Apa itu HS Code dan Cara Menentukannya di Ekspor Impor
3 Min Read Posted on 05 Aug 2024
Daftar Isi
Dalam pengiriman internasional, pemahaman apa itu HS code sangat diperlukan baik bagi para eksportir, importir, dan perusahaan logistik. Secara garis besar, ini adalah sistem penamaan dan penomoran internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang yang diperdagangkan di seluruh dunia. Dengan sistem ini, proses identifikasi produk menjadi lebih sederhana dan seragam, sehingga memudahkan dalam penentuan tarif pajak, pemenuhan peraturan impor/ekspor, serta pengumpulan data statistik perdagangan.
Bagi perusahaan logistik, khususnya freight forwarder, pemahaman yang mendalam mengenai HS code tentunya diperlukan pada perhitungan biaya logistik secara menyeluruh yang nantinya berdampak pada profitabilitas perusahaan. Nah, dalam artikel ini akan dibahas secara rinci mengenai apa itu HS code, kegunaannya dalam proses ekspor impor, serta cara cek HS code bea cukai melalui portal resmi Indonesia.
1. HS Code Adalah
Harmonized system code atau HS code adalah sistem penamaan dan penomoran internasional untuk mengklasifikasikan barang logistik yang dikirimkan di seluruh dunia. Kode ini digunakan untuk menyederhanakan proses identifikasi produk dalam perdagangan internasional. HS code terdiri dari 6 digit yang secara global diakui dan menjadi informasi penting untuk menggambarkan produk secara spesifik. Tidak hanya membantu identifikasi produk, kode ini juga diperlukan untuk menentukan tarif pajak, menaati peraturan bea cukai yang berlaku di masing-masing negara, dan sebagai data statistik perdagangan.
Lantas mengapa freight forwarder perlu tahu kode tersebut? Sebagai perusahaan logistik yang menjadi perantara pengirim dan penerima, Anda harus memastikan barang yang dikirim telah diklasifikasikan dengan benar sesuai regulasi dan persyaratan bea cukai di berbagai negara. Oleh karena itu, Anda perlu tahu lebih lanjut HS code dari barang-barang yang Anda tangani. Kesalahan dalam klasifikasi bisa berakibat fatal karena menyebabkan keterlambatan pengiriman, denda, atau bahkan penyitaan barang.
HS code mempengaruhi tarif pajak dan bea masuk yang dikenakan pada produk, sehingga dipastikan juga mempengaruhi perhitungan biaya total pengiriman yang nanti Anda tetapkan. Sebagai pemilik perusahaan logistik, Anda tentunya ingin mendapatkan profit yang maksimal dari layanan yang Anda berikan. Nah, dengan memahami HS code, Anda dapat memberikan layanan yang menguntungkan dengan tetap memperhatikan regulasi pengiriman internasional.
2. Kegunaan HS Code dalam Ekspor Impor
Tentunya memahami apa itu HS code tidak sebatas pada konsep atau definisinya saja. Anda juga perlu tahu kegunaannya terutama dalam proses ekspor impor. Sistem ini memiliki banyak manfaat mulai dari klasifikasi barang hingga pengendalian dan monitoring pengiriman internasional. Berikut penjelasan lebih detailnya.
a. Klasifikasi Barang
HS code adalah sistem penamaan dan penomoran yang standar untuk mengklasifikasikan barang logistik secara internasional. Dengan menggunakan ini, baik eksportir maupun importir dapat memastikan barang telah diidentifikasi dengan benar sesuai dengan deskripsi produk yang diakui secara global. Melalui kode ini, risiko kesalahpahaman dan kesalahan penanganan produk bisa diminimalisir, serta peraturan perdagangan internasional dapat dipatuhi.
b. Penentuan Tarif Bea Masuk
Setiap kode dalam sistem HS dikaitkan dengan tarif pajak tertentu yang berlaku untuk produk tersebut di berbagai negara. Dengan mengetahui kode yang tepat, perusahaan logistik dapat menghitung biaya total pengiriman dalam ekspor maupun impor barang, termasuk bea masuk dan pajak lainnya. Dengan ini, pihak eksportir dan importir dapat membuat perencanaan anggaran yang lebih akurat dan sekaligus menetapkan harga produk yang kompetitif di pasar internasional.
c. Mempercepat Proses Custom Clearance
Penggunaan kode HS yang tepat juga dapat mempercepat proses custom clearance, yaitu pemeriksaan dan persetujuan bea cukai untuk barang yang diekspor atau diimpor. Dengan klasifikasi yang jelas dan akurat, petugas bea cukai dapat dengan cepat mengidentifikasi produk, memverifikasi kepatuhan terhadap peraturan, dan menentukan tarif yang berlaku. Proses clearance yang lebih cepat juga membantu barang dapat sampai ke tujuan akhir dengan lebih efisien, sehingga meningkatkan kepuasan pelanggan.
d. Pengendalian dan Monitoring Pengiriman Internasional
HS code juga diperlukan untuk proses pengendalian dan monitoring pengiriman internasional. Dengan menggunakan kode-kode standar ini, perusahaan dan otoritas dapat melacak pergerakan barang di seluruh dunia dengan lebih mudah. Data yang dikumpulkan melalui penggunaan HS code membantu dalam pemantauan tren perdagangan, analisis pasar, dan pembuatan kebijakan yang lebih baik.
3. Cara Cek HS Code Bea Cukai
Lalu, bagaimana cara cek HS code bea cukai? Di Indonesia tersedia dua situs yang bisa dijadikan acuan ketika memilih kode tersebut, pertama melalui website INSW dan yang kedua melalui website Kementerian Perdagangan. Berikut panduan untuk bisa mengakses dan cek HS code sesuai kebutuhan Anda.
a. Melalui Laman Indonesia National Single Window
Untuk cek HS code bea cukai melalui laman Indonesia National Single Window (INSW), Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut. Pertama, buka situs http://eservice.insw.go.id/. Setelah masuk ke portal INSW, klik bagian "INDONESIA NTR", kemudian pilih "HS CODE INFORMATION" dari dropdown yang muncul.
Di halaman HS Code Information, pilih parameter pencarian dengan mengklik bagian parameter dan memilih "BTBMI – Description in Indonesian". Selanjutnya, di kolom "Key words", masukkan deskripsi produk yang Anda cari dalam Bahasa Indonesia. Setelah memasukkan kata kunci, laman akan menampilkan berbagai jenis HS code yang berhubungan dengan deskripsi tersebut.
Cari kode yang relevan dengan barang logistik yang akan dikirim. Perhatikan bahwa kode yang dibutuhkan biasanya terdiri dari delapan digit. Terakhir, scroll ke bawah untuk melihat detail tambahan seperti besarnya bea masuk, PPN, PPH, serta informasi tentang larangan atau pembatasan (Lartas) yang berlaku untuk produk tersebut.Â
b. Melalui Laman Kementerian Perdagangan
Sedangkan cara cek HS code bea cukai melalui website Kementerian Perdagangan dapat mengikuti langkah-langkah berikut. Pertama, buka website intrade.kemendag.go.id. Setelah masuk ke portal, pilih menu "Layanan" dan klik "Daftar HS". Jika Anda sudah mengetahui nomor HS barang yang dicari, masukkan HS code tersebut pada kolom pencarian HS. Namun, jika Anda belum mengetahui nomor HS, pilih menu "Uraian Barang (Indonesia)". Pada kolom pencarian yang muncul di sampingnya, ketikkan kata kunci yang sesuai dengan barang yang Anda cari.
Selanjutnya, klik menu "Lihat". Portal akan menampilkan berbagai informasi tentang nomor HS yang memuat konten yang sesuai. Nomor HS untuk setiap barang akan ditampilkan di sebelah kiri daftar hasil pencarian. Dari sini, tentukan nomor HS yang paling sesuai dengan barang yang Anda cari. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan logistik dapat dengan mudah menemukan HS code yang tepat sehingga dipastikan sesuai dengan peraturan bea cukai dan tarif yang berlaku.
4. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, dapat disimpulkan bahwa HS code adalah sistem internasional untuk mengklasifikasikan barang dalam perdagangan global. Kode ini membantu dalam identifikasi barang logistik, menentukan tarif pajak, dan memenuhi peraturan impor/ekspor. Penting bagi perusahaan logistik khususnya freight forwarder untuk memahami sistem kode barang tersebut agar dapat mengklasifikasikan barang dengan benar, sehingga menghindari penundaan, denda, atau penyitaan selama proses bea cukai berlangsung serta menghitung biaya pengiriman secara akurat.
Penggunaan kode yang tepat dalam barang logistik juga mempercepat proses custom clearance, memudahkan petugas bea cukai dalam mengidentifikasi produk dan menentukan tarif, sehingga barang dapat sampai ke tujuan lebih efisien. Tidak hanya itu, tapi juga memudahkan pengendalian dan monitoring pengiriman internasional. Untuk cek HS code bea cukai di Indonesia, terdapat dua situs yang dapat digunakan, yaitu laman Indonesia National Single Window (INSW) dan laman intrade.kemendag.go.id.
Dapatkan update konten terbaik kami
secara rutin di Inbox Anda!
REKOMENDASI
Artikel Terkait
Nov 01, 2024 3 Min Read
Tutup Buku: Proses dan Contohnya di Akhir Periode Perusahaan
Nov 01, 2024 3 Min Read
Panduan Job Costing: Arti, Tujuan, Rumus, dan Contoh Hitung
Nov 01, 2024 3 Min Read
Apa itu ERP Workflow, Manfaat, dan Contoh Penerapannya
Oct 30, 2024 3 Min Read
12 Rekomendasi Software Terbaik untuk Pabrik Makanan
REKOMENDASI