Perbedaan Sistem ERP vs SCM: Fokus, Manfaat, dan Implementasi

ScaleOcean Team

Mengelola bisnis dalam era globalisasi saat ini memerlukan perencanaan dan strategi yang efisien, khususnya dalam mengoptimalkan SCM dan pengelolaan sumber daya perusahaan. Dalam mengatasi tantangan tersebut, banyak perusahaan yang mengimplementasikan sistem manajemen seperti Enterprise Resource Planning (ERP) dan Supply Chain Management (SCM). 

Namun, seringkali kita bingung dalam memahami perbedaan antara ERP vs SCM ini. Sebelum masuk ke dalam pembahasan inti, penting untuk mengetahui bahwa kedua sistem ini memang memiliki tujuan yang sama, yaitu membantu perusahaan dalam menyederhanakan proses bisnis. Namun, sejauh mana fokus dan cakupan dua software ini tentu sangat berbeda.

Di artikel ini, kita akan membahas secara mendalam mengenai perbedaan utama antara sistem ERP dan SCM, serta memberikan pemahaman yang lebih baik tentang bagaimana kedua aplikasi bekerja secara terpisah dan berintegrasi dalam operasional perusahaan. Berikut ini ulasan lengkapnya untuk Anda.

1. Fokus dan Cakupan Sistem

Sistem ERP adalah sebuah software manajemen yang dirancang untuk mengintegrasikan berbagai aspek dari proses bisnis, seperti keuangan, sumber daya manusia, inventaris, dan pemasaran. Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk meningkatkan efisiensi operasional perusahaan.

Cara yang dilakukan adalah dengan memastikan semua departemen bekerja dalam harmoni dan berbagi informasi secara real-time. Dengan menerapkan aplikasi ERP, bisnis Anda dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya, mengurangi biaya, dan meningkatkan produktivitas.

Di sisi lain, supply chain management merupakan sistem yang lebih spesifik, berfokus pada pengelolaan manajemen rantai pasokan yang ada di perusahaan. SCM membantu Anda dalam mengkoordinasikan dan mengintegrasikan semua aktivitas terkait dengan pengadaan, produksi, dan distribusi produk. 

Tujuan utama dari sistem SCM adalah untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan dan memastikan ketepatan waktu pengiriman produk kepada pelanggan. Dalam hal ini, SCM melibatkan perusahaan, pemasok, dan pelanggan dalam upaya bersama untuk menciptakan rantai nilai yang kompetitif.

2. Implementasi dan Integrasi

Perbedaan antara ERP vs SCM juga tampak dalam cara mereka diimplementasikan dan diintegrasikan dalam perusahaan. Tahapan implementasi sistem ERP tidak bisa dilakukan sendiri oleh tim dari bisnis Anda saja, melainkan juga melibatkan pihak provider sistem. Maka dari itu, Anda perlu menyiapkan tim yang kompeten agar proses penerapan berjalan dengan lancar.

Selain itu, proses implementasi ERP juga melibatkan integrasi berbagai modul yang mencakup seluruh kebutuhan operasional bisnis. Pasalnya, ERP merupakan solusi holistik yang menciptakan satu sistem terpadu. Jadi tidak heran jika bisa memudahkan perusahaan untuk mengakses dan berbagi data antar departemen. Penerapan sistem ini seringkali memerlukan investasi yang besar dan waktu yang cukup lama. Namun, semua itu bergantung pada kompleksitas dari fitur dan solusi yang Anda pilih.

Sementara itu, langkah-langkah pengaplikasian software SCM biasanya lebih mudah dan lebih cepat, karena hanya melibatkan satu aspek bisnis saja, yaitu manajemen rantai pasokan. Anda dan tim provider hanya perlu bekerjasama dalam menentukan fitur-fitur apa yang bisa memenuhi kebutuhan bisnis dan mendorong kecepatan setiap prosesnya. 

SCM memungkinkan perusahaan untuk fokus pada perbaikan rantai pasokan dengan mengoptimalkan pengadaan barang, produksi, dan distribusi produk. Selain itu, aplikasi satu ini juga seringkali diintegrasikan dengan sistem ERP yang sudah ada, sehingga Anda dapat menggabungkan keunggulan kedua sistem dalam satu platform, untuk menghasilkan sinergi yang lebih baik dalam operasional bisnis.

3. Keuntungan dan Keterbatasan

Kedua aplikasi ini juga memiliki keuntungan dan keterbatasan yang berbeda. Manfaat utama ERP adalah kemampuannya untuk mengintegrasikan berbagai aspek bisnis dalam satu sistem terpadu. Sehingga, Anda bisa mengontrol seluruh aspek bisnis hanya dari satu platform saja. Ketika ada peluang masalah, Anda bisa langsung mengidentifikasinya dan mencari solusi yang tepat untuk meminimalisir dampaknya. Efisiensi dan efektivitas operasional Anda pun bisa meningkat pesat.

Untuk kelemahannya ada pada kompleksitas implementasinya dan biaya investasi yang besar. Namun, semua itu tergantung dari seberapa kompleks permintaan fitur dan solusi yang ingin Anda terapkan ke sistem. Jika tidak menginginkan waktu yang lama, Anda bisa memilih default ERP, dimana merupakan software yang sudah siap pakai. 

Hal yang sama pun berlaku juga di harga aplikasi ERP, dimana bergantung pada jenis software yang Anda pilih. Ketika Anda memilih sistem enterprises resource planning yang bisa dikustomisasi sesuai kebutuhan spesifik bisnis, tentu saja harus mengeluarkan biaya investasi yang lebih mahal daripada software ERP jadi. Nah, Anda bisa lebih mudah menghadapi semua tantangan ini jika telah menemukan provider sistem yang tepat

Sementara itu, kelebihan software supply chain management adalah fokus pada efisiensi rantai pasokan, yang memungkinkan perusahaan untuk melancarkan seluruh prosesnya dan memenuhi seluruh permintaan konsumen. Dimana nantinya akan berdampak pada berkurangnya biaya pengeluaran yang tidak perlu dan peningkatan kepuasan pelanggan. 

Namun, keterbatasan dari aplikasi satu ini adalah sistem ini tidak mencakup aspek-aspek bisnis lainnya yang tidak terkait dengan rantai pasokan, seperti keuangan dan sumber daya manusia. Jadi kurang efisien dalam mengelola operasional. Namun, Anda bisa mengatasi kekurangan sistem ini dengan memilih provider yang menawarkan solusi integrasi sistem SCM dengan aplikasi lain milik perusahaan. 

4. Interaksi dan Komunikasi

ERP (Enterprise Resource Planning) memungkinkan integrasi dan komunikasi yang lebih baik antara departemen dan fungsi yang berbeda di dalam perusahaan. Sistem ini menyediakan akses ke data dan informasi secara real-time. Sehingga, memudahkan seluruh karyawan dalam bekerjasama dan para pemangku kepentingan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan efisien. Selain itu, data tersebut juga bisa digunakan untuk merencanakan sumber daya dan alokasi anggaran secara lebih efektif.

Sedangkan supply chain management berfokus pada pengelolaan interaksi antara pemasok, produsen, distributor, dan pelanggan dalam proses pengelolaan bahan baku menjadi produk jadi. Dalam hal ini, sistem SCM memfasilitasi kolaborasi antar perusahaan dan membantu dalam mengidentifikasi peluang untuk meningkatkan efisiensi rantai pasokan. Selain itu juga dapat memberikan wawasan yang lebih baik tentang permintaan pasar dan membantu perusahaan meresponnya secara lebih dinamis.

5. Kesimpulan

Perbedaan utama sistem ERP vs SCM pada fokus, cakupan, implementasi, integrasi, serta keuntungan dan keterbatasan mereka. Dalam praktiknya, banyak perusahaan yang memilih untuk menggabungkan kedua sistem ini dalam satu platform, sehingga mereka dapat mengoptimalkan manfaat yang didapatkan dan menciptakan sinergi yang lebih baik dalam operasional bisnis. 

Yuk terapkan software ERP ScaleOcean untuk mengoptimalkan pengelolaan rantai pasokan dan sumber daya perusahaan Anda. ScaleOcean menawarkan solusi yang inovatif dan terintegrasi untuk mengelola seluruh aspek bisnis secara efisien dan efektif. Capai sinergi operasional secara optimal bersama kami!

Jadwalkan Demo Gratis

WhatsApp
Audrey
Audrey Balasan dalam 1 menit

Hallo!👋🏻

Tertarik untuk melihat bagaimana solusi kami dapat membantu bisnis Anda?