Di industri konstruksi, pengelolaan keuangan yang kurang akurat dapat menyebabkan berbagai masalah serius, seperti over budgeting, keterlambatan proyek, hingga kerugian finansial. Sekitar 35% proyek konstruksi mengalami pembengkakan biaya akibat kesalahan dalam penghitungan biaya. Ketidakakuratan ini sering kali bermula dari ketidaktepatan dalam menyusun contoh bill of quantity proyek.
Salah satu cara untuk menghindari hal tersebut adalah dengan menggunakan format BOQ (Bill of Quantities) yang terperinci, sehingga pengeluaran dapat dipantau dengan lebih akurat dan proyek tetap berjalan sesuai anggaran.
Perusahaan konstruksi harus memastikan seluruh aspek perencanaan dan penganggaran dilakukan dengan cermat. Tanpa perencanaan yang tepat, risiko overbudgeting dan keterlambatan proyek menjadi sangat tinggi. Lalu, apa format dan contoh BOQ Proyek yang sesuai dengan kebutuhan industri konstruksi di Indonesia?
Di artikel ini akan memberikan informasi dan panduan yang dapat membantu perusahaan konstruksi Anda dalam menyusun contoh BOQ Proyek yang akurat, sehingga risiko dapat diminimalkan dan efisiensi operasional proyek dapat ditingkatkan. Simak penjelasan berikut sampai akhir.
1. Apa itu BOQ?
Bill of Quantities (BOQ) adalah dokumen yang digunakan untuk merinci kuantitas dan kualitas pekerjaan yang harus diselesaikan kontraktor utama. Umumnya, dokumen ini disusun oleh quantity surveyor dan menjadi dokumen penting untuk proses tender, perencanaan, dan manajemen proyek konstruksi.
Dokumen BOQ proyek mencakup spesifikasi teknis, jumlah, dan jenis material, serta metode yang digunakan dalam proses konstruksi. Dengan memanfaatkan BOQ, perusahaan konstruksi lebih mudah dalam membuat estimasi biaya akurat, sehingga terhindar dari risiko over budget yang tentunya merugikan perusahaan.
Selain itu, contoh BOQ proyek juga berfungsi sebagai dasar untuk menyusun kontrak antara pemilik proyek dan kontraktor. Dengan menggunakan software RAB proyek, pembuatan format BOQ menjadi lebih mudah dan akurat.
Dengan memiliki format BOQ yang jelas dan rinci, kedua pihak punya pemahaman yang sama dan jelas terkait ruang lingkup pekerjaan serta memastikan proyek berjalan sesuai dengan rencana dan anggaran yang telah ditetapkan.
Baca Juga: 10 Istilah dalam Proyek Konstruksi yang Harus Diketahui
2. Manfaat Bill of Quantities
Yang dimaksud apa itu Bill of Quantities adalah dokumen yang merinci setiap elemen dalam sebuah proyek, seperti material, tenaga kerja, hingga peralatan. Dengan BOQ, pengelolaan proyek dapat lebih terstruktur dan transparan. Berikut manfaat utama BOQ untuk memastikan keberhasilan proyek konstruksi:
a. Membuat Estimasi Biaya yang Akurat
BOQ memungkinkan proyek konstruksi menyusun estimasi biaya secara rinci. Setiap item, mulai dari bahan, tenaga kerja, hingga peralatan, dicatat secara lebih akurat. Hal ini memungkinkan pihak proyek untuk membuat anggaran yang lebih realistis dan meminimalkan risiko pembengkakan biaya.
b. Memberikan Transparansi dalam Pengadaan
Dokumen ini memberikan gambaran jelas dalam proses pengadaan barang dan jasa. Dokumen ini memfasilitasi transparansi antara pihak proyek dan kontraktor. Penggunaan BOQ juga membantu menghindari adanya penawaran yang tidak jelas atau berlebihan karena setiap item sudah tertulis secara detail.
c. Memudahkan Perbandingan Harga
Manfaat BOQ lainnya adalah memudahkan perbandingan harga dari berbagai pemasok atau penyedia jasa. Karena daftar item dan kuantitas telah diuraikan, pihak proyek dapat melakukan evaluasi harga secara objektif. Hal ini memungkinkan pemilihan penawaran terbaik yang sesuai dengan anggaran tanpa mengorbankan kualitas proyek.
Untuk mendukung proses evaluasi dan pengelolaan harga dengan lebih efisien, aplikasi kontraktor Indonesia dapat digunakan. Aplikasi ini memudahkan perbandingan harga antar penyedia jasa secara otomatis, membantu manajer proyek memilih penawaran terbaik, dan memastikan anggaran tetap terkendali sepanjang proyek.
3. Perbedaan BOQ dan RAB
BOQ dan RAB adalah dua dokumen dalam proyek konstruksi yang saling melengkapi dan memiliki perbedaan dari berbagai aspek. Berikut penjelasan perbedaan BOQ dan RAB dari segi tujuan, komponen, dan dasar acuan dalam pembuatannya.
a. Tujuan Pembuatan
Tujuan BOQ proyek adalah memberikan rincian spesifik jumlah dan jenis material, serta pekerjaan yang diperlukan untuk menyelesaikan suatu proyek. Dengan ini, kontraktor punya panduan yang jelas tentang spesifikasi teknis dan kuantitas material yang dibutuhkan.
Sedangkan RAB dibuat untuk menyusun perkiraan biaya keseluruhan dari proyek. RAB mencakup semua komponen biaya seperti tenaga kerja, material, peralatan, dan overhead. Jadi, tujuannya untuk memberikan perkiraan biaya total yang akan dikeluarkan untuk menyelesaikan proyek tersebut.
b. Komponen Utama
Komponen BOQ terdiri dari daftar spesifikasi teknis dan kuantitas material yang dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu proyek. Dokumen ini secara rinci menjelaskan jenis material, jumlah, serta spesifikasi teknis seperti ukuran, kualitas, dan merek yang harus digunakan. BOQ fokus pada rincian spesifikasi teknis dan kuantitas material.
Sedangkan dokumen RAB lebih menekankan pada perkiraan biaya keseluruhan proyek. Komponen utama RAB adalah estimasi biaya keseluruhan proyek konstruksi. Meliputi biaya tenaga kerja, material, alat berat konstruksi, biaya overhead, serta biaya tambahan seperti pajak dan keuntungan kontraktor.
c. Dasar Pembuatan
Terakhir, BOQ proyek adalah dokumen yang disusun berdasarkan desain teknis yang telah ditetapkan. BOQ dapat menjadi acuan bagi kontraktor untuk menghitung biaya pekerjaan dan bahan dengan lebih presisi.
Sementara itu, RAB disusun berdasarkan perhitungan biaya konstruksi dari spesifikasi dan desain awal proyek. Tujuannya adalah untuk memberikan estimasi total biaya proyek, sehingga dapat digunakan sebagai acuan pengelolaan anggaran proyek dan keputusan finansial.
Baca Juga: 5 Tahap Konstruksi pada Proyek Bangunan
4. Format BOQ Proyek
Sebagai dokumen penting yang merinci daftar spesifikasi teknis dan kuantitas material yang dibutuhkan, maka pastinya BOQ proyek punya format khusus yang mengakomodasi seluruh informasi tersebut. Komponen penting yang perlu ada pada format BOQ antara lain:
a. Judul Proyek
Judul proyek merupakan elemen penting yang harus dicantumkan dalam BOQ. Tujuannya sebagai identitas yang jelas terkait proyek apa yang sedang dikerjakan. Sebagai contoh, judul “Pembangunan Gedung Sekolah Dasar Negeri 01 Jakarta” adalah judul proyek yang efektif karena langsung memberikan informasi tentang jenis dan lokasi proyek.
b. Nomor Item
Setiap item pekerjaan dalam BOQ harus memiliki nomor unik sebagai referensi. Nomor item memudahkan identifikasi, diskusi, dan referensi silang antar item pekerjaan dalam laporan proyek lain. Sistem penomoran harus konsisten dan logis, agar penambahan atau modifikasi item tidak mengganggu struktur keseluruhan BOQ.
c. Deskripsi Pekerjaan
Komponen lain BOQ adalah deskripsi detail pekerjaan tentang apa yang harus dilakukan untuk setiap item. Informasi ini harus spesifik dan lengkap, menjelaskan lingkup pekerjaan dengan cukup detail sehingga kontraktor dan konsultan dapat dengan mudah memahami persyaratan.
d. Satuan Ukur
Satuan ukur digunakan untuk mengkuantifikasi pekerjaan yang akan dilakukan. Bisa berupa meter persegi untuk pekerjaan lantai, meter kubik untuk pekerjaan beton, atau unit lain yang relevan dengan jenis pekerjaan. Pastikan Anda menentukan satuan ukur yang tepat untuk menghitung volume pekerjaan secara akurat.
e. Kuantitas
Kuantitas adalah jumlah pekerjaan yang harus dilakukan untuk setiap item, diukur dalam satuan ukur yang telah ditentukan. Jumlah pekerjaan harus dihitung dengan hati-hati berdasarkan gambar dan spesifikasi proyek untuk memastikan kalau estimasi biaya konstruksi mencerminkan kebutuhan proyek yang sebenarnya.
f. Harga Satuan
Harga satuan adalah estimasi biaya per unit untuk setiap item pekerjaan. Nilai ini dihitung berdasarkan analisis biaya material, tenaga kerja, peralatan, dan overhead. Angkanya harus realistis dan didasarkan pada data pasar terkini agar anggaran yang dibuat nantinya akurat dan juga realistis.
g. Jumlah Harga
Komponen BOQ Proyek juga mencakup jumlah harga untuk setiap item pekerjaan yang dihitung dengan mengalikan kuantitas pekerjaan dengan harga satuan. Jumlah harga ini akan memberikan estimasi total biaya untuk setiap item, sehingga pihak yang berkepentingan dapat melihat distribusi biaya secara rinci.
h. Total
Total adalah agregasi dari semua jumlah harga item dalam BOQ, untuk memberikan gambaran menyeluruh tentang estimasi biaya total proyek. Aspek ini mencakup semua biaya yang mungkin dibutuhkan untuk menyelesaikan proyek berdasarkan spesifikasi material. Total biaya harus mencerminkan anggaran proyek secara akurat.
5. Contoh BOQ Proyek
Agar mempermudah Anda untuk memahami contoh bill of quantity proyek, maka perhatikan skenario berikut. Seorang developer properti berencana membangun sebuah rumah dua lantai sebagai contoh untuk perumahan baru yang akan dikembangkan.
Rumah ini dirancang dengan luas bangunan 120 meter persegi per lantai, jadi totalnya 240 meter persegi. Proyek ini mencakup pekerjaan struktur, arsitektur, mekanikal, elektrikal, dan pemipaan. Untuk membantu developer dalam menentukan biaya keseluruhan proyek agar lebih akurat, dibuatlah contoh BOQ proyek.
Selain itu, pengembang dapat menyusun dokumen tender proyek yang lebih jelas dan transparan, sehingga memudahkan proses pemilihan kontraktor dan mengurangi risiko kesalahpahaman. Contoh BOQ proyek untuk skenario di atas sebagai berikut.
Harga satuan dalam contoh BOQ proyek di atas tentunya hanya ilustratif dan bisa sangat bervariasi tergantung pada lokasi, kualitas material, dan kondisi pasar saat proyek dilaksanakan. Contoh bill of quantity yang lebih detail akan mencakup spesifikasi teknis lebih lanjut untuk setiap item, termasuk merk, model, dan standar kualitas material.
6. Permudah Buat Laporan BOQ Proyek dengan Software Konstruksi ScaleOcean
Software konstruksi ScaleOcean mempermudah pembuatan laporan BOQ Proyek dengan mengotomatiskan perhitungan dan input data yang kompleks. Dengan software ini, manajer proyek dapat memasukkan daftar material, biaya tenaga kerja, dan pengeluaran lain secara efisien, sehingga risiko kesalahan manual dapat diminimalkan.
Dengan coba demo gratis untuk ketahui bagaimana laporan BOQ dapat dihasilkan dengan cepat, memastikan setiap komponen proyek tercatat secara akurat. Menggunakan ScaleOcean dapat membantu perusahaan dalam menghindari kesalahan perhitungan yang mahal dan fokus pada penyelesaian proyek dengan presisi. Berikut fitur-fitur dalam software akuntansi tersebut:
- Work in Progress (WIP) and Construction in Progress (CIP) Management, membantu proyek konstruksi tetap sesuai jadwal dengan melacak pekerjaan yang sedang berlangsung.
- Budget S-Curve Management, membantu visualisasi anggaran proyek berdasarkan waktu dan pencapaian.
- Real-Time Dashboards & Reports, memberikan gambaran langsung mengenai status proyek terkait anggaran, progres, dan kebutuhan sumber daya.
- Integrated with Purchasing & Inventory Management, memudahkan pelacakan material dan peralatan sehingga memastikan kebutuhan proyek terpenuhi tepat waktu serta mengurangi downtime.
ScaleOcean juga memungkinkan pengelolaan perubahan anggaran secara real-time, memberikan fleksibilitas bagi manajer proyek untuk melakukan penyesuaian yang diperlukan tanpa mengganggu alur pekerjaan Anda.
Baca Juga: 17 Software Konstruksi Terbaik untuk Manajemen Proyek
7. Kesimpulan
Dengan Software Konstruksi ScaleOcean, perencanaan dan pengelolaan BOQ proyek menjadi lebih mudah dan akurat. Berbagai fitur unggulannya membantu mengintegrasikan seluruh aspek manajemen proyek Anda, mulai dari perencanaan hingga laporan akhir, dalam satu platform yang mudah diakses.
Tingkatkan efisiensi dan kurangi risiko over budgeting dengan Software Konstruksi ScaleOcean yang dirancang khusus untuk industri konstruksi di Indonesia. Dapatkan demo gratis dan konsultasi untuk mengetahui bagaimana ScaleOcean dapat membantu meningkatkan performa proyek konstruksi Anda.