Proses ekspor dan impor merupakan tahapan yang penting dalam memulai atau menjalankan suatu bisnis perdagangan internasional, terutama di era globalisasi sekarang. Dengan mengekspor barang lokal ke negara lain, maka kesempatan serta keuntungan dagang dapat meningkat.
Menurut Investopedia, logistik dalam bisnis merupakan proses dimana bahan atau barang diperoleh, diolah, dan ditransfer ke destinasi. Maka dari itu, dapat dinyatakan bahwa ekspor dan impor termasuk suatu praktik yang umum di industri logistik dikarenakan prosesnya yang meliputi pemasukan atau pengeluaran barang. Artikel ini akan memberi arahan tentang cara ekspor barang ke luar negeri, serta juga persyaratan-persyaratan yang diperlukan.
![requestDemo](https://scaleocean.com/id/blog/wp-content/uploads/2025/01/erp-general-id.webp)
Apa itu Ekspor?
Pengertian ekspor adalah proses pengeluaran atau pengiriman barang lokal ke luar negeri, biasanya dengan tujuan untuk dijual. Tentu saja, dikarenakan proses berikut mencakup beberapa kedaulatan yang berbeda-beda, proses ekspor harus dilakukan sesuai dengan regulasi negara asal dan negara destinasi.
Selain untuk mencari keuntungan, tindakan ekspor memiliki manfaat-manfaat lain. Beberapa dari manfaat tersebut adalah:
- Menguntungkan Pemerintah: Dapat membawa pemasukan ke negara berupa mata uang asing. Maka dari itu, pemerintah seringkali memberi insentif dan keuntungan untuk mendorong ekspor.
- Potensi Pasar: Dengan menjual barang ke negara-negara asing, ukuran pasar akan terus berkembang, yang berarti meningkatnya jumlah konsumen.
- Menyaingi Pasar Lokal: Karena produk yang ditawarkan merupakan suatu hal yang mudah dicari di pasar lokal, fokus kepada pasar asing dapat membawa keuntungan yang sama tanpa persaingan.
Baca juga: 10 Freight Forwarding Software Terbaik di Indonesia Tahun 2025
Cara Ekspor Barang ke Luar Negeri bagi Bisnis
Setelah segala persyaratan dipenuhi, maka persiapan ekspor produk sudah dapat dilaksanakan. Berikut adalah tahap-tahap proses cara mengekspor barang ke luar negeri:
1. Tentukan Negara Tujuan
Sebelum menetapkan suatu negara pilihan, lakukan terlebih dahulu riset mengenai karakter dan tingkah laku penduduk setempat. Lakukan juga riset tentang kompetitor lokal atau internasional bila ada.
2. Buat Perencanaan Ekspor
Susun terlebih dahulu suatu rencana ekspor yang meliputi: Spesifikasi dan volume produk, freight forwarder yang diapply, pengemasan produk, negara tujuan, jalur distribusi, dll.
3. Daftarkan Website Bisnis ke Portal Bisnis Internasional
Membuat terlebih dahulu website bisnis perusahaan, kemudian daftarkan website tersebut ke portal bisnis internasional seperti Alibaba atau Amazon untuk memudahkan pencarian online oleh calon konsumen.
4. Punya Dokumen Purchase Order
Purchase order merupakan bukti permintaan dari pembeli di luar negeri. Dokumen ini juga bertindak sebagai invoice kepada pembeli dan bemenrsifat penting, karena tanpa dokumen berikut segala transaksi yang telah berlangsung menjadi Invalid.
5. Siapkan Dokumen Ekspor
Seperti yang dinyatakan sebelumnya, ekspor merupakan sebuah proses yang meliputi yurisdiksi negara. Maka dari hal itu, perlu adanya dokumen-dokumen ekspor untuk memastikan berjalan luncurnya ekspor. Dokumen-dokumen tersebut adalah:
- Packing list (Spesifikasi barang)
- Commercial invoice (Data serta nilai barang)
- Bukti Biaya Bea Keluar
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Tanda Daftar Perusahaan (TDP)
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)
6. Melakukan Pemberitahuan Pabean
Menyerahkan segala dokumen yang telah disiapkan kepada pemerintah. Bila perizinan telah dikabulkan, maka segala proses pengeluaran dan pemasukan barang akan berlangsung dengan lancar.
7. Memperoleh Nota Persetujuan Ekspor
Apabila dokumen-dokumen yang telah diserahkan telah diterima dan diverifikasi, nota persetujuan ekspor akan diberikan bea cukai bila disetujui. Hal ini dilakukan untuk menjamin status legal proses ekspor.
8. Mengekspor Produk
Melakukan pengemasan dan pelabelan, kemudian mendistribusi produk sesuai dengan jalur yang telah ditentukan sebelumnya. Setelah distribusi selesai, pembayaran akan dikirim oleh pihak pembeli.
Cara Ekspor Barang Sesuai di Berbagai Mode Transportasi
Mode transportasi merupakan salah satu komponen penentuan jalur distribusi. Masing-masing mode transportasi memiliki keunggulannya, akan tetapi di dalam konteks bisnis Indonesia, transportasi lewat laut termasuk yang paling efektif. Menurut Badan Pusat Statistik, sebesar 94,86 persen total nilai Indonesia dimuat dengan mode transportasi laut pada tahun 2023. Mode-mode transportasi adalah yakni sebagai berikut:
1. Laut
Mode transportasi ini cenderung digunakan karena biayanya yang relatif murah dibandingkan yang lain, serta juga kapasitasnya yang besar. Mode ini cenderung digunakan untuk komoditas umum atau barang bernilai rendah.
2. Udara
Mode ini digunakan untuk transportasi barang yang lebih berharga, mudah rusak ataupun memiliki waktu tenggat yang singkat. Oleh karena itu, transportasi menggunakan mode ini cepat, akan tetapi juga lebih mahal.
3. Darat
Mode ini digunakan apabila negara tujuan terkoneksi melewati daratan, seperti Indonesia dengan Malaysia (Borneo) atau Papua Nugini. Apabila pada skala kecil, maka truk digunakan, kereta api bila sebaliknya.
Baca juga: ScaleOcean, Aplikasi Ekspor Impor Terlengkap Anda!
Syarat Melakukan Ekspor Barang ke Luar Negeri
Sebelum melakukan proses ekspor produk melalui tahap-tahap yang telah disebutkan, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Syarat-syarat tersebut adalah:
1. Dokumen Purchase Order
Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, Dokumen purchase order perlu dipersiapkan sebelum menjalankan proses ekspor. Hal ini dikarenakan dokumen tersebut bertingkah sebagai invoice kepada pembeli.
2. Legalitas Sebagai Eksportir
Terdapat beberapa dokumen yang wajib dimiliki oleh seorang eksportir untuk menjamin legalitas eksportir tersebut. Dokumen-dokumen tersebut, yakni:
- Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP)
- Tanda Usaha Perdagangan (TUD)
- Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP)
- Nomor Identitas Kepabeanan (NIK)
3. Persiapkan Produk Ekspor
Eksportir harus menentukan terlebih dahulu produk, serta juga proses produksi dan distribusinya. Beberapa hal yang harus dipersiapkan: Kuantitas, kualitas, pengemasan, pelabelan, pendanaan dan pengiriman.
4. Persiapan Operasional
Persiapan operasional harus dilakukan sebelum proses untuk memastikan proses tersebut berjalan secara lancar. Hal operasional yang perlu diketahui berupa: Proses, prosedur dan dokumen ekspor, serta juga segala regulasi yang berhubungan dengan proses ekspor-impor negara asal dan tujuan.
Permudah Pengelolaan Proses Ekspor dengan Software Logistik ScaleOcean
Bila Anda merupakan sosok yang ingin mempermudah proses cara jual barang ekspor untuk bisnis anda, maka software logistik ScaleOcean merupakan solusi terbaik. Software kami menyediakan demo serta konsultasi gratis yang memberikan akses kepada fitur-fitur yang mempermudah proses ekspor. Beberapa dari fitur tersebut adalah:
- Booking Management: Memungkinkan pelanggan untuk melakukan pemesanan pengiriman barang secara mudah melalui sistem, mendukung berbagai moda transportasi seperti laut, udara, dan darat.
- Tracking Shipment: Pelacakan pengiriman secara real-time dengan nomor pelacakan unik, memantau lokasi barang, status transit, estimasi waktu kedatangan, dan update perjalanan pengiriman.
- Import and Export Management: Fitur ini membantu perusahaan dalam mengelola seluruh proses ekspor dan impor, termasuk pengelolaan dokumen, perizinan, dan kepatuhan terhadap regulasi internasional, memastikan kelancaran pengiriman barang ke luar negeri.
- Customs Clearance: Otomatisasi pembuatan dan pengelolaan dokumen bea cukai yang diperlukan dalam ekspor seperti Bill of Lading (B/L), HAWB, MAWB, Commercial Invoice, Packing List, dan Certificate of Origin, integrasi dengan sistem kepabeanan seperti Ceisa 4.0, membantu dalam proses kepatuhan terhadap regulasi.
- Margin Calculation: Menghitung keuntungan dari setiap pengiriman ekspor dengan membandingkan invoice pelanggan dan tagihan vendor secara otomatis, membantu dalam menentukan strategi harga yang lebih optimal.
- Integrasi dengan Ceisa 4.0: Terhubung dengan sistem kepabeanan Ceisa 4.0 milik Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Indonesia untuk mempercepat dan mempermudah proses clearance.
- LCL, FCL, FTL, dan LTL Support: Mendukung berbagai metode pengiriman ekspor berdasarkan kapasitas dan volume barang seperti: LCL (Less than Container Load), FCL (Full Container Load), FTL (Full Truck Load), LTL (Less than Truck Load), membantu perusahaan memilih jenis pengiriman terbaik untuk mengoptimalkan biaya dan efisiensi.
- Vendor and Partner Collaboration: Memungkinkan kolaborasi yang lebih efisien antara perusahaan ekspor dengan freight forwarder, shipping line, maskapai penerbangan, dan perusahaan truk, mempermudah proses pengiriman dengan berbagai moda transportasi yang berbeda.
- Analisis Data dan Laporan: Menganalisis kinerja berdasarkan volume pengiriman, biaya, dan waktu tempuh, memberikan insight berbasis data untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Baca juga: 3 Armada Logistik yang Didukung Software Freight ScaleOcean
Kesimpulan
![Logistik](https://scaleocean.com/id/blog/wp-content/uploads/2025/01/Logistik-ID-Dekstop.webp)
Setelah membaca artikel diatas, isu mengenai bagaimana cara ekspor barang ke luar negeri menjadi lebih mudah dimengerti. Untuk menjalankan suatu proses pemindahan produk yang lancar, terdapat beberapa syarat yang harus terpenuhi terlebih dahulu, serta juga pemilihan rute yang sesuai dengan negara asal dan destinasi.
Software Logistik ScaleOcean adalah sistem logistik paling optimal untuk memaksimalkan proses ekspor. Software kami menyediakan fitur-fitur yang berkontribusi besar dalam menjalankan ekspor-impor – melaksanakan proses tersebut dengan efektif. Lakukanlah demo serta konsultasi gratis kami, dan mengoptimalkan bisnis perdagangan Anda!