Drop Point: Definisi, Sistem, Fungsi dan Cara Kerjanya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Banyak perusahaan logistik dan e-commerce mulai menyadari bahwa drop point bukan lagi sekadar opsi tambahan, melainkan kebutuhan mendesak untuk menjaga daya saing. Hanya mengandalkan kantor cabang tidak cukup, karena pelanggan kini menuntut kecepatan, fleksibilitas, dan efisiensi biaya.

Tanpa sistem ini, bisnis berisiko menghadapi biaya operasional yang lebih tinggi, layanan yang lambat, dan kehilangan pelanggan setia. Beban akibat pengiriman yang tidak efisien juga dapat mengurangi profitabilitas dan memperlambat pertumbuhan. Kondisi ini menegaskan pentingnya inovasi dalam jaringan distribusi.

Untuk menjawab tantangan tersebut, artikel ini membahas pengertian drop point, perbedaannya dengan kantor cabang, manfaatnya bagi berbagai pihak, serta cara kerjanya dalam rantai pasok modern.

starsKey Takeaways
  • Drop point adalah lokasi fisik alternatif yang menyederhanakan proses serah terima paket dalam ekosistem logistik modern.
  • Perbedaan drop point dan kantor cabang terletak pada skala operasional, kelengkapan layanan, dan fokus utamanya pada fleksibilitas.
  • Manfaat utama drop point dirasakan oleh semua pihak, mulai dari pelanggan, penjual online, hingga perusahaan ekspedisi itu sendiri.
  • Alur kerja sistem drop point yang terstruktur memastikan proses pengiriman dan pengambilan paket berjalan lancar, aman, serta dapat dilacak secara transparan.
  • Dengan software logistik ScaleOcean, perusahaan dapat mengatasi tantangan operasional drop point dan mengubahnya menjadi keunggulan kompetitif yang terukur.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

1. Apa Itu Drop Point?

Drop point (DP) adalah lokasi fisik yang berfungsi sebagai titik pengumpulan maupun tujuan akhir pengiriman barang. Di tempat ini, kurir dapat menurunkan paket untuk penerima, sementara pelanggan bisa mengambil atau menitipkan paket untuk dikirim.

Dengan sistem ini, distribusi berjalan lebih efisien karena kurir tidak perlu mengantarkan paket ke setiap alamat secara langsung. Pelanggan pun memiliki fleksibilitas untuk mengambil paket sesuai jadwal mereka, menjadikan pengalaman pengiriman lebih praktis dan modern.

2. Perbedaan Drop Point dengan Kantor Cabang Utama Ekspedisi

Perbedaan utama adalah Kantor Cabang Utama (KC) berfungsi sebagai pusat operasional resmi dengan layanan yang lebih lengkap. Di sini pelanggan dapat melakukan berbagai layanan, sementara fasilitasnya juga mendukung peran penting seperti penyortiran paket dan transit hub untuk area yang lebih luas.

Sebaliknya, DP beroperasi dalam skala lebih kecil sebagai perpanjangan tangan kantor cabang. Fokusnya terbatas pada penerimaan dan penyerahan paket, sekaligus menjadi titik awal pengiriman yang lebih efisien. Dengan memanfaatkan infrastruktur lokal, model layanan ini mampu memperluas jangkauan dengan investasi lebih rendah.

3. Fungsi dan Manfaat Utama Drop Point

Fungsi dan Manfaat Utama Drop PointKeberadaan drop point memberikan manfaat signifikan bagi seluruh pemangku kepentingan dalam ekosistem logistik. Dari pelanggan hingga perusahaan ekspedisi, setiap pihak merasakan dampak positif dari efisiensi yang diciptakannya. Berikut adalah rincian fungsi dan manfaatnya:

a. Untuk Pelanggan (Pengirim dan Penerima)

Drop point hadir memberikan nilai tambah bagi pelanggan dengan menghadirkan layanan yang lebih fleksibel dan efisien. Melalui sistem ini, proses pengiriman tidak lagi bergantung sepenuhnya pada kurir. Transisi ini membuat pengalaman penerimaan paket lebih nyaman dan praktis, sekaligus mempercepat alur first mile hingga last mile.

  • Fleksibilitas waktu dan lokasi: Pelanggan dapat menyerahkan atau mengambil paket di DP terdekat sesuai jadwal mereka. Sistem ini memberikan keleluasaan tanpa perlu menunggu kedatangan kurir di rumah atau kantor.
  • Mengurangi risiko gagal kirim: Dengan adanya titik distribusi ini, paket tidak lagi bergantung pada keberadaan penerima di rumah. Hal ini mengurangi potensi pengiriman gagal sekaligus meniadakan kebutuhan penjadwalan ulang.

Dengan manfaat tersebut, pelanggan merasakan proses pengiriman yang lebih mudah dan terjamin. Fleksibilitas serta minimnya risiko gagal kirim menjadikan DP solusi modern yang memperkuat kepercayaan konsumen terhadap layanan logistik.

b. Untuk Penjual Online (Online Seller)

Bagi penjual online, terutama skala kecil hingga menengah, drop point menghadirkan solusi praktis untuk menjaga efisiensi operasional. Dengan memanfaatkan titik ini, alur pengiriman dapat berlangsung lebih cepat dan terkontrol.

  • Meningkatkan efisiensi proses pengiriman: DP memungkinkan penjual mengirim banyak paket sekaligus ke satu lokasi. Mekanisme ini mengurangi kebutuhan penjemputan massal sehingga distribusi lebih efisien.
  • Mempercepat order fulfillment: Dengan proses serah terima yang cepat, paket langsung masuk ke sistem ekspedisi. Hasilnya, waktu pengiriman lebih singkat dan estimasi lebih akurat.

Melalui efisiensi dan percepatan tersebut, penjual dapat meningkatkan kepuasan pelanggan sekaligus memperkuat reputasi toko. DP pun menjadi keunggulan kompetitif di pasar e-commerce yang semakin ketat.

c. Untuk Perusahaan Ekspedisi

Bagi perusahaan ekspedisi, DP dapat menjadi instrumen strategis untuk efisiensi dan perluasan layanan. Dengan software manajemen logistik, perusahaan bisa memantau performa setiap titik distribusi secara real-time sehingga operasional lebih terukur dan tetap kompetitif di pasar yang dinamis.

  • Efisiensi biaya dan operasional logistik: Melalui software manajemen, perusahaan dapat mengonsolidasikan pengantaran di titik tertentu. Efisiensi ini sangatlah penting karena, menurut DocShipper, biaya last-mile delivery bisa mencapai 65% dari total biaya logistik. Sistem ini merekam data rute otomatis dan membantu kurir memilih jalur efisien, sehingga mengurangi biaya bahan bakar dan operasional.
  • Memperluas cakupan layanan: Dengan dukungan sistem monitoring, jaringan drop point dapat dikelola lebih strategis untuk menjangkau wilayah yang sulit diakses layanan pintu ke pintu. Perusahaan ekspedisi juga bisa mengintegrasikan mitra lokal ke dalam platform, sehingga biaya tetap hemat tanpa harus membuka kantor cabang baru.

Dengan strategi ini, perusahaan ekspedisi tidak hanya menekan biaya tetapi juga memperluas jangkauan pasar. Dukungan software logistik memastikan pengelolaan DP lebih transparan dan efisien, sehingga menjadi solusi efektif untuk pertumbuhan bisnis berkelanjutan.

4. Bagaimana Cara Kerja Sistem Drop Point?

Bagaimana Cara Kerja Sistem Drop Point?

Sistem drop point (DP) bekerja melalui alur yang terkoordinasi dengan baik antara pengirim, perusahaan ekspedisi, mitra DP, dan penerima. Teknologi memainkan peran sentral dalam memastikan setiap tahap berjalan mulus dan transparan. Berikut adalah gambaran umum cara kerjanya dari dua perspektif utama:

a. Alur Kerja untuk Pengirim Paket (Sender/Seller)

Proses pengiriman melalui DP berlangsung sederhana namun efisien. Setiap langkah terhubung dalam alur yang memastikan paket cepat bergerak menuju penerima.

  • Langkah 1: Penyerahan Paket
    Pengirim menyerahkan barang ke mitra DP terdekat. Staf akan memindai kode paket untuk mencatat penerimaan ke sistem secara real-time.
  • Langkah 2: Pengumpulan
    Kurir datang secara berkala untuk mengambil seluruh paket dari DP. Mekanisme kolektif ini mempercepat proses dan menekan biaya operasional.
  • Langkah 3: Proses Lanjutan
    Semua paket dibawa ke gudang atau warehouse perusahaan ekspedisi. Di sana, barang disortir sebelum diteruskan ke kota tujuan masing-masing.

Dengan alur yang terintegrasi ini, DP memberikan kecepatan sekaligus transparansi. Pengirim, penerima, dan ekspedisi sama-sama mendapatkan visibilitas status pengiriman secara real-time.

b. Alur Kerja untuk Penerima Paket (Buyer/Receiver)

Bagi penerima, alur pengambilan paket di DP dirancang sederhana namun tetap aman. Setiap tahap memastikan paket dapat diakses dengan cepat dan transparan.

  • Langkah 1: Pengantaran ke Drop Point
    Kurir mengantarkan paket ke DP tujuan sesuai pilihan penerima. Sistem otomatis mencatat paket sebagai siap untuk diambil.
  • Langkah 2: Notifikasi
    Penerima menerima pemberitahuan melalui SMS atau aplikasi. Notifikasi ini memuat alamat DP, jam operasional, dan kode unik pengambilan.
  • Langkah 3: Pengambilan
    Penerima mendatangi DP dengan membawa kode pengambilan. Setelah diverifikasi oleh staf, paket diserahkan dan status diperbarui menjadi “Telah diterima.”

Dengan mekanisme ini, penerima dapat mengakses paket kapan saja sesuai jadwal mereka. Proses yang efisien sekaligus aman menjadikan drop point solusi modern dalam logistik.

5. Hal-hal yang Perlu Diperhatikan Saat Menggunakan Drop Point

Untuk memastikan pengalaman yang lancar, ada beberapa aspek penting yang perlu diperhatikan baik oleh pengirim maupun penerima saat menggunakan layanan drop point (DP). Memahami batasan dan persyaratan ini membantu menghindari potensi masalah dan memastikan paket sampai dengan aman dan tepat waktu. Berikut adalah hal yang perlu diperhatikan:

a. Batas Waktu Pengambilan Paket di Drop Point

Setiap DP menetapkan batas waktu pengambilan paket, biasanya 3 hingga 7 hari setelah paket tiba. Jika penerima tidak mengambilnya dalam periode tersebut, sistem mengirimkan barang kembali ke pusat penyortiran atau langsung ke pengirim. Karena itu, penerima perlu memperhatikan batas waktu agar paket tidak hilang.

Perusahaan logistik mengatasi tantangan ini dengan memanfaatkan sistem manajemen modern seperti software last mile. Mereka mengotomatiskan notifikasi dan memantau data pengambilan di setiap lokasi. Analitik tersebut membantu menyesuaikan kebijakan serta alokasi sumber daya, sehingga efisiensi proses last mile delivery terus meningkat.

b. Dokumen atau Kode yang Perlu Disiapkan Saat Mengambil Paket

Untuk alasan keamanan, penerima wajib menunjukkan bukti kepemilikan paket saat mengambilnya di DP. Bukti tersebut biasanya berupa kode pengambilan unik, seperti PIN atau QR code, yang dikirim melalui notifikasi resmi. Dalam beberapa kondisi, kartu identitas juga dapat diminta sebagai langkah verifikasi tambahan.

Proses verifikasi ini sering menjadi titik gesekan jika tidak dikelola secara efisien. Dengan sistem yang terintegrasi, pembuatan kode unik dapat dilakukan secara otomatis sehingga mudah diakses penerima. Pendekatan ini mengurangi potensi kesalahan manusia, meningkatkan akuntabilitas, sekaligus memastikan adanya jejak audit digital untuk setiap transaksi.

Sebagai solusi, penggunaan software logistik ScaleOcean dapat membantu perusahaan menyederhanakan manajemen drop point. Fitur otomatisasinya mendukung keamanan, efisiensi, dan transparansi, sehingga proses last mile delivery menjadi lebih optimal dan dapat meningkatkan kepercayaan pelanggan.

Logistik

6. Tips Memilih Jasa Ekspedisi dengan Jaringan Drop Point Terbaik

Memilih mitra ekspedisi yang tepat dengan jaringan drop point (DP) yang solid adalah keputusan strategis bagi bisnis. Jaringan yang luas dan andal tidak hanya meningkatkan efisiensi operasional tetapi juga secara langsung memengaruhi kepuasan pelanggan. Berikut adalah beberapa tips kunci dalam memilih penyedia layanan ekspedisi:

  • Cakupan luas: Jaringan DP menjangkau area operasional dan basis pelanggan, termasuk kota besar hingga daerah terpencil.
  • Teknologi pelacakan: Mendukung pemantauan real-time dan notifikasi otomatis untuk transparansi status paket.
  • Jam operasional fleksibel: Buka lebih lama, termasuk akhir pekan, untuk memudahkan pengirim dan penerima.
  • Keamanan terjamin: SOP ketat, penyimpanan aman, dan prosedur verifikasi profesional.
  • Layanan responsif: Tim pelanggan sigap membantu menyelesaikan masalah terkait pengiriman atau pengambilan paket.

Memperhatikan faktor-faktor tersebut akan membantu bisnis memastikan pemilihan drop point yang tepat sekaligus mendukung kelancaran layanan logistik.

7. Kesimpulan

Drop point kini menjadi bagian penting strategi logistik modern. Layanan ini memberi fleksibilitas bagi pelanggan, efisiensi bagi penjual, serta menekan biaya bagi ekspedisi. Memahaminya dengan tepat membantu bisnis membangun keunggulan kompetitif yang berkelanjutan.

Integrasi drop point bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan di pasar dinamis. Perusahaan dapat mencoba demo gratis software logistik ScaleOcean untuk mengoptimalkan layanan, meningkatkan kepuasan pelanggan, dan mendorong pertumbuhan bisnis.

FAQ:

Apa yang dimaksud dengan dropping point?

Dropping point adalah suhu ketika grease berubah dari setengah padat menjadi cair dalam kondisi uji tertentu.

Kenapa paket tertahan di drop point?

Paket on hold berarti pengiriman tertunda karena kendala, sehingga paket disimpan sementara di drop point atau gudang terdekat.

Habis dari drop point kemana?

Setelah tiba di drop point asal, paket disortir di gudang, dikirim ke wilayah tujuan, lalu diteruskan ke drop point penerima.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap