Dalam konteks bisnis logistik, arti transit dalam pengiriman barang merujuk pada metode pengiriman di mana paket dikirim ke alamat tujuan setelah terlebih dahulu tiba di tempat persinggahan. Hal ini adalah kejadian yang cukup umum terjadi pada layanan ekspedisi mana pun karena rute pengiriman logistik biasanya melibatkan beberapa pemberhentian atau kota. Untuk melakukan transit pada barang, dibutuhkan tempat perkumpulan barang yang disebut transit hub.
Istilah transit hub tidak hanya menjadi istilah yang sering terdengar dalam bisnis logistik, tetapi memiliki peran untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pengiriman barang. Dari sudut pandang bisnis, pemahaman tentang arti transit dalam pengiriman barang bukan hanya meliputi pengangkutan barang dari satu tempat ke tempat lain, tetapi juga tentang cara mengirim barang dengan menghemat waktu, sumber daya, dan biaya. Oleh karena itu, transit hub tidak hanya merujuk ke lokasi fisik, melainkan pusat strategis yang membantu proses logistik berjalan dengan baik.
Baca juga: Perhatikan SOP Packing Barang Sebelum Pengiriman
1. Transit Hub Adalah
Transit hub adalah sebuah tempat yang digunakan untuk menerima, menyortir, dan mendistribusikan barang atau penumpang ke berbagai tujuan. Transit hub adalah pusat dalam jaringan transportasi logistik dimana barang dipindahkan dari satu mode transportasi ke mode lain atau barang-barang tersebut didistribusikan kembali. Beberapa aspek penting dari transit hub meliputi interkoneksi antarmoda, pusat penyortiran dan distribusi, dan manajemen lalu lintas barang. Transit hub berperan dalam infrastruktur transportasi dan logistik, yaitu memainkan peran penting dalam memastikan kelancaran perpindahan barang dari satu lokasi ke lokasi lain.
2. Peran Transit Hub
Transit hub memegang peran penting dalam bisnis logistik karena fungsinya sebagai pusat pengumpulan, penyortiran, dan distribusi barang. Berikut adalah beberapa peran utama transit hub dalam bisnis logistik:
a. Pusat Pengumpulan dan Penyortiran
Transit hub berfungsi sebagai titik kumpul barang dari berbagai sumber. Transit hub mengumpulkan barang atau informasi dari berbagai sumber, seperti produsen, pemasok, atau lokasi lainnya. Dalam pengiriman barang, tempat ini dapat menerima produk dari berbagai pabrik atau gudang dan menyatukannya menjadi satu lokasi sentral. Barang atau informasi yang dikumpulkan kemudian disortir berdasarkan berbagai kriteria seperti tujuan akhir, jenis barang, atau prioritas pengiriman. Proses penyortiran ini dapat dilakukan secara otomatis dengan bantuan teknologi seperti sistem pengenalan barcode atau RFID.
b. Penjadwalan Pengiriman yang Efektif
Dengan
adanya transit hub, pembuatan jadwal pengiriman dapat menjadi lebih efisien karena barang-barang yang akan dikirimkan dapat dikumpulkan ke satu tempat dimana barang-barang tersebut memiliki alamat yang satu jalur. Ini membantu menghemat waktu dan biaya bahan bakar, serta mengurangi emisi karbon. Dengan adanya koordinasi jadwal, peralihan antarmoda dapat dilakukan dengan cepat, menghemat waktu dan mencegah waktu tunggu yang terlalu lama.
c. Penyederhanaan Proses Pengiriman
Transit hub memungkinkan proses pengiriman menjadi lebih terorganisir dan efisien. Penyederhanaan proses pengiriman dapat dilakukan dengan integrasi sistem informasi dari berbagai mitra logistik dan pihak terkait, seperti penyedia jasa pengiriman, pemasok, dan pemilik barang. Integrasi sistem dapat mengirim data logistik yang lebih efisien dan transparan antar semua pihak yang terlibat. Dengan adanya sistem pengelolaan logistik yang terpusat, proses pelacakan dan pengelolaan barang menjadi lebih mudah.
d. Meningkatkan Skalabilitas Logistik
Skalabilitas operasional dalam konteks transit hub merujuk pada kemampuan suatu pusat transit untuk menangani peningkatan volume layanan dan aktivitas dengan efisien dan tanpa mengorbankan kualitas pelayanan. Sebagai peran transit hub, skalabilitas operasional menjadi kunci untuk menjaga kelancaran dan keberlanjutan operasi transportasi di daerah tersebut. Transit hub memudahkan perusahaan logistik untuk menyesuaikan operasi mereka berdasarkan permintaan. Hal ini dapat mencakup peningkatan atau pengurangan kapasitas pengiriman sesuai dengan kebutuhan pasar.
e. Kemudahan Akses ke Moda Transportasi Lain
Sebuah transit hub berperan sebagai pusat konektivitas transportasi, memfasilitasi perpindahan antar berbagai moda transportasi. Kemudahan akses ke moda transportasi lain adalah salah satu ciri utama dari transit hub, yang memberikan manfaat besar bagi pengguna transportasi. Kemudahan akses tersebut disebabkan karena transit hub terletak di lokasi strategis yang dekat dengan berbagai moda transportasi, seperti bandara, pelabuhan, atau stasiun kereta. Ini memudahkan proses distribusi barang ke berbagai tujuan.
Baca juga: 7 Jenis Bisnis Logistik yang Populer di Indonesia
3. Proses Transit Barang
Transit hub dalam bisnis logistik adalah lokasi yang memiliki peran penting dalam pengelolaan dan pergerakan barang dalam rantai pasokan. Proses transit barang bertujuan untuk memastikan bahwa barang dapat diantarkan ke tujuan dengan cara yang paling efisien, tepat waktu, dan dalam kondisi yang baik, sekaligus mengurangi biaya dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Berikut adalah penjelasan mengenai proses yang terjadi di dalam transit hub:
a. Penerimaan Barang
Penerimaan barang dalam konteks proses transit barang mengacu pada tahap di mana barang-barang tiba di suatu tempat transit atau titik pemberhentian sementara sebelum melanjutkan perjalanan ke tujuan akhir. Barang tiba di transit hub dari berbagai sumber, seperti pabrik, gudang, atau supplier lainnya. Ini bisa melalui berbagai moda transportasi seperti truk, kereta, kapal, atau pesawat.
b. Pemeriksaan dan Sortir
Pemeriksaan dan sortir adalah dua proses dalam sistem transit barang yang memastikan bahwa barang-barang yang dikirimkan dapat dikategorikan. Pemeriksaan barang bertujuan untuk memastikan bahwa barang yang dikirim memenuhi persyaratan keselamatan, regulasi, dan standar kualitas yang berlaku. Setelah pemeriksaan, barang-barang biasanya disortir untuk dipindahkan ke tempat tujuan yang sesuai. Ini melibatkan proses mengelompokkan barang berdasarkan tujuan akhir atau jenis barangnya.
c. Penyimpanan Sementara
Barang yang tidak langsung dikirimkan ke tujuan akhirnya dapat disimpan sementara di transit hub. Dalam konteks transit barang, penyimpanan sementara merujuk pada proses penempatan barang untuk sementara waktu sebelum dikirim ke tujuan akhirnya. Proses ini dapat terjadi di berbagai tempat seperti gudang transit, pelabuhan, bandara, atau stasiun logistik. Penyimpanan ini biasanya bersifat jangka pendek dan bergantung pada jadwal pengiriman.
d. Penggabungan Muatan
Konsolidasi atau pemisahan muatan adalah proses pengumpulan dan penyatuan barang dari berbagai sumber atau pengirim yang berbeda ke dalam satu sarana transportasi atau wadah, seperti kontainer. Proses ini dapat mengoptimalisasi penggunaan ruang dan sumber daya, mengurangi biaya pengiriman, serta meningkatkan efisiensi dan kecepatan pengiriman barang.
e. Pemisahan Muatan
Sebaliknya, muatan besar yang datang dari satu sumber bisa dipisahkan menjadi lebih kecil untuk dikirimkan ke berbagai tujuan yang berbeda akan mengalami pemisahan muatan. Pemisahan muatan adalah proses yang terjadi dalam sistem transit barang, yang melibatkan pengelompokan dan distribusi muatan ke berbagai destinasi atau moda transportasi yang berbeda. Tujuan utama dari pemisahan muatan adalah untuk memastikan pengiriman barang yang efisien, tepat waktu, dan aman.
f. Pengolahan Informasi
Transit hub juga mengelola informasi terkait barang, seperti jumlah barang, jenis barang, nilai, dan keterangan lainnya. Sebelum barang dikirim, dokumen-dokumen seperti faktur, surat jalan, dan label pengiriman perlu dibuat. Informasi dalam dokumen ini mencakup detail pengirim, penerima, alamat pengiriman, deskripsi barang, dan instruksi khusus lainnya yang akan diolah menggunakan sistem.
g. Pengiriman Barang
Pengiriman barang logistik sebagai proses transit melibatkan pergerakan barang dari satu titik ke titik lainnya melalui beberapa moda transportasi atau titik hub. Proses ini biasanya terdiri dari beberapa tahapan, mulai dari pengumpulan barang di titik asal hingga pengiriman barang ke tujuan akhir. Proses pengiriman ini bisa melibatkan berbagai moda transportasi, tergantung pada jarak dan kebutuhan logistik.
Baca juga: Lancarkan Kegiatan Pengiriman dengan ERP Logistik
4. Kesimpulan
Transit hub adalah lokasi yang memiliki peran penting dari bisnis logistik. Pengumpulan dan distribusi barang bukanlah satu-satunya fungsi dari transit hub, melainkan hal tersebut dapat mengelola informasi, mengatur rute transportasi logistik, dan mengoptimalkan proses transit. Jika bisnis memahami peran transit dalam ekspedisi barang, mereka dapat memanfaatkan transit hub untuk meningkatkan produktivitas, mengurangi biaya, dan meningkatkan kepuasan pelanggan. Transit hub akan menjadi lebih penting dalam mendukung aliran barang dan jasa seiring dengan adanya kemajuan teknologi dan meningkatnya permintaan akan layanan logistik yang dapat dipercaya.