikan pengadaan dengan seluruh fungsi bisnis, seperti inventory, accounting, dan sales management, membuat ScaleOcean dapat mengontrol anggaran secara real-time.

Selain itu, ScaleOcean juga menyediakan fitur kustomisasi dan konfigurasi yang membuat Anda dapat menyesuaikan sistem berdasarkan kebutuhan spesifik dan karakteristik bisnis Anda. ScaleOcean juga dapat terhubung secara mudah dengan seluruh sistem yang telah diterapkan di perusahaan Anda.

Dengan fleksibilitas dan skalabilitas ini, membuat ScaleOcean menjadi pilihan terbaik untuk mengoptimalkan tidak hanya proses pengadaan barang, tapi proses bisnis secara menyeluruh. Lakukan demo gratis untuk dapatkan solusi terbaik ini.

ScaleOcean purchasing management system juga menyediakan fitur khusus untuk mengoptimalkan pengelolaan RAB pengadaan barang di perusahaan Anda, diantaranya:

  1. Real-Time Budget Monitoring: Memantau pengeluaran secara langsung, memastikan bahwa setiap pembelian tidak melebihi anggaran yang telah disetujui. Ini memungkinkan perusahaan untuk mengelola dan menyesuaikan RAB sesuai kebutuhan operasional.
  2. Automated Purchase Requests: Proses pengajuan permintaan pembelian otomatis mengurangi waktu dan kesalahan manusia. Permintaan pembelian dapat langsung dikonversi menjadi pesanan pembelian (purchase order) yang lebih cepat dan akurat.
  3. Vendor Management and Evaluation: Memfasilitasi pemilihan dan evaluasi vendor berdasarkan kinerja historis dan penawaran terbaik. Hal ini memastikan bahwa pembelian dilakukan dengan pemasok yang paling efisien dan tepat harga, mendukung pengelolaan RAB dengan lebih optimal.
  4. Integration with Inventory and Accounting Modules: Integrasi dengan modul inventaris dan akuntansi memastikan bahwa pengeluaran untuk pengadaan barang tercatat dengan benar, dan aliran barang dapat dipantau sesuai dengan anggaran yang telah ditetapkan.
  5. Approval Workflow Automation: Proses persetujuan otomatis untuk permintaan dan pesanan pembelian mengurangi keterlambatan dan memastikan keputusan dilakukan secara cepat dan efisien, menghindari pemborosan anggaran.
  6. Purchase Order Tracking: Memungkinkan pemantauan status setiap pesanan, dari pemesanan hingga penerimaan barang, sehingga perusahaan bisa mengontrol pengeluaran dengan lebih baik dan memastikan barang tiba tepat waktu tanpa melebihi anggaran.
  7. Cost Allocation and Reporting: Fitur pelaporan yang menyajikan analisis biaya dan alokasi pengeluaran, memungkinkan manajer untuk membuat keputusan berdasarkan data dan memastikan semua pengeluaran sesuai dengan RAB yang telah direncanakan.

Dengan fitur-fitur ini, software purchasing ScaleOcean memberikan transparansi dan kontrol penuh atas pengeluaran pengadaan barang, membantu organisasi untuk tetap berada dalam anggaran yang telah disusun.

Kesimpulan

Rencana Anggaran Biaya (RAB) pengadaan barang adalah dokumen yang berisi perincian estimasi seluruh biaya yang dibutuhkan dalam proses pengadaan, mulai dari pembelian barang, biaya operasional, hingga biaya tambahan seperti pajak dan keuntungan vendor. RAB berfungsi sebagai dokumen utama dalam perencanaan, pengendalian, serta evaluasi keuangan agar kegiatan pengadaan berjalan efisien.

Namun, dalam praktiknya, penyusunan RAB sering menghadapi tantangan seperti kesalahan perhitungan, perubahan harga pasar, dan proses administrasi yang memakan waktu. Dengan mengintegrasikan teknologi, perusahaan dapat memantau anggaran secara real-time, mengurangi human error, serta mempercepat proses persetujuan dan pelaporan.

Salah satu solusi terbaik untuk kebutuhan ini adalah software purchasing ScaleOcean, yang dirancang khusus untuk membantu perusahaan mengelola RAB pengadaan barang secara efisien dan terstruktur. ScaleOcean memungkinkan otomatisasi pembuatan RAB, pemantauan anggaran secara langsung, integrasi dengan modul akuntansi dan inventori, hingga pelaporan biaya yang komprehensif.

FAQ:

1. Apa itu RAB dalam pengadaan barang dan jasa?

RAB adalah dokumen yang berisi estimasi total biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek, termasuk proyek, pengembangan produk, atau kegiatan bisnis lainnya.

2. 8 Langkah Menyusun RAB?

1. Tentukan tujuan pembuatan RAB untuk memastikan kejelasan dan arah pengelolaan anggaran.
2. Kumpulkan data terkait kegiatan untuk memastikan informasi yang lengkap dan akurat.
3. Pastikan sumber dana yang tersedia agar dapat menyusun anggaran sesuai kapasitas.
4. Susun daftar biaya yang dibutuhkan berdasarkan data dan kebutuhan proyek.
5. Estimasikan biaya yang diperlukan untuk setiap elemen dalam proyek.
6. Hitung total biaya dengan merangkum estimasi biaya dari setiap bagian.
7. Evaluasi RAB secara menyeluruh untuk memastikan kesesuaian dan akurasi.
8. Sampaikan RAB yang telah dibuat kepada pihak terkait untuk mendapatkan persetujuan.

3. Bagaimana cara menghitung RAB?

Rumus Dasar RAB adalah mengalikan harga dengan jumlah item yang dibutuhkan, lalu menghitung totalnya. Untuk perhitungan biaya upah tenaga kerja, rumus yang digunakan adalah: Total biaya upah tenaga kerja = Jumlah tenaga kerja x Lama waktu pengerjaan x Upah per jam.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap