Total Cost: Definisi, Manfaat, Rumus, dan Cara Menghitungnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pengelolaan biaya yang tepat sangat krusial dalam perusahaan, terutama dalam menghitung total cost (biaya total) dalam pengoperasian bisnis. Memahami total keseluruhan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi dan operasional dapat membantu perusahaan mengoptimalkan profitabilitas dan efisiensi.

Menghitung biaya tetap dan variabel dengan tepat akan memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan strategis dan perencanaan anggaran yang lebih efektif. Dalam artikel ini, kami akan membahas secara mendalam mengenai total cost, termasuk jenis-jenisnya dan bagaimana cara menghitungnya dengan rumus yang akurat.

starsKey Takeaways
  • Total Cost (TC) mencakup seluruh biaya yang dikeluarkan untuk memproduksi dan menjual produk, meliputi biaya tetap, variabel, tenaga kerja, dan overhead pabrik.
  • Total cost terdiri dari beberapa jenis, seperti Total Fixed Cost (TFC), Total Variable Cost (TVC), Marginal Cost (MC), dan Direct/Indirect Costs
  • Total cost dihitung dengan rumus TC = TFC + TVC, yang menggambarkan biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang atau jasa, meliputi biaya tetap dan variabel.
  • Software Akuntansi Manufaktur ScaleOcean membantu perusahaan menghitung total cost (TC) dengan otomatisasi, mengurangi kesalahan manusia, dan memberikan data yang lebih akurat.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Total Cost (TC)?

Total Cost (TC) adalah jumlah total biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memproduksi dan menjual produk, mencakup biaya bahan baku, tenaga kerja, overhead pabrik, dan biaya operasional lainnya yang diperlukan untuk mendukung proses produksi dan pemeliharaan peralatan.

Dalam menghitung total cost (TC), penting juga memahami karakteristik industri tempat perusahaan beroperasi. Misalnya, pada konsep produksi ekstraktif, komponen biaya sangat dipengaruhi oleh proses eksplorasi dan pengolahan sumber daya alam yang sifatnya terbatas dan fluktuatif.

Pendekatan process costing misalnya, sangat relevan untuk industri dengan aliran produksi berkelanjutan dan produk homogen, memastikan setiap unit memiliki alokasi biaya yang akurat. Hal ini menunjukkan bahwa setiap jenis industri memiliki tantangan biaya yang berbeda, sehingga pendekatan perhitungannya pun harus disesuaikan

Bagi akuntansi perusahaan manufaktur, memahami struktur biaya melalui rumus total cost yang tepat menjadi sangat krusial. Dengan perhitungan TC yang akurat, perusahaan dapat mengevaluasi efisiensi produksi, mengambil keputusan strategis yang lebih baik, serta mengalokasikan sumber daya secara optimal untuk mencapai tujuan bisnis.

2. Jenis-Jenis Total Cost

Jenis-Jenis Total Cost

Dalam ilmu ekonomi manajerial, terdapat tiga jenis biaya total yang digunakan untuk menghitung pengeluaran perusahaan. Masing-masing jenis biaya ini memiliki karakteristik yang berbeda, yang membantu perusahaan dalam merencanakan dan mengelola keuangan mereka. Berikut adalah penjelasan mengenai jenis-jenis total cost:

a. Total Fixed Cost (TFC)

Total Fixed Cost (TFC) mencakup biaya tetap yang tidak berubah, meskipun terjadi perubahan dalam volume produksi. Pengeluaran ini biasanya terjadi sekali dalam beberapa periode, dan jumlahnya tetap, seperti biaya sewa gedung, pembelian tanah, dan biaya mesin.

b. Total Variable Cost (TVC)

Berbeda dengan TFC, Total Variable Cost (TVC) berfluktuasi sesuai dengan tingkat produksi perusahaan. TVC meliputi biaya yang tergantung pada jumlah barang yang diproduksi, seperti biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, dan peralatan sekali pakai yang digunakan dalam proses produksi.

c. Marginal Cost (MC)

Marginal Cost (MC) merupakan gabungan dari TFC dan TVC, mencerminkan biaya tambahan yang diperlukan untuk memproduksi satu unit produk tambahan. MC berhubungan dengan biaya yang berubah-ubah, seperti pajak yang harus dibayar perusahaan, yang jumlahnya tidak tetap dan dapat berubah seiring waktu.

d. Direct Costs

Direct costs adalah biaya yang langsung terkait dengan produksi barang atau jasa, yang dapat diidentifikasi dengan mudah. Contoh dari direct costs adalah biaya bahan baku dan upah tenaga kerja langsung, yang langsung berhubungan dengan output yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu periode produksi.

e. Indirect Costs

Indirect costs adalah biaya yang tidak langsung berhubungan dengan produksi tetapi mendukung operasional perusahaan secara keseluruhan. Biaya ini meliputi sewa gedung, listrik, dan biaya administrasi yang diperlukan untuk menjaga kelancaran operasi bisnis meskipun tidak berhubungan langsung dengan pembuatan produk.

f. Operating Costs

Operating costs mencakup seluruh biaya yang diperlukan untuk menjalankan operasi sehari-hari perusahaan, baik biaya langsung maupun tidak langsung. Biaya ini meliputi biaya bahan baku, tenaga kerja, utilitas, dan biaya lainnya yang mendukung kelancaran produksi dan distribusi produk atau layanan perusahaan.

g. Opportunity Costs

Opportunity cost adalah biaya yang timbul karena memilih satu alternatif daripada alternatif lain yang lebih menguntungkan. Misalnya, perusahaan memilih untuk menginvestasikan dana dalam proyek A, namun kehilangan potensi keuntungan dari proyek B yang mungkin lebih menguntungkan bagi perusahaan.

h. Sunk Costs

Sunk costs adalah biaya yang sudah dikeluarkan dan tidak dapat dipulihkan, seperti biaya penelitian untuk produk yang gagal. Meskipun biaya ini sudah dikeluarkan, sebaiknya tidak mempengaruhi keputusan bisnis selanjutnya, karena sunk costs tidak dapat diperbaiki atau dikembalikan dalam bentuk apapun.

i. Controllable Costs

Controllable costs adalah biaya yang masih dapat dikendalikan atau diatur oleh manajemen perusahaan. Contoh dari controllable costs adalah anggaran promosi atau biaya perjalanan, yang dapat disesuaikan atau dikendalikan berdasarkan kebijakan atau keputusan yang diambil oleh perusahaan untuk meningkatkan efisiensi biaya.

3. Apa Saja Manfaat Biaya Total (Total Cost)?

Manfaat total cost terlihat dalam kemampuannya membantu bisnis mengukur efisiensi operasional, menetapkan harga jual yang tepat, serta menentukan price point yang sesuai bagi konsumen. Selain itu, total cost menjadi dasar penting dalam negosiasi rantai pasok, penyusunan target penjualan dan strategi pemasaran. Berikut ini manfaatnya:

  • Mengukur Efisiensi Bisnis: Total cost membantu mengukur efisiensi operasional dengan mengidentifikasi area yang bisa mengurangi biaya dan meningkatkan margin keuntungan.
  • Menentukan Harga Jual: Total cost membantu pebisnis menetapkan harga jual produk dengan mempertimbangkan semua biaya, untuk memastikan keuntungan yang optimal.
  • Negosiasi Supply Chain: Total cost menjadi dasar bagi stakeholder eksternal untuk bernegosiasi terkait biaya dan pengaturan dalam rantai pasokan.
  • Menetapkan Price Point untuk Konsumen: Dengan total cost, pebisnis dapat menentukan price point yang tepat sambil memaksimalkan profit yang dihasilkan.
  • Menentukan Target Penjualan dan Marketing: Total cost memungkinkan pebisnis untuk menghitung jumlah produk yang perlu dijual untuk mencapai profit maksimal dan membuat target sales yang rasional.
  • Mengidentifikasi Product Line yang Tidak Menguntungkan: Dengan total cost, perusahaan dapat mengetahui produk yang tidak menguntungkan dan melakukan perbaikan atau redesign untuk meningkatkan profitabilitas.

Sebuah studi pada 179 perusahaan manufaktur menemukan bahwa strategi pengelolaan biaya memiliki pengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan. Variasi biaya manajemen menjelaskan lebih dari 45,7 % dari variasi performa keuangan perusahaan (profitabilitas, volume penjualan, dan likuiditas).

4. Cara Menghitung Total Cost

Cara menghitung total cost dimulai dengan memilih product line yang dianalisis. Selanjutnya, jumlahkan seluruh fixed cost dan variable cost. Terakhir, hitung jumlah unit produksi pada periode yang sama agar hasil perhitungan akurat. Berikut ini penjelasan step-by-step nya dengan lebih lengkap:

a. Pilih Product Line yang Akan Dianalisis

Jika perusahaan menawarkan berbagai produk atau layanan, tentukan terlebih dahulu produk mana yang akan dianalisis. Pastikan untuk menyusun rincian biaya spesifik yang akan dihitung dalam rumus total cost, agar perhitungan sesuai dengan tujuan dan kebutuhan bisnis Anda.

b. Hitung Seluruh Fixed Cost

Langkah selanjutnya dalam menghitung total cost adalah menjumlahkan semua biaya tetap, seperti biaya sewa, gaji tetap, dan asuransi. Biaya tetap ini tidak dipengaruhi oleh fluktuasi volume produksi, sehingga harus dihitung secara terpisah untuk memperoleh hasil yang akurat.

c. Hitung Seluruh Variable Cost

Variable cost mencakup biaya yang berubah sesuai dengan jumlah produk yang diproduksi, seperti bahan baku dan biaya tenaga kerja. Hitunglah biaya ini selama periode tertentu untuk mendapatkan total variable cost, yang penting untuk memahami pengaruh volume produksi terhadap biaya.

d. Hitung Jumlah Unit yang Diproduksi

Jumlah unit yang diproduksi harus dihitung dengan cermat karena biaya total dihitung per unit. Pastikan periode yang digunakan untuk menghitung jumlah unit sejalan dengan periode perhitungan biaya tetap dan variabel untuk memastikan konsistensi dan akurasi perhitungan total cost.

5. Rumus Total Cost (TC)

Rumus Total Cost (TC) adalah TC = Biaya Tetap Total (TFC) + Biaya Variabel Total (TVC). TC menunjukkan total biaya yang dikeluarkan untuk produksi barang atau jasa. Untuk lebih detailnya, berikut rumus cara menghitung total cost:

TC = TFC + TVC

Keterangan:

  • TC: Total Cost (Biaya Total).
  • TFC: Total Fixed Cost (Biaya Tetap Total), yaitu biaya yang tetap meskipun jumlah produksi berubah.
  • TVC: Total Variable Cost (Biaya Variabel Total), yaitu biaya yang berfluktuasi sesuai jumlah produksi.

TFC atau biaya tetap adalah biaya yang tidak berubah dan tidak dipengaruhi oleh volume produksi, TVC atau biaya variabel total adalah biaya yang berubah sesuai dengan volume produksi, sedangkan biaya marginal adalah biaya tambahan yang dikeluarkan untuk memproduksi satu unit tambahan barang.

Melakukan perhitungan Total Cost (TC) sangat penting bagi perusahaan, karena hal ini memberikan gambaran yang jelas tentang pengeluaran yang diperlukan untuk produksi. Selain itu, perusahaan dapat mengidentifikasi cara efektif untuk meningkatkan efisiensi, baik dengan mengurangi biaya atau meningkatkan produktivitas.

Selain itu, ScaleOcean Software Manufaktur dapat membantu perusahaan manufaktur dalam mempermudah perhitungan total cost (TC) dengan fitur otomatisasi yang meminimalkan human error. Dengan data yang lebih akurat, perusahaan dapat membuat keputusan yang lebih tepat.

ERP

6. Contoh Perhitungan Total Cost 

Perhitungan total cost ini akan kita uraikan dengan contoh skenario perusahaan manufaktur di Indonesia PT. Sejahtera Abadi yang memproduksi alat-alat perkakas. Perusahaan ini memiliki total biaya tetap dari sewa gudang, gaji staff administrasi, dan depresiasi mesin sejumlah Rp8.000.000.

Selain itu, perusahaan juga telah menghitung biaya variabel total dari biaya per-unit dan jumlah barang yang diproduksi yaitu sejumlah Rp1.000.000.000. Serta biaya marginal dari tambahan 100 unit produk adalah sejumlah Rp12.000.000.

Dari informasi di atas, kita dapat menghitungnya menggunakan total cost rumus tepat yang telah kita uraikan sebelumnya. Berikut perhitungannya:

TC = Rp8.000.000 + Rp1.000.000.000 + Rp12.000.000
= Rp1.092.000.000

Dari perhitungan total biaya manufaktur ini, dapat diketahui bahwa total biaya yang telah dikeluarkan perusahaan untuk produksi adalah sejumlah Rp1.092.000.000. Melalui perhitungan ini, akan mudah bagi Anda untuk menargetkan area yang memerlukan perbaikan, dan mengidentifikasi peluang penghematan biaya.

Untuk mendalami rincian biaya, cost center software ERP manufaktur dapat membantu memisahkan dan mengelola biaya pada setiap pusat biaya, memungkinkan identifikasi area yang bisa dioptimalkan untuk penghematan lebih lanjut.

7. Kesimpulan

Total Cost (TC) adalah gambaran menyeluruh tentang biaya yang dikeluarkan perusahaan dalam memproduksi dan menjual produk. Pemahaman yang mendalam tentang TC membantu perusahaan mengelola biaya secara efisien, mengambil keputusan strategis, dan meningkatkan profitabilitas.

Selain itu, memahami berbagai jenis biaya, seperti biaya tetap, variabel, dan biaya marginal, memungkinkan perusahaan untuk merencanakan anggaran secara lebih efektif dan membuat keputusan yang lebih tepat dalam menetapkan harga jual atau menargetkan efisiensi operasional.

Oleh karena itu, Software Akuntansi Manufaktur ScaleOcean memberikan solusi lengkap untuk mengoptimalkan setiap aspek operasional produksi. Dengan sistem yang terintegrasi, Anda dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya, dan mengautomatisasi proses, membantu bisnis Anda tetap kompetitif di pasar yang dinamis.

Anda juga dapat mencoba langsung keunggulan fitur kami melalui demo gratis yang tersedia.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan total cost?

Total cost adalah jumlah keseluruhan dari pengeluaran tetap (fixed cost) dan variabel (variable cost) yang dikeluarkan perusahaan. Biaya ini dihitung per unit yang dijual dan dikalikan dengan jumlah unit yang diproduksi untuk menentukan total biaya yang dikeluarkan.

2. Apa rumus TC?

Rumus Total Cost (TC) adalah TC = TFC + TVC, di mana TFC adalah Total Fixed Cost (biaya tetap) dan TVC adalah Total Variable Cost (biaya variabel). Alternatifnya, bisa dihitung dengan rumus TC = (AFC + AVC) x Q, dengan AFC adalah Biaya Tetap Rata-rata, AVC adalah Biaya Variabel Rata-rata, dan Q adalah jumlah unit yang diproduksi.

3. Apakah MC dan TC sama?

Marginal Cost (MC) tidak sama dengan Total Cost (TC). MC adalah biaya tambahan untuk memproduksi satu unit barang atau jasa tambahan, sedangkan TC adalah total keseluruhan biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya tetap dan variabel. MC lebih fokus pada perubahan biaya per unit, sedangkan TC mencakup total biaya.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap