12 Komponen ERP Paling Penting untuk Efisiensi Bisnis (2025

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Pernahkah tim akuntansi Anda kesulitan melacak biaya produksi karena datanya tersimpan di sistem yang berbeda dengan tim gudang? Masalah informasi yang terpecah-pisah ini seringkali menjadi penghambat efisiensi bisnis di Indonesia. Solusinya terletak pada pemahaman tentang komponen ERP yang tepat dan saling terintegrasi.

Bayangkan sebuah sistem ERP bukan sebagai satu program raksasa, melainkan sebagai sebuah “puzzle” yang terdiri dari berbagai bagian. Setiap bagian atau modul dirancang khusus untuk menangani satu fungsi bisnis, seperti keuangan, SDM, atau manajemen inventaris, namun semuanya dapat terhubung dan berbagi data secara otomatis.

Dengan memilih dan menggabungkan komponen yang tepat, Anda dapat membangun sistem yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan unik bisnis Anda. Artikel ini akan membahas tuntas 12 komponen ERP yang paling penting serta manfaat spesifik yang ditawarkan oleh masing-masing komponen.

starsKey Takeaways
  • Komponen ERP adalah bagian-bagian utama yang membentuk sistem terintegrasi untuk mengelola fungsi bisnis seperti keuangan, inventaris, dan produksi dalam satu platform.
  • Sistem ERP dibangun dari dua fondasi utama, yaitu komponen fungsional untuk operasional harian dan komponen teknis sebagai infrastruktur pendukungnya.
  • Setiap industri memiliki kebutuhan komponen ERP yang spesifik. Manufaktur butuh perencanaan produksi, sedangkan ritel fokus pada POS dan integrasi e-commerce.
  • Manfaat utama komponen ERP adalah peningkatan efisiensi operasional, akurasi data, kolaborasi antar divisi, kepatuhan regulasi, dan pengambilan keputusan berbasis data real-time.
  • Software ERP ScaleOcean adalah solusi terintegrasi dengan fitur customizable untuk menyederhanakan pengelolaan bisnis, meningkatkan efisiensi, serta mendukung skalabilitas perusahaan.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Apa itu Komponen ERP?

Komponen sistem ERP adalah bagian-bagian utama yang membentuk keseluruhan sistem ERP, sehingga memungkinkan integrasi berbagai fungsi bisnis dalam satu platform. Setiap komponen dirancang untuk menangani proses tertentu, mulai dari keuangan, inventaris, produksi, hingga manajemen sumber daya manusia.

Dengan adanya komponen-komponen utama dalam sistem ERP, perusahaan dapat mengelola operasional secara lebih efisien, karena data dari berbagai departemen dapat diakses dan diproses secara terpusat dan real-time. Integrasi antar komponen juga membantu mempercepat pengambilan keputusan dan meningkatkan kolaborasi antar divisi.

Perlu diingat kembali bahwa ERP memiliki beberapa jenis, serta juga memiliki banyak jumlah penyedia. Hal ini berarti masing-masing sistem mempunyai komponen-komponen yang berbeda, terutama jika perusahaan memilih untuk melakukan kustomisasi perangkat lunak ERP.

Komponen-komponen ERP

Komponen-komponen ERP

Sistem ERP dibangun di atas dua fondasi utama yang saling terintegrasi, yaitu komponen fungsional yang menangani operasional bisnis harian dan komponen teknis yang menjadi infrastruktur pendukungnya. Berikut adalah rincian dari kedua komponen tersebut:

1. Komponen ERP Fungsional (Modul)

Komponen fungsional ERP terdiri dari serangkaian modul atau fitur wajib sistem ERP yang dirancang khusus untuk menangani tugas-tugas operasional bisnis secara spesifik dan terintegrasi. Berikut adalah penjabaran dari modul-modul utamanya:

a. Manajemen Keuangan dan Akuntansi

Modul ini adalah inti dari banyak sistem ERP, yang mengelola semua aspek keuangan mulai dari buku besar, utang-piutang, hingga pelaporan. Salah satu manfaat ERP yang paling utama adalah kemampuannya menyediakan data keuangan yang akurat dan real-time.

Dengan komponen ini, perusahaan dapat memastikan kepatuhan terhadap regulasi dan mempercepat proses tutup buku bulanan. Secara spesifik untuk perusahaan di Indonesia, modul keuangan yang andal juga harus mendukung pembuatan e-Faktur dan pelaporan pajak yang sesuai dengan standar DJP terbaru, menghilangkan kebutuhan akan input manual yang rentan kesalahan.

b. Manajemen Rantai Pasok (SCM)

Komponen ini mengelola seluruh alur barang dan informasi, mulai dari pengadaan bahan baku dari pemasok hingga distribusi produk jadi ke konsumen. Tujuannya adalah untuk mengoptimalkan seluruh proses rantai pasok.

Dengan SCM yang terintegrasi, perusahaan dapat merespons perubahan permintaan pasar secara lebih cepat. Selain itu, modul ini membantu mengurangi biaya operasional dengan mengoptimalkan tingkat persediaan dan proses logistik.

Bayangkan sebuah perusahaan manufaktur multinasional yang harus mengelola ribuan part dari ratusan supplier global. Tanpa SCM yang terintegrasi, satu keterlambatan kecil dari vendor baut di luar negeri bisa menghentikan seluruh lini perakitan mobil di pabrik lokal, menyebabkan kerugian miliaran rupiah per jam akibat downtime.

c. Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Modul ini mengelola semua data yang berkaitan dengan karyawan dalam satu platform terpusat. Fungsinya meliputi administrasi data, penggajian, rekrutmen, manajemen kinerja, dan pelacakan kehadiran.

Fitur krusial lainnya bagi bisnis lokal adalah kemampuan menghitung PPh 21 dan iuran BPJS (Kesehatan dan Ketenagakerjaan) secara otomatis sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan Indonesia yang dinamis. Hal ini memastikan penggajian yang akurat dan tepat waktu setiap bulan.

Dengan mengotomatisasi tugas-tugas administratif, departemen HR dapat lebih fokus pada inisiatif strategis. Contohnya seperti pengembangan talenta, perencanaan suksesi, dan peningkatan keterlibatan karyawan.

d. Manajemen Hubungan Pelanggan (CRM)

Komponen ini menyimpan dan mengelola semua data pelanggan serta riwayat interaksi mereka dengan perusahaan. Tujuannya adalah untuk memberikan gambaran menyeluruh dan terpadu mengenai profil dan riwayat setiap pelanggan.

Informasi ini sangat membantu tim penjualan dan layanan pelanggan dalam mempersonalisasi komunikasi. Mereka dapat melacak peluang penjualan, mengelola kontrak, dan pada akhirnya meningkatkan kepuasan serta loyalitas pelanggan.

e. Manufaktur dan Produksi

Modul ini digunakan untuk merampingkan dan mengoptimalkan seluruh proses produksi di lantai pabrik. Fungsinya mencakup perencanaan kebutuhan bahan baku, penjadwalan mesin, dan kontrol kualitas.

Dengan data yang terintegrasi dari penjualan dan inventaris, modul ini membantu mengurangi pemborosan material. Perusahaan juga dapat memastikan target produksi tercapai secara efisien, tepat waktu, dan sesuai anggaran.

f. Manajemen Inventaris dan Gudang (WMS)

Komponen ini secara spesifik melacak dan mengelola pergerakan stok di gudang. Ini termasuk proses penerimaan barang, penyimpanan di lokasi yang tepat, hingga pengambilan barang untuk pengiriman.

Dengan fitur seperti pembaruan inventaris otomatis dan dukungan pemindaian barcode, modul ini memberikan visibilitas stok secara real-time. Ini sangat penting untuk mencegah kekurangan atau kelebihan stok di gudang.

g. Manajemen Proyek

Modul ini membantu perusahaan merencanakan, mengelola, dan mengeksekusi proyek dari awal hingga akhir. Ini menyediakan alat untuk memastikan proyek berjalan sesuai rencana.

Fiturnya mencakup pelacakan anggaran, alokasi sumber daya, dan pencatatan waktu. Dengan begitu, manajer proyek dapat memastikan setiap proyek selesai tepat waktu dan sesuai dengan target finansial yang telah ditetapkan.

Dalam proyek konstruksi infrastruktur besar (seperti pembangunan jalan tol), fitur ini memungkinkan manajer memantau deviasi biaya material (semen, baja) secara real-time terhadap RAB awal. Jika terjadi lonjakan harga, sistem akan memberikan peringatan dini sehingga tindakan korektif bisa diambil sebelum proyek mengalami overbudget yang masif.

h. Manajemen Pengadaan (Procurement/e-Procurement)

Modul ini mengotomatisasi seluruh siklus pembelian barang dan jasa, mulai dari permintaan pembelian (PR) hingga pembayaran vendor. Fitur seperti portal vendor, evaluasi kinerja pemasok, dan approval workflow berjenjang membantu perusahaan mendapatkan harga terbaik, mencegah kecurangan, dan mempercepat proses pengadaan tanpa mengorbankan kontrol internal.

2. Komponen ERP Teknis

Komponen teknis ERP adalah elemen-elemen “mesin” yang memastikan sistem ERP dapat berjalan secara efektif. Unsur ini adalah fondasi yang mendukung semua modul fungsional di atasnya. Berikut penjelasannya:

a. Basis Data Terpusat

Ini adalah repositori atau gudang data utama yang dipakai bersama oleh semua modul. Basis data ini menyimpan semua informasi perusahaan secara terintegrasi, menghilangkan data yang berlebihan dan memastikan akurasi.

Pengelolaan basis data ini sangat krusial dalam jangka panjang. Perawatannya menjadi bagian penting dari software maintenance life cycle untuk menjamin integritas data tetap terjaga.

b. Antarmuka Pengguna (UI)

Antarmuka pengguna adalah tampilan visual yang Anda lihat dan gunakan untuk berinteraksi dengan sistem. Desain UI yang baik sangat menentukan bagaimana pengalaman pengguna saat menggunakan aplikasi.

UI yang dirancang secara intuitif dan ramah pengguna akan sangat memudahkan karyawan dalam mengadopsi sistem baru. Proses pelatihan menjadi lebih cepat dan efektivitas penggunaan sistem pun meningkat.

c. Alat Integrasi

Komponen ini memungkinkan sistem ERP untuk terhubung dengan perangkat lunak atau sistem lain yang sudah Anda gunakan. Ini adalah kunci untuk menciptakan ekosistem teknologi yang benar-benar terpadu.

Alat ini adalah inti dari proses integrasi ERP dengan platform lain seperti e-commerce atau aplikasi perbankan. Tujuannya adalah untuk memastikan data dapat mengalir secara otomatis antar sistem tanpa hambatan.

d. Analitik dan Pelaporan

Komponen ini bertugas mengolah data dari semua modul untuk menghasilkan laporan dan dasbor yang informatif. Ini adalah alat bantu bagi manajemen untuk memahami kinerja bisnis.

Dengan fitur analitik, para pemimpin dapat mengidentifikasi tren, melihat pola, dan memperoleh wawasan mendalam. Hal ini sangat mendukung proses pengambilan keputusan yang lebih baik dan berbasis data.

Agar seluruh komponen ERP ini dapat Anda terapkan sesuai kebutuhan, penting untuk memilih vendor ERP yang menawarkan integrasi seamless dan memiliki banyak modul sesuai kebutuhan, accounting, inventory, HR, dan produksi.

Salah satu contoh vendor yang bisa digunakan adalah software ERP ScaleOcean, yang menawarkan fleksibel, dapat dikustomisasi, mendukung integrasi dengan platform lain, serta mendukung otomatisasi operasional lintas divisi.

Selain itu, ScaleOcean menyediakan solusi khusus untuk berbagai industri seperti manufaktur, logistik, konstruksi, retail, dan lainnya, dan memastikan kecocokan dengan proses bisnis masing-masing industri. Dengan model unlimited user tanpa biaya tambahan serta layanan demo gratis hingga aftersales langsung dari tim internal, ScaleOcean menjadi solusi ERP yang efisien, scalable, dan mudah diadopsi.

Komponen ERP yang Wajib Dimiliki Berdasarkan Jenis Industri

Setiap industri memiliki tantangan unik yang membutuhkan solusi spesifik. Memilih modul yang tepat bukan hanya soal kelengkapan fitur, tetapi tentang relevansi dengan proses bisnis inti Anda. Berikut adalah panduan ringkas mengenai komponen ERP yang krusial untuk berbagai sektor industri:

IndustriKomponen ERP WajibFokus Utama
ManufakturProduction Planning, SCM, Quality Control, MaintenanceEfisiensi lantai produksi, kontrol kualitas, dan ketersediaan bahan baku tepat waktu.
Ritel, DistribusiPOS, Inventory (WMS), CRM, E-commerce IntegrationKecepatan transaksi, akurasi stok real-time di banyak cabang, dan pengalaman pelanggan.
KonstruksiProject Management, Budgeting, Procurement, Asset ManagementKontrol anggaran proyek (RAB), manajemen sub-kontraktor, dan pelacakan alat berat.
Jasa ProfesionalHRIS, Project Accounting, CRM, Time TrackingManajemen jam kerja konsultan, penagihan berbasis proyek, dan retensi klien.
LogistikFleet Management, WMS, Route PlanningOptimasi rute pengiriman, pemeliharaan armada, dan pelacakan barang.

Manfaat Komponen ERP

Manfaat utama dari setiap komponen ERP adalah kemampuannya mengotomatisasi proses dan mengintegrasikan data antar departemen untuk menciptakan efisiensi operasional yang optimal. Sinergi antar komponen ini menghasilkan berbagai keuntungan strategis bagi perusahaan, meliputi:

1. Meningkatkan Efisiensi Operasional

Setiap komponen ERP dirancang untuk mengotomatisasi tugas-tugas rutin dan mengurangi pekerjaan manual. Implementasi software ERP yang menawarkan integrasi data antar departemen, membuat proses bisnis menjadi lebih cepat, minim kesalahan, dan lebih efisien dalam hal waktu maupun biaya operasional.

2. Mempercepat Pengambilan Keputusan

Penggunaan setiap komponen ERP juga dapat memudahkan perusahaan dalam mengambil keputusan bisnis secara akurat berdasarkan data terintegrasi. Terutama dengan komponen ERP seperti intelijen bisnis menyediakan data real-time dan laporan analitik yang akurat.

Selain itu, software ERP menyimpan seluruh data operasional dalam gudang data (data warehouse) terpusat, sehingga memudahkan perusahaan dalammengambil keputusan strategis lebih cepat dan dapat diandalkan.

3. Meningkatkan Akurasi Data

Setiap komponen software ERP dapat saling terhubung dengan menggunakan database terpusat, sehingga adanya risiko duplikasi atau kesalahan data menjadi jauh lebih kecil. Dengan menggunakan setiap komponen ini mendukung pelaporan yang lebih akurat dan konsisten antar departemen.

4. Memperkuat Kolaborasi Antar Divisi

Penggunaan berbagai komponen sistem ERP yang terintegrasi juga dapat memudahkan komunikasi dan koordinasi antar tim. Dengan ini, semua divisi dapat saling berbagi informasi tanpa hambatan, meningkatkan produktivitas dan mempercepat penyelesaian tugas yang melibatkan banyak departemen.

5. Meningkatkan Kepuasan Pelanggan

Perusahaan juga dapat mempercepat respon permintaan pelanggan dan meningkatkan akurasi pengiriman, terutama dengan modul CRM dan SCM. Layanan yang cepat dan tepat waktu mendorong loyalitas pelanggan serta membangun reputasi perusahaan yang lebih baik di pasar.

6. Mempermudah Kepatuhan Regulasi

Modul keuangan dan SDM dalam komponen ERP dapat mendukung pencatatan dan pelaporan yang sesuai regulasi. Adanya sistem yang terdokumentasi rapi, perusahaan dapat lebih mudah memenuhi kewajiban hukum, pelaporan pajak, dan ketentuan ketenagakerjaan tanpa risiko pelanggaran.

7. Menurunkan Biaya Operasional Jangka Panjang

Setiap komponen software ERP menawarkan otomatisasi proses yang dapat mengurangi kesalahan dan kontrol proses bisnis lebih baik. Hal ini berdampak langsung pada penghematan biaya operasional secara signifikan. Meskipun biaya implementasi awal cukup besar, penggunaan sistem ERP mampu menghemat pengeluaran dalam jangka panjang dan meningkatkan ROI.

8. Meningkatkan Transparansi dan Pengawasan

Sistem ERP dengan berbagai komponen pentingnya juga dapat membantu perusahaan dalam pelacakan aktivitas secara menyeluruh di seluruh lini bisnis. Perusahaan yang memiliki ERP, yakni dengan fitur-fitur seperti audit trail dan pelaporan, dapat memantau performa tim, mengidentifikasi kendala, serta meningkatkan akuntabilitas dan pengawasan internal.

Permudah Pengelolaan Proses Bisnis Anda dengan Software ERP ScaleOcean 

Saat memilih ERP untuk perusahaan Anda, pastikan sistem yang dipilih memiliki komponen lengkap dan bisa terintegrasi dengan berbagai fungsi operasional bisnis. ERP yang ideal memungkinkan pengelolaan komponen secara terpusat, sekaligus memberi fleksibilitas untuk menyesuaikan modul sesuai kebutuhan spesifik perusahaan.

Salah satu opsi vendor yang dapat Anda pilih yaitu software ERP ScaleOcean.  ERP ini memberikan berbagai manfaat dengan berbagai fitur yang dapat disesuaikan, memungkinkan perusahaan untuk mengintegrasikan berbagai fungsi operasional, seperti manajemen keuangan, inventaris, produksi, dan SDM dalam satu sistem terpadu.

Selain itu, ScaleOcean ERP menawarkan integrasi dengan teknologi lain seperti CRM dan SCM, memastikan aliran data yang mulus antar departemen. Dengan pendekatan ini, perusahaan dapat mengambil keputusan yang lebih cepat dan berbasis data, mengoptimalkan setiap komponen ERP, dan memastikan fleksibilitas serta skalabilitas sistem yang dapat berkembang seiring waktu.

Kesimpulan

Komponen komponen ERP menjadi peran penting yang dapat memastikan setiap aspek operasional bisnis berjalan secara efisien, terintegrasi, dan terkendali. Untuk itu, penting  untuk memahami setiap fungsi masing-masing modul, agar Anda dapat merancang sistem yang sesuai kebutuhan dan mendukung pertumbuhan bisnis jangka panjang.

Pemilihan vendor ERP juga penting, seperti penerapan software ERP ScaleOcean yang menawarkan lebih dari 200 modul dan 1000+ fitur lengkap yang bisa Anda kustomisasi sesuai kebutuhan spesifik bisnis. Anda bisa melakukan demo gratis dan konsultasi tim terbaik dari ScaleOcean untuk memilih modul yang paling sesuai dengan alur penerapan yang juga tepat untuk bisnis Anda.

FAQ:

1. Apa saja komponen umum sistem ERP?

Lima komponen utama dalam sistem ERP meliputi akuntansi dan manajemen keuangan, serta sumber daya manusia atau manajemen modal manusia. Selain itu, sistem ini juga mencakup manajemen hubungan pelanggan, intelijen bisnis, dan manajemen rantai pasokan untuk operasional yang terintegrasi.

2. Apa saja 5 komponen ERP?

Perangkat lunak ERP memiliki lima komponen inti, yaitu manajemen sumber daya manusia, keuangan dan akuntansi, serta penjualan dan pemasaran. Untuk operasional teknis, ERP juga mencakup manajemen inventaris serta manufaktur dan produksi guna memberikan pandangan bisnis yang menyeluruh.

3. Modul ERP ada apa saja?

Modul utama yang perlu dipertimbangkan dalam sistem ERP meliputi Warehouse/Inventory Management, Human Resource Management, dan CRM (Customer Relationship Management). Selain itu, modul krusial lainnya adalah Finance & Accounting Management serta SCM (Supply Chain Management).

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap