Rumus Modal Akhir dalam Laporan Keuangan Perusahaan

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Sudah diketahui bahwa segala proses perhitungan keuangan dalam bisnis itu merupakan suatu hal yang krusial. Perhitungan tersebut meliputi proses seperti perhitungan gaji, keuntungan dan modal akhir. Modal akhir merupakan salah satu metrik keuangan paling penting dalam laporan keuangan dan apabila perhitungan tidak dilakukan secara akurat, hal tersebut dapat membawa kerugian besar bagi perusahaan.

Hasil modal akhir rumus perhitungan bertindak sebagai salah satu petunjuk bahwa sebuah perusahaan sedang berkembang pesat. Dengan adanya perhitungan rumus modal akhir yang jelas, perusahaan dapat memilih untuk melakukan investasi modal tersebut atau tidak kepada pengembangan perusahaan. Simaklah artikel berikut untuk mengetahui cara menghitung modal akhir yang tepat!

starsKey Takeaways
  • Rumus modal akhir adalah alat untuk menghitung dana akhir perusahaan setelah memperhitungkan laba atau rugi bisnis dalam periode akuntansi tertentu.
  • Komponen utama rumus modal akhir adalah modal awal, laba, rugi, dan prive (penarikan dana oleh pemilik) yang memengaruhi besarnya ekuitas akhir.
  • Rumus modal akhir berupa Modal Awal + (Laba – Prive) jika perusahaan mengalami keuntungan atau Modal Awal – (Rugi + Prive) jika perusahaan mengalami kerugian.
  • Software akuntansi ScaleOcean mengotomatiskan perhitungan modal akhir secara akurat, terintegrasi dengan laporan keuangan, dan mendukung pengambilan keputusan.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa itu Rumus Modal Akhir?

Rumus modal akhir adalah sebuah rumus yang digunakan untuk menghitung dana yang dimiliki sebuah perusahaan pada akhir periode setelah memfaktorkan keuntungan dan kerugian bisnis. Rumus modal akhir akan berbeda tergantung pada kondisi laba atau rugi suatu bisnis

Perhitungan ini berbanding terbalik dengan rumus EBITDA yang merupakan perhitungan pendapatan kotor perusahaan pada suatu periode. Apabila rumus menghitung modal akhir menunjukkan bahwa dana perusahaan mengalami peningkatan dalam suatu periode, maka perusahaan sedang mengalami keuntungan atau perkembangan.

Sebaliknya juga, apabila rumus mencari modal akhir menghasilkan angka yang lebih rendah dari perhitungan periode sebelumnya, maka perusahaan sedang mengalami kerugian. Dengan mengetahui situasi untung-ruginya perusahaan, maka jenis akuntasi seperti akuntansi anggaran dapat dilakukan untuk mengalokasikan dana sesuai dengan kondisi keuangan bisnis.

2. Apakah Fungsi dari Rumus Modal Akhir?

Rumus modal akhir memiliki beberapa fungsi.

Seperti yang telah dinyatakan beberapa kali sebelumnya, modal akhir merupakan sebuah hal yang penting bagi perusahaan secara keseluruhan. Maka dari itu, pastinya perhitungan modal akhir yang akurat juga tidak kalah penting. Berikut adalah beberapa fungsi utama dari rumus modal akhir:

a. Indikator Kesehatan Keuangan

Apabila hasil yang dihasilkan menunjukkan bahwa perusahaan sedang berkembang pada suatu periode, maka hal tersebut akan menunjukkan bahwa kondisi keuangan perusahaan sedang sehat.

Hal ini tidak hanya bersifat penting secara internal, tetapi juga eksternal karena merupakan salah satu daya tarik yang sering diidentifikasi calon investor dalam melakukan proses investasi saham untuk menghitung rumus modal bunga majemuk atau tunggal yang maksimal.

b. Alat Pengambilan Keputusan

Hasil perhitungan rumus modal akhir perusahaan dapat membantu bisnis dalam mengambil keputusan yang strategis. Jika kinerja baik, maka bisnis akan melakukan investasi modal untuk meningkatkan kinerjanya lebih lanjut. Bila sebaliknya, perusahaan akan mengidentifikasi penyebab kerugian dan mengurangi pengeluaran bisnis.

c. Menyusun Laporan Keuangan

Sebuah laporan keuangan harus disusun dengan akurat untuk mengetahui kondisi finansial bisnis. Perhitungan modal akhir yang jelas, akan berkontribusi dalam menyusun laporan keuangan yang akurat. Informasi ini sering dijadikan acuan bagi lembaga pendanaan, termasuk perusahaan modal ventura, sebelum memberikan dukungan finansial.

d. Mengetahui Posisi Keuangan Akhir Periode

Perhitungan modal akhir memberikan gambaran jelas tentang posisi keuangan perusahaan di akhir periode akuntansi. Informasi ini memudahkan evaluasi pertumbuhan modal, analisis efektivitas strategi bisnis, serta penyusunan rencana investasi atau efisiensi di periode berikutnya.

3. Komponen dalam Rumus Modal Akhir

Dalam menghitung modal akhir, terdapat beberapa elemen utama yang memengaruhi besarnya ekuitas pemilik pada akhir periode akuntansi. Pemahaman menyeluruh atas komponen-komponen ini penting agar laporan perubahan modal akurat dan dapat menjadi dasar evaluasi kinerja. Berikut komponen-komponen dalam rumus modal akhir: 

a. Modal Awal

Modal awal adalah jumlah ekuitas yang tersedia pada awal periode akuntansi dan menjadi dasar dalam menghitung perubahan modal berikutnya. Posisinya dalam jurnal modal awal biasanya mencerminkan hasil akumulasi modal periode sebelumnya, termasuk laba ditahan atau pengaruh dari transaksi pemilik.

b. Laba

Laba bersih yang diperoleh selama periode akuntansi secara langsung meningkatkan modal akhir. Komponen ini menunjukkan keberhasilan perusahaan dalam mengelola pendapatan dan biaya. Semakin besar laba yang dihasilkan, semakin kuat posisi ekuitas pemilik untuk mendukung ekspansi atau investasi strategis.

c. Rugi

Rugi menurunkan nilai modal karena mencerminkan ketidakmampuan perusahaan menutup biaya dengan pendapatan yang ada. Komponen ini penting sebagai indikator risiko finansial yang dapat melemahkan struktur modal bisnis. Pengendalian kerugian diperlukan agar ekuitas tetap stabil dan perusahaan mampu menjaga daya saing.

d. Prive

Prive akuntansi adalah penarikan dana oleh pemilik untuk kepentingan pribadi yang secara langsung mengurangi modal. Meski wajar dalam perusahaan perseorangan atau kemitraan, penarikan yang berlebihan dapat mengganggu likuiditas dan menurunkan kapasitas perusahaan dalam memenuhi kewajiban atau mendukung pertumbuhan.

3. Rumus Modal Akhir

Perhitungan rumus modal akhir sebenarnya tidak memiliki sebuah rumus yang tetap seperti rumus EBITDA, tetapi sesuai dengan kondisi pemasukan dan pengeluaran perusahaan pada suatu periode. Jika perusahaan sedang mengalami keuntungan, maka rumusnya ini. Jika sebaliknya, maka rumusnya itu. Rumus-rumus menghitung modal akhir adalah:

a. Saat Mengalami Keuntungan

Jika perusahaan sedang memiliki keuntungan pada suatu periode, maka keuntungan tersebut akan ditambah dengan modal akhir periode sebelumnya. Satu hal yang belum dinyatakan adalah pengurangan prive pada perhitungan. Prive merupakan dana yang dikeluarkan oleh pemilik atau investor untuk memenuhi kebutuhan pribadinya. Jadi rumus untuk situasi berikut adalah:

Modal Akhir = Modal Awal + Laba – Prive

b. Saat Mengalami Kerugian

Jika perusahaan sedang mengalami kerugian, maka modal akhir pada periode sebelumnya akan dikurangkan dengan laba rugi periode. Tentu saja, prive masih terlibat pada rumus ini. Rumus ketika sedang mengalami kerugian adalah:

Modal Akhir = Modal Awal – Rugi – Prive

4. Contoh Bentuk Modal Akhir

Contoh Bentuk Modal Akhir

Sebuah perhitungan modal akhir memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengambil tindakan yang strategis sesuai dengan situasi keuangan bisnis pada periode tertentu. Jika mengalami keuntungan, maka bisnis dapat mengeluarkan biaya operasi yang setara atau lebih besar dari sebelumnya. Dan sebaliknya juga, menurunkan biaya operasi untuk mengatasi kerugian yang terjadi.

Apabila sebuah perusahaan untung, tentu saja masing-masing pemegang kepemilikan menginginkan juga bagian keuntungan investasi mereka. Tetapi, perusahaan tentunya ingin menginvestasikan sebagian besar keuntungan tersebut untuk mengembangkan bisnisnya lebih maju lagi.

Namun, masing-masing perusahaan memiliki kebutuhan anggaran yang berbeda-beda untuk menjalankan ulang operasinya. Contohnya, jika ada dua perusahaan, satu di industri teknologi smartphone, seperti Apple dan satunya lagi di industri barang konsumsi, seperti Unilever, dan Anda memegang sejumlah saham dari kedua bisnis tersebut. Penerapan ERP pada Unilever tentunya berbeda dengan penerapan pada Apple.

Setelah sebuah periode berlalu, kedua perusahaan tersebut mencatat keuntungan lewat balance sheet-nya. Namun, jumlah dividen yang Anda terima dari masing-masing perusahaan berbeda. Hal tersebut dikarenakan sisa modal akhir yang tersedia untuk dibagi kepada investor bagi masing-masing perusahaan itu berbeda juga. Dividen berikut cenderung sudah terhitung dalam laba bersih sebelum menghitung modal akhir.

Di dalam dunia investasi saham, terdapat dua jenis saham, yakni growth stock dan dividend stock. Jenis pertama cenderung berupa perusahaan teknologi seperti Apple yang menginvestasi sebagian besar modal akhirnya untuk melakukan inovasi secara berulang untuk produk kedepannya, sehingga harga sahamnya meningkat di atas rata-rata perusahaan lain. Namun, hal ini berarti perusahaan tidak membagikan keuntungannya kepada investor.

Sebaliknya pula, dividend stock merupakan jenis saham dari perusahaan yang cenderung membagi sebagian keuntungannya kepada pemegang kepemilikan. Bisnis-bisnis yang mengeluarkan tipe saham ini seringkali berasal dari industri-industri yang tidak memerlukan modal besar untuk menjalankan lagi operasinya, sehingga perusahaan dapat membagi persentase keuntungan lebih besar kepada investor.

5. Perbedaan Penerapan Rumus Modal Akhir pada Perusahaan Dagang dan Jasa

Walaupun sebagian besar perusahaan mendapatkan penghasilan dari proses perdagangan produk, terdapat juga bisnis-bisnis yang menghasilkan pendapatan dari penyewaan jasanya. Dan mungkin perusahaan Anda termasuk dalam kategori kedua, sehingga Anda menanyakan apakah pembahasan artikel ini sesuai dengan bisnis Anda.

Jawaban dari hal tersebut adalah sesuai. Walaupun proses pendapatannya berbeda, proses perhitungan modal akhir tetaplah sama. Hal yang membedakan kedua jenis perusahaan tersebut adalah alokasi anggaran untuk menjalankan operasinya.

Perusahaan perdagangan cenderung melakukan riset terlebih dahulu mengenai produk yang akan diproduksi, penentuan spesifikasi produk dan kemudian menyewa produsen untuk merakit produk tersebut. Sedangkan perusahaan jasa yang berpengalaman memiliki beban seperti angka tenaga kerja yang besar dan maintenance alat-alat produksi modal. Jadi, yang berbeda antara kedua jenis perusahaan berikut adalah anggarannya, bukan labanya.

6. Contoh Perhitungan Modal Akhir dalam Pengelolaan Keuangan Perusahaan

Berikut adalah beberapa contoh perhitungan modal akhir.

Untuk memberikan sebuah visualisasi lebih jelas mengenai tata perhitungan modal akhir dalam perusahaan Anda, artikel berikut akan menyertakan gambaran terlebih dahulu mengenai kedua rumus sebelumnya. Hal berikut krusial dilakukan untuk menjamin proses perhitungan akun dalam akuntasi yang lancar. Berikut adalah contoh cara menghitung modal akhir perusahaan sesuai dengan kondisi periode:

a. Saat Mengalami Keuntungan

Contohnya, apabila ada sebuah perusahaan yang menjual komponen-komponen perangkat lunak dengan modal awal Rp 1.300.000.000,00. Dikarenakan adanya perubahan tren teknologi, seperti semakin populernya artificial intelligence pada belakangan ini, perusahaan tersebut mengalami keuntungan besar sebanyak Rp 300.000.000,00.

Karena bisnis sedang sukses besar-besaran, perusahaan mengalokasikan laba sebesar Rp 50.000.000,00 untuk pembagian dividen pemegang saham. Selain itu, pemilik juga melakukan pengambilan keuntungan sebesar Rp 50.000.000,00. Jadi, hasil perhitungan modal akhir perusahaan berikut adalah:

Modal Akhir = Rp 1.300.000.000,00 + (Rp 350.000.000,00 – Rp 50.000.000,00) – Rp 50.000.000,00
Modal Akhir = Rp 1.550.000.000,00

b. Saat Mengalami Kerugian

Terdapat sebuah perusahaan manufaktur dengan modal awal Rp 800.000.000,00. Ternyata pada suatu periode, jumlah perusahaan yang menyewa jasanya lebih rendah daripada biasanya, sehingga menyebabkan kerugian sebesar Rp 25.000.000,00.

Tidak membantu lagi, pemilik perusahaan secara terus-menerus mengambil uang dari modal perusahaan untuk memenuhi keinginan pribadinya sebesar Rp 50.000.000,00. Dan untuk menjaga kepercayaan para investor, perusahaan tetap mengalokasikan modal untuk pemegang kepemilikan sebesar Rp 25.000.000. Jadi, hasil perhitungan modal akhir perusahaan berikut adalah:

Modal Akhir = Rp 800.000.000,00 – (Rp 25.000.000,00 + 25.000.000,00) – Rp 50.000.000,00
Modal Akhir = Rp 700.000.000,00

7. Hitung Rumus Modal Akhir secara Otomatis dengan Software Akuntansi ScaleOcean

Hitung Rumus Modal Akhir secara Otomatis dengan Software Akuntansi ScaleOcean

Perhitungan modal akhir yang akurat tidak hanya penting untuk menjamin berjalan lancarnya pendataan dan pengelolaan keuangan perusahaan, tetapi juga untuk menjamin keberlangsungan bisnis. Hal ini juga menunjukkan kepada masyarakat umum bahwa perusahaan sedang dalam kondisi finansial yang stabil. Maka dari itu, diperlukanlah suatu alat yang dapat menghitung rumus modal akhir dengan efisien.

Alat tersebut adalah software akuntansi ScaleOcean. Sistem berikut dapat menjamin proses perhitungan keuangan perusahaan, seperti perhitungan modal akhir periodik, dengan tanpa kendala. Namun, hal tersebut tidak terbatas pada modal akhir saja, melainkan dapat diintegrasi dengan perhitungan lain untuk membuat sebuah laporan keuangan yang optimal.

Software akuntansi ScaleOcean juga dapat diintegrasi dengan sebuah sistem yang sedang digunakan perusahaan. Tidak hanya itu, sistem berikut juga menawarkan jumlah user yang tidak terbatas, sehingga dapat digunakan oleh staff divisi lain yang memiliki proses perhitungannya sendiri divisi HRD dan logistik.

Semua hal yang telah disebutkan diatas tidak memerlukan pembayaran terlebih dahulu, sedangkan dapat diuji coba melalui demo gratis untuk memastikan kesesuaian dengan operasi perusahaan. Selain yang telah dinyatakan di atas, terdapat juga beberapa fitur-fitur yang dapat membantu dalam perhitungan rumus modal akhir, yakni:

  • Cash Flow Forecasting: Mencatat transaksi keuangan, serta memprediksi arus kas masa depan secara akurat berdasarkan data historis penerimaan dan pengeluaran.
  • Budget Planning: Membantu alokasi belanja modal dalam perencanaan anggaran keuangan jangka pendek dan panjang dengan menetapkan batas pengeluaran, untuk meminimalkan biaya overhead.
  • Automatic Tax Calculation: Menghitung pajak penjualan, penghasilan, dan lainnya secara otomatis sesuai peraturan yang berlaku, menghindari kesalahan perhitungan dan memastikan kepatuhan pajak.
  • Bank Reconciliation: Memeriksa kesesuaian data keuangan perusahaan dengan catatan bank secara cepat dan tepat, serta mengidentifikasi perbedaan untuk penyesuaian.
  • Comprehensive Report: Memungkinkan pembuatan laporan keuangan lengkap seperti laba rugi, neraca, dan arus kas dengan metrik yang dapat dipilih, disajikan dalam bentuk visual atau grafik untuk memudahkan analisis.

8. Kesimpulan

Sebuah hasil rumus modal akhir perusahaan penting untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan. Apabila modal akhir naik dari periode sebelumnya, maka perusahaan dapat mengetahui bahwa bisnisnya sedang sukses dan kembangkan lebih depan lagi. Maka dari itu, penting penerapan suatu sistem untuk menjamin hasil perhitungan yang akurat.

Sistem terbaik untuk mencapai tujuan tersebut adalah sistem akuntansi ScaleOcean. Dengan implementasi software akuntansi ScaleOcean, Anda dapat menjamin proses perhitungan yang lebih efektif dan efisien. Maka dari itu, lakukanlah demo gratis Anda sekarang dan berkembang lebih maju bersama kami!

FAQ:

1. Apa itu Modal Akhir?

Modal Akhir (Ending Capital atau Ending Equity) adalah jumlah sisa klaim pemilik atas aset perusahaan setelah dikurangi semua kewajiban (liabilities) pada akhir periode akuntansi. Secara sederhana, ini adalah total kekayaan bersih pemilik dalam bisnis pada tanggal tertentu. Angka ini wajib dicantumkan dalam Neraca (Balance Sheet) perusahaan.

2. Bagaimana Rumus Menghitung Modal Akhir?

Modal akhir dihitung dengan menyesuaikan modal awal dengan hasil kinerja bisnis selama periode tersebut.
Modal Akhir = Modal Awal + Laba Bersih (atau − Rugi −Prive (Pengambilan Pribadi oleh Pemilik)
Contoh:
Modal Awal: Rp 100.000.000
Laba Bersih Selama Setahun: Rp 20.000.000
Prive (Pengambilan Pribadi): Rp 5.000.000
Modal Akhir = Rp 100.000.000 + Rp 20.000.000 − Rp 5.000.000 = Rp 115.000.000
Catatan: Modal akhir juga dapat ditemukan dengan menggunakan persamaan dasar akuntansi dari Neraca:
Modal Akhir=Total Aset−Total Kewajiban

3. Mengapa Modal Akhir Penting bagi Bisnis?

Modal akhir adalah metrik krusial karena:
1. Indikator Pertumbuhan: Peningkatan modal akhir dibandingkan modal awal menunjukkan bahwa perusahaan telah berhasil menghasilkan laba yang ditahan (retained earnings) dan meningkatkan kekayaan bersih pemilik.
2. Dasar Neraca: Angka ini adalah komponen vital yang memastikan Neraca berada dalam kondisi balance (Aset = Kewajiban + Ekuitas).
3. Evaluasi Kinerja: Investor dan analis menggunakannya untuk menghitung rasio seperti Return on Equity (ROE), yang mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan modal pemilik untuk menghasilkan laba.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap