Dalam bisnis manufaktur, pengambilan keputusan terkait investasi perlu dipertimbangkan dengan matang agar memberikan profit yang maksimal bagi perusahaan. Keputusan seperti pembelian mesin baru, ekspansi pasar, atau pengembangan produk baru memerlukan alokasi sumber daya yang signifikan dan memberi dampak jangka panjang terhadap kinerja perusahaan.
Oleh karena itu, analisis rumus NPV adalah metode yang sering digunakan banyak perusahaan sebelum memutuskan strategi investasi. NPV memberikan gambaran objektif tentang potensi keuntungan atau kerugian dari suatu investasi di masa depan. Anda bisa mempelajari pengertian, manfaat, dan cara hitung rumus NPV pada pembahasan berikut ini. Diberikan juga contoh penerapannya supaya Anda lebih mudah memahami perannya bagi bisnis manufaktur.
1. Pengertian Net Present Value
Net Present Value (NPV) adalah salah satu metode untuk menentukan nilai sekarang dari arus kas masa depan suatu investasi atau proyek. Caranya dengan menghitung perbedaan antara nilai sekarang dari arus kas masuk dan arus kas keluar selama jangka waktu tertentu. Lalu apa interpretasi dari nilai tersebut?
Jika NPV bernilai positif, maka investasi atau proyek dianggap menguntungkan karena nilai sekarang dari arus kas masuk lebih besar dari nilai sekarang arus kas keluar. Sebaliknya, jika NPV negatif, maka investasi atau proyek tersebut dianggap tidak menguntungkan. Jadi, bisa disimpulkan NPV sering digunakan sebagai dasar pertimbangan dalam pengambilan keputusan investasi.
2. Peran Rumus NPV bagi Manufaktur
Dalam bisnis manufaktur, perusahaan terkadang perlu membuat investasi besar dalam mesin, peralatan, atau teknologi baru. Nah, dengan menggunakan NPV, Anda dapat menentukan apakah investasi tersebut akan memberikan hasil yang diharapkan atau tidak. Jika perhitungan rumus NPV bernilai positif, maka investasi tersebut memberikan nilai tambah bagi perusahaan di masa depan dan sebaiknya dilanjutkan.
Selain itu, perhitungan rumus NPV juga membantu Anda ketika mempertimbangkan beberapa alternatif untuk meningkatkan efisiensi produksi. Sebagai contoh, Anda memiliki dana ekstra dan sedang mempertimbangkan dua opsi untuk investasi. Pertama, membeli mesin cetak plastik canggih yang akan mempercepat proses produksi plastik kemasan, atau berinvestasi ke teknologi otomatisasi yang akan meningkatkan efisiensi alur produksi untuk semua produk. Dari sini, Anda bisa membandingkan mana yang lebih menguntungkan.
Selain itu, perhitungan rumus NPV juga bisa dijadikan acuan bisnis manufaktur untuk memahami potensi keuntungan dan kerugian dari investasi. Artinya, Anda tidak hanya tahu layak atau tidak suatu keputusan tersebut diambil, tapi juga bisa mengukur tingkat keuntungan dan kerugian yang akan diterima di masa depan. Jadi, bisa disimpulkan perhitungan rumus NPV sangat dibutuhkan bisnis manufaktur untuk mengambil keputusan yang tepat dan akurat terutama pada proses investasi atau pengelolaan anggaran.
3. Rumus NPV dan Cara Hitungnya
Menghitung rumus NPV adalah salah satu metode yang digunakan untuk menilai kelayakan investasi bisnis manufaktur berdasarkan estimasi aliran kas masa depan yang akan diterima dari investasi tersebut. Dihitung dengan mengurangkan investasi awal dari total nilai sekarang (present value) dengan aliran kas yang diharapkan. Secara matematis ditulis:
di mana CFt adalah aliran kas pada periode waktu tertentu t, r adalah tingkat diskon atau tingkat bunga, dan C0 adalah investasi awal. Dari bentuk di atas, bisa dilihat bahwa komponen-komponen utama dalam perhitungan rumus NPV adalah aliran kas, tingkat diskon, dan periode waktu.
Aliran kas menggambarkan jumlah uang yang diterima (atau dibayarkan) pada periode tertentu. Bisa berasal dari penjualan, penghematan biaya manufaktur, atau sumber pemasukan lainnya. Tingkat diskon disebut juga sebagai tingkat bunga atau tingkat pengembalian yang diharapkan digunakan untuk mendiskontokan aliran kas masa depan ke nilai saat ini. Ini dikarenakan nilai sejumlah uang saat ini berbeda dengan nilai uang yang sama di masa depan. Periode waktu t menunjukkan jangka waktu dari investasi, misalnya tahun pertama, kedua, dan seterusnya.
4. Contoh Perhitungan NPV
Setelah mengetahui bentuk rumus NPV, selanjutnya adalah memahami cara menghitungnya. Diberikan dua skenario yang dibedakan berdasarkan tujuan perhitungan. Perhatikan contoh yang diberikan berikut ini.
a. Rumus NPV untuk Menghitung Nilai Investasi
Misalkan Anda memiliki bisnis manufaktur yang memproduksi komponen logam untuk industri otomotif. Saat ini, Anda menggunakan mesin press manual yang memerlukan banyak tenaga kerja dan waktu. Untuk meningkatkan efisiensi dan mengurangi biaya produksi, Anda mempertimbangkan untuk berinvestasi dalam mesin press otomatis.
Dari data investasi, diketahui bahwa biaya pembelian mesin press otomatis senilai Rp150 juta. Kemudian estimasi peningkatan keuntungan bersih setelah pengurangan biaya karena efisiensi produksi sebesar Rp40 juta per tahun. Diperkirakan umur ekonomis mesin tersebut adalah 5 tahun dengan tingkat diskonto yaitu 8%. Pertama hitung nilai aliran kas di tiap periode. Dalam kasus ini tiap tahun.
Selanjutnya, hitung total nilai sekarang dari aliran kas untuk 5 tahun. Diperoleh sebesar Rp159,75 juta. Nah, dari sini Anda sudah bisa menghitung NPV, yaitu:
Apa kesimpulannya? Dengan NPV sebesar Rp9,75 juta, investasi dalam mesin press otomatis akan memberikan Anda keuntungan ekstra sebesar Rp9,75 juta di atas biaya investasi selama 5 tahun dengan tingkat diskon sebesar 8%. Jadi, menurut hasil analisis NPV, investasi tersebut layak dilakukan.
b. Rumus NPV untuk Perbandingan Alternatif
Seperti penjelasan sebelumnya, kegunaan lain dari rumus NPV adalah mengetahui mana keputusan yang paling tepat dari beberapa alternatif strategis bisnis yang ada. Misalkan Anda pemilik bisnis manufaktur sepeda dan memiliki dua opsi investasi untuk meningkatkan bisnis. Pertama, membuka cabang atau kantor perwakilan di negara tetangga untuk menjangkau pasar baru dan memperluas distribusi produk. Atau melakukan analisa pangsa pasar dan pengembangan untuk menciptakan jenis produk baru yang inovatif dan belum ada di pasar.
Anda kemudian mengumpulkan data investasi dari masing-masing opsi. Untuk ekspansi ke luar negeri dibutuhkan biaya sebesar Rp2,5 miliar. Sedangkan estimasi keuntungan bersih tambahan per tahun dari penjualan di pasar baru adalah Rp700 juta. Durasi proyek ini diperkirakan selama 4 tahun.
Kemudian untuk pengembangan produk, diperkirakan biaya investasinya sebesar Rp2 miliar. Dengan estimasi keuntungan bersih tambahan per tahun dari penjualan produk baru sebesar Rp800 juta dan durasi proyek selama 5 tahun. Masing-masing memiliki tingkat diskon 10%. Dari data ini, gunakan cara yang sama untuk menghitung NPV.
Jika perhitungan Anda benar, ekspansi ke pasar luar negeri memberikan NPV negatif sebesar -Rp279,37 juta. Artinya, strategi ini tidak memberikan keuntungan ekonomi yang Anda harapkan. Sedangkan strategi pengembangan produk baru memberikan NPV positif sebesar Rp1,030,15 juta. Jadi, sebaiknya Anda memilih strategi untuk melakukan pengembangan produk.
5. Kesimpulan
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa memahami rumus NPV adalah salah satu hal penting untuk memastikan bisnis manufaktur memilih strategi bisnis atau keputusan investasi yang menguntungkan. Ketika NPV positif, investasi dianggap layak sementara saat bernilai negatif menunjukkan sebaliknya.
Rumus NPV memiliki tiga komponen yang perlu diperhatikan yaitu aliran kas, tingkat diskon, dan periode waktu. Dengan contoh penggunaan rumus yang diberikan di atas, bisa dilihat bahwa PV bisa digunakan dalam konteks praktis, baik untuk menilai kelayakan suatu investasi maupun untuk membandingkan antara dua alternatif strategis. Sebagai hasil dari analisis tersebut, Anda dapat membuat keputusan yang lebih tepat dan berdasarkan data.