Apakah Anda tahu bahwa keberhasilan sistem logistik suatu bisnis sangat bergantung pada pengelolaan proses first mile dengan baik? Dalam dunia bisnis yang serba cepat ini, memastikan produk sampai ke tangan konsumen dengan lancar akan dimulai dari tahapan pertama dalam rantai pasokan yakni first mile.
Proses ini melibatkan semua langkah yang terjadi sejak produk keluar dari produsen atau gudang awal dan dipersiapkan untuk perjalanan lebih lanjut melalui rantai pasokan. Namun, tahukah Anda bahwa banyak perusahaan yang seringkali mengabaikan pentingnya optimasi pengiriman first mile?
Demikian, artikel ini akan menjelaskan secara mendalam apa itu first mile, bagaimana proses pengirimannya berjalan, serta bagaimana peran teknologi dan otomasi dapat mengoptimalkan proses ini untuk meningkatkan efisiensi operasional Anda.
- First mile adalah tahap awal dalam rantai pasokan di mana produk dipindahkan dari produsen atau gudang ke titik distribusi berikutnya, memastikan distribusi berjalan lancar.
- Karakteristik pengiriman first mile yaitu keterlibatan banyak pihak, persiapan fisik barang, dan efisiensi waktu.
- Proses pengiriman first mile meliputi pemilihan barang, konsolidasi, pengemasan, pemuatan barang, dan transportasi.
- ScaleOcean adalah solusi ERP untuk mengoptimalkan logistik first mile dengan fitur seperti manajemen pemesanan, pelacakan pengiriman, dan opsi pengiriman yang dapat disesuaikan.
1. Apa itu First Mile?
First mile adalah tahap awal dalam proses logistik atau rantai pasok, di mana barang dikumpulkan dari produsen atau pemasok menuju ke pusat distribusi atau gudang.
Tahapan ini merupakan hal penting karena dapat menentukan tingkat efisiensi rantai pasokan secara keseluruhan, termasuk efisiensi biaya dan waktu.
Berbeda dengan proses last mile, line haul adalah tahapan pengiriman jarak jauh yang menghubungkan pusat distribusi, sedangkan first mile adalah tahap pengumpulan awal. Pada tahap ini, barang yang telah diproduksi atau disiapkan akan dikirimkan ke first mile hub, yang berfungsi sebagai titik pusat untuk memulai perjalanan barang ke berbagai tujuan selanjutnya.
First mile hub berperan dalam menciptakan kelancaran distribusi, karena pengelolaan yang baik pada tahap ini dapat mempercepat pengiriman produk dan meminimalkan potensi kesalahan, sehingga seluruh proses pengiriman barang berjalan efisien dan tepat waktu.
2. Karakteristik Pengiriman First Mile
Pengiriman first mile tidak hanya melibatkan pengangkutan barang dari titik awal ke titik distribusi, tetapi juga melibatkan berbagai karakteristik penting yang mempengaruhi kelancaran proses tersebut.
Memahami karakteristik pengiriman first mile dapat membantu perusahaan merencanakan logistik mereka dengan lebih baik, mengurangi biaya dan meningkatkan efisiensi operasional.
Di bagian ini, kita akan melihat lebih jauh berbagai elemen yang mempengaruhi pengiriman first mile yang perlu diperhatikan oleh setiap perusahaan yang terlibat dalam proses distribusi.
a. Keterlibatan Banyak Pihak
Pengiriman first mile melibatkan berbagai pihak yang bekerja sama untuk memastikan barang sampai ke titik distribusi berikutnya. Proses ini tidak hanya melibatkan produsen atau pengirim barang tetapi juga pihak ketiga seperti penyedia jasa logistik, distributor, atau agen pengiriman.
Setiap pihak bertanggung jawab atas tahapan yang berbeda dalam proses transportasi logistik mulai dari pengemasan hingga pengiriman.
Keterlibatan banyak pihak dalam tahap ini mengharuskan komunikasi yang efektif dan koordinasi yang baik antar semua pihak yang terlibat agar pengiriman berjalan dengan lancar dan tepat waktu.
b. Persiapan Fisik Barang
Sebelum barang mulai dikirim dalam proses first mile, persiapan fisik produk sangat penting untuk memastikan bahwa produk dapat dikirim dengan aman dan sampai ke tujuan dalam kondisi baik. Pengemasan yang tepat melindungi barang dari kerusakan selama proses pengiriman dan transit.
Setiap jenis produk memerlukan pengemasan yang berbeda sesuai dengan sifat dan kebutuhan perlindungannya seperti barang elektronik yang membutuhkan pembungkus antishock atau barang cair yang memerlukan wadah kedap udara.
Selain itu, persiapan dokumen juga tidak kalah penting seperti label pengiriman yang lengkap dan akurat, nomor pesanan, serta sertifikasi yang diperlukan untuk pengiriman internasional.
c. Efisiensi Waktu
Kecepatan dan ketepatan waktu sangat penting dalam pengiriman first mile. Ketika barang keluar dari titik pengiriman pertama, setiap keterlambatan dapat mempengaruhi keseluruhan rantai pasokan.
Oleh karena itu, efisiensi waktu menjadi aspek yang sangat diperhatikan dalam tahap first mile. Pengelolaan waktu yang baik membantu menghindari keterlambatan yang dapat mempengaruhi pengiriman pada tahap berikutnya. Dalam dunia bisnis yang semakin kompetitif, waktu adalah uang.
Semakin cepat barang sampai ke tujuan berikutnya, semakin besar peluang untuk memenuhi permintaan pasar dan menjaga kepuasan pelanggan.
Dengan menggunakan alat seperti freight margin calculator, perusahaan dapat memperkirakan margin keuntungan dari pengiriman dengan lebih akurat, memastikan bahwa kecepatan dan biaya pengiriman tetap seimbang untuk memaksimalkan profitabilitas.
3. Proses Pengiriman First Mile

Pengiriman middle mile berperan dalam menghubungkan berbagai titik distribusi dan memastikan barang bisa melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir. Proses ini melibatkan pengaturan rute, pemilihan kendaraan yang tepat, dan pengelolaan barang dalam transit.
Di bagian ini, kita akan membahas secara lebih rinci bagaimana pengiriman middle mile dilakukan serta faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran proses ini dalam rantai pasokan.
a. Memilih Produk untuk Dikirimkan
Proses pertama dalam pengiriman first mile adalah memilih produk yang akan dikirim ke titik distribusi. Pemilihan ini melibatkan keputusan strategis mengenai jenis barang yang akan diprioritaskan dan dikirim lebih dulu berdasarkan permintaan pasar atau urutan produksi.
Misalnya, jika ada permintaan mendesak untuk produk tertentu, barang tersebut akan dipilih lebih awal untuk proses pengiriman. Proses pemilihan yang baik memungkinkan pengiriman dilakukan lebih cepat dan menghindari keterlambatan dalam pasokan.
Selain itu, pemilihan barang juga memperhitungkan faktor-faktor seperti ukuran, bobot, dan urgensi pengiriman, yang semuanya mempengaruhi logistik keseluruhan.
b. Konsolidasi dan Pengemasan
Setelah produk dipilih, langkah selanjutnya adalah konsolidasi yakni menggabungkan beberapa barang yang akan dikirim ke dalam satu pengiriman. Proses ini sangat penting untuk menghemat biaya dan mengoptimalkan ruang pada kendaraan pengangkut.
Dalam konsolidasi, barang-barang yang memiliki tujuan atau rute pengiriman yang sama digabungkan menjadi satu kiriman besar, mengurangi frekuensi pengiriman.
Setelah konsolidasi, pengemasan menjadi langkah penting berikutnya. Pengemasan yang tepat tidak hanya melindungi barang dari kerusakan, tetapi juga mempermudah proses pemuatan dan distribusi ke berbagai titik.
Pengemasan yang efisien membantu pengiriman berjalan lebih lancar dan mengurangi waktu yang dibutuhkan untuk mempersiapkan barang sebelum pengiriman.
c. Pengiriman dan Pemuatan ke Truk Pengangkut
Pada tahap ini, barang yang telah dipilih dan dikemas siap untuk dimuat ke kendaraan pengangkut seperti truk atau kontainer. Tentu saja, sebelum barang masuk, akan disertakan sebuah packing slip terlebih dahulu.
Pemuatan yang efisien sangat penting untuk memastikan barang dapat dikirim dalam jumlah yang optimal tanpa menyebabkan kerusakan. Penataan barang yang baik di dalam kendaraan pengangkut membantu memaksimalkan kapasitas dan memastikan barang tetap aman selama perjalanan.
Dalam proses ini, para pekerja perlu memperhatikan pembagian beban, stabilitas muatan, dan akses ke barang yang mungkin perlu diturunkan lebih awal. Pengaturan pemuatan yang baik akan mempercepat waktu pengiriman dan mengurangi risiko kerusakan barang.
d. Transportasi ke Titik Perantara di Sepanjang Rantai Pasokan
Setelah barang dimuat dengan aman, langkah berikutnya adalah transportasi ke titik perantara dalam rantai pasokan. Titik ini bisa berupa gudang distribusi atau pusat logistik yang lebih besar yang akan menangani pengiriman barang ke tujuan akhir.
Selama perjalanan ini, pengelolaan rute dan waktu menjadi sangat penting. Setiap keterlambatan dalam transportasi ke titik perantara dapat memengaruhi kelancaran distribusi barang ke titik berikutnya.
Untuk memastikan efisiensi dalam pengiriman first mile, perusahaan perlu memanfaatkan teknologi pelacakan dan transportation management system yang dapat mengoptimalkan perjalanan barang dan meminimalkan gangguan selama perjalanan.
Baca juga: 13 Aplikasi Trucking Logistik untuk Pengiriman Barang 2025
4. Contoh Penerapan First Mile
Dalam bisnis e-commerce, first mile adalah tahap pertama pada proses pengiriman barang hingga sampai ke pelanggan. Tahapan ini fokus pada pengambila barang dari penjual dan pengirimannya ke gudang logistik.
Prosesnya dimulai ketika penjual menyiapkan pesanan, lalu menyerahkannya kepada pihak logistik yang bertanggung jawab untuk mengambil barang yang akan dikirim.
Selanjutnya, pihak logistik akan mengatur proses pengambilan melalui armada atau kerja sama dengan mitra pengiriman pihak ketiga. Pada tahap ini, manajemen transportasi armada perlu dikelola dengan efisien agar barang dapat dijemput dan dibawa ke pusat distribusi atau gudang dengan cepat dan teratur. Hal ini dapat mencegah adanya penundaan awal dalam rantai pasok.
Setibanya di gudang logistik, barang tidak langsung dikirimkan ke pelanggan, melainkan barang harus melalui proses penyortiran dan pengemasan. Barang-barang akan disortir berdasarkan tujuan, lalu dikemas ulang agar kondisi barang tetap baik selama perjalanan.
Setelah proses ini selesai, barang siap untuk diteruskan ke tahap berikutnya, yaitu pengiriman akhir menuju pelanggan. Singkatnya, efisiensi dalam proses first mile sangat menentukan kelancaran keseluruhan proses pengiriman.
Jika tahap awal ini mengalami kendala, efek dominonya bisa dirasakan di seluruh rantai logistik. Hal ini menyebabkan keterlambatan pengiriman dan berpotensi menurunkan kepuasan pelanggan. Oleh karena itu, optimasi first mile adalah kunci sukses dalam operasional e-commerce.
5. Istilah-Istilah Status Pengiriman First Mile
Proses pengiriman first mile melibatkan berbagai status yang menandakan kemajuan atau hambatan dalam perjalanan barang. Memahami istilah-istilah yang sering digunakan dalam pengiriman first mile sangat penting untuk memantau setiap langkah dalam proses tersebut. Berikut adalah istilah-istilahnya :
a. DC
DC atau Distribution Center adalah fasilitas yang berfungsi sebagai titik peralihan barang antara produsen dan jaringan distribusi. Di sini, barang disiapkan dan dikelola untuk pengiriman lebih lanjut.
Biasanya, DC memiliki sistem manajemen yang canggih untuk memantau dan mengelola inventaris secara efisien, sehingga meminimalkan waktu tunggu dan mempermudah proses pengiriman.
b. Transit Hub
Transit Hub adalah titik penting di sepanjang rantai pasokan di mana barang dikumpulkan dan disortir sebelum diteruskan ke tujuan berikutnya. Hub ini berfungsi untuk mengkonsolidasikan barang yang akan dikirim ke berbagai tujuan, memfasilitasi pengiriman barang dalam jumlah besar ke berbagai lokasi. Transit Hub memainkan peran penting dalam pengelolaan logistik dengan memfasilitasi efisiensi pengiriman antar wilayah.
c. Received
Status ini menunjukkan bahwa barang telah diterima di lokasi pengiriman yang ditentukan. Setelah barang sampai di titik perantara atau DC, status “received” akan menunjukkan bahwa produk telah siap untuk diproses lebih lanjut atau dikirim ke titik distribusi berikutnya.
Ini juga menandakan bahwa barang telah berhasil melewati tahap pertama dalam pengiriman dan dapat melanjutkan ke tahap selanjutnya dalam rantai pasokan.
d. Server Error
Status ini terjadi ketika ada masalah teknis dalam sistem pelacakan atau pemrosesan pengiriman. Kesalahan ini bisa disebabkan oleh gangguan teknis pada server atau kesalahan dalam sistem informasi yang digunakan untuk memantau pengiriman.
Meskipun status ini dapat terjadi, perusahaan perlu memiliki solusi alternatif untuk mengatasi masalah teknis yang menghambat kelancaran pengiriman dan memberikan informasi yang akurat kepada pihak terkait.
e. Reason (Inaccessible Location)
Status “inaccessible location” menunjukkan bahwa alamat tujuan pengiriman tidak dapat dijangkau karena berbagai alasan seperti akses yang sulit atau lokasi yang tidak terdaftar dengan jelas. Dalam kasus seperti ini, perusahaan logistik perlu mengonfirmasi lokasi pengiriman dan mencari solusi untuk mencapai tujuan dengan cara lain.
6. Otomatisasi untuk Optimalkan First-Mile Delivery

Mengelola proses first mile dalam rantai pasokan dapat menjadi tugas yang kompleks dan memakan waktu. Di sinilah otomatisasi memainkan peran besar dalam meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya.
Proses manual yang memakan waktu dapat digantikan oleh teknologi yang lebih canggih, memungkinkan pengiriman dilakukan lebih cepat dan lebih akurat. Maka dari itu, dibutuhkannya software freight forwarding terbaik agar proses otomatisasi dapat dilakukan.
Salah satu solusi yang dapat membantu perusahaan Anda mengoptimalkan pengiriman first mile adalah dengan menggunakan Software Freight ScaleOcean. Software tersebut hadir dengan berbagai fitur otomatisasi yang dirancang khusus untuk mempercepat setiap tahap pengiriman first mile mulai dari pemilihan barang, pengemasan, hingga penjadwalan pengiriman dan pengaturan rute yang optimal.
Dengan menggunakan ScaleOcean, Anda dapat meminimalkan kesalahan manusia yang sering kali terjadi dalam pengelolaan logistik manual.
Jika tertarik, vendor menyediakan demo gratis yang bisa dicoba kapanpun. Berikut adalah beberapa fitur unggulan dari software HR ScaleOcean yang berguna untuk untuk mengelola proses first mile di bisnis Anda :
- Booking Management: Memudahkan customer dalam melakukan booking pengiriman untuk berbagai moda transportasi seperti laut, udara, atau darat. Pengguna dapat memilih kapasitas yang diperlukan dan menentukan spesifikasi layanan dengan mudah.
- Tracking Shipment: Fitur ini memungkinkan pelacakan pengiriman secara real-time dengan memberikan nomor pelacakan unik untuk setiap pengiriman. Pengirim dapat memantau lokasi barang, status transit, estimasi waktu kedatangan, serta menerima pembaruan langsung terkait perubahan dalam perjalanan pengiriman.
- LCL, FCL, FTL, and LTL: Fitur ini mendukung berbagai metode pengiriman berdasarkan kapasitas dan volume barang seperti Less than Container Load (LCL), Full Container Load (FCL), Full Truck Load (FTL), dan Less than Truck Load (LTL). Pengguna dapat memilih jenis pengiriman yang sesuai dengan ukuran kargo dan kebutuhan pengiriman, membantu mengoptimalkan biaya transportasi.
- Import and Export: Fitur ini mendukung pengelolaan pengiriman internasional, baik untuk impor maupun ekspor. Sistem ini membantu pengguna dalam menangani seluruh aspek logistik internasional, termasuk manajemen dokumen, perizinan, dan pemenuhan peraturan internasional. Ini memastikan kepatuhan terhadap regulasi di setiap negara yang terlibat dalam pengiriman.
- Custom Clearance: Buat segala jenis dokumen bea cukai yang dibutuhkan untuk pengiriman, lalu kirim dokumen yang diperlukan kepada otoritas kepabeanan dari satu sistem. Selain itu, fitur ini juga mendukung perhitungan biaya pajak, bea, dan tarif lainnya.
Baca juga: 11 Software Transportation Management System (TMS) Terbaik 2025
7. Kesimpulan
Mengelola first mile dengan baik adalah kunci untuk memastikan kelancaran rantai pasokan yang lebih efisien. Proses ini melibatkan pemilihan barang, konsolidasi, pengemasan, dan pengiriman yang harus dilakukan dengan hati-hati.
Dengan memahami dan mengoptimalkan setiap tahapan, termasuk melalui otomatisasi, bisnis Anda dapat mengurangi biaya, meningkatkan efisiensi, dan meminimalkan kesalahan yang dapat mengganggu distribusi.
Jika Anda ingin mengoptimalkan pengelolaan first mile dalam bisnis Anda, pertimbangkan untuk menggunakan delivery management system seperti ScaleOcean yang dapat membantu mempermudah dan mempercepat setiap proses ini.
FAQ:
Apa itu first mile delivery?
First mile delivery adalah tahap awal dalam rantai pasokan, yaitu pengangkutan barang dari lokasi pengirim ke pusat distribusi atau hub pengiriman. Fokus utama adalah memastikan barang dapat segera diproses untuk pengiriman lebih lanjut.
Mengapa first mile delivery penting dalam logistik?
First mile delivery mempengaruhi kecepatan dan efisiensi pengiriman barang ke konsumen akhir. Proses ini memastikan bahwa barang mencapai pusat distribusi tepat waktu agar bisa segera diproses untuk tahap selanjutnya.
Apa tantangan utama dalam first mile delivery?
Beberapa tantangan yang dihadapi termasuk pengelolaan jadwal pengambilan barang, biaya operasional, kondisi geografis yang sulit dijangkau, serta pengaturan logistik untuk barang yang membutuhkan penanganan khusus.
Bagaimana cara mengoptimalkan first mile delivery?
Menggunakan teknologi manajemen rute, memanfaatkan mitra lokal untuk pengambilan barang, dan meningkatkan koordinasi antara pengirim dan pusat distribusi dapat membantu mengoptimalkan proses first mile delivery.


