Kenali Istilah Perdagangan Internasional dalam Bisnis Logistik

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Perdagangan internasional merupakan sebuah aspek yang sangat penting dalam dunia modern sekarang ini. Dengan adanya proses tersebut, penduduk-penduduk dunia memiliki akses terhadap barang-barang yang tidak dapat diproduksi dan dibeli secara lokal.

Setiap negara di dunia pasti berpartisipasi dalam perdagangan global karena masing-masing negara pastinya memiliki kebutuhan dan kemampuannya sendiri, dan seringkali terdapat kebutuhan yang tidak dapat mereka penuhi sendiri. Kerja sama antara berbagai negara memberikan kemampuan bagi setiap negara untuk memenuhi kebutuhannya sendiri, serta memperoleh penghasilan dari memenuhi kebutuhan negara lain.

Di belakang kegiatan tersebut, terdapat sebuah proses yang memungkinkan keberlangsungan lancarnya perdagangan internasional, yakni operasi logistik internasional. Tanpa adanya pengiriman barang berskala dunia, perdagangan internasional tidak akan dapat dilakukan. Sebaliknya berlaku juga, tanpa adanya perdagangan internasional, maka skala operasi logistik dunia akan jauh lebih kecil.

Maka dari itu, pentingnya ada pemahaman menyeluruh terlebih dahulu tentang apa itu perdagangan internasional, tujuan dilakukannya, serta manfaat perdagangan luar negeri yang diperoleh negara untuk menjalankan bisnis logistik yang lebih optimal. Simaklah lebih lanjut artikel berikut ini untuk meningkatkan pemahaman Anda dalam menjalankan proses ekspor impor!

requestDemo
starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

1. Pengertian Perdagangan Internasional

Perdagangan internasional adalah sebuah aktivitas jual beli barang maupun jasa antara negara-negara di dunia. Bentuk paling umum dari proses tersebut adalah ekspor dan impor. Tujuan dilakukannya hal tersebut adalah untuk mencapai pasar yang lebih luas dan memenuhi kebutuhan negara.

Tentu saja, hal ini termasuk pengetahuan umum, yakni impor adalah proses memasukkan barang ke dalam negara, sedangkan ekspor adalah proses mengeluarkan produk dari negara. Seperti yang telah dinyatakan sebelumnya, masing-masing perusahaan memiliki kebutuhan dan kemampuannya masing-masing.

Contoh perdagangan internasional, Indonesia adalah negara tropis yang berarti tanahnya subur cocok untuk menanam sebagian besar pokok. Pokok yang dimaksud dapat berupa padi, buah dan rempah-rempah. Akan tetapi, walaupun Indonesia dapat memproduksi gandumnya sendiri, Tanah Air masih melakukan impor setiap tahunnya, dikarenakan produksi domestik tidak dapat memenuhi permintaan warga.

Sebaliknya pula, Indonesia merupakan salah satu produsen kelapa dan minyak sawit terbesar di dunia. Hal ini berarti banyak negara bergantungan dengan Indonesia untuk memenuhi permintaan minyak sawit penduduknya. Keunggulan dan kelemahan ini cenderung dikenal dengan istilah comparative advantage, yakni suatu situasi di mana negara mampu memproduksi suatu barang dengan lebih efisien atau murah.

2. Sejarah Singkat Perdagangan Internasional

Jalur Sutra.

Perdagangan internasional bukan merupakan suatu hal yang baru, melainkan sudah ada semenjak 2000 tahun lalu. Salah satu contoh paling mencolok dari transaksi jual-beli antara negara di zaman kuno adalah jalur sutra, atau lebih sering dikenal dengan istilah Bahasa Inggrisnya, yakni the silk road.

Rute perdagangan ini dulunya sering digunakan untuk melakukan proses perdagangan antara Asia dan Eropa, lebih spesifiknya Dinasti Han (Cina) dan Roma (Mediterania). Barang yang sering ditransaksikan adalah sutra, demikian nama rutenya, serta juga barang-barang lain seperti logam mulia emas dan perak.

Pada era modern sekarang, perdagangan internasional tentunya memiliki skala yang jauh lebih besar. Salah satu peristiwa yang menjadi faktor utama pendorong terjadinya hal tersebut adalah jatuhnya Jerman pada perang dunia kedua.

Perang dunia kedua memunculkan keinginan di kalangan penduduk dunia untuk perdamaian universal. Maka dari itu, United Nations atau Perserikatan Bangsa-Bangsa didirikan. Seiring berjalannya waktu, semakin banyak juga negara yang menjadi bagian dari organisasi tersebut. Hal tersebut kemudian menghasilkan perjanjian perdagangan bebas antara negara-negara di dunia yang mempermudah proses perdagangan internasional.

3. Tujuan Perdagangan Internasional

Tujuan dari dilakukannya perdagangan dunia cenderung adalah untuk memenuhi kebutuhan masyarakat masing-masing negara. Namun, hal tersebut tidak berarti tujuannya hanya terbatas ke itu saja. Beberapa tujuan atau ciri-ciri perdagangan internasional adalah:

a. Memenuhi Kebutuhan Domestik

Anda seharusnya sudah mempunyai gambaran yang lebih jelas dari contoh kebutuhan gandum Indonesia sebelumnya. Dengan adanya ekspor-impor, setiap perusahaan di dunia mampu memenuhi kebutuhan penduduknya yang tidak dapat mereka penuhi sendiri. Apabila negara A dapat memproduksi X, maka negara tersebut akan menjalin hubungan dengan negara-negara Y yang mampu memproduksi X.

b. Memperluas Pasar Produk Domestik

Tanpa adanya perdagangan global, perusahaan atau bisnis domestik hanya dapat menjangkau penduduk lokal sehingga pertumbuhannya terbatas. Kawasan Free Trade Zone (FTZ) hadir untuk memperluas akses bisnis ke pasar internasional melalui insentif kepabeanan dan pajak.

Salah satu dampak positif perdagangan internasional adalah memberikan kesempatan bagi bisnis-bisnis untuk berkembang lebih lagi melalui terjalinnya hubungan dengan konsumen-konsumen internasional, sehingga pendapatannya berpotensi meningkat juga secara drastis.

c. Meningkatkan Perekonomian Negara

Berhubungan dengan tujuan sebelumnya, apabila ada sebuah perusahaan yang dapat menjangkau dan melakukan transaksi dengan penduduk global, maka jumlah barang yang akan diekspor tentunya meningkat juga. Hal tersebut berarti negara akan menghasilkan pendapatan yang lebih tinggi dikarenakan adanya pajak ekspor yang harus dibayar masing-masing usaha untuk melakukan perdagangan internasional.

Hal berikut berlaku juga untuk bisnis lokal yang melakukan proses impor barang yang kemudian akan dijual kepada warga Tanah Air. Segala produk asing yang masuk ke dalam negara akan menjadi subjek dari tarif impor, sehingga merupakan pendapatan lain bagi negara juga. Biasanya tarif ini akan dibayar oleh bisnis terlebih dahulu, namun barang impor dijual dengan harga yang lebih tinggi untuk menutupi kerugian tersebut.

d. Melakukan Pertukaran Teknologi

Setiap negara tentunya ingin menerapkan teknologi terbaru ke dalam pengerjaan pembangunan infrastruktur dan pengembangan negara, hal yang terutama berlaku kepada negara-negara yang masih berkembang seperti Indonesia. Perdagangan internasional memungkinkan transaksi teknologi canggih dari negara-negara maju, yang secara langsung dapat memengaruhi terms of trade (ToT) dan meningkatkan kinerja proyek dalam negeri.

Contohnya, Indonesia memiliki salah satu sektor pertanian paling besar di dunia. Akan tetapi, proses pengerjaannya masih dilakukan secara manual oleh warga-warga lokal dan intervensi perlindungan dari pemerintah Tanah Air sendiri. Apabila negara mampu menerapkan teknologi canggih dari barat ke dalam operasi pertanian, maka kualitas produk akan lebih tinggi dan lebih mudah diolah, sehingga meningkatkan posisi Indonesia di pasar internasional.

e. Meningkatkan Hubungan Antar Negara

High Speed Train.

Transaksi jual-beli berulang antara satu negara dengan negara lainnya dapat membangun relasi yang lebih kuat, sehingga memungkinkan terjalinnya kerja sama dalam proyek-proyek lain. Contoh paling jelas ini adalah antara Negara Bambu dan Nusantara.

Cina dan Indonesia adalah dua negara yang sangat bergantungan dengan satu sama lain dalam perdagangan. Kerja sama berulang tersebut akhirnya melahirkan kolaborasi pembangunan Kereta Cepat Indonesia Cina (KCIC) yang menghubungkan Ibukota Jakarta dengan Bandung.

4. Jenis-jenis Perdagangan Internasional

Jenis-jenis aktivitas perdagangan internasional berupa proses ekspor dan impor. Namun, terdapat juga beberapa jenis lain yang dapat digunakan juga seperti barter, sebuah sistem transaksi yang berasal dari zaman perdagangan kuno. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya:

a. Ekspor

Hal ini tentunya bukan merupakan hal yang asing lagi bagi Anda yang memiliki usaha pengiriman barang internasional. Ekspor adalah proses pengeluaran barang atau jasa lokal, baik bahan baku maupun bahan jadi, yang dikirim ke negara lain dengan tujuan untuk di jual. Proses berikut biasanya dilakukan oleh perusahaan suatu negara, tetapi dapat juga dilakukan oleh pemerintah melalui BUMN seperti Pertamina.

b. Impor

Berbolak-balik dengan jenis sebelumnya, impor adalah proses pemasukan barang atau jasa asing ke dalam negara. Hal ini tentu saja dilakukan oleh eksportir asing dan diimpor oleh usaha lokal atau pemerintah negara. Tujuan dilakukannya hal ini, terutama dalam konteks manufaktur, adalah untuk membeli bahan baku dalam jumlah besar yang jauh lebih murah di negara lain. Impor teknologi dilakukan untuk menciptakan operasi yang lebih modern.

c. Barter

Barter merupakan sebuah sistem transaksi jual-barang yang sangat kuno, yakni digunakan sebelum lahirnya konsep transaksi via tunai. Sistem ini sangat sederhana, yakni menukarkan suatu barang atau jasa dengan barang atau jasa yang setara dengan pihak lain. Walaupun jarang dilakukan lagi, pemerintah terkadang menukarkan bahan baku berlimpah untuk beberapa teknologi atau senjata modern dengan negara maju.

d. Consignment

Consignment atau konsinyasi adalah sebuah proses penyerahan barang oleh pihak penyedia kepada distributor asing. Hal ini cenderung dilakukan apabila sang eksportir tidak memiliki toko atau cabang di negara tujuan tersebut. Kepemilikan barang berada di tangan eksportir hingga barang berhasil dijual oleh distributor, dan ketika dijual, penjual akan berhak atas sebagian persentase dari keuntungan yang didapatkan.

e. Package Deal

Seperti halnya konsolidasi pada cara ekspor dan impor internasional, terdapat juga sebuah sistem transaksi perdagangan internasional yang serupa, yakni package dealPackage deal adalah sebuah cara transaksi yang melibatkan berbagai macam barang dan tidak hanya satu, serta pembayaran setiap barang harus diselesaikan secara bersamaan.

f. Sea Border Crossing

Sesuai dengan namanya, sea border crossing adalah sebuah proses pengiriman barang yang dilakukan melalui moda transportasi laut. Hal ini terutama penting bagi negara maritim seperti Indonesia yang memiliki perbatasan laut dengan banyak negara dan berdekatan dengan salah satu jalur utama perdagangan internasional (selat malaka).

Dalam proses pengiriman ini, biaya tambahan seperti currency adjustment factor sering kali dikenakan untuk mengkompensasi fluktuasi mata uang.

g. Overland Border Crossing

Seperti dengan jenis sebelumnya, namun pengiriman dilakukan melalui batasan darat negara. Contoh dalam konteks Indonesia berupa terjalinnya hubungan dan perjanjian kerja sama perdagangan internasional antara Tanah Air dan Malaysia.

5. Faktor Pendorong Perdagangan Internasional

Semahirnya suatu negara dalam bidang apapun, tidak mungkin negara tersebut dapat memenuhi segala kebutuhannya. Bayangkan Cina, negara yang belakangan ini sedang berkembang pesat dari bidang apapun, terutama teknologi, masih memerlukan bahan baku dan teknologi dari negara-negara lain meskipun termasuk terampil. Untuk bersaing dalam era sekarang, semua negara di dunia harus berpartisipasi dalam perdagangan internasional.

Berikut adalah daftar lengkap faktor-faktor yang mendorong negara-negara di dunia untuk menjalin hubungan perdagangan dengan negara lain di dunia:

a. Perbedaan Sumber Daya

Lokasi masing-masing negara sangat berdampak pada bahan baku yang dapat diolah dan dipanen oleh negara. Ketidakseimbangan ketersediaan ini berarti suatu negara berkemungkinan lebih unggul untuk bahan baku X, sedangkan negara lain lebih unggul untuk bahan baku Y. Maka dari itu, negara yang tidak memiliki bahan baku X atau Y terpaksa menjalin hubungan dengan negara-negara tersebut.

b. Keunggulan Komparatif yang Berbeda

Sempat dijelaskan sebelumnya bahwa keunggulan komparatif berarti suatu negara lebih unggul memproduksi sebuah hal. Namun, bagaimana dampaknya ketika dua negara memiliki kemampuan untuk menghasilkan barang X? Hal tersebut perlu dianalisa terlebih dahulu karena satu negara pastinya memiliki proses produksi yang lebih efisien.

Contohnya, Jepang mampu memproduksi sepatu berjumlah 10 pasang, sedangkan Indonesia mampu memproduksi sepatu dengan kualitas yang sama sebesar 5 pasang. Orang awam tentunya akan menganggap Jepang lebih unggul, namun terdapat unsur lain yang harus diperhatikan.

Apabila jepang membutuhkan USD $40 untuk memproduksi 10 pasang sepatu dan Indonesia mampu memproduksi 5 pasang sepatu dengan biaya USD $15, maka dapat dinyatakan bahwa Indonesia dapat memproduksi sepatu yang sama dengan harga yang lebih murah (USD $3 untuk setiap pasang). Dan daripada melakukan produksi sendiri, Jepang akan membeli sepatu dari Indonesia dengan harga yang lebih murah.

Karena tidak perlu mengeluarkan tenaga kerja untuk memproduksi barang yang dapat diproduksi negara lain dengan harga yang lebih murah, Jepang akan mengalihkan tenaga kerja ke ekspor utama negaranya, yakni otomotif. Dan karena Indonesia belum mampu memproduksi kendaraannya sendiri, maka negara tersebut akan beralih ke Jepang. Hal ini lah yang menjadi contoh nyata dari comparative advantage.

c. Tingkat Kemajuan Teknologi

Negara-negara maju cenderung memiliki teknologi yang lebih mempan, sedangkan negara berkembang memiliki banyak sumber daya yang belum dapat diolah dikarenakan tidak adanya teknologi tersebut. Maka kedua pihak tersebut cenderung akan melakukan kerja sama, negara maju akan menjual atau mengirim teknologi canggih ke negara berkembang dan negara berkembang akan menjual atau mengirim bahan baku ke negara maju.

d. Globalisasi

Dikarenakan adanya perdamaian dunia yang terwujud karena Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), maka sebagian besar negara di dunia dapat menjalin kerja sama dengan lebih mudah, termasuk juga perdagangan internasional. Selain itu, untuk mendukung pertumbuhan ekonomi lebih lanjut, pemerintah-pemerintah juga akan merancang kebijakan yang membantu mempermudah proses ekspor-impor negara.

Logistik

6. Hambatan dalam Perdagangan Internasional

Meskipun perdagangan global jauh lebih mudah dilakukan pada era globalisasi sekarang, masih terdapat juga beberapa hambatan yang dapat mencegah terjadinya transaksi atau transaksi ekspor-impor yang optimal. Hambatan-hambatan tersebut adalah:

a. Bea Masuk dan Tarif Impor

Persentase bea masuk atau tarif impor dapat mencegah bisnis-bisnis lokal untuk melakukan proses pemasukan barang ke dalam negara. Untuk eksportir dan importir, hal ini berarti pendapatan mereka akan menurun secara drastis, termasuk juga pendapatan negara. Dan untuk konsumen, harga produk-produk impor akan meningkat tinggi dikarenakan importir menaikan harga untuk menutupi biaya tarif dan biaya inklaring.

b. Perbedaan Regulasi Antar Negara

Bayangkan sejenak, jumlah penduduk Indonesia sangat besar dan merupakan salah satu warga di dunia memiliki pertumbuhan middle class yang konsisten. Walaupun begitu, mengapa barang-barang impor atau asing masih relatif sangat mahal?

Selain dari tarif dan dokumen ekspor impor, pemerintah Indonesia memberlakukan beberapa regulasi lain yang perlu dipenuhi oleh produk-produk asing. Salah satu contoh paling menonjol ada di sektor produk konsumsi seperti makanan dan minuman yang memerlukan jumlah sertifikasi yang banyak, termasuk sertifikasi halal karena mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Muslim. Sertifikasi berikut cenderung memerlukan pembayaran.

c. Fluktuasi Nilai Tukar Mata Uang

Nilai tukar mata uang yang lebih lemah memungkinkan proses ekspor yang lebih murah, namun proses impor yang lebih mahal. Sebaliknya pula, nilai tukar mata uang yang lebih kuat memungkinkan proses ekspor yang lebih mahal, namun proses impor yang lebih murah.

Kedua hal tersebut tidak dapat dinyatakan “bagus”, melainkan perdagangan harus dilakukan sesuai dengan situasi kondisi masing-masing negara. Apabila mata uang negara asal bisnis, maka barang ekspor akan dijual dengan harga lebih murah di negara tujuan, sehingga permintaan meningkat. Namun, barang-barang impor seperti bahan baku maupun bahan jadi akan relatif lebih mahal.

Sebaliknya pula, apabila mata uang negara asal kuat, maka harga barang-barang impor akan jauh lebih murah dan terjangkau oleh penduduk dan bisnis. Akan tetapi, segala barang yang diekspor akan dijual dengan harga yang lebih tinggi, sehingga permintaan untuk barang-barang tersebut akan stagnan atau bahkan menurun.

d. Risiko Politik Masing-masing Negara

Kondisi politik negara tertentu cenderung merupakan salah satu hal yang perlu dipertimbangkan terlebih dahulu untuk menjamin operasi perdagangan internasional yang berjalan lancar. Contohnya, Somalia merupakan sebuah negara yang dirujuk berbahaya dikarenakan tingkat kejahatannya yang tinggi, sehingga keselamatan barang ekspor-impor tidak dapat dijamin. Meskipun begitu, kondisi Somalia sedang mengalami perbaikan di tahun belakangan.

7. Peran Logistik dalam Perdagangan Internasional

Logistik merupakan salah satu komponen paling penting dalam perdagangan internasional selain penawaran dan permintaan karena memungkinkan pengiriman barang dari negara asal ke negara tujuan. Sesuai definisinya, logistik internasional adalah proses perencanaan, pelaksanaan, dan pengendalian aliran barang dan informasi dari titik asal ke titik akhir.

Maka dapat dinyatakan bahwa fungsi utama dari logistik internasional adalah untuk melakukan pengiriman barang berskala global. Hal ini penting karena membantu dalam mengelola dan mengembangkan rantai pasokan global, serta membantu perusahaan atau konsumen untuk memenuhi segala kebutuhan operasional atau pribadinya.

Oleh karena itu, negara-negara di dunia cenderung membangun fasilitas dan menyusun regulasi-regulasi yang membantu streamline operasi logistik agar proses ekspor-impor, pengangkutan, bongkar muat dan lain sebagainya dapat berjalan dengan lancar. Tidak adanya fasilitas yang mendukung berarti negara-negara lain cenderung akan lebih ragu untuk menjalin hubungan transaksi dengan negara tertentu.

Namun, dikarenakan regulasi masing-masing negara berbeda dan terkadang kontradiktif, penyusunan dokumen dan pematuhan terhadap regulasi yang berlaku seringkali menjadi salah satu hambatan utama dalam melakukan operasi pengiriman barang internasional. Koordinasi antara setiap pihak yang terlibat, yakni eksportir, importir dan kepabeanan juga merupakan sebuah prosedur yang kompleks.

Seperti halnya bisnis perdagangan internasional, logistik juga termasuk dalam kategori jasa, yakni merupakan sebuah jenis bisnis juga. Faktor utama yang mempengaruhi jumlah barang yang diangkut adalah angka permintaan dan penawaran yang beredar. Apabila angka permintaan rendah, maka angka penyewaan jasa juga akan relatif berkurang. Keselamatan barang juga perlu dioptimalkan untuk membangun hubungan yang erat dengan produsen.

8. Teknologi dalam Mendukung Perdagangan Internasional

Aplikasi logistik ScaleOcean

Telah dinyatakan bahwa banyak negara di dunia mengimpor teknologi-teknologi canggih untuk meningkatkan kinerja operasionalnya. Hal tersebut juga berlaku untuk mitra-mitra logistik di dunia, yakni, cenderung menerapkan sebuah software logistik berbasis cloud yang dapat diakses dari mana saja.

Seiring berjalannya waktu, peran Big Data semakin krusial dalam era digitalisasi ini, apalagi dikarenakan adanya perkembangan seperti artificial intelligence yang menjanjikan otomatisasi berbagai jenis pengerjaan operasional. Dengan terintegrasinya data ke dalam sistem, maka perusahaan dapat memprediksi fluktuasi permintaan pasar dan menyesuaikan rencana pengirimannya sesuai dengan hal tersebut.

Tidak hanya itu, sebuah sistem logistik yang canggih seperti ScaleOcean mampu menyusun segala dokumen ekspor impor yang dibutuhkan sesuai dengan regulasi masing-masing negara. Sebaiknya juga perangkat lunak yang diterapkan memiliki jumlah pengguna yang tidak terbatas agar segala data penting yang berkaitan dengan proses pengiriman dapat diakses dengan mudah oleh setiap pihak.

Anda dapat mencoba terlebih dahulu salah satu software logistik terbaik di Indonesia melalui demo gratisnya.

9. Contoh Implementasi Logistik dalam Perdagangan Internasional

Apabila Anda merupakan sebuah mitra logistik internasional yang ternama dan terpercaya, maka pastinya banyak usaha lokal maupun asing yang bergantungan kepada Anda untuk mengirim barangnya dengan aman hingga lokasi akhir. Dikarenakan jumlah pesanannya banyak, maka Anda menggunakan sebuah sistem untuk membantu dalam proses manajemen masing-masing pesanan.

Sesuai dengan data tersebut, setiap barang akan dikelompokkan ke kontainer-kontainer tertentu yang sesuai dengan jenis barang dan spesifikasi pengiriman. Setelah semua barang telah diangkut ke dalam moda transportasi, biasanya kapal seperti mother vessel, maka sistem akan secara otomatis menyusun segala dokumen yang diperlukan seperti bill of ladingpacking slipcommercial invoice dan lain sebagainya untuk masing-masing pesanan.

Dokumen-dokumen tersebut kemudian akan diberikan kepada pihak pabean, tentu saja, sesuai dengan regulasi yang berlaku. Ketika barang telah memulai perjalanannya ke lokasi akhir pengiriman perdagangan internasional, Anda dan para pelanggan dapat melacak kondisi pengiriman, serta juga memantau barang dalam waktu nyata, sehingga mempunyai visibilitas lebih tinggi untuk mencegah atau menyelesaikan segala permasalahan yang mungkin muncul.

Dan apabila tidak ada kendala yang muncul, maka segala barang dapat dibongkar muat ke penyimpanan atau moda transportasi darat ketika telah tiba di pelabuhan tujuan. Perhatikan aplikasi logistik ekspor impor memainkan peran yang penting selama berlangsungnya proses pengiriman barang untuk menjamin keberlangsungan operasional proses perdagangan internasional.

10. Kesimpulan

Perdagangan internasional merupakan sebuah aspek penting dalam era globalisasi ini. Semakin menyatunya dunia, maka semakin mudah juga proses berjalannya proses transaksi jual-beli global.

Kerja sama ini wajib dilakukan oleh negara apapun untuk memenuhi kebutuhannya masing-masing. Sebuah negara, baik maju maupun berkembang, membutuhkan satu sama lain agar penduduknya puas dan kinerja pembangunan negara meningkat.

Untuk menjamin keamanan barang, maka diperlukan sebuah operasi pengiriman barang yang optimal juga, yakni logistik operasional. Dikarenakan banyak negara dan bisnis di dunia sangat bergantungan pada proses ini, maka mitra-mitra logistik di dunia cenderung menerapkan software logistik seperti ScaleOcean untuk membantu dalam pengelolaan pesanan yang optimal.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan perdagangan internasional?

Perdagangan internasional adalah aktivitas jual beli barang dan jasa antar negara. Prosesnya meliputi ekspor, yaitu pengiriman barang keluar negeri, dan impor, yaitu pembelian barang dari luar negeri, yang didukung oleh operasi logistik dan regulasi kepabeanan.

2. Apa saja tujuan utama dari perdagangan internasional?

Tujuan perdagangan internasional meliputi memenuhi kebutuhan domestik yang tidak dapat diproduksi sendiri, memperluas pasar produk lokal, meningkatkan perekonomian negara, bertukar teknologi, serta mempererat hubungan antar negara.

3. Jenis-jenis perdagangan internasional apa saja yang umum dilakukan di dunia?

Jenis perdagangan internasional yang umum antara lain ekspor, impor, barter, konsinyasi (consignment), dan transaksi package deal. Selain itu, pengiriman barang bisa melalui jalur laut (sea border crossing) atau darat (overland border crossing).

4. Faktor apa saja yang mendorong perdagangan internasional?

Faktor pendorong perdagangan internasional meliputi perbedaan sumber daya alam, keunggulan komparatif, tingkat kemajuan teknologi, dan globalisasi yang mempermudah kerja sama serta pertukaran barang dan jasa antar negara.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap