Di era digital ini, sistem e procurement telah mengubah cara bisnis dalam memperoleh barang dan jasa. Melalui teknologi terbaru, proses pembelian bisa dilakukan secara otomatis menjadi lebih cepat, efisien, dan transparan. Untuk semakin meningkatkan kemampuan software, Anda perlu untuk selalu menerapkan teknologi terbaru.
E procurement system bukan hanya sebatas digitalisasi proses bisnis, tapi juga tentang merangkul inovasi terbaru dan beradaptasi dengan tren terkini. Pasalnya, dunia bisnis dan teknologi selalu bergerak beriringan. Jadi, tren tersebut akan terus berkembang seiring dengan perkembangan teknologi digital. Untuk memahami dan memanfaatkan sepenuhnya potensi aplikasi pembelia, penting bagi Anda untuk mengetahui dan memahami apa saja tren tersebut. Berikut kami berikan penjelasannya untuk Anda.
Baca juga: Pentingnya ERP pada Sistem Procurement
1. Adopsi E Procurement Berbasis Cloud
Salah satu tren yang paling signifikan dalam e procurement adalah munculnya sistem berbasis cloud. Perusahaan banyak yang memilih solusi berbasis cloud daripada sistem on-premise karena menawarkan biaya awal yang lebih rendah, skalabilitas yang lebih baik, dan kemudahan akses. Dengan menerapkan software e purchasing berbasis cloud, Anda dapat mengakses sistem mereka dari mana saja dan kapan saja, yang memungkinkan Anda untuk mengelola dan memantau proses pengadaan dari jarak jauh.
Keunggulan lain dari software pembelian cloud-based adalah memberikan Anda kemudahan dalam melakukan pembaruan dan peningkatan sistem secara lebih mudah dan cepat. Jadi, Anda bisa memastikan e procurement system tetap up-to-date dengan teknologi terbaru. Selain itu, jenis sistem ini juga sudah dilengkapi dengan fitur keamanan yang kuat, dimana seluruh data akan terenkripsi. Sehingga, seluruh data dan transaksi penting milik perusahaan akan terhindar dari resiko kehilangan ataupun pencurian.
2. Integrasi Data dalam E Procurement
Tren kedua yang penting dalam e procurement adalah peningkatan integrasi data. Dengan memiliki sistem automasi pembelian yang terintegrasi, perusahaan dapat mengumpulkan, menganalisis, dan menggunakan seluruh data yang diperlukan dalam melakukan pengadaan dari berbagai sumber dalam satu platform. Tentu saja hal ini akan berdampak pada meningkatnya kemudahan dalam membuat keputusan pembelian yang lebih tepat dan efisien.
Adanya integrasi data pada sistem pengadaan juga memungkinkan perusahaan untuk mengidentifikasi area mana yang bisa dimanfaatkan untuk peluang penghematan. Dengan memahami pola belanja dan preferensi pemasok, Anda dapat melakukan negosiasi harga dan kontrak dengan lebih baik. Sehingga, didapatkan kesepakatan harga yang lebih menguntungkan. Transparansi dan akuntabilitas dalam proses pengadaan Anda pun turut meningkat.
3. Merancang Sistem User-Friendly
Peningkatan fokus pada user experience juga merupakan kemajuan di e procurement system. Pasalnya, user-friendly adalah salah satu faktor penting perusahaan ketika mencari provider sistem. Kelebihan aplikasi e purchasing yang dirancang dengan baik serta mudah digunakan dan intuitif, akan lebih banyak dicari oleh para pengusaha. Bagaimana tidak? Dengan software tersebut, seluruh karyawan Anda bisa menggunakannya untuk mengelola proses pengadaan, walaupun belum ada pengalaman menggunakan sistem sebelumnya.
Fokus pada user experience tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga meningkatkan kepuasan pengguna. Ketika karyawan merasa nyaman dan puas dengan sistem pengadaan, mereka lebih mungkin untuk menggunakannya secara efektif dan konsisten, yang pada akhirnya membantu perusahaan untuk mengoptimalkan pembelian. Pastikan, Anda memilih provider sistem yang menyediakan dukungan pelanggan yang baik dan responsif.
4. Automasi dalam Proses Pengadaan
Peningkatan otomatisasi dalam proses pengadaan adalah tren penting lainnya dalam sistem e procurement. Teknologi ini mendukung perusahaan untuk mengotomatiskan berbagai tugas manual yang memakan waktu, seperti pembuatan pesanan, pembayaran, dan pelaporan. Dengan demikian, hal ini dapat mempercepat proses pengadaan dan memungkinkan staf untuk fokus pada tugas yang lebih strategis.
Automasi juga meminimalkan risiko terjadinya kesalahan manusia dalam proses pengadaan. Misalnya, sistem dapat secara otomatis memverifikasi bahwa pesanan sesuai dengan kontrak dan persyaratan yang ditetapkan. Selain itu, melalui otomatisasi, bisnis Anda dapat memantau kinerja pemasok secara real-time, memungkinkan peningkatan pengambilan keputusan dan meningkatkan hubungan baik dengan supplier.
5. Peningkatan Transparansi dan Visibilitas
Tren lain yang mendefinisikan masa depan e procurement system adalah peningkatan fokus pada transparansi. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompleks dan terhubung, penting bagi perusahaan untuk memahami asal muasal produk dan layanan yang mereka beli, serta proses dan kondisi kerja yang terkait dengan produksi barang dan jasa tersebut.
Sistem e purchasing memungkinkan perusahaan untuk mencapai tingkat transparansi dan visibilitas yang lebih tinggi dengan memberikan akses yang lebih mudah dan real-time ke informasi pengadaan. Aplikasi ini dapat mencatat seluruh data tentang proses pembelian, termasuk persetujuan, pesanan, pengiriman, dan pembayaran. Lalu, data ini pun dapat dipantau oleh berbagai pihak, baik internal ataupun eksternal perusahaan.
Selain itu, integrasi dengan teknologi seperti blockchain dan IoT (Internet of Things) dapat memastikan transparansi dan visibilitas yang lebih besar dalam rantai pasokan. Misalnya, blockchain dapat digunakan untuk mencatat dan memverifikasi informasi tentang produksi dan pengiriman produk, sehingga memastikan ketepatan informasi dan mengurangi risiko penipuan. IoT juga dapat digunakan untuk memantau kinerja pemasok, termasuk penggunaan sumber daya dan kondisi lingkungan kerja, dan melaporkan data ini secara real-time.
6. Integrasi Sistem ERP
Dalam konteks e procurement, integrasi aplikasi ERP (Enterprise Resource Planning) menjadi semakin penting. ERP adalah sistem yang mengintegrasikan berbagai proses bisnis penting dalam perusahaan, seperti perencanaan produksi, manajemen inventaris, akuntansi, dan pengadaan. Melalui integrasi ini, Anda bisa memanfaatkan data dan fungsionalitas yang ada dalam sistem tersebut, yang akan berdampak pada efisiensi operasional dan peningkatan kinerja secara keseluruhan.
Kolaborasi kedua aplikasi ini memungkinkan aliran data yang lancar di seluruh departemen. Misalnya, data tentang permintaan bahan atau layanan dapat dikirim langsung dari tim penjualan ke divisi pengadaan. Jadi, mempercepat proses pembuatan pesanan. Selanjutnya, status pesanan dan informasi pemasok dapat diperbarui secara otomatis dalam sistem ERP, memastikan semua karyawan memiliki akses ke informasi terkini.
Selain itu, integrasi ERP juga memungkinkan analisis data yang lebih baik. Data dari proses pengadaan dapat dikombinasikan dengan data lain dalam sistem tersebut, seperti data keuangan atau data operasional, untuk memberikan wawasan yang lebih mendalam tentang kinerja pengadaan. Misalnya, perusahaan dapat mengidentifikasi pola dalam pengeluaran pengadaan, membandingkannya dengan data keuangan, dan mengetahui area potensial untuk penghematan.
Secara keseluruhan, integrasi ERP dalam software pembelian menawarkan sejumlah manfaat, mulai dari efisiensi operasional hingga pengambilan keputusan yang lebih baik. Ini adalah contoh lain tentang bagaimana teknologi digital dapat meningkatkan proses pengadaan dan membantu perusahaan tetap kompetitif di era digital.
7. Kesimpulan
Dalam dunia yang semakin berkembang, tren-tren dalam e procurement terus bergerak dan berubah. Dengan memahami dan mengadaptasi tren tersebut, bisnis Anda dapat mengoptimalkan penggunaan sistem dan memaksimalkan manfaatnya. Perusahaan pun bisa tetap kompetitif di era digital.
Kemampuan untuk terus beradaptasi dan berinovasi adalah kunci sukses dalam menjalankan e procurement system. Dengan mengikuti tren ini, Anda dapat memastikan bahwa perusahaan tidak hanya menjaga eksistensi di pasar digital, tetapi juga memanfaatkan perubahan ini untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasional bisnis.