Pentingnya Penelitian Proses Produksi di Manufaktur

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Kurangnya riset yang mendalam pada lantai produksi kerap memicu masalah seperti penggunaan sumber daya yang boros dan metode kerja yang usang. Hal ini tidak hanya menghambat kemampuan perusahaan dalam beradaptasi dengan dinamika pasar, tetapi juga menyebabkan biaya produksi membengkak akibat ketidakefisienan yang terus berulang.

Penelitian proses produksi adalah salah satu solusi untuk mengatasi masalah ini. Dengan melakukan penelitian proses produksi yang konsisten, perusahaan dapat mengoptimalkan alokasi sumber daya, menemukan teknik manufaktur terbaru, serta menjamin bahwa standar kualitas tetap terjaga di tengah tuntutan pasar yang terus berubah.

Memahami tujuan dan tahapan sistematis dalam meneliti alur kerja dapat membantu memastikan operasional pabrik Anda tetap kompetitif dan adaptif dari hulu ke hilir. Artikel ini akan membahas apa itu penelitian proses produksi, tujuan utama pelaksanaannya, hingga tahapan-tahapan penting yang perlu dilakukan untuk mencapai hasil maksimal.

starsKey Takeaways
  • Penelitian proses produksi adalah kegiatan penyelidikan yang berfokus pada alur kerja produksi di industri manufaktur.
  • Tujuan penelitian proses produksi mencakup memastikan kualitas produk dan jasa, mengidentifikasi area yang perlud itingkatkan, hingga meningkatkan daya saing.
  • Tahapan penelitian proses produksi mulai dari identifikasi maslaah, perumusan hipotesis, desain penelitian, pengumpulan data, analisis data, hingga implementasi uji coba.
  • Berbagai metode penelitian yang dapat diterapkan di antaranya analisis waktu dan gerakan, analisis jalur proses, quality function deployment, dan operation process chart.
  • Software manufaktur ScaleOcean dapat otomatiskan proses penelitian dan memberikan visibilitas datayang akurat serta real-time untuk diteliti.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Penelitian Proses Produksi?

Penelitian proses produksi merupakan penyelidikan yang fokus pada alur proses produksi produk atau jasa di industri manufaktur. Penyelidikan ini dilakukan secara terstruktur dan cermat oleh tim khusus untuk menganalisis seberapa efektif dan efisien proses-proses produksi berjalan.

Dalam manufaktur, penelitian proses produksi bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses produksi dan menjaga daya saing perusahaan di pasar yang terus berubah, sehingga penelitian ini harus memperhatikan faktor-faktor internal dan eksternal yang dapat mempengaruhi proses produksi. Hal ini juga berlaku dalam penerapan ERP pada bisnis FMCG, yang menuntut integrasi proses produksi dan distribusi secara real-time.

Selain efektivitas dan efisiensi, tujuan krusial lainnya adalah mendorong peningkatan kualitas, memastikan produk yang dihasilkan konsisten, dapat diandalkan, dan memenuhi standar tertinggi. Dalam hal ini, penelitian proses produksi berperan penting untuk menyelaraskan standar operasional dengan sertifikasi ISO 9001, sehingga setiap tahapan kerja memiliki kontrol kualitas yang diakui secara internasional.

2. Apa Tujuan Penelitian Proses Produksi?

Tujuan utama dilakukannya penelitian proses produksi adalah untuk memastikan kualitas produk atau jasa, mengidentifikasi area yang perlu ditingkatkan, meningkatkan produktivitas efisiensi, menerapkan inovasi, hingga meningkatkan daya saing antar perusahaan.

Berikut penjelasan lebih detail terkait tujuan penelitian dalam produksi:

a. Memastikan Kualitas Produk atau Jasa

Tujuan utama penelitian proses produksi seringkali adalah untuk menjamin bahwa setiap unit output yang dihasilkan memenuhi standar kualitas tinggi yang telah ditetapkan. Penelitian ini membantu menyempurnakan tahapan kritis dalam alur kerja. Dengan proses yang lebih baik, quality control dapat berjalan lebih efektif dalam mendeteksi dan mencegah cacat sejak dini, memastikan konsistensi business growth manufaktur.

b. Mengidentifikasi Area yang Perlu Ditingkatkan

Penelitian proses produksi secara sistematis membantu Anda menemukan potensi masalah, hambatan (bottleneck), atau inefisiensi yang mungkin tidak terlihat pada operasional sehari-hari. Mengidentifikasi titik-titik lemah ini penting untuk perbaikan berkelanjutan. Temuan penelitian bahkan dapat memengaruhi area lain seperti manajemen inventory jika bottleneck produksi menyebabkan penumpukan atau kekurangan stok.

c. Meningkatkan Efisiensi

Salah satu target paling umum dari penelitian proses produksi adalah mengoptimalkan cara kerja guna meningkatkan efisiensi, mengurangi waktu siklus, dan menekan biaya produksi. Penelitian ini membantu menganalisis struktur biaya variabel dan biaya manufaktur per unit. Tujuannya adalah menurunkan average variable cost per unit sembari meningkatkan kapasitas produksi keseluruhan pabrik Anda.

d. Menerapkan Inovasi

Penelitian proses produksi menjadi dasar vital untuk mengidentifikasi peluang dan mengintegrasikan inovasi baru ke dalam operasional pabrik Anda secara terencana. Melalui penelitian, Anda dapat mengevaluasi kelayakan teknis dan ekonomis penerapan otomasi pada tahapan tertentu atau mengeksplorasi potensi penggunaan teknologi canggih lainnya seperti generative AI dalam optimasi alur kerja atau desain.

e. Meningkatkan Daya Saing

Pada akhirnya, semua tujuan di atas secara signifikan berkontribusi pada peningkatan daya saing perusahaan Anda di pasar yang kompetitif. Dengan proses yang lebih efisien (yang berdampak pada biaya produksi yang lebih rendah) dan kualitas produk yang terjamin (didukung quality control yang ketat), Anda dapat menawarkan nilai lebih kepada pelanggan.

3. Bagaimana Tahapan Penelitian Proses Produksi di Manufaktur?

Bagaimana Tahapan Penelitian Proses Produksi di Manufaktur?Berbagai tahapan penelitian proses produksi pada industri manufaktur dimulai dari indentifikasi masalah dan kebutuhan, perumusan hipotesis dan tujuan penelitian, desain penelitian, pengumpualn data, analisi data, pengujian hipotesis, hingga implementasi uji coba.

Berikut penjelasan lebih detail terkait tahapan-tahapan penelitian proses produksi pada industri manufaktur:

a. Identifikasi Masalah dan Kebutuhan

Identifikasi masalah dan kebutuhan menjadi langkah pertama dalam melakukan penelitian proses produksi. Tujuannya untuk mengoptimalisasi pengembangan produk, dengan melibatkan pemahaman menyeluruh terhadap seluruh rantai pasokan dalam manufaktur.

Mulai dari penerimaan bahan baku hingga pengiriman produksi jadi yang perlu diperhatikan tim peneliti, sehingga memerlukan interaksi dengan berbagai pihak terkait. Dalam tahapan identifikasi kebutuhan masalah dan kebutuhan, perusahaan juga perlu melakukan perumusan tujuan penelitian yang spesifik dan relevan yang menjadi dasar dalam melakukan penelitian.

b. Perumusan Hipotesis dan Tujuan Penelitian

Tahapan penelitian produksi berikutnya adalah merumuskan hipotesis dan tujuan penelitian yang harus dilakukan. Caranya yaitu dengan mengidentifikasi variabel-variabel yang berpotensi mempengaruhi proses produksi, sehingga dapat menyusun hipotesis mengenai bagaimana perubahan dan inovasi pada variabel tersebut dapat meningkatkan efisiensi dan kualitas produksi.

Dengan memaksimalkan tahapan ini, perusahaan dapat lebih fokus dalam meneliti dan mengukur hasil produksi. Penerapan ERP pada bisnis FMCG melakukan pemantauan setiap parameter produksi secara instan, sehingga setiap indikator keberhasilan dapat terukur dengan jelas. Untuk itu, melalui hipotesis penelitian yang tajam dan dukungan sistem informasi yang terintegrasi, penelitian dapat dilakukan secara lebih terarah.

c. Desain Penelitian

Desain penelitian proses produksi bertujuan untuk merencanakan bagaimana penelitian ini akan dilaksanakan, dengan melibatkan pemilihan metode penelitian, pengukuran variabel, dan pemilihan sampel yang representatif. Suatu desain penelitian yang tepat akan memastikan bahwa data yang diperoleh dapat diandalkan, sehingga hasilnya dapat dianalisis dengan baik.

Selain itu, dalam desain penelitian, perusahaan juga perlu mempertimbangkan bagaimana penelitian tersebut akan berintegrasi dengan operasional produksi, dengan begitu alur produksi tidak akan terganggu secara signifikan selama proses penelitian ini berlangsung.

d. Pengumpulan Data

Pada tahapan pengumpulan data, tim peneliti akan mengumpulkan data yang sesuai dengan desain penelitian. Desain penelitian tersebut merupakan hasil dari proses sebelumnya, seperti saat penyusunan SOP produksi atau perancangan sistem operasional lainnya. Tahapan ini melibatkan observasi langsung di garis produksi, dengan melakukan wawancara personel terkait, atau penggunaan perangkat teknologi seperti sensor.

Adanya keakuratan dan kelengkapan data dalam tahap pengumpulan data ini menjadi penting dalam membantu analisis penelitian yang akan dilakukan pada langkah selanjutnya, sehingga dapat memberikan perusahaan wawasan yang relevan dan akurat mengenai operasional dan produktivitas dalam proses produksi.

e. Analisis Data

Setelah melakukan pengumpulan data, tahapan selanjutnya adalah menganalisis data tersebut dengan melibatkan penggunaan metode statistik atau teknik analisis yang sesuai dengan sifat data yang terkumpul. Analisis data ini bertujuan untuk mengidentifikasi pola, tren, atau hubungan antar variabel yang dapat memberikan pemahaman mendalam mengenai proses produksi.

Hasil dari riset dan pemantauan data ini akan menjadi kunci yang membentuk dasar untuk membuat keputusan dan rekomendasi perbaikan atau inovasi yang harus dilakukan dalam proses produksi. Dengan begitu, perusahaan harus memperhatikan proses analisis ini untuk operasional bisnis jangka panjang.

f. Interpretasi dan Pengujian Hipotesis

Hasil analisis data yang telah dihasilkan di tahapan sebelumnya, akan diinterpretasikan untuk menguji validitas hipotesis yang telah dirumuskan sebelumnya. Proses ini memungkinkan tim peneliti untuk menilai sejauh mana hipotesis ini dapat terbukti atau tidak berdasarkan data yang telah dikumpulkan.

Interpretasi yang akurat akan membantu perusahaan dalam menggambarkan implikasi praktis dari temuan penelitian dan sejauh mana hasil penelitian dapat memberikan kontribusi pada perbaikan yang harus dilakukan dalam proses produksi di bisnis manufaktur.

g. Implementasi dan Uji Coba

Langkah selanjutnya setelah melakukan interpretasi dan uji hipotesis adalah mengimplementasikan data yang dihasilkan untuk perubahan atau inovasi yang dibutuhkan dalam proses produksi. Caranya dengan melibatkan uji coba kecil atau pilot project untuk melihat bagaimana perubahan tersebut dapat diterapkan dalam skala produksi penuh.

Dalam tahap implementasi, proses ini perlu dilakukan secara seksama untuk memastikan bahwa proses produksi tetap berjalan dan meminimalkan dampak negatif dalam produksi. Selain itu, uji coba yang baik akan memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi dan mengatasi potensi masalah sebelum penerapan di seluruh proses produksi.

h. Penyusunan Laporan dan Diseminasi Hasil

Tahapan terakhir adalah menyusun laporan yang meliputi metodologi, temuan, interpretasi, serta rekomendasi untuk perbaikan atau inovasi yang perlu dilakukan dalam proses produksi. Dalam beberapa penelitian proses produksi, tahapan perakitan penting untuk memastikan setiap komponen diproduksi dengan efisien.

Sedangkan diseminasi atau penyebaran ide harus dilakukan dengan baik secara internal kepada pihak-pihak terkait di perusahaan maupun kepada pihak eksternal yang mungkin tertarik dengan temuan penelitian tersebut. Kedua langkah dalam penelitian produksi ini akan memberikan dampak positif yang maksimal serta memberikan wawasan bagi pemangku kepentingan internal dan dapat dijadikan acuan perkembangan pengetahuan.

Manufaktur

4. Metode Penelitian Proses Produksi di Manufaktur

Penelitian proses produksi menggunakan beragam metode analisis yang terstruktur. Metode penelitian proses produksi yang kerap digunakan dalam bisnis manufaktur mencakup analisis waktu dan gerakan, analisis jalur proses, quality function deployment, dan operation process chart.

Berikut penjelasan dari metode penelitian proses produksi yang umum diterapkan di manufaktur:

a. Analisis Waktu dan Gerakan

Metode ini melibatkan pengamatan cermat terhadap setiap gerakan yang dilakukan pekerja saat menyelesaikan tugas produksi, serta pencatatan waktu yang dibutuhkan untuk setiap gerakan atau langkah.

Tujuannya adalah mengidentifikasi gerakan yang tidak perlu, inefisien, atau berpotensi menyebabkan kelelahan. Dengan mengeliminasi atau menyederhanakan gerakan tersebut, Anda dapat mengoptimalkan alur kerja tugas dan mengurangi waktu siklus produksi.

b. Analisis Jalur Proses (Process Flow Analysis)

Analisis jalur proses fokus pada pemetaan visual dan komprehensif seluruh rangkaian tahapan atau alur kerja yang dilalui sebuah produk dari awal hingga menjadi produk jadi. Metode ini membantu Anda melihat gambaran besar dari proses tersebut.

Dengan memetakan aliran proses, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi di mana bottleneck, penundaan, atau hambatan terjadi. Hal ini akan membantu Anda dapat mencari cara untuk menyederhanakan proses dan meningkatkan produktivitas.

c. Quality Function Deployment (QFD)

QFD adalah metode terstruktur yang membantu menerjemahkan kebutuhan dan harapan pelanggan menjadi persyaratan teknis spesifik untuk produk dan selanjutnya ke dalam desain proses produksi itu sendiri.

Metode ini memastikan bahwa desain proses Anda secara langsung mendukung fitur dan kualitas yang paling bernilai bagi konsumen akhir. QFD juga sangat berguna di awal penelitian proses produksi, terutama ketika perusahaan ingin menerapkan strategi inovasi produk untuk menciptakan solusi baru atau meningkatkan proses yang sudah ada.

d. Operation Process Chart (OPC)

Metode operation process chart (OPC) menggunakan simbol standar yang sudah ditetapkan untuk membuat diagram visual.  Hal ini yang memetakan urutan operasi (kegiatan yang mengubah produk) dan inspeksi (pemeriksaan kualitas) dalam proses produksi.

Diagram ini memberikan gambaran langkah demi langkah yang jelas tentang alur kerja dan di mana setiap aktivitas terjadi. Dengan OPC, Anda dapat dengan mudah mengidentifikasi aktivitas yang tidak menambah nilai pada produk dan mempertimbangkan untuk menghapusnya. Metode ini membutuhkan teknologi canggih untuk membantu memastikan implementasi metode dapat berjalan dengan lancar.

Implementasi software manufaktur ScaleOcean dapat membantu metode yang digunakan untuk memetakan alur kerja secara digital dan otomatis. Melalui fitur data analytics, software ini mampu mendokumentasikan setiap parameter eksperimen dalam alur produksi secara otomatis. Ditambah dengan real-time production tracking, ScaleOcean memberikan visibilitas penuh terhadap dampak perubahan metode kerja.

5. Kesimpulan

Penelitian proses produksi merupakan serangkaian aktivitas sistematis untuk menganalisis dan mengevaluasi alur kerja guna menciptakan metode manufaktur yang lebih efisien dan inovatif. Melalui kegiatan ini, perusahaan dapat mengidentifikasi hambatan teknis serta merumuskan solusi tepat. Hal ini berguna untuk meningkatkan nilai tambah pada setiap tahapan transformasi bahan baku menjadi produk jadi.

Dengan menggunakan software manufaktur ScaleOcean, perusahaan dapat menjalankan penelitian proses produksi secara lebih akurat dan terukur. Berkat fitur real-time data analytics dan pelaporan otomatis, Anda dapat memantau efektivitas setiap perubahan metode produksi secara langsung. Hal ini juga dapat memastikan setiap inovasi yang diterapkan memberikan dampak nyata terhadap produktivitas operasional.

Memahami cara melakukan penelitian proses yang mendalam penting untuk menjaga daya saing dan stabilitas bisnis manufaktur Anda di pasar yang dinamis. Jadwalkan demo gratis dan konsultasi dengan tim ahli kami untuk melihat bagaimana software ini membantu bisnis Anda!

FAQ:

1. Apa tujuan melakukan penelitian proses produksi?

Tujuan utama melakukan penelitian proses produksi adalah untuk memahami, menganalisis, dan meningkatkan efisiensi serta efektivitas suatu proses produksi. Penelitian ini bertujuan mengidentifikasi hambatan dalam proses, mengoptimalkan penggunaan sumber daya, meningkatkan kualitas produk atau layanan, hingga mengurangi biaya produksi.

2. Metode penelitian apa saja yang umum digunakan dalam penelitian proses produksi?

Metode penelitian yang umum digunakan sangat bervariasi tergantung pada fokus penelitian dan jenis industri. Beberapa metode yang sering dipakai antara lain:
1. Metode deskriptif kualitatif
2. Metode deskriptif kuantitatif
3. Studi kasus
4. Penelitian tindakan (action research)
5. Survei

3. Apa kaitan antara penelitian proses produksi dengan kualitas produk?

Penelitian proses produksi memiliki kaitan erat dengan kualitas produk. Dengan memahami dan menganalisis proses, peneliti dapat mengidentifikasi tahapan dalam proses yang paling berpengaruh. Penelitian ini dapat mengarah pada perbaikan proses, pengendalian mutu yang lebih baik, dan penerapan standar kualitas yang tepat.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap