Enterprise Resource Planning (ERP) adalah sistem informasi terintegrasi yang memungkinkan perusahaan mengotomatisasi dan menyederhanakan berbagai proses bisnis utama. Dalam upaya meningkatkan efisiensi, perusahaan yang berkembang umumnya menerapkan software ERP terbaik untuk mengelola aktivitas secara lebih cepat dan akurat melalui penggunaan berbagai modul sistem ERP.
Apa itu modul ERP? Secara sederhana, modul ERP (Enterprise Resource Planning) adalah komponen-komponen individual dalam sebuah sistem ERP. Setiap modul ini dirancang secara khusus untuk mengelola satu fungsi bisnis tertentu, seperti keuangan, SDM, atau penjualan, dalam satu platform yang terpusat.
Berbagai modul sistem ERP ini akan bekerja sama secara terpadu untuk mengotomatiskan proses bisnis dan meningkatkan efisiensi operasional Anda. Tujuan utamanya adalah memberikan visibilitas data secara real-time, sehingga Anda dapat mengambil keputusan bisnis yang lebih cepat dan akurat.
Pada artikel ini, kami akan membahas 12 modul sistem ERP penting yang sebaiknya diterapkan oleh perusahaan, mulai dari modul keuangan, SDM, inventaris, gudang, rantai pasok, hingga manajemen pelanggan. Daftar ini bisa menjadi referensi Anda dalam memilih modul yang sesuai dengan kebutuhan bisnis saat ini maupun untuk pertumbuhan di masa depan.

- Contoh modul ERP yang wajib diterapkan: Modul manajemen akuntansi, SDM, invetaris, pergudangan, pasokan, pengadaan, penjualan, CRM, proyek, resiko.
- Fungsi modul sistem ERP meliputi: otomatisasi proses bisnis, integrasi data, peningkatan visbilitas, pengurangan biaya, dan kepuasan pelanggan
- ScaleOcean ERP menjadi rekomendasi terbaik yang menyediakan seluruh modul canggih dan dapat diintegrasi dengan satu sama lain secara seamless.

10 Modul ERP Penting untuk Efisiensi Operasional Bisnis
Penerapan sistem ERP merupakan solusi bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional bisnis. Untuk mencapainya, ada beberapa modul sistem ERP yang wajib diterapkan di perusahaan, sehingga dapat memastikan kelancaran operasional dan mendukung pertumbuhan jangka panjang. Berikut beberapa contoh modul sistem ERP:
1. Modul ERP Financial Accounting (Keuangan)
Sesuai namanya, modul ERP Keuangan dan Akuntansi ini berfungsi sebagai pusat kendali untuk semua aspek finansial perusahaan Anda. Modul ini tidak hanya menangani akuntansi umum sehari-hari, tetapi juga mencakup pengelolaan kas dan bank, analisis keuangan, hingga perencanaan investasi strategis.
Berbagai Fitur ERP di dalamnya dirancang untuk mengotomatiskan tugas-tugas penting. Anda bisa mengelola buku besar, utang piutang, dan perhitungan pajak secara otomatis, sehingga proses kerja menjadi lebih cepat dan bebas dari kesalahan input manual.
Dengan menggunakan modul sistem ERP ini, Anda akan mendapatkan akses ke data keuangan yang akurat dan real-time. Hal ini memudahkan Anda dalam membuat laporan laba rugi secara instan dan mengambil keputusan bisnis yang lebih cerdas berdasarkan kondisi finansial yang sebenarnya.
2. Modul ERP Human Resource Management (Manajemen Sumber Daya Manusia)
Modul HR (Sumber Daya Manusia) membantu Anda mengelola seluruh siklus hidup karyawan dalam satu platform terpusat. Mulai dari proses rekrutmen, pengelolaan data personalia, hingga pencatatan absensi, semuanya dapat Anda kelola secara efisien.
Dengan modul ERP ini, Anda dapat mengotomatiskan proses penggajian yang kompleks. Selain itu, Anda juga bisa mengelola dan melacak penilaian kinerja karyawan secara lebih objektif dan sistematis.
Lebih dari sekadar administrasi, modul sistem ERP ini juga mendukung fungsi strategis seperti perencanaan program pengembangan dan pelatihan. Dengan begitu, Anda bisa memastikan setiap karyawan dapat bertumbuh dan berkontribusi secara maksimal untuk mencapai tujuan perusahaan.
3. Modul ERP Production Management (Manajemen Produksi)
Modul ERP Produksi dirancang untuk membantu Anda mengoptimalkan setiap tahapan di lantai produksi. Fungsi utamanya mencakup semua proses krusial, mulai dari perencanaan produksi, manajemen inventaris bahan baku, hingga kontrol kualitas di akhir lini.
Dengan modul sistem ERP ini, Anda dapat menjadwalkan penggunaan mesin secara akurat dan merencanakan kebutuhan sumber daya untuk menghindari pemborosan. Pada akhirnya, sistem ERP ini memastikan proses produksi berjalan lebih efisien dan sesuai dengan standar kualitas yang Anda tetapkan.
4. Modul ERP Sales Management (Manajemen Penjualan)
Modul ERP Penjualan dirancang untuk mengelola keseluruhan siklus penjualan Anda secara terintegrasi. Fungsi utamanya mencakup semua tahapan penting, mulai dari pengelolaan pesanan penjualan, manajemen data pelanggan, hingga proses penagihan (billing).
Dengan modul sistem ERP ini, Anda dapat memproses pesanan lebih cepat dan melacak status pengiriman barang hingga sampai ke tangan pelanggan. Semua data penjualan yang terpusat juga memudahkan Anda dalam menyusun strategi dan meningkatkan kepuasan pelanggan secara keseluruhan.
5. Modul ERP Supply Chain Management (Manajemen Rantai Pasok)
Modul ERP Manajemen Rantai Pasokan (SCM) membantu Anda mengelola seluruh alur pergerakan barang, dari pemasok hingga ke tangan pelanggan. Fungsi utamanya mencakup tiga area krusial, yaitu proses pengadaan (procurement), manajemen inventaris, dan kegiatan distribusi atau pengiriman.
Di dalam modul sistem ERP ini, seringkali terdapat fitur canggih seperti MRP (Material Requirements Planning) untuk membantu Anda merencanakan kebutuhan produksi secara presisi. Memahami perbedaan ERP dan MRP akan membantu Anda memaksimalkan fitur ini untuk memastikan semua proses berjalan tepat waktu dan efisien.
6. Modul ERP Procurement Management (Manajemen Pengadaan)
Kelebihan menggunakan e-purchasing atau procurement management adalah mengotomatiskan seluruh proses pengadaan barang. Dengan modul dalam ERP ini, proses pembelian pun jadi lebih lancar dan cepat, terutama jika terintegrasi dengan manajemen inventaris.
Ketika mendapatkan notifikasi low-stock, Anda bisa melakukan pengadaan dengan satu klik saja. Manfaat software ERP dengan modul ini menawarkan fitur supplier portal yang memungkinkan Anda untuk melihat daftar supplier. Tentu saja hal tersebut sangatlah membantu bisnis Anda dalam memilih supplier dengan penawaran terbaik.
7. Modul ERP Inventory Management (Manajemen Inventaris)
Penggunaan modul manajemen inventory pada sistem ERP berhubungan erat dengan rantai pasok. Bila perusahaan Anda tidak bergerak di sektor manufaktur, modul dalam ERP application ini bisa difungsikan untuk pencatatan produk yang masuk, penagihan, pengiriman, hingga pencatatan barang yang keluar untuk dijual.
Selain itu, fitur-fitur yang terdapat dalam modul inventory management juga bisa mendukung bisnis Anda untuk meningkatkan efisiensi. Fiturnya ada tracking yang berguna untuk pelacakan stok, barcode untuk identifikasi lokasi produk, stock adjustment untuk menyesuaikan jumlah stok yang ada di gudang dengan sistem, dan masih banyak lagi.
8. Modul ERP Manajemen Aset (Asset Management)
Modul Manajemen Aset pada ERP dirancang untuk mengelola aset perusahaan dengan lebih efisien, termasuk pengawasan terhadap pemeliharaan dan penyusutan. Elemen sistem ERP ini memudahkan perusahaan untuk melacak status dan kondisi asetnya, memastikan bahwa setiap peralatan dan fasilitas yang digunakan selalu dalam kondisi optimal dan siap pakai.
9. Modul ERP Project Management (Manajemen Proyek)
Dengan adanya dilakukan proyek-proyek pada perusahaan, maka dapat dinyatakan bahwa sebuah perusahaan sedang berkembang. Tujuan dari dilakukannya proyek adalah untuk meningkatkan lebih lagi kinerja perusahaan.
Maka dari itu, perlu adanya modul manajemen proyek dapat membantu mengelola segala kebutuhan bahan dan barang yang diperlukan, penyusunan jadwal, dan lain seterusnya, untuk menjamin keberhasilan proyek. Dalam hal ini, sistem seperti omnichannel ERP dapat menawarkan integrasi yang lebih baik antar modul yang berfungsi mendukung kelancaran proyek secara keseluruhan.
10. Modul ERP Warehouse Management (Manajemen Gudang)
Warehouse management biasanya terintegrasi dengan modul inventaris dalam mengelola stok barang, serta biasanya digunakan oleh perusahaan yang memiliki persediaan barang bervolume tinggi. Aplikasi ini akan membantu karyawan untuk mengerjakan tugas mereka mulai dari penyimpanan produk, pengambilan, pengepakan, hingga ke bagian pengiriman.
Keuntungan dari menerapkan modul manajemen gudang pada sistem ERP sangatlah banyak mulai dari menghemat waktu untuk melakukan tugas berulang, meminimalisir biaya overhead, melancarkan proses penjualan, serta meningkatkan perputaran stok.
Dengan konsep dasar ERP yang otomatis dan terstruktur, modul ini dapat mengotomatisasi semua pergerakan barang di perusahaan Anda, dan mencatatnya secara real-time dan up-to-date. Karyawan pun jadi lebih mudah dalam melacak produk untuk memastikan pengiriman sampai tepat waktu ke konsumen.
11. Modul ERP Customer Relationship Management (Manajemen Hubungan Pelanggan)
Modul CRM atau customer relationship management akan membantu Anda dalam mengelola siklus hidup pelanggan, baik mempertahankan ataupun mendapatkan customer baru. Seluruh data pembeli akan tercatat secara otomatis ke sistem ERP. Sehingga, Anda bisa mengetahui karakteristik hingga behavior target customer secara tepat.
Dengan CRM, Anda bisa membuat strategi pemasaran yang personal dan memberikan penawaran khusus kepada pelanggan yang memiliki prospek terbaik berdasarkan riwayat pembelian. Selain itu, Anda juga bisa memberikan tanggapan lebih cepat kepada konsumen yang ingin berkonsultasi. Sehingga, penerapan modul CRM dapat meningkatkan loyalitas pelanggan Anda.
Dalam pengelolaannya, Anda juga harus memahami perbedaan ERP, SCM, dan CRM karena ketiga sistem ini sering kali dipahami sama, padahal tujuan dan fungsi modul ini berbeda. ERP adalah sistem terintegrasi untuk seluruh fungsi bisnis, SCM adalah sistem pengelolaan rantai pasok, sedangkan CRM ini sistem pengelolaan pelanggan. Hal ini penting dipahami agar perusahaan dapat memilih sistem yang tepat sesuai kebutuhan operasionalnya.
12. Modul ERP Risk Management (Manajemen Risiko)
Walaupun bisnis telah mengambil segala langkah preventif dalam penerapan proses-prosesnya, hal tersebut tidak berarti kemungkinan munculnya kendala dalam operasi telah hangus. Dengan adanya penerapan modul risk management, Anda dapat mengidentifikasi segala permasalahan yang akan atau telah muncul dalam suatu proses dan menanggapinya secara spontan, sehingga pengerjaan dalam perusahaan tetaplah lancar.
Penting untuk Anda memilih software ERP yang dapat memberikan modul-modul terbaik ini agar dapat mengoptimalkan seluruh proses bisnis. Seperti software ERP ScaleOcean yang tidak hanya menawarkan modul-modul terbaik, tapi juga menyediakan kustomisasi dan konfigurasi ERP yang membuat Anda menyesuaikan modul berdasarkan kebutuhan spesifik bisnis Anda. Lakukan demo gratisnya untuk rekomendasi kustomisasi yang optimal.
Baca juga: Integrasi Sistem ERP dan Chat GPT: Masa Depan Bisnis?
Fungsi Modul Software ERP
Penerapan software ERP dengan modul terbaiknya dapat memberikan manfaat signifikan bagi perusahaan dalam meningkatkan kinerja bisnis. Modul yang terintegrasi dengan berbagai fungsi dan proses dapat menyederhanakan alur kerja dan meningkatkan efisiensi bisnis. Berikut beberapa fungsi modul ERP untuk perusahaan:
1. Automatisasi Proses Bisnis
Modul ERP yang tepat dapat membantu otomatisasi tugas rutin, seperti pemrosesan pesanan dan pencatatan transaksi, yang sebelumnya memerlukan intervensi manual. Otomatisasi ini membuat perusahaan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan tugas, mengurangi human error, dan meningkatkan efisiensi operasional secara menyeluruh.
Untuk memenuhi kebutuhan yang lebih spesifik, perusahaan memilih custom development dalam modul sistem ERP yang diterapkan. Kustomisasi ini memungkinkan perusahaan untuk menyesuaikan sistem ERP dengan alur kerja unik mereka, memastikan bahwa setiap modul berfungsi sesuai dengan tujuan bisnis.
2. Integrasi Data
Modul ERP juga mampu untuk mengintegrasikan data dari berbagai departemen ke dalam satu sistem terpadu. Fungsi ini dapat memastikan informasi yang digunakan oleh semua bagian perusahaan selalu akurat, konsisten, dan mudah diakses. Dengan begitu, perusahaan dapat menghindari redundansi data dan memastikan kualitas keputusan yang lebih baik.
Anda bisa menggunakan software ERP terbaik ScaleOcean yang memberikan integrasi data dari berbagai departemen dalam satu sistem terpadu, yang memiliki banyak keuntungan bagi perusahaan. ScaleOcean dapat menyatukan semua fungsi inti perusahaan dalam satu platform. Ini memberikan fleksibilitas bagi perusahaan untuk menyesuaikan sistem dengan kebutuhan khusus mereka tanpa harus mengorbankan integritas data.
3. Peningkatan Visibilitas
Fungsi berikutnya dapat memantau aktivitas perusahaan secara real-time, serta memberikan gambaran lengkap dan jelas terkait kinerja dan status operasional. Visibility ini membuat perusahaan lebih mudah dan cepat mengidentifikasi masalah, merespons perubahan kebutuhan pasar, dan membuat keputusan yang lebih tepat berdasarkan data yang up-to-date.
4. Pengurangan Biaya
Penggunaan modul sistem ERP terbaik juga dapat mengoptimalkan sumber daya dan mengurangi kebutuhan pekerjaan manual, sehingga dapat membantu mengurangi biaya operasional. Modul sistem ERP juga membuat penggunaan yang lebih efisien dari tenaga kerja dan material, serta pengurangan kesalahan dan duplikasi, memungkinkan perusahaan untuk menekan biaya dan meningkatkan margin keuntungan.
5. Peningkatan Kepuasan Pelanggan
Dengan modul software ERP yang sesuai, perusahaan dapat memberikan layanan yang lebih cepat dan lebih akurat kepada pelanggan. Adanya integrasi data dan visibility real-tume, membuat proses kerja mulai dari pengelolaan persediaan, pengiriman, dan penanganan pesanan menjadi lebih efisien.
Hal ini dapat meningkatkan kepuasan, loyalitas, dan retensi pelanggan. Anda bisa menggunakan modul-modul terbaik dari software ERP bisnis ScaleOcean, di mana perusahaan dapat menyesuaikan modul apa saja yang akan diterapkan sesuai kebutuhan, tanpa harus mengimplementasikan sistem secara keseluruhan.
Selain itu, ScaleOcean juga fleksibel diterapkan untuk berbagai jenis dan skala bisnis Anda dengan kustomisasi seamlessnya. Anda bisa melakukan demo gratis dan konsultasi dengan tim profesional ScaleOcean untuk dapatkan modul yang sesuai dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda.

Kesimpulan
Sistem ERP terintegrasi membantu menyederhanakan alur bisnis antar departemen karena setiap modul saling terhubung dan bekerja secara terpadu. Modul ERP sendiri merupakan bagian fungsional dalam sistem ERP yang dirancang untuk menangani proses bisnis tertentu yang saling mendukung untuk memberikan visibilitas menyeluruh terhadap operasional perusahaan.
Dengan memilih modul yang tepat sesuai kebutuhan, Anda dapat mengoptimalkan kinerja dan efisiensi bisnis secara keseluruhan. ScaleOcean menawarkan software ERP yang fleksibel dengan berbagai modul yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan perusahaan Anda.
FAQ:
1. Apa itu modul ERP dan mengapa penting?
Modul ERP adalah komponen atau bagian terpisah dalam sistem ERP yang didesain untuk menangani fungsi bisnis spesifik, seperti keuangan atau manajemen SDM. Pentingnya karena memungkinkan perusahaan memilih dan mengintegrasikan fungsionalitas yang sesuai kebutuhan mereka, membangun sistem ERP yang komprehensif dan efisien.
2. Modul ERP apa saja yang dianggap wajib bagi hampir semua bisnis?
Beberapa modul ERP yang wajib dan paling umum dibutuhkan hampir semua jenis bisnis meliputi:
1. Manajemen Keuangan: Untuk akuntansi, piutang, hutang, laporan keuangan, dan anggaran. Ini adalah inti operasional.
2. Manajemen Inventori: Mengelola stok barang masuk-keluar, lokasi, dan nilai inventaris.
3. Manajemen Pembelian (Procurement): Mengurus pesanan pembelian, vendor, dan faktur.
4. Manajemen Penjualan: Mengelola pesanan pelanggan, faktur penjualan, dan pengiriman.
3. Modul ERP tambahan apa yang penting untuk kebutuhan spesifik industri?
Untuk kebutuhan industri spesifik, ada beberapa modul tambahan yang sangat penting:
1. Manajemen Manufaktur: Untuk perusahaan produksi, mengelola perencanaan produksi, bill of materials, dan kontrol kualitas.
2. Manajemen Sumber Daya Manusia (HRM): Untuk mengelola penggajian, rekrutmen, pelatihan, dan data karyawan.
3. Manajemen Rantai Pasok (SCM): Lebih mendalam untuk logistik, warehousing, dan distribusi kompleks.
4. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM): Untuk mengelola interaksi pelanggan, prospek, dan dukungan purna jual.