Jenis Port dan Fungsinya dalam Ekspor Impor

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pelabuhan atau port adalah salah satu lokasi penting bagi bisnis logistik yang memiliki peran krusial terutama untuk memastikan proses pengiriman internasional berjalan lancar. Keberadaan jenis jenis port tidak hanya sekadar tempat pemberhentian kapal, tetapi juga pusat aktivitas logistik yang kompleks dan dinamis. Di sinilah berbagai proses penting seperti bongkar muat, penyimpanan sementara, pemeriksaan bea cukai, dan distribusi barang dilakukan dengan efisien.

Dalam artikel ini, kita akan membahas berbagai manfaat pelabuhan dalam proses ekspor dan impor, jenis jenis port dan fungsinya, serta fasilitas pendukung yang bisa Anda manfaatkan untuk memastikan operasional pelabuhan. Melalui pemahaman yang lebih mendalam terkait aspek-aspek tersebut, Anda selaku bisnis logistik dapat mengoptimalkan strategi untuk meningkatkan efisiensi pengiriman dan mencapai kepuasan pelanggan.

starsKey Takeaways
  • Port atau pelabuhan adalah titik fisik di mana barang-barang dimuat, dibongkar, dan dipindahkan selama proses pengiriman internasional.
  • Fungsi port adalah sebagai gateway, link atau penghubung, interface, dan industrial entity
  • Jenis port: port of loading, port of disrcharge, port of delivery, port of entry, port to port, door to port, port loading and unloading, special port, multimodal port, transship port, hub port, free trade zone port, inland port, gateway port
  • Fasilitas pendukung port: dermaga pelabuhan, container freight station, container yard, terminal roll on roll off, dan fasilitas pemeriksaan & sertifikasi

Coba Demo Gratis

requestDemo

Pengertian Port

Port atau pelabuhan adalah titik fisik di mana barang-barang dimuat, dibongkar, dan dipindahkan selama proses pengiriman internasional. Port berperan penting sebagai pusat utama untuk kegiatan pengangkutan barang antar moda transportasi, seperti kapal laut, turk, atau kereta api.

Pelabuhan menjadi titik di mana barang dapat menjalani prosedur pengiriman ekspor dan impor, mulai dari pemeriksaaan dokumen, bea cukai, serta bongkar muat. Hal ini akan berperan pentin sebagai bagian krusial dalam rantai pasok global untuk memastikan barang sampai tepat waktu dan sesuai regulasi.

Manfaat Port dalam Proses Ekspor Impor

Pelabuhan atau port menjadi salah satu wilayah yang mengakomodasi banyak aktivitas bisnis logistik terutama dalam proses ekspor impor logistik. Tidak hanya sebagai tempat pemberhentian kapal, pelabuhan juga bermanfaat sebagai pusat logistik. Di pelabuhan, barang-barang yang akan diekspor atau diimpor bisa disimpan sementara di gudang-gudang yang tersedia sebelum diangkut ke tujuan akhir.

Bahkan pelabuhan juga dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat sehingga memastikan proses transfer barang dari kapal ke transportasi darat atau sebaliknya menjadi lebih cepat dan aman. Di pelabuhan juga terjadi aktivitas pemeriksaan dan pengawasan oleh pihak bea cukai untuk memastikan semua barang sesuai dengan regulasi yang berlaku, membantu meminimalisir terjadinya pelanggaran hukum. Dengan adanya pelabuhan, pergerakan barang menjadi lebih terstruktur, sehingga meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pengiriman internasional.

Pelabuhan menjadi titik penting dalam proses cargo port to port, yaitu pengiriman barang dari satu pelabuhan ke pelabuhan lain dengan sistem door-to-port atau port-to-port. Dengan keberadaan proses port clearance yang efisien, maka waktu tunggu dan risiko keterlambatan pengiriman dapat diminimalkan secara signifikan.

Fungsi Utama Port 

Pelabuhan menjadi aspek terpenting dalam proses ekspor impor sebagai titik transit barang. Pelabuhan juga menjalankan fungsi strategis yang mendukung kelancaran arus perdagangan dan transportasi. Berikut ini beberapa fungsi utama pelabuhan dalam proses rantai pasok global, diantaranya:

1. Fungsi Gateway

Pelabuhan berfungsi sebagai gateway atau pintu masuk dan keluar bagi barang. Pelabuhan menjadi jalur resmi yang mengatur arus barang perdagangan internasional, dan memastikan proses ekspor impor berjalan sesuai regulasi dan aman. Hal ini membuat perdagangan dapat berlangsung lancar tanpa hambatan.

Fungsi pelabuhan sebagai link atau penghubung antara berbagai moda transportasi, mulai dari kapal laut, truk, dan kereta api. Tugas utamanya untuk menyalurkan barang dari kapal ke moda darat dengan cepat dan efisien. Hal ini membuat proses logistik lebih cepat dan efisein sehingga dapat mengurangi waktu tunggu, serta biaya operasional dan proses distribusi lebih optimal.

3. Fungsi Interface (Antarmuka)

Port sebagai interface menjadikan pelabuhan sebagai titik peralihan barang yang diangkut lewat transportasi laut ke moda lainnya. Port di sini akan menyediakan fasilitas dan peralatan mekanis maupun non-mekanis untuk bongkar muat barang. Ini akan memungkinkan perpindahan barang antar moda berjalan lancar dengan dukungan teknologi yang tepat, serta menjamin keamanan dan kecepatan proses.

4. Fungsi Industrial Entity

Pelabuhan juga berfungsi sebagai entitas industri, di mana port menjadi lokasi aktivitas industri. Mulai dari pengolahan, perbaikan, hingga penyimpanan barang. Fungsi ini dapat menambahkan nilai tambah dalam rantai pasok karena barang dapat diproses lebih lanjut sebelum didistribusikan, serta mendukung efisiensi dan produktivitas industri terkait.

Jenis Jenis Port untuk Pengiriman Barang

Dalam bisnis logistik dan perdagangan internasional, ada berbagai jenis port yang memiliki peran dan fungsi masing-masing untuk memastikan kelancaran perpindahan barang dari satu tempat ke tempat lain. Setiap jenis pelabuhan dilengkapi dengan fasilitas penunjang yang penting untuk memenuhi kebutuhan spesifik dalam proses ekspor dan impor, mulai dari pemuatan barang hingga distribusi akhir. Berikut jenis jenis port tersebut.

1. Port of Loading

Port of loading adalah pelabuhan yang digunakan untuk memuat barang ke kapal untuk nantinya dikirim ke tujuan akhir. Umumnya pelabuhan ini dilengkapi dengan fasilitas bongkar muat yang canggih seperti crane dan conveyor belt.

Jenis port ini berfungsi sebagai titik awal dalam pengiriman cargo port to port. Terkadang juga sebagai tempat konsolidasi kargo sebelum diberangkatkan. Penting untuk menjaga efisiensi proses logistik di pelabuhan ini agar waktu tunggu kapal minimal yang secara langsung berdampak pada hematnya biaya logistik.

2. Port of Discharge

Berikutnya ada port of discharge yaitu, pelabuhan untuk membongkar barang-barang dari kapal setelah mencapai tujuan akhir. Di pelabuhan ini, kargo diperiksa, didistribusikan, atau disimpan sementara sebelum dikirim ke pelanggan akhir. Pelabuhan ini dilengkapi dengan fasilitas seperti gudang, area penyimpanan terbuka, dan bahkan sistem logistik terintegrasi yang membantu mempercepat proses distribusi barang.

3. Port of Delivery

Jenis pelabuhan ini merupakan tujuan akhir di mana barang tiba setelah diangkut dari port of loading. Port ini menjadi titik serah terima barang untuk penerima, dengan proses yang melibatkan beberapa tahapan, yaitu: pengeluaran barang dari kapal, pemeriksaan, dan pengaturan logistik lanjutan. Ini dilakukan agar barang dapat diteruskan ke lokasi penerima dengan lancar dan sesuai jadwal.

4. Port of Entry (POE)

Port of entry adalah jenis pelabuhan yang menjadi titik masuk resmi barang impor ke suatu negara. Di pelabuhan ini, barang akan menjalani beberapa proses pemeriksaan bea cukai dan kepabeanan.

POE menjadi jenis yang berperan penting dalam pengawasan dan legalitas barang impor yang akan masuk ke suatu negara, sehingga penting untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi serta keamanan selama masuknya barang ke wilayah negara tujuan.

5. Port to Port

Jenis port of port adalah pelabuhan yang menghubungkan pelabuhan asal dengan pelabuhan tujuan. Di port ini, melibatkan tanggung jawab  pengangkutan dan risiko berada pada pihak pengirim sampai barang tiba di pelabuhan tujuan. Skema di port of port mengutamakan tranportasi laut sebagai moda utama pengiriman antar pelabuhan tanpa penanganan lebih lanjut di darat.

6. Door to Port

Door to port adalah jenis pelabuhan yang melibatkan pengiriman barang yang dimulai dari alamat pengirim langsung menuju pelabuhan tujuan. Proses di pelabuhan ini dimulai dari pengangkutan awal dari lokasi pengiriman hingga pelabuhan asal diatur oleh pihak pengirim.

Setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, penerima akan mengatur proses distribusi selanutnya. Jenis ini biasanya menggabungkan transportasi darat dan laut secara terintegrasi.

7. Port to Door

Jenis ini menjadi kebalikan dari door to port, di mana pengiriman barang dari pelabuhan asal akan dikirim langsung ke alamat penerima. Setelah barang tiba di pelabuhan tujuan, pengiriman akan dilanjutkan sampai ke lokasi akhir penerima menggunakan moda transportasi darat.

Jenis pelabuhan ini akan memudahkan penerima karena barang akan diantarkan sampai ke alamat akhir, sehingga dapat mengurangi kerepotan pengurusan logistik ke pelabuhan tujuan.

8. Port loading and unloading

Jenis port ini biasanya digunakan sebagai tempat muat dan bongkat barang, tergantung pada keberangkatan atau kedatangan kapal. Pelabuhan ini memiliki fasilitas lengkap untuk menangani proses bongkar dan muat barang sekaligus.

Adanya pelabuhan ini berperan penting untuk mendukung efisiensi alur barang dengan pengaturan operasional yang fleksibel sesuai penjadwalan kapal.

9. Special Port

Pelabuhan ini biasanya dirancang khusus untuk menangani jenis barang tertentu, seperti pelabuhan kontainer yang fokus pada pengelolaan kontainer, pelabuhan Ro-Ro khusus untuk kendaraan Roll On-Roll Off, ataupun pelabuhan gas alam cair dengan fasilitas penyimpanan khusus. Spesialisasi ini akan memudahkan pengelolaan barang yang lebih efisien dan aman sesuai karakteristiknya.

10. Multimodal Port

Jenis pelabuhan multimodal akan menyediakan fasilitas untuk berbagai moda transportasi sekaligus seperti laut, darat, dan udara. Port ini akan juga menyediakan konektivitas yang baik, serta memudahkan perpindahan barang antar moda transportasi dalam satu lokasi. Fungsi utama port ini untuk mendukung kelancaran rantai pasok dan mempercepat pengiriman barang secara efisien dan fleksibel.

11. Transshipment Port

Jenis port dan fungsinya yang lain adalah transshipment port. Ini merupakan pelabuhan yang digunakan untuk memindahkan kargo dari satu kapal ke kapal kargo lainnya selama perjalanan menuju tujuan akhir.

Pelabuhan ini biasanya berada di lokasi strategis dan berfungsi sebagai titik penghubung antara berbagai rute pelayaran. Transshipment port sangat membantu mengoptimalkan rute pengiriman. Contoh terkenal dari pelabuhan ini adalah Pelabuhan Singapura yang menjadi pusat transshipment utama di Asia.

12. Hub Port

Selanjutnya ada hub pot, yaitu pelabuhan besar yang berfungsi sebagai pusat distribusi untuk wilayah pengiriman yang luas. Di pelabuhan ini, kargo dari berbagai pelabuhan kecil dikumpulkan, disortir, dan didistribusikan kembali menggunakan kapal yang lebih besar.

Untuk menunjang fungsinya, pelabuhan tersebut biasanya memiliki infrastruktur yang sangat lengkap termasuk crane berkapasitas tinggi, fasilitas penyimpanan, dan layanan logistik terpadu.

13. Free Trade Zone Port

Bisnis logistik juga bisa memanfaatkan free trade zone (FTZ) port atau kawasan berikat, yaitu area di dalam atau di dekat pelabuhan yang memiliki aturan perdagangan bebas. Artinya, ketika sampai pada wilayah ini, barang bisa disimpan, diolah, atau diubah bentuk tanpa terkena bea cukai sampai barang memasuki wilayah pabean negara tersebut.

Pelabuhan jenis ini juga menyediakan berbagai fasilitas seperti gudang berikat, pusat pengolahan, dan layanan bea cukai yang efisien. Pelabuhan ini juga memiliki fungsi untuk mendukung aktivitas manufaktur dan distribusi, menarik investasi asing, dan mendorong pertumbuhan ekonomi lokal.

Untuk pengelolaan barang yang lebih efisien di kawasan berikat, perusahaan dapat memanfaatkan sistem IT inventaris kawasan berikat. Sistem ini mengintegrasikan teknologi untuk melacak dan mengelola stok barang secara real-time, memastikan kepatuhan terhadap regulasi kepabeanan, serta meningkatkan efisiensi operasional dengan meminimalkan potensi kesalahan dalam pengelolaan inventaris.

14. Inland Port

Jenis jenis port berikutnya yang bisa Anda manfaatkan adalah inland port. Dikenal juga sebagai pelabuhan darat, fungsinya sebagai pusat distribusi dan konsolidasi kargo yang terletak jauh dari pantai tetapi masih terhubung dengan pelabuhan laut melalui jalan raya atau rel kereta api. Pelabuhan ini berfungsi untuk mengurangi kemacetan di pelabuhan laut, mempercepat proses bea cukai, dan meningkatkan efisiensi logistik secara keseluruhan.

15. Gateway Port

Gateway port adalah pelabuhan yang berfungsi sebagai pintu masuk utama ke sebuah negara atau wilayah. Pelabuhan ini biasanya terletak di lokasi strategis dengan akses yang baik ke jaringan transportasi nasional dan internasional. Jenis pelabuhan satu ini memiliki infrastruktur yang sangat lengkap termasuk terminal peti kemas, gudang, fasilitas bea cukai, dan layanan keamanan yang ketat.

Fasilitas Pendukung Pelabuhan 

Setelah paham jenis port dan fungsinya, Anda juga perlu tahu beberapa fasilitas pendukung yang bisa Anda manfaatkan demi kelancaran proses ekspor impor. Fasilitas ini tidak hanya membantu dalam bongkar muat, tetapi juga memastikan semua prosedur dan standar terpenuhi dengan baik. Berikut beberapa fasilitas pendukung operasional pelabuhan.

1. Dermaga Pelabuhan

Dermaga adalah infrastruktur utama tempat kapal berlabuh. Di sini proses stevedoring dilakukan ketika kapal sampai di pelabuhan. Dilengkapi dengan berbagai peralatan seperti crane, fender, dan bollard, proses bongkar muat diharapkan dapat berjalan lancar dan aman. Dermaga juga didesain dapat menampung berbagai jenis kapal, mulai dari kapal kontainer hingga kapal tanker.

2. Container Freight Station

Fasilitas berikutnya adalah container freight station (CFS). Tempat ini digunakan untuk proses konsolidasi dan dekonsolidasi kargo dalam peti kemas. Di CFS, barang-barang dari berbagai pengirim digabungkan ke dalam peti kemas untuk diekspor, atau sebaliknya, dibongkar untuk kemudian dikirim ke penerima akhir. Dalam praktiknya, ada sejumlah tarif yang akan dikenakan ketika Anda menggunakan fasilitas tersebut.

3. Container Yard

Container yard (CY) adalah area di pelabuhan yang digunakan untuk menyimpan kontainer sesudah proses cargodoring dilakukan. CY dilengkapi dengan crane dan peralatan pengangkut lainnya untuk memindahkan peti kemas di sekitar lapangan penimbunan. Fasilitas ini juga memiliki sistem manajemen yang membantu dalam pelacakan dan pengelolaan lokasi peti kemas, untuk memastikan tidak ada kontainer yang hilang.

4. Terminal Roll On Roll Off

Fasilitas satu ini dapat diperlukan untuk menangani kendaraan yang masuk atau keluar dari kapal dengan cara mengemudi langsung ke atau dari kapal. Terminal tersebut dilengkapi ramp yang memungkinkan kendaraan untuk bergerak masuk dan keluar dari kapal dengan mudah. Dengan adanya fasilitas pelabuhan satu ini, bisnis logistik bisa dengan mudah melakukan proses bongkar muat, termasuk cargodoring dan stevedoring, serta mengurangi risiko kerusakan pada kendaraan.

5. Fasilitas Pemeriksaan & Sertifikasi

Jika Anda memerlukan pemeriksaan bahkan sertifikasi lanjutan untuk barang-barang khusus yang akan diekspor atau impor, pelabuhan menyediakan layanan tersebut. Fasilitas ini termasuk laboratorium uji, pusat sertifikasi, dan area karantina.

Barang-barang diperiksa untuk memastikan standar kesehatan, keselamatan, dan lingkungan telah terpenuhi. Sama seperti fasilitas lainnya, pemeriksaan dan sertifikasi juga akan dikenakan tambahan biaya.

Kesimpulan

Dari pembahasan jenis port dan fungsinya tersebut bisa disimpulkan bahwa selain berfungsi sebagai tempat pemberhentian kapal, pelabuhan juga berperan sebagai pusat logistik yang efisien, dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yang memastikan pergerakan barang lebih terstruktur dan sesuai regulasi.

Selain itu, adanya fasilitas pendukung juga punya peran penting dalam memaksimalkan efisiensi operasional pelabuhan. Fasilitas ini tidak hanya membantu dalam proses bongkar muat tetapi juga memastikan bahwa semua prosedur dan standar terpenuhi, sehingga meningkatkan kecepatan dan keamanan pengiriman barang.

FAQ:

1. Apa itu Port of Loading (POL) dalam logistik?

Port of Loading (POL) adalah pelabuhan tempat barang dimuat ke kapal atau moda transportasi lain untuk memulai perjalanan pengiriman. Ini merupakan titik awal penting dalam rantai pasok, di mana barang dikonsolidasi, diperiksa, dan dipersiapkan untuk keberangkatan, memfasilitasi proses ekspor.

2. Apa perbedaan antara Port of Loading (POL) dan Port of Discharge (POD)?

Port of Loading (POL) adalah pelabuhan keberangkatan tempat barang dimuat ke kapal. Sebaliknya, Port of Discharge (POD) adalah pelabuhan tujuan tempat barang dibongkar dari kapal. Keduanya adalah titik krusial dalam logistik pengiriman internasional, memastikan kelancaran transisi barang dari asal ke tujuan.

3. Apa fungsi utama pelabuhan dalam logistik?

Fungsi utama pelabuhan dalam logistik adalah sebagai pusat alih moda transportasi, pintu gerbang perdagangan internasional, dan pusat logistik serta distribusi. Pelabuhan memfasilitasi bongkar muat, penyimpanan sementara, dan koordinasi distribusi barang, meningkatkan efisiensi rantai pasok global.

4. Apa saja macam-macam jenis port dalam logistik?

Macam-macam jenis port dalam logistik meliputi Sea Port (pelabuhan laut untuk kargo komersial), Inland Port (pelabuhan darat, sering disebut dry port, sebagai pusat logistik multimodal), Fishing Port (pelabuhan perikanan), dan Cruise Home Port (pelabuhan khusus kapal pesiar). Selain itu, ada juga Port of Loading dan Port of Discharge yang merujuk pada fungsinya.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap