Di dunia bisnis yang semakin kompetitif, pemahaman yang baik tentang supply chain management (SCM) bisa menjadi kunci sukses perusahaan. Pasalnya, SCM merupakan salah satu komponen penting dalam mengelola aliran produk dan arus informasi dari pemasok hingga ke konsumen. Maka dari itu, Anda perlu mengetahui seluk beluk informasi tentang manajemen rantai pasokan.
Dalam artikel ini, kami akan memberikan beberapa topik-topik pertanyaan tentang SCM yang seringkali ditanyakan oleh para pengusaha. Dimana informasi ini bisa Anda gunakan untuk mengoptimalkan operasi bisnis dan meningkatkan produktivitas. Apa saja? Berikut ini, lima pertanyaan tentang supply chain management yang perlu Anda ketahui.
1. Apa itu Supply Chain Management?
Pertanyaan tentang supply chain management yang pertama ini sering ditanyakan oleh orang awam yang belum menerapkannya pada perusahaan. Pengertian SCM adalah proses pengelolaan aliran barang, layanan, dan informasi dari pemasok hingga ke konsumen akhir. Dimana proses rantai pasokan ini melibatkan berbagai tahapan seperti perencanaan, pengadaan barang, produksi, transportasi, dan distribusi.
Tujuan supply chain management adalah menciptakan nilai tambah bagi perusahaan melalui efisiensi dan kepuasan pelanggan. Maka dari itu penting untuk memahami dan mengaplikasikan SCM karena bisa mempengaruhi kualitas produk, kecepatan pengiriman, dan biaya operasional.
Selain itu, penerapan manajemen rantai pasokan juga merupakan langkah yang efektif untuk membantu perusahaan dalam mengurangi risiko, mulai dari kekurangan stok atau keterlambatan pengiriman, yang dapat berdampak negatif pada reputasi dan keuntungan. Sehingga, Anda bisa memahami bagaimana mengelola supply chain dengan lebih efisien dan mengetahui setiap peluang atau risiko yang akan terjadi dengan lebih baik.
2. Bagaimana Cara Memilih Pemasok yang Tepat?
Tahapan pemilihan pemasok adalah hal penting yang harus dilakukan dengan baik karena bisa menentukan kelancaran seluruh proses supply chain management kedepannya. Maka dari itu, tidak heran jika hal tersebut merupakan salah satu pertanyaan tentang SCM yang paling sering ditanyakan.
Langkah-langkah memilih supplier yang tepat dapat dimulai dengan mengidentifikasi kriteria penting dalam pemilihan pemasok, seperti harga, kualitas, keandalan, dan kapabilitas produksi. Selanjutnya, Anda harus melakukan penilaian terhadap pemasok yang memenuhi kriteria tersebut.
Pertimbangan penilaian dapat mencakup mengunjungi fasilitas produksi, meminta referensi dari pelanggan sebelumnya, dan mengevaluasi kemampuan mereka dalam memenuhi permintaan. Jangan lupa untuk mempertimbangkan aspek ramah lingkungan dan keberlanjutan dalam proses seleksi penyedia barang jasa.
Terakhir, perlu diingat bahwa hubungan dengan pemasok tidak hanya sebatas transaksi bisnis. Membangun hubungan yang baik dan saling menguntungkan dengan mereka juga merupakan hal yang perlu dilakukan oleh perusahaan. Hal itu perlu untuk dilakukan agar kerjasama bisa berjalan dalam jangka waktu yang panjang. Sebagai hasilnya, bisnis Anda bisa menciptakan rantai pasokan yang kuat dan resilien.
3. Pentingkah Teknologi dalam SCM?
Di era digital sekarang ini, pertanyaan supply chain management satu ini menjadi urgensi bagi perusahaan. Maka jawabannya adalah tentu saja perusahaan perlu untuk menerapkan teknologi terbaru untuk meningkatkan efisiensi, transparansi, dan kemampuan adaptasi dalam rantai pasokan.
Nah, teknologi yang paling sering digunakan adalah software ERP (Enterprise Resource Planning). Beberapa contoh lainnya ada WMS (Warehouse Management System), TMS (Transportation Management System), hingga IoT (Internet of Things).
Untuk menerapkannya, perusahaan harus mengidentifikasi teknologi yang paling sesuai dengan kebutuhan dan mengevaluasi potensi manfaat serta biaya yang terkait. Dalam konteks supply chain retail, hal ini menjadi sangat penting karena teknologi yang tepat dapat membantu menyederhanakan proses pengelolaan rantai pasok, mulai dari pengadaan hingga distribusi.
Libatkan karyawan dan tanyakan kebutuhan masing-masing divisi dalam menyederhanakan pekerjaannya. Anda harus mencari informasi sedetail mungkin ketika memilih vendor sistem, mulai dari kapabilitas sistem, proses implementasi dan pemeliharaan, hingga pelatihan karyawan.
Selain itu, penting juga untuk mempertimbangkan aspek keamanan dan privasi data ketika menerapkan aplikasi SCM. Pastikan vendor melakukan backup data secara rutin dan memberikan Anda keleluasaan dalam mengatur batas akses. Pasalnya, perusahaan harus melindungi informasi sensitif dari risiko pencurian data, kehilangan data, atau akses yang tidak sah.
4. Bagaimana Cara Mengukur Kinerja SCM?
Pengukuran kinerja SCM menjadi pertanyaan penting dalam mengoptimalkan rantai pasokan. Key performance indicator (KPI) dapat digunakan untuk mengukur dan mengevaluasi efektivitas rantai pasok. Beberapa tolak ukur yang umum digunakan adalah waktu siklus, besarnya permintaan, biaya logistik, dan tingkat pengembalian.
Dalam melakukan evaluasi, perusahaan harus mengumpulkan data yang relevan dan menentukan tolak ukur yang sejalan dengan tujuan bisnis. Selain itu, perlu juga untuk membandingkan kinerja rantai pasokan di perusahaan Anda dengan bisnis kompetitor, agar bisa meningkatkan produktivitas dengan lebih maksimal.
Terakhir, lakukan identifikasi area yang memerlukan perbaikan. Hal ini sangat perlu untuk memudahkan para pemangku kepentingan dalam mengambil tindakan dan menentukan solusi yang tepat. Biasanya solusinya berupa mengoptimalkan proses, meningkatkan kolaborasi antar departemen, atau mengganti supplier. Dengan begitu, perusahaan dapat mencapai efisiensi dan efektivitas yang lebih baik dalam rantai pasokan.
5. Apa Tantangan Utama di SCM dan Solusi Tepatnya?
Tantangan utama merupakan pertanyaan supply chain management yang paling sering ditanyakan. Beberapa masalah utama dalam hal ini biasanya mencakup fluktuasi permintaan, perubahan harga bahan baku, pengiriman barang supplier terlambat, terhambatnya produksi barang, banyak barang dead stock, dan kepatuhan terhadap peraturan lingkungan dan sosial. Seluruh risiko tersebut perlu untuk Anda ketahui lebih awal agar tidak berdampak besar pada proses supply chain dan bahkan ke perusahaan.
Untuk mengatasi tantangan ini, bisnis Anda harus mengadopsi pendekatan proaktif, seperti merencanakan skenario alternatif, memonitor risiko secara terus menerus, dan berkolaborasi erat dengan pemasok dan mitra bisnis. Selain itu, perusahaan dapat memanfaatkan supply chain management system untuk meningkatkan visibilitas dan adaptabilitas dalam rantai pasokan, serta memastikan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku.
Strategi-strategi lain yang dapat membantu mengatasi tantangan dalam SCM adalah diversifikasi sumber pasokan, peningkatan efisiensi operasional, dan mengembangkan skill karyawan. Dengan memahami dan mengatasi tantangan ini, bisnis Anda dapat menciptakan rantai pasokan yang lebih kuat dan efisien.
6. Kesimpulan
Dalam artikel ini, kita telah menjelaskan lima pertanyaan tentang SCM beserta jawaban lengkap yang perlu Anda ketahui. Memahami pertanyaan-pertanyaan ini penting bagi perusahaan yang ingin mengoptimalkan rantai pasokan dan mencapai keunggulan kompetitif di pasar. Sebagai pengusaha, penting untuk Anda selalu memperbarui informasi dan terus belajar.
Pasalnya penting bagi bisnis untuk bisa beradaptasi dengan perubahan pasar dan perkembangan zaman. Dengan memahami SCM lebih dalam dan menerapkan strategi yang efektif, perusahaan dapat menciptakan rantai pasokan yang resilien, efisien, dan berkelanjutan, yang pada akhirnya akan menghasilkan keuntungan jangka panjang.