Rumus Biaya Tetap, Cara Menghitung serta Contohnya

ScaleOcean Team
Posted on
Share artikel ini

Dalam mengelola keuangan, bisnis manufaktur perlu memahami beberapa struktur biaya yang digunakan untuk menjalankan operasional. Salah satunya terdapat biaya tetap atau fixed cost. Pengelolaan biaya tetap berperan penting pada strategi penetapan harga dan pengambilan keputusan keuangan. Untuk itu, mengetahui rumus menghitung total biaya tetap adalah langkah penting agar dapat mengontrol biaya-biaya ini secara efektif.

Artikel kali ini akan membantu Anda untuk mengenal rumus total biaya tetap lebih jauh. Mulai dari definisi dan fungsinya, hingga rumus dan cara hitungnya. Rumus ini pun juga akan dijelaskan dalam bentuk studi kasus yang memudahkan Anda untuk menerapkan cara hitungnya. Yuk, langsung pelajari di pembahasan berikut!

starsKey Takeaways
  • Biaya tetap adalah pengeluaran yang jumlahnya tetap, meskipun ada perubahan dalam volume produksi atau penjualan perusahaan.
  • Rumus total biaya tetap adalah Total Biaya Tetap (TFC) = Total Biaya (TC) – Total Biaya Variabel (TVC).
  • Software ScaleOcean, mengotomatisasi perhitungan HPP, bahan baku, dan tenaga kerja, memberikan gambaran biaya yang akurat untuk keputusan yang lebih tepat.

Coba Demo Gratis!

requestDemo

Pengertian Biaya Tetap

Biaya Tetap atau Fixed Cost adalah biaya yang harus dikeluarkan oleh perusahaan dengan jumlah yang tetap, meskipun ada perubahan dalam volume produksi atau penjualan. Artinya, biaya ini tetap harus dibayar meskipun tidak ada kegiatan produksi atau penjualan yang berlangsung.

Contoh biaya tetap meliputi biaya sewa, listrik, gaji karyawan, asuransi, depresiasi, amortisasi, pajak properti, bunga, dan utilitas. Meskipun biaya tetap umumnya tidak berubah, mereka bisa mengalami perubahan dari waktu ke waktu, sehingga perlu pemeriksaan berkala untuk memastikan akurasi perhitungannya.

Biaya tetap per unit dapat dihitung dengan membagi total biaya tetap dengan jumlah produk yang diproduksi dalam periode yang sama. Dengan metode ini, perusahaan dapat mengetahui berapa besar biaya tetap yang harus ditanggung untuk setiap unit produk yang dihasilkan, meskipun biaya tetap itu sendiri tidak bergantung pada jumlah produksi.

Rumus Menghitung Total Biaya Tetap

Menghitung biaya tetap rata-rata membantu perusahaan untuk memahami pengeluaran yang tetap harus ditanggung, terlepas dari tingkat produksi atau penjualan. Biaya tetap meliputi pengeluaran yang tidak terpengaruh oleh volume produksi seperti sewa dan gaji pegawai tetap. Rumus rata-rata total biaya tetap adalah:

Total Fixed Cost (TFC) = Total Cost (TC) – Total Variable Cost (TVC)

  • Total Fixed Cost (TFC) adalah total biaya tetap
  • Total Cost (TC) adalah total biaya
  • Total Variable Cost (TVC) adalah total biaya variabel

Seiring peningkatan jumlah unit yang diproduksi, rata-rata biaya tetap per unit akan menurun karena biaya tetap yang sama dibagi dengan jumlah unit yang lebih besar. Ini dikenal sebagai cost spreading effect dan dapat membantu bisnis manufaktur dalam mengambil keputusan terkait penetapan harga dan peningkatan kapasitas produksi.

Variabel di Rumus Biaya Tetap

Rumus biaya tetap mencakup beberapa variabel penting yang perlu diperhatikan dalam perhitungan biaya produksi dan pengelolaan keuangan perusahaan. Setiap variabel ini memainkan peran penting dalam memahami bagaimana biaya tetap dipengaruhi oleh aspek-aspek lain dalam produksi.

1. Total Biaya Produksi

Total biaya produksi mencakup semua biaya yang dikeluarkan untuk menghasilkan barang atau layanan. Ini termasuk biaya tetap dan biaya variabel yang diperlukan untuk proses produksi. Dalam rumus biaya tetap, total biaya produksi membantu perusahaan untuk memperkirakan pengeluaran yang harus dipenuhi, meskipun volume produksi mengalami perubahan.

2. Biaya Variabel per Unit

Biaya variabel per unit mencerminkan biaya yang berubah sesuai dengan volume produksi. Setiap tambahan unit yang diproduksi akan meningkatkan biaya ini, yang mencakup bahan baku dan tenaga kerja langsung. Pemahaman yang tepat mengenai biaya variabel ini penting untuk strategi harga dan pengelolaan biaya.

3. Variabel Jumlah Unit yang Diproduksi

Jumlah unit yang diproduksi adalah faktor yang menentukan seberapa besar biaya variabel yang akan dikeluarkan oleh perusahaan. Semakin banyak produk yang diproduksi, semakin tinggi biaya variabel yang dibutuhkan. Namun, biaya tetap akan tetap konstan meskipun ada perubahan dalam jumlah unit yang diproduksi.

Manufaktur

Cara Menghitung Biaya Tetap

Menghitung biaya tetap adalah langkah penting dalam perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan perusahaan. Proses perhitungan ini membantu perusahaan untuk memahami biaya yang harus dikeluarkan secara konsisten, meskipun ada fluktuasi dalam produksi atau penjualan.

1. Menambahkan Beberapa Biaya Tetap

Untuk menghitung total biaya tetap, pertama-tama Anda harus menjumlahkan semua biaya tetap yang ada dalam perusahaan. Ini termasuk biaya seperti sewa, gaji pegawai tetap, asuransi, dan biaya tetap lainnya yang tidak terpengaruh oleh volume produksi. Dengan menjumlahkan semua biaya tetap ini, perusahaan dapat memperoleh gambaran yang jelas mengenai total pengeluaran yang harus dipertahankan.

2. Menggunakan Biaya Variabel

Meskipun biaya tetap tidak berubah dengan fluktuasi volume produksi, biaya variabel memiliki hubungan langsung dengan jumlah unit yang diproduksi. Untuk menghitung kontribusi biaya variabel terhadap total biaya, perusahaan perlu menghitung biaya variabel per unit dan mengalikannya dengan jumlah unit yang diproduksi. Dengan cara ini, perusahaan dapat menentukan seberapa besar pengaruh biaya variabel terhadap total biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode.

Contoh Perhitungan Biaya Tetap

Untuk memberikan gambaran yang jelas, berikut adalah contoh perhitungan biaya tetap dalam sebuah perusahaan. Perhitungan ini akan memperlihatkan bagaimana biaya ini dihitung terpisah dari biaya variabel.

1. Menjumlahkan Beberapa Biaya Tetap

Misalnya sebuah perusahaan yang memiliki beberapa jenis biaya tetap dalam operasionalnya. Salah satu contohnya adalah biaya sewa gedung yang merupakan pengeluaran rutin setiap periode, misalnya sebesar Rp200 juta per tahun. Misalnya di perusahaan yang sama juga membayar gaji pegawai tetap untuk karyawan administrasi dan manajemen, yang diasumsikan berjumlah Rp250 juta per tahun.

Selain itu, untuk perlindungan aset perusahaan, terdapat biaya asuransi sebesar Rp25 juta per tahun. Terakhir, perusahaan juga memiliki biaya penyusutan peralatan yang diperhitungkan sebesar Rp25 juta per tahun. Perhitungan total biaya tetap perusahaan ini diperoleh dengan menjumlahkan seluruh komponen biaya tersebut:

Rp200.000.000 + Rp250.000.000 + Rp25.000.000 + Rp25.000.000 = Rp500.000.000.

Biaya tetap yang wajib dibayar perusahaan ini memiliki total sebesar Rp500 juta per tahun. Biaya ini konstan dan harus dipenuhi perusahaan, terlepas dari fluktuasi volume produksi atau penjualan, menjadikannya elemen krusial dalam perencanaan keuangan jangka panjang.

2. Menghitung Biaya Variabel

Perusahaan ini juga memiliki biaya variabel yang dihitung berdasarkan jumlah unit yang diproduksi. Misalnya, biaya variabel per unit adalah Rp100.000. Dengan tingkat produksi sebanyak 4.000 unit, maka total biaya variabel yang dikeluarkan perusahaan dapat dihitung sebagai berikut:

Rp100.000 x 4.000 = Rp400.000.000.

Setelah itu, untuk menghitung total biaya produksi, perusahaan harus menjumlahkan total biaya tetap dan biaya variabel yang telah dihitung. Dalam contoh ini, biaya tetap perusahaan adalah Rp500.000.000. Oleh karena itu, total biaya produksi perusahaan menjadi:

Rp500.000.000 + Rp400.000.000 = Rp900.000.000.

Dengan memahami biaya tetap dan variabel secara terpisah, perusahaan dapat memiliki gambaran yang lebih jelas mengenai struktur biaya mereka. cost structure (struktur biaya) adalah komposisi biaya-biaya yang dikeluarkan untuk menjalankan operasional bisnis mereka.

Ini sangat penting dalam pengambilan keputusan terkait penentuan harga, profitabilitas, dan evaluasi kinerja keuangan, serta memberikan dasar yang lebih kuat untuk perencanaan anggaran dan strategi bisnis ke depan.

Perbedaan Biaya Tetap dan Biaya Variabel

Inti perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel terletak pada cara perubahan biaya seiring dengan fluktuasi produksi atau penjualan. Biaya tetap tetap konstan, tidak terpengaruh oleh jumlah produksi atau penjualan, seperti sewa atau gaji tetap. Sedangkan biaya variabel berubah seiring dengan tingkat produksi atau penjualan, seperti bahan baku atau upah tenaga kerja per unit.

Memahami perbedaan antara biaya tetap dan biaya variabel sangat penting untuk manajemen keuangan yang efektif. Kedua jenis biaya ini memiliki karakteristik dan dampak yang berbeda terhadap operasi dan strategi harga perusahaan.

1. Nominal Pembayaran

Biaya tetap memiliki jumlah pembayaran yang konstan, terlepas dari fluktuasi produksi atau penjualan. Sebaliknya, biaya variabel berubah seiring dengan volume produksi. Biaya tetap seperti sewa atau gaji tetap harus dibayar meskipun tidak ada kegiatan produksi, sementara biaya variabel, seperti bahan baku, akan meningkat seiring bertambahnya unit yang diproduksi.

2. Produksi

Fluktuasi volume produksi perusahaan tidak secara langsung memengaruhi biaya tetap. Dengan kata lain, biaya tetap cenderung mempertahankan kestabilannya meskipun terjadi ekspansi atau kontraksi volume produksi. Berbeda dengan itu, biaya variabel memiliki keterkaitan yang erat dengan kuantitas unit yang diproduksi.

3. Penentuan Harga

Sifat konstan biaya tetap menjadikannya faktor yang perlu dipertimbangkan dalam penentuan harga produk, terutama dalam strategi harga jangka panjang. Di sisi lain, biaya variabel lebih relevan dalam perhitungan harga per unit produk, karena sifatnya yang dinamis dan dapat berubah sesuai dengan fluktuasi tingkat produksi.

4. Waktu

Pola pembayaran biaya tetap umumnya mengikuti interval waktu yang terprediksi, seperti siklus bulanan atau tahunan, tanpa dipengaruhi oleh tingkat aktivitas operasional perusahaan. Sebaliknya, perhitungan biaya variabel didasarkan pada periode produksi atau volume penjualan yang terealisasi. Hal ini menyebabkan biaya variabel dapat mengalami perubahan dari satu periode ke periode berikutnya.

Otomatiskan Perhitungan Biaya Produksi dengan Software Manufaktur ScaleOcean

Mengelola biaya tetap dan variabel dengan efisien adalah kunci untuk mencapai kestabilan finansial dan profitabilitas jangka panjang bagi perusahaan manufaktur. Software manufaktur ScaleOcean hadir dengan kemampuan untuk mengotomatisasi perhitungan harga pokok produksi (HPP), bahan baku, dan tenaga kerja, ScaleOcean memastikan perusahaan Anda memiliki gambaran biaya yang jelas dan akurat, mendukung pengambilan keputusan yang lebih baik.

Lebih dari itu, ScaleOcean menawarkan demo gratis untuk membantu Anda melihat langsung bagaimana software ini dapat mengoptimalkan pengelolaan biaya di perusahaan Anda. Ditambah dengan CTC Grant, Anda dapat memanfaatkan berbagai insentif yang mendukung implementasi sistem ini. Berikut ini merupakan list USP dari software manufaktur ScaleOcean:

  • Smart MRP (Material Requirement Planning): ScaleOcean mengotomatiskan perhitungan kebutuhan bahan baku berdasarkan jadwal produksi dan lead time, memastikan bahan baku selalu tersedia tepat waktu dan dalam jumlah yang akurat.
  • BOM Management (Bill of Materials): Fitur BOM Management mempermudah pembuatan dan pengelolaan daftar bahan baku, komponen, dan sub-komponen yang dibutuhkan untuk produksi, meningkatkan akurasi dan efisiensi dalam proses pengelolaan bahan.
  • Cost Management: ScaleOcean mengotomatiskan perhitungan harga pokok produksi (HPP) dengan akurasi tinggi, mencakup semua elemen biaya manufaktur, seperti bahan baku, tenaga kerja, dan overhead, untuk mendukung pengelolaan biaya yang efisien.

Kesimpulan

Biaya tetap adalah komponen penting dalam struktur biaya pada bisnis manufaktur. Nilai biaya ini akan selalu konstan tidak peduli berapa banyak unit yang dihasilkan atau dijual. Biaya tetap termasuk sewa pabrik dan gaji karyawan administrasi. Memahami rumus menghitung biaya tetap dengan akurat sangat membantu perusahaan melakukan perencanaan harga jual dan penganggaran modal bisnis.

Dari contoh yang telah dibahas di atas, juga dapat disimpulkan bahwa rumus total biaya tetap dapat dihitung secara menyeluruh atau rata-rata per unit. Rumus dalam bentuk rata-rata per unit lebih memberikan kejelasan tentang seberapa baik biaya tetap terhadap jumlah unit yang diproduksi. Sedangkan rumus yang dihitung secara menyeluruh memberikan gambaran tentang beban biaya tetap total yang harus ditanggung perusahaan, tanpa mempertimbangkan jumlah unit yang diproduksi.

FAQ:

1. Apa rumus TC?

Total cost (TC) dihitung dengan rumus: TC = TFC + TVC + MC, yang mencakup biaya tetap, biaya variabel, dan biaya marginal yang terlibat dalam proses produksi.

2. Apa saja total biaya tetap?

Jenis Biaya Tetap & Contohnya:
1. Biaya Sewa Properti, salah satu contoh biaya tetap adalah pengeluaran untuk sewa gedung, tanah, atau properti lainnya.
2. Biaya Asuransi, contoh biaya tetap lainnya adalah biaya asuransi yang harus dibayar secara rutin.
3. Pajak Bumi dan Bangunan.
Biaya Penyusutan.
4. Tagihan Air & Listrik.

3. Bagaimana cara menghitung biaya tetap total?

Anda bisa menggunakan informasi ini untuk menghitung biaya tetap dengan rumus: Biaya Tetap = Biaya Total – (Biaya Variabel Per Unit x Jumlah Unit yang Diproduksi). Setiap rumus memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

Jadwalkan Demo Gratis

Error message
Error message
Error message
Error message
Error message
Error message

Rekomendasi Artikel Terkait

Temukan Artikel Serupa untuk Solusi Bisnis Lebih Lengkap