Pernahkah Anda menemukan promo seperti “beli 2 gratis 1” atau “paket hemat” saat berbelanja? Strategi tersebut dikenal dengan istilah bundling. Teknik ini banyak dipakai pelaku usaha karena efektif menarik perhatian pelanggan sekaligus mendorong mereka membeli lebih banyak produk dalam satu transaksi.
Bundling artinya menggabungkan dua atau lebih produk ke dalam satu paket dengan harga khusus. Selain memberikan keuntungan bagi pembeli, bundling juga memberikan dampak positif bagi penjual. Misalnya, mendorong penjualan produk kurang laku, meningkatkan nilai rata-rata pembelian, hingga mengurangi biaya pemasaran. Tidak heran jika strategi ini sering muncul di berbagai momen, mulai dari promo musiman, event besar, hingga kampanye harian.
Namun, bundling bukan sekadar soal membuat paket hemat. Dalam praktik bisnis, bundling juga harus dirancang strategis agar benar-benar memberikan nilai bagi konsumen sekaligus menguntungkan perusahaan. Artikel ini akan mengajak Anda memahami lebih dalam tentang bundling mulai dari definisi, manfaat, jenis-jenisnya, tantangan yang sering dihadapi, hingga cara menjalankan bundling secara efektif untuk bisnis Anda.

- Bundling adalah Bundling adalah strategi pemasaran dengan menggabungkan dua atau lebih produk ke dalam satu paket dengan harga khusus.
- Bundling memiliki banyak manfaat yaitu, meningkatkan penjualan, menghabiskan produk kurang laku, dan meningkatkan nilai transaksi.
- Ada tiga jenis bundling yaitu, pure bundling, mixed bundling, dan cross-industry bundling.
- Software POS ScaleOcean dapat membantu untuk memantau pengelolaan bundling anda.

1. Apa Itu Bundling?
Strategi bundling semakin sering ditemui dalam berbagai industri, mulai dari makanan, kecantikan, hingga layanan digital. Investopedia menjelaskan, bahwa bundling adalah strategi pemasaran yang menggabungkan dua atau lebih produk ke dalam satu paket dengan harga khusus. Tujuannya sederhana, yaitu meningkatkan penjualan sekaligus memberikan nilai tambah bagi konsumen.
Dalam praktiknya, bundling menjadi solusi yang menguntungkan kedua belah pihak. Konsumen mendapatkan lebih banyak produk dengan harga lebih hemat. Sementara bagi bisnis, bundling efektif meningkatkan volume penjualan, memperkenalkan produk baru, hingga mengurangi stok produk yang kurang laku.
Walau cross selling adalah strategi yang lebih personal, bundling fokus pada volume. Dengan strategi bundling yang tepat, bisnis dapat memaksimalkan penjualan, memperluas pasar, dan memperkuat loyalitas pelanggan.
Biasanya, produk dalam bundling dikemas dalam satu SKU (Stock Keeping Unit) atau ditawarkan secara visual sebagai satu kesatuan. Harga bundling umumnya lebih murah dibandingkan jika produk tersebut dibeli secara satuan. Dalam pengelolaannya, bundling sering kali dipadukan dengan promosi lain seperti up selling untuk memaksimalkan dampaknya.
Bundling banyak ditemukan di berbagai sektor industri. Di bisnis makanan, contoh bundling bisa berupa paket menu kombo yang terdiri dari makanan utama, minuman, dan camilan dengan harga lebih hemat. Di industri kecantikan, bundling kerap muncul dalam bentuk paket skincare yang mencakup sabun wajah, toner, dan serum, sebagai contoh up selling untuk meningkatkan nilai pembelian pelanggan.
Untuk sektor digital, bundling sering digunakan pada produk layanan seperti software. Misalnya, bundling antara fitur point of sales, inventory, dan accounting dalam satu paket langganan.
Selain itu, bundling juga umum dipakai marketplace untuk meningkatkan transaksi dengan memadukan produk fast moving dengan produk yang kurang laku. Dengan strategi bundling yang tepat, bisnis dapat memaksimalkan penjualan, memperluas pasar, dan memperkuat loyalitas pelanggan.
2. Manfaat Bundling bagi Bisnis
Menurut Amazon, Strategi bundling memberikan banyak manfaat baik bagi bisnis maupun untuk pelanggan, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Selain meningkatkan angka penjualan, bundling juga membantu bisnis mengelola stok, menghemat biaya, mempromosikan produk baru, hingga membangun loyalitas pelanggan. Berikut penjelasan lebih detail mengenai manfaat bundling yang bisa dirasakan oleh berbagai jenis usaha.
a. Meningkatkan Total Penjualan Produk
Bundling mendorong pelanggan membeli lebih dari satu produk dalam satu transaksi. Paket bundling membuat pembelian terasa lebih hemat, sehingga konsumen lebih cenderung mengambil keputusan untuk membeli. Efeknya, total penjualan produk secara keseluruhan akan meningkat, karena pembelian dalam jumlah lebih banyak terjadi lebih sering.
Dengan strategi ini, produk yang kurang diminati pun bisa ikut terjual bersama produk favorit. Hal ini sangat membantu meningkatkan performa penjualan secara merata. Tidak hanya produk fast moving, produk slow moving juga lebih mudah dipasarkan melalui bundling.
b. Meningkatkan Nilai Rata-Rata Transaksi (Basket Size)
Bundling berkontribusi langsung terhadap peningkatan basket size atau nilai rata-rata transaksi per pelanggan. Saat pelanggan membeli paket produk, otomatis nilai transaksinya akan lebih besar dibandingkan pembelian satuan. Ini merupakan salah satu cara efektif untuk meningkatkan omzet bisnis tanpa harus meningkatkan jumlah pelanggan.
Banyak bisnis memanfaatkan bundling sebagai strategi untuk mendorong pembelian dalam jumlah lebih banyak melalui paket hemat. Konsumen cenderung tertarik pada paket bundling karena merasa mendapatkan nilai lebih, baik dari sisi harga maupun kegunaan produk yang didapat.
c. Mengurangi Biaya Pemasaran
Bundling memudahkan bisnis dalam mengelola strategi pemasaran karena satu kampanye dapat mencakup beberapa produk sekaligus. Anda tidak perlu membuat promosi terpisah untuk setiap produk. Cukup satu paket bundling, maka seluruh produk di dalamnya bisa dipromosikan secara bersamaan.
Hal ini tentu lebih efisien dari sisi biaya, tenaga, dan waktu. Selain itu, pengiriman produk pun jadi lebih praktis karena cukup dalam satu paket. Dengan metode ini, biaya operasional seperti logistik, distribusi, hingga biaya iklan juga dapat ditekan lebih optimal.
d. Membantu Mengurangi Stok Produk yang Kurang Laku
Bundling kerap menjadi solusi efektif untuk mengurangi stok produk yang kurang laku atau berisiko menjadi dead stock. Produk yang jarang dibeli bisa digabungkan dengan produk populer, sehingga lebih cepat terserap pasar.
Selain mempercepat perputaran stok, cara ini juga membantu bisnis mengurangi beban penyimpanan dan risiko kerugian dari barang yang terlalu lama disimpan. Dengan stok yang lebih sehat, pengelolaan inventory akan lebih efisien, terutama bagi bisnis dengan produk musiman atau fast moving.
e. Memberikan Persepsi Lebih Hemat Bagi Konsumen
Bundling menciptakan persepsi nilai lebih bagi pelanggan karena mereka merasa mendapatkan harga lebih hemat. Paket bundling seringkali memberikan diskon yang membuat total harga lebih murah dibandingkan jika membeli produk secara terpisah.
Persepsi hemat ini membuat konsumen lebih mudah tertarik, terutama saat mencari penawaran yang praktis dan menguntungkan. Di sisi lain, bundling juga memudahkan pelanggan mendapatkan produk yang saling melengkapi tanpa harus mencari satu per satu. Ini sekaligus memberikan pengalaman belanja yang lebih efisien dan memuaskan bagi konsumen.
3. Jenis – jenis Bundling
Strategi bundling hadir dalam berbagai jenis, masing-masing memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda tergantung kebutuhan bisnis. Dengan memahami jenis-jenis bundling ini, perusahaan dapat menentukan pendekatan paling sesuai untuk meningkatkan penjualan sekaligus memberikan pengalaman belanja yang lebih baik bagi pelanggan.
a. Pure Bundling
Pure bundling adalah jenis bundling di mana produk hanya tersedia dalam bentuk paket dan tidak bisa dibeli secara terpisah. Artinya, konsumen wajib membeli seluruh produk yang ditawarkan dalam satu bundling untuk mendapatkan manfaat atau penawaran khusus tersebut. Strategi ini umum diterapkan untuk layanan berlangganan atau software yang dijual dalam satu paket all-in-one.
Contohnya, sebuah penyedia software ERP menawarkan paket yang mencakup sistem akuntansi, inventory, dan point of sales secara terintegrasi. Pelanggan tidak bisa membeli salah satu modul secara terpisah. Keuntungan dari strategi ini adalah meningkatkan nilai transaksi sekaligus memperkenalkan lebih banyak produk kepada konsumen dalam satu waktu.
Namun, pelaku bisnis perlu cermat dalam menentukan isi paket agar relevan bagi pelanggan. Jika tidak sesuai kebutuhan, konsumen mungkin justru mengurungkan niat membeli karena merasa dipaksa mengambil produk yang tidak diinginkan.
b. Mixed Bundling
Mixed bundling memberikan fleksibilitas bagi konsumen. Produk yang ditawarkan dalam bundling juga tetap tersedia secara satuan, namun paket bundling biasanya hadir dengan penawaran harga yang lebih menarik. Jenis ini sering dipilih bisnis karena mampu meningkatkan daya tarik pembelian tanpa menghilangkan opsi fleksibel bagi pelanggan.
Contohnya, toko skincare menawarkan satuan produk seperti facial wash, toner, dan moisturizer. Namun, ada juga opsi bundling dalam bentuk paket perawatan lengkap dengan harga lebih hemat. Konsumen bebas memilih sesuai kebutuhan, apakah membeli satuan atau sekaligus paket bundling.
Mixed bundling efektif meningkatkan basket size karena pelanggan akan lebih tertarik memilih bundling dengan harga yang lebih ekonomis. Strategi ini juga mempermudah bisnis dalam menjalankan kampanye promosi yang lebih bervariasi dan sesuai dengan harga penjualan produk yang kompetitif.
c. Cross-Industry Bundling
Cross-industry bundling adalah strategi yang menggabungkan produk dari dua industri berbeda ke dalam satu paket penawaran. Biasanya, produk tersebut saling melengkapi, meskipun berasal dari bisnis yang berbeda. Tujuannya adalah memberikan nilai tambah lebih besar bagi konsumen sekaligus memperluas pasar bagi kedua pihak yang bekerja sama.
Contohnya, layanan internet yang bekerja sama dengan penyedia layanan streaming untuk menawarkan paket bundling langganan internet plus akses premium platform film. Strategi ini tidak hanya meningkatkan penjualan bagi kedua belah pihak, tetapi juga memberikan kemudahan bagi pelanggan karena bisa mendapatkan dua layanan dalam satu pembayaran.
Cross-industry bundling juga sering digunakan untuk meningkatkan brand awareness dan memperkenalkan layanan baru kepada pasar yang lebih luas. Dengan strategi ini, kedua bisnis dapat berbagi audiens dan memperkuat keunggulan kompetitif masing-masing.
4. Tantangan Penerapan Bundling bagi Bisnis
Meskipun bundling dapat meningkatkan penjualan dan efisiensi pemasaran, penerapannya tidak selalu mulus. Ada beberapa tantangan yang perlu diperhatikan agar strategi bundling tidak justru merugikan bisnis. Dari risiko salah memilih produk hingga pengelolaan stok yang cermat, berikut adalah tantangan utama yang perlu diwaspadai saat menjalankan bundling.
a. Risiko Salah Strategi
Salah satu tantangan terbesar dalam bundling adalah memilih produk yang tidak saling melengkapi atau tidak diminati oleh konsumen. Misalnya, menggabungkan produk yang tidak relevan atau terlalu banyak produk yang tidak dibutuhkan oleh pelanggan dalam satu paket. Jika kombinasi produk tidak tepat, paket bundling bisa gagal menarik minat konsumen, bahkan bisa menurunkan margin keuntungan bisnis.
Strategi bundling yang keliru dapat mengakibatkan produk terjual dengan harga lebih murah, namun volume penjualan yang diharapkan tidak tercapai. Oleh karena itu, penting untuk melakukan riset pasar yang mendalam dan memahami tren konsumsi untuk menciptakan kombinasi produk yang menarik dan menguntungkan.
b. Stok Produk Paket Perlu Dikelola Lebih Cermat
Pengelolaan stok menjadi tantangan besar dalam penerapan bundling. Jika salah satu produk dalam paket bundling habis, maka paket tersebut tidak dapat ditawarkan kepada pelanggan. Hal ini dapat mengganggu kelancaran promosi bundling dan membuat pelanggan kecewa.
Oleh karena itu, pihak pengelola perlu memastikan bahwa stok untuk setiap produk yang ada dalam bundling mencukupi. Salah satu cara untuk mengatasi ini adalah dengan memisahkan stok produk bundling dari stok produk lainnya. Dengan demikian, stok bundling dapat dikelola lebih baik, dan risiko kehabisan stok dapat diminimalisir.
c. Paket Kurang Relevan
Tidak semua paket bundling akan cocok untuk setiap segmen pasar. Sebagai contoh, produk yang populer di satu pasar mungkin kurang diminati oleh pasar lain. Ini bisa terjadi jika bundling tidak memperhitungkan kebutuhan spesifik dari segmen pelanggan yang berbeda.
Penting untuk memahami preferensi dan kebutuhan pelanggan sebelum membuat paket bundling. Melakukan riset pasar dan pengujian terhadap kombinasi produk akan membantu bisnis memastikan bahwa paket bundling yang ditawarkan relevan dan dapat meningkatkan penjualan sesuai harapan.
d. Pencatatan Penjualan dan Stok yang Detail
Pencatatan penjualan dan stok yang akurat sangat penting dalam keberhasilan strategi bundling. Tanpa data yang tepat, bisnis dapat mengalami kesulitan dalam memantau pergerakan stok produk bundling dan mengoptimalkan proses restocking. Pencatatan yang buruk juga bisa menyebabkan kebingungan dalam penghitungan biaya dan laba.
Dengan menggunakan sistem manajemen yang terintegrasi, seperti software POS yang terhubung dengan sistem inventory, produsen dapat memastikan bahwa data penjualan dan stok produk bundling selalu terupdate secara real-time. Hal ini membantu mengurangi kesalahan operasional dan memastikan kelancaran strategi bundling yang diterapkan.
5. Strategi Mengadakan Bundling yang Efektif untuk Bisnis
Agar strategi bundling berhasil dan menguntungkan bagi bisnis, ada beberapa langkah yang perlu diterapkan. Mulai dari analisis produk, riset pasar, hingga penggunaan teknologi yang mempermudah pengelolaan bundling. Berikut adalah beberapa strategi yang bisa diterapkan untuk menjalankan bundling secara efektif.
a. Analisis Produk Mana yang Cocok Digabungkan
Langkah pertama dalam menjalankan bundling adalah menganalisis produk mana yang paling cocok untuk digabungkan. Pastikan produk yang digabungkan saling melengkapi dan memiliki daya tarik yang tinggi. Jika salah satu produk kurang diminati, pastikan produk tersebut digabungkan dengan produk yang lebih populer untuk meningkatkan daya tarik paket bundling.
Penting untuk menghindari kombinasi produk yang tidak relevan, karena hal ini dapat menurunkan minat beli konsumen. Sebelum membuat paket bundling, lakukan riset pasar dan analisis tren konsumsi untuk memastikan bahwa produk yang digabungkan sesuai dengan preferensi pelanggan.
b. Susun Bundling Berdasarkan Kebutuhan
Menyesuaikan bundling dengan kebutuhan dan perilaku konsumen adalah kunci untuk meningkatkan efektivitas strategi ini. Gunakan data konsumen, seperti riwayat pembelian dan preferensi produk, untuk menciptakan paket yang lebih relevan. Misalnya, jika pelanggan sering membeli produk skincare, buat paket yang mencakup beberapa produk perawatan kulit yang saling melengkapi.
Pelanggan akan merasa lebih tertarik pada paket bundling yang sesuai dengan kebutuhan mereka, daripada paket yang hanya menawarkan produk secara acak. Dengan memahami apa yang dicari pelanggan, pengelola dapat menawarkan bundling yang lebih menguntungkan dan meningkatkan peluang pembelian.
c. Gunakan Data Penjualan untuk Menentukan Kombinasi Produk
Data penjualan adalah sumber informasi yang sangat berharga untuk merancang bundling yang efektif. Gunakan data tersebut untuk mengetahui produk mana yang sering dibeli bersama-sama oleh pelanggan. Ini dapat membantu menciptakan bundling yang lebih strategis dan meningkatkan penjualan.
Dengan melihat pola pembelian, sebagai pelaku bisnis dapat membuat paket yang sesuai dengan kebiasaan konsumen. Misalnya, jika data menunjukkan bahwa pelanggan sering membeli makanan ringan bersama minuman tertentu, maka paket bundling yang menggabungkan kedua produk ini akan lebih mudah diterima pasar.
d. Optimalkan Promosi Bundling Melalui Berbagai Media
Promosi bundling yang efektif membutuhkan saluran distribusi yang tepat. Pastikan bundling dipromosikan secara maksimal melalui berbagai kanal, baik itu toko fisik, situs e-commerce, maupun media sosial. Gunakan gambar dan visual menarik untuk menarik perhatian pelanggan.
Selain itu, pastikan informasi tentang paket bundling tersebar luas di berbagai platform. Melalui saluran online seperti media sosial, email, dan website, informasi bundling dapat menjangkau lebih banyak audiens dan meningkatkan kesadaran tentang penawaran bundling tersebut.
e. Manfaatkan Software POS
Pengelolaan bundling menjadi lebih mudah dengan bantuan teknologi, terutama software POS yang terintegrasi dengan sistem inventory. Dengan sistem yang terhubung, siapapun dapat memantau stok produk bundling secara real-time, memastikan bahwa paket tetap tersedia untuk pelanggan. Selain itu, integrasi ini juga membantu mengurangi kesalahan dalam pencatatan stok dan mempercepat proses restocking.
Dengan menggunakan ScaleOcean POS, proses pengelolaan bundling menjadi lebih efisien dan praktis, meminimalkan kesalahan manual dan meningkatkan akurasi data. ScaleOcean ERP yang terintegrasi dengan inventory management memastikan bisnis Anda dapat mengoptimalkan pengelolaan produk dan meningkatkan pengalaman pelanggan.
Baca juga: 20 Aplikasi POS (Point of Sales) Terbaik Indonesia 2025
6. Kesimpulan
Bundling adalah strategi pemasaran yang efektif untuk meningkatkan penjualan dan efisiensi operasional. Dengan menggabungkan produk atau layanan dalam satu paket, bisnis dapat memberikan nilai lebih, mendorong pembelian, dan meningkatkan transaksi. Untuk hasil optimal, bundling harus dirancang dengan hati-hati, memastikan produk saling melengkapi dan sesuai kebutuhan konsumen.
Dukung strategi bundling Anda dengan ScaleOcean ERP, yang mengintegrasikan manajemen penjualan dan stok otomatis. Sistem efisien mempermudah pengelolaan bundling, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan pengalaman pelanggan. Teknologi yang tepat akan meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan. ScaleOcean menawarkan demo dan konsultasi gratis untuk mempelajari lebih lanjut.
FAQ:
1. Apa itu bundling?
Bundling adalah strategi pemasaran dengan menggabungkan dua atau lebih produk ke dalam satu paket dengan harga khusus.
2. Apa saja manfaat bundling?
Bundling memiliki banyak manfaat yaitu, meningkatkan penjualan, menghabiskan produk kurang laku, dan meningkatkan nilai transaksi.
3. Apa saja jenis-jenis bundling?
Ada tiga jenis bundling yaitu, pure bundling, mixed bundling, dan cross-industry bundling.