Banyak perusahaan di berbagai sektor masih bergantung pada metode manual dalam proses pembelian, mulai dari pembuatan PO, pelacakan pesanan, hingga pencatatan pembayaran. Praktik ini memerlukan waktu yang lama dan rentan terhadap kesalahan input.
Proses manual ini juga menyulitkan pengawasan dan sering menyebabkan pembengkakan biaya. Hal ini tidak hanya menghambat efisiensi internal perusahaan, tetapi juga membuat mereka lambat dalam merespons permintaan pasar dan tertinggal dari pesaing.
Untuk mengatasinya, software purchasing dapat menjadi solusi yang mengotomatisasi dan menyederhanakan seluruh proses pembelian secara cepat, akurat, dan transparan. Artikel ini akan mengulas 20 aplikasi purchasing terbaik di Indonesia 2026 yang dapat membantu perusahaan Anda memilih solusi yang tepat.
- Aplikasi purchasing adalah perangkat lunak yang mengatur seluruh proses dan data terkait pengadaan barang atau jasa dari pihak ketiga, mulai dari permintaan pembelian hingga pembayaran.
- Manfaat aplikasi purchasing: meningkatkan efisiensi, transparansi, kontrol, dan menghemat biaya dengan memantau status permintaan dan pesanan secara real-time.
- Fitur software untuk purchasing: manajemen PR/PO, alur persetujuan fleksibel, manajemen vendor, kontrol anggaran, analisis pembelian, dan automasi faktur
- Beberapa rekomendasi software purchasing Indonesia terbaik yaitu ScaleOcean, Odoo, SAP Ariba, Coupa, Microsoft Dynamics 365, dan Ivalua.
Apa itu Aplikasi Purchasing?
Aplikasi purchasing adalah perangkat lunak yang dirancang untuk mengotomatisasi dan mengelola seluruh proses pengadaan barang atau jasa, mulai dari permintaan, persetujuan, pembuatan pesanan, hingga pembayaran, yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan pengendalian biaya.
Dengan menggunakan aplikasi purchasing, perusahaan dapat mengurangi kesalahan input data yang sering terjadi dalam proses manual. Selain itu, sistem ini memungkinkan pemantauan status pesanan secara real-time, sehingga memudahkan pengambilan keputusan terkait pembelian dan pengelolaan stok.
Berdasarkan laporan Procurement Statistics, sekitar 83% Chief Procurement Officer (CPO) menganggap digitalisasi proses pengadaan sebagai prioritas utama. Hal ini menegaskan pentingnya sistem yang dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan procurement, yang juga bisa menjadi perhatian Anda setelah mengetahui potensi masalah.
Tanpa purchasing system software, tim pengadaan mungkin salah dalam menginterpretasikan informasi pembelian. Hal ini juga didukung pernyataan dari artikel SIPMM bahwa kesalahan tersebut dapat menyebabkan kerugian sebesar $150 (sekitar Rp2,3 juta) per pengiriman, yang tentu berdampak pada finansial perusahaan.
Contoh di atas menunjukkan betapa besar dampak positif dari penggunaan software purchasing bagi perusahaan. Dengan sistem ini, perusahaan dapat memperoleh visibilitas lebih jelas terhadap seluruh siklus pembelian dan memastikan proses pengadaan berlangsung lebih efisien.
20 Rekomendasi Software Aplikasi Purchasing Terbaik 2026
Software untuk purchasing (pengadaan) memfasilitasi otomatisasi proses pembelian, mulai dari permintaan hingga pembayaran, dengan pilihan yang bervariasi, dari solusi sederhana untuk UKM hingga sistem lengkap untuk perusahaan besar.
Contoh software purchasing yang populer seperti ScaleOcean, Odoo, SAP Ariba, Coupa, Microsoft Dynamics 365, dan Ivalua, yang dilengkapi dengan fitur manajemen vendor, kontrol anggaran, alur persetujuan, integrasi inventori, dan analitik untuk meningkatkan efisiensi.
Untuk lebih detail, berikut 20 aplikasi purchasing terbaik di Indonesia untuk efisiensikan manajemen procurement bisnis Anda:
1. Aplikasi Purchasing ScaleOcean
Software Purchasing ScaleOcean adalah solusi digital yang mengotomatiskan proses pembelian bisnis hingga pembayaran dan sudah terintegrasi dengan sistem-sistem lain. Dipercaya roleh atusan klien global, sistem ini memiliki banyak fitur canggih yang meningkatkan efisiensi dan akurasi proses pengadaan bisnis.
Sebagai penyedia software independen asal Indonesia, ScaleOcean memastikan setiap implementasi, dukungan teknis, dan pengembangan sistem ditangani langsung oleh tim internal. Dengan begitu, perusahaan Anda memperoleh layanan yang lebih cepat, personal, dan sesuai kebutuhan tanpa bergantung pada pihak ketiga.
Aplikasi Pembelian ScaleOcean juga tersedia demo gratis tanpa komitmen. Hal ini memberi kesempatan bagi bisnis Anda untuk mengevaluasi langsung bagaimana sistem ini dapat mempercepat proses pembelian, mengurangi potensi kesalahan administrasi, serta meningkatkan produktivitas tim procurement sebelum mengambil keputusan berlangganan penuh.
Fitur utama:
- RFQ & PO Management: Mengelola Request for Quotation (RFQ) dan Purchase Order (PO) untuk memastikan proses pengadaan berjalan lancar dan sesuai kebutuhan.
- Low-Stock Notification: Memberikan pemberitahuan otomatis saat stok barang rendah, memungkinkan tindakan cepat untuk menghindari kekurangan persediaan.
- Blanket Order Management: Mengelola pesanan jangka panjang dengan pemasok untuk memastikan pasokan barang secara berkala tanpa perlu memesan ulang.
- Payment Management: Memfasilitasi proses pembayaran otomatis dan terintegrasi, memastikan transaksi dilakukan tepat waktu dengan pencatatan yang akurat.
- Order Management: Memantau seluruh siklus pemesanan, dari pengajuan hingga pengiriman, untuk memastikan pesanan dipenuhi sesuai jadwal.
- Product Management: Mengelola data produk secara terpusat untuk memudahkan pengelolaan katalog, stok, dan informasi penting lainnya.
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Custom quote, harga sangat bervariasi sesuai dengan kebutuhan bisnis. Cari tahu lebih lanjut dengan konsultasi gratis bersama tim internal ScaleOcean.
2. Aplikasi Purchasing Procurify
Procurify adalah solusi procure-to-pay (P2P) yang memudahkan proses pengadaan dari permintaan hingga pembayaran, dengan visibilitas yang mendalam terhadap pengeluaran di seluruh lini bisnis. Dengan integrasi keuangan dan AP (accounts payable), proses rekonsiliasi faktur dilakukan lebih otomatis, sehingga efisiensi dan akurasi meningkat.
Software Procurify cocok untuk perusahaan kecil hingga besar yang ingin menjaga efisiensi dan transparansi dalam proses pembelian barang. Fitur mobile-nya memungkinkan tim untuk mengajukan, menyetujui, menerima, dan mengelola pesanan langsung dari ponsel.
Fitur utama:
- Procure-to-pay platform
- Spending cards (Fisik & Virtual)
- Integrasi & punchOut
- Vendor management
- Real-time reporting
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Subscription berbasis pengguna/modul, dilaporkan mulai dari sekitar $50 – $100 per pengguna/bulan (tergantung sumber dan paket).
3. Software Purchasing Odoo
Odoo adalah sistem ERP open‑source dengan arsitektur modular yang fleksibel, sehingga perusahaan bisa mengaktifkan modul purchasing untuk memudahkan proses dan metode pengadaan barang dan jasa. Modul ini memungkinkan otomatisasi siklus pembelian, dari penerbitan PO hingga penerimaan barang.
Dengan modul Purchasing Software Odoo, bisnis dapat membuat request for quotation (RFQ), membandingkan penawaran pemasok, lalu otomatis mengubahnya menjadi purchase order dan invoice. Kolaborasi dengan modul inventory dan akuntansi memungkinkan pelacakan stok real‑time dan pencatatan keuangan yang terintegrasi.
Fitur utama:
- Automated RFQ & purchase order
- Control vendor bills
- Purchase tender
- Blanket order agreement
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Mulai dari paket standard/custom dengan biaya bulanan per pengguna (misalnya, sekitar $31.10 – $58.40 per pengguna/bulan, ditagih tahunan).
4. Aplikasi Purchasing Oracle iProcurement
Oracle iProcurement adalah solusi berbasis cloud yang dirancang untuk membantu perusahaan dalam mengelola proses pengadaan secara efisien. Dengan integrasi penuh ke dalam sistem Oracle, software untuk purchasing ini memungkinkan pengguna mengotomatiskan pembelian, mengurangi kesalahan manual, dan meningkatkan visibilitas atas pengeluaran perusahaan.
Fitur utama:
- Integrasi penuh dengan sistem Oracle
- Pengelolaan permintaan pembelian otomatis
- Kontrol anggaran dan pengeluaran real-time
- Pencocokan faktur otomatis melalui fitur 3-way matching
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Harga didasarkan pada jumlah pengguna dan modul Supply Chain Management yang digunakan.
5. Software Purchasing Microsoft Dynamics 365
Microsoft Dynamics 365 adalah aplikasi purchasing berbasis cloud yang menggabungkan fungsi CRM untuk memudahkan proses pengadaan. Software ini membantu bisnis dari berbagai skala mengelola pembelian, pemasok, serta anggaran dengan lebih efisien, sambil memantau data real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Software untuk purchasing ini dirancang untuk terintegrasi dengan ekosistem Microsoft, menjadikannya alat yang kuat bagi perusahaan yang sudah menggunakan produk Microsoft lainnya.
Fitur utama:
- Automated purchase requisitions & approvals
- Request for quotation (RFQ) management
- Centralized procurement dashboard
- Budget control & spend analytics
- Automated purchase order generation
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Biaya sangat bergantung pada modul dan jenis pengguna (misalnya, Team Member vs. Full User).
6. Software Purchasing Kissflow
Kissflow adalah software purchasing berbasis low-code/no-code yang memungkinkan perusahaan mengotomatisasi seluruh siklus pengadaan, dari permintaan pembelian hingga pembayaran, tanpa memerlukan pemrograman mendalam. Menurut ulasan G2, aplikasi ini ideal untuk bisnis yang mencari efisiensi dan kontrol dalam setiap langkah pembelian, dari permintaan hingga pembayaran.
Fitur utama:
- Supplier management
- Contract management
- Invoice automation
- Spend Analytics
- Strategic sourcing
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Lebih transparan, seringkali memiliki tingkatan paket harga bulanan berdasarkan jumlah workflow dan pengguna.
7. Aplikasi Purchasing Bridgenr
BridgenR Purchasing Software adalah software untuk purchasing yang dirancang untuk mengoptimalkan proses pengadaan perusahaan. Software ini memfasilitasi manajemen vendor, pemantauan pesanan pembelian, dan analisis pengeluaran secara efisien. Dengan antarmuka yang intuitif dan fitur otomatisasi, BridgenR Purchasing Software membantu perusahaan meningkatkan efisiensi operasional dan penghematan biaya dalam proses pengadaan.
Fitur utama:
- Manajemen vendor dengan penilaian kinerja otomatis
- Otomatisasi pembuatan dan persetujuan pesanan pembelian
- Pemantauan status pesanan secara real-time
- Analisis pengeluaran dengan pelaporan terperinci
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
1. Variasi fitur yang banyak mungkin kurang cocok untuk bisnis dengan kebutuhan sederhana |
Harga: Harga cenderung fleksibel, seringkali ditawarkan sebagai solusi ERP/Pengadaan yang disesuaikan dengan kebutuhan regional.
8. Xero Purchasing Software
Xero adalah software untuk purchasing cloud‑based yang menggabungkan fungsi akuntansi dan purchasing dalam satu platform terpadu. Dengan Xero, Anda bisa mengotomatisasi transaksi, membuat dan mengirim invoice secara digital, serta mencatat pengeluaran memungkinkan kontrol keuangan dan pembelian tanpa harus bolak‑balik antar software.
Tidak hanya itu, Xero mendukung pelacakan invoice dan pembayaran otomatis, serta integrasi dengan bank dan sistem keuangan sehingga Anda dapat memantau pengeluaran dan manajemen vendor dengan lebih efisien. Software purchase order ini cocok bagi bisnis kecil hingga menengah yang ingin menyederhanakan proses keuangan dan procurement.
Fitur utama:
- Lacak expense pembelian secara otomatis
- Integrasi langsung dengan pemasok terpercaya
- Pembuatan faktur dan pesanan beli instan
- Pelaporan keuangan real-time untuk pembelian
- Pencocokan otomatis antara faktur dan pesanan
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Didasarkan pada paket Akuntansi Xero (misalnya, $15 – $70 USD per bulan), dengan fungsionalitas PO terintegrasi.
9. Software Purchasing Zycus
Zycus adalah purchasing software yang menawarkan otomatisasi proses pengadaan, pengelolaan vendor, dan pengendalian anggaran. Didukung oleh AI, Zycus meningkatkan efisiensi pengadaan dengan fitur unggulan seperti Merlin GenAI, yang dapat mendeteksi risiko vendor secara proaktif.
Dengan berbagai fitur yang dimiliki, software untuk purchasing Zycus memungkinkan bisnis untuk meningkatkan efisiensi pengadaan, memastikan kepatuhan terhadap kebijakan perusahaan, dan mengelola vendor dengan lebih baik.
Fitur utama:
- Contract management
- ESG management
- Supplier network
- Supplier management
- Spend analytics
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Harga sangat ditentukan oleh volume pengeluaran yang dianalisis dan jumlah modul S2P yang dibeli.
10. Aplikasi Purchasing SAP S/4HANA
SAP S/4HANA adalah sistem berbasis cloud yang menawarkan solusi lengkap untuk manajemen pembelian, inventaris, dan pemasok. Dengan teknologi database in-memory, SAP S/4HANA memberikan kecepatan dan efisiensi dalam pengolahan transaksi dan data real-time untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat.
Fitur utama:
- Integrasi dengan modul keuangan dan logistik
- Otomatisasi proses pemesanan dan pembelian
- Manajemen pemasok dan vendor yang terintegrasi
- Analitik dan pelaporan berbasis data real-time
- Pemrosesan transaksi pembelian cepat dengan in-memory database
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Harga lisensi sangat tinggi, tergantung jumlah modul S/4HANA yang diimplementasikan dan jenis pengguna.
11. RedERP Purchasing Software System
RedERP adalah ERP purchasing yang dirancang untuk memudahkan proses pembelian dalam bisnis, dari pengajuan hingga pembayaran. Dengan antarmuka yang intuitif dan otomatisasi yang canggih, RedERP membantu perusahaan menghemat waktu dan mengelola anggaran dengan lebih efisien. Software purchasing ini cocok untuk berbagai jenis bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi dalam manajemen pembelian.
Fitur utama:
- Manajemen pesanan pembelian otomatis
- Pelacakan anggaran
- Persetujuan multi-level yang fleksibel
- Laporan pembelian real-time dan detail
- Integrasi vendor untuk kolaborasi lancar
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Harga tergantung pada kebutuhan kustomisasi lokal, jumlah pengguna, dan hosting (cloud atau on-premise).
12. Software Purchasing Precoro
Precoro adalah aplikasi purchasing yang dirancang untuk membantu bisnis mengelola proses pembelian, anggaran, dan pengadaan secara efisien. Pengguna yang memberikan review di Software Advice menyebutkan sistem memiliki antarmuka yang intuitif dan merupakan solusi lengkap untuk perusahaan yang ingin mengotomatiskan pembelian dan mengontrol pengeluaran secara lebih transparan.
Fitur utama:
- Otomatisasi pengadaan lengkap
- Persetujuan multi-level
- Pelacakan anggaran real-time
- Integrasi dengan alat akuntansi
- Pelaporan pembelian mendalam
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Subscription berbasis pengguna, dengan harga relatif transparan, ditawarkan dalam paket bulanan atau tahunan berdasarkan jumlah pengguna aktif.
13. Aplikasi Purchasing Coupa
Coupa adalah aplikasi purchasing berbasis cloud yang membantu perusahaan dalam mengelola proses pengadaan dengan lebih efisien. Dengan solusi end-to-end, software pembelian barang ini memungkinkan perusahaan untuk mengontrol pengeluaran, meningkatkan visibilitas, dan mendorong penghematan biaya.
Fitur utama:
- Manajemen pembelian otomatis
- Integrasi tanpa hambatan
- Analitik pengeluaran yang mendalam
- Otomasi alur kerja persetujuan
- Pelaporan real-time
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Dilaporkan median kontrak sekitar $93.370/tahun atau sekitar $149 – $650 per pengguna/bulan
14. Aplikasi Pembelian SAP Ariba
SAP Ariba adalah software purchasing yang menyatukan seluruh proses belanja perusahaan dari sourcing, manajemen pemasok, hingga pembelian dan pembayara. Dengan fitur source‑to‑pay (S2P), perusahaan mendapatkan visibilitas penuh atas pengadaan sekaligus pengendalian biaya yang lebih baik.
Ariba memungkinkan kolaborasi real‑time dengan pemasok di jaringan global, otomatisasi alur kerja procurement, dan manajemen kontrak secara terpusat. Aplikasi purchasing ini membantu perusahaan skala menengah hingga besar meningkatkan efisiensi, mengurangi risiko human error, dan menjaga kepatuhan terhadap kebijakan pengadaan.
Fitur utama:
- Otomatisasi pembelian dan pengadaan terpusat
- Analitik pengeluaran berbasis AI yang mendalam
- Integrasi lancar dengan sistem lain perusahaan
- Platform manajemen kontrak yang efisien
- Kolaborasi pemasok real-time berbasis cloud
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Harga sangat tinggi, didasarkan pada modul yang dibeli (Source-to-Contract, P2P) dan volume pengeluaran. Kisaran awal sering dilaporkan mulai dari Rp 1 Miliar.
15. Jaggaer One Purchasing Software
Jaggaer One adalah penyedia global solusi Source-to-Pay (S2P) dan Spend Management berbasis cloud yang sebelumnya dikenal sebagai SciQuest. Melalui software purchasing Jaggaer One, Anda mendapatkan modul mulai dari spend analytics, supplier management, sourcing, contracts, hingga kolaborasi rantai pasok. Platform ini didukung AI dan otomasi untuk mempercepat proses pengadaan.
Fitur utama:
- Category Management
- Supplier Management
- Sourcing & Contracts
- Supply Chain & Inventory
- Spend Analytics
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Harga tergantung pada modul S2P yang dipilih dan kompleksitas implementasi (sering digunakan di sektor publik dan pendidikan).
16. Aplikasi Purchasing Procol
Procol adalah software untuk purchasing berbasis cloud yang menyederhanakan proses pengadaan dari permintaan hingga pembayaran. Platform ini otomatis mempercepat pembuatan purchase orders, approval, dan manajemen vendor, sehingga mengeliminasi proses manual yang sering menyebabkan kesalahan dan pemborosan waktu.
Dengan dashboard intuitif serta fitur analitik dan pelaporan mendalam, Procol memberi kontrol lebih baik atas pengeluaran dan kinerja pemasok. Software purchase order ini membantu perusahaan menekan biaya operasional, meningkatkan efisiensi procurement, dan memudahkan kolaborasi tim pada proses pembelian.
Fitur utama:
- Automasi proses pembelian secara menyeluruh
- Negosiasi harga dengan pemasok real-time
- Pelacakan pengadaan melalui dasbor intuitif
- Integrasi untuk visibilitas pengeluaran penuh
- Analitik mendalam untuk optimasi pengadaan
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Bervariasi tergantung pada pasar regional dan modul yang dibutuhkan.
17. Software Purchasing Ivalua
Direkomendasikan sebagai solusi Source-to-Pay yang paling fleksibel karena memungkinkan kustomisasi kompleks tanpa coding berat, ideal untuk proses pengadaan yang sangat spesifik. Sayangnya, sistem ini memiliki tingkat kustomisasi yang tinggi dan membutuhkan expertise yang signifikan dari tim implementasi.
Fitur utama:
- Manajemen pengadaan berbasis cloud
- Pengelolaan anggaran dengan persetujuan otomatis
- Pelacakan permintaan pembelian real-time
- Integrasi laporan pengeluaran yang komprehensif
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Custom quote, ditentukan oleh kompleksitas fungsionalitas kustomisasi dan jumlah pengguna.
18. Program Purchase ProcurePort
ProcurePort adalah perangkat lunak e‑procurement berbasis cloud yang memberi perusahaan satu platform terpadu untuk mengotomatisasi seluruh proses pengadaan, mulai dari permintaan, sourcing, hingga kontrak dan purchase order. Dengan sistem Source‑to‑Pay (S2P), bisnis bisa mengelola vendor, tender, dan data pengadaan secara terstruktur dan efisien.
Fitur ProcurePort meliputi manajemen supplier, reverse/forward auction, RFI/RFQ, manajemen kontrak, katalog vendor, hingga analitik pengeluaran. Dengan demikian, perusahaan bisa mempercepat siklus procurement, menekan biaya, serta memperkuat kontrol terhadap anggaran dan kualitas supplier, cocok bagi bisnis menengah hingga besar.
Fitur utama:
- Manajemen tender berbasis cloud
- Pelacakan pengeluaran secara real-time
- Integrasi aplikasi untuk purchasing dengan sistem perusahaan
- Otomatisasi persetujuan pembelian
- Analitik laporan pengadaan yang terperinci
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Bervariasi berdasarkan modul yang diaktifkan (e-sourcing, e-auction, P2P).
19. Aplikasi Purchasing SpendHQ
SpendHQ adalah aplikasi purchasing berbasis cloud yang memberi perusahaan visibilitas penuh terhadap data pengeluaran dan pembelian. Berdasarkan Procurement Magazine, dengan fitur spend intelligence‑nya, platform ini mengonsolidasi dan mengkategorikan seluruh data belanja agar siap dianalisis.
Lebih jauh, SpendHQ membantu tim procurement untuk membuat keputusan strategis berdasarkan data, termasuk pelacakan proyek pengadaan, manajemen vendor, dan pelaporan otomatis. Hal ini memungkinkan perusahaan menekan biaya, meningkatkan kontrol anggaran, dan meminimalkan risiko kelebihan pengeluaran.
Fitur utama:
- Spend management
- Supplier management
- Performance management
- Procurement & sourcing
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Didasarkan pada volume data pengeluaran yang dianalisis.
20. GEP Smart Purchasing System Software
GEP SMART adalah platform procurement berbasis cloud‑native yang menggabungkan seluruh proses pengadaan, mulai dari sourcing, manajemen pemasok dan kontrak, hingga pembayaran dalam satu ekosistem terpadu. Dengan desain source‑to‑pay (S2P), platform ini memberi perusahaan visibilitas penuh atas pengeluaran.
Dengan fitur-fitur canggih purchasing software seperti analitik pengeluaran real‑time, otomatisasi alur kerja, serta manajemen vendor dan kontrak, GEP SMART membantu perusahaan menekan biaya, meningkatkan efisiensi proses pengadaan, dan memperkuat koordinasi dengan pemasok.
Fitur utama:
- Manajemen permintaan barang secara otomatis
- Pemrosesan kontrak yang terintegrasi penuh
- Analitik pengeluaran berbasis data real-time
- Pengadaan strategis berbasis cloud
- Pelacakan kepatuhan pemasok yang efisien
| Kelebihan | Kekurangan |
|---|---|
|
|
Harga: Custom quote dengan harga premium, ditentukan oleh volume pengeluaran dan jumlah modul.
Baca juga: 19 Software e-Procurement Terbaik untuk Pengadaan Bisnis
Apa Manfaat Software Purchasing bagi Pembelian Bisnis?
Purchasing software membantu meningkatkan efisiensi dalam proses pengadaan dengan mengotomatiskan purchase requisition, purchase order, hingga pembayaran, sehingga mengurangi pekerjaan manual dan risiko kesalahan. Sistem ini juga meningkatkan kontrol anggaran, transparansi, serta memudahkan kolaborasi antar tim maupun supplier.
Untuk lebih detail, berikut manfaat utama aplikasi purchasing:
1. Peningkatan Efisiensi Proses Pembelian
Software pembelian barang mengotomatiskan berbagai tugas manual, seperti pembuatan PO dan pelacakan pesanan, sehingga proses pengadaan berjalan lebih cepat. Dengan alur transaksi pembelian yang serba digital, tim dapat fokus pada aktivitas strategis daripada pekerjaan administratif.
2. Transparansi dan Kontrol terhadap Status Pembelian
Setiap tahapan pembelian dapat dipantau dengan jelas pada software purchasing sehingga memudahkan perusahaan dalam melacak status pengadaan. Hal ini juga membantu manajemen mengendalikan pengeluaran dan memastikan pembelian sesuai anggaran.
3. Meminimalisir Kesalahan Pembelian
Melalui proses yang terstandarisasi dan terdokumentasi otomatis, risiko human error dapat diminimalkan. Dengan adanya SOP purchasing yang terintegrasi dalam sistem, setiap langkah dalam proses pengadaan dapat berjalan sesuai prosedur yang telah ditetapkan secara konsisten.
4. Pengelolaan Vendor
Aplikasi purchasing memudahkan pengelolaan hubungan dengan pemasok, mulai dari pencatatan data hingga evaluasi kinerja. Perusahaan juga bisa membandingkan penawaran dari berbagai vendor untuk mendapatkan harga terbaik sekaligus menjaga kualitas.
5. Manajemen Kontrak
Software purchasing juga mengelola perjanjian yang ada dengan vendor, memastikan bahwa semua ketentuan kontrak terpenuhi. Fitur program ini memperkuat hubungan bisnis dan mencegah perselisihan.
Selain itu, software purchasing juga memungkinkan pemantauan KPI pengadaan secara real-time, seperti efisiensi biaya, ketepatan waktu pengiriman, dan kepuasan vendor. Data ini membantu perusahaan menilai kinerja tim procurement serta memastikan setiap keputusan mendukung efisiensi operasional dan tujuan strategis.
Apa Fitur Utama Software Purchasing?
Aplikasi purchasing yang baik harus mampu mendukung berbagai aktivitas terkait pengadaan barang dan jasa. Agar bisnis Anda dapat mengoptimalkan operasional, ada beberapa fitur esensial yang wajib dimiliki oleh aplikasi tersebut, antara lain:
- Purchase Requisition: Fitur purchase requisition di software pembelian barang memungkinkan karyawan mengajukan permintaan pembelian dan RFP (Request for Proposal) secara sistematis dengan detail lengkap, seperti jenis barang, jumlah, dan urgensi.
- Purchase Order Automation: Fitur software purchasing ini memungkinkan pembuatan dan pengelolaan purchase order (PO) secara otomatis, menghemat waktu dan mengurangi kesalahan manual.
- Supplier Management: Salah satu fitur dalam software untuk purchasing ini membantu bisnis Anda memantau kinerja supplier, melacak kontrak, dan menyimpan informasi penting terkait supplier.
- Budget Management: Kontrol anggaran menjadi lebih efektif dengan fitur ini karena perusahaan dapat menetapkan batas pengeluaran untuk setiap departemen atau kategori pembelian.
- Inventory Integration: Integrasi purchasing software dengan sistem inventaris memungkinkan sinkronisasi stok real-time, memudahkan pemesanan ulang otomatis.
- Invoice Matching: Fitur ini secara otomatis membandingkan faktur dengan pesanan pembelian (PO) dan penerimaan barang. Hal ini memastikan setiap pembayaran sesuai dengan barang yang dipesan dan diterima.
Dengan fitur-fitur di atas, software purchasing terbaik akan memudahkan Anda dalam mengelola proses pembelian yang lebih cepat, akurat, dan efisien sehingga membantu manajemen dalam membuat keputusan yang lebih baik terkait pengadaan dan pembelian.
Cara Kerja Software Purchase Order
Software Purchase Order (PO) bekerja dengan mengotomatisasi dan mendokumentasikan seluruh siklus pengadaan barang atau jasa, dari identifikasi kebutuhan hingga pembayaran. Hal ini berbeda dengan proses manual yang rentan terhadap kesalahan dan hilangnya dokumen.
Berikut adalah langkah-langkah utama dalam alur kerja software purchase order:
- Permintaan (Requisition): Departemen yang membutuhkan barang atau jasa mengisi Purchase Requisition (PR) di dalam sistem dengan detail seperti jenis barang, jumlah, dan tanggal pengiriman yang diperlukan, memulai proses pengadaan.
- Persetujuan (Approval): PR yang diajukan akan diperiksa dan disetujui oleh manajer atau pihak berwenang, memastikan bahwa anggaran dan kebutuhan sesuai sebelum melanjutkan ke tahap berikutnya.
- Pembuatan PO Otomatis: Setelah persetujuan diterima, sistem secara otomatis menghasilkan dokumen Purchase Order (PO) yang mencantumkan nomor unik, informasi vendor, barang, harga, serta syarat pembayaran.
- Pengiriman ke Vendor: PO digital kemudian dikirimkan secara langsung kepada vendor melalui sistem, memastikan bahwa informasi yang diberikan jelas dan akurat untuk diproses lebih lanjut.
- Konfirmasi Vendor: Vendor akan meninjau PO dan memberikan konfirmasi atau menolak pesanan. Jika disetujui, PO menjadi kontrak digital yang sah dan mengikat kedua belah pihak dalam transaksi.
- Penerimaan & Pencocokan (Goods Receipt): Ketika barang diterima, sistem mencatat kedatangan dan mencocokkan dengan PO. Jika terdapat perbedaan, sistem memberikan notifikasi agar segera ditindaklanjuti sesuai dengan prosedur.
- Pembaruan Stok & Keuangan: Software purchase order secara otomatis memperbarui stok yang diterima, sementara transaksi PO tersinkronisasi dengan modul akuntansi untuk mempercepat pembayaran dan laporan keuangan yang akurat.
Apa Masalah Bisnis yang Terjadi Tanpa Software Purchase Order?
Tanpa software purchase order, proses pengadaan barang atau jasa seringkali dilakukan secara manual, yang mengarah pada kesalahan pencatatan dan keterlambatan pemesanan. Hal ini berpotensi mengganggu operasional dan menyebabkan kerugian finansial akibat kesalahan manusia.
Keterlambatan dalam mengonfirmasi dan memproses pesanan juga menjadi masalah yang sering muncul tanpa sistem otomatis. Vendor mungkin tidak menerima pesanan tepat waktu, sehingga pengiriman barang tertunda dan mengganggu jalannya produksi atau operasional perusahaan.
Proses manual juga meningkatkan risiko ketidaksesuaian antara barang yang diterima dan yang dipesan. Tanpa alat untuk memverifikasi kesesuaian, perusahaan berisiko menerima barang yang salah atau dalam jumlah yang tidak tepat, yang berdampak pada pengelolaan stok dan pengeluaran.
Selain itu, tanpa purchase order software yang terintegrasi, proses pelaporan dan rekonsiliasi keuangan menjadi lebih rumit. Penyimpanan data yang tersebar dalam berbagai dokumen manual akan memperlambat laporan keuangan dan membuatnya lebih rentan terhadap kesalahan.
Bagaimana Cara Memilih Aplikasi Purchasing yang Tepat?
Untuk memilih aplikasi purchasing yang tepat, identifikasi terlebih dahulu kebutuhan bisnis Anda (skala, alur kerja), lalu evaluasi fitur utama seperti otomatisasi PR/PO, manajemen vendor, dan integrasi. Pertimbangkan skalabilitas, kemudahan penggunaan, keamanan data, anggaran, serta dukungan vendor.
Secara rinci, di bawah ini adalah cara memilih software untuk purchasing untuk bisnis Anda:
1. Fitur
Pertama, pilih aplikasi purchasing terbaik yang menyediakan fitur sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Pastikan aplikasi tersebut dapat mengelola berbagai aspek pengadaan, mulai dari pembuatan pesanan, persetujuan, hingga pengelolaan vendor. Fitur tambahan seperti pelaporan otomatis atau integrasi dengan sistem lain juga sangat membantu.
2. Harga
Dalam memilih software purchasing terbaik, penting untuk memastikan bahwa harga yang ditawarkan sesuai dengan anggaran perusahaan dan memberikan nilai tambah. Perbandingan aplikasi purchasing dari berbagai penyedia sangat diperlukan untuk menilai apakah fitur yang disediakan sebanding dengan biaya yang dibayarkan.
3. Kemudahan Penggunaan
Berikutnya, purchasing software yang mudah digunakan akan meningkatkan efisiensi operasional. Pilih aplikasi pembelian yang memiliki antarmuka pengguna yang intuitif dan tidak memerlukan pelatihan intensif untuk mengoperasikannya. Kemudahan penggunaan akan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk adaptasi dan meminimalkan kesalahan.
4. Skalabilitas
Penting untuk memilih software purchase order yang dapat berkembang seiring dengan pertumbuhan perusahaan. Aplikasi yang skalabel memungkinkan perusahaan untuk menambah pengguna atau fitur tanpa mengganggu operasional yang sudah ada. Pastikan juga aplikasi mampu menangani volume transaksi yang lebih besar di masa depan.
5. Dukungan Pelanggan
Dukungan pelanggan yang baik sangat penting ketika menggunakan software purchasing. Pilih penyedia aplikasi yang menawarkan layanan pelanggan responsif, baik melalui telepon, email, atau live chat. Dukungan teknis yang cepat dan tepat akan mengurangi waktu downtime jika terjadi masalah.
6. Integrasi
Pilih juga software purchasing yang dapat diintegrasikan dengan sistem lain, seperti sistem inventaris dan akuntansi, akan memperlancar alur kerja. Integrasi ini memungkinkan data mengalir dengan mulus antara berbagai departemen dan sistem, mengurangi risiko kesalahan dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.
7. Review dari Pengguna
Terakhir, membaca review aplikasi purchasing dari pengguna lain bisa memberikan gambaran yang lebih jelas tentang kelebihan dan kekurangan suatu aplikasi. Cari tahu pengalaman pengguna yang serupa dengan bisnis Anda dan lihat bagaimana aplikasi tersebut memecahkan masalah mereka.
Dengan mempertimbangkan poin-poin ini, Anda bisa memastikan bahwa software purchasing yang dipilih akan benar-benar membantu mengoptimalkan proses pengadaan, bukannya menambah beban.
Tren 2026 dalam Aplikasi Purchasing
Seiring dengan perkembangan teknologi, purchasing software Indonesia kini semakin canggih dan inovatif. Banyak tren baru yang muncul untuk membantu bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan transparansi dalam proses pengadaan. Berikut adalah beberapa tren terkini dalam aplikasi purchasing.
1. Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dan Otomatisasi
Aplikasi purchasing saat ini mulai mengadopsi kecerdasan buatan (AI) dan otomatisasi untuk meningkatkan efisiensi. Teknologi ini dapat membantu mengidentifikasi pola pembelian, mengoptimalkan pengelolaan inventaris, serta memprediksi kebutuhan barang secara lebih akurat. Dengan demikian, proses pengadaan menjadi lebih cepat dan tepat.
2. Sustainability
Keberlanjutan kini menjadi fokus utama dalam pengadaan, dengan pengurangan emisi Scope 3 sebagai prioritas. Seiring regulasi ketat terkait jejak karbon, perusahaan harus memilih vendor yang peduli lingkungan, menerapkan green procurement, dan menggunakan sistem digital untuk melacak emisi. Perusahaan yang tidak beradaptasi akan tertinggal, karena beberapa pasar internasional sudah mewajibkan pelaporan emisi untuk pemasok.
3. Solusi Berbasis Cloud
Software purchase order berbasis cloud kini menjadi pilihan utama bagi banyak perusahaan dalam memilih sistem. Dengan sistem cloud, perusahaan dapat mengakses data dan aplikasi kapan saja dan di mana saja. Teknologi ini menawarkan fleksibilitas, skalabilitas, serta biaya operasional yang lebih rendah karena tidak memerlukan infrastruktur fisik yang besar.
4. Mobile Purchasing
Tren mobile purchasing memungkinkan pengguna untuk melakukan pembelian dan memantau status pesanan melalui perangkat seluler. Dengan software purchasing yang mendukung tren ini, proses pengadaan menjadi lebih fleksibel dan efisien.
Selain itu, kemampuan untuk mengakses aplikasi dari perangkat mobile memudahkan tim pengadaan dalam mengambil keputusan secara cepat dan tepat. Integrasi dengan proses e-purchasing juga meningkatkan efisiensi alur kerja, karena setiap tahapan pembelian dapat dipantau secara real time dan dieksekusi dengan transparan.
Kesimpulan
Aplikasi purchasing adalah perangkat lunak yang membantu perusahaan mengelola proses pengadaan dari permintaan hingga pembayaran secara lebih terstruktur dan otomatis. Dengan sistem ini, setiap langkah pembelian terdokumentasi dengan rapi sehingga proses menjadi lebih cepat, akurat, dan mudah dipantau.
Bagi bisnis, aplikasi ERP untuk purchasing bermanfaat untuk meningkatkan efisiensi, transparansi biaya, dan pengelolaan vendor yang lebih baik, serta kontrol anggaran yang lebih ketat. Integrasinya dengan sistem lain seperti inventaris dan akuntansi juga memastikan data tetap sinkron dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih tepat.
Namun, pemilihan software yang tepat sangat bergantung pada kebutuhan masing-masing perusahaan. Mulai dari fitur, harga, skalabilitas, kemudahan penggunaan, hingga dukungan teknis. Jika Anda memerlukan solusi yang terintegrasi, fleksibel, dan dapat dikustomisasi, ScaleOcean merupakan pilihan ideal. Coba demo gratis untuk melihat langsung apakah sistem ini benar-benar sesuai kebutuhan bisnis Anda.
FAQ:
1. Apa itu aplikasi purchase order?
Aplikasi purchase order adalah sistem yang mempermudah proses pemesanan barang/jasa, dari pembuatan PO, pengiriman ke pemasok, hingga pelacakan real-time. Solusi ini meningkatkan efisiensi, akurasi, dan transparansi, sekaligus membantu kontrol keuangan bisnis.
2. Software purchasing apa saja?
Berikut rekomendasi purchasing software Indonesia terbaik untuk mengelola proses pembelian di perusahaan Anda:
1. ScaleOcean
2. Procurify
3. Odoo
4. Microsoft Dynamics 365
5. SAP Ariba
3. Purchase order seperti apa?
Purchase order (PO) adalah dokumen yang digunakan pembeli untuk memulai pembelian. Dokumen ini diterima oleh penjual dan digunakan oleh kedua belah pihak untuk memastikan pesanan sesuai dengan kesepakatan yang telah disepakati.















