Pernahkah Anda membuat keputusan penting hanya berdasarkan laporan penjualan bulan lalu, padahal kondisi pasar sudah berubah drastis minggu ini? Keterlambatan dan ketidakakuratan data adalah masalah serius yang seringkali menghambat pertumbuhan bisnis di Indonesia.
Sistem ini pada dasarnya bekerja sebagai jembatan yang menghubungkan semua data mentah dari berbagai departemen, seperti penjualan, stok, dan keuangan. Tujuannya adalah untuk memberikan para pengambil keputusan pandangan yang akurat dan real–time terhadap seluruh operasional.
Dengan informasi yang tepat di waktu yang tepat, perusahaan dapat bergerak lebih lincah, efisien, dan kompetitif, yang merupakan fondasi utama keberhasilan transformasi digital. Artikel ini akan membahas tuntas apa itu sistem informasi bisnis, jenis-jenisnya, serta contoh konkret penerapannya di dunia usaha.
- Sistem Informasi Bisnis (SIB) adalah sistem terpadu untuk mengumpulkan, mengelola, dan menyebar data guna mendukung keputusan dan operasional bisnis.
- Manfaat utama SIB mencakup pengambilan keputusan berbasis data, respons cepat terhadap pasar, peningkatan daya saing, integrasi proses, serta pengumpulan dan penyimpanan data.
- Contoh SIB mencakup TPS, MIS, DSS, EIS, CRM, ERP, SCM, KWS, dan Expert System, yang masing-masing memiliki fungsi khusus untuk berbagai kebutuhan bisnis.
- Aplikasi ERP ScaleOcean dapat membantu integrasi data, visibilitas menyeluruh, dan efisiensi proses bisnis melalui platform yang fleksibel dan siap disesuaikan dengan berbagai industri.
1. Apa itu Sistem Informasi Bisnis?
Sistem informasi bisnis adalah kombinasi sumber daya yang bekerja sama, meliputi perangkat keras, perangkat lunak, jaringan, dan pengguna. Sistem ini bertugas mengumpulkan, mengelola, dan menyebarkan data untuk mendukung proses operasional. Di dalamnya, komponen seperti sistem informasi eksekutif memberikan akses data penting bagi para pemimpin.
Penerapan sistem ini sangat penting untuk meningkatkan daya saing dan efisiensi bisnis Anda. Dengan menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu, perusahaan dapat merespons perubahan pasar lebih cepat dan mendukung pengambilan keputusan strategis yang lebih baik.
2. Apa Manfaat Utama dari Sistem Informasi Bisnis?
Penerapan sistem informasi bisnis adalah langkah strategis untuk memastikan perusahaan dapat beroperasi secara efisien dan responsif. Dengan memanfaatkan data secara optimal, Anda dapat membuka berbagai manfaat signifikan. Berikut adalah manfaat-manfaat utamanya:
a. Mendukung Pengambilan Keputusan
Sistem ini menyediakan data yang akurat dan tepat waktu bagi para pemimpin. Hal ini memungkinkan manajemen perusahaan untuk membuat keputusan strategis yang lebih baik berdasarkan fakta, bukan asumsi.
Dengan akses ke analisis mendalam, Anda dapat mengidentifikasi peluang, meminimalkan risiko, dan merespons tantangan bisnis secara lebih proaktif. Pengambilan keputusan pun menjadi lebih cepat dan terukur.
Hal ini memungkinkan manajemen perusahaan untuk membuat keputusan strategis yang lebih baik berdasarkan fakta, bukan asumsi. Sebuah studi menunjukkan bahwa perusahaan yang data-driven memiliki kemungkinan 23 kali lebih besar untuk mengakuisisi pelanggan baru.
b. Meningkatkan Efisiensi Operasional
Salah satu manfaat utama adalah kemampuan untuk mengoptimalkan proses bisnis. Sistem informasi bisnis mengotomatiskan tugas-tugas rutin, yang secara signifikan mengurangi waktu dan biaya operasional.
Integrasi proses antar departemen juga menghilangkan duplikasi pekerjaan dan menyederhanakan alur kerja yang kompleks. Ini membebaskan tim Anda untuk fokus pada tugas-tugas yang lebih bernilai tambah.
c. Meningkatkan Daya Saing dan Inovasi
Dengan akses ke data pasar secara real-time, perusahaan dapat beradaptasi lebih cepat terhadap perubahan. Anda bisa menyesuaikan strategi, meningkatkan kualitas layanan, dan memenuhi kebutuhan konsumen secara lebih efektif.
Sistem ini juga memungkinkan Anda untuk memahami tren pasar dan perilaku pelanggan. Wawasan ini menjadi dasar untuk mendorong inovasi dalam pengembangan produk atau layanan baru.
d. Memperkuat Komunikasi dan Kolaborasi
Sebuah software bisnis online yang terintegrasi dapat memperlancar pertukaran informasi di seluruh organisasi. Sistem ini memecah silo data antar departemen, sehingga semua tim bekerja dengan informasi yang sama.
Kolaborasi menjadi lebih mudah karena data dapat dibagikan dan diproses tanpa hambatan. Hal ini meningkatkan koordinasi dan memastikan semua bagian dari perusahaan bergerak menuju tujuan yang sama.
e. Meningkatkan Akurasi dan Keamanan Data
Peran software ini sangat krusial dalam memastikan data bisnis tercatat dengan baik dan konsisten. Sistem ini mengurangi risiko human error dan menjamin data di seluruh departemen memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Selain itu, data bisnis yang sensitif, termasuk data keuangan, tersimpan aman dalam basis data yang terintegrasi. Kemampuan untuk melakukan analisis VUCA juga sangat bergantung pada data yang akurat dan terlindungi ini.
f. Memantau Kinerja Bisnis
Sistem informasi bisnis memberikan manajer kemampuan untuk memantau kemajuan perusahaan terhadap tujuan strategis melalui dashboard dan indikator kinerja utama secara real–time. Kemampuan pemantauan yang konstan ini memungkinkan identifikasi penyimpangan atau masalah kinerja secara cepat.
3. Komponen Utama Sistem Informasi Bisnis
Sebuah sistem informasi bisnis yang andal tidak hanya terdiri dari perangkat lunak saja. Sistem ini merupakan sebuah ekosistem yang terbentuk dari beberapa komponen utama yang saling bekerja sama untuk mengolah data menjadi informasi berharga.
Oleh karena itu, prinsip-prinsip enterprise data management menjadi dasar utama yang menjamin kualitas dan integritas data tersebut. Berikut adalah komponen-komponen kunci yang membentuk sebuah sistem yang fungsional:
a. Perangkat Keras (Hardware)
Perangkat keras adalah semua komponen fisik yang menjadi fondasi dari sistem Anda. Ini mencakup komputer, server, router, dan perangkat lain yang digunakan untuk menjalankan perangkat lunak. Tanpa hardware yang memadai, sistem tidak akan bisa beroperasi.
Anda harus memastikan perangkat keras yang digunakan memiliki kapasitas yang cukup untuk menangani beban kerja perusahaan. Kinerja server dan komputer pengguna secara langsung akan mempengaruhi kecepatan dan responsivitas dari sistem informasi bisnis secara keseluruhan.
b. Perangkat Lunak (Software)
Perangkat lunak adalah program dan aplikasi yang diinstal pada perangkat keras. Komponen inilah yang bertugas untuk mengumpulkan, mengelola, dan memproses data sesuai dengan kebutuhan Anda.
Aplikasi ini bisa berupa sistem operasi, program database, atau aplikasi bisnis spesifik seperti ERP atau CRM. Perangkat lunak memberikan instruksi kepada perangkat keras tentang apa yang harus dilakukan dengan data yang ada.
c. Jaringan (Network)
Jaringan adalah infrastruktur komunikasi yang menghubungkan semua perangkat keras dan pengguna. Ini bisa berupa jaringan lokal (LAN) di kantor Anda atau koneksi internet yang lebih luas.
Jaringan yang stabil dan cepat sangat penting agar data dapat mengalir dengan lancar antar perangkat dan pengguna. Komponen ini memastikan bahwa sistem informasi bisnis dapat diakses oleh siapa saja yang berwenang, di mana pun mereka berada.
d. Pengguna Sistem (Users)
Pengguna adalah semua individu yang berinteraksi dengan sistem, mulai dari staf entri data hingga manajer puncak. Merekalah yang memasukkan data, menjalankan laporan, dan menggunakan informasi yang dihasilkan.
Keterlibatan dan pemahaman pengguna terhadap sistem sangatlah krusial. Tanpa pengguna yang kompeten, data yang dimasukkan bisa jadi tidak akurat dan potensi penuh dari sistem tidak akan tercapai.
e. Prosedur (Procedures)
Prosedur adalah serangkaian aturan dan langkah-langkah standar yang mengatur bagaimana sistem harus dioperasikan. Ini mencakup panduan tentang cara memasukkan data, menghasilkan laporan, atau menjaga keamanan informasi.
Prosedur yang jelas memastikan bahwa sistem informasi bisnis digunakan secara konsisten oleh semua pengguna. Hal ini membantu menjaga integritas data dan meminimalkan risiko kesalahan.
f. Data / Informasi
Data adalah komponen paling vital, yaitu fakta-fakta mentah yang dikumpulkan dari aktivitas bisnis sehari-hari. Contohnya termasuk jumlah transaksi penjualan, data stok barang, atau jam kerja karyawan.
Sistem kemudian akan mengolah data mentah ini menjadi informasi yang memiliki konteks dan makna. Informasi inilah yang pada akhirnya digunakan oleh manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang lebih baik dan strategis.
4. Jenis Sistem Informasi Bisnis
SIB berperan penting dalam mendukung berbagai fungsi operasional perusahaan dengan akses data real–time yang diberikan. Untuk mengoptimalkan penerapannya, terdapat beberapa jenis sistem informasi bisnis yang masing-masingnya dapat membantu mengelola proses bisnis. Berikut penjelasannya:
a. Sistem Penjualan dan Pemasaran
Sistem ini dirancang untuk mendukung aktivitas mulai dari identifikasi prospek hingga pelayanan purna jual, sering kali diimplementasikan melalui modul CRM. Tujuannya adalah menganalisis tren pasar, mengelola kampanye promosi, dan meningkatkan interaksi serta loyalitas pelanggan.
b. Sistem Akuntansi
Sistem Akuntansi berfungsi mencatat dan memproses semua transaksi keuangan, termasuk piutang, utang, dan buku besar, secara otomatis dan akurat. Output dari sistem ini adalah laporan keuangan vital seperti neraca, laba rugi, dan arus kas yang mendukung kepatuhan regulasi dan pengambilan keputusan finansial.
c. Sistem Sumber Daya Manusia
Sistem SDM mengelola data karyawan secara komprehensif, mencakup penggajian, manajemen tunjangan, rekrutmen, hingga penilaian kinerja. Dengan adanya otomatisasi, sistem ini memastikan kepatuhan terhadap undang-undang ketenagakerjaan dan mendukung pengembangan kompetensi karyawan.
d. Sistem Manufaktur
Sistem ini berfokus pada perencanaan dan pengendalian proses produksi, mulai dari manajemen bahan baku hingga inventarisasi produk jadi. Fungsinya adalah mengoptimalkan jadwal produksi, mengontrol kualitas, dan memastikan efisiensi pemanfaatan sumber daya.
e. Sistem Manajemen Proyek
Sistem ini membantu tim merencanakan, melaksanakan, dan mengawasi pekerjaan proyek agar selesai tepat waktu dan sesuai anggaran. Fitur utamanya mencakup penjadwalan tugas, alokasi sumber daya, dan pelacakan kemajuan proyek secara real–time.
5. Contoh Sistem Informasi Bisnis
Selain terdapat beberapa jenis, sistem ini juga memiliki contoh sistem manajemen bisnis yang dirancang untuk mendukung pengambilan keputusan dan pengelolaan data di perusahaan. Berikut ini beberapa contoh SIB yang umum digunakan di berbagai sektor bisnis, diantranya:
a. Transaction Processing Systems (TPS)
TPS adalah sistem informasi bisnis yang dirancang untuk menangani transaksi bisnis sehari-hati, seperti penjualan, pembelian, dan pembayaran. Sistem TPS akan memastikan setiap transaksi tercatat dengan tepat dan diproses secara efisien. TPS juga penting untuk menjaga integritas data dan mendukung operasional perusahaan yang berbasis transaksi.
b. Management Information Systems (MIS)
MIS menyediakan data informasi relevan dan terstruktur kepada perusahaan untuk membantu dalam pengambilan keputusan. Sistem ini akan mengolah data yang dikumpulkan dari berbagai departemen, serta menghasilkan laporan bisnis dengan gambaran tentang kinerja perusahaan.
c. Decision Support Systems (DSS)
DSS dirancang untuk mendukung pengambilan keputusan yang lebih kompleks dengan menyediakan analisis data yang mendalam. Sistem akan menggabungkan data internal dan eksternal untuk memberikan wawasan yang membantu manajer dalam membuat keputusan yang lebih terinformasi.
Yufita Ernawati et al, (2022) dalam risetnya menyimpulkan bahwa DSS memiliki peran positif yang signifikan dalam membantu berbagai keputusan yang dihadapi perusahaan. Mayoritas penelitian, yakni sekitar 50%, menggunakan metode hybrid untuk membangun DSS.
d. Executive Information Systems (EIS)
EIS menyediakan informasi yang ringkas, relevan, dan mudah dipahami bagi eksekutif perusahaan dengan menyajikan data dalam format yang terintegrasi. Hal ini memungkinkan eksekutif untuk mendapatkan gambaran umum mengenai kinerja perusahaan.
e. Customer Relationship Management (CRM)
CRM adalah sistem yang dirancang untuk membantu perusahaan mengelola hubungan dengan pelanggan. Sistem ini dapat mengintegrasikan informasi pelanggan untuk meningkatkan layanan pelanggan, mempermudah penjualan, dan memperkuat komunikasi antara perusahaan dan klien.
f. Enterprise Resource Planning (ERP)
Sistem ERP menjadi sistem penting yang dapat mengintegrasikan berbagai fungsi bisnis, seperti keuangan, produksi, dan sumber daya manusia, dalam satu platform. ERP mengoptimalkan aliran informasi antar departemen, dan memungkinkan perusahaan untuk merespons perubahan dengan lebih cepat dan tepat.
Faktor keberhasilan implementasi ERP adalah sesuai dengan kebutuhan sistem, sehingga penting untuk meninjau perencanaan bisnis agar penerapan sistem tepat sasaran dengan kebutuhan spesifik bisnis Anda. Dengan menerapkan sistem ERP yang tepat dan sesuai, sistem dapat memberikan visibilitas yang lebih baik terhadap seluruh proses.
g. Supply Chain Management (SCM)
SCM adalah contoh SIB berikutnya yang dapat mengelola rantai pasokan, dari pemasok hingga konsumen akhir. SCM mencakup pengelolaan pengadaan, pengiriman, dan distribusi barang secara efisien. Sistem ini mendukung perusahaan dalam menjaga keseimbangan antara permintaan dan pasokan, serta meminimalkan biaya dan waktu pengiriman.
h. Knowledge Work System (KWS)
KWS digunakan untuk mengelola pengetahuan dan informasi dalam organisasi. KWS membantu dalam pengolahan data kompleks dan pembuatan konten yang dapat digunakan untuk penelitian dan inovasi. Sistem ini mendukung profesional dalam menghasilkan karya yang berkualitas dan berbasis pengetahuan, meningkatkan kolaborasi antar individu atau tim.
i. Business Intelligence (BI)
Business intelligence (BI) adalah serangkaian alat dan teknologi yang dirancang untuk mengumpulkan, mengintegrasikan, menganalisis, dan memvisualisasikan data mentah bisnis. Tujuannya adalah menyediakan wawasan mendalam dan dapat ditindaklanjuti yang mendukung pengambilan keputusan strategis.
Baca juga: Sistem ERP: Pengertian, Manfaat, Cara Kerja, serta Jenisnya
6. Kesimpulan
Sistem informasi bisnis adalah ekosistem terpadu yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, data, dan pengguna yang bekerja sama. Tujuannya adalah untuk mengubah data mentah menjadi informasi berharga yang mendukung pengambilan keputusan dan meningkatkan efisiensi operasional.
Dengan menerapkan sistem yang tepat, perusahaan dapat meraih berbagai manfaat signifikan, seperti peningkatan daya saing, kolaborasi antar tim yang lebih kuat, serta akurasi data yang lebih terjamin. Kunci keberhasilannya terletak pada strategi implementasi yang matang, mulai dari perencanaan, hingga pemantauan berkelanjutan.
Untuk memastikan strategi Anda berjalan sukses, Anda memerlukan mitra teknologi yang tepat. Solusi seperti software ERP ScaleOcean tidak hanya menyediakan platform yang terintegrasi, tetapi juga dukungan ahli untuk memandu Anda. Jika Anda ingin melihat bagaimana sistem ini dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda, jadwalkan sesi demo gratis untuk konsultasi lebih lanjut.
FAQ:
1. Apa konsep sistem bisnis?
Konsep sistem bisnis adalah seperangkat prinsip, praktik, dan prosedur terstruktur yang diterapkan pada aktivitas tertentu untuk mencapai hasil tertentu. Pada dasarnya, sistem ini menciptakan serangkaian jalan pintas yang memastikan operasional berjalan dengan benar dan efisien.
2. Apa yang dimaksud dengan sistem informasi bisnis?
Sistem informasi bisnis adalah kombinasi perangkat keras, perangkat lunak, data, prosedur, dan pengguna yang bekerja sama. Tujuannya adalah untuk mengumpulkan, mengelola, menganalisis, dan menyebarkan data guna mendukung proses pengambilan keputusan dan operasi dalam suatu bisnis.
3. Apa contoh sistem bisnis?
Sistem bisnis adalah serangkaian proses yang saling terhubung (dengan atau tanpa teknologi). Contoh sistem bisnis meliputi Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM), Sistem Perencanaan Sumber Daya Perusahaan (ERP), Sistem Manajemen Mutu (SMM), dan Sistem Manajemen Inventaris.




