Software Testing: Definisi, Tujuan, serta Tahapannya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Software testing life cycle adalah istilah yang berhubungan dengan efektivitas proses operasional ERP. Software testing adalah hal yang merujuk pada proses sistematis yang dijalankan untuk memastikan bahwa kualitas sistem ERP memenuhi kriteria yang berlaku. Proses ini melibatkan beberapa tahap yang dikerjakan software ERP secara keseluruhan.

Tahapan ini bertujuan untuk memastikan bahwa setiap komponen perangkat lunak telah diperiksa dan ditingkatkan kinerjanya sebelum diluncurkan secara resmi ke pasar. Dengan memahami setiap tahap siklus ini, vendor ERP dapat menemukan masalah dan memperbaikinya lebih dini, yang pada akhirnya akan meningkatkan kepuasan pengguna dan mengurangi biaya perbaikan setelah peluncuran.

starsKey Takeaways
  • Software Testing Life Cycle (STLC) adalah proses sistematis untuk memastikan kualitas software ERP, mengidentifikasi bug, dan mengurangi risiko kegagalan operasional.
  • Tujuan software testing meliputi memastikan kualitas software, memverifikasi fitur, menguji integrasi, mengoptimalkan kinerja, dan mendokumentasikan hasil pengujian.
  • Tahapan software testing dimulai dari Requirement Analysis untuk memahami kebutuhan, dilanjutkan dengan Test Planning untuk strategi pengujian.
  • Untuk memastikan kualitas dan efektivitas software ERP Anda, ScaleOcean menyediakan layanan pengujian komprehensif yang menjamin sistem berjalan optimal.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Software Testing Life Cycle Adalah

Software testing life cycle adalah sebuah proses implementasi software ERP life cycle yang dilakukan untuk memeriksa kualitas perangkat lunak yang sedang dikembangkan. STLC atau Software testing life cycle adalah bagian penting dari siklus pengembangan software ERP dan membantu tim pengembangan dalam memastikan bahwa perangkat lunak yang dihasilkan memenuhi standar kualitas yang ditetapkan.

Ada banyak jenis testing ERP yang bisa dilakukan, seperti pengujian fungsional untuk memeriksa fungsi spesifik, pengujian integrasi sistem ERP untuk memastikan modul atau sistem bekerja bersama dengan baik, dan pengujian sistem untuk validasi keseluruhan produk. Proses ini tidak hanya membantu meningkatkan keandalan dan kinerja perangkat lunak, tetapi juga meningkatkan kepuasan pengguna dan kepercayaan pada produk teknologi yang dihasilkan.

Baca juga: 6 Ciri Ciri Software ERP Serta Keuntungannya

2. Tujuan Software Testing
Tujuan Software Testing

Software testing adalah proses yang memiliki tujuan utama untuk memastikan kualitas dan efektivitas aplikasi atau perangkat lunak yang sedang dikembangkan. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari STLC.

a. Pencarian Bug dan Cacat

Pencarian bug dan cacat dalam perangkat lunak adalah tahap awal yang krusial dalam siklus pengembangan perangkat lunak. Proses ini bertujuan untuk mendeteksi kesalahan, kekurangan, atau masalah yang dapat mempengaruhi pengalaman pengguna.

Setiap bug yang teridentifikasi akan mengurangi potensi kesuksesan perangkat lunak dan meningkatkan biaya perbaikan jika ditemukan setelah peluncuran. Penerapan teknik investigasi seperti 5 whys analysis sangat penting dalam fase ini untuk menggali akar penyebab sebenarnya dari cacat, bukan hanya mengatasi gejalanya.

b. Verifikasi Fitur

Dalam software ERP, fitur seperti manajemen sumber daya manusia, keuangan, dan produksi harus berfungsi dengan efektif. Pengujian membantu memverifikasi fungsionalitas ini secara terpisah dan dalam kombinasi dengan modul lain, memaastikan interaksi antar-modul berjalan lancar tanpa mengganggu operasional bisnis.

c. Memastikan Kualitas Software

Salah satu tujuan software testing life cycle adalah membantu mengidentifikasi dan mengatasi kesalahan pada software sebelum diluncurkan, sehingga mengurangi risiko kegagalan fungsi ERP. Dengan melakukan pengujian secara menyeluruh, tim pengembangan dapat memperbaiki bug dan memastikan bahwa semua modul ERP berfungsi sesuai desain, menjaga integritas data, dan menjaga stabilitas sistem.

d. Pengujian Integrasi

Integrasi ERP dengan CRM berguna untuk meningkatkan efisiensi operasional. Pengujian integrasi dalam STLC berguna untuk memastikan bahwa pertukaran data tercatat dengan teliti. Lalu, pengujian ini juga memeriksa software ERP bahwa tidak ada gangguan operasional yang disebabkan oleh masalah kompatibilitas.

e. Optimisasi Kinerja Software

Pengujian kinerja mencakup simulasi beban kerja nyata untuk menguji bagaimana sistem ERP bertahan di bawah tekanan. Ini berguna untuk memastikan bahwa sistem dapat mengelola jumlah transaksi tinggi dan volume data besar tanpa kehilangan kinerja, mencegah lambatnya proses atau downtime selama periode sibuk.

f. Dokumentasi

Dokumentasi yang dihasilkan dari STLC tidak hanya berguna untuk keperluan pemeriksaan software, tapi juga sebagai sumber yang dijadikan referensi untuk pelatihan pengguna baru dan pemecahan masalah yang mungkin terjadi di masa depan. Hal ini termasuk rincian tentang skenario pengujian, hasil yang dicapai, dan langkah-langkah yang diambil untuk memperbaiki masalah yang ditemukan.

ERP

3. Tahapan Software Testing

Software Testing Life Cycle (STLC) terdiri dari beberapa tahapan penting yang memastikan proses pengujian dilakukan secara efisien dan efektif. Berikut adalah tahapan-tahapan tersebut.

a. Requirement Analysis

Dalam tahap analisis kebutuhan, tim pengujian bekerjasama dengan pihak perusahaan untuk memahami kebutuhan dan spesifikasi detail dari software ERP. Mereka memutuskan ruang lingkup pengujian berdasarkan risiko dan prioritas, menentukan fitur-fitur mana yang harus diuji dan tidak diuji, dan mengidentifikasi kebutuhan untuk pengujian manual atau otomatis.

Salah satu opsi yang dapat dipertimbangkan adalah software ERP web based, yang menawarkan fleksibilitas dalam akses dan pengujian. Pemahaman yang mendalam tentang kebutuhan membantu dalam merancang uji coba yang efektif dan efisien, serta mencegah terjadinya kesalahan pada tahapan selanjutnya.

b. Test Planning

Pada tahap perencanaan pengujian, test manager merumuskan st​rategi pengujian yang meliputi pemilihan metodologi pengujian, alat, dan sumber daya yang diperlukan. Mereka juga menentukan tujuan pengujian, mengestimasi waktu dan biaya, serta mengatur jadwal dan tanggung jawab pengujian. Rencana pengujian ini berperan sebagai blueprint yang akan diikuti oleh semua anggota tim selama siklus hidup pengujian perangkat lunak.

c. Test Case Development

Tim pengujian membuat studi kasus dan skrip uji coba berdasarkan kebutuhan bisnis yang telah diidentifikasi. Mereka menulis kondisi uji, langkah-langkah eksekusi, dan kriteria untuk kelulusan atau kegagalan uji coba yang jelas untuk setiap kasus. Pengembangan kasus uji yang baik adalah hal utama untuk melakukan pengujian yang efektif karena hal tersebut menyediakan panduan yang terperinci dan mengurangi ketidakjelasan selama eksekusi uji.

d. Test Environment Setup

Membangun lingkungan pengujian yang tepat adalah hal yang perlu diperhatikan penguji untuk memastikan bahwa pengujian dilakukan dalam kondisi yang sesuai dengan lingkungan bisnis. Hal ini termasuk konfigurasi hardware, software, jaringan, dan alat-alat pendukung lainnya. Kesesuaian lingkungan pengujian mempengaruhi hasil pengujian. Oleh karena itu, tahap ini sering memerlukan kerja sama antara tim penguji, pengembangan, dan infrastruktur.

e. Test Execution

Setelah kasus uji kesiapan dan lingkungan pengujian terkonfigurasi, pengujian dilaksanakan. Ini melibatkan menjalankan studi kasus untuk menilai kualitas jenis jenis software, baik secara manual maupun otomatis. Hasil dari setiap tes akan dicatat. Jika ada perbedaan dari tindakan yang diharapkan, hal tersebut dicatat sebagai kesalahan. Efisiensi eksekusi pengujian sangat tergantung pada kualitas kasus uji dan keakuratan setup lingkungan.

f. Defect Tracking

Kesalahan yang ditemukan selama eksekusi uji harus diperbaiki dengan cermat. Perbaikan sistem melibatkan pencatatan, prioritisasi, dan penugasan cacat untuk perbaikan. Tim pengujian bekerja sama dengan tim pengembangan untuk memastikan bahwa setiap kesalahan sudah diperbaiki dan diverifikasi. Proses pelacakan kesalahan sistem ini harus dulakukan untuk memastikan bahwa semua masalah serius telah ditangani sebelum perangkat lunak diluncurkan ke pasar.

g. Test Cycle Closure

Pada akhir software testing life cycle, tim mengadakan rapat penutupan untuk mengevaluasi dan mendokumentasikan kinerja pengujian. Software maintenance ini meliputi analisis cakupan pengujian, kepatuhan terhadap waktu dan anggaran, dan kualitas perangkat lunak. Pelajaran yang dipelajari dicatat untuk memperbaiki proses pengujian di masa mendatang. Penutupan siklus ini juga melibatkan persetujuan akhir dari pemangku kepentingan bahwa perangkat lunak siap untuk diluncurkan.

4. Kesimpulan

Software testing life cycle adalah komponen yang tidak dapat terpisahkan dalam pengembangan perangkat lunak ERP. Dengan memahami arti, tujuan, dan siklusnya, bisnis dapat memastikan bahwa software ERP yang mereka gunakan sesuai dengan kebutuhan dan efektif.

Dengan menerapkan praktik pengujian yang baik, bisnis dapat memanfaatkan kegunaan dari software ERP dan memperoleh keunggulan kompetitif dalam berbisnis. Selain itu, software testing bukanlah sekadar tahapan dalam pengembangan perangkat lunak, tetapi merupakan proses yang perlu dilakukan sebelum bisnis berinvestasi software ERP untuk meningkatkan kualitas bisnis serta mendukung keberlanjutan perusahaan dalam jangka panjang.

FAQ:

1. Apa yang dimaksud dengan software testing?

Pengujian perangkat lunak adalah proses mengevaluasi dan memverifikasi sebuah aplikasi atau produk perangkat lunak. Tujuannya adalah untuk menemukan bug (kesalahan) dan memastikan perangkat lunak berfungsi sesuai dengan spesifikasi dan kebutuhan pengguna sebelum dirilis ke publik.

2. Apa tujuan utama dari software testing?

Tujuan utama dari pengujian software adalah untuk menemukan kesalahan atau bug pada perangkat lunak. Selain itu, proses ini juga bertujuan memastikan kinerja perangkat lunak, mengevaluasi keamanan perangkat lunak dari kerentanan, dan memastikan kualitas perangkat lunak secara keseluruhan.

3. Apa saja jenis software testing?

Jenis-jenis software testing mencakup berbagai pendekatan, di antaranya adalah Unit Testing, Integration Testing, Functional Testing, dan User Interface (UI) Testing. Terdapat pula Performance Testing, Security Testing, Regression Testing, dan Load Testing.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap