Pengelolaan ketersediaan yang efektif merupakan sebuah komponen wajib dalam menjalankan sebuah bisnis, baik di industri manufaktur maupun logistik. Salah satu cara yang sering digunakan oleh perusahaan dalam mewujudkan hal berikut adalah dengan melakukan konsolidasi atau penggabungan pada barang, yakni salah satu bentuknya adalah kitting.
Dengan menggabungkan beberapa barang berkaitan menjadi satu unit atau SKU, proses manajemen gudang, serta juga pengaturan pengiriman dapat dilakukan secara optimal, sehingga meningkatkan kinerja operasional secara menyeluruh. Anda dapat mendalami pembahasan artikel ini bila ingin mengetahui lebih lanjut tentang tata penerapan kitting yang benar dalam warehouse untuk memaksimalkan hasil implementasi.
- Kitting adalah teknik manajemen persediaan barang di mana barang-barang serupa digabung menjadi satu SKU untuk dikirim atau dijual.
- Tujuan dan manfaat kitting: Pengelolaan inventaris efisien, meningkatkan kecepatan pengiriman, mengurangi biaya operasional, meningkatkan akurasi, sebagai media promosi.
- Terdapat beberapa tantangan dalam penerapan kitting yang optimal, yakni ketersediaan stok, pengelolaan ruang, pengawasan kualitas dan kebenaran kit, integrasi sistem tidak optimal.
- Salah satu sistem WMS ternama di Indonesia adalah ScaleOcean, yang telah menjadi bagian dari banyak jumlah cerita sukses perusahaan di Tanah Air.
1. Pengertian Kitting
Kitting adalah sebuah teknik manajemen persediaan yang menggabungkan beberapa barang atau item menjadi satu unit atau stock keeping unit (SKU) untuk membantu dalam proses penyimpanan atau pengiriman barang. Hal ini dilakukan dengan tujuan utama untuk mempermudah pengelolaan dan penjualan persediaan.
Anda mungkin menangkap bahwa istilah berikut sangat serupa dengan istilah bundling dalam manajemen inventory, namun terdapat beberapa aspek yang membedakan keduanya. Hal tersebut akan kami bahas lebih lanjut di bagian lain artikel ini.
Penggabungan barang-barang dalam teknik ini tidak dilakukan secara sembarangan, melainkan item tersebut saling berkaitan dengan satu sama lain. Contohnya, set perakitan PC atau komputer meliputi beberapa barang yang berhubungan erat seperti CPU, GPU, dan motherboard, yakni merupakan komponen-komponen yang diperlukan untuk merakit sebuah PC yang dipasarkan.
2. Tujuan dan Manfaat Kitting

Penerapan warehouse kitting semakin lama menjadi suatu fenomena yang semakin umum, terutama dikarenakan muncul dan berkembangnya sektor e–commerce dunia. Manfaat yang biasanya didapatkan dari penerapan ini adalah peningkatan efisiensi dan pengurangan biaya operasional. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
a. Pengelolaan Inventaris yang Lebih Efisien
Pengelompokkan barang-barang terkait dalam satuan SKU terpisah membantu perusahaan mengurangi jumlah barang yang perlu dipantau secara sekaligus, sehingga mengurangi beban pengelolaan persediaan. Hal ini tentu saja sangat membantu bila bisnis perlu mengatur pesanan dan distribusi barang untuk memenuhi permintaan masing-masing pelanggan dengan akurat.
b. Peningkatan Kecepatan Pengiriman
Ketika sebuah pesanan masuk ke dalam sistem perusahaan, langkah selanjutnya yang biasa diambil adalah untuk melacak dan mengidentifikasi barang-barang yang diperlukan. Apabila pesanan tersebut mencakup beberapa barang yang berkaitan, maka proses identifikasi dapat dilakukan secara spontan, sehingga meningkatkan kecepatan distribusi, serta juga meningkatkan kepuasan pelanggan.
c. Mengurangi Biaya Operasional
Pengelompokkan barang melalui proses kitting dapat memaksimalkan penggunaan ruang penyimpanan di gudang dan armada pengiriman. Hal ini selain membantu dalam pemantauan dan pelacakan lebih optimal, juga mampu menurunkan biaya yang diperlukan untuk menyimpan barang seperti pengepakkan kemasan, serta juga mengurangi shipping fee yang diperlukan untuk melaksanakan distribusi.
d. Meningkatkan Akurasi Pengiriman
Setiap barang berkaitan yang diperlukan untuk memenuhi masing-masing pesanan pengiriman dapat dilacak lebih akurat dengan adanya pengelompokkan terlebih dahulu. Apabila kitting tidak diterapkan, maka proses identifikasi produk tentu saja akan memakan waktu yang lebih lama, terlebih lagi ada kemungkinan terjadinya pengambilan stok yang tidak sesuai dengan pesanan.
e. Sebagai Media Promosi Produk
Terkadang, terdapat beberapa barang yang tidak bergerak untuk waktu yang sangat lama, yakni deadstock, dalam penyimpanan yang secara terus-menerus memakan biaya dan ruang manajemen inventaris. Namun, perusahaan dapat menghilangkan deadstock bila barang tersebut digabungkan dengan barang-barang sejenis lain yang lebih populer.
3. Contoh Cara Penerapan Kitting dalam Bisnis
Dari pembahasan sebelumnya, Anda seharusnya sudah memiliki pemahaman bahwa kitting merupakan sebuah proses yang versatil, dapat diterapkan dalam berbagai operasi dalam perusahaan. Beberapa contoh dari penerapan tersebut dapat dilihat melalui operasi penjualan, produksi dan distribusi:
a. Kitting untuk Penjualan
Banyak jumlah pelanggan, terutama melalui platform digital seperti marketplace, cenderung melakukan belanja barang dalam jumlah besar. Apabila perusahaan menyediakan bundle yang berisi produk-produk berkaitan dengan harga lebih terjangkau, maka hal tersebut dapat menjadi daya tarik bagi pelanggan untuk melakukan transaksi lebih besar meskipun mereka tidak memerlukan keseluruhan barang di bundle tersebut.
b. Kitting untuk Produksi
Selain bagi pelanggan, inventory kitting juga dapat membantu pelaksanaan proses produksi perusahaan. Contohnya, apabila perusahaan adalah sebuah bisnis manufaktur AC atau HVAC, maka segala komponen yang diperlukan akan digabungkan terlebih dahulu sebelum produksi berlangsung untuk membantu dalam proses pelacakkan, sehingga meningkatkan kecepatan dan mengurangi kesalahan proses perakitan.
c. Kitting untuk Pengiriman
Bila Anda mencermati, implementasi kitting berikut telah dinyatakan berulang kali sepanjang artikel ini. Dengan adanya pengelompokkan barang, perusahaan mampu memenuhi setiap pesanan dengan lebih cepat yang dapat meningkatkan layanan perusahaan, yakni meningkatkan kepuasan pelanggan juga. Proses tersebut juga cenderung muncul dalam penyusunan distribution requirement planning.
4. Perbedaan Kitting vs. Bundling
Istilah kitting dan bundling adalah dua istilah yang sering digunakan untuk merujuk kepada suatu hal yang sama. Namun, kedua proses tersebut memiliki perbedaan dari segi barang yang dilibatkan, serta juga tujuan utama penerapannya.
Barang-barang yang difaktorkan di dalam pengelompokkan kitting adalah barang-barang yang berkaitan antara satu sama lain, sedangkan bundling mencakup kelompok barang lebih luas. Contohnya, kitting mengelompokkan segala barang yang diperlukan untuk merakit mainan secara mandiri oleh pelanggan, namun bundling belum tentu melibatkan barang-barang yang berkaitan.
Hal ini dikarenakan kedua metode tersebut memiliki tujuan yang berbeda. Warehouse kitting lebih sering digunakan secara internal dalam perusahaan untuk memastikan tersedianya segala barang yang diperlukan untuk menjalankan operasi perusahaan. Di sisi lain, bundling digunakan sebagai metode pemasaran untuk memaksimalkan pendapatan penjualan bisnis, seperti buy 1 get 1 atau promosi sejenisnya.
Baca juga: 15 Aplikasi Gudang Terbaik untuk Bisnis di Indonesia
5. Tahapan Kitting dalam Warehouse dan Manufaktur
Gudang dan pabrik produksi merupakan dua aspek yang berhubungan erat antara satu sama lain. Apabila penyimpanan perusahaan tidak dikelola secara optimal, maka hal tersebut juga dapat berdampak buruk pada perakitan produk. Maka dari itu, penting diterapkannya kitting untuk memakismalkan hasil pemantauan barang dan manufaktur. Berikut contoh tahapan penerapannya:
a. Identifikasi Item yang akan Digabungkan
Sesuai dengan kebutuhan perusahaan, barang-barang berkaitan yang akan digabungkan menjadi satu SKU perlu diidentifikasi terlebih dahulu. Paket bundling dapat membantu perusahaan dalam mengelompokkan item yang sering dibeli bersama dan menjadikannya satu kesatuan untuk meningkatkan efisiensi produksi. Apabila perusahaan adalah produsen smartphone, maka barang-barang yang seharusnya dikelompokkan adalah layar LCD, frame, baterai, kamera, dan komponen-komponen lainnya yang menghasilkan produk akhir tersebut.
b. Pengumpulan dan Penyusunan Barang
Setelah barang-barang tersebut teridentifikasi, maka tahapan selanjutnya adalah untuk melacak item yang diperlukan. Hal ini dapat dilaksanakan dengan mudah bila perusahaan telah menerapkan sistem manajemen inventaris sebelumnya, sehingga lokasi dan kondisi masing-masing barang di gudang dapat diketahui dengan lebih mudah melalui sebuah platform yang terpusat.
Proses ini dapat maksimal dengan menggunakan metode penempatan barang racking system yang terorganisir agar memudahkan Anda dalam melakukan pelacakan dan memastikan pengelolaan stok yang efisien.
c. Pengemasan
Setelah item–item terkumpul, langkah selanjutnya adalah mengemasnya dalam wadah atau kemasan yang sesuai. Setiap komponen dalam kit akan dimasukkan ke dalam kemasan yang mudah dibawa dan aman untuk transportasi. Kemasan ini bisa berupa kotak, tas, atau kontainer yang sesuai dengan jenis dan ukuran barang yang dikemas.
d. Penandaan dan Pemberian SKU
Masing-masing kelompok barang yang telah dikemas diberikan label dan SKU sesuai dengan tujuan penggunaan kit tertentu. Data tersebut kemudian diintegrasikan dengan sistem dan alat perusahaan untuk mempermudah pelacakan barang-barang tersebut ketika dibutuhkan.
e. Penyimpanan dan Aksesibilitas
Tata letak gudang juga harus dipertimbangkan untuk memastikan proses pengambilan barang yang lebih efisien. Apabila barang-barang yang digabung adalah jenis barang yang mudah rusak atau memiliki masa kedaluwarsa pendek, maka penyimpanan seharusnya dilakukan melalui metode FIFO (First–In, First–Out).
6. Tantangan dalam Implementasi Kitting
Seperti hal penerapan metode baru lainnya dalam perusahaan, terdapat beberapa tantangan yang dapat menghambat implementasi atau kesuksesan implementasi warehouse kitting. Tantangan-tantangan tersebut adalah yakni:
a. Ketersediaan Stok
Tentu saja, proses inventory kitting tidak dapat sepenuhnya dilakukan bila terdapat beberapa barang yang tidak tersedia di gudang. Apabila terdapat beberapa kelompok barang yang mengalami kehilangan komponen, maka hal tersebut menandakan bahwa ada terjadinya kesalahan pada proses pengadaan dan rantai pasokan perusahaan.
b. Pengelolaan Ruang
Meskipun teknik ini dapat membantu perusahaan untuk memaksimalkan penggunaan ruang penyimpanan gudang, barang-barang yang telah dikelompokkan tersebut juga perlu memiliki tempat penyimpanannya sendiri untuk memastikan kemudahan pengambilan dan pemasukan. Jika tata letak gudang tidak disusun secara optimal, maka hal tersebut menyebabkan kesulitan dalam menyimpan kit dengan efisien.
c. Pengawasan Kualitas dan Kebenaran Kit
Masing-masing kit harus mematuhi standar kualitas yang ketat, dan semua item yang dibutuhkan harus ada dalam satu paket. Setiap kesalahan dalam pengemasan, seperti kekurangan atau kesalahan komponen, dapat mempengaruhi kualitas produk akhir dan kepuasan pelanggan.
d. Integrasi Sistem tidak Optimal
Sistem WMS (Warehouse Management System) adalah komponen penting dalam manajemen ketersediaan barang, tidak berlaku pada kitting saja. Alat tersebut, bila dipilih dan diimplementasi dengan baik, membantu perusahaan memantau inventaris perusahaan. Pengelolaan akan lebih sulit dilakukan bila sistem yang diterapkan tidak maksimal atau perusahaan tidak menerapkan sistem sama sekali.
7. Solusi Teknologi untuk Mendukung Kitting
Untuk membantu Anda menghadapi tantangan-tantangan yang disebutkan, kami akan menyertakan beberapa teknologi seperti WMS yang dapat diterapkan ke dalam perusahaan. Kami juga akan memberikan rekomendasi sistem manajemen gudang terbaik di Indonesia yang dapat Anda terapkan:
a. Sistem Manajemen Inventaris ScaleOcean
Penerapan software WMS sudah menjadi hal yang sangat umum bagi setiap perusahaan di Tanah Air, terutama perusahaan berskala nasional atau multinasional yang memiliki rantai pasokan yang lebih kompleks. Namun, sistem yang diimplementasi harus dipilih berdasarkan hasil riset keunggulan masing-masing penyedia dan kebutuhan operasional bisnis.
Salah satu penyedia yang seringkali menjadi solusi universal bagi perusahaan berskala apa saja di Indonesia adalah ScaleOcean. Vendor ScaleOcean mempunyai pengalaman lebih dari 10 tahun, yakni sistemnya telah dirancang sesuai dengan praktik bisnis dan industri paling optimal di dunia. Hal tersebut juga sering menjadi daya tarik bagi perusahaan yang sedang berkembang dikarenakan kemampuannya untuk berskala dengan bisnis.
ScaleOcean menawarkan kepada pelanggannya kesempatan demo gratis terlebih dahulu untuk memastikan kecocokkan sistemnya dengan kebutuhan perusahaan. Berikut adalah beberapa contoh fitur yang dapat ditemukan melalui peluang tersebut:
- Work Order Management: Fitur ini memudahkan perusahaan untuk membuat dan mengelola work order khusus kitting. Anda dapat mengatur dengan jelas komponen mana saja yang dibutuhkan, jumlahnya, hingga jadwal proses kitting dilakukan.
- BOM (Bill of Material) Management: Inventory kitting membutuhkan daftar komponen yang spesifik. Dengan fitur BOM management, setiap item kit bisa dihubungkan langsung dengan daftar bahan bakunya, meminimalisir risiko kesalahan dalam proses pengambilan barang.
- Inventory Allocation: Memastikan ketersediaan stok bahan-bahan kitting dengan sistem yang otomatis mengalokasikan komponen dari lokasi penyimpanan yang paling efisien, sesuai FIFO, FEFO, atau strategi lain yang telah ditetapkan.
- Location and Bin Management: Membantu proses picking dan packing komponen warehouse kitting jadi lebih cepat dan akurat, karena sistem akan memandu operator ke lokasi dan rak penyimpanan yang spesifik.
- Barcode and RFID Integration: Meningkatkan akurasi dalam pengambilan komponen kitting dengan memanfaatkan barcode atau RFID, mempercepat proses tanpa risiko kesalahan pencatatan manual.
b. Automasi Gudang
Teknologi seperti robot, conveyor belt, dan sistem otomatis lainnya dapat mempercepat pengumpulan, pengemasan, dan pemindahan item yang diperlukan untuk membuat kit. Automasi ini mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manual, mengurangi risiko kesalahan manusia, dan mempercepat waktu pengumpulan komponen.
c. Software Kitting
Penggunaan software kitting khusus memberikan kemudahan dalam merencanakan, melaksanakan, dan memantau proses penggabungan. Software ini dirancang untuk mengoptimalkan alur kerja warehouse kitting, mulai dari identifikasi item yang perlu digabungkan, pengemasan, hingga pelacakan kit yang sudah selesai.
8. Kesimpulan
Penerapan kitting dalam proses pergudangan membantu meningkatkan efisiensi operasional dengan menggabungkan item terkait menjadi satu paket. Proses ini tidak hanya mempercepat pengiriman, tetapi juga mengurangi kesalahan dalam pemilihan barang, memastikan pengelolaan stok yang lebih baik dan menurunkan biaya operasional.
Untuk memaksimalkan implementasi inventory kitting, perusahaan dapat memanfaatkan teknologi seperti sistem manajemen inventaris dan automasi gudang. ScaleOcean menawarkan demo gratis bagi perusahaan yang ingin mengeksplorasi solusi teknologi terbaik untuk mendukung pengelolaan kitting secara lebih efisien.
FAQ:
1. Apa itu kitting dalam pergudangan?
Kitting adalah proses menggabungkan beberapa item terkait menjadi satu paket atau kit yang siap kirim. Di gudang, ini berarti mengumpulkan berbagai SKU (Stock Keeping Unit) yang sering dipesan bersama, mengemasnya dalam satu wadah, dan memberi label baru dengan SKU gabungan. Tujuannya adalah untuk mempercepat proses pemenuhan pesanan dan mengurangi kesalahan saat pengambilan barang.
2. Apa perbedaan antara kitting dan bundling?
1. Kitting: Menggabungkan beberapa item terkait menjadi satu unit baru dengan SKU sendiri, sering kali untuk tujuan pemenuhan pesanan atau produksi.
2. Bundling: Menjual beberapa produk berbeda bersama-sama dengan harga diskon, tanpa mengubah kemasan atau menciptakan SKU baru.
Dengan kata lain, kitting adalah proses internal untuk efisiensi operasional, sementara bundling lebih fokus pada strategi pemasaran dan penjualan.
3. Mengapa kitting penting dalam operasi gudang?
Kitting membantu meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pemenuhan pesanan dengan:
1. Mengurangi waktu pencarian: Semua item yang diperlukan sudah tersedia dalam satu kit.
2. Mengurangi kesalahan: Meminimalkan risiko pengambilan item yang salah.
3. Menghemat ruang: Mengoptimalkan penggunaan ruang penyimpanan dengan menggabungkan item.
4. Meningkatkan kepuasan pelanggan: Mempercepat waktu pengiriman dan memastikan konsistensi produk.



