Perubahan dalam regulasi pajak sering kali menuntut para pebisnis untuk cepat beradaptasi demi menjaga kepatuhan dan kelancaran operasional. Kini, pemerintah telah mengintegrasikan Core Tax System sebagai sistem pelaporan pajak resmi bagi bisnis.
Apakah bisnis Anda sudah siap menghadapi perubahan ini? Banyak pengusaha merasa perlu memahami persyaratan baru serta mengembangkan strategi efisien untuk melaporkan keuangan dan pajak mereka secara akurat.
Artikel ini akan membahas secara ringkas apa itu Core Tax System, apa saja yang dibutuhkan untuk memenuhi persyaratan pemerintah, dan bagaimana Anda dapat mengoptimalkan proses pelaporan pajak untuk mendukung pertumbuhan bisnis yang berkelanjutan. Dengan pemahaman yang tepat, Anda dapat memastikan bisnis tetap patuh dan meminimalkan potensi risiko pajak di masa depan.
1. Apa itu Core Tax System?
Core tax system adalah sistem digital terintegrasi yang dirancang untuk mengelola administrasi perpajakan, termasuk pajak properti. Sistem ini membantu perusahaan dalam mengatur administrasi pajak, seperti pelaporan, pembayaran, hingga rekonsiliasi data, termasuk PPh 21.
Dengan sistem hitung pajak yang canggih, bisnis dapat memanfaatkan CTAS untuk mempermudah pelaporan dan pembayaran pajak. Sistem ini mempermudah otoritas pajak dan pelaku usaha dalam mengelola kewajiban perpajakan. Maka dari itu, hal ini sangat penting mengingat kebutuhan Indonesia akan sistem perpajakan yang lebih efisien semakin meningkat.
Modernisasi administrasi perpajakan di Indonesia, termasuk pengembangan sistem informasi perpajakan, mulai diimplementasikan pada awal tahun 2000-an setelah . Salah satu tonggak penting dalam perpajakan adalah peluncuran sistem e-faktur pada tahun 2014, yang memungkinkan wajib pajak untuk membuat dan mengirim faktur pajak secara elektronik.
Selain itu, implementasi sistem e-filing untuk pelaporan SPT Tahunan juga menjadi bagian dari upaya modernisasi administrasi perpajakan. Langkah-langkah ini membuka jalan bagi adopsi sistem seperti core tax system yang lebih efisien dan modern.
Baca Juga: Definisi Cloud Accounting, Manfaat, Fitur, serta Cara Kerjanya
2. Tujuan dan Manfaat Dibuatnya CTAS oleh Pemerintah
Sistem yang terintegrasi dengan core tax system dapat memudahkan pengelolaan pajak perusahaan. Melalui otomatisasi pelaporan dan perhitungan pajak, perusahaan dapat melapor pajak tepat waktu, dengan cara yang lebih efisien, serta menaati regulasi perpajakan di Indonesia.
Implementasi sistem terintegrasi yang mendukung pengelolaan pajak akan sangat mempermudah proses pelaporan pajak. Dengan sistem ini, prosedur administrasi pajak menjadi lebih mudah dan efisien, sesuai dengan tujuan pemerintah untuk menyederhanakan pelaksanaan kewajiban perpajakan.
Pembuatan Core Tax Administration System oleh pemerintah bertujuan untuk menyederhanakan dan mengotomatiskan proses administrasi perpajakan di Indonesia. Dengan dibuatnya core tax administration system, pemerintah juga dapat mempermudah perhitungan pajak.
Sementara itu, manfaat dari pembentukan CTAS adalah untuk mempermudah pengelolaan pajak, termasuk pajak properti, dan untuk membangun sistem hitung pajak yang terpadu. Dengan kata lain, CTAS dapat membantu kegiatan perhitungan pajak, mempercepat pelaporan, dan memastikan kepatuhan wajib pajak.
Baca Juga: 12 Software Akuntansi Perusahaan Dagang Terbaik di Indonesia
3. Perbedaan Sistem CTAS dengan Sistem yang Lama
Pada sistem lama, perhitungan pajak seringkali memerlukan proses manual yang dapat memicu human error. Akan tetapi, dengan sistem CTAS, perhitungan berbagai jenis pajak, salah satunya pajak properti dilakukan secara otomatis dan lebih cepat, dan meningkatkan efisiensi.
Berikut adalah penjelasan lebih rinci mengenai perbedaan antara keduanya.
a. Registrasi Wajib Pajak
Pada sistem lama, registrasi wajib pajak dilakukan secara manual melalui pengisian formulir dari kantor pajak dan diajukan di tempat.
Sedangkan pada CTAS, proses registrasi dilakukan secara daring, memungkinkan wajib pajak untuk melakukan pendaftaran via daring, mengurangi peluang kesalahan penginputan data dan mempercepat proses verifikasi.
b. Layanan Informasi
Sistem lama hanya menyediakan layanan informasi terbatas dan seringkali membutuhkan waktu lama untuk memperoleh data terkait pajak.
Dengan CTAS, wajib pajak dapat mengakses berbagai informasi perpajakan secara langsung melalui portal online yang terintegrasi, memberikan kemudahan dalam memperoleh data yang akurat dan up-to-date.
c. Pembayaran Pajak
Untuk membayar pajak menggunakan sistem lama, wajib pajak harus pergi ke kantor pajak atau menggunakan metode manual lainnya.
Pembayaran pajak menjadi lebih mudah dan efektif karena CTAS memungkinkan pembayaran pajak secara online melalui berbagai platform pembayaran yang telah terintegrasi dengan sistem perpajakan pemerintah.
d. Pelaporan SPT Masa PPN
Pelaporan SPT Masa PPN pada sistem lama seringkali memakan waktu dan prosesnya tidak terotomatisasi.
Namun, dengan CTAS, pelaporan SPT Masa PPN dilakukan secara elektronik dan langsung terhubung ke data yang ada. Hal ini dapat mengurangi kesalahan dan mempercepat proses verifikasi data oleh pihak pajak.
e. Pelaporan SPT Masa PPh
Pada umumnya, pelaporan SPT masa PPh pada sistem lama memerlukan waktu yang lebih lama dan pengisiannya masih dilakukan secara manual.
Melalui CTAS, pelaporan SPT Masa PPh dilakukan secara otomatis dengan data yang sudah terintegrasi dan disesuaikan dengan PPh21, untuk mengurangi kemungkinan kesalahan dan membantu wajib pajak memenuhi kewajiban perpajakannya.
f. Pelaporan SPT Tahunan
Sistem lama masih mengharuskan pelaporan SPT Tahunan dilakukan secara manual, dengan proses yang memakan waktu.
CTAS memungkinkan pelaporan SPT Tahunan yang lebih terstruktur secara daring, yang memudahkan wajib pajak untuk melaporkan dan mengirimkan data pajak mereka secara efisien dan tepat waktu.
4. Implementasi CTAS
Implementasi Core Tax Administration System (CTAS) merupakan langkah penting menuju sistem perpajakan Indonesia yang modern. Dengan menggunakan teknologi digital yang lebih canggih, CTAS bertujuan untuk membuat administrasi pajak lebih mudah dan lebih efisien dalam mengelola data perpajakan. Dibawah ini adalah penjelasan lebih lanjut mengenai implementasi CTAS di Indonesia.
a. Persiapan Infrastruktur Sistem
Dalam tahap awal implementasi CTAS, pemerintah melakukan persiapan infrastruktur yang mencakup pengembangan perangkat keras dan perangkat lunak yang mendukung sistem ini.
Hal ini termasuk pembaruan teknologi yang digunakan untuk menghubungkan data wajib pajak secara langsung dengan sistem perpajakan nasional.
b. Pelatihan Sumber Daya Manusia
Sebelum sistem CTAS diimplementasikan, pemerintah juga mengadakan pelatihan bagi aparat pajak dan wajib pajak agar dapat memahami cara menggunakan sistem baru.
Pelatihan ini bertujuan agar semua pihak aparat pajak dan wajib pajak dapat memanfaatkan CTAS dengan efektif dan tanpa kendala, terutama dalam mengelola pelaporan dan pembayaran pajak.
c. Uji Coba dan Pengujian Sistem
Uji coba dan pengujian merupakan tahapan penting dalam implementasi CTAS, di mana sistem akan diuji untuk memastikan bahwa seluruh fungsi bekerja dengan baik.
Sebelum peluncuran resmi, wajib pajak dan otoritas pajak terlibat dalam pengujian sistem yang bertujuan untuk menemukan dan memperbaiki masalah potensial.
d. Implementasi dan Peluncuran
Setelah melewati tahap persiapan dan uji coba, sistem CTAS resmi diluncurkan. Wajib pajak dapat menggunakan sistem ini untuk melakukan registrasi, pelaporan, pembayaran, dan layanan informasi perpajakan lainnya secara online.
Peluncuran CTAS diharapkan bisa membuat perusahaan untuk lebih menaati regulasi pajak dan mengurangi penggunaan cara-cara manual.
e. Pemantauan dan Evaluasi
Setelah implementasi, pemerintah akan terus memantau dan mengevaluasi kinerja CTAS agar sistem senantiasa berjalan dengan optimal.
Evaluasi ini mencakup analisis data dan masukan dari pengguna untuk melakukan perbaikan dan penyesuaian lebih lanjut, agar proses administrasi perpajakan dapat berjalan lebih lancar.
f. Implementasi Software Akuntansi yang Terintegrasi
Untuk memudahkan perusahaan untuk beradaptasi dalam pelaporan pajak dengan sistem coretax, sebaiknya perusahaan menggunakan teknologi yang terintegrasi. Maka dari itu, Anda bisa menggunakan software akuntansi dari ScaleOcean.
Software ini sudah terintegrasi dengan format laporan pajak berdasarkan pemerintah Indonesia dan sesuai dengan PSAK. sehingga mempermudah manajemen keuangan bisnis Anda serta mematuhi regulasi pajak dalam PMK dalam bisnis Anda.
Baca Juga: Apa itu Order to Cash: Pengertian, Proses, dan Contohnya
5. Tata Cara Penggunaan CTAS untuk Administrasi Pajak
CTAS mempermudah perhitungan pajak dengan sistem yang terintegrasi, memungkinkan perhitungan dan pelaporan dilakukan secara online, sehingga mengurangi penggunaan metode manual. Berikut adalah tata cara untuk menggunakan CTAS agar Anda bisa menjalankan wajib pajak secara lebih efisien dan akurat.
a. Registrasi Wajib Pajak
Untuk mendaftar sebagai wajib pajak dalam sistem CTAS, Anda hanya perlu mengunjungi portal online yang disediakan oleh Direktorat Jenderal Pajak (DJP). Proses pendaftaran dilakukan dengan mengisi formulir secara elektronik, dan sistem akan memverifikasi data wajib pajak, seperti identitas dan jenis usaha.
Setelah registrasi berhasil, wajib pajak akan mendapatkan Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) yang digunakan untuk keperluan administrasi perpajakan selanjutnya.
b. Pembayaran Pajak
Pembayaran pajak melalui CTAS dilakukan secara daring dan terintegrasi dengan sistem perbankan. Wajib pajak dapat mengakses informasi mengenai tagihan pajak dan melakukan pembayaran melalui berbagai metode yang tersedia, seperti transfer bank atau sistem pembayaran elektronik lainnya.
Proses pembayaran ini dapat mengurangi human error dan keterlambatan pembayaran, serta memastikan bahwa pajak yang dibayar langsung tercatat dalam sistem perpajakan pemerintah.
6. Kesimpulan
Core Tax Administration System (CTAS) adalah inovasi besar dalam sistem perpajakan di Indonesia. Dengan sistem administrasi pajak yang terintegrasi, pemerintah dapat mengelola pajak dengan lebih efisien dan memastikan wajib pajak tetap ditaati oleh pebisnis.
Memahami apa itu core tax system dan cara penggunaannya dapat membantu Anda agar kewajiban perpajakan perusahaan Anda tetap berjalan lancar. Sistem seperti coretax pajak membantu mempermudah pelaporan, pembayaran, dan pengelolaan data pajak secara real-time.
Untuk mendukung pengelolaan keuangan bisnis Anda dengan cara yang efisien dan tepat waktu, Anda dapat menggunakan software akuntansi ScaleOcean. Dengan fitur yang terintegrasi, ScaleOcean dapat membantu Anda mengoptimalkan proses perpajakan dan akuntansi perusahaan. Jadwalkan demo gratis hari ini dan temukan bagaimana software akuntansi ScaleOcean dapat mendukung kemajuan bisnis Anda!