Dalam industri logistik, perjalanan balik kosong dengan tarif pengiriman yang mahal akan memicu menurunnya margin profit. Hal ini juga akan berpengaruh dalam keberlanjutan lingkungan karena menyisakan jejak karbon yang tercatat merah dalam audit RSG. Masalah lainnya, seperti penumpukan kontainer di pelabuhan tujuan, dapat menyebabkan tingginya biaya sewa kontainer membengkak.
Strategi backhaul adalah salah satu solusi untuk menyelesaikan masalah tersebut. Dengan mengisi truk saat kembali ke titik asal, biaya operasional pulang-pergi akan tetap sama, tapi profit yang dihasilkan akan berlipat. Implementasi backhaul yang sukses akan meningkatkan utilitas aset, mencapai target keberlanjutan (ESG) dengan mengurangi emisi karbon per unit, serta memberikan ritase yang pasti dan cepat bagi driver.
Memahami strategi backhaul dengan tepat dapat membantu perusahaan Anda mendapatkan subsidi silang harga dan menjaga keseimbangan ekosistem bisnis logistik untuk menghilangkan biaya repositioning kosong. Artikel ini akan menjelaskan apa itu backhaul, manfaat yang diberikan, berapa tarifnys, contoh penerapan di berbagai industri, serta tantangan dari penerapan backhaul.
- Backhaul logistik adalah pengangkutan balik muatan oleh kendaraan pengangkut dari titik tujuan ke titik asal.
- Perbedaan backhaul dan deadheading terletak pada utilitas armada, di mana backhaul menghasilkan pendapatan sementara deadheading menimbulkan biaya.
- Manfaat dari implementasi backhaul, mulai dari penghematan biaya operasional, peningkatan efisiensi, hingga kontribusi positif terhadap lingkungan.
- Tantangan implementasi backhaul, mulai dari sinkronisasi jadwal yang rumit, kecocokan armada, dan perencanaan rute yang kompleks.
- Software logistik ScaleOcean dapat optimalkan proses backhaul dengan mengotomatiskan pencarian muatan hingga mencocokkan kapasitas kosong kendaraan.
1. Apa itu Backhaul Dalam Logistik?
Backhaul dalam logistik adalah perjalanan kembali suatu kendaraan komersial, seperti truk, dari titik tujuan pengiriman (delivery point) kembali ke titik asal atau hub operasional dengan membawa muatan. Alih-alih kembali dengan tangan kosong, kendaraan tersebut diisi dengan barang yang perlu diangkut ke arah yang sama atau berdekatan dengan titik awal.
Meskipun sering disamakan, backbone dan backhaul berasal dari industri berbeda, backbone adalah istilah telekomunikasi untuk jaringan utama, sementara backhaul spesifik pada logistik dan transportasi. Backhaul berfokus pada memanfaatkan setiap aset transportasi secara maksimal untuk pengiriman kargo, mengubah potensi kerugian menjadi peluang pendapatan baru.
Strategi backhaul yang efektif dapat mengisi ruang kargo yang tersisa dan membangun kemitraan kuat dengan pengirim lain yang memiliki rute searah. Praktiknya mencakup pengambilan barang retur, pasokan kembali ke gudang, atau melayani klien baru. Keberhasilan implementasi backhaul membutuhkan perencanaan dan visibilitas tinggi untuk memastikan peningkatan profitabilitas dan efisiensi rantai pasok secara keseluruhan.
Baca juga: Yuk, Pahami Pengertian Pengiriman Logistik dan Jenisnya
2. Perbedaan Backhaul Dalam Logistik vs Deadheading
Dalam manajemen logistik, penting memahami perbedaan mendasar antara deadheading dan backhaul. Deadheading adalah perjalanan balik kendaraan komersial yang dilakukan sepenuhnya tanpa muatan (empty miles). Skenario ini merupakan sumber inefisiensi besar karena setiap kilometer perjalanan yang kosong tetap mengeluarkan biaya operasional (solar, upah, keausan) tanpa menghasilkan pendapatan apa pun.
Sebaliknya, backhaul mengubah kerugian deadheading menjadi peluang pendapatan. Dengan mengamankan muatan untuk perjalanan kembali, perusahaan mengubah perjalanan yang tadinya merupakan pusat biaya (cost center) menjadi pusat pendapatan (revenue center). Meskipun tarifnya bisa lebih rendah dari pengiriman utama (headhaul), pendapatan backhaul tetap berkontribusi positif signifikan pada margin keuntungan.
Backhaul juga merupakan utilitas aset yang maksimal, armada yang bergerak dengan muatan berarti aset bekerja produktif dan meningkatkan ROI. Berbeda dengan deadheading yang menunjukkan kapasitas terbuang, fokus pada backhaul mendorong manajer logistik untuk proaktif membangun jaringan dan kemitraan.
3. Manfaat Strategis Backhaul dalam Operasi Logistik
Penerapan strategi backhaul yang efektif memberikan serangkaian manfaat strategis yang dapat meningkatkan kesehatan finansial dan operasional perusahaan logistik secara signifikan. Manfaat ini tidak hanya bersifat jangka pendek dalam bentuk penghematan biaya, tetapi juga berdampak jangka panjang terhadap keberlanjutan dan daya saing bisnis.
Berikut adalah beberapa manfaat utama yang dapat diperoleh:
a. Lebih Hemat Biaya
Manfaat paling langsung dan terukur dari backhaul adalah pengurangan biaya operasional secara drastis. Biaya bahan bakar, yang merupakan salah satu komponen pengeluaran terbesar dalam transportasi darat, dapat ditutupi sebagian atau seluruhnya oleh pendapatan yang dihasilkan dari muatan balik. Tanpa backhaul, semua biaya perjalanan kembali menjadi beban murni bagi perusahaan.
Selain bahan bakar, pendapatan dari backhaul juga membantu menutupi biaya variabel lainnya seperti upah pengemudi untuk waktu perjalanan kembali, tol, dan biaya perawatan kendaraan yang terkait dengan jarak tempuh. Dengan mengubah empty miles menjadi revenue miles, perusahaan dapat meningkatkan margin keuntungan pada setiap pengiriman.
b. Memaksimalkan Efisiensi Operasional
Backhaul juga meningkatkan utilitas aset perusahaan. Truk dan trailer adalah aset mahal yang nilainya akan terdepresiasi seiring waktu, terlepas dari apakah mereka digunakan atau tidak. Memastikan armada selalu bergerak dengan muatan adalah cara terbaik untuk memaksimalkan laba atas investasi (ROI) dari aset-aset tersebut.
Efisiensi operasional juga tercermin dalam produktivitas pengemudi dan perencanaan sumber daya yang lebih baik. Dengan sistem yang tepat, seperti penggunaan software TMS terbaik, proses pencarian dan penjadwalan muatan balik dapat diotomatisasi. Ini memungkinkan tim operasional untuk fokus pada tugas-tugas strategis lainnya, sementara sistem memastikan bahwa setiap perjalanan dioptimalkan untuk profitabilitas dan efisiensi.
c. Ramah Lingkungan
Dalam era di mana keberlanjutan menjadi perhatian utama bagi perusahaan dan konsumen, backhaul menawarkan manfaat lingkungan yang signifikan. Dengan mengurangi jumlah perjalanan kosong, perusahaan secara langsung menurunkan jejak karbon mereka. Lebih sedikit empty miles berarti lebih sedikit bahan bakar fosil yang terbakar dan lebih sedikit emisi gas rumah kaca yang dilepaskan ke atmosfer.
Mengadopsi strategi backhaul yang kuat dapat menjadi bagian penting dari inisiatif environmental, social, and governance (ESG) sebuah perusahaan. Hal ini tidak hanya baik untuk planet ini, tetapi juga dapat meningkatkan citra merek dan menarik klien yang memprioritaskan kemitraan dengan perusahaan yang bertanggung jawab secara lingkungan.
d. Peningkatan Jangkauan
Strategi backhaul yang terencana dengan baik dapat membuka pintu bagi peluang bisnis baru dan perluasan jangkauan pasar. Ketika sebuah perusahaan secara aktif mencari muatan balik, mereka secara alami akan terhubung dengan pengirim dan penerima barang di luar jaringan klien utama mereka.
Selain itu, ketersediaan opsi backhaul yang andal dapat memungkinkan perusahaan untuk menawarkan harga yang lebih kompetitif untuk rute-rute baru yang sebelumnya dianggap tidak menguntungkan karena tingginya potensi deadheading. Kemampuan untuk mengintegrasikan berbagai moda transportasi, seperti dalam konsep transportasi multimoda, juga dapat diperkuat dengan adanya fleksibilitas backhaul.
4. Tarif Backhaul
Penetapan tarif backhaul menjadi aspek krusial penentu profitabilitas, meskipun umumnya lebih rendah dibanding tarif pengiriman utama (headhaul). Tarif balik yang lebih fleksibel ini timbul karena perusahaan transportasi cenderung menerima harga lebih rendah daripada membiarkan truk kembali kosong. Bagi pengirim, kondisi ini menjadi peluang untuk mendapatkan layanan pengiriman kargo dengan biaya yang lebih hemat.
Tingginya biaya logistik menjadi latar belakang penting tarif blackhaul. Dikutip dari Antara News, biaya logistik domestik Indonesia berada di kisaran 14,1% dari PDB pada tahun 2022, atau sekitar 29% di awal November 2025, jauh lebih tinggi dibandingkan negara maju. Untuk menekan angka ini, backhaul harus dimaksimalkan, namun penentuan tarifnya tetap akan dipengaruhi lokasi, jenis kargo, dan urgensi pengiriman.
Berikut adalah beberapa faktor penentu tarif blackhaul:
- Lokasi geografis dan keseimbangan pasar: Tarif akan lebih rendah pada rute yang keluar dari pusat industri (di mana muatan balik langka), dan lebih kompetitif pada rute yang menuju pusat-pusat konsumsi.
- Jenis kargo: Kargo standar memiliki tarif rendah, sedangkan kargo yang memerlukan penanganan atau fasilitas khusus dapat memperoleh tarif yang lebih tinggi.
- Urgensi pengiriman: Muatan backhaul dengan kebutuhan waktu yang ketat (urgensi tinggi) seringkali mendapatkan tarif yang lebih tinggi daripada pengiriman dengan jadwal yang fleksibel.
- Visibilitas pasar dan data: Kemampuan perusahaan untuk memiliki visibilitas pasar yang akurat dan data yang baik sangat menentukan posisi negosiasi dan harga yang didapatkan.
- Kebutuhan mengisi truk: Perusahaan cenderung lebih fleksibel dan menerima tarif yang lebih rendah karena lebih memilih mendapatkan pendapatan daripada membiarkan truk kembali dalam keadaan kosong (empty run).
5. Contoh Penerapan Backhaul di Dunia Nyata
Untuk memahami konsep backhaul secara lebih konkret, melihat contoh penerapannya di berbagai industri dapat memberikan gambaran yang lebih jelas. Strategi ini tidak terbatas pada satu jenis bisnis saja, melainkan dapat diadaptasi sesuai dengan kebutuhan spesifik rantai pasok setiap sektor. Keberhasilan implementasinya bergantung pada kemampuan perusahaan untuk mengidentifikasi peluang di sepanjang rute mereka.
Berikut adalah dua contoh ilustratif dari industri yang berbeda:
a. Backhaul Logistik untuk Industri Retail
Dalam industri ritel, arus barang yang konstan dari pusat distribusi (DC) ke toko-toko adalah hal yang biasa. Sebuah perusahaan ritel besar mengirimkan truk penuh produk ke salah satu gerai supermarketnya. Setelah selesai membongkar muatan, alih-alih kembali kosong, truk tersebut dioptimalkan untuk perjalanan baliknya.
Dengan sistem pengiriman barang yang terintegrasi, proses blackhaul dapat dikoordinasikan dengan lancar. Truk tersebut dapat digunakan untuk mengambil produk retur atau barang yang rusak dari toko untuk dibawa kembali ke DC untuk diproses. Alternatif lain, truk dapat dijadwalkan untuk mampir ke pemasok lokal di dekat toko tersebut untuk mengambil stok bahan baku atau produk jadi yang perlu dikirim ke DC.
b. Backhaul Logistik untuk Industri Manufaktur
Sebuah pabrik otomotif di Cikarang mengirimkan satu truk penuh komponen mobil ke pabrik perakitan di Surabaya. Perjalanan ini adalah headhaul utama. Setelah tiba dan membongkar muatan, manajer logistik telah mengatur muatan backhaul yang strategis untuk perjalanan kembali ke Cikarang.
Truk tersebut kemudian melakukan perjalanan singkat ke Gresik untuk mengambil muatan bahan kimia industri dari pemasok yang dibutuhkan oleh pabrik di Cikarang. Dengan melakukan ini, perusahaan tidak hanya menghindari biaya perjalanan kosong sejauh ratusan kilometer, tetapi juga mengamankan pasokan bahan baku penting. Ini adalah contoh backhaul memperkuat dan mengintegrasikan rantai pasok manufaktur.
Implementasi teknologi modern seperti software logistik ScaleOcean dapat membantu optimalkan penerapan blackhaul di berbagai industri. ScaleOcean mengelola ini dengan mencocokkan kapasitas kosong kendaraan yang sedang kembali dengan pesanan kirim yang tersedia menggunakan fitur tracking shipment dan booking management. Fitur route optimization software ini juga akan menghitung efisiensi detour saat proses penjemputan.
6. Tantangan Penerapan Backhaul
Meskipun manfaat backhaul sangat besar, implementasinya memiliki tantangan yang kompleks. Mengubah perjalanan kosong menjadi perjalanan yang menguntungkan membutuhkan perencanaan yang cermat dan koordinasi yang solid. Tantangan-tantangan ini umumnya berkisar pada tiga area utama, yaitu waktu, kesesuaian aset, dan optimalisasi rute.
Berikut beberapa tantangan dari penerapan strategi backhaul:
a. Sinkronisasi Jadwal
Salah satu tantangan terbesar dalam backhaul adalah menyelaraskan waktu. Jadwal pengiriman utama (headhaul) harus sinkron dengan jadwal penjemputan muatan balik (backhaul). Keterlambatan pada saat pembongkaran muatan utama dapat menyebabkan efek domino, membuat truk terlambat tiba di lokasi penjemputan backhaul.
Ketidakpastian ini membuat banyak perusahaan enggan berkomitmen pada muatan balik yang memiliki jendela waktu penjemputan yang ketat. Selain itu, pengemudi juga memiliki batasan jam kerja yang harus dipatuhi, yang menambah lapisan kompleksitas dalam penjadwalan. Tanpa visibilitas real-time dan komunikasi yang lancar antara semua pihak, risiko kegagalan koordinasi menjadi sangat tinggi.
b. Kecocokan Armada
Tidak semua truk cocok untuk semua jenis kargo. Sebuah truk boks tertutup yang baru saja mengirimkan barang elektronik tidak dapat digunakan untuk mengangkut material konstruksi berukuran besar pada perjalanan baliknya. Demikian pula, truk pendingin (reefer) yang mengirimkan produk makanan beku mungkin tidak efisien jika digunakan untuk muatan balik kargo kering biasa.
Perusahaan harus memiliki pemahaman yang mendalam tentang spesifikasi armadanya dan secara aktif mencari muatan yang sesuai. Isu lain termasuk kebersihan, truk yang membawa bahan kimia mungkin memerlukan pembersihan intensif sebelum dapat digunakan untuk mengangkut produk makanan, yang menambah waktu dan biaya.
c. Perencanaan Rute
Lokasi penjemputan muatan backhaul harus berada di sepanjang atau sangat dekat dengan rute kembali yang optimal ke pangkalan. Deviasi yang signifikan dari rute utama untuk mengambil muatan balik dapat menghilangkan keuntungan finansial yang diharapkan. Jarak tempuh tambahan berarti biaya bahan bakar dan waktu ekstra yang mungkin tidak sepadan dengan pendapatan dari muatan tersebut.
Oleh karena itu, manajemen transportasi dan armada harus selalu fokus pada keseimbangan antara pendapatan backhaul dan biaya operasional tambahan. Keputusan untuk mengambil muatan balik harus didasarkan pada perhitungan yang ketat. Jika detour terlalu signifikan, kerugian finansial dari biaya operasional yang meningkat bisa jadi lebih besar daripada pendapatan backhaul.
7. Kesimpulan
Backhaul logistik adalah pengangkutan balik muatan oleh kendaraan pengangkut dari titik tujuan ke titik asal. Strategi ini mengubah perjalanan kosong (deadheading) menjadi peluang pendapatan, menekan biaya operasional secara signifikan, dan memaksimalkan utilitas aset. Strategi backhaul juga membantu perusahaan berkontribusi pada pengurangan jejak karbon.
Meskipun implementasinya kompleks, teknologi logistik seperti software logistik ScaleOcean dapat mengoptimalkan kesenjangan tersebut. Software ini mempunyai fitur tracking shipment, booking management, dan route optimization untuk yang membantu perusahaan untuk melacak dan mencocokan kapasitas kosong kendaraan dengan pesanan pengiriman serta menemukan rute yang sepadan untuk melakukan proses blackhaul.
Memahami bagaimana proses blackhaul secara tepat dapat membantu mengubah biaya empty miles perusahaan menjadi profitabilitas bisnis Anda.. Jadwalkan demo gratis sekarang dan konsultasi dengan tim ahli kami untuk melihat bagaimana software ini memastikan setiap aset armada Anda bekerja maksimal dan mendorong pertumbuhan bisnis Anda.
FAQ:
1. Apa itu backhaul dalam logistik?
Backhaul adalah pengembalian kargo atau muatan melalui truk atau transportasi dari titik B ke titik asalnya atau titik A. Backhaul merupakan solusi yang layak secara ekonomi untuk menghilangkan atau mengurangi jarak tempuh truk kosong, karena semakin lama truk berjalan tanpa muatan, semakin banyak kerugian yang dialami pengangkut akibat biaya overhead.
2. Apa perbedaan antara pengiriman fronthaul dan backhaul?
Fronthaul mengacu pada pengangkutan awal barang ke tujuan utama, sementara backhaul melibatkan perjalanan kembali kendaraan , sering kali membawa kargo yang berbeda untuk mengoptimalkan efisiensi.
3. Apa itu harga backhaul?
Tarif backhaul adalah tarif yang lebih rendah dalam pasangan asal dan tujuan perjalanan pulang pergi. Pasar backhaul adalah pasar di mana ketidakseimbangan kapasitas terjadi ketika permintaan pengirim lebih rendah daripada permintaan operator di pasar.


