Dalam pengelolaan keuangan perusahaan, pemahaman mengenai perhitungan harga pokok pembelian merupakan aspek penting dalam proses pembelian yang tidak hanya diperlukan untuk pemantauan kesehatan finansial, tetapi juga penting untuk membuat keputusan bisnis yang bijak dan strategis.
Harga pokok pembelian sendiri merupakan berbagai elemen kunci dalam perusahaan, mulai biaya transportasi hingga asuransi yang membutuhkan perhatian khusus dalam pengelolaannya. Dalam pembahasan kali ini, kita akan menguraikan konsep dan bagaimana cara menghitung harga beli perusahaan dengan akurat, dan mengapa perhitungan ini harus dilakukan dalam pengelolaan bisnis jangka panjang. Ayo simak artikel berikut!
1. Konsep Harga Pokok Pembelian
Dalam pengelolaan bisnis, harga pokok pembelian merujuk pada total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk mendapatkan atau memproduksi barang yang dijual. Harga beli ini mencakup semua biaya yang berkaitan dengan proses pembelian bahan baku, proses produksi, dan distribusi barang, dengan kata lain harga beli ini memberikan gambaran komprehensif terkait total investasi yang diperlukan agar produk dapat mencapai tangan konsumen.
Harga pokok pembelian ini menjadi konsep penting dalam akuntansi dan manajemen keuangan perusahaan, terutama perusahaan yang bergerak di bidang perdagangan atau distribusi. Konsep ini tidak hanya mengacu pada harga pembelian barang dari pemasok, tetapi jugaa mencakup berbagai biaya tambahan yang terkait dengan proses pembelian dan pengiriman barang hingga siap dijual.
Harga pembelian ini memiliki keterkaitan langsung dengan perhitungan laba rugi perusahaan, sehingga semakin efisien perusahaan mengelola harga belinya, semakin besar pula potensi untuk meningkatkan laba bersih. Untuk itu, perusahaan perlu melakukan pemantauan dan perhitungan terus menerus terhadap harga pembelian ini untuk pengelolaan keuangan yang berkelanjutan. Berikut kita uraikan bagaimana cara menghitung harga pembelian dalam perusahaan.
2. Cara Menghitung Harga Pembelian
Adapun rumus dan cara menghitung harga pokok pembelian yang dapat Anda gunakan di perusahaan Anda, berikut rumusnya:
Dari rumus harga pokok pembelian ini, kita akan menguraikan contoh bagaimana cara menghitung harga beli dalam perusahaan yang diambil dari contoh perushaan fiktif di Indonesia. Simak contoh berikut:
Perusahaan ritel “Toko Topline” membeli 500 unit barang dari pemasok dengan harga Rp20.000 per-unit, dengan biaya transportasi sebesar Rp2.000.000, dan membayar asuransi pengiriman sebesar Rp500.000. Toko Topline ini tidak memiliki pajak pembelian tambahan, tetapi terdapat biaya tambahan lain sebesar Rp300.000 untuk penanganan dan administrasi.
Dari informasi diatas, kita dapat akan mengetahui bagaimana cara menghitung harga pokok pembelian dari toko Topline ini, sebagai berikut:
3. Komponen Harga Pokok Pembelian
Dari cara menghitung harga beli dalam perusahaan, perlu dipahami bahwa perhitungan ini melibatkan berbagai komponen biaya. Hal ini menjadi dampak signifikan terhdapa akurasi cara menghitung harga beli yang akurat, sehingga pemahaman mengenai setiap jenis biaya ini sangat penting dalam pengelolaan proses pembelian dan manajemen keuangan perusahaan. Berikut jenis dan komponen harga pokok pembelian yang harus Anda ketahui:
a. Harga Pembelian
Harga pembelian ini merupakan jumlah biaya yang dibayarkan perusahaan untuk memperoleh barang dagangan, yang mencakup harga dasar barang tanpa memperhitungkan biaya tambahan lainnya. Komponen harga pembelian ini menjadi titik awal bagaimana cara menghitung harga pembelian dan menjadi kunci dalam menentukan tingkat laba perusahaan. Semakin efisien harga pembelian dikelola, semakin besar pula potensi untuk meningkatkan margin keuntungan.
Selain itu, harga pembelian juga dapat dipengaruhi oleh faktor negosiasi dengan supplier, sehingga kemampuan perusahaan dalam mendapatkan harga yang kompetitif dan membedakan pesaing yang memberikan keuntungan yang lebih tinggi dalam pasar menjadi hal yang harus dimiliki. Oleh karena itu, pemahaman mendalam mengenai cara mengelola dan mendiskusikan harga pembelian harus diperhatikan untuk meningkatkan keterampilan dalam strategi pengelolaan keuangan.
b. Biaya Transportasi
Komponen selanjutnya ada biaya transportasi yang timbul dari pengiriman barang dari pemasok ke lokasi perusahaan dan mencakup semua pengeluaran terkait pengiriman, seperti ongkos kirim, bahan kemasan, dan biaya perpindahan barang fisik. Biaya ini menjadi aspek penting dalam mengetahui cara menghitung harga beli yang akurat karena dianggap sebagai bagian dari total biaya untuk mendapatkan barang dalam kondisi siap jual.
Penting untuk mengetahui bahwa biaya transportasi bergantung pada jarak, metode pengiriman, dan jenis barang yang dikirim. Sehingga beberapa perusahaan memilih untuk mengelola biaya transportasi dengan menggunakan mitra logistik tertentu atau bernegosiasi untuk tarif yang lebih rendah.
c. Biaya Asuransi
Biaya asuransi menjadi komponen biaya yang timbul dari asuransi yang diperlukan untuk melindungi barang selama pengiriman, mencakup premi asuransi yang dibayarkan perusahaan untuk melindungi barang dari risiko kerusakan atau kehilangan dalam tahap transportasi. Penting untuk mengetahui, biaya ini dapat bervariasi tergantung pada nilai dan jenis barang yang diasuransikan serta rute pengiriman yang diambil.
Biaya asuransi juga merupakan faktor yang perlu dipertimbangkan dalam manajemen risiko perusahaan, sehingga Anda perlu memahami bagaimana biaya asuransi mempengaruhi harga pokok pembelian dan membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengelola risiko terkait dengan kerusakan atau kehilangan barang selama transportasi.
d. Pajak Pembelian
Komponen penting yang harus diperhatikan untuk mengetahui bagaimana cara menghitung harga pembelian adalah memahami pajak pembelian yang merupakan biaya yang dikenakan oleh pemerintah pada pembelian barang dan jasa. Pajak ini dapat bervariasi, tergantung pada lokasi perusahaan, dan jenis barang yang dibeli.
Penting untuk mengetahui, bahwa dalam mengetahui cara menghitung harga beli, komponen pajak memiliki implikasi signifikan terhadap total biaya perusahaan. Sehingga perusahaan perlu memahami hukum pajak yang berlaku di wilayah operasional masing-masing, dan memperhitungkan pajak pembelian dengan akurat dalam perencanaan finansial perusahaan Anda.
e. Biaya Tambahan Lain
Komponen terakhir dalam mengetahui bagaimana cara menghitung harga pokok pembelian adalah mengetahui semua biaya yang tidak termasuk dalam kategori sebelumnya, tetapi masih terkait dengan pembelian barang. Seperti biaya pengemasan khusus, biaya inspeksi, atau biaya penanganan khusus yang mungkin diperlukan untuk pengiriman barang tertentu.
Biaya tambahan lain ini dapat bervariasi tergantung jenis industri bisnis atau barang yang dibeli, serta persyaratan khusus yang mungkin diberlakukan oleh supplier atau pelanggan. Dengan begitu, perusahaan perlu memahami dengan jelas berbagai biaya tambahan yang mungkin timbul selama proses pembelian dan harus memperhitungkannya secara akurat dalam perhitungan harga pokok pembelian.
Baca juga:
Berikut Alur Kerja Purchasing yang Efektif
4. Kesimpulan
Dari artikel diatas, dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mengetahui bagaimana cara menghitung harga pembelian dengan akurat, Anda harus mengelola berbagai komponen harga pokok pembelian yang berpengaruh langsung dengan laba bersih bisnis serta memahami secara mendalam konsep harga pembelian dalam perusahaan.
Anda dapat melakukan pemantauan dan evaluasi terus menerus terhadap harga beli perusahaan untuk membantu dalam mengambil keputusan strategis, merencanakan anggaran dengan lebih tepat, dan meningkatkan laba bersih perusahaan. Pengelolaan harga pokok pembelian ini bukan hanya sekedar administrasi perusahaan, tetapi juga menjadi investasi strategi unuk keberlanjutan bisnis dalam jangka panjang.