Perusahaan Anda masih menghabiskan waktu berhari-hari hanya untuk merekap laporan dari puluhan file Excel yang terpisah dan tidak sinkron? Proses manual ini sangat rentan terhadap kesalahan manusia yang bisa berakibat fatal pada ketepatan strategi bisnis Anda. Aplikasi business intelligence adalah solusi untuk mengotomatisasi pengolahan data mentah tersebut menjadi wawasan yang akurat secara real-time.
Dengan teknologi ini, Anda dapat memantau seluruh indikator kinerja utama (KPI) perusahaan dalam satu dasbor visual yang mudah dipahami. Para pengambil keputusan tidak perlu lagi menebak tren pasar, melainkan dapat bergerak cepat berdasarkan data yang valid. Tim Anda pun bisa beralih fokus dari sekadar administrasi data menjadi eksekusi strategi yang berdampak langsung pada profit.
Memilih perangkat lunak yang tepat tentu menjadi tantangan tersendiri di tengah banyaknya opsi teknologi saat ini. Artikel ini akan mengulas tujuh contoh platform BI terbaik yang dapat disesuaikan dengan skala dan kebutuhan spesifik bisnis Anda. Mari kita pelajari fitur unggulan masing-masing aplikasi untuk menentukan investasi yang paling tepat untuk bisnis Anda.
- Aplikasi Business Intelligence (BI) adalah perangkat lunak yang mengolah data bisnis dari berbagai sumber menjadi visualisasi interaktif untuk mendukung keputusan strategis.
- Fitur utama aplikasi BI meliputi dasbor interaktif, analisis data real-time, integrasi data lintas platform, serta kustomisasi laporan sesuai kebutuhan spesifik perusahaan.
- Perbedaan utama BI Standalone dan Embedded BI terletak pada integrasi. Embedded BI sudah tertanam dalam ERP sehingga menghilangkan kebutuhan tim data khusus.
- Contoh aplikasi BI terkemuka di pasar antara lain ScaleOcean, Microsoft Power BI, SAP Business Objects, Tableau, dan Google Looker untuk berbagai skala bisnis.
- ScaleOcean menawarkan solusi Embedded BI dalam sistem ERP-nya, memungkinkan analisis data real-time tanpa biaya lisensi tambahan atau kerumitan teknis.
1. Apa itu Aplikasi Business Intelligence
Aplikasi Business Intelligence (BI) adalah solusi perangkat lunak yang dirancang khusus untuk mengumpulkan dan menganalisis data bisnis secara menyeluruh. Sistem ini bekerja dengan cara menarik data dari berbagai sumber operasional perusahaan secara otomatis dan terintegrasi.
Setelah proses pengumpulan, perangkat lunak ini memvisualisasikan data tersebut ke dalam bentuk grafik atau dasbor yang mudah dipahami. Tim manajemen dapat melihat gambaran utuh kondisi bisnis tanpa perlu membedah laporan manual yang rumit.
2. Fitur Utama Aplikasi Business Intelligence
Aplikasi business intelligence berfungsi mengubah data mentah menjadi wawasan strategis melalui serangkaian fitur analitik canggih. Fungsi utamanya mencakup visualisasi data interaktif, pemantauan kinerja secara real-time, hingga penyatuan data dari berbagai sumber untuk mendukung pengambilan keputusan yang akurat. Berikut adalah rincian fungsi-fungsinya:
a. Dashboard Interaktif
Dashboard interaktif adalah fitur utama dalam aplikasi business intelligence yang menawarkan visualisasi data bisnis secara real-time, membantu pengguna untuk menganalisis dan memahami informasi dengan cepat. Selain itu, dashboard ini menampilkan data dalam bentuk grafis seperti diagram, grafik, dan tabel yang mudah dipahami, memungkinkan manajer dan pemimpin bisnis untuk melihat kinerja dan tren dengan sekilas pandang.
Selain itu, dashboard interaktif memungkinkan penelusuran data hingga ke detail (drill-down), sehingga pengguna dapat menyelidiki penyebab di balik angka-angka yang muncul. Hal ini sesuai dengan pengertian software yang merujuk pada program dan aplikasi yang dirancang untuk mendukung pengelolaan dan analisis data, seperti yang digunakan dalam business intelligence untuk memaksimalkan keputusan berbasis data.
b. Analisis Data Real-Time
Fitur ini memberikan keuntungan besar dengan menyediakan informasi terkini yang relevan untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat dan akurat. Dengan analisis data real-time, pengguna dapat mendeteksi perubahan atau tren yang sedang terjadi, mengidentifikasi masalah potensial, dan segera mengambil tindakan.
Selain itu, aplikasi ini dapat memanfaatkan software pengolahan data yang dapat menyatukan informasi bisnis berbagai sumber ke dalam satu sistem secara instan, memastikan bahwa informasi yang dianalisis selalu up-to-date dan komprehensif. Analisis ini juga mendukung pembuatan laporan otomatis yang reflektif terhadap kondisi bisnis saat ini.
Dilansir dari Dibimbing.id, BI seringkali digunakan untuk menganalisis data penjualan, karakteristik pelanggan, dan tren keuntungan untuk membantu perusahaan memilih model atau produk yang paling menguntungkan. Contoh penerapan BI dapat dilihat pada Lotte.com, yang berhasil meningkatkan penjualannya hingga 10 juta USD dalam satu tahun setelah implementasi BI
c. Integrasi Data dari Berbagai Sumber
Berikutnya, fitur business intelligence juga memungkinkan pengumpulan data dari berbagai sumber sehingga memastikan semua data yang dianalisis berasal dari sumber yang konsisten dan up-to-date. Dengan integrasi data, perusahaan dapat mengakses informasi dari ERP, CRM, database, serta aplikasi pihak ketiga dalam satu platform BI, sehingga mempermudah analisis dan pelaporan. Hal ini memungkinkan pengguna untuk melihat korelasi dan tren lintas departemen yang tidak mungkin terlihat jika data dikelola secara terpisah.
d. Kustomisasi dan Personalisasi
Fitur ini memberikan fleksibilitas untuk menampilkan metrik dan indikator kinerja yang paling relevan bagi pengguna, sehingga setiap individu atau tim dapat fokus pada data yang paling penting bagi mereka. Dengan kustomisasi, pengguna dapat memilih jenis grafik, tabel, dan visualisasi lain yang paling efektif untuk menyampaikan informasi.
Personalisasi juga memungkinkan penyesuaian tata letak dashboard agar lebih intuitif dan mudah digunakan. Fitur kustomisasi dan personalisasi meningkatkan efisiensi analisis data dengan menyediakan tools yang sesuai dengan cara kerja dan kebutuhan unik setiap bisnis.
e. Self-Service BI
Terdapat juga fitur self-service BI dalam ERP berbasis AI yang memungkinkan pengguna non-teknis untuk mengakses, menganalisis, dan membuat laporan data sendiri tanpa memerlukan bantuan dari tim IT.
Dengan self-service BI, pengguna dapat mengambil data langsung dari berbagai sumber, menggabungkannya, dan membuat visualisasi yang sesuai dengan kebutuhan. Fitur ini meningkatkan efisiensi operasional dengan mengurangi ketergantungan pada departemen IT, mempercepat proses pengambilan keputusan, dan meningkatkan fleksibilitas dalam pengolahan data.
Baca juga: Cari Tahu Apa yang Dimaksud dengan Lisensi Open Source!
3. Keunggulan Penggunaan Aplikasi Business Intelligence

Keunggulan utama aplikasi business intelligence terletak pada kemampuannya meningkatkan efisiensi operasional melalui otomatisasi analisis dan penyajian data secara real-time. Hal ini memungkinkan perusahaan mengambil keputusan strategis yang lebih akurat sekaligus memprediksi tren masa depan untuk memitigasi risiko. Berikut adalah rincian keunggulannya:
a. Peningkatan Efisiensi Operasional
Aplikasi BI memungkinkan otomatisasi proses analisis data dan pembuatan laporan, sehingga menghemat waktu dan tenaga dibandingkan metode manual. Dengan BI, perusahaan dapat memantau kinerja operasional secara real-time, mengidentifikasi dan mengatasi hambatan lebih cepat.
Penggunaan dashboard interaktif dan analisis data memungkinkan manajer untuk melihat data penting secara instan, membuat keputusan yang lebih cepat dan tepat. Selain itu, BI membantu dalam optimalisasi penggunaan sumber daya dengan menyediakan informasi yang akurat tentang inventaris, produksi, dan distribusi.
Berdasarkan artikel dari Kelas.work, Business Intelligence (BI) juga berfungsi untuk mengolah data pasar menjadi informasi yang berguna bagi perusahaan dalam menentukan strategi bisnis. Contohnya, perusahaan besar seperti Twitter dan Netflix memanfaatkan BI untuk merumuskan strategi yang lebih efektif dan efisien, serta mendukung pengembangan bisnis yang lebih pesat
b. Pengambilan Keputusan Berbasis Data
Pengambilan keputusan berbasis data adalah keunggulan signifikan dari penggunaan business intelligence dalam software ERP. Dengan BI, perusahaan dapat mengakses dan menganalisis data yang akurat dan terkini, memungkinkan manajer untuk membuat keputusan yang lebih informatif dan strategis.
Aplikasi BI menyediakan visualisasi data yang mudah dipahami, seperti grafik dan dashboard interaktif untuk memahami tren dan pola bisnis. Kemampuan analisis data real-time memastikan keputusan didasarkan pada informasi terkini.
Selain itu, integrasi ERP dan IoT semakin memperkuat kemampuan sistem dalam mengelola dan menganalisis data yang berasal dari perangkat IoT, sehingga memungkinkan pengambilan keputusan yang lebih responsif dan berbasis data dari sumber yang lebih luas.
c. Peningkatan Kemampuan Prediktif
Tidak hanya itu, dukungan aplikasi business intelligence juga membantu perusahaan untuk mengidentifikasi peluang dan risiko bisnis di masa depan berdasarkan data historis dan real-time.
Aplikasi BI menyediakan alat analisis yang canggih, seperti machine learning dan data analytics, untuk memproses data dalam jumlah besar dan kompleks dan menghasilkan prediksi yang akurat. Dengan kemampuan ini, manajer dapat membuat keputusan yang lebih informasi, seperti penentuan stok, pengelolaan rantai pasok, dan perencanaan keuangan.
4. Perbedaan BI Standalone vs Embedded BI dalam ERP
Perbedaan mendasar antara BI standalone dan embedded BI terletak pada integrasi data dan kebutuhan sumber daya teknisnya. BI standalone beroperasi secara independen dan memerlukan proses pengelolaan data manual, sedangkan embedded BI sudah tertanam langsung dalam sistem ERP untuk menyajikan data secara otomatis tanpa konfigurasi tambahan. Berikut rincian perbedaannya:
a. BI Standalone
Ini adalah aplikasi khusus yang beroperasi secara independen. Contohnya seperti Tableau dan Power BI. Agar berfungsi, tools ini wajib terhubung ke sumber data eksternal (seperti database ERP atau data warehouse).
Model ini membutuhkan Data Engineer atau Data Analyst untuk menyiapkan (extract, transform, load atau ETL), membersihkan, dan memelihara koneksi data agar laporan tetap akurat. Keuntungannya adalah visualisasi yang sangat mendalam dan fleksibel, namun Total Cost of Ownership (TCO) akan tinggi karena meliputi biaya lisensi BI dan biaya gaji Data Analyst.
b. Embedded BI dalam ERP
Aplikasi BI ini sudah tertanam dalam inti sistem ERP (keuangan, inventaris, penjualan). Contohnya yaitu ScaleOcean dan SAP BO. Karena sudah terintegrasi, laporan dan dashboard disajikan langsung dari data real-time ERP tanpa perlu proses ETL atau Data Engineer tambahan. Solusi ini bersifat siap pakai karena data sudah terstruktur dan terjamin konsistensinya.
Perusahaan yang tidak ingin merekrut tim analis data tambahan atau membuang waktu dalam fase integrasi (siloed data) akan mendapatkan efisiensi maksimal dengan memilih Embedded BI yang dikembangkan oleh vendor ERP itu sendiri.
5. Contoh Aplikasi Business Intelligence
Contoh aplikasi business intelligence mencakup berbagai platform yang dirancang untuk menghubungkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data dari berbagai sumber secara komprehensif. Berikut adalah beberapa solusi business intelligence yang dapat Anda pertimbangkan:
a. Microsoft Power BI
Microsoft Power BI adalah contoh business intelligence yang memungkinkan pengguna untuk menghubungkan, menganalisis, dan memvisualisasikan data dari berbagai sumber. Dengan antarmuka yang intuitif, Power BI memudahkan pengguna untuk membuat laporan interaktif dan dashboard yang menampilkan data secara real-time.
Salah satu keunggulannya adalah kemampuan untuk mengintegrasikan big data dari berbagai sumber seperti Microsoft Dynamics 365, Excel, SQL Server, dan layanan cloud lainnya. Selain itu, Power BI menyediakan fitur-fitur analitik canggih seperti machine learning dan analisis prediktif yang membantu pengguna dalam membuat keputusan bisnis yang lebih baik.
b. SAP Business Objects
Salah satu keunggulan utama SAP Business Objects adalah kemampuan untuk mengintegrasikan data dari berbagai software ERP, database, dan aplikasi lainnya, memberikan pandangan holistik terhadap operasional bisnis.
Selain itu, aplikasi ini mendukung trend software ERP self-service BI, sehingga pengguna non-teknis dapat membuat dan memodifikasi laporan tanpa perlu bantuan IT. SAP Business Objects juga menyediakan fitur keamanan yang kuat untuk memastikan data tetap terlindungi dan hanya diakses oleh pengguna yang berwenang.
c. IBM Cognos Analytics
IBM Cognos Analytics menawarkan antarmuka pengguna yang intuitif dan mendukung integrasi dengan berbagai sistem data, termasuk cloud dan software ERP bebasis lokasi yang lebih fleksibel dalam pengelolaan data. Aplikasi IBM Cognos Analytics juga menyediakan opsi kolaborasi yang memungkinkan tim untuk berbagi wawasan dan bekerja bersama dalam analisis data.
Dengan berbagai fitur analitik yang canggih dan kemampuan untuk diakses dari perangkat mobile, IBM Cognos Analytics membantu organisasi dalam meningkatkan pengambilan keputusan dan kinerja bisnis.
d. QlikView
Tidak hanya itu, terdapat juga contoh aplikasi business intelligence lain seperti QlikView. Aplikasi ini menawarkan kemampuan asosiatif yang unik. Integrasi dengan sistem ERP memungkinkan akses real-time ke data, sehingga membantu manajemen dalam membuat keputusan yang didukung oleh informasi terkini dan akurat.
QlikView juga menawarkan kemampuan analitik yang kuat dengan dukungan untuk analisis ad-hoc. Dengan antarmuka pengguna yang intuitif, QlikView memudahkan pengguna untuk membuat laporan dan analisis tanpa memerlukan keahlian teknis yang mendalam.
e. Oracle BI
Terakhir, terdapat juga Oracle BI yang dilengkapi dengan berbagai alat analitik, termasuk laporan, dashboard, dan scorecard yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis. Oracle BI unggul dalam skalabilitas yang kemampuan untuk menangani volume data besar, sehingga menjadi pilihan ideal untuk perusahaan besar.
Selain itu, tersedia fitur analitik prediktif yang membantu perusahaan dalam meramalkan tren dan membuat keputusan strategis yang lebih baik. Dengan kemampuan analisis real-time, Oracle BI pun memastikan menyediakan informasi bisnis terupdate. Aplikasi ini juga menyediakan teknologi seperti agentic AI yang dapat terintegrasi dengan sistem ERP untuk memberikan gambaran mendalam dan prediksi yang lebih akurat.
f. Google Looker (atau Looker Studio)
Google Looker adalah platform cloud-native BI yang unggul dalam pemodelan data yang canggih dan terintegrasi mulus dengan Google Cloud Platform (GCP) dan BigQuery. Looker memungkinkan pengguna untuk membuat model data yang konsisten, memastikan setiap laporan menggunakan definisi metrik yang sama.
Selain itu, Looker menawarkan fleksibilitas untuk menyematkan laporan (embedding) langsung ke dalam aplikasi bisnis atau website perusahaan, menjadikannya pilihan kuat bagi organisasi yang berinvestasi dalam ekosistem Google.
6. ScaleOcean: Solusi Embedded Business Intelligence untuk Efisiensi Maksimal

Dalam ekosistem bisnis modern, tantangan utama perusahaan sering kali bukan pada ketiadaan data, melainkan pada kesulitan menyatukan data dari berbagai sistem yang terpisah (siloed data). Banyak perusahaan terpaksa mengeluarkan biaya tinggi untuk lisensi aplikasi BI pihak ketiga dan merekrut tim data khusus hanya untuk menghubungkan data tersebut.
ScaleOcean ERP menjawab tantangan ini dengan pendekatan Embedded Business Intelligence. Berbeda dengan solusi BI standalone yang memerlukan konektor rumit dan proses sinkronisasi data manual, fitur BI ScaleOcean sudah tertanam langsung dalam inti sistem ERP mereka.
Beberapa hal yang membuat pendekatan embedded BI dalam software ERP ScaleOcean lebih unggul, yaitu:
- Data Real-Time Tanpa Jeda: Karena BI terintegrasi langsung dengan modul operasional (seperti keuangan, inventaris, dan oenjualan), laporan disajikan secara real-time tanpa perlu menunggu proses pemindahan data (ETL) yang memakan waktu.
- Siap Pakai Tanpa Tim Teknis Khusus: Dashboard ScaleOcean dirancang untuk pengguna bisnis, bukan hanya Data Scientist. Tim manajemen dapat langsung menarik laporan pivot atau KPI tanpa perlu memahami bahasa pemrograman atau pengkodean rumit.
- Efisiensi Biaya Total (TCO): Menghilangkan kebutuhan biaya lisensi BI tambahan per pengguna dan biaya pemeliharaan integrasi data pihak ketiga.
ScaleOcean memastikan bahwa wawasan strategis dapat diakses oleh seluruh pengambil keputusan di perusahaan, bukan hanya departemen IT. Berikut beberapa fitur analitik unggulan ScaleOcean:
- Pivot Tool: Memungkinkan pengguna memutar dimensi data secara instan untuk melihat tren penjualan atau stok dari berbagai sudut pandang (per wilayah, per produk, atau per periode) tanpa rumus manual.
- KPI Scorecard and Early Warning: Memantau indikator kinerja utama secara otomatis dan memberikan peringatan dini jika ada metrik yang melenceng dari target.
- Custom BI Builder: Fleksibilitas penuh bagi pengguna untuk menyusun laporan unik sesuai kebutuhan spesifik industri tanpa biaya kustomisasi yang mahal.
- Dashboard Ninja: Visualisasi data interaktif yang dapat dipersonalisasi per departemen, memudahkan pemantauan kesehatan bisnis dalam satu layar.
Untuk membuktikan bagaimana integrasi BI ini dapat menyederhanakan analisis data Anda, ScaleOcean menyediakan sesi konsultasi dan demo gratis yang disesuaikan dengan alur kerja perusahaan Anda.
7. Kesimpulan
Aplikasi business intelligence adalah perangkat lunak yang berfungsi mengolah data mentah perusahaan dari berbagai sumber menjadi visualisasi yang mudah dipahami. Fungsi utamanya adalah menyajikan wawasan strategis melalui dasbor interaktif dan laporan real-time untuk mendukung pengambilan keputusan yang akurat.
Dengan alat ini, manajemen dapat memantau tren kinerja, mendeteksi anomali operasional, dan merencanakan strategi masa depan tanpa bergantung pada proses manual yang rumit.
Perbedaan signifikan terlihat pada model embedded BI, yang menanamkan analitik langsung ke dalam sistem operasional inti seperti ERP. Pendekatan ini menghilangkan kerumitan integrasi data manual dan biaya lisensi pihak ketiga yang tinggi, menjadikan wawasan data lebih mudah diakses oleh pengguna bisnis.
Sistem ERP ScaleOcean menerapkan model embedded ini untuk memberikan analisis data instan yang terintegrasi penuh dengan alur kerja harian Anda. Jika Anda ingin melihat bagaimana fitur ini menyederhanakan pelaporan, Anda bisa menjadwalkan sesi demo gratis untuk eksplorasi lebih lanjut.
FAQ:
1. Aplikasi Business Intelligence adalah?
Intelijen Bisnis (BI) adalah rangkaian proses teknologi yang digunakan untuk mengumpulkan, mengelola, dan menganalisis data organisasi. Tujuan utamanya adalah guna menghasilkan insight yang mendukung strategi dan operasi bisnis agar pengambilan keputusan menjadi lebih efektif dan berbasis data.
2. Business Intelligence kerjanya apa?
Seorang analis Business Intelligence (BI) berperan untuk menganalisis data dan mengubahnya menjadi sebuah prospek bisnis dari perusahaan atau klien yang menggunakan jasa perusahaan tersebut. Peran ini sangat krusial dalam proses pengambilan keputusan strategis di suatu perusahaan.
3. Business Intelligence tools apa saja?
Beberapa contoh tools BI yang populer adalah ScaleOcean (solusi ERP komprehensif yang mencakup fungsi tools BI), Microsoft Power BI, Tableau, SAP BusinessObjects, Looker, dan Domo. Setiap alat ini memiliki keunggulan dalam visualisasi data, pelaporan, dan analisis yang spesifik untuk membantu bisnis mengambil keputusan lebih akurat.







