Sales Monitoring: Pengertian, Peran, dan Cara Melakukannya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Tanpa sales monitoring yang tepat, asumsi bisa mengarah pada kesalahan pengambilan keputusan, target yang meleset, dan pemborosan biaya. Sales monitoring memberikan visibilitas penuh atas kinerja tim, membantu Anda mengidentifikasi inefisiensi, dan mendeteksi masalah seperti kunjungan sales fiktif yang merugikan.

Dengan data yang terkelola dengan baik, Anda bisa mengambil langkah lebih cepat untuk memperbaiki proses penjualan dan mencegah kebocoran pendapatan. Artikel ini akan membahas bagaimana implementasi sales monitoring yang efektif bisa mendorong hasil yang lebih optimal.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa Itu Sales Monitoring?

Sales monitoring adalah proses terstruktur untuk memantau, mengumpulkan, dan menganalisis aktivitas penjualan guna menilai kinerja tim, memahami tren, serta mengevaluasi pencapaian terhadap target. Proses ini membantu perusahaan mengambil keputusan berbasis data untuk meningkatkan hasil penjualan.

Dengan pemantauan yang tepat, seorang manajer penjualan dapat mengetahui mengapa satu wiraniaga berhasil sementara yang lain tidak, atau mengapa satu produk terjual lebih baik di wilayah tertentu. Fokus utama dari sales monitoring adalah mengubah data mentah menjadi wawasan yang dapat ditindaklanjuti (actionable insights).

Berdasarkan data dari Tellix, perusahaan di Asia Tenggara yang memakai pelaporan penjualan real-time mencatat peningkatan akurasi peramalan hingga 30% dan penyesuaian strategi yang lebih cepat dibanding metode manual. Temuan ini menegaskan pentingnya teknologi dalam memonitor penjualan dan merespons perubahan pasar.

Dengan demikian, sales monitoring system berfungsi sebagai sistem navigasi yang memandu tim penjualan menuju target mereka dengan cara yang paling efisien, memastikan setiap sumber daya dan upaya diarahkan untuk hasil yang maksimal.

Mengapa Sales Monitoring Penting bagi Bisnis Anda?

Mengapa Sales Monitoring Penting bagi Bisnis Anda?

Dalam bisnis dinamis, sales monitoring sangat penting. Sistem ini memberikan visibilitas real-time ke dalam pendapatan, membuat perusahaan menjadi proaktif. Dengan memahami apa yang berhasil dan tidak, Anda bisa mengalokasikan sumber daya lebih cerdas dan beradaptasi cepat terhadap perubahan pasar.

Berikut adalah beberapa alasan mendasar mengapa menerapkan proses sales monitoring krusial bagi keberlangsungan dan pertumbuhan bisnis Anda:

1. Peningkatan Efisiensi dan Produktivitas Tim Sales

Sales monitoring memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi inefisiensi dalam proses penjualan dengan cepat. Dengan menganalisis data aktivitas, Anda dapat melihat di mana waktu tim paling banyak dihabiskan dan apakah aktivitas tersebut benar-benar berkontribusi pada penutupan kesepakatan.

Ketika seorang wiraniaga secara konsisten mencapai tingkat konversi yang tinggi, manajer dapat menganalisis pendekatannya mulai dari cara kualifikasi prospek hingga teknik presentasi dan menjadikannya sebagai standar pelatihan bagi anggota tim lainnya.

2. Mempercepat Pengambilan Keputusan Strategis yang Berbasis Data

Di era digital, keputusan bisnis harus berbasis data. Sales monitoring menyediakan landasan informasi yang akurat untuk keputusan strategis, mulai dari alokasi wilayah hingga penetapan harga. Dengan data yang tepat, pemimpin dapat mengidentifikasi tren pasar lebih cepat dan merespons sebelum kompetitor bergerak.

Misalnya, jika data monitoring menunjukkan bahwa sebagian besar sales lead berkualitas tinggi datang dari industri tertentu, perusahaan dapat memfokuskan upaya pemasaran dan penjualannya ke sektor tersebut. Keputusan berbasis data ini mengurangi risiko dan meningkatkan kemungkinan keberhasilan inisiatif baru.

3. Mengoptimalkan Kinerja Tim dan Meningkatkan Akuntabilitas

Ketika metrik kinerja (KPI) ditetapkan dan dipantau dengan jelas, setiap anggota tim penjualan memahami apa yang diharapkan dari mereka. Transparansi ini menciptakan lingkungan kerja yang akuntabel, di mana kinerja dapat diukur secara objektif.

Proses ini juga memfasilitasi sesi pembinaan (coaching) yang lebih efektif. Alih-alih memberikan umpan balik yang bersifat umum, manajer dapat menggunakan data spesifik untuk menunjukkan area perbaikan. Pendekatan ini membuat feedback lebih konstruktif dan membantu anggota tim untuk fokus hal yang paling berdampak.

4. Memperbaiki Akurasi Prediksi Penjualan (Sales Forecasting)

Prediksi penjualan yang akurat sangat penting untuk perencanaan sumber daya, manajemen arus kas, dan penetapan target perusahaan. Tanpa data historis dan visibilitas real-time ke dalam pipeline, sales forecasting sering kali menjadi tebakan yang berisiko.

Dengan menganalisis metrik seperti kecepatan kesepakatan (deal velocity), tingkat kemenangan historis (historical win rate), dan nilai rata-rata kesepakatan, perusahaan dapat memprediksi pendapatan masa depan dengan tingkat kepastian yang lebih tinggi. Sales monitoring mengubah forecasting dari seni menjadi sains.

5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan melalui Pemahaman yang Lebih Dalam

Sales monitoring tidak hanya berfokus pada metrik internal, tetapi juga memberikan wawasan berharga tentang interaksi dengan pelanggan. Dengan memantau komunikasi, umpan balik, dan alasan menang atau kalah dalam sebuah kesepakatan, perusahaan dapat memperoleh pemahaman yang lebih dalam tentang kebutuhan dan titik sakit (pain points) pelanggan.

Sebuah sales pitch adalah momen krusial yang datanya dapat dianalisis untuk perbaikan. Memahami pelanggan secara mendalam adalah kunci untuk menyempurnakan produk, menyesuaikan pesan, dan meningkatkan pengalaman. Hal ini membantu tim memposisikan solusi secara efektif dan membangun loyalitas jangka panjang.

6. Mengidentifikasi Pola Penjualan yang Menguntungkan

Sales monitoring membantu perusahaan memahami pola transaksi, termasuk produk yang paling diminati, area dengan kontribusi tertinggi, dan perilaku pembelian pelanggan. Wawasan ini memungkinkan bisnis menyusun strategi yang lebih presisi dan mengalokasikan sumber daya pada segmen yang memberikan profit terbesar.

7. Mempercepat Tindakan Korektif Secara Proaktif

Pemantauan berkelanjutan memungkinkan manajer mendeteksi penurunan performa atau potensi masalah sejak awal. Dengan informasi real-time, perusahaan dapat segera merespons, menyesuaikan strategi, dan memastikan target penjualan tetap berada pada jalur yang benar meskipun pasar berubah dengan cepat.

ERP

Cara Melakukan Sales Monitoring yang Efektif

Mengetahui apa yang harus dipantau hanyalah setengah dari pertempuran bagaimana Anda melakukannya akan menentukan keberhasilan strategi sales monitoring Anda. Proses yang efektif bukan tentang pengawasan mikro (micromanagement), melainkan tentang memberdayakan tim dengan wawasan dan alat yang tepat untuk sukses.

Berikut adalah lima langkah praktis untuk membangun dan menjalankan sebuah sales monitoring process yang efektif dan berdampak positif bagi organisasi Anda:

1. Tetapkan Target dan KPI Penjualan yang Jelas dan Terukur

Langkah pertama dalam monitoring yang efektif adalah mendefinisikan kesuksesan. Tanpa target yang jelas, Anda tidak akan memiliki tolak ukur untuk mengukur kinerja. Tetapkan Key Performance Indicators (KPI) yang spesifik, terukur, dapat dicapai, relevan, dan berbatas waktu (SMART) untuk tim dan setiap individu.

KPI ini harus mencakup campuran antara indikator utama (aktivitas) dan indikator akhir (hasil). Misalnya, selain target pendapatan bulanan (hasil), Anda juga bisa menetapkan target untuk jumlah demo produk yang dilakukan per minggu (aktivitas). KPI yang jelas memberikan arah dan fokus bagi tim penjualan, memastikan semua orang bergerak ke arah tujuan yang sama.

2. Gunakan Teknologi yang Tepat

Di zaman sekarang, melakukan sales monitoring secara manual menggunakan spreadsheet atau sales monitoring form fisik sudah tidak efisien dan rentan terhadap kesalahan. Berinvestasi dalam teknologi yang tepat, seperti Customer Relationship Management (CRM) atau platform sales management khusus, adalah sebuah keharusan.

Alat-alat ini mengotomatiskan pengumpulan data, mengurangi beban administrasi tim, dan menyediakan data yang akurat dan real-time. Sebuah sales monitoring system yang baik akan menyediakan dasbor terpusat di mana manajer dapat melihat semua metrik kunci dalam sekejap. Teknologi memberdayakan perusahaan dengan data yang mereka butuhkan untuk membuat keputusan yang lebih cerdas dan cepat.

3. Lacak Aktivitas dan Hasil Penjualan secara Konsisten

Data hanya berguna jika akurat dan terkini, dan ini membutuhkan kedisiplinan dari seluruh tim penjualan. Ciptakan budaya di mana pembaruan data di CRM atau sistem penjualan menjadi bagian rutin dari alur kerja harian. Perusahaan harus menekankan pentingnya pencatatan yang konsisten dan tepat waktu.

Selain itu, jadwalkan sesi tinjauan data secara teratur, baik harian, mingguan, maupun bulanan. Tinjauan rutin ini memastikan bahwa data tidak hanya dikumpulkan tetapi juga dianalisis dan ditindaklanjuti. Konsistensi dalam pelacakan dan peninjauan adalah kunci untuk menjaga agar strategi penjualan tetap berada di jalur yang benar dan untuk mengidentifikasi masalah sebelum menjadi krisis.

4. Sajikan Data dalam Bentuk Visual

Manusia memproses informasi visual jauh lebih cepat daripada teks atau angka dalam tabel. Oleh karena itu, cara Anda menyajikan data monitoring sangatlah penting. Gunakan dasbor, grafik, dan bagan untuk memvisualisasikan metrik kinerja dan tren penjualan.

Visualisasi data yang baik membuat informasi yang kompleks menjadi mudah dipahami oleh semua orang. Ini memfasilitasi diskusi yang lebih produktif selama rapat tim dan memungkinkan para pengambil keputusan untuk menangkap wawasan penting dengan cepat. Dasbor visual mengubah data mentah menjadi cerita yang dapat dipahami dan ditindaklanjuti.

5. Berikan Feedback dan Pelatihan Berbasis Data secara Berkala

Tujuan akhir dari sales monitoring adalah perbaikan. Gunakan wawasan yang Anda peroleh dari data untuk memberikan umpan balik yang spesifik, objektif, dan konstruktif  kepada tim Anda. Sesi coaching satu-satu yang didukung oleh data jauh lebih berdampak daripada umpan balik yang bersifat anekdotal.

Jika tim secara keseluruhan memiliki tingkat konversi yang rendah dari prospek awal, mungkin diperlukan pelatihan tentang kualifikasi lead. Budaya coaching berbasis data tidak hanya meningkatkan kinerja individu tetapi juga menunjukkan kepada tim bahwa manajemen berinvestasi dalam kesuksesan mereka.

6. Menganalisis Data Penjualan Historis

Evaluasi data penjualan masa lalu memberi dasar kuat untuk memahami pola, musim penjualan, dan perubahan perilaku pelanggan. Pendekatan ini membantu perusahaan merumuskan strategi yang lebih prediktif serta mengarahkan fokus pada area yang menghasilkan pendapatan terbesar secara konsisten.

7. Mengatur Pengingat untuk Target Aktivitas

Notifikasi terjadwal membantu memastikan setiap anggota tim tetap sadar terhadap target harian, seperti jumlah panggilan, penawaran yang harus dikirim, atau kunjungan yang dijadwalkan. Mekanisme pengingat ini menjaga ritme kerja tetap stabil dan mendukung pencapaian KPI yang telah ditetapkan.

8. Melakukan Rapat Evaluasi dan Tindak Lanjut

Meskipun teknologi memberikan data akurat, interaksi langsung tetap krusial. Rapat rutin memungkinkan manajemen dan tim meninjau perkembangan, mendiskusikan hambatan, dan menyepakati langkah perbaikan. Pendekatan kolaboratif ini memastikan monitoring tidak hanya informatif, tetapi juga menghasilkan tindakan nyata.

Perbedaan Sales Monitoring (Analisis) vs Sales Tracking (Pencatatan)

Berikut adalah tabel yang membandingkan Sales Monitoring dan Sales Tracking untuk memberikan pemahaman yang lebih jelas mengenai perbedaan dan peran masing-masing dalam mengelola aktivitas penjualan. Meskipun keduanya saling melengkapi, masing-masing memiliki fokus dan tujuan yang berbeda.

AspekSales MonitoringSales Tracking
TujuanAnalisis dan interpretasi data penjualan untuk meningkatkan strategi dan kinerja.Mencatat dan merekam aktivitas penjualan secara harian tanpa analisis mendalam.
FokusMemahami tren, pola, dan kinerja tim untuk keputusan strategis.Pencatatan aktivitas penjualan untuk mengetahui volume dan hasil transaksi.
Penggunaan DataMembantu dalam pembuatan keputusan berbasis data dan perencanaan strategis.Digunakan untuk memonitor angka dasar penjualan dan aktivitas harian.
Analisis DataMenganalisis data untuk menemukan pola atau anomali yang memengaruhi hasil penjualan.Fokus pada pencatatan angka transaksi tanpa melihat efek atau tren jangka panjang.
DampakMemberikan wawasan untuk perbaikan strategi penjualan dan meningkatkan hasil.Membantu memantau kegiatan penjualan dan mengidentifikasi area yang perlu perhatian.

Aspek dan Metrik Kunci Sales yang Perlu Dipantau

Aspek dan Metrik Kunci yang Perlu DipantauMelakukan sales monitoring yang efektif, Anda perlu mengetahui apa yang harus diukur. Memantau terlalu banyak metrik dapat menyebabkan kelumpuhan analisis (analysis paralysis), sementara memantau terlalu sedikit dapat memberikan gambaran yang tidak lengkap. Kuncinya adalah fokus pada metrik yang relevan dengan tujuan bisnis Anda seperti KPI sales dan wawasan penting untuk memantau penjualan bisnis Anda.

Berikut adalah lima aspek fundamental beserta metrik kunci yang harus menjadi fokus utama dalam setiap strategi sales monitoring yang komprehensif:

1. Aktivitas Harian Tim Sales

Metrik aktivitas adalah indikator utama (leading indicators) yang menunjukkan tingkat upaya yang dicurahkan oleh tim penjualan. Meskipun aktivitas tidak selalu sama dengan hasil, memantaunya penting untuk memastikan tim tetap produktif dan untuk mengidentifikasi masalah sejak dini. Metrik kunci dalam kategori ini meliputi jumlah panggilan, email terkirim, pertemuan yang dijadwalkan, dan demo produk yang dilakukan.

Namun, penting untuk tidak hanya fokus pada kuantitas, tetapi juga kualitas. Misalnya, selain melacak jumlah panggilan, pantau juga metrik seperti rasio panggilan ke percakapan atau panggilan ke pertemuan. Analisis kualitas aktivitas ini memberikan konteks yang lebih dalam tentang efektivitas upaya tim dan membantu manajer memberikan arahan yang lebih spesifik untuk perbaikan.

2. Kesehatan Sales Pipeline

Sales pipeline adalah representasi visual dari perjalanan prospek dari kontak awal deal hingga menjadi pelanggan. Memantau kesehatan pipeline sangat penting untuk memprediksi pendapatan masa depan dan mengidentifikasi potensi hambatan dalam proses penjualan.

Metrik kunci di sini adalah jumlah kesepakatan di setiap tahap, nilai total pipeline, dan tingkat konversi antar tahap. Metrik penting lainnya adalah kecepatan kesepakatan (deal velocity), yaitu waktu rata-rata yang dibutuhkan untuk sebuah kesepakatan bergerak dari satu tahap ke tahap berikutnya.

Jika kesepakatan cenderung mandek di tahap tertentu, ini menandakan adanya masalah yang perlu segera diatasi. Pipeline yang sehat harus memiliki aliran yang konsisten dan menunjukkan keseimbangan antara perolehan prospek dan penutupan kesepakatan.

3. Performa Individu dan Tim

Memantau metrik kinerja berfungsi untuk mengevaluasi efektivitas setiap anggota tim terhadap target yang ditetapkan. Metrik yang paling umum adalah pencapaian kuota (quota attainment), yaitu persentase target penjualan yang berhasil dicapai.

Metrik penting lainnya termasuk tingkat kemenangan (win rate), ukuran kesepakatan rata-rata (average deal size), dan panjang siklus penjualan (sales cycle length). Dengan membandingkan metrik ini antar anggota tim, manajer dapat mengidentifikasi para pemain bintang (top performers) dan mereka yang membutuhkan pembinaan lebih lanjut.

4. Pendapatan dan Margin Keuntungan

Pada akhirnya, tujuan utama dari setiap tim penjualan adalah menghasilkan pendapatan. Oleh karena itu, memantau metrik finansial adalah hal yang tidak bisa ditawar. Metrik paling mendasar adalah total pendapatan yang dihasilkan, yang dapat dipecah berdasarkan produk, wilayah, atau per wiraniaga untuk analisis yang lebih dalam.

Penting untuk memahami cara mencari sales revenue dengan benar untuk laporan yang akurat. Perusahaan juga harus memantau margin keuntungan per kesepakatan untuk memastikan bahwa tim tidak hanya mengejar volume tetapi juga kesepakatan yang menguntungkan.

5. Tingkat Retensi dan Churn Pelanggan

Proses penjualan tidak berakhir saat kesepakatan ditutup. Mempertahankan pelanggan yang sudah ada sering kali lebih hemat biaya daripada mengakuisisi pelanggan baru. Oleh karena itu, memantau tingkat retensi pelanggan (customer retention rate) dan tingkat churn (churn rate) adalah bagian penting dari sales monitoring.

Tingkat churn yang tinggi bisa menjadi indikasi adanya masalah dalam proses penjualan, seperti ekspektasi yang tidak realistis yang ditetapkan selama negosiasi atau penjualan kepada pelanggan yang tidak cocok. Dokumen seperti sales quotation harus jelas dan transparan untuk menghindari kesalahpahaman di kemudian hari.

Apa Saja Fitur Wajib Ada dalam Sales Monitoring System?

Aplikasi sales monitoring yang efektif tidak hanya membantu dalam pencatatan, tetapi juga mendukung pengambilan keputusan yang lebih cerdas dengan berbagai fitur yang memastikan efisiensi operasional dan produktivitas tim penjualan. Berikut adalah beberapa fitur yang wajib ada dalam aplikasi sales monitoring:

1. Sales Automation

Dengan mengotomatisasi tugas-tugas seperti kualifikasi calon pembeli dan pemberian tugas, tenaga penjualan dapat terhindar dari pekerjaan administratif yang memakan waktu. Ini memungkinkan mereka untuk fokus pada aktivitas yang lebih strategis, seperti mengarahkan calon pelanggan untuk membuat keputusan pembelian.

2. Visualisasi Proses Sales

Fitur visualisasi proses sales memberikan perusahaan wawasan mendalam tentang perjalanan penjualan secara real-time. Dengan menampilkan setiap tahap dalam sales funnel, mulai dari pencarian calon pembeli hingga follow-up, aplikasi ini memungkinkan prediksi keuntungan dan mempermudah perencanaan strategi yang lebih terukur.

3. Kemampuan Penjualan Jarak Jauh

Sistem CRM yang baik memungkinkan perusahaan untuk memantau aktivitas tim lapangan secara real-time. Kemampuan untuk melihat apa yang terjadi di lapangan dan menjaga komunikasi dengan tim sangat penting untuk memastikan keberhasilan implementasi strategi dan meningkatkan akurasi pengambilan keputusan.

4. Pelaporan dan Analitik Real-time

Fitur pelaporan dan analitik memberikan data secara langsung dan memungkinkan perusahaan untuk memonitor kinerja tim sales. Dengan data yang terperinci tentang jumlah transaksi, konversi prospek, dan tren penjualan, manajer dapat membuat keputusan berbasis data yang lebih tepat.

5. Integrasi dengan Sistem Lain

Aplikasi sales monitoring yang efektif dapat terintegrasi dengan sistem lainnya seperti CRM, ERP, atau sistem manajemen inventaris. Integrasi ini memungkinkan data yang saling terhubung antar sistem untuk mempercepat alur kerja dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

Pantau Aktivitas Penjualan Bisnis Anda dengan Software Sales Management ScaleOcean

Pantau Aktivitas Penjualan Bisnis Anda dengan Software Sales Management ScaleOceanSetelah memahami pentingnya sales monitoring, masalah utama perusahaan adalah keterbatasan proses manual, yaitu data tidak akurat, visibilitas terbatas, dan keputusan lambat. Software sales management ScaleOcean hadir sebagai solusi terintegrasi, mengubah monitoring dari tugas administratif yang rumit menjadi proses strategis yang memberdayakan.

Berikut adalah beberapa fitur utama yang dimiliki software sales management ScaleOcean yang dapat membantu Anda untuk melakukan sales monitoring yang terstruktur:

  • Dasbor analitik real-time: Dirancang khusus untuk manajer, dasbor ini menyajikan metrik kunci kinerja tim secara visual. Hal ini memungkinkan Anda mengidentifikasi tren dan masalah dengan cepat dan mengambil tindakan proaktif.
  • Otomatisasi pelacakan aktivitas dan manajemen pipeline: Fitur ini secara otomatis mencatat setiap interaksi (panggilan, email, dll). Ini meningkatkan akurasi data dan memberi manajer visibilitas penuh tanpa perlu micromanagement.
  • Integrasi penuh dengan modul CRM: ScaleOcean terintegrasi sepenuhnya dengan modul CRM, memastikan Anda mendapatkan wawasan pelanggan yang lebih dalam dan konteks penuh di balik setiap angka penjualan.

Modul manajemen pipeline ScaleOcean juga membantu akurasi sales forecasting. Dengan menganalisis data historis dan terkini, ia menghasilkan prediksi penjualan yang lebih andal. Lebih dari sekadar alat pelaporan, ScaleOcean adalah sistem sales monitoring komprehensif yang memfasilitasi budaya akuntabilitas dalam tim Anda. Jadwalkan demo gratis sekarang untuk melihat bagaimana software ini membantu bisnis Anda!

Kesimpulan

Sales monitoring adalah komponen fundamental dalam manajemen penjualan modern. Ini adalah pergeseran kritis yang memberdayakan perusahaan untuk meninggalkan pengambilan keputusan berbasis intuisi dan beralih ke pendekatan yang sepenuhnya didorong oleh data. Dengan memahami esensi monitoring dan fokus pada metrik yang tepat, bisnis dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas secara transformatif.

Implementasi sales monitoring yang efektif didukung oleh penetapan target yang jelas adalah kunci untuk mengubah wawasan mentah menjadi hasil nyata. Kemampuan untuk memantau dan menganalisis kinerja penjualan secara real-time memberikan keunggulan kompetitif yang signifikan. Hal ini secara langsung meningkatkan pendapatan dan akurasi prediksi. Jangan biarkan proses manual menghambat potensi pertumbuhan Anda.

Dengan solusi seperti software sales management ScaleOcean, perusahaan dapat mengotomatiskan proses sales monitoring yang kompleks ini. Hal ini membantu perusahaan merancang strategi untuk memenangkan pasar dan membangun hubungan baik dengan pelanggan. Jadwalkan demo gratis serta konsultasi dengan tim ahli kami sekarang juga untuk melihat bagaimana software ini membantu bisnis Anda!

FAQ:

1. Apa itu sales monitoring?

Sales monitoring merupakan histori penjualan berupa data memungkinan terbentuknya perkiraan analisis penjualan di masa yang akan datang. Kemajuan data dan sistem komputasi menjadi game changer yang penerapannya menjadi semakin praktis dan memberikan wawasan bisnis.

2. Monitoring tugasnya apa?

Kegiatan monitoring dilaksanakan untuk mengetahui tingkat pencapaian dan kesesuaian antara rencana yang telah ditetapkan dengan hasil capaian saat dilaksanakan monitoring tersebut. Monitoring juga dilakukan dalam rangka mengetahui permasalahan yang terjadi selama kegiatan yang telah dijalankan.

3. Apa perbedaan monitoring dan control?

Perbedaan utama antara monitoring dan controlling terletak pada fokus tujuannya. Monitoring berfokus pada pengumpulan dan pelacakan informasi untuk menilai kinerja, sedangkan controlling berupaya mempengaruhi dan mengarahkan kinerja sesuai tujuan yang diinginkan.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap