Apakah ERP yang Anda terapkan tidak efisien? Diterapkan, namun akhirnya tidak terpakai karena terlalu rumit atau tidak sesuai dengan alur kerja tim? Kesalahan memilih platform dapat menyebabkan kerugian besar dan frustrasi di seluruh organisasi. Oleh karena itu, mengetahui tips memilih software ERP yang tepat adalah langkah krusial.
Pemilihan sistem ERP bukanlah sekadar membeli perangkat lunak, melainkan sebuah keputusan strategis jangka panjang. Jika salah pilih, Anda tidak hanya membuang anggaran, tetapi juga berisiko menghadapi penolakan dari karyawan dan gangguan pada operasional bisnis.
Untuk menghindari jebakan tersebut, diperlukan pertimbangan yang matang dan evaluasi yang mendalam. Artikel ini akan memberikan 12 tips praktis yang akan memandu Anda dalam memilih software ERP terbaik.
- Pentingnya memilih software ERP yang tepat merupakan fondasi bagi perusahaan dalam mengelola seluruh proses opersional bisnis.
- Tips memilih software ERP untuk bisnis adalah analisis kebutuhan bisnis, identifikasi fitur penting yang wajib ada, dan periksa kemampuan integrasinya.
- Software ERP ScaleOcean dirancang untuk membantu proses operasional bisnis, mulai dari manajemen keuangan hingga pengelolaan inventaris.
1. Analisis Kebutuhan Bisnis Anda
Sebelum memilih software ERP, lakukan analisis mendalam terhadap proses bisnis Anda. Identifikasi area yang mengalami bottleneck, seperti pengelolaan inventaris atau pencatatan keuangan yang manual. Memahami cara memilih software ERP yang tepat akan membantu Anda menemukan solusi terbaik.
Menurut 2025 ERP Report dari Panorama Consulting Group, sebanyak 64% organisasi yang melakukan pemetaan proses bisnis (business process reengineering) sebelum seleksi software merasakan peningkatan kinerja yang signifikan, dibandingkan mereka yang langsung memilih vendor.
Sebagai contoh, misal ada perusahaan manufaktur yang memiliki 3 pabrik dengan 50 lini produksi yang berbeda. Tantangan utamanya bukan sekadar mencatat stok, melainkan sinkronisasi Bill of Materials (BOM) yang kompleks dan Master Production Schedule (MPS) agar tidak terjadi bottleneck bahan baku.
2. Memastikan adanya Persetujuan Eksekutif dan Tim
Dukungan manajemen eksekutif sangat penting karena implementasi ERP adalah investasi besar yang berdampak pada seluruh proses bisnis perusahaan. Persetujuan eksekutif memastikan ketersediaan anggaran dan sumber daya. Selain itu, libatkan juga tim untuk mengurangi resistensi dari tenaga kerja.
3. Membuat Dokumen Request for Proposal (RFP)
Setelah menganalisis kebutuhan, buatlah dokumen request for proposal (RFP) komprehensif untuk diserahkan kepada calon vendor ERP. Dokumen ini harus merinci semua persyaratan teknis dan fungsional serta skenario bisnis unik Anda.
4. Evaluasi Fitur dan Kemampuan
Buat daftar fitur yang harus ada dalam ERP berdasarkan kebutuhan bisnis Anda. Jika perusahaan Anda bergerak di bidang manufaktur, fitur seperti perencanaan produksi dan manajemen pesanan sangat penting. Sebagai contoh, perusahaan jasa mungkin lebih membutuhkan modul akuntansi dan penggajian.
Dengan mengetahui fitur-fitur software ERP ini, Anda dapat lebih fokus pada solusi yang relevan tanpa membayar untuk modul yang tidak diperlukan. Mengikuti tips memilih software ERP ini dapat membantu Anda menghemat waktu dan biaya.
5. Pertimbangkan Vendor dan Kualitas Dukungan Lokal
Tips memilih software ERP berikutnya yaitu cari vendor yang memiliki reputasi baik dan pengalaman dalam industri Anda. Selain reputasi, aspek dukungan lokal (Local Support) bisa menjadi pembeda antara kesuksesan dan kegagalan implementasi.
Banyak perusahaan terburu-buru memilih vendor global ternama. Namun, ternyata setelahnya mengalami kesulitan karena dukungan teknis hanya tersedia via tiket dengan zona waktu berbeda dan kendala bahasa.
Pastikan vendor memiliki tim support yang berbasis di Indonesia, berkomunikasi dalam Bahasa Indonesia, dan memahami regulasi lokal (seperti PPh 21, e-Faktur, dan BPJS). Kehadiran tim lokal memastikan respon cepat saat terjadi kendala kritis, berbeda dengan vendor global yang mungkin membutuhkan waktu 1×24 jam hanya untuk membalas tiket.
6. Pertimbangkan Skalabilitas dan Fleksibilitas
Pastikan sistem ERP yang Anda pilih dapat beradaptasi dengan pertumbuhan bisnis Anda. Jika Anda memiliki rencana ekspansi cabang, ERP harus mampu mengelola data dari berbagai lokasi tanpa mengurangi kinerja melalui adanya database management system (DBMS).
Skalabilitas ini penting agar investasi ERP tetap relevan seiring pertumbuhan bisnis, sehingga Anda tidak perlu mengganti sistem dalam waktu dekat. Hal ini menjadi salah satu tips memilih software ERP yang sering direkomendasikan para ahli.
Dalam laporannya mengenai ketahanan digital, McKinsey menekankan bahwa perusahaan yang mengadopsi teknologi yang scalable dan terintegrasi mampu tumbuh 2 kali lebih cepat dibandingkan kompetitornya saat menghadapi volatilitas pasar.
7. Periksa Kemampuan Integrasi
Program ERP terbaik harus dapat diintegrasikan dengan sistem lain yang sudah Anda gunakan. Misalnya, jika perusahaan Anda menggunakan CRM untuk manajemen pelanggan, ERP yang dipilih harus mampu menghubungkan data pelanggan dengan modul akuntansi.
Hal ini memastikan data dapat dibagikan dan digunakan tanpa hambatan antar sistem, mengurangi risiko kesalahan input manual. Cara memilih sistem ERP yang ideal adalah dengan memprioritaskan kemampuan integrasi untuk mendukung kelancaran operasional.
8. Proyeksi Biaya yang Dikeluarkan
Jangan hanya terpaku pada harga lisensi awal. Anda wajib menghitung total cost of ownership (TCO) secara transparan untuk menghindari biaya tersembunyi (hidden costs) yang sering tidak disadari di awal.
Biaya tersembunyi ini meliputi biaya server dan maintenance tahunan (untuk on-premise), biaya pelatihan ulang saat ada pergantian staf, biaya kustomisasi tambahan di tengah jalan, hingga biaya migrasi data. Transparansi di awal sangat penting agar cash flow perusahaan tidak terganggu oleh tagihan tak terduga pasca-implementasi.
9. Lakukan Uji Coba Sistem
Sebelum memutuskan, lakukan uji coba untuk memastikan ERP sesuai dengan kebutuhan. Misalnya, mintalah akses demo dari vendor selama beberapa minggu untuk menguji fitur-fitur utamanya.
Khusus untuk bisnis ritel atau distribusi dengan volume tinggi, lakukan stress test saat uji coba. Simulasikan skenario di mana sistem menerima 10.000 pesanan penjualan secara bersamaan dari berbagai marketplace dan cabang.
10. Prioritaskan Keamanan Data
Program ERP terbaik harus bisa mengelola data sensitif, seperti laporan keuangan dan data pelanggan, sehingga keamanan harus menjadi prioritas. Pastikan ERP memiliki enkripsi data dan kontrol akses berbasis peran.
Sebagai contoh, sebuah perusahaan e–commerce memerlukan keamanan tinggi untuk melindungi data kartu kredit pelanggan. Sistem yang dilengkapi fitur multi–factor authentication (MFA) akan memberikan lapisan perlindungan ekstra.
11. Evaluasi Kemampuan Pelaporan dan Analitik
Evaluasi dan pemeliharan ERP yang baik menyediakan pelaporan real-time dan analitik untuk membantu pengambilan keputusan. Misalnya, perusahaan retail dapat menggunakan laporan penjualan untuk menentukan produk yang paling laris dan mengatur strategi stok.
Pastikan ERP yang Anda pilih menawarkan dashboard yang mudah dipahami dan dapat disesuaikan sesuai kebutuhan Anda. Mengikuti tips memilih software ERP ini akan membantu Anda mendapatkan sistem yang sesuai dengan tujuan bisnis.
12. Cari Referensi dan Ulasan Pengguna
Sebelum memilih vendor, salah satu cara memilih software ERP yang tepat yaitu dengan mencari tahu pengalaman perusahaan lain. Baca ulasan online atau tanyakan langsung pada klien vendor.
Misalnya, jika Anda mempertimbangkan software ERP tertentu, tanyakan kepada pengguna lain apakah dukungan teknis vendor tersebut memadai atau jika ada kendala yang sering muncul. Referensi dari industri serupa akan memberikan gambaran lebih jelas tentang performa dari sistem yang ditawarkan vendor.
13. Menyusun Rencana Proses Implementasi
Sebelum sistem diterapkan, pihak manajemen perlu menyusun terlebih dahulu sebuah rencana implementasi yang akan diberlakukan. Rencana ini harus mencakup penetapan timeline proyek, alokasi peran dan tanggung jawab tim, serta strategi migrasi data dari sistem lama untuk meminimalisir gangguan operasional.
14. Pembaruan dan Perawatan
Pastikan vendor ERP yang dipilih menyediakan layanan pembaruan dan perawatan sistem secara rutin. Proses update sistem ERP secara tepat waktu sangat penting untuk menjaga kompatibilitas dengan perubahan teknologi dan regulasi yang terus berkembang, sehingga membantu mencegah gangguan operasional.
Rekomendasi Software ERP Terbaik ScaleOcean
Software ERP ScaleOcean adalah salah satu solusi enterprise software yang direkomendasikan di Indonesia. Aplikasi ini dirancang untuk membantu bisnis mengefisiensikan dan mengintegrasikan berbagai proses operasional, mulai dari manajemen keuangan hingga pengelolaan inventaris.
Dengan sistem terpusat, Anda dapat memantau kinerja bisnis secara real-time dan mengoptimalkan alur kerja antar departemen. Hal ini memungkinkan perusahaan mengambil keputusan yang lebih cepat dan tepat berdasarkan data akurat yang selalu diperbarui.
Selain itu, ScaleOcean telah mengimplementasikan teknologi AI untuk menganalisis data secara mendalam, memberikan prediksi bisnis, serta mengotomatisasi tugas-tugas rutin, seperti pengisian laporan dan manajemen stok, sehingga meningkatkan efisiensi operasional.
ScaleOcean juga menawarkan layanan konsultasi dengan tim ahli yang siap membantu Anda memilih solusi terbaik sesuai kebutuhan. Anda dapat menjadwalkan demo gratis untuk memahami lebih dalam bagaimana software ini dapat mendukung bisnis Anda, tanpa komitmen apa pun.
Keunggulan lainnya dari sistem ERP Indonesia ini meliputi kemampuan kustomisasi dan konfigurasi sesuai kebutuhan spesifik industri. Software ini tidak memiliki batasan jumlah user dan tidak ada biaya tambahan jika Anda menambah user baru. Sistemnya juga dapat berskala dan dikustomisasi seiring pertumbuhan bisnis.
Baca juga: 9 ERP Trend dan 5 Prediksi Trendnya untuk Tahun 2026
Kesimpulan
Untuk meningkatkan efisiensi operasional bisnis Anda, penting untuk memahami cara memilih software ERP yang sesuai dengan kebutuhan bisnis. Dengan menganalisis kebutuhan, menyesuaikan anggaran, serta memastikan aksesibilitas dan fitur yang sesuai, Anda dapat memilih solusi ERP yang memberikan dampak positif untuk perusahaan.
Sebelum mengambil keputusan, perhatikan beberapa tips memilih software ERP yang tidak boleh diabaikan, seperti melakukan uji coba dan membandingkan beberapa opsi untuk memastikan keputusan yang lebih matang. Keberhasilan implementasi ERP akan sangat memengaruhi efektivitas kerja dan produktivitas perusahaan.
ScaleOcean ERP menawarkan solusi yang fleksibel dan dirancang untuk menyesuaikan dengan kebutuhan unik setiap bisnis. Didukung oleh fitur-fitur lengkap dan tim ahli yang selalu siap memberikan dukungan, baik selama periode demo gratis, maupun setelah Anda mengimplementasikan sistem.
FAQ:
1. Software ERP yang paling banyak digunakan?
Software ERP yang paling banyak digunakan secara global adalah ScaleOcean, SAP, Oracle NetSuite, dan Microsoft Dynamics 365. SAP sering menjadi pilihan perusahaan besar, NetSuite populer untuk solusi cloud global, dan Dynamics 365 bagi pengguna ekosistem Microsoft.
2. Cara memilih ERP?
Tips memilih aplikasi ERP yang tepat:
1. Analisa kebutuhan perusahaan secara mendalam
2. Kebutuhan integrasi dengan sistem lain
3. Fleksibilitas aplikasi ERP untuk kustomisasi
4. Budget untuk investasi
5. Tingkat kesulitan penggunaan
6. Dukungan vendor purna jual
3. Apa saja empat jenis ERP?
Ada empat jenis utama sistem ERP, yaitu on-premise (server lokal), cloud (berbasis internet), hybrid (gabungan keduanya), dan multicloud. Pilihan sistem ini akan memengaruhi total biaya, skalabilitas, dan kemudahan tim Anda untuk bekerja sama.



