Pengiriman barang melalui jalur laut sering menerapkan tarif yang berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor. Baik itu dari jenis barang, volume atau beratnya, hingga metode pengiriman yang dipilih, FCL atau LCL. Sea rates ini harus dihitung dengan cermat agar pihak pengirim dan bisnis logistik mendapatkan keuntungan dari masing-masing tujuan operasionalnya.
Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan dengan detail terkait sea shipping rates. Mulai dari definisinya, faktor yang mempengaruhi, serta cara hitungnya berdasarkan metode pengiriman yang dipilih. Disertakan juga contoh sederhana perhitungannya lewat skenario sederhana untuk mempermudah Anda memahami konsep penetapan tarif pengiriman.
1. Apa itu Sea Shipping Rates?
Sea shipping rates adalah biaya yang dikenakan untuk pengiriman barang melalui jalur laut. Biaya ini ditentukan oleh berbagai faktor, termasuk jenis barang yang dikirim, berat dan volume barang, jarak yang ditempuh, serta biaya tambahan seperti biaya bongkar muat dan asuransi. Nilainya pun juga dapat berubah-ubah karena permintaan pasar, kondisi cuaca, dan faktor lain yang mempengaruhi rute pelayaran.
Perusahaan yang beroperasi dalam bisnis logistik harus paham dengan baik cara menetapkan sea rates. Tujuannya agar bisa membuat perencanaan dan manajemen biaya logistik yang paling efisien. Selain itu, dengan munculnya isu keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon, banyak perusahaan logistik kini juga mempertimbangkan faktor efisiensi bahan bakar dan dampak lingkungan dalam menentukan tarif mereka, sehingga memberikan dimensi baru dalam pengaturan harga pengiriman laut.
Untuk lebih paham, perhatikan skenario berikut ini. Sebuah perusahaan logistik ingin mengirimkan kontainer barang elektronik dari Jakarta ke Los Angeles, Amerika Serikat. Dalam hal ini, perusahaan harus menghitung dulu berat dan volume barang tersebut. Tujuannya untuk tahu kapasitas kontainer yang dibutuhkan. Kemudian, pertimbangkan faktor-faktor seperti jarak pengiriman, biaya bahan bakar saat ini, dan tarif pelabuhan.
Setelah mengumpulkan semua data tersebut, cek berbagai pilihan armada yang ada. Pertimbangkan waktu pengiriman yang disepakati dengan klien dan kondisi cuaca yang bisa jadi mempengaruhi kelancaran pengiriman. Dengan memahami dan mempertimbangkan semua aspek tersebut, perusahaan dapat menetapkan sea shipping rates yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga menguntungkan.
2. Faktor yang Mempengaruhi Sea Rates
Sea shipping rates dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang masing-masing punya peran saat menentukan biaya keseluruhan pengiriman barang. Faktor ini mencakup jenis barang yang dikirim, volume atau berat barang, jarak yang harus ditempuh, serta berbagai biaya tambahan yang dibutuhkan.
a. Jenis Barang
Jenis barang yang dikirim menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sea rates karena beberapa barang yang rentan rusak atau butuh penanganan khusus tentu juga memiliki tarif pengiriman yang berbeda. Selain itu, biasanya juga ada peraturan internasional yang biasanya mengatur tarif untuk jenis-jenis barang tertentu.
b. Volume atau Berat
Biaya pengiriman umumnya dihitung berdasarkan berat kotor atau volume metrik. Artinya, barang yang lebih berat atau lebih besar akan perlu lebih banyak ruang dan tenaga untuk memindahkan, sehingga sea rates bisa jadi lebih mahal. Oleh karena itu, pastikan packing barang dilakukan dengan optimal agar tidak menambah beban dari barang dan membantu mengurangi biaya pengiriman.
c. Jarak Pengiriman
Semakin jauh jarak yang harus ditempuh, semakin tinggi biaya bahan bakar dan waktu yang dibutuhkan, sehingga bisa meningkatkan tarif pengiriman. Selain itu, rute pengiriman yang cukup rawan juga perlu biaya asuransi yang lebih tinggi atau keamanan tambahan.
d. Biaya Tambahan
Biaya tambahan dapat meliputi biaya bongkar muat, asuransi pengiriman, atau biaya administrasi yang berkaitan dengan regulasi pemerintah atau biaya pabean. Perusahaan perlu melakukan kalkulasi secara reguler pada biaya ini agar mendapatkan total estimasi biaya pengiriman yang akurat dalam anggaran pengiriman.
3. Cara Hitung Sea Shipping Rates
Perhitungan sea rates dalam bisnis logistik berdasarkan pada metode pengiriman yang dipilih. Dua metode utama yang sering digunakan adalah full container load (FCL) dan less than container load (LCL). Kedua metode ini punya cara perhitungan yang berbeda, tergantung pada karakteristik dan kebutuhan pengiriman.
a. FCL
FCL adalah kondisi saat eksportir atau importir menyewa seluruh kontainer untuk mengirimkan barangnya. Di sini, kontainer tidak dibagi dengan barang dari pengirim lain. Perhitungan sea shipping rates biasanya ditetapkan pada biaya tetap per kontainer, tidak dipengaruhi oleh berat atau volume barang di dalam kontainer. Tarif tersebut termasuk biaya transportasi dari port of loading ke pelabuhan tujuan, biaya bongkar muat, dan biaya lain yang terkait.
Berikut skenario sederhananya. Misalkan sebuah perusahaan manufaktur di Indonesia akan mengirimkan 10.000 set mainan ke Amerika Serikat menggunakan metode pengiriman FCL. Tarif FCL telah ditetapkan oleh perusahaan bisnis logistik sebesar $4.000. Biaya ini mencakup transportasi dari pelabuhan Jakarta ke pelabuhan Los Angeles, termasuk semua biaya bongkar muat di kedua pelabuhan. Jadi, perusahaan manufaktur hanya perlu membayar $4.000, tidak ada perhitungan tambahan untuk berat atau volume.
b. LCL
Sedangkan ketika Anda memilih LCL, barang dari beberapa pengirim digabung dalam satu kontainer. Sea rates untuk kondisi ini dihitung berdasarkan volume atau berat dari barang yang dikirim. Biaya tambahan seperti biaya bongkar muat, biaya pengelolaan di gudang, dan biaya asuransi juga harus diperhitungkan. Metode ini dinilai lebih fleksibel bagi pengirim yang punya kuantitas barang cukup sedikit, dan tarif pengiriman jadi lebih mahal per unit dibandingkan dengan FCL.
Untuk paham lebih lanjut perhitungannya, perhatikan skenario berikut. Seorang pengusaha kerajinan tangan di Bali ingin mengirimkan produknya ke toko di San Francisco menggunakan metode LCL karena volume barang tidak memenuhi satu kontainer. Barang tersebut berupa 50 vas keramik yang masing-masing memiliki volume 0.03 meter kubik dan berat 2 kilogram. Sea rates ditetapkan oleh bisnis logistik berdasarkan volume atau berat, tergantung mana yang lebih besar. Tarif yang berlaku $150 per meter kubik atau $2 per kilogram.
Pertama, kita hitung total volume barang untuk mengetahui tarif pengiriman berdasarkan volume.
Selanjutnya, kita hitung total berat barang untuk tahu berapa sea shipping rates berdasarkan berat barang.
Dengan ini, sea rates yang ditetapkan sebesar $225. Ini belum dengan biaya tambahan untuk bongkar muat dan pengelolaan di gudang sebesar $50, serta biaya asuransi sebesar $30. Jika diakumulasikan seluruhnya, maka:
Dengan mengetahui bahwa total biaya pengiriman LCL sebesar $305, Anda perlu mempertimbangkan beberapa strategi untuk mengoptimalkan biaya logistik. Memahami struktur biaya tambahan seperti biaya bongkar muat dan asuransi akan membantu Anda melakukan negosiasi dengan vendor logistik supaya mendapatkan tarif yang lebih kompetitif. Bisa juga dengan mengoptimalkan packing untuk mengurangi volume barang, sehingga biaya yang ditetapkan juga ikut turun.
4. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa sea shipping rates menjadi salah satu aspek penting dalam bisnis logistik yang perlu diperhitungkan dengan cermat. Dalam praktiknya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tarif pengiriman tersebut. Mulai dari jenis barang, volume atau berat, hingga metode pengiriman yang dipilih oleh eksportir atau importir.
Jika Anda memilih menggunakan pengiriman FCL, maka sea rates yang ditetapkan tidak akan dipengaruhi oleh volume atau berat barang karena didasarkan pada biaya logistik untuk satu kontainer penuh. Sedangkan dengan memilih FCL, maka biaya pengiriman akan dihitung dari yang paling berat antara volume atau berat barang. Itu pun masih ditambah dengan biaya lainnya.