Dalam pengiriman internasional, pemahaman apa itu HS code sangat diperlukan baik bagi para eksportir, importir, dan perusahaan logistik. Secara garis besar, ini adalah sistem penamaan dan penomoran internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan barang yang diperdagangkan di seluruh dunia.
Dengan sistem ini, proses identifikasi produk menjadi lebih sederhana dan seragam, sehingga memudahkan dalam penentuan tarif pajak, pemenuhan peraturan impor/ekspor, serta pengumpulan data statistik perdagangan.
Bagi perusahaan logistik, khususnya freight forwarder, pemahaman yang mendalam mengenai HS code tentunya diperlukan pada perhitungan biaya logistik secara menyeluruh yang nantinya berdampak pada profitabilitas perusahaan. Nah, dalam artikel ini akan dibahas secara rinci mengenai apa itu HS code, kegunaannya dalam proses ekspor impor, serta cara cek HS code bea cukai melalui portal resmi Indonesia.
- HS code adalah sistem standar internasional yang digunakan untuk mengklasifikasikan produk diperdagangkan di seluruh dunia dengan kode numerik.
- Tujuan utamanya adalah menyeragamkan klasifikasi barang untuk bea cukai, statistik perdagangan, negosiasi tarif, dan penerapan regulasi.
- Struktur HS code terdiri dari enam digit awal yang universal, dengan kemungkinan penambahan digit untuk perincian klasifikasi di tingkat negara.
- Software logistik ScaleOcean membantu pengelolaan HS Code dengan fitur klasifikasi produk yang akurat, memastikan kepatuhan bea cukai, dan memfasilitasi pembuatan dokumen ekspor impor.
Apa yang Dimaksud HS Code?
HS code, atau Harmonized System Code, adalah standar klasifikasi global yang digunakan untuk mengidentifikasi produk yang dikirim dalam perdagangan internasional. Sistem kode ini berperan penting dalam memfasilitasi pergerakan barang antarnegara, memastikan bahwa setiap produk memiliki identifikasi unik yang diakui di seluruh dunia.
Fungsi utama kode ini adalah mempermudah proses kepabeanan dan logistik perdagangan. Dengan adanya kode ini, pihak-pihak terkait seperti petugas bea cukai dapat dengan cepat mengidentifikasi jenis barang yang diimpor atau diekspor.
Kode ini juga memungkinkan penentuan tarif bea masuk yang sesuai dan penerapan regulasi perdagangan yang berlaku untuk setiap kategori produk. Selain bea cukai, pihak lain seperti perusahaan pengangkut dan importir/eksportir juga menggunakan kode ini untuk mengklasifikasikan dan memproses barang dengan efisien.
Apa Fungsi Code dalam Pengiriman Internasional?
HS code diperlukan untuk menjamin kelancaran pengiriman internasional. Kode ini menjadi sistem terstandardisasi yang mempermudah berbagai aspek dalam pergerakan barang melintasi batas negara. Beberapa fungsi tersebut secara detail:
- Mengklasifikasikan Barang: HS code membantu mengidentifikasi dan mengelompokkan barang ekspor atau impor berdasarkan jenis, karakteristik, dan tujuan penggunaannya, memastikan setiap produk memiliki kategori yang jelas.
- Menentukan Tarif Bea Masuk: Kode ini menjadi dasar bagi otoritas bea cukai untuk menghitung dan menerapkan besaran pajak atau bea yang harus dibayarkan saat barang memasuki suatu negara.
- Mencatat Statistik Perdagangan: Dengan kode ini, data mengenai volume dan nilai barang yang diperdagangkan dapat dikumpulkan secara sistematis, memberikan gambaran akurat tentang tren perdagangan global.
Struktur HS Code Bea Cukai
HS code merupakan kombinasi angka dan, dalam beberapa kasus, huruf, yang tersusun secara hierarkis. Kode ini umumnya memiliki panjang antara 6 hingga 10 digit, di mana setiap bagian memiliki makna spesifik:
- 6 digit pertama (Internasional): Ini adalah kode standar global, bersifat universal, dan memastikan klasifikasi produk yang sama di seluruh bea cukai dunia. Angka-angka ini terbagi menjadi bab (2 digit awal), pos (4 digit awal), dan sub-pos (6 digit awal) yang menunjukkan kategori barang yang semakin spesifik.
- Digit tambahan (Nasional): Setelah 6 digit internasional, tiap negara dapat menambahkan 4 digit atau lebih. Digit ini digunakan untuk klasifikasi yang lebih rinci, menyesuaikan kode dengan kebutuhan kebijakan, tarif, atau regulasi domestik masing-masing negara.
Cara Cek HS Code Bea Cukai
Lalu, bagaimana cara cek HS code bea cukai? Di Indonesia tersedia dua situs yang bisa dijadikan acuan ketika memilih kode tersebut, pertama melalui website INSW dan yang kedua melalui website Kementerian Perdagangan. Berikut panduan untuk bisa mengakses dan cek HS code sesuai kebutuhan Anda.
1. Melalui Laman Indonesia National Single Window
Untuk cek HS code bea cukai melalui laman Indonesia National Single Window (INSW), Anda dapat mengikuti langkah-langkah berikut. Pertama, buka situs http://eservice.insw.go.id/. Setelah masuk ke portal INSW, klik bagian “INDONESIA NTR”, kemudian pilih “HS CODE INFORMATION” dari dropdown yang muncul.
Di halaman HS Code Information, pilih parameter pencarian dengan mengklik bagian parameter dan memilih “BTBMI – Description in Indonesian”. Selanjutnya, di kolom “Key words”, masukkan deskripsi produk yang Anda cari dalam Bahasa Indonesia. Setelah memasukkan kata kunci, laman akan menampilkan berbagai jenis kode yang berhubungan dengan deskripsi tersebut.
Cari kode yang relevan dengan barang logistik yang akan dikirim. Perhatikan bahwa kode yang dibutuhkan biasanya terdiri dari delapan digit. Terakhir, scroll ke bawah untuk melihat detail tambahan seperti besarnya bea masuk, PPN, PPH, serta informasi tentang larangan atau pembatasan (Lartas) yang berlaku untuk produk tersebut.
2. Melalui Laman Kementerian Perdagangan
Sedangkan cara cek HS code bea cukai melalui website Kementerian Perdagangan dapat mengikuti langkah-langkah berikut. Pertama, buka website intrade.kemendag.go.id. Setelah masuk ke portal, pilih menu “Layanan” dan klik “Daftar HS”. Jika Anda sudah mengetahui nomor HS barang yang dicari, masukkan kode tersebut pada kolom pencarian HS.
Namun, jika Anda belum mengetahui nomor HS, pilih menu “Uraian Barang (Indonesia)”. Pada kolom pencarian yang muncul di sampingnya, ketikkan kata kunci yang sesuai dengan barang yang Anda cari. Selanjutnya, klik menu “Lihat”. Portal akan menampilkan berbagai informasi tentang nomor HS yang memuat konten yang sesuai.
Nomor HS untuk setiap barang akan ditampilkan di sebelah kiri daftar hasil pencarian. Dari sini, tentukan nomor HS yang paling sesuai dengan barang yang Anda cari. Dengan mengikuti langkah-langkah ini, perusahaan logistik dapat dengan mudah menemukan HS code yang tepat sehingga dipastikan sesuai dengan peraturan bea cukai dan tarif yang berlaku.
Mengapa Freight Forwarder Perlu Tahu HS Code?
Sebagai perusahaan logistik yang menjadi perantara pengirim dan penerima, Anda harus memastikan barang yang dikirim telah diklasifikasikan dengan benar sesuai regulasi dan persyaratan bea cukai di berbagai negara. Penting untuk diingat bahwa kode ini harus didukung dengan dokumen ekspor dan impor yang lengkap agar proses pengiriman internasional dapat berjalan sesuai aturan dan tanpa hambatan di bea cukai.
Oleh karena itu, Anda perlu tahu lebih lanjut HS code dari barang-barang yang Anda tangani. Kesalahan dalam klasifikasi bisa berakibat fatal karena menyebabkan keterlambatan pengiriman, denda, atau bahkan penyitaan barang.
Setiap kode dalam sistem HS dikaitkan dengan tarif pajak tertentu yang berlaku untuk produk tersebut di berbagai negara. Dengan mengetahui kode yang tepat, perusahaan logistik dapat menghitung biaya total pengiriman dalam ekspor maupun impor barang, termasuk bea masuk dan pajak lainnya.
Baca juga: 10 Freight Forwarding Software Terbaik di Indonesia Tahun 2025
Contoh HS Code dalam Pengiriman Internasional
Misalkan Anda ingin mengirimkan sejumlah sepatu olahraga pria (misalnya, sepatu lari) dari Indonesia ke negara lain. Untuk pengiriman internasional ini, Anda memerlukan HS code yang tepat.
Proses mendapatkan kode ini dimulai dengan mengidentifikasi barang secara detail. Semakin spesifik informasi yang Anda miliki tentang produk, semakin mudah Anda menemukan HS Code yang akurat. Beberapa pertanyaan kunci yang perlu dijawab adalah:
- Jenis Barang Apa Ini? (Contoh: Alas kaki)
- Terbuat dari Bahan Apa? (Contoh: Bagian atas dari tekstil, sol luar dari karet)
- Fungsi atau Kegunaannya Apa? (Contoh: Untuk olahraga, khususnya lari)
- Untuk Siapa Barang Ini? (Contoh: Pria)
Dengan informasi ini, Anda kemudian akan merujuk pada Harmonized System (HS) Nomenclature. Kemudian mulai dengan kategori besar:
- Bab 64: Alas Kaki, gaiters dan barang semacam itu; bagian dari barang tersebut.
- Kemudian, Anda akan mempersempitnya ke pos yang lebih spesifik, 6404: Alas kaki dengan sol luar dari karet, plastik, kulit tiruan atau kulit rekonstitusi dan sol atas dari bahan tekstil.
- Selanjutnya, Anda akan mencari sub-pos internasional yang lebih spesifik lagi. Misalnya 6404.11: Alas kaki olahraga; alas kaki tenis, alas kaki bola basket, alas kaki latihan, dan alas kaki sejenis.
Jadi, untuk sepatu olahraga pria dengan sol karet dan bagian atas tekstil, 6 digit HS Code internasionalnya kemungkinan besar adalah 6404.11.
Maksimalkan Efisiensi Pengiriman Anda dengan Software Freight Forwarding ScaleOcean

Mengingat kompleksitas HS code, mulai dari pencarian yang akurat hingga pemahaman akan peraturan yang terus berubah, proses pengiriman internasional bisa jadi memakan waktu dan rentan kesalahan. Setiap kesalahan klasifikasi atau ketidaksesuaian bea masuk dapat berujung pada penundaan, denda, bahkan penyitaan barang, yang tentu saja merugikan bisnis Anda.
Di sinilah Scaleocean hadir sebagai solusi. Sebagai software freight forwarding terdepan, Scaleocean dirancang untuk menyederhanakan seluruh alur kerja pengiriman internasional Anda, termasuk manajemen nomor HS.
Kami memahami bahwa melihat langsung bagaimana sistem bekerja akan memberikan gambaran terbaik. Oleh karena itu, Scaleocean menyediakan demo gratis bagi perusahaan Anda untuk merasakan langsung bagaimana software kami dapat membantu mengelola HS code dan seluruh proses freight forwarding Anda dengan lebih mudah dan efisien.
Berikut beberapa fitur unggulan dari software logistik ScaleOcean:
- Pencarian HS Code Akurat: Permudah proses menemukan dan memvalidasi HS code, meminimalkan risiko kesalahan klasifikasi yang bisa menyebabkan penundaan dan denda.
- Manajemen Dokumen: Kelola semua dokumen ekspor dan impor dengan efisien, termasuk bea masuk serta informasi larangan dan pembatasan, dalam satu platform.
- Estimasi Biaya Transparan: Dapatkan perhitungan biaya pengiriman yang akurat, termasuk bea masuk dan pajak lainnya, untuk penawaran yang lebih kompetitif.
- Kepatuhan Regulasi Otomatis: Sistem kami membantu memastikan barang Anda memenuhi semua peraturan kepabeanan, mengurangi risiko masalah dan penundaan di bea cukai.
Kesimpulan
Dari fungsinya sebagai klasifikasi barang dan penentu tarif bea masuk hingga perannya dalam statistik perdagangan dan kepatuhan regulasi, HS code adalah kode khusus yang wajib dipahami freight forwarder. Strukturnya yang berlapis, terdiri dari 6 digit internasional dan digit tambahan nasional, memungkinkan identifikasi produk yang sangat spesifik.
Di tengah kompleksitas pencarian dan penerapan nomor HS yang akurat, kebutuhan akan alat yang efisien menjadi sangat jelas. Kesalahan kecil dapat berakibat besar pada keterlambatan dan biaya tambahan.
Inilah mengapa Scaleocean hadir sebagai solusi tepat. Sebagai software freight forwarding yang komprehensif, Scaleocean dirancang untuk menyederhanakan setiap langkah, termasuk manajemen HS Code. Tertarik untuk melihat bagaimana sistem ini bekerja? Coba demo gratis sekarang dan capai kemudahan mengelola pengiriman internasional Anda.
FAQ:
1. Apa yang dimaksud dengan HS Code?
Harmonized system (HS) adalah daftar klasifikasi barang yang disusun secara terstruktur untuk memudahkan proses penetapan tarif, transaksi perdagangan, pengiriman, serta pengumpulan data statistik, sebagai penyempurnaan dari sistem klasifikasi yang sebelumnya digunakan.
2. HS Code lihat dimana?
Anda dapat melihat HS Code melalui portal BTKI yang disediakan oleh Ditjen Bea Cukai. Portal ini memuat daftar klasifikasi barang secara lengkap dan resmi, memudahkan pengusaha dan importir dalam menentukan kode tarif yang tepat untuk pengiriman dan kepabeanan
3.Berapa angka HS Code?
HS Code terdiri dari enam digit angka yang digunakan untuk mengklasifikasikan berbagai jenis barang dan komoditas secara spesifik. Kode ini membantu dalam proses tarif, pengawasan perdagangan, dan kepabeanan dengan memberikan identifikasi yang jelas untuk setiap kategori produk.


