Belanja Modal: Pengertian, Jenis, dan Rumus Menghitungnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Kegiatan belanja modal adalah aspek yang tidak bisa terpisahkan dari bisnis, meskipun masih sangat jarang didengar oleh khalayak luas. Dalam perusahaan, istilah ini sangat melekat untuk digunakan sebagai penjagaan aset tetap yang dimiliki perusahaan.

Pemenuhan kebutuhan selain permintaan yang sering dilakukan seperti bahan produksi, juga menjadi tugas purchasing management. Tujuannya untuk memastikan pengadaan aset belanja modal tersedia dan tidak memberikan kendala pada operasional bisnis.

Permintaan seperti alat-alat produksi termasuk pada pembelian yang dilakukan tim purchase untuk memenuhi ketersediaan bahan di masa mendatang. Keseimbangan keuangan dan jangkauan masa depan juga menggunakan belanja modal. Jadi apa itu belanja modal? Mari simak penjelasan di bawah ini!

starsKey Takeaways
  • Belanja modal adalah pengeluaran yang digunakan untuk memperoleh, menambah, atau meningkatkan aset yang memberikan manfaat ekonomis berkelanjutan bagi perusahaan dalam jangka panjang.
  • Rumus belanja modal dapat dihitung dengan: (aset tetap akhir – aset tetap awal) + penyusutan, untuk mengukur pengeluaran kas bersih terkait investasi aset tetap.
  • Perbedaan Belanja Modal dengan Belanja Barang atau Jasa: Belanja modal ditujukan untuk aset jangka panjang, sementara belanja barang atau jasa adalah pengeluaran operasional sehari-hari yang habis dalam satu periode akuntansi.
  • Software akuntansi terbaik ScaleOcean dapat membantu melacak dan mengelola pengeluaran belanja modal secara akurat, memastikan pencatatan aset yang efisien dan transparan.

Coba Demo Gratis

requestDemo

1. Apa itu Belanja Modal?

Belanja modal adalah pengeluaran yang digunakan untuk memperoleh atau meningkatkan aset tetap yang memberikan manfaat jangka panjang. Tujuannya untuk mendukung operasional dan produktivitas perusahaan dengan menambah, memperbaiki, atau memperpanjang masa guna aset. Pengeluaran ini bersifat investasi karena manfaatnya melampaui satu periode akuntansi.

Disebut juga dengan capital expenditure, aspek ini bertujuan untuk memperkuat dan mendukung kegiatan operasional perusahaan dalam jangka panjang. Aset yang diperoleh melalui belanja modal akan memberikan manfaat ekonomis yang berkelanjutan, mendukung efisiensi, dan meningkatkan kapasitas produksi perusahaan.

2. Bagaimana Karakteristik Belanja Modal?

Karakteristik Belanja Modal

Belanja modal memiliki karakteristik yang membedakannya dari pengeluaran operasional karena bersifat jangka panjang dan berfokus pada peningkatan aset perusahaan. Pengeluaran ini tidak langsung dibebankan sebagai biaya, melainkan dicatat sebagai penambahan nilai aset yang akan memberikan manfaat ekonomis berkelanjutan. Berikut adalah karakteristik utama belanja modal:

a. Manfaat Jangka Panjang

Capital expenditure memberikan manfaat yang berlangsung lebih dari satu periode akuntansi karena aset yang diperoleh digunakan dalam jangka panjang. Aset tersebut membantu meningkatkan kapasitas operasional dan produktivitas perusahaan secara berkelanjutan.

Pengeluaran ini berfungsi sebagai investasi strategis yang memperkuat posisi perusahaan di masa depan dan perlu dipertimbangkan berdasarkan cost of capital
agar keputusan investasi lebih efisien.

b. Penambahan Aset

Pengeluaran belanja modal tidak langsung diakui sebagai beban, melainkan dicatat sebagai penambahan nilai aset dalam neraca perusahaan. Hal ini mencerminkan peningkatan kekayaan dan kapasitas ekonomi perusahaan.

Dengan adanya penambahan aset, perusahaan memiliki dasar yang lebih kuat untuk ekspansi dan peningkatan kinerja, sekaligus mempengaruhi struktur modal perusahaan
dalam jangka panjang.

c. Aset Tetap

Sebagian besar belanja modal diarahkan untuk memperoleh atau meningkatkan aset tetap seperti gedung, mesin, kendaraan, dan peralatan. Aset-aset ini memiliki peran penting dalam mendukung kegiatan operasional secara berkelanjutan. Investasi dalam aset tetap juga memastikan perusahaan memiliki sarana yang memadai untuk mencapai efisiensi dan kualitas produksi yang optimal.

d. Penyusutan

Nilai aset dari belanja modal tidak langsung habis dalam satu periode, melainkan dialokasikan secara bertahap melalui penyusutan. Proses ini menggambarkan penurunan nilai aset seiring waktu dan penggunaan. Dengan adanya penyusutan, perusahaan dapat mencatat beban secara proporsional sesuai masa manfaat aset, sehingga laporan keuangan menjadi lebih akurat dan realistis.

3. Contoh Belanja Modal untuk Perusahaan 

Ilustrasi belanja modal adalah sebagai berikut. Misalkan suatu perusahaan memutuskan untuk berinvestasi pada mesin baru. Perusahaan ini telah menggunakan mesin produksi yang sama selama 10 tahun terakhir.

Namun, karena meningkatnya permintaan dan kebutuhan, perusahaan memutuskan untuk berinvestasi pada mesin-mesin canggih untuk mempercepat produksinya. Nah, contoh belanja modal yang dilakukan oleh tim purchasing management untuk membuat inventaris barang ke depannya dipengaruhi oleh berbagai pertimbangan.

Pertimbangan seperti dampak yang dihasilkan pada keuangan perusahaan, investasi, serta berjalannya pengadaan, dan pengelolaan lingkungan ekonomi bisnis. Pembelian yang dapat dikategorikan dalam perbelanjaan modal antara lain:

a. Tanah dan Lahan

Tanah dan lahan merupakan aset yang krusial untuk perusahaan karena digunakan sebagai tempat untuk berbagai transaksi antara pemasok, tim purchasing, dan operasional bisnis lainnya.

Lahan juga diperlukan sebagai lokasi untuk pengolahan bahan produksi, memastikan kelancaran pengadaan, dan mendukung kegiatan operasional jangka panjang.
Sebagai belanja modal, tanah dan lahan memberikan manfaat berkelanjutan, menjadikannya aset yang berharga dalam perencanaan dan pertumbuhan bisnis.

b. Alat dan Mesin

Alat dan mesin merupakan aset krusial yang dibutuhkan perusahaan untuk mendukung proses produksi. Tanpa peralatan produksi yang memadai, pengadaan barang dan ketersediaan bahan baku bisa mengalami hambatan.

c. Bangunan dan Fasilitas

Pembelian barang akan dikategorikan sebagai belanja modal apabila memproduksi aset lain yang berharga demi bisnis, contoh ketiga yaitu bangunan. Fasilitas penambahan bangunan yang memudahkan proses pengadaan barang lancar menambah efisiensi stok barang.

Misalnya, terlalu banyak barang di gudang dapat menambah kebingungan manajemen gudang yang mengatur keluar masuknya barang diperlukan penambahan tempat baru agar semua bahan yang masuk dapat membantu penataan gudang lebih baik.

d. Kendaraan

Kendaraan operasional seperti mobil pengiriman atau armada transportasi juga merupakan bagian dari belanja modal. Kendaraan ini memberikan manfaat lebih dari satu periode dan berperan penting dalam mendukung aktivitas perusahaan.

e. Aset Tak Berwujud

Selain aset fisik, belanja modal juga mencakup aset tak berwujud seperti lisensi dan hak cipta. Meskipun tidak berwujud secara fisik, aset ini memiliki nilai ekonomi yang berkelanjutan dan mendukung kelangsungan bisnis jangka panjang.

Baik berwujud atau tidak, kedua hal tersebut cenderung diperhitungkan dalam rumus budget penjualan operasional perusahaan, albeit dalam jangka waktu yang panjang.

Pencatatan setiap transaksi belanja modal juga akan berdampak pada ekuitas yang terlihat dalam laporan perubahan modal, sehingga memudahkan manajemen memantau perkembangan modal dari awal hingga akhir periode akuntansi.

4. Cara Menghitung Belanja Modal dan Rumusnya 

Menghitung belanja modal perusahaan adalah proses penting untuk memahami expense perusahaan yang terkait dengan investasi dalam aset tetap. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diikuti untuk menghitung belanja modal secara akurat.

a. Temukan Nilai Aset Tetap Awal dan Akhir

Langkah pertama dalam menghitung belanja modal adalah mencari nilai aset tetap pada awal dan akhir periode akuntansi. Nilai ini dapat ditemukan pada bagian aset tetap di neraca perusahaan untuk periode yang relevan. Aset tetap ini meliputi tanah, bangunan, mesin, dan kendaraan.

Dalam proses analisis keuangan yang lebih luas, data aset tetap ini juga dapat menjadi input penting saat menggunakan CAPM (Capital Asset Pricing Model) untuk menilai biaya ekuitas.

CAPM membantu perusahaan menentukan tingkat pengembalian yang diharapkan atas investasi, yang nantinya dapat dikaitkan dengan keputusan belanja modal serta strategi pendanaan jangka panjang.

b. Hitung Kenaikan Bersih Aset Tetap

Setelah mengetahui nilai aset tetap pada awal dan akhir periode, hitunglah kenaikan bersih aset tetap. Caranya adalah dengan mengurangkan nilai aset tetap awal dengan nilai aset tetap akhir. Rumusnya adalah:

Kenaikan Bersih Aset Tetap = Aset Tetap Akhir – Aset Tetap Awal

Kenaikan ini menunjukkan seberapa banyak perusahaan telah menginvestasikan aset tetap baru selama periode tersebut.

c. Temukan Beban Penyusutan

Beban penyusutan adalah penurunan nilai aset tetap yang terjadi dari waktu ke waktu. Angka ini dapat ditemukan di laporan laba rugi atau catatan kaki laporan keuangan. Penyusutan menunjukkan pengurangan nilai aset tetap yang telah digunakan, yang berfungsi untuk mencerminkan depresiasi aset.

d. Masukkan ke Rumus Belanja Modal

Setelah mendapatkan nilai kenaikan bersih aset tetap dan beban penyusutan, masukkan angka tersebut ke dalam rumus belanja modal. Anda bisa menggunakan rumus modal akhir berikut ini untuk menghitungnya:

Belanja Modal = (Aset Tetap Akhir – Aset Tetap Awal) + Penyusutan

Rumus ini menghitung belanja modal bersih, yang mencakup pembelian aset tetap baru dan penyesuaian dengan penyusutan.

Rumus ini memberikan gambaran yang jelas mengenai pengeluaran kas untuk belanja modal, dengan mempertimbangkan penyusutan yang mengurangi nilai aset dari waktu ke waktu. Penambahan penyusutan dalam rumus memastikan perhitungan pengeluaran kas yang tepat dalam pembelian dan perawatan aset tetap.

Untuk memastikan pengelolaan yang tepat, penting untuk mencatat setiap transaksi dalam jurnal modal awal agar perusahaan dapat melacak investasi dan pengaruhnya terhadap posisi keuangan secara akurat.

Agar kedua proses dalam manajemen akuntansi keuangan perusahaan ini dapat optimal, Anda bisa menggunakan software akuntansi ScaleOcean yang menyediakan solusi terbaik dan terkustomisasi untuk bisnis Anda.

ScaleOcean tidak hanya memudahkan pencatatan transaksi belanja modal, tetapi juga memungkinkan integrasi dengan modul lain seperti pembelian dan persediaan, memberikan visibilitas yang lebih jelas terhadap arus kas dan aset perusahaan.

Dengan fitur laporan yang akurat dan mudah diakses, ScaleOcean membantu Anda mengelola belanja modal secara lebih efisien, mengurangi potensi kesalahan, dan mempercepat proses pengambilan keputusan yang berbasis data. Lakukan demo gratis dan konsultasinya sekarang untuk dapatkan solusi terbaik ini!

ERP

5. Apa Perbedaan Belanja Modal dengan Belanja Operasional?

Perbedaan utama antara belanja modal (Capex) dan belanja operasional (Opex) terletak pada tujuan, manfaat, serta perlakuan akuntansinya. Belanja modal digunakan untuk memperoleh atau meningkatkan aset tetap yang memberikan manfaat jangka panjang, seperti pembelian mesin, pembangunan gedung, atau pengadaan peralatan baru. Pengeluaran ini dicatat sebagai aset dan disusutkan selama masa manfaatnya.

Sedangkan belanja operasional mencakup biaya rutin yang diperlukan untuk menjalankan kegiatan sehari-hari perusahaan, seperti pembelian bahan bakar, pembayaran listrik, atau biaya perawatan. Pengeluaran operasional langsung dibebankan sebagai biaya pada periode terjadinya karena manfaatnya hanya dirasakan dalam jangka pendek.

6. Kesimpulan

Belanja modal adalah investasi jangka panjang yang penting untuk mendukung pertumbuhan bisnis. Dengan pengelolaan yang tepat, perusahaan dapat memaksimalkan manfaat dari belanja modal tersebut.

Untuk memastikan efisiensi dan akurasi dalam proses pencatatan serta laporan keuangan, penggunaan software akuntansi terbaik ScaleOcean dapat menjadi solusi yang efektif dengan kemampuan integrasi dan otomatisasi tingginya.

Penggunaan ScaleOcean yang dapat dikustomisasi juga dapat membantu perusahaan dalam memantau pengeluaran dan aliran kas secara real-time, mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik, serta memastikan kepatuhan terhadap regulasi akuntansi yang berlaku. Segera lakukan demo gratis dengan hubungi tim kami untuk dapatkan solusi terbaik ini!

FAQ:

1. Apa itu belanja modal?

Belanja modal (capital expenditure) adalah pengeluaran yang dilakukan oleh perusahaan untuk memperoleh, meningkatkan, atau memperbaiki aset tetap yang akan memberikan manfaat jangka panjang, biasanya lebih dari satu tahun. Belanja ini tidak termasuk biaya operasional sehari-hari. Contoh belanja modal adalah pembelian mesin baru, gedung, kendaraan, atau perangkat lunak besar. Pengeluaran ini akan dicatat sebagai aset di neraca perusahaan, bukan sebagai beban di laporan laba rugi.

2. Apa perbedaan belanja modal dan belanja operasional?

Perbedaan utama terletak pada manfaat yang diberikan dan bagaimana keduanya dicatat dalam laporan keuangan.
1. Belanja Modal (Capital Expenditure): Pengeluaran untuk aset jangka panjang yang akan memberikan manfaat di masa depan. Belanja ini tidak langsung dibebankan ke laporan laba rugi, melainkan disusutkan (depreciation) selama masa manfaat aset tersebut. Contoh: Membeli mobil untuk operasional.
2. Belanja Operasional (Operating Expense):): Pengeluaran yang terkait langsung dengan kegiatan operasional sehari-hari dan langsung dibebankan sebagai biaya di laporan laba rugi dalam periode yang sama. Contoh: Membeli bensin untuk mobil operasional.

3. Mengapa belanja modal penting bagi pertumbuhan bisnis?

Belanja modal sangat krusial karena:
1. Peningkatan Kapasitas: Memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan kapasitas produksi atau layanan, yang penting untuk pertumbuhan.
2. Efisiensi Jangka Panjang: Investasi pada aset baru dapat meningkatkan efisiensi, mengurangi biaya operasional, dan memperbarui teknologi.
3. Keunggulan Kompetitif: Perusahaan yang berinvestasi pada teknologi atau aset baru cenderung lebih kompetitif di pasar.
4. Peningkatan Nilai Aset: Belanja modal meningkatkan nilai aset perusahaan di neraca, yang dapat menarik investor.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap