Pengiriman barang melalui jalur laut sering menerapkan tarif yang berbeda-beda tergantung pada beberapa faktor. Baik itu dari jenis barang, volume atau beratnya, hingga metode pengiriman yang dipilih, FCL atau LCL. Sea shipping rates ini harus dihitung dengan cermat agar pihak pengirim dan bisnis logistik mendapatkan keuntungan dari masing-masing tujuan operasionalnya.
Nah, dalam artikel ini akan dijelaskan dengan detail terkait sea shipping rates. Mulai dari definisinya, faktor yang mempengaruhi, serta cara hitungnya berdasarkan metode pengiriman yang dipilih. Disertakan juga contoh sederhana perhitungannya lewat skenario sederhana untuk mempermudah Anda memahami konsep penetapan tarif pengiriman.

- Sea shipping rates merupakan biaya yang dibebankan untuk mengangkut barang melalui jalur laut.
- Biaya sea shipping rates dipengaruhi oleh jenis barang yang dikirim, volume atau berat barang, jarak yang harus ditempuh, serta berbagai biaya tambahan yang dibutuhkan.
- Jenis sea shipping rates adalah sebagai berikut: FCL (Full Container Load), LCL (Less than Container Load), RoRo (Roll-on/Roll-off), Break Bulk Shipping, dan Liquid Bulk Shipping.
- Mudahkan perhitungan sea shipping rates Anda dengan software logistik ScaleOcean.

1. Apa itu Sea Shipping Rates?

Sea shipping rates, atau yang sering disebut ocean freight rate, adalah biaya yang dikenakan untuk pengiriman barang melalui jalur laut. Biaya ini dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti jenis barang, berat dan volume, jarak yang ditempuh, serta biaya tambahan seperti bongkar muat dan asuransi. Nilainya pun juga dapat berubah-ubah karena permintaan pasar, kondisi cuaca, dan faktor lain yang mempengaruhi rute pelayaran.
Perusahaan yang beroperasi dalam bisnis logistik harus paham dengan baik cara menetapkan sea rates. Tujuannya agar bisa membuat perencanaan dan manajemen biaya logistik yang paling efisien.
Memahami dan mengelola sea shipping rates secara efisien sangat krusial untuk profitabilitas bisnis logistik. Seluruh proses pencatatan, analisis, dan pelaporan biaya pengiriman ini merupakan bagian tak terpisahkan dari akuntansi dalam logistik.
Selain itu, dengan munculnya isu keberlanjutan dan pengurangan emisi karbon, banyak perusahaan logistik kini juga mempertimbangkan faktor efisiensi bahan bakar dan dampak lingkungan dalam menentukan tarif mereka, sehingga memberikan dimensi baru dalam pengaturan harga pengiriman laut.
Untuk lebih paham, perhatikan skenario berikut ini. Sebuah perusahaan logistik ingin mengirimkan kontainer barang elektronik dari Jakarta ke Los Angeles, Amerika Serikat. Dalam hal ini, perusahaan harus menghitung dulu berat dan volume barang tersebut. Tujuannya untuk tahu kapasitas kontainer yang dibutuhkan. Kemudian, pertimbangkan faktor-faktor seperti jarak pengiriman, biaya bahan bakar saat ini, dan tarif pelabuhan.
Setelah mengumpulkan semua data tersebut, cek berbagai pilihan armada yang ada. Pertimbangkan waktu pengiriman yang disepakati dengan klien dan kondisi cuaca yang bisa jadi mempengaruhi kelancaran pengiriman. Dengan memahami dan mempertimbangkan semua aspek tersebut, perusahaan dapat menetapkan sea shipping rates yang tidak hanya kompetitif, tetapi juga menguntungkan.
Baca juga: 10 Freight Forwarding Software Terbaik di Indonesia Tahun 2025
2. Faktor yang Mempengaruhi Sea Shipping Rates
Sea shipping rates dipengaruhi oleh berbagai faktor, yang masing-masing punya peran saat menentukan biaya keseluruhan pengiriman barang. Faktor ini mencakup jenis barang yang dikirim, volume atau berat barang, jarak yang harus ditempuh, serta berbagai biaya tambahan yang dibutuhkan.
a. Jenis Barang
Jenis barang yang dikirim menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi sea rates karena beberapa barang yang rentan rusak atau butuh penanganan khusus tentu juga memiliki tarif pengiriman yang berbeda. Selain itu, biasanya juga ada peraturan internasional yang biasanya mengatur shipping fee untuk jenis-jenis barang tertentu.
b. Rute Pengiriman
Jarak antara pelabuhan asal dan tujuan serta jalur yang dipilih sangat berpengaruh pada biaya pengiriman. Rute yang lebih panjang atau rumit biasanya memerlukan biaya lebih tinggi karena konsumsi bahan bakar dan waktu tempuh bertambah.
c. Permintaan Pasar dan Musiman
Tarif pengiriman dapat berubah-ubah sesuai dengan tingkat permintaan pasar dan musim puncak. Pada masa sibuk, seperti liburan atau periode perdagangan tertentu, biaya cenderung meningkat karena kapasitas pengiriman yang terbatas.
d. Volume atau Berat
Biaya pengiriman umumnya dihitung berdasarkan berat kotor atau volume metrik. Artinya, barang yang lebih berat atau lebih besar akan perlu lebih banyak ruang dan tenaga untuk memindahkan, sehingga sea rates bisa jadi lebih mahal. Oleh karena itu, pastikan packing barang dilakukan dengan optimal agar tidak menambah beban dari barang dan membantu mengurangi biaya pengiriman.
e. Jarak Pengiriman
Semakin jauh jarak yang harus ditempuh, semakin tinggi biaya bahan bakar dan waktu yang dibutuhkan, sehingga bisa meningkatkan tarif pengiriman. Selain itu, rute pengiriman yang cukup rawan juga perlu biaya asuransi yang lebih tinggi atau keamanan tambahan.
f. Biaya Tambahan
Biaya tambahan dapat meliputi biaya bongkar muat, asuransi pengiriman, atau biaya administrasi yang berkaitan dengan regulasi pemerintah atau biaya pabean. Perusahaan perlu melakukan kalkulasi secara reguler pada biaya ini agar mendapatkan total estimasi biaya pengiriman yang akurat dalam anggaran pengiriman.
3. Komponen Sea Shipping Rates
Sea shipping rates tidak hanya sekadar tarif kapal. Faktor penentunya meliputi berbagai biaya pendukung yang membatu kelancaran pengiriman barang dari asal hingga tujuan, termasuk layanan pelabuhan, dokumen, dan proteksi.
a. Biaya Dermaga (Port Charges)
Biaya dermaga mencakup tarif yang ditentukan oleh otoritas pelabuhan untuk pelayanan bongkar muat barang. Komponen ini meliputi biaya penggunaan dermaga, crane, gudang sementara, serta layanan kebersihan dan keamanan. Biaya freight ini bervariasi tergantung ukuran kapal, jenis barang, dan durasi penanganan di area pelabuhan. Faktor eksternal seperti cuaca dan kebijakan pemerintah lokal turut mempengaruhi besaran tarif tersebut.
b. Biaya Pengurusan Dokumen (Documentation Fees)
Biaya pengurusan dokumen meliputi semua biaya administratif yang diperlukan untuk menyiapkan dan memproses dokumen pengiriman. Termasuk di dalamnya pengurusan bill of lading, surat muatan laut, manifest, serta izin bea cukai. Besaran biaya bergantung pada jumlah dan kompleksitas dokumen, serta kebijakan penyedia jasa logistik.
c. Biaya Asuransi (Insurance Fees)
Biaya asuransi diterapkan untuk melindungi barang dari risiko kerusakan, kehilangan, atau keterlambatan selama pengiriman. Premi asuransi dihitung berdasarkan nilai barang, rute pelayaran, dan tingkat risiko. Polis biasanya mencakup pertanggungan terhadap kerusakan fisik, pencurian, serta kejadian force majeure seperti badai dan kecelakaan kapal. Beberapa polis menawarkan perluasan jaminan termasuk tanggung jawab pihak ketiga dan biaya penundaan pengiriman.
4. Jenis Sea Shipping Rates
Perhitungan sea rates dalam bisnis logistik berdasarkan pada metode pengiriman yang dipilih. Terdapat beberapa metode yang sering digunakan berdasarkan kebutuhan pengiriman seperti pada penjelasan berikut.
a. FCL (Full Container Load)
FCL adalah jenis pengiriman di mana seluruh kontainer digunakan oleh satu pengirim untuk mengirimkan barang. Pengiriman ini lebih efisien jika volume barang cukup besar, mengurangi risiko kerusakan dan biaya tambahan. FCL biasanya dilakukan dengan pengaturan pengiriman langsung dari port of loading ke tujuan akhir tanpa perlu bongkar muat berulang.
b. LCL (Less than Container Load)
LCL digunakan ketika barang pengirim tidak memenuhi kapasitas kontainer, sehingga beberapa pengirim berbagi ruang dalam satu kontainer. Metode ini lebih ekonomis untuk pengiriman kecil. Proses alur bongkar muat di pelabuhan seringkali melibatkan pemindahan barang antar beberapa pengirim sebelum mencapai tujuan akhir.
c. RoRo (Roll-on/Roll-off)
RoRo adalah metode pengiriman yang digunakan untuk kendaraan seperti mobil, truk, atau mesin besar yang dapat digulirkan langsung ke kapal. Kapal RoRo dirancang khusus untuk memudahkan pengangkutan kendaraan, menghilangkan kebutuhan untuk menggunakan crane atau peralatan tambahan dalam proses pemuatan.
d. Break Bulk Shipping
Break bulk shipping digunakan untuk mengirimkan barang-barang besar yang tidak dapat dimuat dalam kontainer standar, seperti peralatan berat atau bahan konstruksi. Barang-barang ini biasanya dibongkar secara manual atau dengan bantuan crane di pelabuhan yang dilengkapi untuk menangani jenis pengiriman ini.
e. Liquid Bulk Shipping
Liquid bulk shipping mengacu pada pengiriman cairan dalam jumlah besar, seperti minyak, bahan kimia, atau bahan bakar. Pengiriman ini dilakukan menggunakan kapal tangki yang dilengkapi untuk menangani cairan, dengan pengaturan khusus untuk memastikan keamanan dan efisiensi selama pengangkutan.
Baca juga: 25 Aplikasi Logistik Terbaik untuk Manajemen Transportasi
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas, bisa disimpulkan bahwa sea shipping rates menjadi salah satu aspek penting dalam bisnis logistik yang perlu diperhitungkan dengan cermat. Dalam praktiknya, ada beberapa faktor yang mempengaruhi tarif pengiriman tersebut. Mulai dari jenis barang, volume atau berat, hingga metode pengiriman yang dipilih oleh eksportir atau importir.
Jika Anda memilih menggunakan pengiriman FCL, maka sea rates yang ditetapkan tidak akan dipengaruhi oleh volume atau berat barang karena didasarkan pada biaya logistik untuk satu kontainer penuh. Sedangkan dengan memilih FCL, maka biaya pengiriman akan dihitung dari yang paling berat antara volume atau berat barang. Itu pun masih ditambah dengan biaya lainnya.
FAQ:
Apa yang dimaksud dengan sea shipping rates?
Sea shipping rates, atau tarif pengiriman laut, adalah biaya yang dikenakan oleh perusahaan pelayaran (carrier) untuk mengangkut barang melalui jalur laut dari satu pelabuhan ke pelabuhan lainnya. Tarif ini merupakan komponen penting dalam biaya logistik perdagangan internasional.
Faktor-faktor apa saja yang memengaruhi fluktuasi sea shipping rates?
Ada beberapa faktor utama yang menyebabkan fluktuasi sea shipping rates:
– Permintaan dan Penawaran
– Harga Bahan Bakar
– Kapasitas Kapal dan Rute
– Kondisi Ekonomi Global
– Peraturan dan Kebijakan Pemerintah
– Kondisi Geopolitik
– Biaya Tambahan (Surcharges)
Mengapa pengiriman melalui laut lebih murah?
Pengiriman laut lebih murah karena kapal dapat mengangkut volume kargo yang sangat besar dalam satu waktu, sehingga biaya per unit barang menjadi lebih rendah dibandingkan moda transportasi lain seperti udara atau darat untuk jarak jauh.