Gross Sales: Pengertian, Cara Hitung, Serta Contohnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam dunia bisnis yang terus berkembang, pemahaman mengenai gross sales menjadi sangat penting sebagai dasar evaluasi performa penjualan perusahaan. Istilah ini mencerminkan total nilai penjualan sebelum dikurangi diskon, retur, atau potongan lainnya.

Angka tersebut sering dijadikan tolok ukur awal oleh manajemen untuk menilai sejauh mana produk atau layanan perusahaan diterima pasar. Sayangnya, tidak sedikit pelaku usaha yang masih keliru mengartikannya sebagai keuntungan bersih. Kekeliruan ini dapat menyebabkan analisis keuangan menjadi tidak akurat dan berdampak negatif pada pengambilan keputusan strategis.

Karena itu, penting untuk memahami konsep Gross Sales ini secara menyeluruh, mulai dari cara menghitung, membedakannya dengan net sales, hingga perannya dalam strategi bisnis. Artikel ini membahas bagaimana indikator tersebut dapat membantu perusahaan menilai performa dan menyusun analisis penjualan yang lebih terarah guna mendukung pertumbuhan bisnis.

starsKey Takeaways

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa Itu Gross Sales?

Gross sales adalah total pendapatan yang diperoleh perusahaan dari seluruh transaksi penjualan produk atau layanan selama periode tertentu, tanpa memperhitungkan potongan seperti retur penjualan, diskon, atau biaya lainnya. Ini memberikan gambaran keseluruhan tentang volume penjualan yang dicapai oleh perusahaan dalam periode tersebut.

Angka gross sales berfungsi sebagai titik awal untuk menghitung metrik lainnya, seperti penjualan bersih, yang diperoleh setelah mengurangi potongan-potongan yang berlaku. Perhitungan ini memberikan wawasan penting mengenai performa penjualan dan menjadi dasar dalam analisis lebih lanjut mengenai profitabilitas dan arus kas perusahaan.

Selain itu, gross sales juga menjadi dasar untuk menghitung marginal revenue, yaitu tambahan revenue yang diperoleh dari penjualan satu unit tambahan produk. Analisis marginal revenue membantu perusahaan menentukan strategi harga, volume produksi, dan keputusan penjualan yang optimal untuk memaksimalkan keuntungan.

Perusahaan membedakan dua jenis nilai penjualan berdasarkan ada tidaknya pengurangan. Gross annual sales menunjukkan nilai kotor penjualan, sementara net sales menggambarkan jumlah yang lebih realistis karena sudah memperhitungkan semua faktor pengurang. Misalnya, saat perusahaan menjual 100 unit produk seharga $50 per unit, maka gross sales-nya mencapai $5.000 sebelum dikurangi diskon atau retur.

2. Apa yang Didapatkan dari Perhitungan Gross Sales?

Gross sales memberikan wawasan kritis bagi perusahaan.

Perhitungan gross sales memberikan gambaran tentang total pendapatan yang dihasilkan dari penjualan produk atau layanan sebelum pengurangan seperti diskon atau retur. Ini memberi wawasan awal tentang volume transaksi perusahaan dan seberapa besar potensi pendapatan yang dihasilkan.

Perhitungan ini membantu perusahaan mengetahui seberapa besar volume penjualan yang dicapai selama periode tertentu. Meskipun belum mencerminkan profitabilitas, angka ini menjadi acuan dalam mengukur sejauh mana target penjualan tercapai dan efektivitas strategi pemasaran.

Angka tersebut juga berguna untuk menilai potensi pasar yang telah dijangkau. Meski belum memperhitungkan biaya transaksi, data ini memberikan informasi penting yang dapat digunakan untuk mengoptimalkan strategi penjualan dan distribusi untuk meningkatkan volume penjualan di masa depan.

3. Manfaat Perhitungan Gross Sales dalam Bisnis.

Dalam dunia usaha yang dinamis, perusahaan menjadikan penjualan kotor sebagai indikator awal untuk mengukur aktivitas penjualan. Nilai ini membantu mengenali sejauh mana volume transaksi telah tercapai sebelum pengurangan seperti diskon atau retur terjadi.

Karena belum terpengaruh oleh faktor pengurang, angka tersebut sering digunakan sebagai dasar dalam menyusun strategi pemasaran dan mengevaluasi performa operasional. Namun, meskipun nilainya sering terlihat menjanjikan, penjualan kotor tidak bisa menjadi satu-satunya tolok ukur keberhasilan bisnis.

Indikator ini tidak mencerminkan profitabilitas karena tidak memperhitungkan beban operasional maupun potongan lainnya. Maka dari itu, perusahaan perlu memahami konteks penggunaannya agar keputusan yang diambil tidak hanya berdasarkan volume, tetapi juga mempertimbangkan kualitas pendapatan yang sebenarnya masuk.

a. Mengukur Aktivitas Penjualan

Gross sales menunjukkan sejauh mana perusahaan menciptakan aktivitas penjualan dalam satu periode tertentu. Angka ini mencerminkan total pendapatan yang dapat perusahaan hasilkan jika tidak ada pengembalian atau potongan harga. Dengan memantau penjualan kotor secara berkala, manajemen dapat mengevaluasi efektivitas strategi pemasaran dan distribusi yang telah dijalankan.

Angka gross sales yang tinggi sering menandakan bahwa produk atau layanan memiliki daya tarik kuat di pasar. Namun, perusahaan tetap perlu menganalisis angka tersebut bersama metrik lainnya agar tidak menarik kesimpulan yang menyesatkan.

Evaluasi yang menyeluruh akan membantu memastikan pertumbuhan bisnis yang sehat dan berkelanjutan. Namun, perusahaan tetap perlu menganalisis angka tersebut bersama metrik lainnya, seperti gross profit margin, agar tidak menarik kesimpulan yang menyesatkan.

b. Membantu Analisis Tren dan Perencanaan Produksi

Gross sales juga sangat berguna dalam memantau tren penjualan dari waktu ke waktu. Jika angkanya terus meningkat, hal ini dapat menunjukkan keberhasilan strategi pemasaran. Data ini kemudian berguna untuk menyusun forecast penjualan secara lebih akurat, terutama saat perusahaan merencanakan stok, produksi, atau ekspansi layanan. Analisis ini membantu perusahaan tetap responsif terhadap perubahan permintaan di pasar.

Dalam konteks bisnis jangka panjang, data penjualan gross membantu mengidentifikasi pola musiman atau perubahan perilaku konsumen. Informasi ini kemudian digunakan untuk menyesuaikan perencanaan operasional agar lebih efisien. Meski tidak menunjukkan keuntungan, peran gross sales dalam operasional tetap sangat vital.

c. Keterbatasan Gross Sales sebagai Ukuran Keuangan

Gross sales memiliki kelemahan utama karena tidak menunjukkan profitabilitas secara menyeluruh. Perusahaan bisa saja mencatat angka penjualan kotor yang tinggi, tetapi tetap mengalami margin keuntungan rendah akibat diskon besar atau biaya operasional yang membengkak.

Untuk memahami performa secara lebih akurat, manajemen perlu mencermati total expense, termasuk biaya produksi, pemasaran, dan logistik. Penjualan kotor tetap relevan, namun tidak cukup jika tidak dianalisis bersama beban pengeluaran yang memengaruhi keuntungan akhir.

Sebaiknya, perusahaan menggabungkan indikator ini dengan metrik lain seperti net sales, gross margin, dan net profit. Pendekatan ini membantu manajemen melihat kondisi finansial secara menyeluruh. Meski masih berperan penting, pemahaman terhadap konteks serta data pendukung sangat dibutuhkan agar tidak salah dalam membaca kinerja penjualan.

ERP

4. Cara Menghitung Gross Sales

Menghitung gross sales adalah langkah fundamental dalam memahami performa penjualan suatu bisnis. Penjualan kotor sendiri mengukur total pendapatan dari penjualan tanpa memperhitungkan potongan seperti diskon atau retur. Karena itu, nilainya menjadi acuan awal untuk menilai sejauh mana aktivitas penjualan berjalan secara kuantitatif. Data ini juga penting sebagai input dalam menyusun laporan keuangan dan proyeksi penjualan ke depan.

Selain itu, perusahaan juga perlu memperhitungkan nilai deferred revenue, yaitu pendapatan yang diterima di muka tetapi belum diakui karena barang atau jasa belum diserahkan. Memasukkan deferred revenue dalam analisis gross sales membantu menciptakan laporan keuangan yang lebih akurat dan memberikan gambaran realistis tentang pendapatan yang benar-benar dihasilkan selama periode tertentu.

Baik perusahaan produk maupun jasa, semuanya bisa menggunakan pendekatan yang sesuai untuk menghitung gross sales. Dengan pencatatan transaksi yang rapi dan sistematis, proses perhitungannya bisa dilakukan secara cepat dan akurat. Bagian berikut ini akan membahas cara perhitungan berdasarkan jenis bisnis dan memberikan contoh praktis dalam bentuk tabel untuk memudahkan pemahaman.

a. Rumus Dasar Gross Sales

Rumus umum menghitung gross sales adalah sebagai berikut:

Gross Sales = Jumlah Unit Terjual × Harga Jual per Unit

Misalnya, Anda menjual 100 unit produk dengan harga $50 per unit. Maka, Anda menghasilkan gross sales sebesar $5.000. Rumus ini berlaku secara universal dan banyak digunakan di berbagai industri untuk menghitung pendapatan kotor.

b. Perhitungan Gross Sales untuk Produk

Perusahaan yang bergerak di bidang penjualan produk fisik dapat langsung mengalikan jumlah unit terjual dengan harga jual per unit untuk mendapatkan gross sales. Jika menjual lebih dari satu jenis produk, maka jumlahnya dihitung berdasarkan akumulasi dari semua produk yang terjual.

Contoh Tabel Perhitungan Gross Sales Produk:

Jurnal Produk

Tabel di atas menunjukkan hasil penjualan dari tiga jenis produk dengan total gross sales sebesar $14.000. Perusahaan dapat menggunakan data ini untuk mengevaluasi kontribusi masing-masing produk terhadap total penjualan.

c. Perhitungan Gross Sales untuk Jasa

Pada bisnis berbasis layanan, perhitungan gross sales sedikit berbeda karena mengacu pada tarif jasa atau proyek yang diberikan, bukan unit produk. Misalnya, sebuah agensi desain menyelesaikan beberapa proyek dalam sebulan dan mencatat pendapatan berdasarkan nilai kontrak jasa tersebut.

Contoh Tabel Gross Sales untuk Jasa:

Jurnal Jasa

Tabel tersebut menunjukkan cara menghitung gross sales di sektor jasa, yang mengandalkan nilai per proyek. Sama seperti pada produk, data ini membantu menganalisis layanan mana yang paling menguntungkan dan layak untuk dikembangkan lebih lanjut.

5. Apa Saja yang Tidak Masuk dalam Gross Sales?

Meskipun banyak perusahaan menggunakan gross sales sebagai gambaran awal performa penjualan, mereka sengaja tidak memasukkan semua elemen transaksi dalam perhitungannya. Mereka mengecualikan diskon dan retur karena nilai tersebut tidak mencerminkan penjualan murni. Dengan memahami hal ini, tim keuangan dapat menyusun laporan yang akurat dan tidak menampilkan angka yang menyesatkan.

Banyak pelaku usaha masih menganggap seluruh pemasukan sebagai bagian dari penjualan kotor. Ketika mereka tetap menghitung potongan atau pengembalian, performa bisnis bisa tampak lebih baik dari kenyataan. Untuk menghindari bias ini, perusahaan harus memisahkan elemen-elemen tertentu dari total penjualan dan memahami mengapa langkah tersebut penting dalam menyusun laporan hasil penjualan.

a. Diskon Penjualan

Diskon adalah potongan harga yang diberikan kepada pelanggan untuk mendorong pembelian lebih cepat atau dalam jumlah besar. Perusahaan tidak menghitung harga diskon dalam gross sales karena nilai tersebut tidak mencerminkan pendapatan kotor. Dengan memisahkan diskon dari perhitungan, perusahaan dapat menilai efektivitas strategi penjualan secara lebih akurat.

Dengan tidak memasukkan diskon ke dalam gross sales, perusahaan dapat memisahkan antara total potensi pendapatan dan realisasi pendapatan. Hal ini juga membantu dalam mengukur efektivitas program diskon secara spesifik. Jika diskon terlalu tinggi, perusahaan harus mengevaluasi apakah strategi tersebut menguntungkan dalam jangka panjang.

b. Retur Barang

Retur terjadi ketika pelanggan mengembalikan barang karena alasan tertentu, seperti cacat produk atau ketidaksesuaian pesanan. Nilai dari barang yang dikembalikan tidak boleh dihitung sebagai bagian dari gross sales karena transaksi tersebut pada akhirnya dibatalkan.

Dengan kata lain, penjualan kotor ini harus mencerminkan hasil dari penjualan yang benar-benar terjadi. Mengabaikan retur dalam perhitungan gross sales dapat menyebabkan overestimasi pendapatan.

Oleh karena itu, penting untuk mencatat semua retur secara sistematis agar pelaporan keuangan harian tetap akurat. Selain itu, tingginya angka retur juga bisa menjadi sinyal adanya masalah dalam kualitas produk atau layanan.

c. Allowances atau Potongan Lainnya

Allowances adalah potongan harga yang perusahaan berikan setelah transaksi selesai, biasanya sebagai respons atas keluhan pelanggan terhadap produk yang tidak sesuai harapan. Perusahaan tetap menghitung gross sales berdasarkan harga jual penuh sebelum adanya allowances, karena potongan ini tidak mewakili nilai awal dari transaksi.

Dengan tidak memasukkan allowances dalam gross sales, perusahaan bisa memisahkan pendapatan kotor secara teoritis dari pendapatan aktual. Jika jumlah allowances cukup sering muncul, hal ini bisa menjadi sinyal perlunya peningkatan kualitas produk atau layanan. Praktik ini juga menjaga keakuratan dan transparansi laporan keuangan perusahaan.

6. Perbedaan Gross Sales vs Net Sales

Berikut adalah perbedaan gross sales vs net sales.

Dalam laporan keuangan, perusahaan mencantumkan gross sales dan net sales karena keduanya punya fungsi berbeda. Penjualan kotor mencerminkan total pendapatan sebelum potongan seperti diskon, retur, atau allowances, sedangkan net sales menunjukkan jumlah yang benar-benar diterima setelah semua pengurangan.

Penjualan kotor menggambarkan volume transaksi, sementara net sales lebih mencerminkan pendapatan nyata. Memahami perbedaan ini membantu perusahaan menyusun laporan yang akurat dan menyusun strategi bisnis secara lebih terarah.

a. Gross Sales

  • Mencatat total pendapatan dari semua transaksi penjualan.
  • Tidak memperhitungkan diskon, retur, atau potongan lainnya.
  • Digunakan sebagai indikator awal untuk mengukur aktivitas penjualan.
  • Cocok untuk analisis jangka pendek atau volume transaksi.

b. Net Sales

  • Menunjukkan pendapatan yang benar-benar masuk ke kas perusahaan.
  • Sudah dikurangi diskon, retur, dan allowances lainnya.
  • Digunakan untuk mengevaluasi performa keuangan secara menyeluruh.
  • Lebih akurat untuk analisis rasio profitabilitas.

Dengan memahami perbedaan ini, perusahaan dapat menyusun laporan hasil penjualan yang lebih akurat dan menyusun strategi bisnis berdasarkan data yang mencerminkan realitas pendapatan, bukan sekadar potensi transaksi.

7. Tantangan dalam Mengelola Gross Sales dalam Bisnis

Perusahaan yang hanya mengandalkan gross sales tanpa menghitung retur, diskon besar, atau faktor pengurang lainnya berisiko mengambil keputusan keliru terkait anggaran, produksi, atau pemasaran.

Gross sales yang tinggi tidak selalu mencerminkan kinerja sebenarnya, apalagi jika pengembalian produk meningkat atau loyalitas pelanggan menurun. Karena itu, perusahaan perlu mengevaluasi kualitas penjualannya, bukan sekadar mengejar volume.

Tim manajemen harus menjawab pertanyaan seperti apakah pelanggan sering mengembalikan barang atau apakah diskon terlalu agresif dan menggerus margin, dengan menganalisis data serta laporan hasil penjualan secara menyeluruh. Pendekatan ini membantu perusahaan mengenali dan mengatasi tantangan dalam mengelola gross sales.

a. Risiko Overestimasi Kinerja Penjualan

Banyak perusahaan menganggap gross sales tinggi sebagai tanda keberhasilan, padahal angka tersebut tidak selalu mencerminkan kondisi keuangan yang sehat. Jika manajemen mengabaikan diskon dan retur, mereka bisa keliru menilai performa penjualan dan mengambil keputusan berlebihan seperti produksi besar-besaran atau ekspansi yang terlalu cepat.

Nilai penjualan kotor hanya menunjukkan potensi, bukan uang yang benar-benar masuk ke kas, sehingga perlu digunakan secara cermat dalam analisis. Misalnya, sebuah bisnis mencatat transaksi senilai Rp1 miliar, namun harus memberikan potongan dan menerima retur sebesar Rp300 juta. Artinya, net sales yang diterima hanya Rp700 juta.

Jika strategi disusun berdasarkan angka awal tanpa mempertimbangkan pengurangan tersebut, perusahaan berisiko menghabiskan anggaran melebihi kapasitas. Perbedaan ini menegaskan pentingnya memahami selisih antara nilai bruto dan Net Profit Margin NPM.

b. Dampak Retur dan Diskon terhadap Profitabilitas

Return dan diskon besar langsung menurunkan efektivitas gross sales. Meskipun angka penjualan terlihat tinggi, keuntungan bisa menyusut jika terlalu banyak produk dikembalikan atau dijual dengan harga terlalu murah.

Perusahaan mungkin merasa berhasil, padahal margin mengecil atau bahkan rugi. Gross sales tetap berguna, tetapi tidak cukup untuk menggambarkan performa bisnis secara menyeluruh. Manajemen perlu memantau return rate dan mengevaluasi efektivitas diskon secara rutin.

Jika 20% produk kembali karena kualitas buruk, berarti ada masalah dalam proses produksi atau distribusi. Diskon yang terlalu sering juga bisa menurunkan nilai produk dan merusak citra merek. Untuk menjaga profitabilitas jangka panjang, perusahaan perlu menyeimbangkan strategi promosi agar tetap efektif tanpa merusak margin.

c. Kurangnya Pemantauan Rutin dan Kontekstual

Tantangan muncul ketika perusahaan tidak memantau gross sales secara rutin dan terintegrasi. Tanpa pemantauan yang konsisten, data hanya menjadi angka mati tanpa makna strategis. Akibatnya, perusahaan bisa gagal mengenali tren pasar atau sinyal awal penurunan kinerja. Keputusan pun jadi reaktif, bukan berdasarkan data yang akurat.

Perusahaan perlu menganalisis gross sales berdasarkan waktu, lokasi, produk, dan karakteristik pelanggan. Dengan pendekatan ini, manajemen bisa menyusun strategi yang relevan dengan kondisi pasar. Tanpa konteks tersebut, analisis ini rawan menyesatkan dan membuat arah bisnis melenceng dari kebutuhan nyata pelanggan.

8. Optimalkan Pemantauan Gross Sales secara Real-Time dengan Software Akuntansi ScaleOcean

Optimalkan Pemantauan Gross Sales secara Real-Time dengan Software Akuntansi ScaleOcean

Mengelola perhitungan gross sales secara manual rentan terhadap kesalahan, lambat, dan tidak efisien, terutama saat data penjualan terus bertambah dari berbagai kanal dan produk. Di sinilah teknologi berperan penting. ScaleOcean hadir sebagai solusi software akuntansi terintegrasi untuk membantu perusahaan menganalisis gross sales secara real-time dan menyeluruh berbasis data yang akurat.

Dengan modul Sales & Inventory Management, ScaleOcean memungkinkan pelacakan penjualan secara langsung, mengelola stok barang dengan lebih efektif, serta menyatukan data CRM dan laporan hasil penjualan dalam satu dashboard. Sistem ini juga terintegrasi dengan ERP, sehingga seluruh data penjualan, distribusi, hingga hubungan pelanggan saling terhubung dan mendukung pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat.

Beberapa fitur unggulan ScaleOcean yang mendukung peningkatan gross sales:

    • Real-Time Sales Tracking: Pantau tren penjualan harian, produk terlaris, dan potensi penurunan performa secara langsung.
    • Integrated Inventory Control: Cegah kehilangan penjualan akibat kekosongan stok dengan sistem inventaris yang selalu ter-update.
    • CRM: Bangun loyalitas pelanggan dengan personalisasi layanan berbasis histori pembelian.
    • Sales Performance Report: Tampilkan laporan hasil penjualan dalam format visual yang mudah dibaca dan siap dianalisis.
    • ERP Integration: Sinkronkan data penjualan dengan departemen lain tanpa duplikasi dan tanpa hambatan komunikasi.
    • Revenue Report: Fitur ini menampilkan data gross sales dan GMV (Gross Merchandise Value), memungkinkan perusahaan memantau pendapatan, mengevaluasi performa penjualan, dan membandingkan hasil aktual dengan target bisnis secara langsung.

Ingin sistem analisis gross sales di perusahaan Anda lebih efisien, terstruktur, dan berbasis data real-time? Jadwalkan demo gratis ScaleOcean sekarang dan temukan bagaimana sistem ini dapat membantu meningkatkan revenue, menyempurnakan forecast penjualan, dan memaksimalkan strategi penjualan secara keseluruhan.

9. Kesimpulan

Memahami gross sales adalah langkah awal yang penting dalam analisis keuangan sebuah bisnis. Meski tidak mencerminkan keuntungan bersih, gross sales membantu menilai aktivitas penjualan secara umum dan menjadi dasar dalam menyusun strategi bisnis.

Selain itu, perhitungan sales revenue akan memberikan gambaran lebih spesifik mengenai pendapatan yang diperoleh dari penjualan produk atau jasa inti perusahaan. Informasi ini penting untuk mengevaluasi kinerja penjualan, menentukan strategi harga, dan merencanakan pertumbuhan bisnis secara lebih terukur.

Dengan memperhatikan perbedaan antara gross sales dan net sales, serta menyadari tantangan dan peluang di dalamnya, pelaku usaha dapat membuat keputusan yang lebih bijak. Sudah saatnya pemahaman tentang gross sales diintegrasikan dalam setiap aspek perencanaan dan pengambilan keputusan bisnis.

FAQ:

Apa arti gross sales?

Gross sales adalah total pendapatan yang perusahaan peroleh dari seluruh transaksi penjualan sebelum mengurangi diskon, retur, atau potongan harga lainnya.

Net sales itu apa?

Nilai penjualan yang tersisa setelah perusahaan mengurangi total diskon, barang yang dikembalikan, serta produk yang hilang.

Apa itu gross dalam penjualan?

Perbedaan antara total penjualan dan biaya langsung untuk memproduksi atau memperoleh barang yang dijual.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap