Konsep Pelaporan di Sistem ERP & Tahap Optimasinya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam sebuah bisnis, tahapan pelaporan adalah aktivitas yang wajib dilakukan untuk mengetahui kinerja operasional dan sebagai dasar menyusun strategi yang lebih informatif serta berdasarkan data. Tahap pelaporan di ERP menjadi solusi bagi perusahaan agar menghasilkan informasi lengkap dan otomatis dari berbagai area perusahaan, tergantung kebutuhan Anda.

Dengan sistem pelaporan yang terstruktur menggunakan software ERP, proses analisis menjadi lebih cepat dan efisien, serta meminimalkan risiko kesalahan akibat data yang terfragmentasi. Di artikel ini akan dibahas secara lengkap bagaimana peran pelaporan di ERP, serta bagaimana tahapan dan contoh kasusnya di perusahaan. Berikut pembahasan lengkapnya!

starsKey Takeaways
  • Pelaporan ERP mengumpulkan data real-time dari berbagai proses bisnis dan menyusunnya menjadi laporan yang mudah dipahami untuk analisis mendalam.
  • Fungsi pelaporan ERP memungkinkan perusahaan membuat keputusan berbasis data real-time, mengurangi ketergantungan pada data yang terfragmentasi.
  • Tahapan pelaporan ERP melibatkan pengumpulan data, pemilihan metrik, transformasi data, penyesuaian format laporan, dan distribusi laporan.
  • ScaleOcean sebagai aplikasi ERP rental terbaik membantu perusahaan mengotomatiskan proses pelaporan, meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengambilan keputusan berbasis data.

Coba Demo Gratis

requestDemo

1. Konsep Pelaporan dalam ERP

Pelaporan dalam sistem ERP adalah proses sistem dalam menyajikan beragam laporan yang menggambarkan kondisi dan aktivitas operasional perusahaan. Pelaporan ERP akan memastikan informasi yang disajikan, seperti data keuangan, pengelolaan stok, aktivitas penjualan, dan lainnya dapat dikumpulkan secara terintegrasi dalam satu platform terpadu.

Implementasi sistem ERP juga akan menyatukan data secara real-time, sehingga laporan dan dashboard yang disajikan dapat memberikan wawasan mendalam terkait kinerja perusahaan. Dengan laporan ini manajemen dan pemangku kepentingan dapat memahami bagian yang berjalan dengan baik dalam bisnis serta area yang perlu diperbaiki.

Pelaporan yang disajikan sistem ERP juga bervariasi, mulai dari yang sederhana hingga yang kompleks. Beberapa sistem ERP sudah dilengkapi dengan fitur pelaporan bawaan, sementara ada pula yang memerlukan perangkat lunak tambahan atau integrasi dengan aplikasi pihak ketiga.

2. Fungsi Pelaporan ERP

Pelaporan ERP ini berfungsi memberikan gambaran mendalam dan akurat dalam pengambilan keputusan untuk masa depan bisnis. Dengan mengintegrasikan data dari berbagai modul dalam sistem ERP, laporan yang dihasilkan memungkinkan manajemen dan pemangku kepentingan membuat keputusan berdasarkan informasi yang real-time dan terkini.

Berikut beberapa fungsi utama pelaporan sistem ERP, diantaranya:

a. Konsolidasi data

Sistem ERP dengan pelaporan canggih mampu mengintegrasikan data dari berbagai departemen seperti keuangan, penjualan, inventaris, dan produksi ke dalam satu sumber informasi yang terpusat. Ini membuat laporan yang dihasilkan dapat mencerminkan gambaran menyeluruh dan konsisten mengenai kondisi bisnis, tanpa perlu mengumpulkan data manual dari masing-masing sistem yang terpisah.

b. Laporan yang disesuaikan

Software ERP juga memudahkan Anda dalam membuat laporan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bisnis, baik dalam sisi format, isi, hingga detail informasinya. ERP membuat Anda dapat memilih metrik tertentu, menambahkan filter, hingga menentukan periode waktu dan menyesuaikan tampilan visual agar laporan relevan dengan tujuan analisis dan pelaporan manajerial.

c. Analisis data

Fitur pelaporan ERP juga dilengkapi dengan alat analitik seperti grafik, pivot, table, dan dashboard interaktif. Dengan ini, Anda dapat memahami pola data, mengidentifikasi tren dan anomali, serta menarik kesimpulan yang berguna untuk perencanaan strategis bisnis. Analisis ini juga dapat mempercepat pengambilan keputusan berbasis data yang akurat.

d. Aksesibilitas

Fungsi pelaporan sistem ERP juga dapat mendukung pengaturan hak akses, membuat laporan dapat dibuka oleh pengguna sesuai perannya di perusahaan. Contohnya seperti manajer keuangan dapat mengakses laporan arus kas, sementara tim gudang bisa melihat laporan stok. Hal ini dapat menjaga keamanan data, sekaligus memastikan informasi sampai kepada pihak yang membutuhkan.

e. Peningkatan efisiensi

Pelaporan software ERP yang otomatis dengan data real-time, membuat perusahaan dapat mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mengumpulkan dan menyusun laporan manual. Adanya informasi akurat dan cepat akses, membuat perusahaan dapat mengidentifikasi masalah dan peluang lebih dini, serta mendorong efisiensi operasional dan perbaikan berkelanjutan di berbagai lini bisnis.

Dampak penggunaan ERP ini akan memudahkan perusahaan dalam menghasilkan laporan yang lebih komprehensif, mencakup berbagai aspek operasional seperti keuangan, inventaris, dan penjualan. Dengan laporan terpusat, perusahaan dapat mengelola dan merencanakan operasi secara lebih efisien, meningkatkan kontrol dan respons terhadap kondisi pasar atau kebutuhan pelanggan yang berubah.

3. Manfaat Pelaporan Sistem ERP

Pelaporan sistem ERP menjadi peran penting sebagai alat dokumentasi dan menjadi pondasi penting dalam mengambil keputusan strategis. Sistem akan menyajikan data real-time, terintegrasi, dan akurat, sehingga pelaporan dapat memberikan nilai tambah yang signifikan bagi perusahaan. Berikut ini manfaat pelaporan sistem ERP:

a. Pengambilan keputusan yang lebih baik

Dengan adanya laporan ERP yang akurat dan real-time, membuat perusahaan dapat membuat keputusan strategis berdasarakan data yang valid. Hal ini dapat mengurang ketergantungan pada asumsi dan perkiraan, sehingga keputusan yang diambil menjadi lebih tepat sasaram minim risiko, dan selaras dengan kondisi aktual perusahaan.

b. Peningkatan efisiensi

Software ERP juga dapat memberikan laporan dengan visibilitas penuh terkait seluruh proses bisnis, sehingga perusahaan dapat menemukan hambatan atau duplikasi kerja secara cepat.

Dengan ini, proses kerja yang tidak efektif dapat segera diperbaiki, serta alur kerja dapat disederhanakan, dan efisiensi operasional juga dapat meningkat secara menyeluruh.

c. Peningkatan produktivitas

Manfaat lainnya juga dapat memberikan akses cepat ke laporan dan informasi yang memungkinkan karyawan bekerja lebih fokus tanpa harus mencar data secara manual. Hal ini akan mempercepat penyelesaian tugas, meminimalkan kesalahan, serta memberikan lebih banyak waktu untuk pekerjaan yang bernilai strategis.

d. Pengurangan biaya

Melalui laporan yang terstruktur, sistem ERP juga akan membantu perusahaan dalam mengidentifikasi area pemborosan, seperti kelebihan persediaan, produksi tidak efisien, atau biaya yang tidak terkendali. Informasi real-time dari sistem ERP membuat tindakan korektif dapat dilakukan untuk memangkas biaya dan meningkatkan profitabilitas.

e. Kepatuhan yang lebih baik

Pelaporan ERP juga bermanfaat dalam mencatat dan mendokumentasikan aktivitas bisnis sesuai standar akuntansi dan peraturan industri. Hal ini akan mempermudah proses audit dan memastikan perusahaan tetap mematuhi regulasi yang berlaku, serta mengurangi risiko denda atau sanksi hukum.

4. Tahap Pelaporan dalam Software ERP

Membuat laporan dengan menggunakan software ERP melibatkan serangkaian langkah yang terintegrasi dengan sistem tersebut. ERP adalah solusi perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola dan mengintegrasikan berbagai proses bisnis dalam sebuah perusahaan. Berikut adalah langkah-langkah umum yang terlibat dalam tahapan pelaporan menggunakan ERP.

a. Pengumpulan Data

Tahapan pelaporan yang pertama yaitu pengumpulan data. Dalam proses pengumpulan data, penting untuk melibatkan orang yang berkepentingan agar data dapat terkumpul secara komprehensif.

Misalnya, Anda ingin membuat laporan keuangan perusahaan. Tentu Anda tidak hanya melibatkan departemen finance, tapi juga tim purchasing, gudang, sales & marketing. Selain itu, ERP finance ini memberikan solusi terstruktur, sehingga laporan keuangan yang dihasilakan akurat.

b. Pemilihan Metrik atau Kriteria

Tahap laporan berikutnya adalah memastikan bahwa data yang digunakan telah sesuai dengan metrik atau kriteria yang sudah ditentukan. Pemilihan metrik atau kriteria mencakup peninjauan data yang tersedia dalam sistem ERP Anda. Umumnya, metrik ini disesuaikan pula dengan modul yang terintegrasi pada sistem.

Sebagai contoh, Anda ingin membuat laporan penjualan tahunan. Metrik yang diperlukan adalah jenis dan jumlah produk yang terjual, keuntungan yang diperoleh, rasio biaya operasional, dan metrik lain yang relevan. Memilih metrik yang tepat akan membantu Anda melacak kinerja perusahaan, mengidentifikasi area untuk perbaikan, dan membuat keputusan strategis yang lebih akurat.

c. Transformasi Data

Tahapan berikutnya adalah transformasi data pada software ERP untuk memastikan bahwa data yang dimasukkan ke dalam sistem sesuai dengan kebutuhan dan dapat digunakan secara efektif oleh perusahaan. Proses ini memerlukan koordinasi yang baik antara tim TI, pemangku kepentingan bisnis, dan vendor ERP.

Selain kerjasama antar tim TI yang baik, transformasi data melibatkan pembersihan dan penyusunan data agar sesuai dengan format yang dibutuhkan untuk laporan. Lakukan transformasi data jika diperlukan, seperti penggabungan data, pemilihan kolom tertentu, atau perhitungan tambahan.

d. Penyesuaian Format Laporan

Tahapan pelaporan berikutnya adalah menentukan format laporan. Dengan memilih format laporan yang sesuai dengan informasi yang akan dilaporkan, Anda dapat merancang laporan yang efektif, informatif, dan sesuai dengan kebutuhan bisnis. Sebagai contoh, tentu format laporan laba rugi perusahaan akan berbeda dengan format laporan barang di gudang.

Oleh karena itu, memilih format yang tepat akan memastikan informasi yang disampaikan dalam laporan adalah yang paling dibutuhkan. Saat ini, banyak software ERP yang telah memiliki alat bawaan untuk merancang laporan.

Anda juga dapat menentukan elemen-elemen laporan seperti tabel, grafik, atau elemen visual lainnya. Seperti halnya penerapan software ERP untuk manajemen bank menyediakan fitur yang memungkinkan pembuatan laporan keuangan yang lebih mudah dan sesuai dengan standar industri.

e. Pratinjau dan Modifikasi Ulang

Pratinjau dan modifikasi ulang adalah tahap pelaporan yang memungkinkan Anda untuk melihat, menyesuaikan, dan mengoptimalkan report sebelum dipublikasikan atau dibagikan. Dengan ini, Anda dapat memastikan keakuratan data, memeriksa format dan tata letak pada laporan, dan mengidentifikasi kesalahan jika ada.

Setelah melakukan pratinjau, Anda dapat mengubah atau menyesuaikan elemen-elemen tertentu dalam laporan, seperti menambahkan kolom, mengubah urutan data, atau memodifikasi kriteria data.

f. Ekspor atau Cetak Laporan

Setelah laporan dibuat, dilihat, dan dimodifikasi, tahap pelaporan selanjutnya adalah mendistribusikan informasi tersebut kepada pihak yang berkepentingan. Ekspor laporan merujuk pada kegiatan mengonversi laporan yang dibuat dalam software ERP ke dalam format file yang dapat digunakan di luar sistem. Misalnya, dalam bentuk file Excel, PDF, CSV, atau format lainnya.

Dengan ekspor laporan, Anda punya backup data, lebih mudah untuk membagikan laporan kepada pihak eksternal, dan untuk dianalisis lebih lanjut. Anda juga bisa mencetak laporan. Laporan dicetak agar data bisa dijadikan arsip dan persediaan untuk kondisi yang membutuhkan dokumen fisik, seperti pertemuan dan pengajuan dokumen.

g. Analisis dan Pengambilan Keputusan

Analisis data dan pengambilan keputusan merupakan tahap pelaporan yang terakhir. Tentu laporan ini perlu dianalisis lebih lanjut untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

Analisis melibatkan evaluasi dan interpretasi data yang terkandung dalam laporan untuk memahami pangsa pasar, kinerja, korelasi antara berbagai faktor bisnis, dan informasi lainnya yang relevan. Setelah laporan dianalisis, keputusan strategis perlu diambil untuk peningkatan kinerja dan optimasi aspek yang membutuhkan perbaikan.

5. Masalah Pelaporan ERP dan Cara Menghindarinya

Pelaporan ERP yang efektif sangat penting untuk mendukung pengambilan keputusan berbasis data dan membantu perusahaan bekerja lebih efisien. Namun, dalam praktiknya, banyak perusahaan masih menghadapi berbagai tantangan saat menggunakan sistem pelaporan ERP. Berikut ini beberapa masalah umum yang sering muncul dalam pelaporan ERP, beserta solusi yang bisa diterapkan untuk mengatasinya.

a. Kurangnya Visibilitas

Masalah pertama yang sering muncul dalam pelaporan ERP adalah kurangnya visibilitas, terutama jika ada departemen yang belum sepenuhnya terhubung dengan sistem ERP. Akibatnya, data menjadi terpecah-pecah dan tidak memberikan gambaran utuh tentang operasional bisnis.

Hal ini bisa membuat laporan yang dihasilkan kurang akurat dan akhirnya mempersulit proses pengambilan keputusan. Untuk mengatasi masalah ini yaitu memastikan semua departemen sudah terintegrasi dengan baik ke dalam sistem ERP sejak awal implementasi.

Selain itu, pengaturan sistem dan struktur pelaporan yang komprehensif juga perlu diperhatikan agar seluruh data dari berbagai bagian organisasi bisa diakses dengan mudah. Dengan cara ini, perusahaan bisa mendapatkan visibilitas yang lebih baik, menghasilkan laporan yang lebih akurat, dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat serta efisien.

b. Ketiadaan Hierarki Pelaporan

Tanpa adanya hierarki pelaporan yang jelas, data yang dikumpulkan dalam sistem ERP bisa menjadi sulit untuk diorganisir dan dianalisis. Tanpa struktur yang tepat, data mungkin tidak terkelompokkan dengan baik, yang menyebabkan kesalahan dalam penyajian informasi.

Misalnya, laporan yang mengelompokkan data berdasarkan produk atau kategori bisa kehilangan konteks, membuat pemahaman tentang kinerja bisnis menjadi kabur. Mengurutkan pelaporan dengan jelas dan terstruktur adalah langkah mengatasinya yang bisa Anda ambil.

Dengan membuat pedoman yang sistematis dalam mengumpulkan dan mengelola data, perusahaan bisa memastikan laporan yang dihasilkan lebih akurat dan konsisten. Urutan pelaporan yang baik akan membantu data dikelompokkan dengan benar, memberikan konteks yang jelas, dan memudahkan Anda untuk memahami kinerja bisnis secara keseluruhan.

c. Kualitas Pengambilan Data yang Buruk

Laporan hanya seakurat data yang digunakan dalam penyusunannya. Jika data yang dimasukkan ke dalam sistem ERP tidak akurat atau konsisten, laporan yang dihasilkan juga akan cacat. Data yang hilang, tidak lengkap, atau duplikat dapat mengarah pada kesalahan dalam laporan yang berdampak pada keputusan yang keliru.

Perusahaan perlu memiliki pedoman yang jelas dalam pengumpulan data dan memastikan stafnya terlatih untuk memasukkan data dengan tepat dan akurat. Selain itu, memanfaatkan teknologi otomatisasi bisa membantu mendapatkan data akurat dengan lebih efisien, sekaligus mengurangi kesalahan.

Dengan cara ini, data yang dikumpulkan menjadi lebih tepat waktu dan berkualitas, sehingga laporan yang dihasilkan pun lebih dapat diandalkan dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik,

d. Pengelolaan Pelaporan yang Tidak Memadai

Tanpa prosedur pelaporan yang jelas, perusahaan bisa menghadapi kesulitan dalam menyatukan dan memverifikasi laporan yang berbeda. Ketidaksesuaian dalam cara pengumpulan dan pengolahan data dapat menghasilkan beberapa versi laporan yang berbeda, mengakibatkan kebingungannya informasi dan menunda pengambilan keputusan.

Untuk mengatasi masalah ini, perusahaan perlu menetapkan standar laporan bisnis yang konsisten dan memastikan bahwa setiap peran memahami tanggung jawab mereka dalam mengelola dan menyajikan data. Selain itu, melakukan audit rutin terhadap prosedur pelaporan serta memperbarui sistem pelaporan sesuai kebutuhan akan membantu menjaga keakuratan dan konsistensi laporan yang dihasilkan.

e. Laporan yang Terlalu Teknis

Seringkali laporan yang dihasilkan oleh sistem ERP terasa sangat teknis dan sulit dipahami oleh manajer atau pemangku kepentingan yang tidak terlalu familiar dengan sistem tersebut. Meskipun laporan seperti ini berguna bagi tim IT atau analis data, mereka kurang cocok untuk para pengambil keputusan yang membutuhkan informasi yang lebih sederhana dan mudah dimengerti.

Untuk itu, perusahaan perlu memastikan sistem ERP bisa menghasilkan laporan yang disesuaikan dengan kebutuhan pengguna di berbagai tingkatan perusahaan. Dengan melibatkan pengguna secara aktif dan mengatur sistem ERP agar menghasilkan laporan yang relevan serta mudah dipahami, kebingungan informasi ini bisa diminimalisir dan proses pengambilan keputusan pun menjadi lebih efektif.

6. Apa yang Harus Didokumentasikan dalam Pelaporan ERP

Sistem ERP mampu menyusun beragam laporan, mulai dari laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, dan arus kas, hingga laporan terkait inventaris, penjualan, serta performa operasional bisnis secara keseluruhan. Pelaporan ERP juga bisa disesuaikan agar perusahaan dapat memuat berbagai jenis laporan sesuai kebutuhan, terutama untuk laporan ad-hoc atau laporan satu kali.

Banyak perusahaan memanfaatkan pelaporan ERP untuk memantau indikator kinerja utama (KPI) dan melacak tren, sehingga bisa melihat seberapa efektif strategi yang dijalankan dan apakah tujuan bisnis tercapai. Informasi tren ini juga penting untuk mengenali area yang perlu diperbaikan sejak dini, sebelum masalah menjadi lebih besar.

Beberapa kategori laporan yang umum dan penting dalam pelaporan ERP meliputi metrik keuangan seperti penjualan, profitabilitas, dan margin metrik tenaga kerja seperti keselamatan dan produktivitas, serta metrik persediaan seperti tingkat perputaran barang.

Selain itu, banyak laporan juga menyoroti nilai pelanggan, termasuk kepuasan dan pemenuhan pesanan. Oleh karena itu, saat merancang dan mengimplementasikan sistem ERP, perusahaan harus memprioritaskan kebutuhan pelaporan mereka agar sistem yang digunakan mampu menghasilkan dan menganalisis laporan yang tepat untuk mendukung operasional dan pengembangan bisnis secara efektif.

Anda bisa menggunakan software ERP untuk pelaporan bisnis di perusahaan lebih otomatis, real-time, dan terintegrasi di seluruh fungsi bisnis, mulai dari keuangan, penjualan, inventaris, produksi, hingga HR.

Semua laporan disajikan secara akurat, cepat, dan dapat diakses sesuai hak akses di dalam software ScaleOcean, dengan kustomisasi lengkap baik dari tampilan, detail informasi, hingga data yang akan dikelola. Hal ini dapat mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat dan efisien.

ERP

7. Contoh Kasus Pelaporan dengan Sistem ERP

Adanya laporan dengan sistem ERP secara otomatis dan terintegrasi, perusahaan dapat memperoleh informasi penting yang mendukung pengambilan keputusan strategis. Agar memahami lebih mendalam bagaimana sistem ERP dapat memberikan manfaat nyata bagi operasional bisnis, berikut akan diuraikan beberapa contoh kases penggunaan pelaporan dengan menggunakan software ERP.

a. Laporan Keuangan

Dengan sistem ERP, perusahaan dapat menyusun seluruh laporan keuangan seperti neraca, laba rugi, hingga arus kas secara otomatis dan real-time. Laporan yang dihasilkan dapat menyajikan gambaran menyeluruh mengenai kondisi keuangan bisnis, termasuk aset, kewajiban, pendapatan, hingga pengeluaran.

Dengan laporan keuangan yang dihasilkan sistem ERP, membuat informasi akurat untuk evaluasi profitabilitas, kestabilan keuangan, dan membuat keputusan investasi atau pengeluaran.

b. Laporan Inventaris

Sistem ERP juga menyediakan laporan inventory yang menampilkan jumlah stok terkini, riwayat pergerakan barang, hingga tren permintaan produk. Laporan ini akan membantu perusahaan dalam meminimalkan risiko overstock atau stockout, memperbaiki perencanaan pengadaan, serta meningkatkan efisiensi pengelolaan gudang.

c. Laporan Penjualan

Laporan penjualan yang dihasilkan sistem ERP meliputi data transaksi, tren produk terlaris, kinerja tim penjualan, serta analisis pelanggan. Dengan informasi akurat ini, perusahaan juga dapat memahami pola belanja pelanggan, mengevaluasi strategi penjualan, dan mengidentifikasi peluang upselling atau cross-selling.

Anda bisa menggunakan rekomendasi software ERP terbaik ScaleOcean yang menawarkan dashboard interakktif dan fitur kustomisasi, membuat Anda mudah dalam menghasilkan berbagai laporan yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan.

ScaleOcean juga menyediakan layanan konsultasi dan demo secara gratis dengan tim profesional agar Anda bisa menyesuaikan sistem dengan kebutuhan spesifik bisnis. Beralih ke sistem pelaporan lebih baik dengan ScaleOcean sekarang dengan implementasi mudah dan biaya flat untuk apapun kebutuhan bisnis Anda.

8. Pelaporan ERP untuk Berbagai Pengguna di Perusahaan

Pelaporan ERP dapat disesuaikan untuk memberikan wawasan spesifik kepada berbagai pengguna sesuai dengan peran mereka di perusahaan. Laporan ini dapat dipersonalisasi untuk memenuhi berbagai kebutuhan pengguna, mulai dari eksekutif tingkat atas hingga karyawan tingkat bawah dan semua pihak di antaranya. Laporan ini dapat disesuaikan untuk:

a. Eksekutif

Implementasi sistem ERP untuk pelaporan biasanya menampilkan ringkasan tingkat tinggi yang disajikan dengan cara yang mudah dipahami, tanpa perlu pemahaman teknis mendalam tentang sistem ERP. Laporan ini fokus pada indikator kinerja utama (KPI) seperti profitabilitas, kepuasan pelanggan, dan penjualan, sehingga membantu eksekutif mengidentifikasi tren serta memantau kinerja finansial dan operasional perusahaan.

Selain memberikan gambaran umum tentang kemajuan perusahaan dalam mencapai tujuan strategis, laporan ini juga bisa disesuaikan agar eksekutif dapat menggali lebih dalam ke area tertentu, mendukung pengambilan keputusan dan perencanaan strategi yang lebih matang

b. Manajer

Bagi manajer, laporan ERP seperti laporan biaya operasional dapat disesuaikan untuk memberikan analisis mendalam mengenai berbagai fungsi manajerial, termasuk manajemen rantai pasokan, alur produksi, dan level persediaan.

Data real-time yang disajikan dalam bentuk visualisasi, seperti grafik dan diagram, memudahkan manajer untuk cepat memahami data yang kompleks dan mengidentifikasi area masalah.

Selain itu, sistem ERP dapat mengotomatiskan banyak tugas manual dalam pelaporan, sehingga meningkatkan produktivitas dengan menghemat waktu manajer dan staf dalam menyiapkan laporan, memungkinkan mereka fokus pada analisis yang lebih bernilai.

c. Pihak Ketiga

Pelaporan ERP memungkinkan pemasok, pelanggan, auditor, dan lembaga pemerintah mengakses data pelaporan aktual tanpa mengorbankan keamanan dan privasi data pribadi. Dengan menggunakan sistem ERP, perusahaan dapat berbagi laporan rutin dalam format yang familiar atau mengintegrasikan langsung dengan sistem pihak ketiga, yang memungkinkan komunikasi yang lebih mudah dan mengurangi kesalahan.

Laporan bisnis yang disesuaikan untuk auditor pihak ketiga memungkinkan mereka untuk memastikan mereka mematuhi peraturan yang berlaku dengan informasi keuangan terbaru. Selain memastikan kepatuhan, laporan yang disesuaikan ini membantu meningkatkan hubungan perusahaan dan memungkinkan perusahaan memperoleh keunggulan kompetitif.

d. Karyawan

Karyawan sering kali memerlukan laporan yang dipersonalisasi, pelatihan, dan dukungan untuk memastikan bahwa mereka tetap dapat memanfaatkan laporan dengan baik meskipun tidak memiliki pengalaman dalam analitik data. Dasbor ERP dapat disesuaikan untuk memberikan informasi yang relevan danberguna, seperti metrik kinerja dan informasi terkait pekerjaan, sambil membatasi akses ke data yang tidak sah.

Laporan juga sering dioptimalkan untuk perangkat mobile dan workstation jarak jauh, sehingga karyawan dapat mengakses informasi secara real-time. Perusahaan dapat meningkatkan efisiensi, produktivitas, dan hasil bisnis mereka jika karyawan dapat memanfaatkan teknologi pelaporan ERP dengan baik.

9. Kesimpulan

Tahapan pelaporan memiliki proses yang lebih rumit jika Anda membuat laporan secara manual. Untungnya, software ERP dapat membantu Anda dalam membuat laporan bisnis secara real-time. Sistem Enterprise Resource Planning (ERP) adalah solusi perangkat lunak yang dirancang untuk mengelola dan mengintegrasikan data di berbagai proses bisnis dalam sebuah perusahaan.

Anda bisa menggunakan software ERP ScaleOcean yang menawarkan solusi terintegrasi data yang membuat seluruh data bisnis dikumpulkan dan dianalisis di satu sistem terpusat. ScaleOcean juga menawarkan unlimited user tanpa biaya tambahan yang dapat membantu bisnis Anda berkembang secara optimal. Lakukan demo gratisnya sekarang untuk dapatkan solusi ini!

FAQ:

1. Apa itu laporan ERP?

Pelaporan ERP adalah proses mengekstrak data dari sistem ERP bisnis milik perusahaan. Proses ini lalu menggabungkan informasi tersebut menjadi laporan yang mudah dipahami, yang datanya dikumpulkan dari berbagai proses seperti keuangan, inventaris, dan penjualan.

2. Apa saja jenis data dalam sistem ERP?

Terdapat tiga jenis data utama dalam sistem ERP yang memerlukan kontrol ketat dari organisasi. Ketiga jenis data tersebut adalah data organisasi, data master, dan data transaksi.

3. Laporan bisnis isinya apa saja?

Isi laporan bisnis umumnya mencakup struktur formal seperti daftar isi, pendahuluan, pembahasan, dan penutup. Selain itu, laporan ini juga akan merinci aspek spesifik lain seperti analisis keuangan, analisis operasional, strategi penjualan, dan rekomendasi tindakan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap