Di dunia perdagangan sekarang, suatu rantai pasokan global yang terstruktur sangat penting untuk menjamin terpenuhinya kebutuhan bisnis dan permintaan pasar internasional. Maka dari itu, banyak sekali jumlah usaha yang bergantungan dengan mitra-mitra logistik untuk menjalankan operasinya masing-masing. Suatu istilah yang sering ditemukan dalam proses pengiriman tersebut adalah “In Transit“.
Hal tersebut sering muncul dan merupakan salah satu metrik paling penting dalam operasi logistik apapun. Secara singkat, status “In Transit” menyatakan bahwa suatu pesanan masih diproses dan sedang menempuh perjalanan ke lokasi tujuan. Simak lebih dalam artikel berikut untuk mengetahui secara detail tentang istilah tersebut dan perannya dalam pengiriman barang!
- “In Transit” adalah suatu istilah yang menandakan bahwa barang sedang dikirim dari lokasi awal ke lokasi akhir.
- Fungsi “In Transit“: Melacak proses pengiriman, mencegah terjadinya kerusakan barang, meningkatkan kepercayaan pelanggan.
- Tantangan utama penerapan status “sedang transit” adalah visibilitas dan transpabilitas data barang dan pengiriman.
- ScaleOcean adalah penyedia sistem logistik terbaik di Indonesia yang dapat membantu dalam proses pelacakan karena kemampuannya untuk berintegrasi dengan sistem lain.
1. Apa itu Status “In Transit”?
“In Transit” atau “sedang transit” adalah sebuah status yang berarti suatu paket pengiriman sedang melakukan perjalanan dari suatu lokasi ke lokasi akhir. Lebih sederhana lagi, status tersebut mencakup segala tahapan dan kegiatan yang berlangsung di antara “pemesanan” dan “penerimaan”.
Yang dimaksud dari tahapan dan kegiatan tersebut adalah proses penerimaan pesanan, proses pengemasan, proses penyusunan pengiriman dan tentu saja, proses pengirimannya sendiri. Cenderung kali sang penjual dan pembeli dapat melacak lokasi barang yang “sedang transit” dalam waktu nyata, yakni mengetahui jarak barang dari lokasi pembeli dan telah tiba di pusat distribusi mana saja.
Ketika barang telah tiba di tujuan yang ditetapkan dan telah diverifikasi oleh penerima, maka status pengiriman tersebut akan berubah menjadi “Delivered“. Sebaliknya juga, terdapat juga istilah “Pending” yang seringkali ditemukan pada tahapan awal pengiriman. Status tersebut memberitahukan kepada pembeli bahwa pesanannya belum diproses atau diterima oleh penjual. Apabila sudah, maka status akan berubah menjadi “In Transit“.
Baca juga: 10 Jasa Pengiriman Barang yang Tersedia di Indonesia
2. Fungsi “Sedang Transit”

Adanya status shipping seperti “In Transit” dapat membantu perusahaan melacak proses pengerjaan tahapan-tahapan pengiriman. Apabila suatu kegiatan memakan waktu yang lebih lama daripada yang diperkirakan dikarenakan adanya kendala seperti kerusakan barang, maka bisnis dapat dengan segera melakukan upaya preventif untuk menyelesaikan permasalahan tersebut dan mengubah estimasi waktu tibanya paket ke lokasi pembeli.
Manajemen inventaris yang optimal merupakan suatu hal yang penting dikarenakan perannya dalam memenuhi segala pesanan yang ada, serta juga mencegah terjadinya overstocking dan understocking yang dapat memunculkan biaya operasional tambahan. Pelacakan pengiriman berkala juga dapat membantu mencegah terjadinya risiko kehilangan barang selama proses logistik.
Pemberitahuan berlangsung tentang tenggat waktu perkiraan selesainya pengiriman dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan terhadap sebuah perusahaan. Tidak hanya itu, penerima juga dapat memantau lokasi barangnya secara real–time, sehingga dapat mengantisipasi kapan ia akan menerima suatu paket.
3. Tahapan Proses “Sedang Transit” dalam Pengiriman Barang
Status pengiriman “In Transit” artinya sebuah istilah yang mencakup banyak jumlah kegiatan, seperti yang telah disebutkan dengan singkat pada bagian di atas. Tahapan pertama adalah penerimaan pesanan. Tentu saja, sebelum suatu proses pengiriman dapat berlangsung, sang penjual harus dengan resmi menerima sebuah pesanan terlebih dahulu.
Selanjutya, pengirim akan melakukan pengemasan dan pengepakan pada barang-barang yang akan dikirim. Tahapan ini krusial dilakukan secara optimal oleh sang pembeli untuk menjamin keamanan barang selama berlangsungnya proses pengiriman, terutama juga apabila rute yang akan ditempuh kurang stabil atau relatif jauh.
Barang-barang yang telah dikemas menjadi suatu paket kemudian akan dikirim ke suatu gudang transit atau transit hub. Ketika barang telah tiba di lokasi tersebut, maka paket akan melalui proses sortir dan konsolidasi ke sebuah moda transportasi sesuai dengan lokasi akhir pengiriman dan rute yang paling efisien untuk memenuhi proses pengiriman sebuah kelompok parcel.
Pengiriman kemudian akan tiba di lokasi pembeli sesuai dengan estimasi waktu yang disertakan dalam aplikasi bisnis logistik. Biasanya pengiriman internasional akan menggunakan berbagai jenis moda transportasi seperti truk dan kapal freight.
4. Faktor yang Mempengaruhi Durasi “In Transit” Logistik

Pembeli cenderung akan menerima barang pesanannya dalam estimasi tenggat waktu. Akan tetapi, terkadang pembeli hanya mendapatkan paket beberapa hari setelah suatu tenggat tanggal. Hal ini dikarenakan adanya beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses pengiriman sehingga waktu yang diperlukan pengirim untuk mencapai tujuan akhir mengalami penundaan.
Salah satu faktor utama tersebut adalah jarak antara titik awal dan titik akhir pengiriman, yakni berapa pendek atau panjang jarak yang perlu ditempuh. Semakin lama berjalannya transportasi barang, maka semakin tinggi juga kemungkinan terjadinya kendala.
Kendala yang dimaksud dapat berupa kondisi cuaca yang tidak memadai. Apabila terjadinya badai besar atau bencana alam pada rute pengiriman, maka pihak mitra logistik perlu melakukan modifikasi ulang pada rute untuk menjamin keamanan barang saat tibanya di alamat penerima.
Ketersediaan kapasitas penyimpanan gudang lokasi distribusi juga merupakan salah satu faktor yang dapat berpengaruh pada estimasi tibanya paket pengiriman. Apabila sebuah distribution hub berada di lokasi yang sangat strategis, maka lokasi tersebut cenderung akan mengalami kemacetan, sehingga proses sortir dan konsolidasi paket akan memakan waktu yang lebih lama.
Baca juga: Apa itu Ekspedisi dan Perbedaannya di Logistik?
5. Tantangan dalam Menerapkan Status “In Transit”
Sebuah siklus logistik merupakan suatu siklus yang melibatkan banyak jumlah pihak, yakni penjual, mitra pengiriman dan pembelian. Dikarenakan hal tersebut, visibilitas dan transparansi data inventaris dan pengiriman cenderung merupakan suatu tantangan kritis dalam menyelesaikan pengerjaan logistik.
Setiap pihak cenderung menggunakan sistemnya masing-masing. Contohnya, penjual menggunakan sistem manajemen aset untuk membantu dalam proses pengelolaan barang kiriman di gudang. Sedangkan, penyedia jasa logistik menggunakan sistem logistik untuk membantu dalam proses pelacakan pengiriman. Apabila kedua sistem tersebut tidak memiliki kemampuan berintegrasi, maka pembagian informasi akan sulit dilakukan,
Tanpa adanya transparansi dan visibilitas, kemungkinan terjadinya kesalahan pada pengiriman seperti risiko kehilangan atau rusaknya barang akan meningkat. Maka dari itu, perlu adanya penerapan sistem yang dapat diintegrasi antara satu sama lain sehingga segala data penting dapat diakses dengan mudah oleh pihak apapun.
6. Peran Teknologi dalam Mengelola Status “In Transit”
Penerapan teknologi seperti software freight forwarding merupakan suatu hal yang perlu dilakukan perusahaan logistik untuk tetap bersaing dalam era digitalisasi ini. Terdapat juga teknologi AI yang harus dipertimbangkan dengan adanya perkembangan pesat pada beberapa tahun belakangan ini:
a. Software Manajemen Logistik
Telah dinyatakan sebelumnya bahwa sebuah software logistik perlu memiliki kemampuan untuk berintegrasi dengan perangkat lunak lain untuk meningkatkan visibilitas dan transparansi informasi. Maka dari itu, perusahaan harus memilih penyedia sistem informasi yang handal seperti ScaleOcean.
Software logistik ScaleOcean adalah sebuah sistem yang dirancang dari praktik bisnis dan industri terbaik di dunia, serta juga menawarkan ratusan hingga ribuan jumlah modul dan fitur. Tidak hanya itu, ScaleOcean tidak membatasi jumlah pengguna sistemnya, sehingga dapat digunakan juga oleh pihak eksternal untuk melakukan akses data tanpa diperlukannya pembayaran tambahan.
Dan tentu saja, perangkat lunaknya memiliki kemampuan integrasi yang sangat canggih. Bahkan, terdapat mitra-mitra logistik internasional yang mengandalkan ScaleOcean untuk menjalankan operasi pengirimannya. Anda dapat melakukan demo gratis terlebih dahulu untuk memantau kecocokan sistemnya dengan bisnis.
b. Artificial Intelligence
Kecerdasan Buatan (AI) mampu mempelajari data masa lalu, mengenal pola, dan memproyeksikan kemungkinan gangguan atau keterlambatan dalam proses pengiriman. Algoritme AI mampu menemukan tren dalam jalur pengiriman, situasi cuaca, serta prosedur bea cukai untuk merekomendasikan rute terbaik atau alternatif jadwal pengiriman.
Dengan cara ini, perusahaan dapat menyesuaikan rencana logistik mereka secara proaktif, menghindari keterlambatan yang merugikan dan memastikan pengiriman tiba tepat waktu. Analisis prediktif memberikan kekuatan kepada bisnis untuk membuat keputusan sebelum masalah muncul, yang dapat menghemat waktu dan meminimalkan risiko.
7. Kesimpulan
Status “In Transit” merupakan sebuah petanda bahwa sebuah pesanan sedang diproses dan sedang menuju alamat penerima. Penerapan hal tersebut yang efektif memerlukan sistem logistik yang mampu melakukan integrasi dengan sistem lain, baik secara internal bisnis, maupun eksternal perusahaan.
Adanya kemampuan integrasi yang baik dapat meningkatkan transpabilitas dan visibilitas data, sehingga meningkatkan efisiensi proses pengiriman. Salah satu penyedia perangkat lunak logistik terbaik di Indonesia adalah ScaleOcean yang menawarkan beragam fitur dan modul yang mempermudah integrasi antar software. Anda dapat mencoba sistemnya terlebih dahulu melalui demo gratisnya terlebih dahulu!
FAQ:
1. Apa yang Dimaksud dengan Status “In Transit” dalam Pengiriman Barang?
Status “In Transit” berarti paket Anda sedang dalam perjalanan dari lokasi pengiriman ke tujuan akhir. Paket mungkin berada di fasilitas distribusi atau sedang dalam proses pemindahan antar moda transportasi. Status ini menunjukkan bahwa pengiriman masih berlangsung dan belum mencapai tahap pengantaran.
2. Berapa Lama Paket Berada dalam Status “In Transit“?
Durasi paket berada dalam status “In Transit” bervariasi tergantung pada jarak, moda transportasi, dan efisiensi sistem logistik. Paket dapat berada dalam status ini selama beberapa hari, terutama jika melewati beberapa titik distribusi atau pusat pengiriman.
3. Apa yang Terjadi Jika Status Paket Tidak Berubah dari “In Transit“?
Jika status paket tidak berubah dari “In Transit” dalam waktu yang lama, bisa jadi karena beberapa alasan seperti keterlambatan pemrosesan di pusat distribusi, masalah teknis dalam sistem pelacakan, atau kendala logistik lainnya. Disarankan untuk menghubungi layanan pelanggan penyedia jasa pengiriman untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan memastikan paket Anda dalam kondisi baik.



